{"title":"SOCIAL SOLIDARITY BETWEEN HINDU STUDENTS AT TADULAKO UNIVERSITY","authors":"Made Agus Adi Putra, Agus Budi Wirawan, I. Mudita","doi":"10.36417/widyagenitri.v11i3.377","DOIUrl":"https://doi.org/10.36417/widyagenitri.v11i3.377","url":null,"abstract":"Hindu students should have mutual respect and respect for each other. This research is to get a direct and general description of the results of research on Hindu students at Tadulako University, the problem that occurs is a form of student social solidarity as well as supporting and inhibiting factors. a very important role in improving the quality and quality and progress of a nation. Thus, students are expected to have good intellectuals and noble character. To gain knowledge and in order to have a high intellectual level, students cannot walk alone. Students need friends who can be invited to work together in their education. By frequently working together, students become more familiar with each other, thus creating a strong bond between each other and causing a sense of solidarity between students.","PeriodicalId":283780,"journal":{"name":"Widya Genitri : Jurnal Ilmiah Pendidikan, Agama dan Kebudayaan Hindu","volume":"5 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-12-22","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127266047","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"ANALISIS KOMPARATIF PERILAKU MASYARAKAT HINDU TRANSMIGRAN DALAM BERDANA PUNIA DI DAERAH PERDESAAN DAN PERKOTAAN SULAWESI TENGAH","authors":"K. Yasini","doi":"10.36417/widyagenitri.v11i3.360","DOIUrl":"https://doi.org/10.36417/widyagenitri.v11i3.360","url":null,"abstract":"Dana punia merupakan pemberian tulus ikhlas, yang dilandasi oleh ajaran Tat Tvam Asi, yang berarti aku adalah kamu, kamu adalah aku, kita semua adalah sama. Pandanglah setiap orang sama seperti diri kita sendiri yang memerlukan pertolongan, bantuan, atau perlindungan untuk mewujudkan kebahagiaan hidup yang sejati seperti yang diamanatkan dalam kitab suci veda Vasudhaivakutumbakam, semua makhluk adalah saudara. Pelaksanaan kegiatan dana punia oleh masyarakat Hindu di Palu (perkotaan) dan di wilayah perdesaan transmigran Sulawesi Tengah cenderung masih bersifat spontanitas dan dilaksanakan pada saat hari persembahyangan baik persembahyangan pada Hari Purnama, Tilem, Hari Raya maupun pada hari ulang tahun (Puja Wali) yang ada di Palu dan di wilayah tranmigrasi. tujuan dari penelitian ini adalah untuk : (1) mengetahui manfaat dari dana punia bagi umat Hindu yang berada di daerah tranmigran Sulawesi Tengah dan (2) menganalisis perbedaan jumlah dana punia umat Hindu di perkotaan dan perdesaan Sulawesi Tengah. Penelitian ini dilaksanakan di Pura Agung Wana Kertha Jagatnatha Sulawesi Tengah, yang berada di Kota Palu yang merupakan ibukota Provinsi Sulawesi Tengah (yang mewakili pura di perkotaan), sedangkan yang mewakili pura di perdesaan adalah Pura Agung Purnasadha yang berada di Desa Tolai Kecamatan Turue Kabupaten Parigi Moutong. Jumlah anggota pupuasi di Pura Agung Wana Kertha Jagatnatha 484 KK, sedangkan di Pura Purnasadha Desa Tolai 680 KK. Sesuai dengan hasil dan pembahasan, maka dapat disimpukan bahwa: (1) manfaat dari dana punia bagi umat Hindu sangat besar, karena dana punia yang dilakukan dengan tulus dan ikhlas merupakan wujud bakti seorang terhadap Sang Hyang Widhi Wasa, dan (2) Ada perbedaan yang nyata (significant) antara jumlah dana punia masyarakat Hindu di perkotaan dan perdesaan Sulawesi Tengah.","PeriodicalId":283780,"journal":{"name":"Widya Genitri : Jurnal Ilmiah Pendidikan, Agama dan Kebudayaan Hindu","volume":"24 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-12-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123573670","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"FENOMENA PERKAWINAN MEKEDENG NGAD PADAMASYARAKAT HINDU Di kecamatan mepanga (Studi Kasus)","authors":"Putu Seni jayanti, I. Suparta, N. K. Ratini","doi":"10.36417/widyagenitri.v11i3.339","DOIUrl":"https://doi.org/10.36417/widyagenitri.v11i3.339","url":null,"abstract":"Perkawinan adalah ikatan lahir batin yang bertujuan membangun keluarga yang harmonis dan melanjutkan keturunan.Namun berbeda dengan perkawinan mekedeng ngad yang dapat menimbulkan penderitaan di Kecamatan Mepanga.Dalam penelitian ini ada masalahyaitu : (1) Bagaimanakah pemahaman Masyarakat Hindu mengenai perkawinan mekedeng ngad di Kecamatan Mepanga ?. (2) Apakah faktor yang mempengaruhi adanya perkawinan mekedeng ngad pada Masyarakat Hindu di Kecamatan Mepanga ?. Tujuanpenelitian ini yaitu: (1) Untuk mengetahui pemahaman Masyarakat Hindu mengenai perkawinan mekedeng ngad di Kecamatan Mepanga. (2) Untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi perkawinan mekedeng ngad pada Masyarakat Hindu di Kecamatan Mepanga. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif.Teori yang digunakan dalam penelitian ini ada dua yaitu teori fenomenologi dan terori fungsionalisme struktural.Teknik wawancara yang digunakan ada dua yaitu wawancara berstruktur dan wawancara tak berstruktur.Teknik penentuan informan yaitu teknik purposive sampling.Metodepengumpulan data adalah reduksi data, display/penyajian, verifikasi atau penyimpulan.Disimpulkan berdasarkan penelitian: pemahaman Masyarakat Hindu mengenai perkawinan mekedeng ngad di Kecamatan Mepanga meliputi a) perkawinan yang dihindari, b) perkawinan sistem barter, c) perkawinan yang mendatangkan penderitaan. Faktor yang mempengaruhi terjadinya perkawinan mekedeng ngad di Kecamatan Mepanga Kabupaten Parigi Moutong meliputi: a) faktor kenakalan remaja, b) faktor kurangnya sosialisasi, c) faktor tradisi perkawinan dalam keluarga.","PeriodicalId":283780,"journal":{"name":"Widya Genitri : Jurnal Ilmiah Pendidikan, Agama dan Kebudayaan Hindu","volume":"51 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-12-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133535491","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"KESADARAN DIRI MENURUT TUTUR JATISWARA: MERAJUT KEMBALI KERUKUNAN HIDUP UMAT BERAGAMA","authors":"I. Arimbawa, Made G. Juniartha, I. Putra","doi":"10.36417/widyagenitri.v11i3.371","DOIUrl":"https://doi.org/10.36417/widyagenitri.v11i3.371","url":null,"abstract":"Religious friction begins to take shape. Many cases of intolerance have occurred around us, both those arising from differences in religion and differences in beliefs, both external and internal religions. All of these cases are a big challenge for diversity and humanity. Cooperation from all components is needed to encourage awareness of each individual to respect each other, love each other, and respect each other so that they can live side by side in harmony. The \"presence\" of religion is needed in this situation, because in essence religious teachings are believed to show the truth to humans. Truth is the spirit of awakening man from \"drunkenness\". This knowledge must be understood by everyone who wants to realize awareness. With the awareness of the nature of yourself in navigating the ark of this life, it will be an opportunity to train and get used to honing goodness, so that people can feel coolness and peace. In this way, the dream of knitting back into harmony in life can be realized.","PeriodicalId":283780,"journal":{"name":"Widya Genitri : Jurnal Ilmiah Pendidikan, Agama dan Kebudayaan Hindu","volume":"20 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-12-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115275593","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Peran Orangtua Tunggal Dalam Menerapkan Pendidikan Agama Hindu Pada Anak","authors":"Luh Renika Susilawati","doi":"10.36417/widyagenitri.v11i3.363","DOIUrl":"https://doi.org/10.36417/widyagenitri.v11i3.363","url":null,"abstract":"Orangtua memiliki kewajiban untuk mendidik anak-anaknya sesuai dengan norma-norma agama agar menjadi anak yang suputra. Namun ketika seorang suami tidak hidup bersama seorang istri lagi, maka ayah terus berusaha mencari nafkah sehingga ayah sebagai orangtua tunggal tidak memiliki waktu yang maksimal untuk memperhatikan pendidikan anaknya, khususnya pendidikan agama Hindu. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Penentuan informan menggunakan tehnik purposive sampling. Informan terdiri dari suami yang tidak memiliki istri yang sudah memiliki anak berusia 0-18 tahun dan belum menikah lagi. Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa : 1) kendala-kendala yang dihadapi orangtua tunggal dalam menerapkan pendidikan agama Hindu pada anak di kota palu adalah kendala internal yaitu : a) kendala atau hambatan yang dihadapi oleh orangtua tunggal dalam lingkungan keluarga, yaitu ayah tidak dapat menggantikan peran ibu bagi anak dan pekerjaan yang membuat minimnya waktu untuk menerapkan pendidikan agama Hindu pada anak, b) kendala eksternal yaitu karena adanya pengaruh dari luar lingkungan keluarga seperti pengaruh pergaulan dan pengaruh kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. 2) peran orangtua tunggal sangat baik dalam menerapkan pendidikan agama Hindu pada anak dikota palu yaitu : a) meningkatkan pemahaman anak terhadap ajaran agama Hindu, b) menerapkan disiplin pada anak, dan c) menjadi tauladan yang baik bagi anak.","PeriodicalId":283780,"journal":{"name":"Widya Genitri : Jurnal Ilmiah Pendidikan, Agama dan Kebudayaan Hindu","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-12-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129171152","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"PERAN ORANG TUA DALAM MENGANTISIPASI SEKS BEBAS REMAJA HINDU DI DESA LILIMORI","authors":"Ni Nyoman Juliastuti, S. Sugiarti, I. Mudita","doi":"10.36417/widyagenitri.v11i2.321","DOIUrl":"https://doi.org/10.36417/widyagenitri.v11i2.321","url":null,"abstract":"Realitas yang terjadi di masyarakat ketika orang tua telah berupaya mendidik anak dengan baik, namun masih banyak remaja yang terlibat dalam berbagai kasus termasuk seks bebas. Untuk itu diperlukan upaya-upaya yang lebih dalam mengantisipasi seks bebas di kalangan remaja. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran mengenai peran orang tua dalam mengantisipasi seks bebas pada remaja Hindu. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Teori yang digunakan adalah teori peran, fungsional struktural, dan tindakan. Penentuan sumber data dilakukan dengan menggunakan purposive sampling. Metode pengumpulan data terdiri dari observasi, wawancara, studi kepustakaan dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa, dalam mengantisipasi seks bebas remaja Hindu orang tua harus berperan sebagai seorang penasihat, seorang teman (sahabat), dan menjadi teladan yang baik. kendala yang dihadapi oleh orang tua yaitu, remaja terlalu sensitif, kurangnya waktu berinteraksi dengan anak, berkembangnya pornografi pada sosial media, dan pergaulan bebas. Upaya yang dilakukan orang yaitu, memberikan pujian yang diselingi nasihat sekaligus menghindari kata-kata yang kasar, meluangkan waktu bersama anak, memberikan arahan dan batasan dalam menggunakan teknologi, memberikan pekerjaan rumah, dan mengikutsertakan dalam kegiatan pasraman.","PeriodicalId":283780,"journal":{"name":"Widya Genitri : Jurnal Ilmiah Pendidikan, Agama dan Kebudayaan Hindu","volume":"81 23","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-12-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"120942763","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Problema Pendidikan Agama Hindu pada keluarga dengan latar belakang perkawinan lintas agama","authors":"I. M. N. Anta","doi":"10.36417/widyagenitri.v11i3.354","DOIUrl":"https://doi.org/10.36417/widyagenitri.v11i3.354","url":null,"abstract":"ABSTRACT Problem formulation: (1) Why does Hindu religious education in families with interfaith marital backgrounds have problems? This study aims: to obtain an overview of education in Hindu families who marry interfaith. To dissect the problem in this study using qualitative methods with the Phenomenological Theory, Theory of Constructionvism, and Beavioristic Theory. Data collection techniques in this study were observation, interviews, document studies, documentation and literature. Data analysis techniques in this study refer to the analytical steps proposed by Kaelan consisting of data reduction, data classification, and data display, providing interpretation and giving conclusions. The results showed that the problem of Hindu religious education in families with interfaith marital backgrounds consisted of: (a) Problems of Ceremonies and Upakara; (b) Difference between the concept of God and the previous religion; (c) Problems in Using Local Languages (Balinese); (d) Lack of Attention from Husband to Teach Hinduism; (e) Economic and Traditional Issues ABSTRAK Rumusan masalah: (1) Mengapa pendidikan agama Hindu pada keluarga dengan latar belakang perkawinan lintas agama memiliki problema? Penelitian ini bertujuan: untuk memperoleh gambaran pendidikan dalam keluarga Hindu yang menikah lintas agama. Untuk membedah permasalahan dalam penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan teori Fenomenologis, Teori Konstruksivisme, dan Teori beavioristik. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara, studi dokumen, dokumentasi dan kepustakaan. Teknik analisis data dalam penelitian ini merujuk pada langkah-langkah analisis yang dikemukakan oleh Kaelan yang terdiri dari reduksi data, klasifikasi data, dan display data, memberikan interprestasi dan memberi kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Problem pendidikan agama Hindu pada keluarga dengan latar belakang perkawinan lintas agama terdiri dari: (a) Permasalahan Upacara dan Upakara; (b) Perbedaan Konsep Ketuhanan dengan Agama sebelumnya; (c) Masalah Penggunaan Bahasa Lokal (Bahasa Bali); (d) Kurang Perhatian dari Suami untuk Mengajarkan Agama Hindu; (e) Permasalahan Ekonomi dan Tradisi","PeriodicalId":283780,"journal":{"name":"Widya Genitri : Jurnal Ilmiah Pendidikan, Agama dan Kebudayaan Hindu","volume":"175 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-12-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124305079","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"BHATARA GURU DALAM TRADISI BUGIS KUNO (Perspektif Lontara I La Galigo)","authors":"N. Rahayu","doi":"10.36417/widyagenitri.v11i2.373","DOIUrl":"https://doi.org/10.36417/widyagenitri.v11i2.373","url":null,"abstract":"Pemujaan terhadap Bhatara Guru merupakan salah satu bentuk kepercayaan yang dimiliki oleh masyarakat Bugis di Sulawesi Selatan. Dalam nilai-nilai religius yang berkembang pada kehidupan masyarakat Bugis, Bhatara Guru dikatakan sebagai entitas awal dari Suku Bugis dan sekaligus diyakini sebagai raja pertama di Kerajaan Luwu. Kisah maupun keagungan dari sosok Batara Guru dapat ditemukan dalam Lontara I La Galigo yang dianggap sebagai kitab suci masyarakat Bugis Kuno. Keberadaan Batara Guru di bumi berawal dari pengaduan dari para abdi penguasa langit (PatotoE) meminta agar Dewa PatotoE menurunkan keturunannya ke bumi agar dunia tidak kosong. Karena dianggap sebagai manusia yang diturunkan dari langit dan sekaligus dianggap sebagai leluhur dari masyarakat Bugis, maka dalam kehidupan religius Bugis Kuno Batara Guru maupun Dewata PatotoE dianggap sebagai penentu dari kehidupan manusia di bumi. Sehingga berbagai macam bentuk penghormatan maupun upacara-upacara dilakukan sebagi wujud rasa hormat manusia di bumi.","PeriodicalId":283780,"journal":{"name":"Widya Genitri : Jurnal Ilmiah Pendidikan, Agama dan Kebudayaan Hindu","volume":"75 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-12-03","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124460922","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"PERSEPSI UMAT HINDU TENTANG HARI RAYA KUNINGAN DI DUSUN LUMBUNG SARI LEMO DESA KASIMBAR PALAPI KECAMATAN KASIMBAR KABUPATEN PARIGI MOUTONG","authors":"kade widia wati, I. K. Mertayasa, I. Sukarta","doi":"10.36417/widyagenitri.v11i1.332","DOIUrl":"https://doi.org/10.36417/widyagenitri.v11i1.332","url":null,"abstract":"Rumusan masalah, yaitu (1) Bagaimanakah Historis Hari Raya Kuningan bagi Umat Hindu di Dusun Lumbung Sari Lemo Desa Kasimbar Palapi Kecamatan Kasimbar Kabupaten Parigi Moutong? (2) Bagaimanakah Persepsi Umat Hindu tentang Hari Raya Kuningan di Dusun Lumbung Sari Lemo Desa Kasimbar Palapi Kecamatan Kasimbar Kabupaten Parigi Moutong? Tujuan yaitu: Untuk mengetahui Historis hari raya Kuningan pada Umat Hindu di Dusun Lumbung Sari Lemo Desa Kasimbar Palapi Kecamatan Kasimbar Kabupaten Parigi Moutong. Untuk mengetahui Persepsi Umat Hindu tentang hari raya Kuningan di Dusun Lumbung Sari Lemo Desa Kasimbar Palapi Kecamatan Kasimbar Kabupaten Parigi Moutong. Metode kualitatif. Teori religi dan teori tindakan. Informan teknik purposiv sampling. Pengumpulan data yaitu observasi, wawancara, dokumentasi dan study kepustakaan, teknik analisis data adalah reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. \u0000 Hasil penelitian sebagai berikut: a). Tradisi nenek moyang, b). Proses pernikahan, c). Pengaruh lingkungan. Penyebab Persepsi yaitu: a).ucapan rasa terima kasih kepada leluhur, b). Kemenangan Dharma melawan Adharma, c).Hari raya biasa.","PeriodicalId":283780,"journal":{"name":"Widya Genitri : Jurnal Ilmiah Pendidikan, Agama dan Kebudayaan Hindu","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-07-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127880123","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
I. K. Kertayasa, N. Hariani, Ni Gusti Ayu Manik Ermayanti
{"title":"PENGGUNAAN CANANG SARI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR AGAMA DAN IPA DI KELAS V PASRAMAN JAGADNATHA PALU","authors":"I. K. Kertayasa, N. Hariani, Ni Gusti Ayu Manik Ermayanti","doi":"10.36417/widyagenitri.v8i2.223","DOIUrl":"https://doi.org/10.36417/widyagenitri.v8i2.223","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk meningkatan hasil belajar Agama dan IPA di kelas V Pasraman Jagadnatha Palu melalui penggunaan canang sari. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas (PTK) melalui dua siklus, dimana setiap siklus terdiri dari rencana tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi. Subyek penelitian yaitu siswa kelas V dengan jumlah siswa 25 orang. Tehnik pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi dan tes. Hasil tindakan siklus I diperoleh data dari 25 orang siswa, yang belum tuntas 9 orang dan yang tuntas 16 orang. Persentase nilai rata-rata siswa pada siklus I yaitu 71.00%, dan persentase ketuntasan belajar klasikal mencapai 64.00%. Sedangkan siklus ke II meningkat, diperoleh 22 orang yang tuntas dan 3 orang yang tidak tuntas. Persentase nilai rata-rata siswa 80.40% dan ketuntasan belajar klasikal mencapai 88.00%.","PeriodicalId":283780,"journal":{"name":"Widya Genitri : Jurnal Ilmiah Pendidikan, Agama dan Kebudayaan Hindu","volume":"44 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-08-16","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128392082","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}