{"title":"Produksi Beras di Kabupaten Sidenreng Rappang dari Tahun 2018 hingga 2020","authors":"Gusmiyanti Sam","doi":"10.55678/jasathp.v2i1.673","DOIUrl":"https://doi.org/10.55678/jasathp.v2i1.673","url":null,"abstract":"Abstract","PeriodicalId":279992,"journal":{"name":"JASATHP: Jurnal Sains dan Teknologi Hasil Pertanian","volume":"65 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-05-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126519455","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Pembuatan Tepung Waluh","authors":"Muhanniah Muhanniah, Andi Asni, A. Haq","doi":"10.55678/jasathp.v2i1.672","DOIUrl":"https://doi.org/10.55678/jasathp.v2i1.672","url":null,"abstract":"The purpose of this research is the manufacture of pumpkin flour. Waluh flour is a fine grain, yellowish white in color, has a characteristic pumpkin smell, the physical condition of pumpkin flour is strongly influenced by the conditions of the basic ingredients and the drying temperature used. The production of dried pumpkin flour to a moisture content of ± 13% has a fine grain texture, passes a 60 mesh sieve, is yellowish white in color, has a characteristic yellow pumpkin smell. The three drying treatments got the best drying, namely the sun drying treatment which produced a color close to SNI, namely yellowish white, organoleptic parameters obtained the same results.","PeriodicalId":279992,"journal":{"name":"JASATHP: Jurnal Sains dan Teknologi Hasil Pertanian","volume":"62 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-05-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126979966","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Tepung Tulang Itik","authors":"Nurul Frasiska, Fauziah Anas, Mudasirah Mudasirah, Nurul Qisti, Rukmelia Rukmelia","doi":"10.55678/jasathp.v2i1.669","DOIUrl":"https://doi.org/10.55678/jasathp.v2i1.669","url":null,"abstract":"Komsumsi daging itik di restoran-restoran umum serta dalam industri catering dan warung yang cukup besar ternyata menimbulkan masalah pada limbah tulang yang sampai saat ini pemanfaatannya masih minim. Khususnya di kabupaten Sidrap, Provinsi Sulawesi Selatan, di mana limbah tulang itik berasal dari warung palekko’sebagai makanan khas di kabupaten sidrap yang sangat di minati masyarakat sekitar. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh suhu dan waktu terhadap mutu organoleptik tepung tulang itik yang dihasilkan dari beberapa perlakuan. Pengolahan data yang dilakukan yakni Analisa deskriptif dan analisa regresi linier menggunakan aplikasi Statistical Product and Service Solutions (SPSS) dengan selang kepercayaan 5% untuk mengetahui pengaruh suhu dan waktu terhadap mutu tepung tulang itik. Suhu dan waktu pengeringan hanya berpengaruh nyata terhadap parameter warna tepung tulang itik yang dihasilkan dengan selang kepercayaan 5%, sedangkan untuk parameter tekstur dan aroma tidak berpengaruh nyata. Dilihat pula dari persentase rendemen yang dihasilkan cukup baik hingga tepung tulang itik ini dapat dikembangkan atau dilakukan metode lainnya untuk menambah kualitas yang akan dihasilkan.","PeriodicalId":279992,"journal":{"name":"JASATHP: Jurnal Sains dan Teknologi Hasil Pertanian","volume":"8 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-05-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127927429","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Peningkatan Produksi Bahan Pangan Aplikasi Trichoderma","authors":"Andi Ayu Nurnawati, Zahid Rasya Hidayat","doi":"10.55678/jasathp.v2i1.704","DOIUrl":"https://doi.org/10.55678/jasathp.v2i1.704","url":null,"abstract":"Peningkatan produksi dan produktivitas diupayakan dengan penerapan teknologi inovatif. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah pemanfaatan biofertilizer. Salah satu mikroorganisme fungsional yang dikenal sebagai biofungisida adalah jamur trichoderma. Tujuan penulisan artikel ini adalah pengkajian mengenai peningkatan produksi bahan pangan aplikasi Trichoderma. Hasil kajian membuktikan aplikasi Tricodherma pada bahan pangan dapat meningkatkan produksi bahan pangan berdasarkan artikel yang telah ditinjau oleh penulis. Beberapa bahan pangan yang telah ditinjau melalui artikel yaitu jagung, bawang merah, padi/gabah, jagung manis dan cabai rawit. Semua artikel yang ditinjau menunjukkan peningkatan produksi, baik yang tinjau dengan beberapa perlakuan maupun hanya langsung dengan persentasi peningkatannya.","PeriodicalId":279992,"journal":{"name":"JASATHP: Jurnal Sains dan Teknologi Hasil Pertanian","volume":"6 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-05-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129154364","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Pengolahan Jagung sebagai Pakan Ternak","authors":"S. Surianti, S. Syam","doi":"10.55678/jasathp.v2i1.666","DOIUrl":"https://doi.org/10.55678/jasathp.v2i1.666","url":null,"abstract":"Jagung termasuk dalam tanaman serealia dan memiliki bahasa latin Zea Mays L masih sejenis dengan tanaman rumputan dan memiliki pola pertumbuhan yang sama. Biji atau buah jagung dapat di konsumsi oleh manusia maupun hewan. Biji jagung yang merupakan pangan, dapat diolah juga menjadi pakan ternak ayam. Jagung memiliki kandungan serat kasar yang relatif rendah sehingga mudah dicerna dan mengandung xantifil yang berfungsi untuk meningkatkan kepekatan warna pada kuning telur ayam. Di Kabupaten Sidenreng Rappang, telah diproduksi pakan ternak dari jagung. Produksi pakan ini dikelola oleh anggota kelompok Tani Massumpuloloe dan terletak di desa Cipo Takari Kecamatan Panca Rijang Kabupaten Sidenreng Rappang. Sampai saat ini masih memproduksi ± 3.000 – 4.500 kg/hari dengan memiliki 4 fase hasil produksi yaitu dedak, Bulir kecil, Bulir sedang dan bulir kasar (besar).","PeriodicalId":279992,"journal":{"name":"JASATHP: Jurnal Sains dan Teknologi Hasil Pertanian","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-05-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130614060","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Perubahan Fisik Penyimpanan Tomat","authors":"Muhanniah Muhanniah, Nurul Frasiska, Fauziah Fauziah, Mudasirah Mudasirah, Vivi Andrianti","doi":"10.55678/jasathp.v1i2.549","DOIUrl":"https://doi.org/10.55678/jasathp.v1i2.549","url":null,"abstract":"Buah dan sayur merupakan salah satu pangan yang mudah mengalami kerusakan akibat adanya kontaminan atau metabolisme buah dan sayur yang terus berlangsung setelah pemanenan. kerusakan buah sangat mempengaruhi kualitas mutu fisik dan nilai gizi buah, sedangkan konsumen selalu menginginkan buah dalam keadaan segar. Tujuan penyimpanan ini adalah untuk mengatahui perubahan fisik (berat, warna, tekstur dan ada tidaknya air pada kemasan) selama 5 hari. Berat tomat pada kemasan plastik yang memiliki lobang didapatkan berat tomat mengalami penurunan berat semakin lama penyimpanan dapat mempengaruhi penurunan berat. Sedangkan berat tomat pada kemasan plastik yang memiliki lobang mengalami penurunan selama penyimpanan. Tekstur tomat pada kemasan plastik tanpa lobang dan plastik yang memiliki lobang didapatkan tekstur yang sama yaitu semakin lama penyimpanan maka akan mempengaruhi penurunan kekerasan tomat. Warna tomat pada kemasan plastik tanpa lobang dan plastik yang memiliki lobang didapatkan warna yang sama. Terdapat uap air pada kemasan bahan, baik pada kemasan plastik yang dilubang maupun kemasan plastik tanpa lubang.","PeriodicalId":279992,"journal":{"name":"JASATHP: Jurnal Sains dan Teknologi Hasil Pertanian","volume":"35 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-11-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132245855","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Pengaruh Suhu dan Lama Pendinginan terhadap Karakteristik Mutu Beras Hasil Giling dengan Teknik Pendingin Pragilling","authors":"Isnawaty Isnawaty","doi":"10.55678/jasathp.v1i2.547","DOIUrl":"https://doi.org/10.55678/jasathp.v1i2.547","url":null,"abstract":"Penanganan pascapanen adalah tindakan yang dilakukan atau disiapkan agar hasil pertanian siap dan aman digunakan karena secara signifikan metode pendinginan ini juga dapat meningkatkan total hasil beras dan total beras kepala, dengan meningkatnya hasil padi dan beras kepala bisa karena kelembaban yang dapat meningkatnya kerusakan yang terkait dengan suhu beras giling yang lebih rendah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh suhu, lama pendinginan, dan kualitas fisik beras yang dipengaruhi oleh teknik pendinginan pragiling. Hasil penelitian memperlihatkan penurunan kadar air pada proses pengeringan varietas impari (22,4% - 13,4%) dan varietas cisadane (25% - 14,3%) . Terjadi susut pengeringan karena jumlah air yang menguap selama proses pengeringan pada varietas impari 16 kg dan varietas cisadane 21 kg. Selain dipengaruhi varietas nilai rendemen beras giling juga dipengaruhi oleh karakteristik kualitas gabah, pada varietas impari diperoleh rata-rata (52.40 ± 3.23 %) sedangkan pada varietas cisadane diperoleh rata-rata (54.54 ± 1.2 %). Penampakan visual, pengukuran derajat warna warna (Lab*) beras hasil giling dengan teknik pendingin pragiling dan non pendingin tidak berpengaruh signifikan terhadap perlakuan yang diberikan. Pada analisis karakteristik mutu beras dengan teknik pendinginan pragiling, mutu beras yang dihasilkan lebih baik dari perlakuan non pendingin hal ini terlihat dari jumlah persentase butir kepala, butir patah dan menir yang dihasilkan mencapai 87,68%. Hal ini sesuai dengan data analisis sidik ragam dimana suhu berpengaruh signifikan (0.00<0.05) pada keempat suhu yang digunakan. Waktu pendinginan berpengaruh signifikan terhadap mutu fisik beras yang dihasilkan dengan nilai signifikansi (0.00<0.05) pada tiga level waktu yang digunakan.","PeriodicalId":279992,"journal":{"name":"JASATHP: Jurnal Sains dan Teknologi Hasil Pertanian","volume":"12 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-11-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127882831","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Proyeksi Produksi Padi Kecamatan Panca Rijang di Kabupaten Sidenreng Rappang","authors":"Nurmiah Nurmiah, S. Surianti","doi":"10.55678/jasathp.v1i2.550","DOIUrl":"https://doi.org/10.55678/jasathp.v1i2.550","url":null,"abstract":"Salah satu Sumber pangan Pokok di indonesia khususnya sulawesi selatan dan kabupaten Sidenreng Rappang adalah Padi (Beras). Tujuan dari tulisan ini adalah menyajikan proyeksi produksi padi Kecamatan Panca Rijang. Data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data time series 2020 BPS. Data kemudian diolah dengan membahas produksi padi di Kecamatan Panca Rijang dan secara keseluruhan di Kabupaten Sidenreng Rappang. Hasil yang diperoleh yakni Panca Rijang juga sangat potensial dengan produksi pertanian khususnya padi di mana Kecamtan ini menghasilkan 249240 Ku Padi di Tahun 2020. Kecamtan ini memberikan kontribusi dalam produksi padi Kabupaten sebanyak 4571170 Ku Padi di Tahun 2020. Pemerintah Kabupaten Sidenreng Rappang melalui Kepala Dinas Pertanian Ketahanan Pangan dan Perkebunan mengupayakan tercapainya peningkatan produksi pertanian di kabupaten sidenreng Rappang.","PeriodicalId":279992,"journal":{"name":"JASATHP: Jurnal Sains dan Teknologi Hasil Pertanian","volume":"31 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-11-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126417752","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Jurnal Review : Kesesuaian Mutu Ikan Roa (Hemirhampus sp.) Asap dengan Metode Pengasapan Tradisional dan Metode Asap Cair","authors":"Syahmidarni Al Islamiyah","doi":"10.55678/jasathp.v1i2.546","DOIUrl":"https://doi.org/10.55678/jasathp.v1i2.546","url":null,"abstract":"Pengasapan ikan bertujuan untuk mengawetkan ikan yang merupakan bahan irreversible, penambah cita rasa, warna, aroma khas pada ikan. Penggunaan metode pengasapan baik secara tradisional maupun metode asap cair yang sudah banyak dilakukan dan diteliti memberikan pengaruh terhadap mutu ikan roa baik mutu organoleptik, mutu kimia, dan mutu mikrobiologi. Kesesuaian mutu dengan standar yang telah ditetapkan merupakan salah satu faktor pendukung yang penting dalam meningkatkan daya saing produk. Tujuan penelitian ini untuk melihat kesesuaian mutu ikan roa asap dari beberapa penelitian yang telah dilakukan dengan standar SNI ikan asap No. 2691.1-2009 yang telah ditetapkan. Berdasarkan hasil penelitian mutu ikan asap dari beberapa penelitian yang dikaji baik dengan metode pengasapan tradisional maupun metode asap cair menunjukkan telah memenuhi standar SNI ikan asap No. 2691.1-2009 ikan asap baik mutu organoleptik, mutu kimia, dan mutu mikrobiologi. \u0000 ","PeriodicalId":279992,"journal":{"name":"JASATHP: Jurnal Sains dan Teknologi Hasil Pertanian","volume":"28 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-11-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125394550","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Evaluasi Kadar Air Gabah","authors":"Andi Nurwidah, Andi Asni, Arinil Haq","doi":"10.55678/jasathp.v1i2.548","DOIUrl":"https://doi.org/10.55678/jasathp.v1i2.548","url":null,"abstract":"Pengambilan data ini dilakukan dengan pengukuran kadar air menggunakan metode pengeringan. Metode pengeringan merupakan suatu metode untuk mengeluarkan sebagian air dari suatu bahan dengan cara menguapkan air tersebut menggunakan energi panas. Pengukuran ini menggunakan alat moisture meter untuk mengukur kadar air gabah. Tujuan Pengukuran ini adalah mengetahui kadar air gabah setelah pemanenan, mengetahui kadar air gabah setelah pengeringan kemudian membandingkan kadar air gabah sebelum dan setelah di keringkan. Kadar air setelah pemanenan di ukur menggunakan Moisture meter mempunyai kandungan air 20,5%. Kadar air setelah pengeringan di ukur menggunakan Moisture meter mempunyai kandungan air 14.0%. Hasil tersebut menunjukkan pengurangan kadar air sebanyak 6,5%.","PeriodicalId":279992,"journal":{"name":"JASATHP: Jurnal Sains dan Teknologi Hasil Pertanian","volume":"17 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-11-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121357986","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}