{"title":"STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PENANGKAPAN IKAN DENGAN ALAT TANGKAP RAWAI","authors":"M. Zain","doi":"10.30598/pattimurasci.2020.snpk19.333-337","DOIUrl":"https://doi.org/10.30598/pattimurasci.2020.snpk19.333-337","url":null,"abstract":"Pengembangan usaha penangkapan dengan menggunakan alat tangkap rawai diperlukan strategi dalam mencaapai tujuan pengembangan usaha. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi karakteristik nelayan rawai dan menganalisis faktor internal dan eksternal untuk meningkatkan pengembangan usaha penangkapan. Analisis SWOT digunakan untuk menganalisis faktor internal dan eksternal dari kegiatan penangkapan ikan dengan menggunakan alat tangkap rawai. Berdasarkan hasil penelitian, karakteristik nelayan penangkap merupakan nelayan tradisional, sistem administrasi dengan catatan sederhana, teknologi dan peralatan sederhana. Berdasarkan analisis internal eksternal, terkait dengan strategi pengembangan usaha diprioritaskan pada pengelolaan manajemen usaha","PeriodicalId":253946,"journal":{"name":"Pattimura Proceeding: Conference of Science and Technology","volume":"25 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124946086","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Simon Tubalawony, Matheos D Sahuleka, Juliana W. Tuahatu, D. E. Kalay
{"title":"KEDALAMAN KONSENTRASI KLOROFIL MAKSIMUM PERAIRAN SELATAN MALUKU BARAT DAYA DAN SEKITARNYA","authors":"Simon Tubalawony, Matheos D Sahuleka, Juliana W. Tuahatu, D. E. Kalay","doi":"10.30598/pattimurasci.2020.snpk19.83-95","DOIUrl":"https://doi.org/10.30598/pattimurasci.2020.snpk19.83-95","url":null,"abstract":"Penelitian ini dilakukan untuk mengkaji kedalaman klorofil maksimum pada perairan selatan Maluku Barat Daya dan Sekitarnya. Penelitian dilakukan dengan menganalisa data hasil Ekspedisi ATSEA pada bulan Mei 2010. Data suhu, salinitas, oksigen dan klorofil perairan diamati dengan menggunakan CTD tipe SBE911+ pada lima stasiun pengamatan untuk setiap kedalaman hingga 500 m. Data dianalisis untuk mengkaji Pola sebaran vertikal dan melintang suhu, salinitas, oksigen dan klorofil, stratifikasi massa air, kedalaman klorofil maksimum dengan menggunakan perangkat lunak ODV versi 4 dan Mircosoft Office Excel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa batas atas lapisan termoklin perairan berada pada kedalaman 44-60 m dan batas bawah lapisan termoklin pada kedalaman 325-409 m dengan ketebalan lapisan termoklin berkisar antara 267-352 m. Klorofil maksimum berada pada kedalaman 50-68 m yang berkisar antara 0,47-0,81 mg/m3 dengan rerata 0,59±0,13 mg/m3. Kedalaman klorofil maksimum dicirikan dengan suhu perairan 27,10-28,50 oC, salinitas 23,09-34,27 psu, dan konsentrasi oksigen 3,68-5,68 mg/l. Dengan demikian kedalaman klorofil maksimun berada pada bagian atas lapisan termoklin yakni beberapa meter di bawah batas atas lapisan termoklin","PeriodicalId":253946,"journal":{"name":"Pattimura Proceeding: Conference of Science and Technology","volume":"58 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122004952","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"PENGELOLAAN PULAU-PULAU KECIL: POTENSI PENGEMBANGAN EKOWISATA PULAU LAUT KEPULAUAN","authors":"Leila Aryani Sofia, Baharuddin Baharuddin","doi":"10.30598/pattimurasci.2020.snpk19.280-289","DOIUrl":"https://doi.org/10.30598/pattimurasci.2020.snpk19.280-289","url":null,"abstract":"Pulau-pulau kecil merupakan kawasan yang memiliki potensi sumberdaya bernilai ekonomi penting bagi penghidupan masyarakatnya. Beberapa peneliti telah melakukan penelitian terkait aspek ekologi kawasan Pulau Laut Kepulauan, Kabupaten Kotabaru Kalimantan Selatan. Namun, masih belum ada yang mengkaji potensi pengembangan ekowisatanya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi potensi wisata alam dan budaya, serta menilai prospek pengembangan Pulau Laut Kepulauan sebagai kawasan ekowisata. Data primer dikumpulkan dengan metode survei, observasi, dan Focus Group Discussion (FGD) dengan para pemangku kepentingan. Data yang terkumpul dianalisis secara deskriptif dan metode SWOT. Hasil analisis menunjukkan bahwa Pulau Laut Kepulauan memiliki sumberdaya alam berupa pantai berpasir putih, perbukitan batu Watu Laso, hamparan terumbu karang, kawasan hutan mangrove, dan usaha perikanan (penangkapan, budidaya, dan pengolahan). Sedangkan atraksi budaya berupa perayaan tahunan lomba perahu sandeq, Maulid Nabi berjanji, rumah tradisional Boyang, dan industri kapal tradisional pinisi. Namun, potensi tersebut belum dikelola secara optimal sebagai objek wisata karena masih adanya beberapa kelemahan. Strategi pengembangan ekowisata Pulau Laut Kepulauan yang diajukan adalah (a) mengoptimalkan pengelolaan kawasan perairan berbasis rencana zona wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil (WP3K); (b) mengembangkan inovasi atraksi budaya, feature dan pengemasan objek wisata; (c) mengupayakan berbagai perlindungan ekosistem perairan dan biotanya, serta (d) pengelolaan dan pemanfaatan sumberdaya perikanan secara berkelanjutan","PeriodicalId":253946,"journal":{"name":"Pattimura Proceeding: Conference of Science and Technology","volume":"36 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122019328","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Fahrizal Aulia, Agustinus Tupamahu, S. R. Siahainenia
{"title":"PERBEDAAN AKTUAL LAJU TANGKAP OPERASI PENANGKAPAN SKIPJACK POLE AND LINE DI RUMPON DAN GEROMBOLAN IKAN","authors":"Fahrizal Aulia, Agustinus Tupamahu, S. R. Siahainenia","doi":"10.30598/pattimurasci.2020.snpk19.172-181","DOIUrl":"https://doi.org/10.30598/pattimurasci.2020.snpk19.172-181","url":null,"abstract":"Pulau Ambon dan sekitarnya merupakan salah satu pusat kegiatan penangkapan ikan cakalang terutama dengan alat tangkap skipjack pole and line yang mengandalkan alat bantu rumpon dalam operasi penangkapannya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis aktual laju tangkap skipjack pole and line yang beroperasi di rumpon dan di gerombolan ikan dan menganalisis perbedaan antara nilai aktual laju tangkap skipjack pole and line yang beroperasi di rumpon dan menemukan gerombolan ikan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata laju tangkap pada operasi penangkapan di rumpon adalah 0,65 individu/menit/orang, sedangkan rata-rata laju tangkap di gerombolan ikan adalah 2,67 individu/menit/orang. Hasil uji-t menunjukkan bahwa terdapat perbedaan sangat nyata antara laju tangkap pada operasi penangkapan di rumpon dan gerombolan ikan (t hit> α 0,05. df : 83).","PeriodicalId":253946,"journal":{"name":"Pattimura Proceeding: Conference of Science and Technology","volume":"17 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121918544","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Patricia Widayanti Renwarin, Trijunianto Moniharapon, M. N. Mailoa, Fredy Pattipeilohy
{"title":"PENGARUH JENIS KEMASAN DAN LAMA PENYIMPANAN TERHADAP MUTU KIMIA IKAN TONGKOL (Auxis sp.) KERING “ATUNG” (Parinarium glaberimum, HASSK)","authors":"Patricia Widayanti Renwarin, Trijunianto Moniharapon, M. N. Mailoa, Fredy Pattipeilohy","doi":"10.30598/pattimurasci.2020.snpk19.221-230","DOIUrl":"https://doi.org/10.30598/pattimurasci.2020.snpk19.221-230","url":null,"abstract":"Pengemasan dan penyimpanan yang baik akan menjamin mutu dari suatu produk olahan. penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh jenis kemasan dan lama penyimpanan terhadap mutu kimia ikan tongkol kering dengan penambahan pengawet alami atung (parinarium glaberimum, hassk). parameter uji kimia meliputi : kadar air, kadar protein dan tingkat ketengikan. data dianalisa menggunakan rancangan acak lengkap (ral) dengan dua kali ulangan dan dilanjutkan dengan uji beda nyata terkecil (bnt). hasil menunjukan bahwa kualitas ikan tongkol kering atung secara kimia selama penyimpanan 3 bulan masih memenuhi sni 8273 : 2016.","PeriodicalId":253946,"journal":{"name":"Pattimura Proceeding: Conference of Science and Technology","volume":"739 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132421687","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"KOMPOSISI, KEPADATAN DAN DISTRIBUSI SPASIAL ZOOPLANKTON PADA MUSIM BARAT (DESEMBER-FEBRUARI) DI PERAIRAN TELUK AMBON DALAM","authors":"Jacobus Latumeten, Frederika S. Pello","doi":"10.30598/pattimurasci.2020.snpk19.72-82","DOIUrl":"https://doi.org/10.30598/pattimurasci.2020.snpk19.72-82","url":null,"abstract":"Teluk Ambon Dalam adalah bagian dari Teluk Ambon, luasnya kira-kira 11,03 km2, semi tertutup dan merupakan daerah penangkapan ikan pelagis kecil, khususnya ikan teri (Stolephorus spp). Ikan teri ini adalah pemangsa zooplankton, oleh karena itu kelimpahan ikan teri sangat bergantung dari kelimpahan zooplankton. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa komposisi, kepadatan dan distribusi spasial dari zooplankton selama Musim Barat. Data komposisi zooplankton diperoleh dari pengambilan contoh di 10 stasiun pengamatan menggunakan jaring plankton, sementara data kepadatan zooplankton dikumpulkan menggunakan perangkat hidroakustik pada enam garis transek paralel dan satu garis transek yang melintasi keenam paralel transek tersebut. Hasil penelitian menunjukan bahwa komunitas zooplankton didominasi oleh Copepoda dan meroplankton. Kepadatan rata-rata yang tertinggi dijumpai pada bulan Februari sedangkan yang rendah pada bulan Januari. Distribuusi zooplankton secara vertikal menunjukan bahwa kepadatan tertinggi terdapat pada lapisan dekat permukan kemudian menurun pada kolom air yang lebih dalam. Pada distribusi horisontal, kepadatan zooplankton yang rendah (0 -400 ind./m2) menempati ruang yang luas, yang tersebar di bagian barat, tengah dan timur, dan sebaliknya, kepadatan yang tinggi (3000 – 4000ind./m2) menempati ruang yang lebih sempit yakni di sebelah barat-daya, tengah dan selatan Teluk Ambon Dalam","PeriodicalId":253946,"journal":{"name":"Pattimura Proceeding: Conference of Science and Technology","volume":"112 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116017243","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Bruri Melky Laimeheriwa, Fardiansyah Wahyudi, Jocabus W Mosse, J. W. Loupatty, Semuel F Tuhumury, Agustina W Soumokil
{"title":"EVALUASI KINERJA MORFOMETRIK IKAN BUBARA, CARANX IQNOBILIS PADA KERAMBA JARING APUNG DI PERAIRAN TELUK AMBON DALAM","authors":"Bruri Melky Laimeheriwa, Fardiansyah Wahyudi, Jocabus W Mosse, J. W. Loupatty, Semuel F Tuhumury, Agustina W Soumokil","doi":"10.30598/pattimurasci.2020.snpk19.237-248","DOIUrl":"https://doi.org/10.30598/pattimurasci.2020.snpk19.237-248","url":null,"abstract":"Monitoring dan evaluasi kinerja morfometrik ikan kuwe, Caranx iqnobilis pada sistem akuakultur masih kurang dan terbatas. Padahal melalui studi ini dapat mengevaluasi kinerja produksi akuakultur dapat terpantau. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kinerja morfometrik ikan kuwe dalam sistem keramba jaring apung Penelitian ini berlangsung selama enam bulan dan bertempat di perairan teluk Ambon dalam. Analisis data dilakukan di Computational Biology Studio, MMSCE Universitas Pattmuar. Data morfometrik dilakukan secara digital menggunakan perangkat lunak Image-J. Analisis kinerja karakter menggunakan pendekatan kurva Bruri dan koefisien Bruri. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proporsi karakter morfometrik ikan kuwe pada setiap lokasi budidaya di keramba jaring apung (KJA) dan yang dijadikan sebagai benchmarks berdasarkan rasio bobot tubuh, rasio panjang tubuh, dan rasio tinggi tubuh memiliki presentase karakter yang bervariasi. Kinerja morfometrik ikan Kuwe berdasarkan rasio bobot, panjang, dan tinggi tubuh masih menunjukkan kinerja yang baik namun memiliki keragaman yang bervariasi pada setiap populasi. Performa karakter morfometrik ikan kuwe pada setiap populasi berdasarkan kurva dan koefisien Bruri menunjukkan performa yang homogen atau merata pada setiap populasinya","PeriodicalId":253946,"journal":{"name":"Pattimura Proceeding: Conference of Science and Technology","volume":"99 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123678257","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"SEMPAN DAN PANTAI/JALUR HIJAU","authors":"Yvonne I Pattinaja, A. Ely, Y. Maruanaya","doi":"10.30598/pattimurasci.2020.snpk19.119-125","DOIUrl":"https://doi.org/10.30598/pattimurasci.2020.snpk19.119-125","url":null,"abstract":"Berkaca dari pengalaman Indonesia dari berbagai ancaman gempa bumi dan tsunami yang terjadi sejak beberapa tahun belakangan ini, maka diperlukan kebijakan pemerintah dalam mengatur zonasi di wilayah pesisir dengan menetapkan pengaturan tentang batas sempadan pantai. Penetapan Batas Sempadan Pantai di atur dalam dalam Undang-Undang No. 27/2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir. Disebutkan bahwa fungsi sempadan pantai adalah untuk melindungi pantai terhadap gempa dan/atau tsunami ; terhadap erosi dan abrasi ; dari badai, banjir, dan bencana alam lainnya ; serta melindungi ekosistem pesisir. Sempadan pantai mengatur tentang pemanfaatan di kawasan sempadan pantai, yang diperuntukkan bagi kegiatan Perikanan, Pertanian, Rekreasi pantai, Kehutanan, Riset dan penelitian, Pertahanan dan Keamanan, Objek vital nasional, Kepelabuhanan, Lapangan udara, Perlindungan maritime dan Kegiatan budaya atau ritual keagamaan. Sayangnya, pembangunan di pesisir berjalan tanpa mengindahkan rencana zonasi yang telah ditetapkan. Seiring dengan perkembangan waktu dan timbulnya berbagai ancaman di wilayah pesisir yang diakibatkan oleh alam maupun manusia, maka pemerintah perlu mempertegas pengaturan tentang batas sempadan pantai yang adalah 100 meter dari pasang tertinggi","PeriodicalId":253946,"journal":{"name":"Pattimura Proceeding: Conference of Science and Technology","volume":"12 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127950124","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"DAMPAK PENETAPAN WISATA ALAM TERHADAP EKONOMI RUMAH TANGGA NELAYAN","authors":"Achmad Syamsu Hidayat","doi":"10.30598/pattimurasci.2020.snpk19.300-306","DOIUrl":"https://doi.org/10.30598/pattimurasci.2020.snpk19.300-306","url":null,"abstract":"Kecamatan Pulau Laut Tanjung Selayar memiliki sumberdaya alam berupa pesisir dan perairan laut yang berpotensi menjadi daerah wisata. Semakin berkembangnya kegiatan wisata telah mendiversifikasi mata pencaharian utama penduduknya dari nelayan menjadi pedagang atau pekerja lain di sektor pariwisata. Perubahan ini tentu akan berdampak terhadap tingkat pemanfaatan sumberdaya perikanan dan kelautan karena Kecamatan Pulau Laut Tanjung Selayar merupakan penghasil ikan laut dengan alat tangkap rengge dan pancing ulur di Kabupaten Kotabaru. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi nelayan terhadap kegiatan wisata dan mengukur perbedaan tingkat pendapatan nelayan sebelum dan sesudah diberlakukannya kegiatan wisata. Penetapan jumlah responden nelayan ditentukan melalui simple random sampling serta analisis data dilakukan secara deskriptif dan uji beda dua rata-rata pendapatan sebelum dan sesudah adanya kegiatan wisata. Respon nelayan menunjukkan 13% nelayan setuju terhadap adanya kegiatan wisata, 50% cukup setuju, 17% kurang setuju, dan 20% tidak setuju. Alasan nelayan karena ada tambahan pendapatan rumah tangga. Analisis uji beda dua rata-rata pendapatan menunjukkan ada perbedaan hasil pendapatan nelayan sebelum dan sesudah adanya kegiatan wisata. Persepsi nelayan berada pada kategori positif dan terdapat perbedaan pendapatan nelayan sebelum dan sesudah adanya kegiatan wisata","PeriodicalId":253946,"journal":{"name":"Pattimura Proceeding: Conference of Science and Technology","volume":"52 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133814086","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Martini Djamhur, Mennofatria Boer, D. Bengen, Achmad Fahrudin
{"title":"KAPASITAS ASIMILASI DI PERAIRAN TELUK WEDA KABUPATEN HALMAHERA TENGAH","authors":"Martini Djamhur, Mennofatria Boer, D. Bengen, Achmad Fahrudin","doi":"10.30598/pattimurasci.2020.snpk19.259-267","DOIUrl":"https://doi.org/10.30598/pattimurasci.2020.snpk19.259-267","url":null,"abstract":"Teluk Weda merupakan Teluk yang luas di Kabupaten Halmahera Tengah dengan kondisi sumberdaya alam yang melimpah sehingga diperlukan penelitian untuk mengetahui daya dukung lingkungan guna menjaga kelestarian sumberdaya alam tersebut. Adapun daya dukung didefinisikan sebagai intensitas penggunaan maksimum terhadap sumberdaya alam yang berlangsung secara terus menerus tanpa merusak alam. Daya dukung lingkungan (kapasitas asimilasi) adalah satu hak milik dari lingkungan dan kemampuan untuk mengakomodasi satu aktivitas tertentu tanpa mengakibatkan dampak yang tidak dapat diterima. Kapasitas asimilasi nitrit di Teluk Weda menghasilkan nilai kapasitas asimilasi sebesar 1,66 ton/tahun, sementara beban nitrit yang masuk ke perairan rata-rata sebesar 152,49 ton/tahun. Selanjutnya kapasitas asimilasi nitrat di Teluk Weda menghasilkan nilai kapasitas asimilasi sebesar 48,79 ton/tahun, sementara beban nitrat yang masuk ke perairan rata-rata sebesar 44.357,84 ton/tahun. Kemudian kapasitas asimilasi fosfat di Teluk Weda menghasilkan nilai kapasitas asimilasi sebear 5,53 ton/tahun, sementara beban fosfat yang masuk ke perairan rata-rata sebesar 493,72 ton/tahun. Dengan demikian hasil analisis kapasitas asimilasi menunjukkan bahwa kontrasi nitrit, nitrat dan fosfat (mg/liter) dengan beban pencemaran nitrit, nitrat dan fosfat (ton/tahun) masih berada di bawah baku mutu biota laut","PeriodicalId":253946,"journal":{"name":"Pattimura Proceeding: Conference of Science and Technology","volume":"105 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133877755","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}