{"title":"FAKTOR-FAKTOR YANG MENYEBABKAN PENURUNAN KUALITAS CAKALANG","authors":"Christina Litaay, D. Pelasula","doi":"10.30598/pattimurasci.2020.snpk19.210-220","DOIUrl":"https://doi.org/10.30598/pattimurasci.2020.snpk19.210-220","url":null,"abstract":"Penurunan kualitas ikan disebabkan oleh teknik penanganan yang salah. Kerusakan terhadap cakalang akan menyebabkan degradasi organoleptik, sehingga perlu adanya pemecahan untuk menyelesaikan masalah kualitas cakalang. Studi ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor penyebab penurunan kualitas ikan di atas kapal. Studi tentang kualitas tuna cakalang dilakukan di perairan Seram. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan strategi kuantitatif (teknik observasi lapangan). Analisis data untuk menyusun masalah kemunduran oleh nelayan pole and line dilakukan melalui pendekatan analisis diagram tulang ikan dengan mengidentifikasi faktor manusia, metode, lingkungan, bahan dan alat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penurunan kualitas ikan disebabkan oleh manusia yang terdiri dari pendidikan dan keterampilan, metode yang terdiri dari mencuci dan penyimpanan dingin, lingkungan yang terdiri dari pembersihan dan higienis, bahan dan alat yang terdiri dari wadah dan es","PeriodicalId":253946,"journal":{"name":"Pattimura Proceeding: Conference of Science and Technology","volume":"34 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132302590","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"MEMAKNAI PASAL 33 UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945 DALAM KONTEKS PEMBANGUNAN MALUKU","authors":"Reny Heronia Nendissa","doi":"10.30598/pattimurasci.2020.snpk19.9-18","DOIUrl":"https://doi.org/10.30598/pattimurasci.2020.snpk19.9-18","url":null,"abstract":"Maluku menjadi bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia yang juga kaya dengan sumber daya alamnya sebagai modal pembangunan bangsa dan Negara. Namun, Data Badan Pusat Statistik Indonesia menunjukan bahwa Maluku adalah Provinsi keempat besar termiskin di Indonesia. Maluku berada di bawah Papua (27,43%), Papua Barat (22,66%), NTT (21,03%), dan Maluku (17,84%). Kesejahteraan rakyat Maluku adalah bagian dari kesejahteraan Indonesia. Bagaimana makna Pasal 33 UUD NRI Tahun 1945 yang mengatur tentang Perekonomian Nasional dan kesejahteraan Sosial, khususnya dalam konteks pembangunan Maluku? Jenis Penelitian yang digunakan untuk mengkaji permasalahan ini adalah jenis Penelitian Yuridis Normatif dengan menggunakan Pendekatan Perundang-undangan (Statute Approach) dan Pendekatan Konseptual (Conceptual Approach). Sumber bahan hukum yang digunakan adalah sumber bahan hukum primer berupa UUD NRI Tahun 1945, UU.No.23 Tahun 2014 dan peraturan perundang-undangan terkait lainnya. Hasil pengkajian memaknai pasal 33 UUD NRI Tahun 1945 menegaskan bahwa prinsip sistem ekonomi Indonesia atas dasar kekeluargaan, prinsip demokrasi ekonomi, hak penguasaan Negara adalah tidak dalam konsep memiliki tetapi melakukan penyusunan kebijakan (beleid); pengurusan (bestuursdaad); pengaturan (regelendaad); pengelolaan (beheersdaad); dan pengawasan (toezichthoudensdaad) atas cabang-cabang produksi yang penting bagi Negara dan yang menguasai hajat hidup orang banyak","PeriodicalId":253946,"journal":{"name":"Pattimura Proceeding: Conference of Science and Technology","volume":"21 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129381885","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"ASIMETRIK DESENTRALISASI MANAGEMENT MARINE RESOURCES DESENTRALISASI ASIMETRIK DALAM PENGELOLAAN SUMBER DAYA LAUT","authors":"M. Ridwan, Nurfaidhah Natsir","doi":"10.30598/pattimurasci.2020.snpk19.59-71","DOIUrl":"https://doi.org/10.30598/pattimurasci.2020.snpk19.59-71","url":null,"abstract":"Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) merupakan negara kepulauan yang, memiliki sumber daya laut yang dapat dikembangkan untuk membantu daerah mencapai tujuan ekonomi, sosial dan politik. Tujuan penelitian ini untuk menemukan konsep ilmu hukum sesuai dengan ciri khas Indonesia sebagai negara kepulauan dan metode yang digunakan adalah yuridis normatif untuk mengkaji dan menganalisa sinkronisasi dan harmonisasi pengaturan hukum sumberdaya laut melalui pendekatan perundang–undangan dan pendekatan konseptual (conceptual approach). Hasil penelitian menunjukkan bahwa Konsep Asimetrik merupakan konsep ilmu hukum yang sesuai dengan ciri khas Indonesia sebagai negara kepulauan. Konsep ini merupakan landasan yang kuat sebagai penopang keadilan dalam wilayah Indonesia yang didiami oleh berbagai suku dan ras, memberikan keadilan, karena berbagai kepentingan masyarakat dapat terpenuhi dengan baik dan mengandung nilai-nilai asasi yang tak terbantahkan","PeriodicalId":253946,"journal":{"name":"Pattimura Proceeding: Conference of Science and Technology","volume":"121 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123510776","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"LEMYAL DALAM KEKERABATAN MASYARAKAT LETWURUNG","authors":"Fransina Matakena","doi":"10.30598/pattimurasci.2020.snpk19.41-50","DOIUrl":"https://doi.org/10.30598/pattimurasci.2020.snpk19.41-50","url":null,"abstract":"Secara umum, orang mengenal budaya Kalwedo di wilayah Maluku Barat Daya, yang memiliki makna sebagai salam persaudaraan, kekeluargaan dan kekerabatan. Budaya musuh diyakini memiliki makna yang sangat dalam karena mengandung makna yang dirasakan dari hati nurani. Kata Lemyal memiliki makna yang baik ketika mereka mengucapkannya dengan gembira, makna yang aman tanpa gangguan dari mana pun, dengan mengatakan Lemyal berarti memberikan perasaan yang sama dalam menerima salam ini. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui budaya lemyal dalam kehidupan masyarakat Letwurung. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan fenomenologi. pendekatan dengan melihat kenyataan yang terjadi di masyarakat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa orang-orang yang berbeda dalam karakter dan perilaku mengakui makna Lemyal dengan baik dalam kehidupan sehari-hari mereka baik dalam ritual tradisional maupun pada acara dan kebiasaan formal lainnya yang ditemukan dalam kehidupan sehari-hari melalui hubungan kekerabatan yang telah lama ada","PeriodicalId":253946,"journal":{"name":"Pattimura Proceeding: Conference of Science and Technology","volume":"146 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131944008","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Rosihan Polhaupessy, W. Waileruny, D. D. P. Matrutty, Fabian N. J Souisa
{"title":"ANALISIS FAKTOR PRODUKSI USAHA PERIKANAN PURSE SEINE DI PULAU AMBON","authors":"Rosihan Polhaupessy, W. Waileruny, D. D. P. Matrutty, Fabian N. J Souisa","doi":"10.30598/pattimurasci.2020.snpk19.146-158","DOIUrl":"https://doi.org/10.30598/pattimurasci.2020.snpk19.146-158","url":null,"abstract":"Purse seine merupakan salah satu jenis alat penangkapan ikan yang sangat populer bagi sebagian besar nelayan di Pulau Ambon dan sekitarnya. Alasan penggunaan jenis alat tangkapan ini karena dianggap cukup produktif dalam usaha penangkapan jenis ikan pelagis kecil seperti ikan Layang, Decapterus spp. selar, Selaroides spp. Sardin, Sardinella spp dan lain-lain. Akan tetapi produktivitas dari setiap unit penangkapan berbeda-beda disebabkan dimensi alat maupun kapal serta jumlah upaya (trip) penangkapan. Dalam hubungannya dengan keberlanjutan usaha perikanan purse seine di Pulau Ambon, maka faktor-faktor produksi yang mempengaruhi produksi usaha perikanan purse seine di Pulau perlu diketahui. Dari hasil penelitian Analisis koefisien korelasi (r) sebesar 0,826 atau 82,6%, maka terdapat hubungan yang sangat kuat dalam hubungan variabel Y dengan variabel X, makin besar nilai koefisien korelasi, dikatakan akan Sangat Kuat hubungan antara variabel Y dengan variabel X. Dimana Kuat hubungan antara variabel X akan mempengaruhi variabel Y adalah sebesar 82,6%. Berdasarkan hasil olah data dengan menggunakan bantuan perangkat lunak (software) SPSS 20, diketahui nilai R2 (koefisien determinasi) ialah 0,683. Angka tersebut menjelaskan bahwa 68,3 % produksi hasil tangkapan Purse Seine dipengaruhi oleh faktor-faktor produksi, sedangkan sisanya sebesar 32,7 % ditentukan atau dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak dimasukkan ke dalam model. Koefisien intersep menunjukkan bahwa jika faktor-faktor produksi yang dimasukan dalam model bernilai nol maka hasil produksi akan sebesar -32,166 ton /tahun","PeriodicalId":253946,"journal":{"name":"Pattimura Proceeding: Conference of Science and Technology","volume":"101 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132814697","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"MEMBERDAYAAN MASYARAKAT ADAT TERHADAP EKSPLOITASI GAS BLOK MASELA","authors":"Elsina Titaley","doi":"10.30598/pattimurasci.2020.snpk19.51-58","DOIUrl":"https://doi.org/10.30598/pattimurasci.2020.snpk19.51-58","url":null,"abstract":"Penentuan pengelolaan Blok Masela di darat oleh Presiden Republik Indonesia Ir. Joko Widodo agar proses dan hasilnya dapat dinikmati juga oleh masyarakat lokal, mestinya menjadi spirit bagi masyarakat adat pemilik petuanan di darat dan pesisir dengan harapan masyarakat adat turut menikmatinya. Walaupun masyarakat adat memiliki pengetahuan dan dinamika yang terbatas, namun mereka memiliki pontesi yang istimewa yakni petuanan, struktur-struktur dan nilai-nilai sebagai akar budaya yang menjadi identitas mereka. Peneliti terdorong melakukan penelitian terhadap potensi-potensi tersebut dalam pemberdayaan masyarakat adat khususnya pada wilayah pengelolaan Blok Masela. Data diperoleh melalui penelitian pustaka serta wawancara langsung dengan tokoh masyarakat adat. Hasil penelitian menunjukan bahwa pemberdayaan masyarakat adat adalah upaya meningkatkan martabat masyarakat adat dalam pengaruh dinamika pengelolaan Blok Masela. Dibandingkan dengan potensi adat yang besar, kemampuan pengolaan dan pengetahuan masyarakat adat sangatlah terbatas. Untuk itu penguatan pemahaman masyarakat terhadap pemanfaatan wilayah petuanan dan kewibawaan masyarakat adat dengan petuanannya, penguatan kelembagaan masyarakat adat, serta penguatan nilai-nilai budaya perlu diperhatikan sebagai proses pemberdayaan, agar masyakat mampu berkembang dan berkompetisi dengan tetap berdasar pada nilai budaya identitas masyarakat adat","PeriodicalId":253946,"journal":{"name":"Pattimura Proceeding: Conference of Science and Technology","volume":"8 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114589275","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Jolanda Rahabeat, Kimberly O Londah, Alberth Ch Nanlohy, W. Waileruny
{"title":"ANALISIS FINANSIAL USAHA PERIKANAN PUKAT CINCIN DI DUSUN SERI, KOTA AMBON","authors":"Jolanda Rahabeat, Kimberly O Londah, Alberth Ch Nanlohy, W. Waileruny","doi":"10.30598/pattimurasci.2020.snpk19.338-347","DOIUrl":"https://doi.org/10.30598/pattimurasci.2020.snpk19.338-347","url":null,"abstract":"Analisis kelayakan usaha dimaksudkan untuk memberikan informasi bagi para pengusaha atau pemangku kepentingan lain baiknya menginvestasikan uanganya pada usaha perikanan pukat cincin atau pada usaha lain. Tujuan dari penelitian ini untuk mendiskripsikan dimensi teknis dan analisis kelayakan usaha perikanan pukat cincin (purse seine) di Dusun Seri Kota Ambon. Penelitian ini berlangsung dari bulan Mei-Juni 2019. Metode pengumpulan data melalui observasi dan wawancara. Analisis data secara deskritif, analisis biaya dan pendapatan serta analisis kelayakan usaha menggunaka NPV, NetB/C dan IRR. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata ukuran panjang kapal adalah 16,1 m lebar 3,1 m dan tinggi 1,2 m. Rata-rata panjang jaring 244,8 m dan tinggi kantong 89 m. Mesin penggerak adalah mesin tempel as pendek dengan kekuatan 80-120 PK. Hasil tangkapan terbanyak terdapat pada bulan Maret dan terendah pada bulan Mei. Daerah penangkapan (fishing ground) di perairan Laut Banda dan Teluk Ambon Luar. Rata-rata keuntungan setiap unit kapal adalah Rp. 46.418.527/tahun. Investasi usaha pukat cincin di Dusun Seri layak dikembangkan karene memiliki nilai NPV positif, Net B/C lebih besar 1 dan nilai IRR lebih besar social discount rate","PeriodicalId":253946,"journal":{"name":"Pattimura Proceeding: Conference of Science and Technology","volume":"3 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121591422","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"HUBUNGAN FAKTOR MARKETING MIX DAN MINAT BERKUNJUNG KEMBALI PADA WISATA PANTAI LUBANG BUAYA","authors":"L. M. Soukotta, Willem Talakua, E. Talakua","doi":"10.30598/pattimurasci.2020.snpk19.307-316","DOIUrl":"https://doi.org/10.30598/pattimurasci.2020.snpk19.307-316","url":null,"abstract":"Kelemahan pada aspek pemasaran objek wisata pantai Lubang Buaya ini perlu dikelola dengan baik dengan tujuan meningkatkan minat berkunjung kembali wisatawan. Untuk itu tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi faktor-faktor marketing mix dan menganalisis hubungan faktor-faktor marketing mix dengan minat berkunjung kembali wisatawan. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survei, pengumpulan data dilakukan dengan kuesioner pada 41 responden sebagai sampel, dan data dianalisis secara deskriptif kualitatif fan kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor-faktor marketing mix yang teridentifikasi terdapat pada objek wisata pantai Lubang Buaya negeri Morella adalah produk, harga, lokasi, orang (tenaga kerja) dan bukti fisik (physical evidence). Faktor-faktor marketing mix yang berhubungan dengan minat berkunjung kembali pada objek wisata pantai Lubang Buaya negeri Morella adalah produk, harga, dan lokasi","PeriodicalId":253946,"journal":{"name":"Pattimura Proceeding: Conference of Science and Technology","volume":"106 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123098528","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Jilian Risky Huwae, Trijunianto Moniharapon, M. N. Mailoa
{"title":"METODE APLIKASI SERBUK BIJI ATUNG ( Parinarium glaberimum, HASSK) TERHADAP NILAI KADAR AIR IKAN LALOSI (Casio sp.) ASIN KERING","authors":"Jilian Risky Huwae, Trijunianto Moniharapon, M. N. Mailoa","doi":"10.30598/pattimurasci.2020.snpk19.196-203","DOIUrl":"https://doi.org/10.30598/pattimurasci.2020.snpk19.196-203","url":null,"abstract":"Mendukung terwujudnya lumbung ikan nasional di Maluku,maka perlu peningkatan mutu poduk olahan perikanan tradisonal. Salah satu produk perikanan tradsional yang digemari masyarakat maluku yaitu ikan asin. Pemerintah Indonesia telah menetapkan ikan asin sebagai salah satu dari sembilan bahan pokok masyarakat. Kadar air produk olahan perikanan yang rendah dapat mengakibatkan perkembangan mikroorganisme dan kegiatan enzim penyebab pembusukan akan terhambat, sehingga waktu simpan akan lebih lama. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui metode aplikasi serbuk biji atung yang dihubungkan dengan nilai kadar air produk. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode eksperimen dan studi literatur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode aplikasi serbuk atung dalam pembuatan produk ikan asin berpengaruh terhadap nilai kadar air. Semprotan dengan larutan serbuk atung 15% sebanyak 2 kali pada proses penjemuran ikan lalosi menghasilkan nilai kadar sebesar 27, 27% ; perendaman bertingkat ikan lalosi dengan kombinasi sebuk atung 10% dan garam 10% menghasilkan nilai kadar air sebesar 28,35% ; pelumuran serbuk atung 5% dan garam 5% menghasilkan kadar air sebesar 29,30 %. Berdasarkan SNI 8273:2016 untuk kadar air produk ikan asin yang diberi perlakukan serbuk biji atung tenyata memiliki mutu yang baik","PeriodicalId":253946,"journal":{"name":"Pattimura Proceeding: Conference of Science and Technology","volume":"136 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129886069","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Johannes M S Tetelepta, O. T. Ongkers, J. Pattikawa, Y. Natan
{"title":"TINJAUAN STATUS BEBERAPA SUMBERDAYA IKAN EKONOMIS PENTING DI PROPINSI MALUKU: REKOMENDASI PENGELOLAANNYA DENGAN PENDEKATAN EKOSISTEM","authors":"Johannes M S Tetelepta, O. T. Ongkers, J. Pattikawa, Y. Natan","doi":"10.30598/pattimurasci.2020.snpk19.268-279","DOIUrl":"https://doi.org/10.30598/pattimurasci.2020.snpk19.268-279","url":null,"abstract":"Kajian status beberapa sumberdaya ikan ekonomis penting dan tingkat keberlanjutannya serta pelaksanaan indikator-indikator EAFM berdasarkan prinsip Marine Stewardshi Council (MSC) di Maluku merupakan gabungan dari beberapa studi yang dilaukan antara 2013 – 2018 di beberapa daerah kabupaten di Propinsi Maluku. Studi ini bertujuan untuk melihat status keberlanjutan sumberdaya ikan ekonomis penting yang dieksploitasi nelayan serta implementasi pelaksanaan prinsip-prinsip pegelolaan perikanan berkelanjutan. Status perikanan dianalisis menggunakan pendekatan CPUE, sementara tingakt keberlanjutan dianalisis dengan pendakatan Rapfish, sementara pelaksanaan indikator EAFM dilakukan secara statistic deskriptif. Hasil pengkajian status stoksumberdaya ikan untuk beberapa wilayah studi menunjukan indiksi lebih tangkap dengan CPUE yang cendrung menurun. Hasil penelitian menunjukan bahwa rata-rata total status keberlanjutan adalah sebesar 52,05% dari skala keberlanjutan 100% dan tergolong kurang berlanjut. Dimensi ekologi memiliki status keberlanjutan rata-rata tertingii (62,91%) dan masuk kategori cukup berlanjut sementara dimensi kelembagaan memiliki rata-rata terendah (35,53%) dan tergolong kurang berlanjut. Hampir seluruh indikator EAFM menurut MSC tidak dilakukan dengan baik bahkan ada yang tidak dilakuka sama sekali","PeriodicalId":253946,"journal":{"name":"Pattimura Proceeding: Conference of Science and Technology","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124394542","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}