Johannes M S Tetelepta, O. T. Ongkers, J. Pattikawa, Y. Natan
{"title":"TINJAUAN STATUS BEBERAPA SUMBERDAYA IKAN EKONOMIS PENTING DI PROPINSI MALUKU: REKOMENDASI PENGELOLAANNYA DENGAN PENDEKATAN EKOSISTEM","authors":"Johannes M S Tetelepta, O. T. Ongkers, J. Pattikawa, Y. Natan","doi":"10.30598/pattimurasci.2020.snpk19.268-279","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Kajian status beberapa sumberdaya ikan ekonomis penting dan tingkat keberlanjutannya serta pelaksanaan indikator-indikator EAFM berdasarkan prinsip Marine Stewardshi Council (MSC) di Maluku merupakan gabungan dari beberapa studi yang dilaukan antara 2013 – 2018 di beberapa daerah kabupaten di Propinsi Maluku. Studi ini bertujuan untuk melihat status keberlanjutan sumberdaya ikan ekonomis penting yang dieksploitasi nelayan serta implementasi pelaksanaan prinsip-prinsip pegelolaan perikanan berkelanjutan. Status perikanan dianalisis menggunakan pendekatan CPUE, sementara tingakt keberlanjutan dianalisis dengan pendakatan Rapfish, sementara pelaksanaan indikator EAFM dilakukan secara statistic deskriptif. Hasil pengkajian status stoksumberdaya ikan untuk beberapa wilayah studi menunjukan indiksi lebih tangkap dengan CPUE yang cendrung menurun. Hasil penelitian menunjukan bahwa rata-rata total status keberlanjutan adalah sebesar 52,05% dari skala keberlanjutan 100% dan tergolong kurang berlanjut. Dimensi ekologi memiliki status keberlanjutan rata-rata tertingii (62,91%) dan masuk kategori cukup berlanjut sementara dimensi kelembagaan memiliki rata-rata terendah (35,53%) dan tergolong kurang berlanjut. Hampir seluruh indikator EAFM menurut MSC tidak dilakukan dengan baik bahkan ada yang tidak dilakuka sama sekali","PeriodicalId":253946,"journal":{"name":"Pattimura Proceeding: Conference of Science and Technology","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Pattimura Proceeding: Conference of Science and Technology","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.30598/pattimurasci.2020.snpk19.268-279","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
Abstract
Kajian status beberapa sumberdaya ikan ekonomis penting dan tingkat keberlanjutannya serta pelaksanaan indikator-indikator EAFM berdasarkan prinsip Marine Stewardshi Council (MSC) di Maluku merupakan gabungan dari beberapa studi yang dilaukan antara 2013 – 2018 di beberapa daerah kabupaten di Propinsi Maluku. Studi ini bertujuan untuk melihat status keberlanjutan sumberdaya ikan ekonomis penting yang dieksploitasi nelayan serta implementasi pelaksanaan prinsip-prinsip pegelolaan perikanan berkelanjutan. Status perikanan dianalisis menggunakan pendekatan CPUE, sementara tingakt keberlanjutan dianalisis dengan pendakatan Rapfish, sementara pelaksanaan indikator EAFM dilakukan secara statistic deskriptif. Hasil pengkajian status stoksumberdaya ikan untuk beberapa wilayah studi menunjukan indiksi lebih tangkap dengan CPUE yang cendrung menurun. Hasil penelitian menunjukan bahwa rata-rata total status keberlanjutan adalah sebesar 52,05% dari skala keberlanjutan 100% dan tergolong kurang berlanjut. Dimensi ekologi memiliki status keberlanjutan rata-rata tertingii (62,91%) dan masuk kategori cukup berlanjut sementara dimensi kelembagaan memiliki rata-rata terendah (35,53%) dan tergolong kurang berlanjut. Hampir seluruh indikator EAFM menurut MSC tidak dilakukan dengan baik bahkan ada yang tidak dilakuka sama sekali
根据马鲁库省几个县的mo stedshi Council (MSC)原则,对一些重要的经济资源状况、效率和效率指标的实施进行了评估,是2013年至2018年在马鲁库省几个县进行的研究的总和。本研究旨在探讨渔民利用的重要经济可持续性鱼类资源的地位,以及实施可持续渔业渔业原则的目标。渔业状况是用CPUE方法分析的,而可持续性高是用快速保质性上升来分析的,而EAFM指标的实施是通过统计描述性的描述来分析的。对某些研究区域鱼类资源状况的分析显示,它们的捕捞习性降低了。研究发现,可持续性的平均水平为100%可持续性和可持续性较低的水平为52.05%。生态学维度拥有最高的可持续性地位(62.91%),而系统维度的平均持续性为35.53%,并较低。事实上,MSC上所有的EAFM指标都做得不好,有些甚至不去做