Waston Malau, Daniel Harapan Parlindungan Simanjuntak, Rofelli Ekawati Tambunan
{"title":"Isu Politik Identitas Dalam Pemilihan Gubernur Sumatera Utara (Studi Kasus Pilgub di Desa Sei Bamban 2018)","authors":"Waston Malau, Daniel Harapan Parlindungan Simanjuntak, Rofelli Ekawati Tambunan","doi":"10.24114/bdh.v4i1.35985","DOIUrl":"https://doi.org/10.24114/bdh.v4i1.35985","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan keberadaan isu politik identitas dalam kaitannya dengan perilaku memilih masyarakat dan isu primordial sebagai politik identitas terhadap perilaku memilih pada pemilihan Gubernur dan Wakilnya pada Provinsi Sumatera Utara tahun 2018 di Desa Sei Bamban. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Data dikumpulkan melalui wawancara, studi literatur dan dokumentasi. Hasil penelitian yaitu: adanya kaitan keberadaan isu politik identitas ditengah masyarakat terhadap perilaku memilih sebagian besar masyarakat. Isu yang paling menonjol di masyarakat adalah tentang teritorial yaitu putra daerah dan bukan putra daerah. Kemudian isu primordial yang dilakukan sebagian besar masyarakat didalam menentukan pilihan politiknya terlihat dari segi agama, suku, bahkan hubungan ikatan keluarga atau kekeluargaan. Artinya pemilih yang menentukan pilihannya berdasarkan teritorial, ikatan keluarga dan agama adalah pemilih mayoritas Muslim dengan pasangan nomor urut 1. Sedangkan pemilih yang menentukan pilihan berdasarkan suku, ikatan kekeluargaan, dan agama adalah pemilih mayoritas Non-Muslim dengan pasangan urut 2. This study aims to explain the existence of the issue of identity politics in relation to people's voting behavior and primordial issues as identity politics on voting behavior in the election of the Governor and Deputy in North Sumatra Province in 2018 in Sei Bamban Village.The research method used is qualitative research with a descriptive approach. Data were collected through interviews, literature study and documentation.The results of the study are: there is a relationship between the existence of the issue of identity politics in the community towards the voting behavior of most people.The most prominent issue in the community is about territory, namely the sons of the region and not the sons of the region.Then the primordial issues that are carried out by most people in determining their political choices can be seen in terms of religion, ethnicity, and even family or kinship ties.This means that the voters who make their choice based on territoriality, family ties and religion are the majority Muslim voters with a pair number 1.While the voters who make choices based on ethnicity, kinship, and religion are the majority voters of Non-Muslims with pair 2.","PeriodicalId":242319,"journal":{"name":"Buddayah : Jurnal Pendidikan Antropologi","volume":"140 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122848449","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Pelestarian Panganan Tradisional Melalui Pasar Kamu Kawan Lama Dalam Mengembangkan Wisata Kuliner Di Daerah Pantai Labu","authors":"Argitha Aricindy","doi":"10.24114/bdh.v4i1.29262","DOIUrl":"https://doi.org/10.24114/bdh.v4i1.29262","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan proses pelestarian panganan tradisional yang dilakukan di Pasar Kawan Lama sebagai bentuk pengembangan wisata kuliner didaerah Pantai Labu. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian kualitatif. Teknik Pengumpulan yaitu Observasi Lapangan, Indepth Interview (wawancara mendalam), serta dokumentasi lapangan. Teknik pengumpulan data yang penulis gunakan, yaitu dengan mengobservasi, mewawancarai subjek, serta mendokumentasikan semua kegiatan yang berkaitan dengan pelestarian panganan tradisional. Daerah Pasar Kamu Kawan Lama didesain seperti pasar jajanan rakyat tradisional yang menjual panganan tempo dulu. Tujuan dibentuknya Pasar Kamu Kawan Lama untuk menumbuhkan industry kreatif di daerah Kawan Lama serta masyarakat di Area Kawan Lama akan mendapatkan income generic dari peluang usaha yang saat ini dijalankan. Sehingga Pasar Kamu Kawan Lama akan melestarikan kearifan lokal dan budaya melalui wisata kuliner. Serta bagi yang berkujung di Pasar Kamu Kawan Lama akan mengajak untuk bernostalgia mengenang zaman tempo dulu melalui bentuk penyajian makanan, alunan music serta pelayanan dari pedagang yang ada di Pasar Kamu Kawan Lama. This study aims to explain the traditional food preservation process carried out at Kawan Lama Market as a form of developing culinary tourism in the Labu Beach area. The type of research conducted is qualitative research. The collection techniques are Field Observation, In-depth Interview (in-depth interview), and field documentation. The data collection technique that the author uses is by observing, interviewing the subject, and documenting all activities related to the preservation of traditional foods. The Kamu Kawan Lama Market area is designed like a traditional hawker market that sells pastries. The purpose of establishing the Kamu Kawan Lama Market is to grow the creative industry in the Kawan Lama area and the community in the Kawan Lama Area will get generic income from the business opportunities that are currently being run. So that Kamu Kawan Lama Market will preserve local wisdom and culture through culinary tourism. And for those who visit the Kamu Kawan Lama Market, we will invite you to reminisce about the past through the form of serving food, strains of music and services from traders in the Kamu Kawan Lama Market.","PeriodicalId":242319,"journal":{"name":"Buddayah : Jurnal Pendidikan Antropologi","volume":"37 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129168430","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Asita Salsabilla Maharani, Wira Fimansyah, D. Daud
{"title":"Pengaruh Game Online Terhadap Perilaku Konsumtif Remaja di Desa Tebel Kabupaten Sidoarjo","authors":"Asita Salsabilla Maharani, Wira Fimansyah, D. Daud","doi":"10.24114/bdh.v4i1.35639","DOIUrl":"https://doi.org/10.24114/bdh.v4i1.35639","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh game online terhadap perilaku pada remaja di Desa Tebel, Kabupaten Sidoarjo. Metode yang digunakan yaitu kualitatif deskriptif dengan teknik pengambilan sampel purposive sampling (sampel bertujuan) dan maximum variety sampling yang melibatkan enam informan dari dua remaja tingkat ekonomi tinggi, satu remaja tingkat ekonomi menengah dan dua remaja tingkat ekonomi rendah. Temuan menyatakan bahwa pola konsumtif remaja membeli item dalam game favoritnya yaitu Mobile Legends Dan Free Fire. Remaja berperilaku konsumtif karena faktor pergaulan, ekonomi dan media informasi. Purchasing item game bekerja untuk memperbaiki karakter atau ingin diperhatikan di lingkungan.Mereka mendapatkan uang saku dari orangtuanya, uang saku yang digunakan untuk membeli item game melalui top up di Indomaret, Alfamart, Shopee, Dana Atau Gopay. Dengan demikian, pola konsumtif remaja akan menimbulkan dampak boros, ketergantungan dan transaksi besar di rekening orang tua. Sehingga perlu adanya upaya untuk meminimalisasi perilaku konsumtif remaja, antara lain ajakan menabung dari orang tua, playstore remaja dan menggunakan aplikasi Family Link . This study aims to determine the effect of online games on adolescent behavior in Tebel Village, Sidoarjo Regency. The method used is descriptive qualitative with purposive sampling technique and maximum variation sampling involving six informants from two middle to high economic youths, one middle economic youths and two low economic youths. This finding confirms that the pattern of teenage consumers buying items in their favorite s, namely Mobile Legends and Free Fire. Adolescents behave consumptively because of social, economic and informational factors. Purchase of items serves to beautify the character or want to be noticed in the environment. They get pocket money from their parents, pocket money is used to buy items through top up at Indomaret. Alfamart, Shopee, Dana or Gopay. Thus, adolescent consumptive patterns will lead to wasteful, dependent impacts and big transaction in parent's account. So it is necessary to make efforts to minimize adolescent consumptive behavior, including invitations to save from parents, differentiating needs, filling free time with positive activities, controlling youth playstore accounts, and using the Family Link application.","PeriodicalId":242319,"journal":{"name":"Buddayah : Jurnal Pendidikan Antropologi","volume":"249 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"134054819","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Etnosains dalam Tradisi Ngambur-Ngamburi pada Etnik Karo di Desa Kutambaru Kabupaten Karo","authors":"Dedi Andriansyah, Marisa Dame Munthe, Juliana Astry Malau, Dwi Sabarita Barus","doi":"10.24114/bdh.v4i1.34950","DOIUrl":"https://doi.org/10.24114/bdh.v4i1.34950","url":null,"abstract":"Tradisi Ngambur-ngamburi merupakan tradisi yang terkait dengan sistem pertanian dan menjadi bagian dalam tradisi besar Kerja Tahun pada etnis Karo di Desa Kutambaru, Kecamatan Munthe, Kabupaten Karo. Tradisi Ngambur-ngamburi menjadi sebuah bentuk rasa syukur dan permohonan kepada leluhur agar hasil tanaman dapat tumbuh dengan baik dan menghasilkan panen melimpah yang sedang memasuki masa Nimpa Bunga Benih. Sebuah masa dalam sistem bercocok tanam yang dianggap sebagai fase riskan untuk berhasil panen atau gagal panen. Meskipun tradisi ini mengalami kontradiksi dalam pelaksanaanya, namun terdapat berbagai etnosains khas etnik Karo yang ada dalam setiap prosesinya. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan metode etnografi. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi partisipasi, wawancara daring dan luring serta studi literatur yang bertujuan untuk mengetahui etnosains dari etnik Karo yang terdapat pada tradisi Ngambur-ngamburi dalam menjaga ekologi lingkungan pertanian. Penelitian juga menggunakan dua paradigma keilmuan yaitu Antropologi dan Biologi untuk mengeksplorasi Etnosains tersebut. The Ngambur-ngamburi tradition is a tradition related to the agricultural system and is part of the great tradition of the Year's Work for the Karo ethnic group in Kutambaru Village, Munthe District, Karo Regency. The Ngambur-ngamburi tradition is a form of gratitude and a request to the ancestors so that the crops can grow well and produce abundant harvests that are entering the Nimpa Bunga Benih. A period in the farming system is considered a risky phase for successful harvesting or crop failure. Although these tradition experiences contradictions in its implementation, there are various ethnosciences typical of the Karo ethnic group that exist in each process. This research is qualitative research using the ethnographic method. Data collection techniques were carried out by participatory observation, online and offline interviews, and literature studies aimed at knowing the ethnoscience of the Karo ethnic group in the Ngambur-ngamburi tradition in maintaining the ecology of the agricultural environment. The research also uses two scientific paradigms, namely Anthropology and Biology to explore Ethnoscience.","PeriodicalId":242319,"journal":{"name":"Buddayah : Jurnal Pendidikan Antropologi","volume":"39 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127049158","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Gerakan Perempuan dalam Isu Seksisme pada Akun @Lawanpatriarki di Instagram","authors":"Sulistia Rachmah, Rosramadhana Rosramadhana","doi":"10.24114/bdh.v4i1.30080","DOIUrl":"https://doi.org/10.24114/bdh.v4i1.30080","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan terkait latar belakang terbentuknya gerakan perempuan dalam isu seksisme pada akun @lawanpatriarki di media sosial instagram, bagaimana pergerakan yang dilakukan serta bagaimana pula respon dari netizen terhadap pergerakan tersebut. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan etnografi virtual. Adapun teknik pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan observasi partisipasi, wawancara, dokumentasi terhadap setiap informan yang di lakukan di ruang virtual. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini terbagi menjadi empat tahap. Pada penelitian ini, peneliti akan fokus terhadap setiap aktivitas-aktivitas akun gerakan perempuan @lawanpatriarki di instagram dalam menyuarakan isu-isu seksisme saat ini. Berdasarkan hasil penelitian ditemukan bahwa pergerakan akun @lawanpatriarki dalam isu seksisme di media sosial instagram berupa postingan feed instagram yang terbagi kedalam 5 tipe yaitu: 1.) Postingan yang berupa penjelasan, 2.) Postingan curhatan 3.) Postingan panggilan, 4) Postingan menginspirasi, 5.) Postingan yang berbentuk protes dan demonstrasi. Dalam pergerakannya akun @lawanpatriarki juga mendapatkan respon dari netizen serta menghadapi beberapa hambatan seperti pembajakan dan keberadaan member palsu. This study aims to explain the background of the formation of the women's movement in the issue of sexism on the @lawanpatriarki account on social media Instagram, how the movement was carried out and how the netizens responded to the movement. This research is a type of qualitative research using a virtual ethnographic approach. The data collection techniques in this study were carried out using participatory observation, interviews, documentation of each informant which was carried out in a virtual room. The data analysis technique used in this research is divided into four stages. In this study, researchers will focus on every activity of the @lawanpatriarki women's movement account on Instagram in voicing current sexism issues. Based on the results of the study, it was found that the movement of the @lawanpatriarki account in the issue of sexism on Instagram social media was in the form of Instagram feed posts which were divided into 5 types, namely: 1.) Posts in the form of explanations, 2.) Posts with complaints 3.) Posts calls, 4) Posts inspires , 5.) Posts in the form of protests and demonstrations. In its movement the @lawanpatriarki account also received a response from netizens and faced several obstacles such as piracy and the existence of fake members. ","PeriodicalId":242319,"journal":{"name":"Buddayah : Jurnal Pendidikan Antropologi","volume":"27 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125158563","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Gerakan Responsif Gender Himpunan Serikat Perempuan Indonesia (HAPSARI) Dalam Pemberdayaan Perempuan di Era Pandemi","authors":"R. Siregar, Rosramadhana Rosramadhana","doi":"10.24114/bdh.v4i1.30063","DOIUrl":"https://doi.org/10.24114/bdh.v4i1.30063","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap program pemberdayaan perempuan dalam payung organisasi, membangun kapasitas perempuan dengan konsep yang responsif gender di masa pandemi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini, adalah metode penelitian kualitatif, dengan pendekatan etnografi virtual. Teknik pengumpulan data yang digunakan berasal dari sumber informasi yang diperoleh melalui media online yang dimiliki oleh komunitas online. Hasil yang diperoleh menggambarkan program pemberdayaan yang dilakukan Hapsari sebelum dan selama masa pandemi covid-19 memiliki keberhasilan dalam menempatkan perempuan sebagai subjek pembangunan. Sebelum pandemi terdapat 4 (empat) aspek, seperti penguatan kepemimpinan, ekonomi, lingkungan dan teater. Sedangkan program responsif gender yang diterapkan terdapat pada 5 (lima) aspek seperti Layanan Berbasis Komunitas (LBK) sebagai wadah layanan sosial pengaduan dan perlindungan perempuan di masa pandemi, bebek petelur dan hidroponik, sebagai sumber pemasukan ekonomi keluarga, program kesehatan dan ketahanan pangan, sebagai solusi alternatif pangan, akses kesehatan dan penguatan pengetahuan perempuan untuk bertahan dalam situasi krisis pandemi covid-19. This study aims to reveal women's empowerment programs under the umbrella of the organization, building women's capacity with gender-responsive concepts during the pandemic. The method used in this research is a qualitative research method, with a virtual ethnographic approach. The data collection technique used comes from sources of information obtained through online media owned by the online community. The results obtained illustrate that the empowerment program that was carried out by Hapsari before and during the COVID-19 pandemic had success in placing women as the subject of development. Before the pandemic, there were four (four) aspects, such as strengthening leadership, the economy, the environment, and theater. Meanwhile, the gender responsive program implemented is in 5 (five) aspects such as Community-Based Services (LBK) as a forum for social services for complaints and protection of women during a pandemic, laying ducks and hydroponics, as a source of family economic income, health and food security programs, as a source of income for the family. alternative food solutions, access to health and strengthening women's knowledge to survive in the crisis situation of the covid-19 pandemi.","PeriodicalId":242319,"journal":{"name":"Buddayah : Jurnal Pendidikan Antropologi","volume":"101 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115667707","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}