R. Rahmawati, F. Firmansyah, Asriyanti Syarif, Sitti Arwati
{"title":"Penyuluhan dan Pelatihan Olahan Sagu Menjadi Produk Brownies Dan Cookies Pada Tim Penggerak Pkk Desa Purwosari Kecamatan Tomoni Timur Kabupaten Luwu Timur","authors":"R. Rahmawati, F. Firmansyah, Asriyanti Syarif, Sitti Arwati","doi":"10.35914/tomaega.v3i1.278","DOIUrl":"https://doi.org/10.35914/tomaega.v3i1.278","url":null,"abstract":"Pengabdian kepada masyarakat ini dilatarbelakangi oleh potensi sagu yang cukup besar pada Desa Purwosari, Kecamatan Tomoni Timur, Kabupaten Luwu Timur namun belum berkembang secara maksimal, terutama di kalangan ibu-ibu. Selain itu, permasalahan lainnya adalah adanya ketidaktauan mitra bahwa sagu dapat diolah menjadi produk brownies dan cookies selain produk makanan; waktu luang yang banyak dan kurang termanfaatkan oleh kegiatan yang bernilai positif dan produktif; keinginan mitra Ibu-ibu PKK melakukan pemberdayaan perempuan khususnya dalam pengolahan sagu untuk menambah penghasilan keluarga. Pengabdian kepada masyarakat ini bermitra dengan ibu-ibu PKK Purwosari. Jenis produk olahan yang dipilih adalah brownies dan cookies sagu karena pembuatannya cukup gampang dan bahan-bahannya mudah diperoleh.Pengabdian ini akan memperkenalkan kandungan gizi dan manfaat sagu dalam bentuk penyuluhan dan dilanjutkan dengan pemberian pelatihan pengolahan sagu menjadi cookies serta memberikan teknik penggunaan kemasan yang menarik yang dapat memberikan nilai jual yang pada akhirnya akan menumbuhkembangkan jiwa kewirausahaan pada masyarakat.Penyuluhan dan pelatihan yang dilakukan memberikan nilai pengetahuan, keterampilan, nilai tambah olahan produk dari sagu, dan memberikan jiwa wirausaha bagi ibu-ibu PKK untuk dapat membuka industri skala rumah tangga dengan olahan sagu menjadi cookies dan brownies. Menjadikan sagu memiliki nilai jual apalagi dikemas dengan kemasan yang menarik dan diberikan label.","PeriodicalId":240364,"journal":{"name":"To Maega | Jurnal Pengabdian Masyarakat","volume":"24 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-02-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132413192","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Pelatihan Masyarakat Dalam Pengelolaan Sampah Rumah Tangga","authors":"I. Irwanto","doi":"10.35914/tomaega.v2i2.238","DOIUrl":"https://doi.org/10.35914/tomaega.v2i2.238","url":null,"abstract":"Sampah rumah tangga atau juga disebut sebagai sampah domestik setiap harinya akan semakin bertambah, peran masyarakat Citaman dalam mengelola sampah sangat dibutuhkan. Oleh karena itu, kegiatan pengabdian masyarakat ini sangat membantu masyarakat Citaman dalam mengelolah sampah baik sampah organik maupun non organik. Permasalahan dalam kegiatan ini adalah bagaimanakah cara memberikan pengetahuan kepada masyarakat mengenai pentingnya bank sampah dalam masyarakat untuk memilah-milah jenis sampah menjadi barang-barang kerajinan yang bernilai ekonomi. Metode pengabdian masyarakat yang dilakukan adalah dengan kegiatan diskusi pemberdayaan kepada masyarakat Citaman RT 08, RW 13 pada kecamatan Ciomas di lokasi, yaitu di Pedukuhan Desa Citaman, Kecamatan Ciomas Serang Banten. Hasil kegiatan ini dapat disimpulkan bahwa kegiatan pengabdian masyarakat di Citaman memberikan bekal keterampilan kepada masyarakat untuk mengelola bank sampah, dengan upaya mengurangi dan memanfaatkan ulang. Kegiatan pengabdian ini cukup efektif karena bahan-bahan yang diperlukan ada di sekitar masyarakat setempat, yaitu dengan dihasilkan produk kerajinan dari sampah, berupa lampion dan bunga dari sedotan bekas, pigura dan tempat pensil dari karton dan plastik bekas.","PeriodicalId":240364,"journal":{"name":"To Maega | Jurnal Pengabdian Masyarakat","volume":"15 12 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-09-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127648743","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Pemberdayaan Masyarakat Melalui Pelatihan Berbagai Olahan Jantung Pisang Di Desa Pabbarasseng Kecamatan Bua Kabupaten Luwu","authors":"Intisari Intisari, Rosnina Rosnina","doi":"10.35914/tomaega.v2i2.240","DOIUrl":"https://doi.org/10.35914/tomaega.v2i2.240","url":null,"abstract":"Tersedianya sumberdaya, haruslah dibarengi dengan kemampuan mengolah sumberdaya tersebut sehingga menghasilkan sesuatu yang lebih berdayaguna, memiliki nilai tambah dan bernilai jual/ ekonomi, oleh karena itu, sangat penting membekali diri dengan ilmu pengetahuan dan keterampilan. Jantung pisang bukanlah bahan pangan yang susah ditemui di Di Desa Pabbarasseng dan sekitarnya. Tetapi kebanyakan masyarakatnya hanya memanfaatkan jantung pisang sebagai sayuran yang menemani makan atau sarapan keluarga. Padahal jantung pisang ini jika diolah dengan lebih kreatif dan inovatif maka dapat dijadikan sebagai sajian istimewa di rumah dan menjadi mata pencaharian tambahan bahkan utama jika ditekuni dengan serius. Oleh karena itu, perlu adanya penyuluhan dan pelatihan berbagai olahan jantung pisang bagi wanita yang ada di Desa Pabbarasseng serta pelatihan kewirausahaan untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat. Tujuan dari kegiatan ini bertambahnya pengetahuan dan keterampilan masyarakat di Desa Pabbarasseng Kecamatan Bua Kabupaten Luwu tentang pengolahan jantung pisang. Metode pelaksanaan kegiatan ini yaitu : (1) Sosialisasi program ke mitra, (2) Penyuluhan dan Pelatihan Berbagai Olahan Jantung Pisang, (3) Pelatihan Kewirausahaan, dan (4) Pendampingan.","PeriodicalId":240364,"journal":{"name":"To Maega | Jurnal Pengabdian Masyarakat","volume":"47 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-09-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129173904","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Desain Perancangan E-Commerce Kain Tenun Lombok Desa Sukarara Lombok Tengah","authors":"Suriyati Suriyati","doi":"10.35914/tomaega.v2i2.241","DOIUrl":"https://doi.org/10.35914/tomaega.v2i2.241","url":null,"abstract":"Lombok is songket woven fabric which has embossed on cotton yarn, threads of silver or gold thread. Songket weaving craft that is learned by the women Sasak is a type of traditional weaving craft. Starting from the yarn manufacturing, dyeing, to the manufacture of woven fabrics, all done the old fashioned way. To make a yarn that will be used for weaving using natural materials, such as fiber pineapple, banana fiber, cotton, and bark. As for the dye, using natural dyes from ingredients that are also naturally anyway. To produce songket cloth of a width of 1.2 m and 2 m in length takes 2-4 weeks. Motif used in the manufacture of songket is a legacy handed down that are not allowed to diseberluaskan. It is said that the traditional songket motifs from village Lombok Sukarara reached more than 100 patterns. Nothing is recorded or drawn details, unless stored in the form of a master to learn generations to come. This study uses qualitative research aimed at understanding more deeply to a problem that is studied. This study investigates the problems in marketing and promoting traditional handicrafts woven Sasak by breaking factor in using fishbone diagrams. Woven Songket generated Lombok society is very unique, because here there is a meeting of western and eastern. Technically, the second meeting of the area led to the integration in other areas in Indonesia that did not exist. Along with the development, songket cloth or woven cloth Lombok has developed the idea, both in terms of the motive and the enrichment of the author, to give birth to works of Neat and very attractive to domestic and foreign tourists. Innovation targeted in this study is an application of e-commerce in helping to market, promote and manage sales songket online.","PeriodicalId":240364,"journal":{"name":"To Maega | Jurnal Pengabdian Masyarakat","volume":"75 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-09-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127242793","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Penandaan Batas Area Perhutanan Sosial Dengan Pendekatan Partisipatif Pada Desa Ilanbatu Uru Kabupaten Luwu","authors":"Amiruddin Akbar Fisu, D. Didiharyono","doi":"10.35914/tomaega.v2i2.220","DOIUrl":"https://doi.org/10.35914/tomaega.v2i2.220","url":null,"abstract":"Para masyarakat yang tergabung dalam kelompok tani di Desa Ilanbatu Uru memiliki masalah terhadap lahan yang mereka kelola pada saat ini. Tidak adanya batas spasial yang jelas antara Kawasan hutan dan wilayah perhutanan social yang dapat mereka kelola membuat petani mengekspansi hutan karena ketidaktahuan mereka. Maksud kegiatan Penadaan Batas Areal Kerja HPHD Ilanbatu Uru adalah membantu masyarakat untuk memberikan batas-batas fisik berupa plat batas pada areal kerja HPHD sesuai dengan SK Penetapannya serta mensosialisasikan/mengumumkan batas-batas dimaksud kepada masyarakat. Sedangkan tujuannya adalah dalam rangka terwujudnya kepastian hukum mengenai status, batas, luas dan letak wilayah areal kelola.","PeriodicalId":240364,"journal":{"name":"To Maega | Jurnal Pengabdian Masyarakat","volume":"381 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-09-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133938542","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"PKM Pemanfaatan Limbah Sagu Pada Media Budidaya Jamur Tiram Kelompok Tani Serumpung Sagu Kec. Pekkajoang Kab. Malangke Barat Kab. Luwu","authors":"Sitti Maryam Yasin, Rahmi Aziza, M. Mursida","doi":"10.35914/tomaega.v2i2.239","DOIUrl":"https://doi.org/10.35914/tomaega.v2i2.239","url":null,"abstract":"Malangke Barat adalah kecamatan penghasil sagu terbesar di Luwu Utara yang memiliki luas areal sagu sekitar 1.061 hektar dengan produksi 669 ton tepung sagu. Salah satu desa di Kecamata Malangke Barat yang merupakan sentra pengolahan dan penghasil sagu yaitu Desa Pengkajoang yang mayoritas penduduknya bermata pencaharian sebagai petani sagu. Kelompok Tani serumpung sagu merupakan kelompok tani yang dibentuk oleh masyarakat kampung sagu dan dilegalkan oleh pemerintah Luwu Utara. Permasalahan mitra yaitu, kurangnya pengetahuan tentang inovasi olahan limbah sagu menjadi media budidaya jamur tiram serta belum meiliki peralatan dan bahan budidaya jamur tiram, teknik pengolahan hasil, cara berwirausaha serta sistem-sistem pemasaran.Solusi yang ditawarkan yaitu Penyuluhan dan pelatihan teknologi inovasi olahan limbah menjadi media budidaya jamur tiram serta pengadaan alat dan bahan untuk budidaya jamur tiram, teknik pengolahan hasil jamur tiram, pelatihan pengelolaan manajemen usaha, pelatihan sistem pemasaran bagi wirausaha baru, pelatihan penggunaan media online sebagai media pemasaran bagi mitra dan juga alat pengemasan. Metode yang digunakan dalam pelaksanaan program yaitu metode ceramah, demonstrasi dan pendampingan, serta pembantuan dalam pembuatan website. Luaran dari program ini yaitu produk jamur tiram, olahan jamur tiram dengan desain kemasan, website sebagai media pemasaran online.","PeriodicalId":240364,"journal":{"name":"To Maega | Jurnal Pengabdian Masyarakat","volume":"26 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-09-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114633858","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Penanggulangan Tingkat Kenakalan Remaja Dengan Bimbingan Agama Islam","authors":"Suparman Mannuhung","doi":"10.35914/tomaega.v2i1.234","DOIUrl":"https://doi.org/10.35914/tomaega.v2i1.234","url":null,"abstract":"Fenomena sosial yang kerap terjadi dan mengganggu ketertiban di tengah-tengah masyarakat diantaranya adalah kenakalan remaja termasuk perilaku menyimpang yang berujung dengan tindakan kriminal. Kenakalan remaja sering dianggap sebagai sumber masalah karena dapat merusak dan membahayakan kondisi sistem sosial. Dewasa ini kasus kriminalitas dikalangan remaja cukup memprihatinkan. Adapun metode pendekatan yang dilakukan dalam pelatihan tersebut adalah metode ceramah dan tanya jawab atau diskusi antara peserta pelatihan dengan narasumber serta metode dakwah akan dilakukan beberapa masjid di Kota Palopo. Tujuan umum kegiatan ini, yaitu: pertama, pengembangan dan peningkatan pengetahuan, sikap dan keterampilan para remaja sehingga memiliki kemampuan untuk mengkaji, merumuskan dan memiliki rasa keperdulian untuk memecahkan persoalan masyarakat berdasarkan sudut pandang Islam. Kedua, terintegrasikan peran perguruan tinggi, pemerintah dan masyarakat dalam upaya menjaga kedamaian ketentraman dan meningkatnya partisipasi masyarakat dalam kerukunan hidup bersama. Langkah-langkah kegiatan pengabdian masyarakat yang dilakukan yaitu tahapan persiapan, penyelenggaraan pelatihan, aplikasi/ praktek, dan evaluasi kegiatan. Adapun saran untuk kegiatan pengabdian masyarakat yaitu dengan merunitaskan kegiatan pengabdian ini yang berdampak pada perbaikan kehidupan masyarakat yang religius dan dapat meminimalisir kenakalan remaja","PeriodicalId":240364,"journal":{"name":"To Maega | Jurnal Pengabdian Masyarakat","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-08-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130637002","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Liza Utami Marzaman, Zulham Hafid, Amiruddin Akbar Fisu, Nurhijrah Nurhijrah
{"title":"PLACE MAKING WORKSHOP BATUPASI SUB DISTRICT PALOPO CITY","authors":"Liza Utami Marzaman, Zulham Hafid, Amiruddin Akbar Fisu, Nurhijrah Nurhijrah","doi":"10.35914/tomaega.v2i1.233","DOIUrl":"https://doi.org/10.35914/tomaega.v2i1.233","url":null,"abstract":"The Batupasi people are the inheritors of the historical fragments of the Lalebbata area. Lalebbata is an important space in the history of Palopo City, where the economic, socio-cultural and religiosity of the Palopo people begins. This activity was carried out to try to explore the collective memory, the root of the problem and the hopes of the Batupasi residents for their increasingly 'aging' living space. The effort was outlined in a Place Making Workshop activity where Batupasi residents were invited to jointly express their dreams, hopes and imaginations in the process of being creative in shaping and rediscovering their neighborhood. This activity consists of 2 items, namely old photo exhibition, mapping and participatory planning. This process allows citizens to be able to take an impression of the past which has become their cultural values and social identity through a process of continuously defining the space which is then projected into the future so that it can continue to be felt until for the generations to come. In addition, this activity aims to identify the problems faced by Batupasi residents related to social, cultural, economic and inhabited areas.","PeriodicalId":240364,"journal":{"name":"To Maega | Jurnal Pengabdian Masyarakat","volume":"2 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-08-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126568934","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Penandaan Batas Area Perhutanan Sosial pada Desa Tombang Kecamatan Walenrang Kabupaten Luwu","authors":"A. Dani, A. Apriyanto","doi":"10.35914/tomaega.v2i1.237","DOIUrl":"https://doi.org/10.35914/tomaega.v2i1.237","url":null,"abstract":"Masyarakat Kelompok Tani Hutan Desa Tombang memiliki masalah terhadap lahan yang mereka kelola pada saat ini. Kegiatan Penadaan Batas Areal Kerja HPHD Tombang dapat membantu masyarakat untuk memberikan batas-batas fisik berupa plat batas pada areal kerja HPHD dan dalam rangka terwujudnya kepastian hukum mengenai status, batas, luas dan letak wilayah areal kelola. Metode yang digunakan pada kegiatan ini yaitu menggunakan pendekatan partisipatif dan kolaboratif yang melibatkan masyarakat, kelompok tani, polisi hutan, pemerintah desa, kementerian kehutanan dan perguruan tinggi dalam proses pemetaan penandaan tapal batas perhutanan sosial.","PeriodicalId":240364,"journal":{"name":"To Maega | Jurnal Pengabdian Masyarakat","volume":"21 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-08-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125428502","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI WIRAUSAHA KRIPIK IKAN TERI DI KAMPUNG NELAYAN KOTA PALOPO","authors":"Sukriming Sapareng, Rosnina Rosnina","doi":"10.35914/tomaega.v2i1.236","DOIUrl":"https://doi.org/10.35914/tomaega.v2i1.236","url":null,"abstract":"Salah satu bentuk usaha yang memungkinkan dilakukan oleh ibu rumah tangga adalah dengan berwirausaha membuat kerupuk. Produk olahan makanan berbahan ikan teri dipilih sebagai usaha untuk berwirausaha karena memiliki prospek yang baik, karena selain hasil nelayan melimpah, juga mengandung protein yang tinggi. Mengingat manfaat dan kandungan gizi yang bagus maka diversifikasi ikan teri diperlukan agar produk lebih bisa diterima oleh pasar. Tujuan kegiatan ini adalah menginspirasi mitra pengabdian masyarakat tentang sebuah ide dan semangat berwirausaha dengan sumber bahan baku yang mudah didapatkan dan ada disekitar mereka sehingga dapat menambah penghasilan rumah tangga. Program ini dilakukan melalui dua tahap, yaitu pengolahan ikan teri menjadi kripik siap saji menyehatkan dan transfer teknologi pengemasan. Melalui kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini maka dilakukan pelatihan dan pengembangan teknologi pengolahan ikan teri menjadi produk komoditas ekonomi berupa kripik, yang dapat memberikan alternatif usaha perekonomian baru di masyarakat. Dampak positif dari kegiatan ini adalah meningkatnya keterampilan dan pengetahuan mitra terkait pembuatan olahan produksi dari ikan teri, termasuk juga mengenai teknik pengemasan terlihat dari peningkatan skills dalam mengemas produk. Terjadi peningkatan kemampuan mitra dalam berwirausaha dalam memproduksi dan menjual produk.","PeriodicalId":240364,"journal":{"name":"To Maega | Jurnal Pengabdian Masyarakat","volume":"19 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-08-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128991872","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}