{"title":"Gambaran dan Prevalensi Kasus Kematian dengan Asfiksia","authors":"Siskha Sabilla, Adji Suwandono, N. Nugroho","doi":"10.20961/plexus.v1i5.56","DOIUrl":"https://doi.org/10.20961/plexus.v1i5.56","url":null,"abstract":"Pendahuluan: Gantung diri adalah cara bunuh diri yang paling banyak ditemukan. Dalam ilmu kedokteran forensik, gantung diri merupakan salah satu penyebab asfiksia mekanik. Asfiksia sendiri merupakan penyebab kematian tersering dalam konteks forensik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran dan prevalensi kasus kematian dengan asfiksia mekanik di RSUD Dr Moewardi selama periode 2010-2020.\u0000Metode: Berisi rancangan/desain penelitian, sampel, uraian singkat metode penelitian dan metode analisis data. Penelitian ini bersifat deskriptif obsevasional. Sampel berupa data kasus kematian dengan asfiksia mekanik berdasarkan Visum et Repertum. Sampel diambil menggunakan teknik purposive sampling. Data yang diteliti meliputi : tahun, usia, jenis kelamin, lokasi pengirim, kategori, dan gambaran yang ditemukan. Data dianalisis menggunakan analisis deskriptif dan disajikan dalam bentuk tabel dan diagram kemudian dijelaskan kembali sehingga tersusun narasi.\u0000Hasil: Dari keseluruhan data didapatkan 44 kasus (7%) kematian dengan asfiksia mekanik dari 575 kasus yang diperiksa di RSUD Dr Moewardi periode 2010-2020. Jenis kelamin laki-laki berjumlah 25 kasus (57%) dan perempuan sebanyak 16 kasus (43%). Prevalensi tertinggi adalah pada kelompok usia 18-30 tahun yaitu sebanyak 13 kasus (29%). Lokasi pengirim terbanyak yaitu Surakarta dengan jumlah 15 kasus (34%). Kasus tertinggi yaitu pada kategori obstruksi jalan nafas sebanyak 19 kasus (43%). Tanda yang paling banyak ditemukan adalah sianosis sebanyak 19 kasus (43%).\u0000Kesimpulan: Prevalensi terbanyak kasus kematian dengan asfiksia mekanik pada tahun 2016, prevalensi laki-laki lebih tinggi disbanding perempuan, usia 18-30 menjadi kelompok usia dengan kasus paling tinggi, kategori “Obstruksi Jalan Nafas oleh Benda Asing” memiliki prevalensi lebih besar, sianosis adalah tanda terbanyak yang ditemukan.","PeriodicalId":239989,"journal":{"name":"Plexus Medical Journal","volume":"114 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-11-10","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126973072","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Jessica Setiabudi, Diah Lintang Kawuryan, David Anggara Putra
{"title":"Hubungan antara Kejadian Penyakit Alergi dengan Prestasi Akademik Siswa SMP","authors":"Jessica Setiabudi, Diah Lintang Kawuryan, David Anggara Putra","doi":"10.20961/plexus.v1i5.463","DOIUrl":"https://doi.org/10.20961/plexus.v1i5.463","url":null,"abstract":"Pendahuluan: Penyakit alergi terjadi ketika sistem kekebalan tubuh seseorang bereaksi berlebihan terhadap substansi di lingkungan yang tidak berbahaya bagi kebanyakan orang. Sebagian besar penyakit alergi terjadi pada masa kanak-kanak, yang paling umum terjadi seperti penyakit rinitis alergi, asma dan dermatitis atopik. Penyakit alergi berpengaruh terhadap kualitas hidup dan berdampak pada prestasi akademik anak di sekolah, padahal prestasi akademik sangat penting sebagai faktor penentu masa depan anak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara kejadian penyakit alergi dengan prestasi akademik siswa di SMP PL Bintang Laut Surakarta.\u0000Metode: Penelitian dilakukan dengan desain studi cross sectional yang dilakukan pada 100 sampel siswa SMP PL Bintang Laut Surakarta kelas VII-VIII. Siswa mengisi lembar kuesioner alergi (ISAAC) dan prestasi akademik dinilai dengan membandingkan nilai rata-rata individu terhadap nilai rata-rata satu angkatan. Data diuji menggunakan uji chi square.\u0000Hasil: Subjek yang dapat dianalisis berjumlah 100 anak. Sebanyak 49% subjek memiliki penyakit alergi dan 38% subjek memiliki nilai di bawah nilai rata-rata angkatan. Hasil analisis menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara kejadian penyakit alergi dengan prestasi akademik siswa (p = 0,027).\u0000Kesimpulan: Terdapat hubungan yang bermakna antara kejadian penyakit alergi dengan prestasi akademik siswa di SMP PL Bintang Laut Surakarta.","PeriodicalId":239989,"journal":{"name":"Plexus Medical Journal","volume":"207 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-11-10","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115301651","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Hubungan Perceived Stigma dengan Tingkat Depresi pada Orang dengan HIV/AIDS di Kelompok Dukungan Sebaya Solo Plus Kota Surakarta","authors":"Johanna Elisha, Istar Yuliadi, Ipop Sjarifah","doi":"10.20961/plexus.v1i5.232","DOIUrl":"https://doi.org/10.20961/plexus.v1i5.232","url":null,"abstract":"Pendahuluan: Orang dengan HIV/AIDS (ODHA) sering merasakan perceived stigma yang memiliki dampak terhadap kesehatan mental mereka. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis apakah terdapat hubungan perceived stigma dengan tingkat depresi pada ODHA di Kelompok Dukungan Sebaya (KDS) Solo Plus Kota Surakarta.\u0000Metode: Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan desain penelitian cross-sectional yang dilakukan pada 61 orang dengan HIV/AIDS di KDS Solo Plus Kota Surakarta yang dipilih secara simple random sampling. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah perceived stigma dengan variabel terikat tingkat depresi. Teknik analisis yang digunakan adalah uji korelasi Pearson.\u0000Hasil: Analisis bivariat hubungan perceived stigma dengan tingkat depresi memiliki nilai p=0,000 dan nilai r=0,715.\u0000Kesimpulan: Terdapat hubungan yang positif antara perceived stigma dengan tingkat depresi pada orang dengan HIV/AIDS di KDS Solo Plus Kota Surakarta.","PeriodicalId":239989,"journal":{"name":"Plexus Medical Journal","volume":"7 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-11-10","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127980455","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Ajeng Rahmawati Chandraningrum, R. TH. Supraptomo, Abdurahman Laqif
{"title":"Perbandingan Hipotensi Antara Anestesi General dan Anestesi Spinal pada Seksio Sesarea","authors":"Ajeng Rahmawati Chandraningrum, R. TH. Supraptomo, Abdurahman Laqif","doi":"10.20961/plexus.v1i5.278","DOIUrl":"https://doi.org/10.20961/plexus.v1i5.278","url":null,"abstract":"Pendahuluan: Seksio sesarea merupakan salah satu operasi yang paling sering dilakukan dalam persalinan. Seksio sesarea berkaitan dengan penggunaan anestesi, dengan anestesi spinal lebih sering digunakan dibandingkan dengan anestesi general. Penggunaan anestesi pada seksio sesarea dapat menyebabkan hipotensi. Hipotensi adalah terjadinya penurunan tekanan darah sistolik kurang dari 100mmHg atau penurunan sekitar 20% dari nilai baseline. Episode singkat dari hipotensi dapat menyebabkan skor APGAR yang lebih rendah dan asidosis janin hingga hipoksia pada ibu serta depresi nenonatal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan hipotensi antara anestesi spinal dan anestesi general pada seksio sesarea di RSUD Dr. Moewardi Surakarta.\u0000Metode: Jenis penelitian ini adalah observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Penelitian ini dilakukan di bagian Rekam Medik RSUD Dr. Moewardi Surakarta. Sampel penelitian ini adalah pasien seksio sesarea tahun 2021 sebanyak 60 sampel dengan 30 kasus anestesi spinal dan 30 kasus anestesi general. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode purposive sampling sesuai dengan kriteria inklusi dan ekslusi yang ditetapkan. Data yang diperoleh kemudian di analisis menggunakan analisis bivariat dengan uji statistik yaitu uji chi square dengan tingkat kemaknaan p < 0,05.\u0000Hasil: Dari hasil analisis data, didapatkan hubungan yang signifikan antara jenis anestesi dengan kejadian hipotensi pada seksio sesarea di RSUD Dr. Moewardi dengan nilai p=0,002 (p<0,05). Didapatkan juga perbedaan pada kejadian hipotensi, dengan 21 kasus (35%) pada anestesi spinal dan 8 kasus (13,3%) pada anestesi general. Sedangkan yang tidak hipotensi sebanyak 9 kasus (15%) pada anestesi spinal dan 22 kasus (36,7%) pada anestesi general.\u0000Simpulan: Terjadinya hipotensi pada seksio sesarea di RSUD Dr. Moewardi Surakarta lebih banyak pada pasien anestesi spinal dibandingkan anestesi general.","PeriodicalId":239989,"journal":{"name":"Plexus Medical Journal","volume":"51 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-11-10","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114692223","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Garwita Anindya Restisa, Teguh Prakosa, Eric Edwin Yuliantara, Hermawan Udiyanto
{"title":"Perbedaan Kadar D-dimer antara Persalinan Pervaginam dan C-section pada Ibu Hamil COVID-19","authors":"Garwita Anindya Restisa, Teguh Prakosa, Eric Edwin Yuliantara, Hermawan Udiyanto","doi":"10.20961/plexus.v1i5.400","DOIUrl":"https://doi.org/10.20961/plexus.v1i5.400","url":null,"abstract":"Pendahuluan: COVID-19 merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus SARS-CoV-2 yang sebagian besar menyerang sistem pernapasan dan bersifat menular. COVID-19 memiliki jumlah kasus dan tingkat mortalitas yang tinggi. Bahkan, ibu hamil pun rentan tertular penyakit COVID-19. D-dimer merupakan produk akhir degenerasi cross-linked fibrin oleh aktivitas kerja plasmin dalam sistem fibrinolitik. D-dimer dapat menjadi biomarker aktivitas koagulasi dan alat prognosis pasien COVID-19. D-dimer meningkat pada kehamilan, persalinan, dan infeksi COVID-19. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui perbedaan kadar D-dimer antara persalinan pervaginam dan C-section pada ibu hamil COVID-19, sehingga mengetahui apakah riwayat persalinan memengaruhi kadar D-dimer.\u0000Metode: Penelitian dilakukan di RSUD Dr. Moewardi Surakarta dengan pendekatan cross sectional. Penelitian menggunakan 67 sampel yang tercatat pada rekam medis sejak Maret 2020 hingga Maret 2022. Analisis data menggunakan uji Mann-Whitney pada software SPSS.\u0000Hasil: Hasil uji Mann-Whitney pada 26 subjek dengan persalinan pervaginam dan 41 subjek dengan C-section didapatkan P-Value 0,031 (P<0,05) yang menunjukkan terdapat perbedaan kadar D-dimer yang bermakna antara persalinan pervaginam (mean 40,44) dan C-section (mean 29,91). \u0000Kesimpulan: Terdapat perbedaan kadar D-dimer antara persalinan pervaginam dan C-section pada ibu hamil COVID-19, kadar D-dimer lebih tinggi pada persalinan pervaginam dibandingkan dengan C-section.","PeriodicalId":239989,"journal":{"name":"Plexus Medical Journal","volume":"93 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-11-10","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128409584","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Raden R N P Larasati, A. Laqif, Eriana Melinawati, Lukman Aryoseto
{"title":"Tingkat Pemahaman Mengenai COVID-19 dan Kepatuhan Pemeriksaan Kehamilan (ANC) : A Cross Sectional","authors":"Raden R N P Larasati, A. Laqif, Eriana Melinawati, Lukman Aryoseto","doi":"10.20961/plexus.v1i4.244","DOIUrl":"https://doi.org/10.20961/plexus.v1i4.244","url":null,"abstract":"Pendahuluan: Ante natal care (ANC) dilakukan untuk mengetahui perkembangan janin dan kesehatan ibu hamil. Ketidakpatuhan memenuhi jadwal pemeriksaan ANC meningkatkan risiko terjadinya komplikasi kehamilan dan persalinan, Angka Kematian Ibu (AKI), dan Angka Kematian Bayi (AKB). Protokol kesehatan (prokes) di masa pandemi COVID-19 memberlakukan stay at home (tetap tinggal di rumah) dan social distancing (menjaga jarak). Ibu hamil merupakan individu yang rentan terhadap infeksi COVID-19. Keterbaharuan penelitian melihat pengaruh pengetahuan ibu hamil terhadap kepatuhan melakukan pemeriksaan ANC. Tujuan untuk mengetahui pengaruh tingkat pengetahuan mengenai COVID-19 terhadap kepatuhan subjek melakukan pemeriksaan ANC di masa pandemi COVID-19. \u0000Metode: Design penelitian adalah cross-sectional study dengan wawancara pada ibu hamil yang datang ANC saat masa pandemi COVID-19 di Puskesmas Cawas 1, Klaten yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Kelengkapan data diperoleh dengan pengisian kuesioner yang telah divalidasi dan catatan dari buku KIA. Olah data univariat dan bivariat dengan menggunakan uji Chi-Square. \u0000Hasil: Jumlah responden sebanyak 66 orang dengan 77,3 % (51/66) berusia antara 20-35 tahun, 75,8% (50/66) berpendidikan tinggi, dan 69,7% (46/66) merupakan ibu yang tidak bekerja. Tidak terdapat pengaruh tingkat pengetahuan mengenai COVID-19 terhadap kepatuhan pemeriksaan kehamilan (ANC) dalam masa pandemi di Puskesmas Cawas 1, Klaten, dengan p value 0,673. \u0000Kesimpulan: Tidak ada pengaruh tingkat pengetahuan COVID-19 terhadap kepatuhan ANC di masa pandemi di Puskesmas Cawas 1, Klaten.","PeriodicalId":239989,"journal":{"name":"Plexus Medical Journal","volume":"11 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-09-03","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129318225","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Pengaruh Ekstrak Etanolik Daun Kelor (Moringa oleifera, Lam) Terhadap Nilai Ekspresi TNF-α Testis Tikus Wistar (Rattus norvegicus) Model Sindrom Metabolik","authors":"Tyas Nur Winarno Putri, Dyah Ratna Budiani, M. .","doi":"10.20961/plexus.v1i4.46","DOIUrl":"https://doi.org/10.20961/plexus.v1i4.46","url":null,"abstract":"Latar Belakang: Peningkatan angka penderita sindrom metabolik secara global dianggap mengkhawatirkan karena mengakibatkan komplikasi masalah kesehatan pada berbagai organ termasuk organ reproduksi pria. Infertilitas pada pria yang disebabkan oleh inflamasi kronik dan kematian sel yang terjadi pada sindrom metabolik erat kaitannya dengan peran TNF-α sebagai mediator inflamasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak etanolik daun kelor terhadap ekspresi TNF-α pada jaringan testis tikus Wistar model sindrom metabolik. \u0000Metode: Penelitian bersifat ekperimental laboratorik dengan rancangan penelitian posttest only control group design. Subjek tikus Wistar dibagi menjadi 5 kelompok dengan masing-masing kelompok berisi 6 tikus, KI sebagai kontrol normal, KII sebagai kelompok induksi sindrom metabolik, dan KIII, KIV, KV sebagai kelompok sindrom metabolik yang diberi ekstrak etanolik daun kelor dengan dosis secara berurutan 150 mg/kgBB, 250 mg/kgBB, dan 350 mg/kgBB. Induksi sindrom metabolik menggunakan pakan tinggi lemak dan STZ-NA. Perhitungan ekspresi TNF-α menggunakan metode semikuantitatif IDS. Analisis ekspresi TNF-α menggunakan uji One-Way ANOVA yang dilanjutkan post hoc LSD dan uji regresi linear. \u0000Hasil: Uji One-Way ANOVA ekspresi TNF-α pada jaringan testis menunjukkan p=0,001 (p<0,05), maka terdapat perbedaan ekspresi TNF-α yang signifikan pada kelima kelompok. Perbedaan bermakna terdapat pada KI terhadap KII dan KII terhadap KIV dan KV. Uji regresi linear menunjukkan pengaruh dosis ekstrak etanolik daun kelor memberikan arah negatif terhadap ekspresi TNF-α. \u0000Simpulan: Pemberian ekstrak etanolik daun kelor (Moringa oleifera, Lam) dengan dosis 150 mg/kgBB, 250 mg/kgBB, dan 350 mg/kgBB dapat menurunkan ekspresi TNF-α. \u0000Kata Kunci: TNF-α, Ekstrak Etanolik Daun Kelor, Sindrom Metabolik, Testis, Spermatogenesis","PeriodicalId":239989,"journal":{"name":"Plexus Medical Journal","volume":"18 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-09-03","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123517133","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Deskripsi Korban Mati Kecelakaan Lalu Lintas yang Dikirim ke RSUD Dr. Moewardi Tahun 2016 - 2020 (Berdasarkan Ciri-Ciri Luka)","authors":"Annisa Salsabila, Hari Wujoso, Adji Suwandono","doi":"10.20961/plexus.v1i4.57","DOIUrl":"https://doi.org/10.20961/plexus.v1i4.57","url":null,"abstract":"Pendahuluan: Setiap tahun, angka terjadinya kecelakaan lalu lintas selalu mengalami peningkatan seiring dengan peningkatan tingkat mobilisasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ciri-ciri luka pada korban mati akibat kecelakaan lalu lintas yang ditangani Instalasi Forensik RSUD Dr. Moewardi Surakarta. \u0000Metode: Penelitian ini menggunakan metode deskriptif observasional dari data Visum et Repertum di RSUD Dr. Moewardi Surakarta. Teknik sampling pada penelitian ini adalah total sampling yaitu seluruh Visum et Repertum sejak Januari 2016 - Desember 2020. \u0000Hasil: Dari data Visum et Repertum pada tahun 2016 – 2020 didapatkan sebanyak 99 kasus forensik patologi kecelakaan lalu lintas dengan ciri-ciri luka sebagai berikut: (1) Lokasi luka yang paling banyak ditemukan yaitu di kepala dan ekstremitas bawah dengan jumlah yang sama masing-masing sebanyak 89,89%; (2) Jenis luka yang paling sering ditemukan adalah jenis luka terbuka sebanyak 94,94%; (3) Dasar luka paling banyak yaitu dasar luka tulang sebanyak 43,43%; (4) Tepi luka rata didapatkan sebanyak 6,06% dan tepi luka tidak rata sebanyak 14,14%; (5) Adanya patah tulang didapatkan sebanyak 41,41%. \u0000Kesimpulan: Lokasi luka paling banyak terdapat di kepala dan ekstremitas bawah, jenis luka yang paling sering ditemukan adalah luka terbuka, dasar luka paling banyak adalah dasar luka tulang, tepi luka paling banyak adalah tepi luka tidak rata, dan lebih banyak kasus yang tidak terdapat adanya penjelasan mengenai patah tulang.","PeriodicalId":239989,"journal":{"name":"Plexus Medical Journal","volume":"46 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-09-03","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130954183","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Aplikasi Fotogrametri untuk Pemeriksaan Kerangka","authors":"D. Y. Priyambodo","doi":"10.20961/plexus.v1i4.271","DOIUrl":"https://doi.org/10.20961/plexus.v1i4.271","url":null,"abstract":"Dokumentasi kasus adalah hal yang penting dalam penyelidikan kasus forensik. Fotogrametri menjadi salah satu inovasi dalam dokumentasi kasus yang baik untuk diterapkan. Hasil utama dari fotogrametri adalah rekonstruksi beberapa gambar 2 dimensi menjadi sebuah obyek 3 dimensi. Persiapan fotogrametri meliputi persiapan kamera, obyek, perangkat keras dan lunak untuk pengolahan gambar. Penggunaan obyek 3 dimensi hasil fotogrametri meliputi banyak hal seperti pendidikan dan penyelidikan kasus. Untuk menggunakan fotogrametri, kita perlu mempertimbangkan berbagai kelebihan dan kelemahan yang ada pada fotogrametri.","PeriodicalId":239989,"journal":{"name":"Plexus Medical Journal","volume":"41 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-09-03","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132765938","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Amira Masiah Syahvira, Eriana Melinawati, Yusuf Ari Mashuri
{"title":"Hubungan Obesitas Menurut Pola Distribusi Lemak Tubuh dengan Kejadian Endometriosis","authors":"Amira Masiah Syahvira, Eriana Melinawati, Yusuf Ari Mashuri","doi":"10.20961/plexus.v1i4.295","DOIUrl":"https://doi.org/10.20961/plexus.v1i4.295","url":null,"abstract":"Latar belakang: Endometriosis merupakan salah satu gangguan ginekologis berkaitan hormon estrogen dan berkembang melalui mekanisme peradangan. Pola distribusi jaringan lemak memiliki kaitan dengan hormon estrogen dan peningkatan masa jaringan lemak dapat mempengaruhi sistem pertahanan tubuh. Penelitian ini bermaksud untuk mempelajari hubungan antara keberadaan jaringan lemak berlebih pada regio tertentu dengan endometriosis. \u0000Metode Penelitian: Studi observasi potong lintang dilakukan pada pasien tindakan pembedahan pada poli obstetri dan ginekologi RSUD Dr. Moewardi dan RS UNS. Sebanyak 87 pasien dibagi menjadi kelompok normal, obesitas sentral, dan obesitas perifer berdasarkan hasil pengukuran indikator antropometri serta dilakukan pendataan konfirmasi endometriosis menurut hasil lab patologi anatomi. Data kemudian dianalisis dengan menggunakan uji kai kuadrat Pearson. \u0000Hasil Peneltian: Subjek pada kelompok endometriosis berusia lebih muda dibandingkan kelompok non endometriosis (p < 0,05). Tidak ada perbedaan berat badan, tinggi badan, dan indeks massa tubuh diantara dua kelompok (p > 0,05). Dismenorrhea dibuktikan berhubungan dengan endometriosis (p > 0,05), namun hubungan tidak ditemukan antara endometriosis dengan infertilitas. Analisis statistik tidak menunjukkan adanya hubungan yang signifikan secara statistik antara obesitas menurut pola distribusi lemak tubuh dengan kejadian endometriosis. \u0000Simpulan Penelitian: Obesitas menurut pola distribusi lemak tubuh tidak berhubungan dengan kejadian endometriosis. \u0000Kata Kunci: endometriosis; adipositas; obesitas; pola distribusi lemak","PeriodicalId":239989,"journal":{"name":"Plexus Medical Journal","volume":"30 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-09-03","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124797385","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}