{"title":"Pendampingan Masyarakat Dalam Pembuatan Nata De Coco Di Kelurahan Anduonohu","authors":"Rosdarni Rosdarni, Sugireng Sugireng","doi":"10.54883/jpsmw.v1i1.139","DOIUrl":"https://doi.org/10.54883/jpsmw.v1i1.139","url":null,"abstract":"ABSTRAK \u0000Natade coco merupakan salah satu produk olahan air kelapa yang memiliki kandungan serat tinggi dan kandungan kalori rendah sehingga cocok untuk makanan diet dan baik untuk sistim pencernaan serta tidak mengandung kolesterol sehingga mulai populer di kalangan masyarakat yang memiliki perhatian pada kesehatan. Keterbatasan pengetahuan dan kemampuan masyarakat dalam memanfaatkan air kelapa sebagai nata de coco yang bernilai komersil, sehingga air kelapa hanya dianggap sebagai limbah yang terbuang percuma. Pengabdian bertujuan untuk memberikan edukasi dan meningkatkan keterampilan dalam memanfaatkan air kelapa menjadi nata de coco yang siap untuk dikonsumsi dengan cita rasa yang enak. Pengabdian ini dilaksanakan dengan menggunakan dua metode yaitu metode penyuluhan dan metode demo pelatihan pembuatan nata de coco. Penyuluhan bertujuan untuk memberikan wawasan kepada peserta terkait manfaat dan cara dalam membuat nata. Metode pelatihan dilaksanakan dengan memberikan demo kepada peserta kemudian sama sama membuat nata de coco sambil melaksanakan diskusi terkait setiap sampel yang digunakan. Peserta yang terlibat adalah warga RT 02. RW 01 Kampung baru Kelurahan Anduonohu sebanyak 10 peserta yang tergabung dalam Grup Ibu Pembuat Kue pada RT tersebut. Pelaksanaan dari pengabdian ini selama 5 hari karena nata yang telah dibuat selanjutnya difermentasi selama 5 hari dan nata siap untuk dipanen. Hasil pengabdian menunjukan bahwa setelah 5 hari, terbentuk endapan nata pada bagian atas peermukaan yang memiliki warna yang putih keruh, dan kenyal dan siap untuk dikemas menjadi potongan nata de coco yang bersih dan sehat.","PeriodicalId":235813,"journal":{"name":"Jurnal Pengabdian Saintek Mandala Waluya","volume":"429 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-03-05","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122869242","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Sri Anggarini Rasyid, Sanatang Sanatang, T. Purnama
{"title":"Pendampingan Kepada Masyarakat dengan Memanfaatkan Bahan Pangan Sebagai Alternatif Pertolongan Pertama Diare pada Penderita Dyspepsia","authors":"Sri Anggarini Rasyid, Sanatang Sanatang, T. Purnama","doi":"10.54883/jpsmw.v1i1.141","DOIUrl":"https://doi.org/10.54883/jpsmw.v1i1.141","url":null,"abstract":"ABSTRAK \u0000Dyspepsia merupakan salah satu penyakit dengan prevalensi cukup tinggi di Indonesia. Bakteri Helicobacter pylori merupakan salah satu penyebab dyspepsia. Sifat dari bakteri Helicobacter pylori adalah mampu bertahan pada kondisi asam lambung dan mampu hidup pada usus sehingga gejala yang sering muncul pada penderita dyspepsia akut adalah timbulnya diare. Efek dari diare adalah kehilangan cairan tubuh (dehidrasi). Masyarakat di beberapa daerah memiliki pengetahuan yang minim mengenai pertolongan pertama pada diare. Beberapa bahan pangan rumah tangga dapat dimanfaatkan sebagai alternatif pertolongan pertama pada penderita diare. Bahan pangan tersebut seperti garam dan gula sebagai larutan oralit serta air rebusan daun jambu batu dan teh pekat untuk meminimalisir frekuensi diare. Pendampingan ini diharapkan dapat membantu masyarakat dalam mengantisipasi terjadinya penyakit yang lebih kronis. Hasil dari proses pendampingan dapat memberikan informasi dan cara mengolah bahan pangan untuk pertolongan pertama pada diare.","PeriodicalId":235813,"journal":{"name":"Jurnal Pengabdian Saintek Mandala Waluya","volume":"18 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-03-05","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131539153","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Pemanfaatan Ampas Kelapa Sebagai Tepung Yang Mempunyai Serat Tinggi Untuk Bahan Baku Pembuatan Kue Pencegahan Konstipasi","authors":"Sanatang Sanatang, T. Purnama","doi":"10.54883/jpsmw.v1i1.144","DOIUrl":"https://doi.org/10.54883/jpsmw.v1i1.144","url":null,"abstract":"ABSTRAK \u0000Kelapa merupakan buah yang punya banyak manfaat. Air kelapa mengandung bermacam-macam vitamin dan mineral dan gula sehingga dapat dikategorikan sebagai minuman ringan yang bergizi. Dalam 100gr daging kelapa muda mengandung serat 9 gm, protein 3,3 gm, gula 6,23 gm, karbohidrat 15,23 gm, saturated fat 29,70 gm, kalsium 14 mg, besi 2,43 mg, magnesium 32 mg, dan masih banyak kandungan lainnya. ampas kelapa mempunyai beberapa kelebihan, yaitu mempunyai kandungan protein 18%, lemak 8% dan serat kasar 12% ampas kelapa juga mengandung galaktomanan 61%. Kandungan galaktomanan berfungsi sebagai sumber dietary fiber dan sangat bermanfaat bagi kesehatan dan melancarkan pencernaan. Tujuan jangka panjang dan target khusus yang ingin dicapai yaitu pembuatan tepung menggunakan ampas kelapa dapat diaplikasikan oleh Masyarakat untuk menghasilkan suatu produk berupa tepung sebagai dasar pembuatan kue yang kaya kan serat. Metode yang akan digunakan dalam pencapaian tersebut adalah Kegiatan dilakukan melalui dua tahap, yaitu pengolahan ampas kelapa menjadi tepung (pengumpulan bahan, pengolahan bahan dan proses penggilingan) dan tahap kedua, pengolahan tepung kelapa menjadi kue serat tinggi melalui demonstrasi kepada masyarakat serta menghasilkan karya ilmiah. Antusiasme masyarakat terhadap pengolahan ampas kelapa menjadi tepung sebagai bahan dasar pembuatan kue cukup tinggi hal sehingga diharapkan manfaat dari kegiatan ini masyarakat dapat membentuk kelompok usaha bersama (KUBE) yang dapat menghasilkan produk serta dapat meningkatkan pendapatan anggota kelompok usaha","PeriodicalId":235813,"journal":{"name":"Jurnal Pengabdian Saintek Mandala Waluya","volume":"10 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-03-05","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125177930","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}