Jurnal TeknotanPub Date : 2019-12-31DOI: 10.24198/jt.vol13n2.2
M. H. Pulungan, Lisha Dwi Hastari, Ika Atsari Dewi
{"title":"Perbaikan Desain Kemasan Produk Biskuit Brownies Menggunakan Metode Quality Function Deployment (QFD)","authors":"M. H. Pulungan, Lisha Dwi Hastari, Ika Atsari Dewi","doi":"10.24198/jt.vol13n2.2","DOIUrl":"https://doi.org/10.24198/jt.vol13n2.2","url":null,"abstract":"UKM Canggi Fully merupakan industri yang memproduksi biskuit brownies Cripyx yang dikemas dalam bentuk standing pouch berwarna merah berisi 60 gram. Penampilan desain visual kurang menarik serta bahan kemasan kurang tebal dan kokoh sehingga produk mudah patah dan pelanggan ragu membeli produknya. UKM ingin memperluas segmentasi pasar dan memenuhi permintaan pelanggan maka dilakukan perbaikan desain kemasan biskuit brownies menggunakan metode QFD sehingga diketahui atribut tingkat kepentingan pelanggan, respon teknis yang dapat dilakukan produsen dan desain kemasan yang diterima pelanggan dan produsen. Hasil penelitian menunjukkan atribut yang diinginkan pelanggan adalah kapasitas produk, desain grafis, dimensi, bentuk, kekuatan dan ketahanan kemasan. Respon teknis yang dapat dilakukan produsen adalah desain visual modern, warna kemasan menarik, gambar produk dan kejelasan informasi, dimensi sesuai kapasitas, kapasitas produk lebih banyak, bentuk kemasan ergonomis, bahan kemasan lebih tebal, tahan tumpukan dan tidak mudah rusak. Rancangan desain kemasan biskuit brownies yang diterima produsen yaitu, kemasan toples berbentuk persegi panjang sebagai kemasan primer dilapisi kemasan sekunder dengan bahan kertas art paper dengan gramatur kertas 260 gram dan bagian luar kertas diberi laminasi doff. Dimensi kemasan yang digunakan memiliki panjang 14 cm, lebar 8 cm, dan tinggi 7 cm, dengan perpaduan warna krem, cokelat dan merah serta memiliki kapasitas 280 gram.","PeriodicalId":229622,"journal":{"name":"Jurnal Teknotan","volume":"43 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114718802","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Jurnal TeknotanPub Date : 2019-08-30DOI: 10.24198/jt.vol13n1.5
S. Rosalinda, Sarifah Nurjanah, Rudi Saputra, Nurpilihan Bafdal
{"title":"Optimalisasi Pemisahan Menggunakan Kecepatan dan Waktu Sentrifuge yang Berbeda pada Ekstraksi Pati Jagung Varietas Lokal Kabupaten Garut","authors":"S. Rosalinda, Sarifah Nurjanah, Rudi Saputra, Nurpilihan Bafdal","doi":"10.24198/jt.vol13n1.5","DOIUrl":"https://doi.org/10.24198/jt.vol13n1.5","url":null,"abstract":"Kabupaten Garut memiliki 42 Kecamatan. Rata rata setiap Kecamatan memproduksi jagung setiap tahunnya. Jagung selama ini hanya dimanfaatkan sebagai pakan ternak, pemanfaatan atau pengolahan biji jagung belum maksimal. Meningkatkan nilai tambah jagung, jagung dibuat menjadi pati. Pati adalah bahan dasar dalam industri pangan, industri farmasi, perekat pada pabrik kertas dan berkembang sebagai bahan perekat bagunan. Memenuhi standar industri dan meningkatkan nilai tambah perlu menganalisis kadar pati. Proses pemisahan adalah bagian proses yang sangat penting dalam ekstraksi pati. Penggunaan alat pemisah memberikan keuntungan dianatranya efisien terhadap waktu dan menghasilkan pati yang lebih murni. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan kecepatan dan waktu pada alat pemisah sentrifuge untuk menghasilkan kadar pati yang optimal. Bahan baku penelitian ini adalah jagung dari kelompok tani Kampung Lempong Desa Sukaharja Kecamatan Banyuresmi. metode yang digunakan adalah desain eksprimen dengan pendekatan Respon Surface Method (RSM) tipe Central Composite Design (CCD). Hasil penelitian menyimpulkan bahwa kecepatan dan waktu sentrifuge memberikan pengaruh yang nyata. Model signifikan dengan p value < 0.05 dengan nilai kadar pati yang optimum pada kecepatan 3650 rpm dan waktu 35 menit.","PeriodicalId":229622,"journal":{"name":"Jurnal Teknotan","volume":"14 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-08-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129493093","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Jurnal TeknotanPub Date : 2019-08-02DOI: 10.24198/jt.vol13n1.3
Asnelly Ridha Daulay
{"title":"Analisis Kriteria dan Bobot untuk Penentuan Lokasi Jalan Pertanian di Provinsi Jambi","authors":"Asnelly Ridha Daulay","doi":"10.24198/jt.vol13n1.3","DOIUrl":"https://doi.org/10.24198/jt.vol13n1.3","url":null,"abstract":"Jalan pertanian sangat dibutuhkan untuk lalu lintas pengangkutan sarana produksi pertanian dan hasil panen. Namun, proses seleksi lokasi untuk pembangunan jalan tersebut dilakukan secara subjektif, tanpa kriteria yang baku dan kerap dilatari kepentingan politis. Penelitian ini bertujuan menggali kondisi eksisting pembangunan jalan pertanian di Provinsi Jambi, termasuk gambaran partisipasi masyarakat untuk merawat jalan tersebut, serta menyusun kriteria dan bobotnya masing-masing untuk penentuan lokasi pembangunan jalan pertanian. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara mendalam, serta studi pakar. Data-data ini kemudian dianalisis menggunakan Simple Multi Attribute Rating Technique (SMART). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat delapan masalah utama terkait jalan pertanian di Provinsi Jambi yaitu konstruksi model, perawatan, pemanfaatan, konektivitas, pendanaan, alih fungsi lahan pertanian, daya tahan, dan pola pengerjaan jalan pertanian. Terdapat 4 kriteria yang dikembangkan sebagai pertimbangan dalam menentukan lokasi jalan pertanian dengan bobot masing-masing sebagai berikut: lokasi (0,23), kelembagaan/kelompok tani (0,36), kualifikasi kebun/sawah (0,24) dan sharing perawatan jalan pertanian (0,17).","PeriodicalId":229622,"journal":{"name":"Jurnal Teknotan","volume":"111 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-08-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123501907","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Jurnal TeknotanPub Date : 2019-08-02DOI: 10.24198/jt.vol13n1.2
B. Cahyono, Ervin Budi Febriawan, A. Nugroho
{"title":"Analisis Tutupan Lahan Menggunakan Metode Klasifikasi Tidak Terbimbing Citra Landsat di Sawahlunto, Sumatera Barat","authors":"B. Cahyono, Ervin Budi Febriawan, A. Nugroho","doi":"10.24198/jt.vol13n1.2","DOIUrl":"https://doi.org/10.24198/jt.vol13n1.2","url":null,"abstract":"Penginderaan jauh merupakan pengkajian atas informasi mengenai daratan dan permukaan air bumi dengan menggunakan citra yang diperoleh dari sudut pandang atas (overhead perspective), menggunakan radiasi elektromagnetik dalam satu beberapa bagian dari spektrum elektromagnetik yang dipantulkan atau dipancarkan dari permukaan bumi. Teknologi ini digunakan untuk menganalisis tutupan lahan melalui analisis citra hasil perekaman satelit penginderaan jauh Landsat di Kota Sawahlunto, Provinsi Sumatera Barat, Indonesia (0°40′16″ LU dan 100°47′21″ BT) yang diduga mengalami perubahan karena adanya aktivitas pertambangan batu bara. Metode klasifikasi tutupan lahan yang digunakan adalah metode klasifikasi tidak terbimbing pada band RGB (Red, Green, and Blue). Hasil penelitian mengindikasikan adanya perubahan lahan berupa perubahan luas hutan pada periode tahun 2000 – 2006, 2006 – 2011, dan 2011 - 2016 masing-masing sebesar 1,19 km2, 19,72 km2, dan 7,27 km2. Nilai matrik konfusi menunjukkan overall accuracy tertinggi terdapat pada tahun 2000 sebesar 100% dan terendah pada tahun 2016 sebesar 92,5%. Akurasi yang beragam ini terjadi karena ada pengaruh dari tingkat cloud cover citra yang digunakan. Cloud cover pada tahun 2000 sebesar 9,0% dan cloud cover pada tahun 2016 sebesar 14,3%. Semakin tinggi cloud cover data yang digunakan maka akan semakin rendah overall accurary yang didapat dan semakin rendah cloud cover data yang digunakan maka akan semakin tinggi overall accurary yang didapat. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa aktifitas pembukaan lahan hutan menjadi tambang, pemukiman, dan danau/air pada periode tahun 2000 – 2011 berpengaruh negatif pada kualitas dari kehijauan hutan. Sebaliknya, dengan berkurangnya aktifitas pembukaan lahan menjadi pemukiman, tambang, dan danau/air akan berdampak positif pada kualitas hutan.","PeriodicalId":229622,"journal":{"name":"Jurnal Teknotan","volume":"30 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-08-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121622680","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Jurnal TeknotanPub Date : 2019-08-02DOI: 10.24198/jt.vol13n1.4
M. Lutfi, Joko Prasetyo, Irma Putri Pujianti, D. Maharani
{"title":"Pengaruh Aplikasi Blower dan Tipe Pengemasan Terhadap Mutu Cabai Rawit Segar (Capsicum frutescens linn) selama Transportasi","authors":"M. Lutfi, Joko Prasetyo, Irma Putri Pujianti, D. Maharani","doi":"10.24198/jt.vol13n1.4","DOIUrl":"https://doi.org/10.24198/jt.vol13n1.4","url":null,"abstract":"Cabai rawit adalah salah satu produk hortikultura yang memiliki nilai ekonomis tinggi namun mudah mengalami kerusakan/layu selama proses pengemasan dan tranportasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh aplikasi blower dan tipe pengemasan yang paling aman selama proses transportasi terhadap mutu cabai rawit segar berdasarkan perubahan suhu, kerusakan mekanis, susut bobot, kadar air, dan kekerasan cabai. Metode penelitian eksperimental yang digunakan adalah RAL (Rancangan Acak Lengkap) dengan 2 perlakuan. Perlakuan pertama dalam 2 taraf, yaitu dengan blower dan tanpa blower. Sedang perlakuan kedua adalah tipe pengemasan dalam 3 taraf, yaitu kemasan karung, keranjang, dan kardus. Tiap sampel diisi cabai rawit sebanya 4 kg. Dari kombinasi kedua perlakuan tersebut diperoleh 5 perlakuan dengan 3 kali ulangan. Data yang diperoleh dari penelitian ini dianalisis dengan Analisis Varians dan dilanjutkan dengan Uji BNT (Beda Nyata Terkecil) 5 %. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aplikasi blower dan tipe pengemasan menunjukkan perbedaan yang tidak nyata (P<0.05) terhadap kerusakan mekanis dan kadar air cabai rawit segar, tetapi aplikasi blower dan tipe pengemasan menunjukkan perbedaan yang nyata (P>0.05) terhadap susut bobot dan kekerasan. Kesimpulan dari penelitian ini adalah penggunaan blower dan jenis pengemasan kardus merupakan kombinasi perlakuan yang paling aman selama simulasi transporasi dengan rata-rata nilai kerusakan mekanis 1.27 %, susut bobot 0.54 %, kadar air 0.76 %, dan kekerasan 1.57 kgf/cm2.","PeriodicalId":229622,"journal":{"name":"Jurnal Teknotan","volume":"37 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-08-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114297575","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Jurnal TeknotanPub Date : 2019-08-02DOI: 10.24198/jt.vol13n1.1
Angelina Batubara, A. Widyasanti, A. Yusuf
{"title":"Uji Kinerja dan Analisis Ekonomi Mesin Roasting Kopi (Studi Kasus di Taman Teknologi Pertanian Cikajang - Garut)","authors":"Angelina Batubara, A. Widyasanti, A. Yusuf","doi":"10.24198/jt.vol13n1.1","DOIUrl":"https://doi.org/10.24198/jt.vol13n1.1","url":null,"abstract":"Proses roasting kopi dibedakan menjadi 3 bagian yaitu light roast, medium roast, dan dark roast. Proses roasting yang dilakukan pada penelitian ini yaitu pada tingkatan medium roast dengan suhu 200-205oC, dengan menggunakan mesin roasting kopi tipe SGR-5 seri 003 yang terdapat di Taman Teknologi Pertanian Cikajang. Analisis deskriptif dalam penelitian ini mencakup data kinerja mesin roasting kopi (suhu penyangraian, kadar air, laju penyangraian, efisiensi penyangraian, kebutuhan daya penggerak, kualitas hasil penyangraian, rendemen, dan konsumsi bahan bakar) dan data kinerja ekonomi (NPV, BCR, IRR dan Pay Back Period). Hasil pengamatan kinerja mesin diperoleh suhu penyangraian 192,4-202,4oC dan kadar air 3,09%, sudah sesuai dengan SNI 7465:2008. Sedangkan efisiensi mesin 13,30%, kebutuhan daya penggerak 126,28 W, rendemen penyangraian 84,2%, konsumsi bahan bakar 0,096 kg/jam, kadar abu 4,17%, kapasitas teoritis 5 kg/proses, kapasitas aktual 0,752 kg/jam, dan energi spesifik 600,319 kJ/kg. Sementara itu, hasil analisis ekonomi diperoleh NPV Rp 23.574.251,66, BCR 1,17, IRR 80,69% dan Pay Back Period dicapai pada tahun ke 1,18.","PeriodicalId":229622,"journal":{"name":"Jurnal Teknotan","volume":"5 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-08-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115530114","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Jurnal TeknotanPub Date : 2019-04-05DOI: 10.24198/JT.VOL12N2.4
Azizun Maslachatul Mawla, Sandra Malin Sutan, La Choviya Hawa
{"title":"Karakteristik Berbagai Jenis Nuget Pada Penyimpanan Suhu Dingin","authors":"Azizun Maslachatul Mawla, Sandra Malin Sutan, La Choviya Hawa","doi":"10.24198/JT.VOL12N2.4","DOIUrl":"https://doi.org/10.24198/JT.VOL12N2.4","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya perubahan kadar air dan tekstur dari berbagai jenis nuget selama penyimpanan suhu dingin (10°C). Nuget pada penelitian ini terbuat dari daging ayam/sapi/udang, tepung tapioka, bawang putih, merica, dan garam, yang berbentuk persegi panjang dengan dimensi panjang 4,5 cm, lebar 2 cm, dan tinggi 1 cm, dan dikemas dalam plastik PE dan disealer. Nuget disimpan pada suhu 10°C selama 3 hari untuk mengetahui perubahan karakteristiknya dari segi tekstur dan kadar air sebelum nuget mengalami kerusakan. Analisis kadar air dan tekstur dilakukan 24 jam sekali dari hari ke-0 sampai hari ke-3 dan dilakukan 3 kali ulangan. Dari hasil penelitian yang dilakukan diketahui bahwa nuget daging memiliki selisih penurunan kadar air terbesar yaitu 7,3% dengan nilai kadar air awal 62,46% dan nilai kadar air akhir sebesar 55,16%. Nuget udang memiliki selisih penurunan kadar air terkecil yaitu 1,26% dengan nilai kadar air awal 56,64% dan nilai kadar air akhir sebesar 55,38%. Nilai tekstur dari ketiga produk nuget cenderung naik yang artinya semakin lama penyimpanan maka teksturnya akan semakin keras. Selisih nilai kekerasan terbesar yaitu pada nuget daging dengan selisih 130,8 (g) dengan nilai awal tekstur 294,13 (g) dan nilai akhir tekstur sebesar 434,93 (g). Nuget ayam memiliki selisih nilai tekstur terkecil yaitu sebesar 90,8 (g) dengan nilai awal tekstur 280,37 (g) dan nilai akhir tekstur sebesar 371.17 (g).Kata kunci: Frozen Food, Nuget, Penyimpanan Suhu Dingin","PeriodicalId":229622,"journal":{"name":"Jurnal Teknotan","volume":"60 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-04-05","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123129881","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Jurnal TeknotanPub Date : 2019-04-05DOI: 10.24198/JT.VOL12N2.2
Muhamad Akbar Anugrah, E. Suryadi, R. Andoyo, Dwi Rustam Kendarto
{"title":"Kajian Potensi Perluasan Sawah Baru di Pulau Buru Guna Mewujudkan Kawasan Strategis Pertanian Provinsi Maluku","authors":"Muhamad Akbar Anugrah, E. Suryadi, R. Andoyo, Dwi Rustam Kendarto","doi":"10.24198/JT.VOL12N2.2","DOIUrl":"https://doi.org/10.24198/JT.VOL12N2.2","url":null,"abstract":"Provinsi Maluku merupakan daerah kepulauan yang terdiri dari 559 pulau besar dan pulau kecil. Pulau Buru merupakan salah satu Pulau Besar di Provinsi Maluku dan termasuk ke dalam gugus pulau kawasan strategis pertanian, dengan komoditas utama tanaman padi. Pemerintah Provinsi Maluku hanya mampu memenuhi sebesar 58% kebutuhan beras di Provinsi Maluku pada tahun 2015. Pertumbuhan penduduk yang meningkat dan pergeseran pola konsumsi dari pangan lokal ke beras juga menjadi salah satu faktor perlunya melakukan peningkatan produktivitas beras di Provinsi Maluku. Peningkatan produktivitas beras bisa dilakukan, salah satunya dengan cara perluasan areal sawah baru. Tulisan ini ditujukan untuk memperoleh informasi tentang sebaran potensi calon lahan yang cocok untuk perluasan sawah baru di Pulau Buru dengan menggunakan data hasil survei lapangan yang dilakukan pada tahun 2016. Hasil pengamatan calon lahan di lapangan kemudian diolah dan dianalisis secara spasial menggunakan perangkat lunak Sistem Informasi Geografis (SIG). Hasil yang diperoleh menunjukan bahwa Pulau Buru memiliki lahan potensial seluas 13.275,82 Ha yang dikategorikan pada kelas kesesuaian lahan S3 (Sesuai Marginal), namun begitu masih sangat memungkinkan untuk dilakukan perluasan sawah baru di Pulau Buru yang berperan sebagai kawasan strategis pertanian di Provinsi Maluku.Kata kunci: Perluasan Sawah Baru, Pertanian Kepulauan, Evaluasi Kesesuaian Lahan, Provinsi Maluku, Pulau Buru","PeriodicalId":229622,"journal":{"name":"Jurnal Teknotan","volume":"43 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-04-05","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122474458","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Jurnal TeknotanPub Date : 2019-04-05DOI: 10.24198/JT.VOL12N2.5
Fathia Salsabila Emmaputri, Sarifah Nurjanah, Efri Mardawati, M. A. M. Kramadibrata, Mimin Muhaemin, W. Daradjat, Handarto Handarto, Totok Herwanto
{"title":"Kajian Proses Destilasi Fraksinasi Biodiesel Kemiri Sunan (Reutealis trisperma)","authors":"Fathia Salsabila Emmaputri, Sarifah Nurjanah, Efri Mardawati, M. A. M. Kramadibrata, Mimin Muhaemin, W. Daradjat, Handarto Handarto, Totok Herwanto","doi":"10.24198/JT.VOL12N2.5","DOIUrl":"https://doi.org/10.24198/JT.VOL12N2.5","url":null,"abstract":"Biodiesel merupakan bahan bakar alternatif yang berasal dari minyak nabati. Kemiri sunan (Reutealis trisperma) merupakan salah satu tanaman yang memiliki potensi sebagai bahan baku biodiesel. Untuk mendapatkan mutu biodiesel yang optimal, perlu dilakukan peningkatan asam lemak ester yang relevan melalui proses destilasi fraksinasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh temperatur destilasi fraksinasi terhadap mutu biodiesel, mengetahui fraksi biodiesel dengan rendemen dan mutu terbaik, serta mengetahui mutu biodiesel kemiri sunan. Metode yang digunakan adalah metode eksperimental dengan analisis deskriptif. Destilasi fraksinasi dilakukan dengan tiga perlakuan suhu yaitu A = 260-330°C; B = 330-348°C; dan C = 348-360°C. Percobaan dilakukan sebanyak tiga kali ulangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa biodiesel terdestilasi pada perlakuan A dan B. Fraksi biodiesel terbaik apabila ditinjau dari kebutuhan mesin dan kebutuhan proses merupakan fraksi biodiesel hasil perlakuan A dengan perolehan nilai terbaik dari rendemen, viskositas kinematik, densitas, kadar air, bilangan asam, bilangan iod, titik nyala, serta angka setana secara berturut-turut adalah 16,08%; 2,69 mm2/s; 872,27 g/cm3; 0,22%; 0,27 mg KOH/g minyak; 17,83 g-I2/100 g minyak; 288,33°C; dan 71,50.Kata Kunci: Biodiesel, kemiri sunan, destilasi fraksinasi","PeriodicalId":229622,"journal":{"name":"Jurnal Teknotan","volume":"142 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-04-05","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114837366","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Jurnal TeknotanPub Date : 2019-04-05DOI: 10.24198/JT.VOL12N2.1
Y. Hendrawan, Yosua Yosua, S. M. Ulfa
{"title":"Pengolahan Alang-Alang (Imperata Cylindrica) Sebagai Bahan Baku Furfural Melalui Pretreatment Pemanasan Resistive","authors":"Y. Hendrawan, Yosua Yosua, S. M. Ulfa","doi":"10.24198/JT.VOL12N2.1","DOIUrl":"https://doi.org/10.24198/JT.VOL12N2.1","url":null,"abstract":"Pada kajian ini, penulis bermaksud untuk mengetahui pengaruh proses pretreatment resistive heating pada proses pembuatan furfural dari bahan alang-alang dan juga untuk mengetahui karakter furfural yang dihasilkan. Rancangan percobaan terdiri dari 2 faktor, faktor 1 yaitu konsentrasi NaOH (0,01; 0,05; 0,09 M) dan faktor 2 yaitu suhu pretreatment (65, 75, 85 °C). Hasil penelitian menunjukan bahwa pretreatment pemanasan resistive dapat menghasilkan rendemen furfural yang lebih banyak dibanding dengan rendemen tanpa pretreatment dan juga konsentrasi NaOH dan suhu pretreatment berpengaruh terhadap jumlah rendemen furfural hasil hidrolisis. Perlakuan terbaik diperoleh pada kombinasi perlakuan suhu pemanasan 65°C dengan konsentrasi NaOH 0,01 M, yaitu didapatkan rata-rata rendemen furfural sebanyak 7,34%. Karakterisasi melalui pengukuran massa jenis, kromotografi lapis tipis (KLT), spektrofotometri UV-Vis, spektrofotometri FTIR, dan gas chromatography (GC) menunjukan bahwa karakter furfural yang didapat memiliki kemiripan dengan furfural standar.Kata kunci: Alang-alang, Furfural, Pretreatment, Resistive, Lignoselulosa","PeriodicalId":229622,"journal":{"name":"Jurnal Teknotan","volume":"28 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-04-05","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130385233","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}