JURNAL LUXNOSPub Date : 2021-06-25DOI: 10.47304/jl.v7i1.138
Abraham Tefbana
{"title":"Peran Orangtua Sebagai Pendidik Spiritual Anak Berdasarkan Ulangan 6:4-9 Di Era Revolusi Industri 4.0 (Tinjauan Teologis dan Pedagogis dalam Pendidikan Agama Kristen)","authors":"Abraham Tefbana","doi":"10.47304/jl.v7i1.138","DOIUrl":"https://doi.org/10.47304/jl.v7i1.138","url":null,"abstract":"Abstrak \u0000Penulisan artikel ini untuk menjelaskan tentang peran orangtua sebagai pendidik spiritual anak di era revolusi industry 4.0 berdasarkan Ul. 6:4-9. Sumber rujukan pembahasan judul ini dari buku-buku teks dan jurnal-jurnal online. Berdasarkan Ul. 6:4-9, orangtua diberi mandat oleh Allah untuk berperan dan bertanggungjawab sebagai pendidik bagi pembentukan dan pertumbuhan spiritual anak-anaknya. Orangtua Israel harus belajar seumur hidupnya agar dapat mendidik dan menjadi teladan bagi ana-anaknya dalam firman Tuhan. Orang tua berperan untuk mendidik dan membimbing spiritual anak-anaknya agar menjadi orang Kristen yang dewasa imannya dalam menghadapi perkembangan dan tantangan hidup di era globalisasi yang semakin canggih. Nilai-nilai iman Kristen secara dini diajarkan orangtua dan mendidik anak-anak dengan penuh ketulusan cinta kasih, agar menjadi landasan hidup mereka dalam persaingan hidup di era revolusi industry 4.0. Perkembangan media digital yang serba online sebagai dampak dari revolusi indutri 4.0 menyebabkan perubahan perilaku anak-anak yang menjadi individualis. Anak-anak butuh keteladanan dan pendampingan orangtua sebagai peran dalam mendidik spiritual dan karakter agar tetap hidup dalam kelompok komunitas kristiani mulai dari persekutuan keluarga. Metode penulisan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kajian literaur dan riset pustaka.","PeriodicalId":228336,"journal":{"name":"JURNAL LUXNOS","volume":"2 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-06-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121267232","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
JURNAL LUXNOSPub Date : 2021-06-25DOI: 10.47304/jl.v7i1.145
Yunardi Kristian Zega
{"title":"Pendidikan Agama Kristen dalam Keluarga : Upaya Membangun Spiritualitas Remaja Generasi Z","authors":"Yunardi Kristian Zega","doi":"10.47304/jl.v7i1.145","DOIUrl":"https://doi.org/10.47304/jl.v7i1.145","url":null,"abstract":"Pelaksanaan pendidikan agama Kristen dalam keluarga merupakan salah satu perintah Allah bagi semua umat-Nya, supaya setiap generasi yang akan datang tetap mengenal Allah dengan pemahaman iman yang benar (Ulangan 6:6-9). Adanya pendidikan agama Kristen dalam keluarga yang dilaksanakan dengan baik, akan menghasilkan anak-anak yang bertumbuh dengan spritualitas hidup yang baik pula (Amsal 22:6). Akan tetapi yang terjadi pada saat ini, justru semakin banyak anak-anak Kristen, khususnya di kalangan remaja yang mulai hidup dengan menanggalkan identitasnya sebagai umat Allah. Hal ini disebabkan oleh pengaruh perubahan zaman dan juga orang tua yang kurang memahami bagaimana cara membangun spritualitas anak-anaknya yang sesuai dengan kebutuhan mereka di masa sekarang, sehingga anak-anak remaja tersebut tidak mempercayai keyakinan dari agamanya sendiri. Oleh karena itu, dalam artikel ini, penulis menggunakan metode kajian pustaka (library research) untuk memberikan solusi dalam permasalahan tersebut. Dengan tujuan ialah untuk memberikan gambaran dan konsep terhadap orang tua tentang pelaksanaan pendidikan agama Kristen dalam keluarga untuk membangun spritualitas remaja generasi Z.","PeriodicalId":228336,"journal":{"name":"JURNAL LUXNOS","volume":"7 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-06-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129047077","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
JURNAL LUXNOSPub Date : 2021-06-25DOI: 10.47304/jl.v7i1.141
J. Lola, Donna Mutiara Nainggolan
{"title":"Kedaulatan Allah dan Pandemi Covid-19: Sebuah Tinjauan Biblis-Teologis","authors":"J. Lola, Donna Mutiara Nainggolan","doi":"10.47304/jl.v7i1.141","DOIUrl":"https://doi.org/10.47304/jl.v7i1.141","url":null,"abstract":"Abstrac: This literature research traces the biblical-theological study of God's sovereignty related to the Pandemic. The problem of pandemic itself, in tracing the Bible, is more associated with infectious diseases especially pestilence, in which infectious diseases are given by God as a punishment for human sin, as a warning of a greater danger and also as God's way to save His chosen people. \u0000 \u0000Keywords: Pandemic, God’s Sovereignity, Infectious Diseases, pestilence \u0000 \u0000Abstrak: Penelitian kepustakaan ini menelusuri tentang kajian biblis-teologis tentang kedaulatan Allah berkaitan dengan Pandemic (penyakit menular). Persoalan pandemic sendiri, dalam penelusuran terhadap Alkitab lebih banyak dikaitkan dengan penyakit menular terutama penyakit sampar, di mana penyakit menular itu, diberikan oleh Allah sebagai penghukuman atas dosa manusia, sebagai peringatan akan bahaya yang lebih besar dan juga sebagai cara Allah untuk menyelamatkan umat pilihan-Nya. \u0000 \u0000 ","PeriodicalId":228336,"journal":{"name":"JURNAL LUXNOS","volume":"3 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-06-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131538970","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
JURNAL LUXNOSPub Date : 2021-06-25DOI: 10.47304/jl.v7i1.137
D. Bilo
{"title":"Pendidikan Agama Kristen Di Era Disrupsi: Peluang Inovasi “Blended Learning” Di Sekolah Dan Gereja","authors":"D. Bilo","doi":"10.47304/jl.v7i1.137","DOIUrl":"https://doi.org/10.47304/jl.v7i1.137","url":null,"abstract":"Abstract: \u0000This research to describe how Christian Religious Education in the Era of Disruption make use of the “Blended Learning” innovation opportunities in schools and churches. This research uses a descriptive qualitative approach that refers to efforts to describe, explain, and describe a phenomenon that occurs in the social environment. The phenomenon that we want to describe here is related to the disruption in every area of life that cannot be avoided and rejected, including in the world of religious education. Disruption by many experts is a change because off technological innovations that not only affect a person's mindset but have also had an impact on the theory and practice of human life. Disruption as a necessity that brings progress and welfare of human life. Christian Religious Education is efforts made by believers, servants of God (teachers, evangelists, pastors) and the church in the guidance of the Holy Spirit to introduce Jesus Christ and lead each individual to believe, love, and serve Jesus as Lord and his Savior. The findings of this research are that the era of disruption cannot be avoided and rejected, there have been many positive and negative effects of disruption, services off PAK learning in school and church must be disrupted if it is to survive and continue to exist as an effort to preach the gospel of Christ. \u0000 ","PeriodicalId":228336,"journal":{"name":"JURNAL LUXNOS","volume":"55 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-06-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126857009","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
JURNAL LUXNOSPub Date : 2021-06-25DOI: 10.47304/jl.v7i1.140
Margareta Mandiri Sari, Yunus Selan, S. Harti
{"title":"Kajian Terhadap Patung Pantulak Sebagai Perantara Komunikasi Dengan Arwah Leluhur","authors":"Margareta Mandiri Sari, Yunus Selan, S. Harti","doi":"10.47304/jl.v7i1.140","DOIUrl":"https://doi.org/10.47304/jl.v7i1.140","url":null,"abstract":"Abstract: This research is about the reflection of the statue which in the belief of the Dayak tribe community is related as an intermediary for communicating with ancestral spirits. By using qualitative methods, especially literature review, the researchers found that this practice should not be viewed from the perspective of Christian faith and Bible teachings. That is the reason, it is not permissible for every Dayak tribe who has believed in Christ to also practice the same. \u0000Abstrak: Penelitian ini tentang patung pantulak yang dalam kepercayaan masyarakat suku Dayak menjadikannya sebagai perantara untuk berkomunikasi dengan arwah leluhur. Dengan menggunakan metode kualitatif, khususnya kajian pustaka, maka peneliti menemukan bahwa praktik ini tidak dibenarkan apabila ditinjau dari perspektif iman Kristen dan ajaran Alkitab. Itulah sebabnya, tidak diperbolehkan setiap suku Dayak yang telah beriman kepada Kristus untuk juga melakukan praktik yang sama.","PeriodicalId":228336,"journal":{"name":"JURNAL LUXNOS","volume":"32 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-06-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124842330","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
JURNAL LUXNOSPub Date : 2021-06-25DOI: 10.47304/jl.v7i1.39
Esap Very
{"title":"Kajian Teologis Terhadap Kebangkitan Yesus Kristus dan Relevansinya bagi Umat Kristen Masa Kini","authors":"Esap Very","doi":"10.47304/jl.v7i1.39","DOIUrl":"https://doi.org/10.47304/jl.v7i1.39","url":null,"abstract":"Abstrak: Dalam makalah ini penulis hendak mengkaji secara teologis tentang makna kebangkitan Yesus Kristus. Hal ini dikarenakan bahwa tema kebangkitan Yesus Kristus menjadi urgen dalam iman Kristen itu sendiri. Dengan memahami makna daripada kebangkitan Yesus Kristus secara benar maka akan membawa iman Kristen semakin teguh bahwa dibalik kebangkitan Yesus Kristus ada nilai iman yang tiada taranya dalam Injil, sehingga ada spirit untuk terus memberitakan Kristus yang bangkit sebagai sentral pemberitaan dalam Injil. Maka dalam hal ini penulis akan menggunakan metode kualitatif atau kajian pustaka sehingga ditemukan makna dari kebangkitan Yesus itu sendiri secara teologis untuk diaplikasikan orang percaya masa kini.","PeriodicalId":228336,"journal":{"name":"JURNAL LUXNOS","volume":"11 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-06-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115254257","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
JURNAL LUXNOSPub Date : 2021-06-25DOI: 10.47304/jl.v7i1.53
Dapot Nainggolan
{"title":"Kajian Teologis Terhadap Tindakan Bunuh Diri","authors":"Dapot Nainggolan","doi":"10.47304/jl.v7i1.53","DOIUrl":"https://doi.org/10.47304/jl.v7i1.53","url":null,"abstract":"Abstract: It is a fact that suicides still occur today. Therefore, as a Christian it is very important to research to find views based on the truth of God's word regarding the act of suicide. Suicide is a conscious and deliberate act of self-killing. Therefore the act of suicide is a denial of God's sovereignty. The sin of suicide becomes different from other sins that humans may still be able to commit. Because the act of suicide has deliberately eliminated the space (opportunity) for confession (repentance), so that the act of suicide is a sign that the perpetrator is not an heir in the kingdom of God. The body is the temple of God, the place where God lives, which means that all the believers' actions must manifest the attributes of God in the midst of this world. God is the giver of life and He is also its owner. Therefore, the body should not be put to death by anyone except by the will of Allah. Thus, if someone has committed suicide, he has denied the essence of God's sovereignty as the giver and owner of life. People who commit suicide are refusing to live. \u0000Abstraksi: Sebuah fakta bahwa peristiwa bunuh diri masih terjadi hingga masa sekarang ini. Oleh karena itu sebagai seorang Kristen sangat penting meneliti untuk menemukan pandangan berdasarkan kebenaran firman Tuhan berkenaan dengan tindakan bunuh diri tersebut. Tindakan bunuh diri adalah merupakan tindakan sadar dan sengaja mematikan diri. Oleh karena itu tindakan bunuh diri merupakan penyangkalan akan kedaulatan Allah. Dosa bunuh diri menjadi berbeda dari dosa-dosa yang lain yang mungkin masih dapat dilakukan oleh manusia. Sebab tindakan bunuh diri telah sengaja menghilangkan ruang (kesempatan) pengakuan dosa (pertobatan), sehingga tindakan bunuh diri merupakan tanda bahwa sesungguhnya pelakunya bukanlah pewaris dalam kerajaan Allah. Tubuh adalah Bait Allah, tempat Allah bersemayam yang berarti bahwa segala laku orang percaya harus memanifestasikan sifat-sifat Allah di tengah-tengah dunia ini. Allah adalah pemberi hidup dan Dia jugalah sebagai pemiliknya. Oleh karena itu tubuh tidak boleh dimatikan oleh siapapun kecuali oleh kehendak Allah. Dengan demikian, jikalau seseorang telah melakukan tindakan bunuh diri maka dia telah menyangkali hakikat kedaulatan Allah sebagai pemberi dan pemilik hidup. Orang yang melakukan tindakan bunuh diri berarti menolak hidup.","PeriodicalId":228336,"journal":{"name":"JURNAL LUXNOS","volume":"21 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-06-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124403832","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
JURNAL LUXNOSPub Date : 2021-06-25DOI: 10.47304/jl.v7i1.66
E. R. Boiliu
{"title":"Pembelajaran PAK di Era Digital: Sikap Inklusivisme Di Tengah Kemajemukan","authors":"E. R. Boiliu","doi":"10.47304/jl.v7i1.66","DOIUrl":"https://doi.org/10.47304/jl.v7i1.66","url":null,"abstract":" Artikel ini berisi pembahasan tentang peran Pendidikan Agama Kristen dalam masyarakat majemuk. Dalam realita kehidupan manusia, masih banyak persoalan yang muncul dengan berbagai konflik yang terjadi yang seringkali dikaitkan dengan masalah suku, ras dan agama khususnya dan ini merupakan kenyataan yang terjadi dalam kehidupan masyarakat majemuk. Oleh kerena itu, Pendidikan agama Kristen di tengah-tengah masyarakat memiliki tugas untuk melaksanakan amanat agung sebagaimana yang telah diperintahkan Tuhan dalam Alkitab. Tujuan Pendidikan Agama Kristen adalah untuk dapat mewujudkan tujuan pendidikan nasional melalui peserta didik dan juga Pendidikan Agama Kristen dapat hadir menjadi alat pembentuk dan pemersatu bangsa di tengah masyarakat majemuk yang berbeda agama, suku, ras, golongan, dan lain sebagainya. Selain itu, kehadiran Pendidikan agama Kristen dapat berperan serta untuk meningkatkan kualitas kehidupam masyarakat Indonesia. Pendidikan Agama Kristen harus terus berkembang seiring dengan kemajuan zaman yaitu dengan cara memampukan manusia agar sadar terhadap perbedaan dan keberagaman, memiliki kemampuan untuk hidup bertoleransi, sadar dan mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, kreatif, inovatif, serta memiliki solidaritas tinggi. Selain itu juga, masyarakat Indonesia diharapkan untuk memiliki kepekaan terhadap konteks pendidikan nasional, pergumulan bangsa dan menjawab kebutuhan orang percaya.","PeriodicalId":228336,"journal":{"name":"JURNAL LUXNOS","volume":"9 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-06-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132177976","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
JURNAL LUXNOSPub Date : 2021-06-25DOI: 10.47304/jl.v7i1.41
Osias Kause
{"title":"Peran Jemaat Bagi Pertumbuhan Gereja Kalimantan Evangelis (GKE) Maranatha Topan","authors":"Osias Kause","doi":"10.47304/jl.v7i1.41","DOIUrl":"https://doi.org/10.47304/jl.v7i1.41","url":null,"abstract":"Abstrak: Artikel ini mengulas masalah yang dialami di Gereja GKE Maranata Topan yang mengalami stagnan. Untuk itu penulis perlu mencari faktor-faktor yang menghambat pertumbuhan Gereja GKE Maranatha Topan. Metode penelitiaan yang digunakan penulis adalah metode wawancara dengan beberapa narasumber yang informasinya dapat dipercaya dan dipertanggungjawabkan sekaligus dengan metode kualitatif. Penulis juga pernah menjabat sebagai Ketua Resort di GKE Resort Nanga Tebidah selama sembilan tahun sehingga memahami secara benar kondisi dari jemaat tersebut. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa jemaat adalah mitra Allah dalam memberikan pertumbuhan Gereja GKE Maranatha Topan. Perubahan harus dimulai dari spiritualitas, mentalitas lalu kemudian disusul dengan perubahan dalam praksis dalam pelayanan sehingga dengan demikian GKE Maranatha Topan mengalami pertumbuhan.","PeriodicalId":228336,"journal":{"name":"JURNAL LUXNOS","volume":"4 1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-06-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126870177","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
JURNAL LUXNOSPub Date : 2021-06-25DOI: 10.47304/jl.v7i1.147
Yosia Belo
{"title":"Kajian Dan Evaluasi Terhadap Perilaku Transgender Dari Perspektif Etika Kristen","authors":"Yosia Belo","doi":"10.47304/jl.v7i1.147","DOIUrl":"https://doi.org/10.47304/jl.v7i1.147","url":null,"abstract":"Abstract: This research is about the study and evaluation of transgender behavior from the perspective of Christian ethics. The interest in researching this topic arose from the proliferation of broadcasts by transgender groups on social media such as Facebook and YouTube. Where the broadcast received a good response from the public, as if the community justified their every behavior. That is why through this research, transgender behavior will be studied and evaluated in order to contribute ideas to Christians. In this study it was concluded that transgender behavior is behavior that is against the principles and teachings of the Bible, behavior that arises from the consequences of sin, and behavior that must be prohibited, but for victims they must be loved so that they become aware and repent and return to correct, normal sexual behavior and glorify Allah. \u0000Abstrak: Penelitian ini adalah tentang kajian dan evaluasi terhadap perilaku transgender dari perspektif Etika Kristen. Ketertarikan meneliti topik ini muncul dari maraknya tayangan kelompok transgender pada media sosial seperti facebook dan youtube. Di mana tayangan itu mendapat sambutan yang baik dari masyarakat, seolah-olah masyarakat membenarkan setiap perilaku mereka. Itulah sebabnya melalui penelitian ini akan dikaji dan dievaluasi perilaku transgender guna menjadi sumbangsih ide kepada orang-orang Kristen. Pada penelitian ini disimpulkan bahwa perilaku transgender adalah perilaku yang bertentangan dengan prinsip dan ajaran Alkitab, perilaku yang muncul dari akibat dosa, dan perilaku yang harus dilarang namun bagi para korban harus tetap dikasihi supaya mereka sadar dan bertobat serta kembali kepada perilaku seksual yang benar, normal dan mempermuliakan Allah.","PeriodicalId":228336,"journal":{"name":"JURNAL LUXNOS","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-06-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125807369","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}