{"title":"KEADILAN HUKUM BAGI SI MISKIN : Sebuah Elegi Si Miskin Dihadapan Tirani Hukum","authors":"Umar Sholahudin","doi":"10.30742/jus.v1i1.562","DOIUrl":"https://doi.org/10.30742/jus.v1i1.562","url":null,"abstract":"Praktik penegakan hukum yang terjadi di tengah masyarakat, khususnya yang menimpa masyarakat miskin kerapkali melahirkan ketidakadilan. Masyarakat miskin adalah kelompok sosial paling rentan terhadap perlakuan hukum yang tidak adil. Ketidakdilan hukum ini bersumber dari bekerjanya hukum dalam sebuah sistemnya. Ketika hukum dilepaskan dari konteks sosialnya, maka hukum akan jauh dari rasa keadilan masyarakat. Aparat penegak hukum melihat dan memahami kasus hukum masyarakat miskin hanya pada teks-teks “kaku” yang ada dalam aturan perundang-undangan semata, legalistic-positivistik, tanpa berusaha memahami kasus hukum tersebut dalam konteks sosiologisnya. Keberpihakan hukum pada masyarakat miskin adalah sebuah kenicayaan. Penegakan hukum yang affirmative dan berpihak, tidak cukup dibangun dengan paradigma dan cara berhukum legalistic-positivistic, tapi juga perlu dibangun dengan paradigm kritis-progresif. Para pengadil tidak hanya dituntut untuk memiliki kecakapan dan pengetahuan hukum yang cukup, tapi juga dituntut untuk memiliki skiil, kreativitas dan terobosan hukum yang positif yang berdampak pada keadilan dan kemanfaatan hukum bagi masyarakat yang lebih luas. Kata Kunci : Keadilan Hukum, Masyarakat Miskin","PeriodicalId":223686,"journal":{"name":"Journal of Urban Sociology","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-02-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128866752","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"STUDI FENOMENOLOGI TENTANG LAKI-LAKI (FUDANSHI) PENGGEMAR BACAAN DAN TONTONAN FIKSI ROMANTIS HOMOEROTIS JEPANG (YAOI) DI KOTA SURABAYA","authors":"A. Kristanto, Azizah Alie","doi":"10.30742/JUS.V1I1.564","DOIUrl":"https://doi.org/10.30742/JUS.V1I1.564","url":null,"abstract":"Fenomena yaoi sebagai salah satu tontonan dan bacaan yang bernuansa LGBT bukanlah hal baru di Indonesia. Namun pada saat ini karena semakin maraknya kasus-kasus LGBT di Indonesia, membuat yaoi mulai memperlihatkan eksistensinya pada kalangan remaja. Remaja laki-laki penikmat genre yaoi biasa disebut fudanshi. Penelitian ini ingin mengetahui apa yang melatarbelakangi fudanshi menyukai tontonan dan bacaan yaoi dan bagaimana fudanshi memaknai perilaku menonton dan membaca yaoi. Ini merupakan penelitian dekriptif kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Penelitian ini dilakukan di Surabaya dengan informan sebanyak 5 orang dari komunitas yaoi. Proses pengumpulan data data menggunakan observasi partisipatif, indept interview dan dokumentasi. Dalam menganalisis menggunakan milik Miles dan Hubermas dan Triangulasi Data. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa latar belakang para fudanshi menyukai tontonan dan bacaan yaoi ialah homoerotis pemikat hati dan romantisme kisah cinta yang antimainstream. Sedangkan para fudanshi memaknai perilaku menonton dan membaca yaoi sebagai media hasrat seksual, sebagai momentum mendapatkan kasih sayang, sebagai sarana hiburan dan menemukan arti kisah cinta yang sesungguhnya. Kata Kunci : Makna Perilaku; Fudanshi; Tontonan; Bacaan","PeriodicalId":223686,"journal":{"name":"Journal of Urban Sociology","volume":"88 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-02-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132749116","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"INTERNALISASI NILAI-NILAI MORALITAS DAN KESANTUNAN PADA ANAK USIA DINI","authors":"Bakhtiyar","doi":"10.30742/jus.v1i1.565","DOIUrl":"https://doi.org/10.30742/jus.v1i1.565","url":null,"abstract":"Sekolah merupakan institusi pendidikan yang penting dalam menkonstruksi moralitas anak. Sekolah berfungsi melakukan internaslisasi melalui proses sosialisasi mengenai nilai-nilai moral dan kesantunan. Walaupun faktanya, kini banyak sekolah yang menghadapi tantangan serius karena tidak mampu melakukan fungsi sekolah dengan baik. Tulisan ini dimaksudkan untuk menjelaskan perkara nilai moral dan kesantunan tersebut guna menciptakan generasi santun di masa mendatang, yang dapat dimulai pada anak usia dini. Tulisan ini merupakan kajian pustaka yang dirujuk dari berbai sumber mendalam. Hasil tulisan ini menunjukkan bahwa (1). Internalisasi nilai moralitas dan kesantunan bangsa sangat penting bagi anak usia dini, guna membentuk watak dan kepribadian, kesadaran terhadap pentingnya nilai-nilai kemanusiaan, nilai-nilai moral dan norma-norma kesantunan bangsa. Internalisasi sejak usia dini sangat berpengaruh pada watak dan kepribadian anak di masa yang akan datang serta meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia yang profesional dan berintegritas. (2) Implementasi internalisasi nilai-nilai moralitas dan kesantunan bangsa dilakukan dengan melalui pelaksanaan program semester. (3) Metode yang digunakan untuk internalisasi moralitas dan kesantunan bangsa pada anak usia dini bisa melalui, Storytelling, bermain, identifikasi, bernyanyi, diskusi, pendidikan, suri tauladan, pembiasaan dalam berperilaku, dan rekreasi intelektual ke perpustakaan, (4) Kerjasama sinergis antara guru dan pustakawan mutlak diperlukan dalam pembelajaran berbasis perpustakaan, sebagai media terbaik dalam implementasi internalisasi moralitas dan kesantunan bangsa. Kata Kunci : Sekolah, Internalisasi, Moralitas, Kesantunan, Anak Usia Dini","PeriodicalId":223686,"journal":{"name":"Journal of Urban Sociology","volume":"20 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-02-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"134534252","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Menciptakan Kewarganegaraan Ekologis di Era Digital melalui Kampoeng Recycle Jember","authors":"Raudlatul Jannah","doi":"10.30742/jus.v1i2.567","DOIUrl":"https://doi.org/10.30742/jus.v1i2.567","url":null,"abstract":"Dalam masyarakat digital, warga negara tidak hanya menggunakan teknologi informasi sebagai alat untuk mendapatkan hiburan namun juga menjadi medium untuk berpartisipasi dalam ruang publik bahkan melakukan upaya pemberdayaan untuk kesejahteraan. Meskipun perkembangan e-commerce sebagai salah satu ciri masyarakat digital telah menimbulkan berbagai dampak negatif seperti konsumerisme, eksploitasi besar-besaran terhadap alam serta masalah sampah elektronik namun era digital juga membuka peluang membangun kesadaran lingkungan melalui konsep kewarganegaraan ekologis. Tulisan ini bertujuan untuk menganalisis upaya membangun kewarganegaraan ekologis melalui gagasan Kampoeng Recycle. Dalam upayanya, Kampoeng Recycle menerapkan beberapa strategi. Pertama, menerapkan trilogi konsep (eco-structures, eco-literacy dan eco-preneurship). Ketiga konsep ini saling berkaitan satu sama lain, meskipun eco-literacy menjadi kunci terpenting membangun kesadaran masyarakat. Kedua, melibatkan generasi muda baik mahasiswa relawan yang ingin terlibat dalam Kampoeng Recycle maupun aktivis GenBI yang aktif mensosialisasikan gagasan Kampoeng Recycle sejak awal. Ketiga, penggunaan media sosial untuk menyebarluaskan jaringan Kampoeng Recycle. Keempat, penggunaan media internet seperti website dan youtube untuk penyebarluasan gagasan. Strategi ini dilakukan dalam upaya membangun kesadaran, etika dan moral warga negara terhadap lingkungannya khususnya terkait masalah sampah. Harapannya adalah terwujudnya perilaku bertanggungjawab dalam mengelola dan melestarikan lingkungan pada setiap warga negara.Keywords: Kewarganegaraan Ekologis, Masyarakat Digital, Kampoeng Recycle","PeriodicalId":223686,"journal":{"name":"Journal of Urban Sociology","volume":"30 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-10-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122149406","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"VISUALISASI AMUK MASSA (Analisis Framing Berita Online Kasus Aksi Massa Kepada Pencuri Amplifier Masjid di Kabupaten Bekasi)","authors":"Farid Pribadi","doi":"10.30742/jus.v1i2.569","DOIUrl":"https://doi.org/10.30742/jus.v1i2.569","url":null,"abstract":"Peristiwa tindak kekerasan masih menjadi bahan berita menarik oleh beberapa media massa online. Salah satunya peristiwa amuk massa kepada pencuri amplifier masjid di Kabupaten Bekasi yang berhasil diliput dan dijadikan headline news tribunjogja.com dan grid.id. Namun, setelah dianalisis menggunakan analisis framing model Robert Entman hasilnya sungguh memprihatinkan. Dengan dalih ingin memberitakan berita apa adanya, aksi brutal massa dan penderitaan korban dieksplotasi melalui teknik penyusunan kata-kata yang dramatis, vulgar dan sadistik disertai penayangan gambar detail kondisi korban. Visualisasi kekerasan semacam ini adalah upaya media massa untuk meningkatkan popularitas media sekaligus maksimalisasi profit. Pemberitaan kekerasan dalam perkembangannya menjadi paradoks. Di satu sisi meningkatkan kewaspadaan masyarakat terhadap bentuk tindak kriminalitas yang ada di sekelilingnya. Namun di sisi lain, pemberitaan kekerasan berupa amuk massa yang bernuansa menyeramkan tersebut justru dapat menakut-nakuti masyarakat bahkan justru dapat memberikan inspirasi bagi beberapa orang untuk melakukan tindakan serupa. Akhirnya gaya pemberitaan semacam ini justru menimbulkan praktik kekerasan simbolik.Kata Kunci: Amuk Massa, Headline News, Analysis Framing, Symbolic Violence","PeriodicalId":223686,"journal":{"name":"Journal of Urban Sociology","volume":"1995 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-10-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128193720","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Dinamika Kebijakan Transportasi Online","authors":"Faris Widiyatmoko","doi":"10.30742/JUS.V1I2.570","DOIUrl":"https://doi.org/10.30742/JUS.V1I2.570","url":null,"abstract":"Perkembangan transportasi daring telah memberikan tantangan terhadap sektor kebijakan publik untuk dapat mengikuti perkembangan teknologi informasi. Namun, pemerintah sebagai regulator terlihat gagap menemukan peraturan yang tangkas untuk menghadapi fenomena transportasi daring tersebut. Artikel ini akan mengurai dinamika kebijakan pengaturan transportasi daring dan dampaknya terhadap masyarakat. Sampai saat ini setidaknya telah dilakukan tiga kali revisi atau perbaikan terhadap Peraturan Menteri Perhubungan (Permenhub) yang mengatur transportasi daring, yaitu Permenhub No. 32 Tahun 2016, Permenhub No. 27 Tahun 2017 dan Permenhub 108 Tahun 2017. Namun demikian, pro dan kontra masih saja muncul terkaitdengan transportasi daring tersebut karena minimnya kebijakan yang lebih terintegrasi dan komprehensif yang mengikutsertakan berbagai kementerian dan lembaga terkait untuk merumuskan dan melaksanakan kebijakan tentang transportasi daring. Karena itu, pelibatan berbagai aktor dan kelompok kepentingan perlu untuk diperhatian lebih baik, karena merekalah yang akan menerima dampak kebijakan dan melaksanakan kebijakan itu sendiri. Apalagi masyarakat digital yang menggunakan bantuan teknologi informasi untuk melakukan aktifitas kesehariannya memiliki ciri yang berbeda dengan kondisi masyarakat sebelumnya. Transportasi daring telah berhasil mendorong perubahan sosial dalam tiga tingkatan, yaitu tingkat individu, tingkat antar-individu dan tingkat komunitas. Kata Kunci: Dinamika Kebijakan, Transportasi Online, Perubahan Sosial.","PeriodicalId":223686,"journal":{"name":"Journal of Urban Sociology","volume":"54 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-10-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126234247","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Perempuan dan Teknologi Informasi dalam Perspektif Cyberfeminist","authors":"Suharnanik","doi":"10.30742/JUS.V1I2.566","DOIUrl":"https://doi.org/10.30742/JUS.V1I2.566","url":null,"abstract":"Penelitian ini menggunakan perspektif cyberfeminis yang membahas tentang wanita sebagai pengguna teknologi informasi. Perspektif yang digunakan ini berpusat pada perempuan yang penggunaan teknologi informasi dalam mencapai pemberdayaan perempuan. Penggunaan teknologi informasi mampu membuka jalan baru yang menyediakan peluang kerja dan kreativitas bagi perempuan di mana tidak ada seksisme, rasisme dan penindasan. Dengan berkembang kemampuan perempuan di bidang teknologi informasi akan menurunkan superioritas pria terhadap wanita. Topik diskusi ini adalah bagaimana perempuan dan teknologi dapat terganggu dan perubahan sosial apa yang akan terjadi. Sebanyak 8 wanita dilibatkan dalam penelitian ini, latar belakang mereka sebagai guru, dokter, pengusaha dan ibu rumah tangga. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa teknologi informasi memiliki dampak besar pada keberhasilan wanita dalam jual-beli on-line. Informasi tersebut bukan untuk mencari identitas baru di dunia on-line tetapi informasi tersebut digunakan untuk bertahan hidup di sektor ekonomi. Kata Kunci: wanita, informasi, cyberfeminist.","PeriodicalId":223686,"journal":{"name":"Journal of Urban Sociology","volume":"31 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-10-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"117068942","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Aksi Pendidikan Lingkungan Kaum Muda Yogyakarta dan Pemanfaatan Media Online","authors":"A. Nugroho","doi":"10.30742/jus.v1i2.568","DOIUrl":"https://doi.org/10.30742/jus.v1i2.568","url":null,"abstract":"Permasalahan lingkungan menjadi isu besar yang marak diperbincangkan pada beberapa dekade belakangan. Kerusakan lingkungan timbul akibat dari perubahan iklim, kepunahan sumber daya alam, sampai pada kerusakan lingkungan yang disebabkan oleh ulah manusia. Artikel ini berisi gambaran tentang keberadaan organisasi kaum muda berbasis lingkungan yang menginisiasi aksi pendidikan lingkungan dalam berbagai bentuk dan target grup serta memanfaatkan media online dalam aksi pendidikan lingkungan. Penelitian diadakan di Yogyakarta dengan sampel sejumlah 21 organisasi kaum muda berbasis lingkungan dan menggunakan metode penelitian kualitatif dan pengambilan data secara wawancara mendalam. Hasil penelitian menunjukan banyaknya dinamika yang dihadapi organisasi kaum muda berbasis lingkungan mulai dari pemilihan isu, kepengurusan, keanggotaan, pemilihan jenis aksi, pendanaan, sampai keberlangsungan organisasi. Terlepas dari hal tersebut, aksi pendidikan lingkungan yang telah dilakukan oleh kaum muda mampu memberikan alternatif dalam penyebaran informasi tentang lingkungan. Selain itu, keberadaan media online mampu menunjang berbagai aksi organisasi kaum muda berbasis lingkungan, termasuk aksi pendidikan lingkungan. Kata Kunci: Kaum Muda, Organisasi, Pendidikan Lingkungan, Media Online.","PeriodicalId":223686,"journal":{"name":"Journal of Urban Sociology","volume":"12 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-10-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121066307","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}