None Yunita Vernandha, None Nirmalasari Idha Wijaya, None Nor Sa'adah
{"title":"Kelimpahan Ikan Clownfish (Amphiprioninae Ocellaris) Sebagai Bioindikator Kondisi Karang Di Gili Labak, Madura","authors":"None Yunita Vernandha, None Nirmalasari Idha Wijaya, None Nor Sa'adah","doi":"10.30649/jrkt.v4i1.65","DOIUrl":"https://doi.org/10.30649/jrkt.v4i1.65","url":null,"abstract":"Terumbu karang merupakan habitat bagi lebih dari 300 jenis karang, 200 jenis ikan, dan berbagai macam invertebrata lain seperti moluska, krustasea, spons, alga, dan biota lainnya. Anemon laut adalah hewat laut dari anggota taksonomi kelas Anthozoa, yang berbentuk bunga. ikan clownfish mempunyai daya tarik pada warna mempunyai corak warna dasar dengan kombinasi: merah – putih, merah – hitam dan hitam – kuning – putih. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisi kondisi karang serta kelimpahan ikan clownfish di Pulau Gili Labak, Sumenep. Penelitian ini dilakukan pada bulan oktober 2021 di Pulau Gili Labak, Sumenep. Metode yang digunakan untuk mengambil data kondisi terumbu karang yaitu menggunakan belt transek dengan panjang 50 m sejajar garis pantai untuk pengambilan data kelimpahan ikan clownfish menggunakan metode UVC (underwater visual sensus) dan untuk pengambilan data kecerahan, salinitas, suhu dan kecepatan arus menggunakan data in situ (langsung). Hasil yang didapat dari penelitian ini hubungan kondisi terumbu karang dan ikan clownfish yaitu korelasi bernilai positif dengan koefisien determinasi (R²) = 0,8048. Hubungan antara kondisi terumbu karang dan kelimpahan anemon laut yaitu korelasi bernilai negatif dengan nilai koefisien determinasi (R²) = 0,2049.","PeriodicalId":222178,"journal":{"name":"Jurnal Riset Kelautan Tropis (Journal of Tropical Marine Research) (J-Tropimar)","volume":"8 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-05-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135643473","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Pengaruh Sampah Plastik Terhadap Kelimpahan Semai Mangrove di Tambak Wedi Surabaya","authors":"Megawati Mutiara Gusti, Nirmala Idha Wijaya, Mahmiah","doi":"10.30649/jrkt.v4i1.61","DOIUrl":"https://doi.org/10.30649/jrkt.v4i1.61","url":null,"abstract":"Salah satu kebiasaan masyarakat yang susah dihilangkan adalah membuang sampah. Sampah yang dibuang oleh masyarakat di kawasan mangrove akan terkena air laut saat pasang dan akhirnya menyebar luas, dan ketika air laut sedang surut sampah-sampah plastik tersebut akhirnya tersangkut atau bahkan menimpa semai mangrove dan berakibat banyak semai mangrove yang patah karena tidak kuat menahan sampah tersebut, dan sampah plastik yang tersangkut pada mangrove juga dapat menghalangi sinar matahari yang dibutuhkan mangrove untuk berkembang biak. Padahal fungsi mangrove sangatlah penting seperti mencegah erosi, abrasi, tempat tinggal bagi beberapa biota dan masih banyak lagi. Berdasarkan latar belakang tersebut peneliti ingin mengetahui pengaruh sampah plastik terhadap kelimpahan semai mangrove. Adapun tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh tutupan sampah plastik terhadap pertumbuhan semai mangrove dan mengetahui pengaruh sampah plastik terhadap kelimpahan semai mangrove di Tambak Wedi Surabaya. Metode yang digunakan dengan mengambil sampling vegetasi pada sebuah transek berukuran 2x2 m untuk semai, 5x5 m untuk pancang, dan 10x10 m untuk pohon pada tempat yang berbeda serta menghitung luasan tutupan sampah plastik di tiap stasiun. Dari hasil observasi diperoleh data di tiap stasiun menunjukkan bahwa sampah plastik yang menutupi area mangrove jumlah sampah plastik di tiap stasiun 139,4 – 144,6 m2, kerapatan mangrove di 3 stasiun adalah 14.700 ind/ha dan untuk kerapatan semai rata- rata di tiap stasiun sebesar 26.666 ind/ha. Jika dilihat dari kriteria baku kerusakan mangrove maka kondisi kerapatan semai mangrove di daerah tambak wedi ini tergolong baik.","PeriodicalId":222178,"journal":{"name":"Jurnal Riset Kelautan Tropis (Journal of Tropical Marine Research) (J-Tropimar)","volume":"31 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-05-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133747657","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
None Meisel Kristian Dui, None Nirmalasari Idha Wijaya, None Nor Sa'adah
{"title":"Produksi dan Laju Dekomposisi Serasah Daun Mangrove di Kawasan Wisata Mangrove Gununganyar Surabaya","authors":"None Meisel Kristian Dui, None Nirmalasari Idha Wijaya, None Nor Sa'adah","doi":"10.30649/jrkt.v4i1.63","DOIUrl":"https://doi.org/10.30649/jrkt.v4i1.63","url":null,"abstract":"Serasah mangrove memiliki fungsi yang amat penting bagi ekosistem mangrove, diantaranya untuk mempertahankan kesuburan tanah hutan yang bersangkutan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui produksi dan laju dekomposisi di Kawasan Wisata Mangrove Gununganyar. Penelitian dilakukan dengan cara memasang jaring serasah atau litter-trap sebagai wadah guguran daun mangrove yang jatuh, ini dilakukan untuk mengetahui produktivitas serasah daun mangrove, pengambilan serasah pada litter-trap dilakukan selama 1 bulan dan diambil dengan interval 30 hari serta memasang litter-bag untuk menempatkan serasah daun mangrove. Hasil produksi serasah pada Stasiun 1, Stasiun 2 dan Stasiun 3 berturut-turut yaitu 194,976 kg/ha/bulan, 681,84 kg/ha/bulan, 925,275 kg/ha/bulan. Hasil laju dekomposisi serasah di Kawasan Wisata Mangrove Gununganyar dari Stasiun 1, Stasiun 2, dan Stasiun 3 berturut-turut sebesar 97,95%, 60,35% dan 89,25%.
","PeriodicalId":222178,"journal":{"name":"Jurnal Riset Kelautan Tropis (Journal of Tropical Marine Research) (J-Tropimar)","volume":"41 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-05-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135643353","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Distribusi Salinitas dan Temperatur Permukaan Berdasarkan Angin dan Arus di Selat Madura","authors":"Muhamad Samodro Abdulrohiim, None Supriyatno Widagdo, None Viv Djanat Prasita","doi":"10.30649/jrkt.v4i1.64","DOIUrl":"https://doi.org/10.30649/jrkt.v4i1.64","url":null,"abstract":"Salinitas dan Suhu Permukaan Laut (SPL) merupakan parameter penting dalam studi oseanografi maupun iklim. Nilai salinitas di permukaan laut diakibatkan oleh presipitasi dan evaporasi air tawar serta dipengaruhi oleh masuknya air tawar yang menuju ke perairan laut. Selain itu parameter fisik seperti angin, arus laut, dan curah hujan juga dapat mempengaruhi nilai salinitas secara horizontal. Beberapa faktor yang mempengaruhi SPL yaitu: kedaalaman, intensitas cahaya matahari, presipitasi dan evaporasi, serta angin dan sirkulasi udara. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh pola angin dan arus secara musiman terhadap salinitas dan SPL di Selat Madura. Periode yang diteliti dari 2010 hingga 2020 dengan parameter utama yang dianalisis adalah salinitas, SPL, angin dan arus serta curah hujan dan aliran sungai yang bermuara ke perairan merupakan parameter pendukung. Hasil dari penelitian ini didapatkan nilai salinitas rata-rata minimum terjadi pada musim pancaroba awal tahun dengan nilai 31,8 0/00 dan nilai tertinggi sebesar 32,77 0/00 terjadi pada musim pancaroba akhir tahun. Dan untuk nilai SPL rata-rata terendah terjadi pada musim musim timur dengan nilai 28,38 oC dan nilai SPL tertinggi sebesar 30,17 oC yang terjadi pada musim pancaroba awal tahun.","PeriodicalId":222178,"journal":{"name":"Jurnal Riset Kelautan Tropis (Journal of Tropical Marine Research) (J-Tropimar)","volume":"93 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-05-22","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135429125","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Muhammad Tezar, Mifta Irmayunita, A. Mualim, Faruq Faruq, Luhur Moekti Prayogo
{"title":"Karakteristik Multitemporal Arus Permukaan Laut di Perairan Tuban, Jawa Timur","authors":"Muhammad Tezar, Mifta Irmayunita, A. Mualim, Faruq Faruq, Luhur Moekti Prayogo","doi":"10.30649/jrkt.v5i1.53","DOIUrl":"https://doi.org/10.30649/jrkt.v5i1.53","url":null,"abstract":"Arus laut (sea current) merupakan perpindahan massa air dari satu tempat ke tempat lain yang disebabkan oleh angin, perbedaan densitas dan pasang surut. Secara umum, karakteristik arus laut di perairan Indonesia dipengaruhi oleh angin dan pasang surut. Di perairan dangkal (kawasan pantai), arus laut dapat dibangkitkan oleh gelombang laut, angin dan pasang surut. Sedangkan di perairan sempit dan semi tertutup (selat dan teluk), pasang surut merupakan gaya penggerak utama. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan multitemporal pola pergerakan arus pada tahun 2010-2012 di perairan Tuban, Jawa Timur. Data penelitian diperoleh dari NOAA dan dilakukan perhitungan arah serta kecepatan, kemudian hasilnya disajikan dalam bentuk peta. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa kecepatan arus di perairan Tuban tahun 2010-2012 relatif sama (perbedaan kecepatan arus tidak signifikan). Pada tahun 2010 dan 2011 kecepatan arus rata-rata sebesar 0.06 m/ det dimana arus bergerak dari barat menuju timur dan utara. Kemudian pada tahun 2012 kecepatan arus rata-rata sebesar 0.11 m/ det dimana arus bergerak dari barat menuju timur. Perlu dilakukan kajian lebih mendalam untuk mengetahui pengaruh pasang surut terhadap pergerakan arus khususnya pada perairan dangkal. Selain itu, penelitian selanjutnya diharapkan dapat menggunakan data hasil survei langsung di lapangan untuk validasi sehingga hasil penelitian akan lebih akurat.","PeriodicalId":222178,"journal":{"name":"Jurnal Riset Kelautan Tropis (Journal of Tropical Marine Research) (J-Tropimar)","volume":"39 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-04-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115486180","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"KANDUNGAN LOGAM BERAT TIMBAL (Pb) PADA BAHAN BAKU AIR UNTUK PRODUKSI GARAM DI KAWASAN LADANG GARAM SEDAYULAWAS LAMONGAN","authors":"Hilda Ziya Abiyana, Mahmiah","doi":"10.30649/jrkt.v3i2.45","DOIUrl":"https://doi.org/10.30649/jrkt.v3i2.45","url":null,"abstract":"Perairan Sedayu Lawas Lamongan banyak dimanfaatkan sebagai tempat produksi garam. Produksi garam sangat dipengaruhi dari kualitas bahan baku air yang digunakan. Kualitas bahan baku air harus terbebas dari pencemar logam berat atau sesuai dengan nilai ambang batas (NAB). Salah satu logam berat yang mencemari lingkungan yaitu Timbal (Pb). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kandungan logam berat Pb pada bahan baku air, bagaimana kualitas bahan baku air jika dibandingkan dengan standar mutu dan bagaimana korelasi antara parameter fisika-kimia perairan meliputi curah hujan, angin, temperatur, salinitas, pH terhadap kandungan Pb di 5 stasiun pengamatan. Kandungan logam berat Pb dianalisis dengan metode Inductively Coupled Plasma-Optical Emission Spectrophotometer (ICP-EOS). Korelasi menggunakan metode Pearson. Hasil penelitian menunjukkan kandungan Pb pada bahan baku air untuk produksi garam di lima stasiun berturut-turut sebesar 0.0626, 0.0672, 0.0455, 0.0487, dan 0.0416 ppm. Berdasarkan hasil pengukuran jika dibandingkan dengan Kepmen LH No. 51 Tahun 2004, bahan baku air yang digunakan melebihi NAB yang ditetapkan yaitu sebesar 0.008 ppm. Hasil korelasi parameter terhadap kandungan Pb menunjukkan parameter salinitas, pH, memiliki hubungan berbanding terbalik yang kuat mempengaruhi keberadaan logam berat. Parameter temperatur memiliki hubungan searah terhadap kandungan Pb. \u0000 ","PeriodicalId":222178,"journal":{"name":"Jurnal Riset Kelautan Tropis (Journal of Tropical Marine Research) (J-Tropimar)","volume":"30 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-11-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116173037","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"ANALISIS BAKTERI SIMBION MANGROVE AVICENNIA MARINA SEBAGAI ANTIFOULING","authors":"Alifia Rizky Novitasari, Nor Sa'adah, Mahmiah","doi":"10.30649/jrkt.v3i2.43","DOIUrl":"https://doi.org/10.30649/jrkt.v3i2.43","url":null,"abstract":"Akumulasi biofouling pada suatu substrat menyebabkan kerugian material maupun ekonomi yang sangat besar pada pemeliharaan sistem akuakultur, lambung kapal, pipa air laut, pembangkit listrik pesisir, dan infrastruktur laut lainnya. Pencegahan menempelnya organisme biofouling menggunakan cat antifouling yang telah dikembangkan dan digunakan sejak lama. Cat antifouling mengandung senyawa kimia ((biosida). Organisme yang paling sensitif terhadap cat antifouling adalah gastropoda dan bivalvia yang menyebabkan terjadinya gangguan endokrin, gangguan pada larva dan malformasi cangkang. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh bakteri antifouling melalui proses isolasi bakteri yang diperoleh dari kulit batang mangrove Avicennia marina. Metode yang digunakan diawali dengan isolasi bakteri kulit batang mangrove Avicennia marina, identifikasi bakteri, dan uji aktivitas antifouling. Hasil yang diperoleh dari isolasi bakteri, yaitu 9 bakteri simbion endofit kulit batang bagian luar dan 9 bakteri epifit bagian dalam. Uji zona hambat bakteri endofit kulit batang menunjukkan bahwa tidak ada aktivitas antifouling.","PeriodicalId":222178,"journal":{"name":"Jurnal Riset Kelautan Tropis (Journal of Tropical Marine Research) (J-Tropimar)","volume":"37 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-11-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126935222","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"PENCEMARAN MINYAK DI PERAIRAN UTARA PULAU BAWEAN","authors":"Sarah Nur Qowiyah, Mahmiah, Rudi Siap Bintoro","doi":"10.30649/jrkt.v3i2.40","DOIUrl":"https://doi.org/10.30649/jrkt.v3i2.40","url":null,"abstract":"Pencemaran laut mengakibatkan terjadinya penurunan kualitas dan kuantitas sumberdaya pesisir dan laut. Sebagian besar masyarakat didaerah Kecamatan Tambak bermata pencaharian sebagai nelayan dan bekerja dibidang industri pengolahan ikan dan perdagangan hasil laut serta lokasi perairan tersebut sering di lalui oleh kapal-kapal industri. Hal tersebut mengakibatkan meningkatnya aktivitas kapal di perairan Pantai Labuhan, Kecamatan Tambak, Desa Tanjungori. Seiring meningkatnya aktivitas tersebut menyebabkan pencemaran laut. Salah satu sumber pencemaran yang di hasilkan adalah tumpahan minyak dari bekas bahan bakar perahu ataupun kapal yang melintasi daerah perairan tersebut. Metode ini dapat memberikan informasi mengenai kondisi perairan sesuai peruntukannya. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui kualitas air berdasarkan parameter suhu, pH, salinitas dan kecerahan dan mengetahui seberapa banyak kandungan minyak di perairan Pantai Labuhan, Pulau Bawean. Pengambilan sampel air laut dilakukan di 4 stasiun, kemudian hasilnya dibandingkan dengan baku mutu air laut untuk biota berdasarkan KEPMEN LH No.51 Tahun 2004. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kandungan minyak berkisar 0,0016%–0,0377%. Sedangkan untuk parameter pH, salinitas dan kecerahan sesuai dengan baku mutu, untuk parameter suhu melebihi nilai baku mutu. Berdasarkan penelitian ini perhitungan indeks pencemaran menunjukkan bahwa perairan Pantai Labuhan, Pulau Bawean berada dalam kategori tercemar ringan.","PeriodicalId":222178,"journal":{"name":"Jurnal Riset Kelautan Tropis (Journal of Tropical Marine Research) (J-Tropimar)","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-11-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130521994","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Ainul Rahman, Nor Sa'adah, Nirmalasari I. Wijaya, Ardhi Syam Bahroun
{"title":"PREVALENSI PENYAKIT PADA KARANG KERAS DI PERAIRAN KALEDUPA, TAMAN NASIONAL WAKATOBI","authors":"Ainul Rahman, Nor Sa'adah, Nirmalasari I. Wijaya, Ardhi Syam Bahroun","doi":"10.30649/jrkt.v3i2.42","DOIUrl":"https://doi.org/10.30649/jrkt.v3i2.42","url":null,"abstract":"Penyakit karang adalah gangguan terhadap kesehatan karang yang menyebabkan gangguan secara fisiologis bagi biota karang. Munculnya penyakit karang dicirikan dengan adanya perubahan warna, kerusakan dari skeleton biota karang, sampai dengan kehilangan jaringannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi jenis penyakit karang serta mengetahui prevalensinya di Perairan Kaledupa, Taman Nasional Wakatobi, Sulawesi Tenggara. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni 2021 di Perairan Kaledupa Taman Nasional Wakatobi dengan menggunakan metode transek sabuk (Belt Transec) dengan ukuran 3 x 50 m pada 3 titik stasiun pengamatan pada kedalaman 3-5 meter. Pengukuran parameter Fisika-Kimia Oseanografi dilakukan secara langsung dilapangan. Identifikasi penyakit karang dilakukan secara deskriptif berdasarkan buku coral disease handbook dan referensi jurnal. Hasil yang didapatkan ditemukan 4 jenis penyakit karang yang menginfeksi biota karang di Perairan Pulau Kaledupa Taman Nasional Wakatobi yaitu Black Band Disease (BBD), White Band Disease (WBD), White Pox dan Ulcerative White Spot (UWS). Serta didapatkan hasil untuk Prevalensi penyakit karang secara keseluruhan di lokasi penelitian rata-rata sebesar 1,5 %. \u0000 ","PeriodicalId":222178,"journal":{"name":"Jurnal Riset Kelautan Tropis (Journal of Tropical Marine Research) (J-Tropimar)","volume":"44 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-11-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127337406","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"KAJIAN KERENTANAN KAWASAN PESISIR TERHADAP BENCANA KENAIKAN MUKA AIR LAUT (SEA LEVEL RISE) DI INDONESIA","authors":"Nabila Afifah Azuga","doi":"10.30649/jrkt.v3i2.41","DOIUrl":"https://doi.org/10.30649/jrkt.v3i2.41","url":null,"abstract":"Wilayah pesisir diartikan sebagai daerah peralihan antara ekosistem darat dan ekosistem laut. Kawasan pesisir sangat rentan terhadap tekanan lingkungan, baik yang terjadi di daratan maupun di lautan. Salah satu bentuk tekanan yang mengancam keberlanjutan wilayah pesisir hampir di seluruh dunia adalah fenomena kenaikan muka air laut (sea level rise). Fenomena kenaikan muka air laut itu sendiri merupakan akibat yang ditimbulkan dari adanya ekspansi dan kontribusi es karena meningkatnya pencairan sebagai dampak dari pemanasan global. Diprediksikan pada tahun 2100 akan terjadinya kenaikan permukaan air laut sebesar 0,26 hingga 0,98 meter. Kenaikan muka air laut dapat dianalisis menggunakan trendline berdasarkan slope bulanan untuk menentukan rata-rata kenaikan muka air laut per tahun. Selain itu, untuk menentukan kerentanan daerah pesisir terhadap bencana ini dapat ditentukan melalui dua aspek yaitu aspek kerentanan geofisika dan aspek kerentanan sosial ekonomi. \u0000 ","PeriodicalId":222178,"journal":{"name":"Jurnal Riset Kelautan Tropis (Journal of Tropical Marine Research) (J-Tropimar)","volume":"97 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-11-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114694144","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}