{"title":"Analisis Ruas Jalan Lintas Sumatera Kota Tebing Tinggi Dan Kisaran Sebagai Titik Rawan Kecelakaan Lalu Lintas","authors":"Z. Siregar, Irma Dewi","doi":"10.53695/JM.V1I2.88","DOIUrl":"https://doi.org/10.53695/JM.V1I2.88","url":null,"abstract":"Jalan raya di Indonesia masih tempat yang mematikan bagi pengguna jalan. Negara Indonesia menganggap hampir 92,0% terjadinya kecelakaan disebabkan oleh faktor manusia, 5,0% faktor kendaraan, 3,0% faktor infrastruktur jalan dan lingkungan. Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya kecelakaan lalu lintas di ruas Jalan Lintas Sumatera antara Kota Tebing Tinggi dan Kisaran dan penentuan titik rawan (black spot) kecelakaan lalu lintas merupakan bagian dari rumusan masalah yang dibahas dalam penelitian ini, yaitu terdiri dari bagaimana mengetahui faktor-faktor utama yang menyebabkan terjadinya kecelakaan lalu lintas pada ruas jalan lintas Sumatera Kota Tebing Tinggi dan Kisaran. Bagaimana mengidentifikasi titik rawan kecelakaan lalu lintas dan mengklasifikasikan panjang ruas jalan yang frekuensi kecelakaan lalu lintasnya cukup tinggi. Metode Uji-t diperoleh beberapa hasil sebagai berikut: faktor pengemudi sebesar 55,3%, faktor kendaraan sebesar 13,3%, faktor jalan sebesar 20,3%, faktor lingkungan sebesar 11%. Dalam hal ini tidak ditemukan perbedaan yang cukup signifikan terhadap jumlah angka kecelakaan dan faktor penyebab kecelakaan pada lokasi yang rawan dengan tipikal kecelakaan sejenis di ruas jalan tersebut. metode APW (Accident Point Weightage) dan Metode Frekuensi maka dalam rentang kurun waktu 2 (dua) tahun terakhir diperoleh hasil berupa kawasan-kawasan yang menjadi titik rawan (black spot) pada ruas jalan lintas Sumatera antara Kota Tebing Tinggi - Kisaran, Selain itu metode APW juga menghasilkan daerah black site dengan rincian Tingkat keparahan kecelakaan lalu lintas terjadi pada tahun 2014 dengan nilai APW 152,2 ruas (km) 140-146 tepatnya berada pada ruas jalan Desa Sei Balai. Data ini dihasilkan melalui metode APW yang dapat menganalisis dan mengidentifikasi lokasi-lokasi rawan kecelakaan black spot dan black site. Hasil analisa daerah rawan kecelakaan terbesar yang terjadi pada kurun waktu tahun 2014 dengan jumlah kecelakaan sebanyak 34 kasus terjadi di Desa Sei Balai. Dengan metode Frekuensi didapatkan hasil perhitungan adanya lokasi rawan kecelakaan di daerah tersebut dengan jumlah kecelakaan 10 per lokasi","PeriodicalId":221886,"journal":{"name":"Jurnal MESIL (Mesin Elektro Sipil)","volume":"16 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-12-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"134477411","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"SIMULASI LAJU ALIRAN PENGECORAN DALAM PROSES PEMBUATAN BLOK SILINDER MOTOR BAKAR","authors":"Octo Muhammad Yamin","doi":"10.53695/JM.V1I1.2","DOIUrl":"https://doi.org/10.53695/JM.V1I1.2","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pressure drop dengan kecepatan masuk (velocity). Proses pengecoran pembuatan blok silinder motor bakar dilakukan dengan cara menuang material yang telah di lelehkan ke dalam cetakan. Bahan pada cetakan menggunakan pasir silika atau material Carbon Dioxide, Fluida yang di gunakan dalam penelitian ini adalah alumunium cair. Dalam simulasi pengecoran menggunakan sebuah metode, yaitu metode Computational Fluid Dynamic (CFD) dengan menggunakan software Solidwork 2014. Hasil yang diperoleh dari pengolahan data disusun berbentuk Tabel dan Grafik. Grafik yang diamati terdiri antara pressure drop terhadap sumbu Z dengan Velocity yang sudah diasumsikan. Dari grafik yang di hasilkan diharap mampu memberikan hasil penuangan yang baik dalam nilai kecepatan.","PeriodicalId":221886,"journal":{"name":"Jurnal MESIL (Mesin Elektro Sipil)","volume":"8 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-07-09","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126116086","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"ANALISA PENGARUH SUDUT SUDU IMPELLER PADA UNJUK KERJA BLOWER SENTRIFUGAL","authors":"Irpansyah Siregar, S. Lubis","doi":"10.53695/JM.V1I1.9","DOIUrl":"https://doi.org/10.53695/JM.V1I1.9","url":null,"abstract":"Centrifugal blower adalah mesin sentrifugal berkecepatan tinggi yang berfungsi sebagai blower dengan memanfaatkan udara atau gas dengan gaya sentrifugal untuk tekanan akhir. Didalam blower ada bilah impeller yang berfungsi sebagai distributor udara dari tekanan rendah ketekanan tinggi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan kinerja blower sentrifugal uang dihasilkan pada berbagai sudut blower impeller. Untuk memeriksa kinerja blower dengan sudu sudu impeller yang bebrbeda, diperlukan pengukur wattmeter (pengukur daya listrik), anemometer, dan takometer. Metode dalam penelitian ini menggunakan metode eksperimental untuk mendapatkan efek sudut sudu impeller yang berbeda terhadap efisiensi, kecepatan angin, penurunan tekanan, daya motor, dan kapasitas blower sentrifugal. Sudut baling-baling impeller adalah 720, 1090, 1360 dan rotasi impeller adalah 110 rpm dan jenis impeller adalah bilah kurva kebelakang. Dari hasil penelitian dan perhitungan didapatkan semakin besar sudut pada impeller, semakin besar efisiensi, kecepatan angin, penurunan tekanan, daya motor dan kapasitas yang dihasilkan. Efisiensi terbesar terjadi pada sudu sudu impeller 136 ° dengan nilai 0,0081% pada putaran impeller 1100 rpm. Kecepatan angin terbesar terjadi pada sudut sudu impeller 136 ° dengan nilai 19,64 km / jam pada putaran impeller 1100 rpm. Penurunan tekanan terbesar terjadi pada sudut sudu sudu 136 ° dengan nilai 107,02 Pa pada putaran sudu 1100 rpm. Tenaga motor terbesar terjadi pada sudut sudu sudu 136 ° dengan nilai 52,42 W pada putaran sudu 1100 rpm. Dan kapasitas terbesar terjadi pada sudut sudu impeller 136 ° dengan nilai 117,84 m3 / jam pada putaran impeller 1100 rpm","PeriodicalId":221886,"journal":{"name":"Jurnal MESIL (Mesin Elektro Sipil)","volume":"31 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-07-09","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121140239","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Rancang Bangun Acwh Berkapasitas 60 Liter Memanfaatkan Pipa Kapiler Bersirip Sebagai Penghantar Panas","authors":"C. A. Siregar, A. M. Siregar, A. Affandi, U. Amri","doi":"10.53695/JM.V1I1.73","DOIUrl":"https://doi.org/10.53695/JM.V1I1.73","url":null,"abstract":"Air conditioners (AC) and water heaters have become common needs in households and the hotel industry. This shows that the need for electric power is increasing. To reduce electricity consumption which is high enough. Engineering technology needs to be done for air conditioning as well as water heating. This engineering is called ACWH (Air Conditioner Water Heater). The way the ACWH system works is to utilize the wasted heat from the AC system to heat water with the addition of a fin heat exchanger, where the heat exchanger is designed to utilize the energy already in the system. This study used experimental research methods by testing at temperatures of 16, 18 ?, and 20 ? AC. The test results showed that the finned shell helical coil type heat exchanger was able to produce a water temperature of 55 ? in the test with an AC temperature of 18 ?.","PeriodicalId":221886,"journal":{"name":"Jurnal MESIL (Mesin Elektro Sipil)","volume":"92 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-06-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130621422","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Perencanaan Instrumen Konversi Energi Tenaga Gelombang Dengan Menggunakan Teknik Kolom Osilasi","authors":"C. A. Siregar, S. Lubis","doi":"10.53695/JM.V1I1.156","DOIUrl":"https://doi.org/10.53695/JM.V1I1.156","url":null,"abstract":"Indonesia yang merupakan negara kepulauan yang memiliki banyak wilayah perairan khususnya laut berpotensi untuk di jadikan sebagai media pembangkitlistrik dengan memanfaatkan tenaga gelombang laut. Kolom air osilasi (Osilatingwater colom (owc)) merupakan salah satu pembangkit listrik yang menggunakantenaga gelombang sebagai sumber energi. Keuntungan utama Osilating watercolunm dibandingkan kebanyakan konversi energi gelombang (wave energyconversi) lainnya adalah kesederhanaannya. Tempat di laksanakannya kegiatanpenelitian ini adalah labolatorium teknik mesin univeritas muhammadiyahsumatera utara. Penelitian ini akan merancang 3 konsep alat konversi energy listrik tenaga gelombang dengan mengaplikasikan teknik kolom osilasi, memilih satu konsep dari tiga konsep yang di rancang,menganalisa kuat arus listrik yang di hasilkan alat konversi energi listrik tenaga gelombang dengan mengaplikasikan teknik kolom osilasi. Berdasarkan uji konsep pada rancangan alat pembangkit listrik tenaga gelombang teknik kolom osilasi konsep 3 yang memenuhi kreteria untuk di buat rancangan pembuatan karena pada konsep 3 kolom osilasinya mengerucut ke atas sehingga tekanan udara terpokus ke satu arah, setelah pengujian alat di dapat hasil dengan ketinggi air 30 cm, tinggi gelombang 1 cm dan panjang gelombang 66 cm menghasilkan listrik 0,06 v, dengan ketinggi air 40 cm, tinggi gelombang 5 cm dan panjang gelombang 75 cm menghasilkan listrik 0,08 v, dengan ketinggi air 45 cm, tinggi gelombang 6 cm dan panjang gelombang 97 cm menghasilkan listrik 0,06 v.","PeriodicalId":221886,"journal":{"name":"Jurnal MESIL (Mesin Elektro Sipil)","volume":"20 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-06-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115366485","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"ANALISA PENGARUH VARIASI DIAMETER PULI TERHADAP HASIL PRODUKSI PADA MESIN PENGURAI SABUT KELAPA","authors":"Edi Sarman Hasibuan, Supri Ramadhani","doi":"10.53695/JM.V1I1.15","DOIUrl":"https://doi.org/10.53695/JM.V1I1.15","url":null,"abstract":"Produk dengan bahan baku serat alam telah dikembangkan sebagai upaya pemanfaatan bahan alam yang memiliki nilai rendah menjadi bernilai tinggi. Serat alam yang sering dimanfaatkan oleh para pengrajin adalah serat sabut kelapa. Mesin Pengurai sabut kelapa adalah mesin yang berfungsi menguraikan serat buah kelapa dari lapisan spons atau serbuk. Alat dan bahan yang digunakan adalah mesin pengurai, jangka sorong, kunci ring, timbangan, stopwatch, obeng, puli, sabuk(v-belt), sabut kelapa. Penelitian ini dilakukan untuk pengamatan percobaan penguraian sabut kelapa dengan menvariasikan beberapa puli poros mata pisau(puli yang digerakkan) adalah 152,4 mm, 203,2 mm dan 254 mm dengan puli poros penggerak adalah 60 mm yang bertujuan untuk mencari perbandingan putaran yang dihasilkan oleh mesin. Dari hasil pergantian ukuran diameter puli sangat berpengaruh terhadap unjuk kerja mesin pengurai, baik dari waktu penguraian, putaran mesin, torsi yang dihasilkan maupun kapasitasnya. Puli yang paling cepat terhadap waktu penguraian adalah puli berdiameter 152,4 mm pada proses penguraian sabut kelapa dengan waktu 32,55 detik. Putaran poros pisau yang tercepat dihasilkan adalah puli berdiameter 152,4 mm yaitu 1733 Rpm. Puli yang menghasilkan torsi paling tinggi adalah puli berdiameter 254 mm sebesar 47,958 N.m. Sedangkan kapasitas yang paling besar dihasilkan adalah puli berdiameter 152,4 mm pada penguraian sabut kelapa yaitu sebesar 3 Kg/menit.","PeriodicalId":221886,"journal":{"name":"Jurnal MESIL (Mesin Elektro Sipil)","volume":"35 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-06-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126839477","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"PROSES PENGECORAN ALUMINIUM SEBAGAI BAHAN PEMBUATAN BLOK SILINDER","authors":"S. Lubis, Irpansyah Siregar","doi":"10.53695/JM.V1I1.14","DOIUrl":"https://doi.org/10.53695/JM.V1I1.14","url":null,"abstract":"Proses pengecoran logam merupakan proses penuangan logam cair dari hasil peleburan sampai titik leleh logam ke dalam cetakan. Proses pengecoran aluminium dilakukan menggunakan metode Sand Casting dengan cetakan pasir. Pasir silika yang digunakan memiliki ukuran mesh 50 dengan perbandingan pengikat bentonit 20%, gula tetes 4,5%, dan air 4% sehingga cetakan dapat diangkat. Cetakan dibagi menjadi 3 bagian utama sisi kanan, sisi kiri dan inti liner. Aluminium di gunakan untuk bahan penganti corcoran kelabu dikarenakan sifat yang dapat melepas panas yang baik, dalam pengecoran ini alumunium dileburkan dalam tungku lebur dengan menggunakan bahan bakar gas elpiji sampai temperature 660?C, penuangan leburan aluminium dilakukan dalam satu tahap penuangan dalam temperatur tungku lebur 671ºC tinggi penuangan 5-10cm. Hasil penelitian yang diperoleh, hasil uji kualitas berupa pemeriksaan kasat mata, Dari penuangan masih di temukan cacat pada blok silinder dari proses penuangan yang terlalu lama yang diakibatkan dari penurunan suhu berupa cacat lubang jarum,cacat rongga udara. Sehingga dilakukan pemakanan untuk finishing, dengan cara haluskan pola coran dengan menggunakan gerinda atau dengan menggunakan kikir, dan amplas halus. Proses pengecoran aluminium sebagai bahan pembuatan blok silinder memerlukan waktu lebih kurang 3 jam 15 menit yakni 3 jam proses peleburan aluminium, dan 15 menit pendinginan logam cair dalam cetakan. Blok silinder hasil pengecoran dari cetakan pasir mengalami penyusutan volume sebanyak 15296 mm3 .","PeriodicalId":221886,"journal":{"name":"Jurnal MESIL (Mesin Elektro Sipil)","volume":"86 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-06-12","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115806225","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Kajian Penataan Jalur Pedestarian Jalan Kapten Mukhtar Basri Medan Sebagai Akses Utama Kampus UMSU","authors":"Z. Siregar","doi":"10.53695/JM.V1I1.65","DOIUrl":"https://doi.org/10.53695/JM.V1I1.65","url":null,"abstract":"Penelitian ini dilakukan dengan maksud untuk membuat suatu kajian terhadap penataan jalur pedestrian di jalan Kapten Muktar Basri Medan secara kualitatif dengan berlandaskan pada teori “urban design” (perancangan kawasan). Secara khusus penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aspek-aspek yang mengakibatkan terjadinya penurunan fungsi jalur pedestrian pada kawasan jalan Kapten Mukhtar Basri Medan sebagai akses utama menuju kampus UMSU. Melalui penelitian ini dihasilkan suatu konsep penataan jalur pedestrian yang aman dan nyaman bagi pejalan kaki yang berada di kawasan jalan Kapten Mukhtar Basri Medan ditinjau dari penggunaan dimensi jalur pedestrian, pemilihan jenis material dan kelengkapan elemen street furniture (perabot jalan). Data primer yang dibutuhkan bagi penelitian ini adalah kondisi existing dari jalan Kapten Mukhtar Basri Medan berupa peta tata guna lahan kawasan penelitian, dimensi ruas jalan beserta elemen pendukungnya dan data yang berkenaan dengan jumlah pengguna jalan berdasarkan aktivitasnya. Data existing kawasan penelitian digambarkan dengan menggunakan aplikasi software CAD ke dalam bentuk block plan sehingga dapat menginformasikan fungsi peruntukkan dari masing-masing bangunan yang mempanguruhi aktifitas pengguna jalan di kawasan tersebut. Software CAD juga digunakan untuk menggambarkan potongan jalan Kapten Mukhtar Basri untuk beberapa segmen sehingga dapat menjelaskan data berupa detail, ukuran dan penggunaan jenis material dari penggal jalan. Temuan-temuan dari data primer akan dianalisis dan menghubungkannya dengan data sekunder dari hasil kajian teori perencanaan “urban design” yang relevan, sehingga temuan dan analisa menjadi dasar untuk menentukan konsep penataan jalur pedestrian di jalan Kapten Mukhtar Basri Medan sebagai upaya memberikan kemananan dan kenyamanan bagi pejalan kaki di kawasan tersebut ","PeriodicalId":221886,"journal":{"name":"Jurnal MESIL (Mesin Elektro Sipil)","volume":"52 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-06-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122587745","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"SIMULASI NUMERIK KERUGIAN ALIRAN UDARA PADA SUSUNAN PIPA SEGITIGA","authors":"W. S. Damanik, E. S. Hasibuan","doi":"10.53695/JM.V1I1.13","DOIUrl":"https://doi.org/10.53695/JM.V1I1.13","url":null,"abstract":"Susunan pipa segitiga merupakan jenis susunan pipa pada rangkaian alat penukar kalor (heat Exchanger) yang digunakan untuk memindah panas, bahan pipa yang saya gunakan pada penelitian kali ini adalah baja karbon dengan dimensi diameter luar 33, 4 mm, diameter dalam 31,10 mm dan panjang pipa 500 mm. Untuk mengetahui seberapa besar kerugian yang terjadi akibat gesekan fluida yang menghantam pipa. Tujuan simulasi tersebut adalah untuk mengetahui gambaran kecepatan aliran fluida, gambaran laju aliran massa fluida, dan tekanan udara yang masuk menghantam pipa, penelitian ini dilakukan dengan cara mengumpulkan data seperti : kecepatan aliran fluida (V), laju aliran massa (m), dan Kerugian gesekan (f). selanjutnya data tersebut akan di input kesolidwork untuk dilihat simulasinya dengan memvariasikan bilangan reynol dan tara 1000-10000. Dari hasil perhitungan, diketahui bahwa kecepatan, laju aliran massa, tekanan dan kerugian akan berubah setelah divariasikan oleh bilangan reynold yang berbeda. Kecepatan yang paling rendah ketika fluida memiliki bilangan reynold 1000 dan yang paling tinggi ketika fluida memiliki kondisi bilangan Reynold 10000. Namun tidak untuk kerugian karena kerugian dipengaruhi oleh tekanan, kecepatan dan gravitasi. Suhu fluida juga harus diperhatikan karena berpengaruh pada viskositas kinematic (v) dan berat jenis fluida (y).","PeriodicalId":221886,"journal":{"name":"Jurnal MESIL (Mesin Elektro Sipil)","volume":"13 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-06-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133391295","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}