{"title":"Akurasi dan Presisi Metode Sekunder Pengukuran Konduktivitas Menggunakan Sel Jones Tipe E untuk Pemantauan Kualitas Air Minum","authors":"Ayu Hindayani, Nur Hamim","doi":"10.20885/ijca.vol5.iss1.art5","DOIUrl":"https://doi.org/10.20885/ijca.vol5.iss1.art5","url":null,"abstract":"Konduktivitas menjadi salah satu parameter yang digunakan dalam pemantauan kualitas air minum dan berfungsi sebagai indikator keberadaan polutan dalam air. Nilai konduktivitas yang tinggi pada air minum menunjukkan banyaknya padatan atau logam terlarut yang berbahaya bagi kesehatan. Hasil pengukuran konduktivitas yang salah akan mempengaruhi proses pengambilan keputusan yang secara langsung berdampak pada kesehatan manusia serta lingkungan. Hasil pengukuran konduktivitas yang akurat dan presisi dapat diperoleh dengan mengkalibrasi konduktometer menggunakan larutan standar yang tertelusur. Pengembangan pembuatan larutan standar konduktivitas di Indonesia untuk pemantauan kualitas air minum telah dimulai oleh Laboratorium Elektrokimia, SNSU – BSN sebagai lembaga metrologi nasional. Metode yang digunakan yaitu metode sekunder pengukuran konduktivitas menggunakan Sel Jones tipe E. Metode ini tertelusur ke Sistem Satuan Internasional melalui larutan standar primer CRM1811 dari DFM, Denmark. Sel Jones tipe E merupakan tabung gelas berisi dua lingkaran elektroda platina berdiameter 20 mm dengan jarak antara dua elektroda sebesar 20 mm yang dapat digunakan pada rentang pengukuran konduktivitas 100 µS/cm – 1 mS/cm. Akurasi dan presisi metode ini telah diperiksa terlebih dahulu menggunakan larutan standar sekunder ZMK-CRM-EC-147 sebelum digunakan pada pengukuran nilai konduktivitas larutan standar yang dibuat. Hasil penelitian menunjukkan metode sekunder menggunakan Sel Jones tipe E memiliki akurasi dan presisi yang baik dengan nilai bias 0,1 µS/cm dan RSD 0,04%.","PeriodicalId":215410,"journal":{"name":"IJCA (Indonesian Journal of Chemical Analysis)","volume":"70 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-03-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125223147","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
B. Damayanti, S. Sumardi, Achmad Arifiyanto, Kusuma Handayani, M. Kanedi, Meishy Handerlin Putri, Cindy Lukyta Ratih Riyanto
{"title":"Pengaruh Media Pertumbuhan dan pH Terhadap Aktivitas Biosurfaktan dari Bakteri Serratia marcescens strain MBC 1 pada Minyak Jelantah","authors":"B. Damayanti, S. Sumardi, Achmad Arifiyanto, Kusuma Handayani, M. Kanedi, Meishy Handerlin Putri, Cindy Lukyta Ratih Riyanto","doi":"10.20885/ijca.vol5.iss1.art1","DOIUrl":"https://doi.org/10.20885/ijca.vol5.iss1.art1","url":null,"abstract":"Campuran minyak dan bahan kimia pada surfaktan yang dibuang langsung ke lingkungan akan mengakibatkan penurunan kesuburan tanah sertamenghambat proses degradasi oleh mikroorganisme. Oleh karena itu dibutuhkan senyawa alami yang mampu mampu meningkatkan kelarutan minyak jelantah dalam air seperti biosurfaktan. Salah satu bakteri penghasil biosurfaktan yaitu Serratia marcescens. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas biosurfaktan bakteri dari Serratia marcescens strain MBC 1 yang ditumbuhkan di media fermentasi tryptone water, limbah cair jagung dan limbah cair singkong dengan pH 6,7 dan 8. Uji yang dilakukan diantaranya uji emulsifikasi, oil displacement dan drop collapse. Hasil penelitian menunjukan biosurfaktan Serratia marcescens strain MBC 1 mampu meningkatkan kelarutan minyak jelantah dalam air. Hasil produksi pada media limbah jagung dengan pH 7 menunjukan aktivitas emulsifikasi paling optimum yaitu sebesar 49,26%.","PeriodicalId":215410,"journal":{"name":"IJCA (Indonesian Journal of Chemical Analysis)","volume":"46 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-03-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132294846","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Karakteristik Nata De Soya Dari Limbah Cair Tahu dengan Pengaruh Penambahan Ekstrak Jeruk Nipis dan Gula","authors":"Adeline Novianti Putri, Siti Fatimah","doi":"10.20885/ijca.vol4.iss2.art1","DOIUrl":"https://doi.org/10.20885/ijca.vol4.iss2.art1","url":null,"abstract":"Banyaknya produksi tahu di Indonesia menyebabkan melimpahnya pula limbah cair tahu. Limbah tersebut jika tidak diolah akan mencemarkan lingkungan sekitar yang nantinya akan menimbulkan dampak yang buruk bagi masyarakat. Salah satu pengolahan limbah cair tahu adalah dengan membuat Nata de Soya. Artikel ini merupakan hasil penelitian mengenai pengolahan limbah cair tahu menjadi Nata de Soya dengan penambahan ekstrak jeruk nipis dan gula dari bakteri Acetobacter xylinum. Selama proses fermentasi, metabolisme Acetobacter xylinum dipengaruhi oleh keasamaan media . Penambahan asam yang digunakan yaitu asam sitrat yang terdapat dalam jeruk nipis. Asam sitrat ini juga digunakan untuk membentuk asam glukonat dengan bantuan bakteri. Selain penambahan ekstrak jeruk nipis, adanya penambahan gula pada pembuatan Nata de Soya akan berpengaruh terhadap karakteristik ketebalan, berat dari Nata de Soya , kadar air, kadar serat, kadar vitamin C dan rendemennya. Hasil dari penelitian ini didapatkan bahwa Nata de Soya dengan konsentrasi jeruk nipis 10 mL dan gula 28 (g/L) mempunyai kadar air tertinggi sebesar 98,86%, pada uji kadar serat hasil tertinggi yaitu pada kadar gula 42 (g/L) dan jeruk nipis 10 mL dengan perolehan kadar serat sebesar 1,18%, uji kadar vitamin C tertinggi yaitu pada kadar gula 42 (g/L) dan ekstrak jeruk nipis 30 mL sebesar 7,40%. Pada hasil berat nata didapatkan hasil tertinggi yaitu pada ekstrak jeruk nipis 10 ml dan kadar gula 42 (g/L) sebesar 0,55 mm dan untuk uji berat nata didapatkan hasil tertinggi sebesar 44,87 cm untuk konsentrasi jeruk nipis 10 mL dan gula 42 (g/L). Untuk hasil uji rendemen tertinggi diperoleh sebesar 7,40% pada konsentrasi jeruk nipis 10 mL dan gula 42 (g/L).","PeriodicalId":215410,"journal":{"name":"IJCA (Indonesian Journal of Chemical Analysis)","volume":"202 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-09-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122874800","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Pengaruh Variasi Dosis Kapur Terhadap Penurunan Kadar COD dan Fosfat Pada Limbah Usaha Laundry","authors":"Siti Prihatin, Agung Sugiharto","doi":"10.20885/ijca.vol4.iss2.art2","DOIUrl":"https://doi.org/10.20885/ijca.vol4.iss2.art2","url":null,"abstract":"Usaha laundry merupakan usaha yang banyak ditemukan di Indonesia, usaha ini memiliki dampak negatif bagi lingkungan. Dampak negatif dari usaha laundry berupa limbah buangan deterjen yang dapat menyebabkan pencemaran lingkungan. Pencemaran lingkungan yang disebabkan oleh limbah usaha laundry yang mengandung COD ( Chemical Oxygen Demand ) dan fosfat yang tinggi melebihi baku mutu yang telah ditetapkan sehingga akan menyebabkan kerusakan pada ekosistem air. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh koagulan kapur yang paling efektif dengan dosis 1,8 g, 2,2 g, 2,8 g, 3,2 g, dan 3,5 g waktu pengadukan 20 menit menggunakan metode koagulasi dalam menurunkan parameter COD dan fosfat pada limbah laundry sehingga memenuhi baku mutu yang telah ditetapkan. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa penurunan kadar COD yang efektif pada air limbah laundry terdapat pada penambahan dosis 3,5 gram koagulan kapur dengan presentase penurunan sebesar 88,89% dan untuk penurunan kadar fosfat yang efektif pada air limbah laundry terdapat pada penambahan dosis 1,8 gram koagulan kapur dengan presentase penurunan 99,66% karena pada dosis tersebut sudah mampu menurunkan kadar COD dan fosfat sesuai syarat baku mutu Perda Prov. Jateng No. 5 Tahun 2012 tentang baku mutu limbah industri deterjen.","PeriodicalId":215410,"journal":{"name":"IJCA (Indonesian Journal of Chemical Analysis)","volume":"72 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-09-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125613314","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Pengaruh Penambahan Ekstrak Kulit Nanas dan Gula pada Karakteristik Nata de Soya dari Limbah Cair Tahu","authors":"Aurelia Urbaninggar, Siti Fatimah","doi":"10.20885/ijca.vol4.iss2.art5","DOIUrl":"https://doi.org/10.20885/ijca.vol4.iss2.art5","url":null,"abstract":"Nata termasuk makanan yang mempunyai morfologi dengan tekstur kenyal, warna putih, agak transparan, aromanya asam dan memiliki rasa tawar atau sedikit manis. Nata terbentuk dari aktivitas bakteri Acetobacter Xylinum pada medium berupa cairan dengan kandungan gula yang cukup tinggi. Gula akan ditransfigurasi menjadi nata melalui proses fermentasi. Penamaan produk nata disesuaikan dengan bahan apa yang digunakan, Nata de Soya adalah nata yang dibuat dari limbah cair tahu. Kandungan protein dan karbohidrat dari air limbah tahu ( whey ) sangat tinggi sehingga dapat dijadikan media pertumbuhan yang menunjang bakteri Acetobacter Xylinum dalam proses pembuatan nata. Penambahan ekstrak kulit nanas bisa dijadikan pilihan sebagai media pertumbuhan Acetobacter Xylinum . Kulit nanas dapat dijadikan sebagai media untuk pertumbuhan Acetobacter Xylinum karena memiliki air, karbohidrat dan mineral dalam substrat sebagai nutrisi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengolah limbah cair tahu menjadi Nata de Soya dengan metode fermentasi dan mengetahui pengaruh konsentrasi gula dan ekstrak kulit nanas pada karakteristik Nata de Soya . Variasi penambahan konsentrasi sukrosa adalah 28 g dan 42 g dengan ekstrak kulit nanas sebesar 30 mL dan 40 mL. Hasil Nata de Soya dilihat dari tingkat kadar air yang maksimal diperoleh 99,24 % dengan konsentrasi gula 28 g dan ekstrak kulit nanas 30 mL. Kualitas Nata de Soya terbaik adalah pada konsentrasi gula 42 g dan ekstrak kulit nanas 40 mL dengan kadar serat 1,32 %, vitamin C 13,80 mg/100 g, rendemen 49,09 %, tebal 1,5 cm dan berat 527,27 g.","PeriodicalId":215410,"journal":{"name":"IJCA (Indonesian Journal of Chemical Analysis)","volume":"57 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-09-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131779598","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Karakterisasi Karbon Aktif Kulit Singkong (Manihot esculenta Crantz) Berdasarkan Variasi Konsentrasi H3PO4 dan Lama Waktu Aktivasi","authors":"Fahmi Puteri Perdani, Cucun Alep Riyanto, Yohanes Martono","doi":"10.20885/ijca.vol4.iss2.art4","DOIUrl":"https://doi.org/10.20885/ijca.vol4.iss2.art4","url":null,"abstract":"Unsur karbon yang cukup tinggi pada kulit singkong membuat peneliti memanfaatkannya sebagai karbon aktif. Tujuan penelitian ini adalah menentukan karakteristik karbon aktif kulit singkong (KASP) berdasarkan konsentrasi H 3 PO 4 dan lama waktu aktivasi pada suhu 600 °C. Sintesis KASP menggunakan tahap karbonisasi pada suhu 500 °C, impregnasi menggunakan karbon: H 3 PO 4 1:5 (b/b) dengan variasi konsentrasi yaitu pada 10-50%, aktivasi pada suhu 600 °C selama 2 jam. KASP dengan konsentrasi optimal kemudian diaktivasi menggunakan variasi waktu 1-3 jam pada suhu 600 °C. Selanjutnya KASP dikarakterisasi menggunakan FTIR, XRD, dan SEM-EDX. Morfologi permukaan KASP menunjukkan permukaan yang berongga yang dominasi oleh unsur C ( 55,20%), O ( 28,86%), N ( 8,00%), P ( 6,22%), dan Na ( 1,72%).","PeriodicalId":215410,"journal":{"name":"IJCA (Indonesian Journal of Chemical Analysis)","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-09-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126174150","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Analisis Senyawa Bioaktif Ekstrak Metabolit Sekunder Serratia marcescens strain MBC1","authors":"Yusifa Arsy Variani, E. Setyaningrum, Kusuma Handayani, Nismah Nukmal, Achmad Arifiyanto","doi":"10.20885/ijca.vol4.iss2.art3","DOIUrl":"https://doi.org/10.20885/ijca.vol4.iss2.art3","url":null,"abstract":"Serratia marcescens strain MBC1 merupakan bakteri gram negatif \u0000yang dapat menghasilkan beberapa senyawa bioaktif. Berdasarkan \u0000penelitian sebelumnya, diketahui bahwa bakteri ini mampu \u0000mendegradasi berbagai macam enzim dan memiliki berbagai \u0000macam aktivitas biologis seperti antibakteri, antikanker, \u0000biosurfaktan dan sebagai bahan obat-obatan. Tujuan penelitian ini \u0000adalah untuk mengetahui kandungan senyawa bioaktif yang \u0000terdapat pada ekstrak metabolit sekunder Serratia marcescens \u0000strain MBC1. Pada penelitian ini dilakukan beberapa uji yaitu, uji \u0000fitokomia dan uji FT-IR. Hasil uji fitokimia menunjukkan bahwa \u0000ekstrak Serratia marcescens strain MBC1 mengandung senyawa \u0000golongan alkaloid dan saponin. Hasil uji FT-IR menunjukkan \u0000adanya kemiripan gugus fungsi yang dimiliki oleh ekstrak \u0000S.marcescens strain MBC1 dengan senyawa golongan alkaloid. \u0000Namun, perlu adanya penelitian lebih lanjut mengenai kandungan \u0000senyawa metabolit yang terkandung dalam ekstrak S. marcescens \u0000dan aktivitas biologisnya sebagai antimalaria, antibakteri, antifungi \u0000dan sebagai bahan obat-obatan.","PeriodicalId":215410,"journal":{"name":"IJCA (Indonesian Journal of Chemical Analysis)","volume":"145 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-09-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124649881","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Dewi Widyabudiningsih, Lina Troskialina, Siti Fauziah, Shalihatunnisa Shalihatunnisa, R. Riniati, N. S. Djenar, Mentik Hulupi, L. Indrawati, A. Fauzan, Fauzi Abdilah
{"title":"Pembuatan dan Pengujian Pupuk Organik Cair dari Limbah Kulit Buah-buahan dengan Penambahan Bioaktivator EM4 dan Variasi Waktu Fermentasi","authors":"Dewi Widyabudiningsih, Lina Troskialina, Siti Fauziah, Shalihatunnisa Shalihatunnisa, R. Riniati, N. S. Djenar, Mentik Hulupi, L. Indrawati, A. Fauzan, Fauzi Abdilah","doi":"10.20885/IJCA.VOL4.ISS1.ART4","DOIUrl":"https://doi.org/10.20885/IJCA.VOL4.ISS1.ART4","url":null,"abstract":"Produksi olahan pangan dari buah-buahan selalu menghasilkan limbah kulit dalam pengolahannya. Limbah tersebut hanya dibuang dan dibiarkan menumpuk begitu saja oleh mansyarakat. Apabila tidak ditangani secara cepat akan menghasilkan bau yang tidak sedap sehingga akan mencemari lingkungan. Salah satu alternatif yang dapat dilakukan yaitu dengan cara mengolah limbah tersebut menjadi pupuk organik cair dengan proses fermentasi. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kandungan hara makro dan kualitas dari pupuk organik cair, mengetahui waktu fermentasi optimum, harga pokok produksi dan BEP dari proses pembuatan pupuk organik cair. Penelitian ini dilakukan dengan cara menambahkan EM4, ragi, dan air gula ke dalam reaktor yang berisi limbah kulit buah yaitu kulit pisang, mangga dan nanas. Proses fermentasi dilakukan selama 34 hari dan dilakukan pengambilan sampel pada hari ke-7, 14, 24 dan 34 untuk dianalisis kandungan hara makro yang terdiri dari C-Organik, P, dan K dengan metode spektrofotometri UV/VIS, SSA dan N dengan metode Kjeldahl. Pada penelitian ini dihasilkan pupuk organik cair yang terbaik yaitu campuran limbah kulit pisang, mangga dan nanas dengan waktu fermentasi 7-14 hari dan kandungan unsur C-Organik, N-total, K2O, dan P2O5 masing-masing sebesar 17,4; 6,05; 2,50 dan 0,15 %. Pupuk organik cair yang dihasilkan sudah memenuhi baku mutu dari Permentan Nomor 261 tahun 2019 kecuali kandungan P2O5, walaupun demikian pupuk organik cair yang diperoleh ini memiliki kualitas yang lebih baik dibanding beberapa pupuk yang sudah dijual secara komersial. Biaya pokok produksi dari pembuatan POC ini sebesar Rp 770.554 dengan Break Event Point (BEP) pada 10 liter.","PeriodicalId":215410,"journal":{"name":"IJCA (Indonesian Journal of Chemical Analysis)","volume":"209 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-03-07","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123020474","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Analisis Total Volatile Base (TVB) dan Uji Organoleptik Nugget Ikan Dengan Penambahan Kitosan 2,5%","authors":"D. Dalle, Hasnah Natsir, S. Dali","doi":"10.20885/IJCA.VOL4.ISS1.ART1","DOIUrl":"https://doi.org/10.20885/IJCA.VOL4.ISS1.ART1","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan kitosan 2,5% pada nugget ikan melalui analisis Total Volatile Base (TVB) dan uji organoleptik. Analisis TVB terdiri dari tahap ekstraksi, destilasi dan titrasi. Sedangkan uji organoleptik menggunakan beberapa parameter yaitu uji kenampakan, aroma, tekstur, dan cita rasa. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa penambahan kitosan 2,5% dapat memberi daya tahan pada nugget ikan hingga jam ke-24 dengan nilai TVB 21,79 mg-N/100g pada penyimpana suhu 27 °C. Sedangkan penyimpanan pada suhu 5 °C dapat memberi daya tahan hingga jam ke-72 dengan nilai TVB 13,43 mg-N/100g. Hasil uji organoleptik menunjukkan nugget ikan masih sangat disukai. Oleh karena itu, nugget ikan yang melalui proses pengawetan dengan penambahan kitosan 2,5% masih memenuhi syarat untuk dikonsumsi.","PeriodicalId":215410,"journal":{"name":"IJCA (Indonesian Journal of Chemical Analysis)","volume":"52 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-03-07","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116183282","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Optimasi Metode Analisis Minyak Atsiri Sereh Wangi Secara Kromatografi Gas","authors":"Yorfan Ruwindya","doi":"10.20885/ijca.vol2.iss2.art2","DOIUrl":"https://doi.org/10.20885/ijca.vol2.iss2.art2","url":null,"abstract":"Minyak sereh wangi adalah minyak yang dihasilkan dari penyulingan tanaman sereh wangi. Standarisasi kualitas dari minyak sereh wangi dapat dilakukan dengan menggunakan metode kromatografi gas. Penggunaan metode ini tidak langsung memberikan hasil yang baik. Hal ini dikarenakan adanya beberapa faktor yang mempengaruhi antara lain faktor lingkungan, faktor alat, dan faktor pembuatan minyak, sehingga perlu dilakukan optimasi untuk mendapatkan metode yang sesuai dan memberikan hasil yang baik. Sampel di analisis menggunakan kromatografi gas yang metodenya di adaptasi dari metode yang digunakan pada analisis GC-MS. Hasil kromatogram yang dihasilkan menunjukkan 20 puncak yang teridentifikasi dengan tiga puncak yang paling dominan. Jumlah puncak yang dihasilkan ini sesuai dengan jumlah puncak yang dihasilkan dari hasil analisis kromatografi gas-spektroskopi massa (GC-MS). Hasil perhitungan nilai resolusi pada variasi split hanya nilai resolusi antara puncak 5 (puncak utama) dan puncak 6 yang nilai resolusinya dibawah 1,5, sedangkan untuk puncak utama yang lain nilai resolusi sudah diatas 1,5. Nilai resolusi pada variasi kenaikan suhu oven menunjukkan nilai resolusi puncak 5 dan puncak 6 pada variasi kenaikan suhu 5°C, 8°C, 10°C, dan 15°C masih di bawah 1,5 sedangkan pada variasi kenaikan suhu 2°C nilai resolusi diatas 1,5.","PeriodicalId":215410,"journal":{"name":"IJCA (Indonesian Journal of Chemical Analysis)","volume":"37 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-09-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122724892","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}