{"title":"Instagram sebagai Third Place Virtual Pria selama Pandemi Covid-19","authors":"Irawati Diah Astuti","doi":"10.24036/scs.v9i2.455","DOIUrl":"https://doi.org/10.24036/scs.v9i2.455","url":null,"abstract":"Penelitian ini menjelaskan tentang penggunaan Instagram sebagai third place virtual kaum pria selama pandemi Covid-19 melanda. Diketahui, selama pandemi Covid-19, aktivitas masyarakat terkungkung hanya di rumah saja sehingga rumah yang sedianya menjadi first place juga berfungsi sebagai second place, yaitu tempat kerja. Sementara untuk mengunjungi third place yakni tempat untuk bersosialisasi secara santai sulit dilakukan karena adanya anjuran dan perintah untuk diam di rumah demi meniadakan penularan Covid-19. Sebagai alternatif, para pria melirik media sosial, terutama Instagram, sebagai sarana berkomunikasi yang aman tanpa bersentuhan secara fisik karena komunikasi dilakukan dengan komputer sebagai mediasinya. Dengan menggunakan metode kualitatif berupa analisis isi, peneliti menilai unggahan-unggahan di akun Instagram @bapak2id yang menjadi pilihan banyak kaum pria sebagai tempat bersosialisasi secara virtual. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa akun Instagram @bapak2id menjadi pilihan sebagai third place virtual karena konten dan interaksi yang dihadirkan di akun tersebut memenuhi delapan karakteristik yang disyaratkan Oldenburg (1989) agar sebuah tempat bisa disebut sebagai third place. Konten @bapak2id yang penuh humor, hangat, terbuka untuk siapa saja, dan low profile membuat kaum pria membentuk koneksi dengan para founder maupun dengan sesama pengikut akun tersebut.","PeriodicalId":214645,"journal":{"name":"Jurnal Socius: Journal of Sociology Research and Education","volume":"36 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131728805","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"How Does Social Capital Help Achieve High-Quality Education?","authors":"Yosi Arianti, Ridhah Taqwa","doi":"10.24036/scs.v9i2.405","DOIUrl":"https://doi.org/10.24036/scs.v9i2.405","url":null,"abstract":"The purpose of this study is to examine how social capital is used to achieve high-quality education at SMAN Sumatra Selatan. This was a descriptive qualitative study with data collected through participant observation. The researcher was involved directly as well as witnessing the research process and conducting in-depth interviews with ten informants. The Miles and Huberman's were applied in the data analysis. The study's findings revealed the presence of social capital in SMAN Sumatra Selatan in the form of trust, networks, and social norms. Cooperation between the Government of the Province of South Sumatra and the Putera Sampoerna Foundation, as well as cooperation with companies, shown trust. The social network formed as a result of the partnership between SMAN Sumatra Selatan and the mass media, as well as education supporting companies. The social norms in the school were represented by four exceptional programs: academic programs, lifetime learning programs, the pathway to leadership programs, and boarding education programs. This school's social capital components included communicating with one another, working together, influencing one another, and being related to one another. They resulted in a structure of social relations that culminated in a high-quality school.","PeriodicalId":214645,"journal":{"name":"Jurnal Socius: Journal of Sociology Research and Education","volume":"18 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127098005","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Tesa Amyata Putri, Bintarsih Sekarningrum, M. Fedryansyah
{"title":"Gerakan Sosial dan Mobilisasi Sumber Daya dalam Memperjuangkan Pengakuan Kepercayaan Berbeda","authors":"Tesa Amyata Putri, Bintarsih Sekarningrum, M. Fedryansyah","doi":"10.24036/scs.v9i1.381","DOIUrl":"https://doi.org/10.24036/scs.v9i1.381","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis gerakan sosial yang dilakukan oleh organisasi Aliran Kebatinan Perjalanan (AKP), dalam memperjuangkan pengakuan keyakinan mereka di Indonesia. Masalah ini menarik karena, Mahkamah Konstitusi saat ini telah memberikan layanan kependudukan dan pencatatan sipil pada para penghayat kepercayaan untuk mengisi kolom agama sesuai dengan keyakinan dan kepercayaannya sesuai yang diatur di dalam Surat Keputusan MK No. 97/PUU-XIV/2016. Hal ini merupakan bukti dari keberhasilan kelompok aliran kepercayaan memperjuangkan keyakinannya dan melepaskan diri dari 6 agama yang dipaksakan oleh negara. Salah satu organisasi aliran kepercayaan yang aktif memperjuangkan hak beragama dan keyakinannya adalah organisasi Aliran Kebatinan Perjalanan yang ada di Kota Bandung. Perjuangan dan keberhasilan tersebut memperlihatkan adanya gerakan sosial yang terorganisir agar tujuan yang diinginkan organisasi Aliran Kebatinan Perjalanan tercapai. Artikel ini menganalisis hal tersebut dengan menggunakan Teori mobilisasi sumber daya (Resources Mobilisation Theory) Anthony Oberschall sebagai pisau analisis dalam artikel ini. Artikel ini menggunakan metode kualitatif dengan Teknik observasi, wawancara, dan studi literatur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembentukan organisasi AKP merupakan wujud dari gerakan sosial. Sedangkan keberhasilan organisasi AKP ditentukan dari pemaksimalan berbagai sumber daya organisasi AKP baik secara internal maupun eksternal. Salah satu faktor terbesar dari keberhasilan gerakan sosial AKP adalah kemampuan dalam memobilisasi sumber daya dengan baik dan pemanfaatan peluang politik yang dilakukan oleh organisasi ini","PeriodicalId":214645,"journal":{"name":"Jurnal Socius: Journal of Sociology Research and Education","volume":"38 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126871260","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Perilaku Panic Buying dan Resiliensi dalam Menghadapi Krisis Pandemi Covid-19","authors":"Hasna Anugerah Viola, Achmad Room Fitrianto","doi":"10.24036/scs.v9i1.383","DOIUrl":"https://doi.org/10.24036/scs.v9i1.383","url":null,"abstract":"Tulisan ini bertujuan untuk menganalisis strategi bisnis yang dijalankan pelaku usaha dalam memenuhi kebutuhan masyarakat selama masa pandemi covid 19 berdasarkan keterkaitan antara perubahan perilaku masyarakat dengan fenomena panic buying. Jenis pendekatan pada penelitian ini adalah pendekatan mix method dengan pengumpulan data menggunakan kuesioner dan wawancara terstruktur kepada 32 responden terpilih. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kebijakan pembatasan sosial mempengaruhi eksistensi pedagang kecil di pasar tradisional, dimana pendapatan para pedagang menurun drastis karena perubahan perilaku masyarakat yang bersikap selektif dalam memilih produk. Di sisi lain, beberapa individu maupun kelompok masyarakat memilih untuk membeli barang dengan jumlah yang sangat besar sehingga mengakibatkan terganggunya rantai pasokan. Dengan demikian, respon masyarakat yang beragam memiliki korelasi kuat dengan teori resiliensi, yakni sebagai wujud upaya adaptasi untuk mengatasi berbagai tekanan akibat pandemi Covid-19. Hasil penelitian ini berimplikasi pada sebuah rekomendasi tentang strategi bertahan hidup masyarakat dalam mencegah timbulnya kepanikan, serta strategi UMKM untuk pulih dari kemerosotan perekonomian.","PeriodicalId":214645,"journal":{"name":"Jurnal Socius: Journal of Sociology Research and Education","volume":"255 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121240646","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Kebijakan Petani Urban di Tengah Keterbatasan Lahan di Kota Cilacap","authors":"Alif Luthfiasari, Nurhadi Nurhadi, D. Purwanto","doi":"10.24036/scs.v9i1.411","DOIUrl":"https://doi.org/10.24036/scs.v9i1.411","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan tentang strategi yang ditempuh petani urban di tengah keterbatasan lahan di Kota Cilacap. Pemilihan informan dilakukan secara purposive sampling. Jumlah informan sebanyak 9 orang yang berprofesi sebagai petani urban. Peneliti memilih petani urban karena memiliki perkembangan dalam produktivitas pertanian lebih modern. Analisis yang digunakan model taksonomi milik Spradley. Data domain penelitian diidentifikasi, telusuri, dianalisis, kemudian membangun taksonomi tentative. Pertanyaan struktural digunakan untuk memverifikasi hubungan taksonomi dengan melakukan wawancara tambahan. Peneliti menemukan bahwa petani urban mengalami hambatan baik dari lahan, iklim, modal, dan pengetahuan tetapi masih melakukan produktivitas dengan mengandalkan strategi untuk menghasilkan keuntungan serta kemajuan pertanian. Aktor memiliki peranan penting dalam mempertimbangan pilihan untuk mencapai tujuan tertentu serta memaksimalkan sumber daya yang dimiliki. Dalam penelitian ini ditemukan bahwa petani urban tidak hanya bertindak untuk bertahan, tetapi melakukan tindakan pembaharuan untuk keberlanjutan pertanian di wilayah perkotaan.","PeriodicalId":214645,"journal":{"name":"Jurnal Socius: Journal of Sociology Research and Education","volume":"50 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132176015","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Mekanisme Penyelesaian Konflik Jalur dan Alat Penangkapan Ikan di Perairan Pulau Rukau Desa Semembang","authors":"Yozi Rahmadeni, Doni Septian","doi":"10.24036/scs.v9i1.364","DOIUrl":"https://doi.org/10.24036/scs.v9i1.364","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan faktor dan mekanisme penyelesaian konflik jalur penangkapan dan alat penangkapan ikan di perairan Pulau Rukau Desa Semembang. Perairan ini merupakan satu-satunya zona produktif terakhir tempat bergantungnya mata pencaharian nelayan rawai tradisional Desa Semembang sejak turun temurun. Perairan ini mengalami beberapa kali konflik antar nelayan rawai tradisional dengan nelayan modern. Konflik memuncak terjadi pada tahun 2017 dan pada tahun 2021 yang berujung pada penyanderaan kapal serta pembakaran alat penangkapan ikan milik nelayan modern. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara dan dokumentasi. Informan dalam penelitian ini terdiri dari Kepala Desa, Badan Perwakilan Daerah, Perwakilan Nelayan, Kepala Dusun, serta Polisi Khusus Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan Provinsi Kepulauan Riau. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyebab konflik terjadi karena: 1) adanya perbedaan kepentingan antar nelayan, 2) pelanggaran jalur, dan 3) penggunaan alat penangkapan ikan modern oleh nelayan dari Kecamatan Meral Karimun dan Desa Kuala Selat Kecamatan Kateman. 4) tidak adanya sosialisasi kebijakan dan pengawasan atas pelanggaran dari Pos SDKP Provinsi Kepulauan Riau. Mekanisme penyelesaian konflik yang dilakukan melalui: pendekatan negosiasi, konsiliasi dan mediasi yang berakhir dengan surat kesepakatan perjanjian dengan mengacu kepada Undang-Undang Nomor 45 Tahun 2009 Tentang Perikanan dan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 59/PERMEN-KP/2020 Tentang Jalur dan Alat Penangkapan Ikan di Wilayah Pengelolaan Perikanan Republik Indonesia.","PeriodicalId":214645,"journal":{"name":"Jurnal Socius: Journal of Sociology Research and Education","volume":"44 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115832938","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Partisipasi Pemuda dalam Program Ketenagakerjaan Pemerintah Daerah Kabupaten Takalar","authors":"Jusmawandi Jusmawandi, Safriadi Safriadi","doi":"10.24036/scs.v9i1.290","DOIUrl":"https://doi.org/10.24036/scs.v9i1.290","url":null,"abstract":"Salah satu Program unggulan Bupati Takalar periode 2017-2022 yaitu penyerapan 10,000 tenaga kerja baru. Peran pemuda sangat penting dalam proses pelaksanaan program untuk menunjukkan keterlibatannya. Program ini berjalan selama tiga tahun namun belum berdampak signifikan terhadap masyarakat, bahkan Kabupaten Takalar masuk dalam daftar 10 Kabupaten dengan tingkat pengangguran tertinggi di Sulawesi Selatan pada tahun 2020. Artikel ini mendeskripsikan bentuk partisipasi pemuda dalam program Pemerintah Daerah Kabupaten Takalar. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif melalui observasi dan wawancara mendalam (indepht interview). Hasil penelitian menunjukkan bahwa bentuk partisipasi pemuda terbagi atas dua yaitu partisipasi fisik dan nonfisik. Partisipasi fisik meliputi kegiatan dalam bidang jasa, pendidikan, pertanian, dan lain-lain. Sedangkan partisipasi non fisik meliputi kegiatan seminar, diskusi, dan gagasan lain yang berkaitan dengan program. Berdasarkan teori Arnstein, bentuk partisipasi berada pada tingkatan Citizen Power. Pemuda memberikan kemampuan mereka dalam menentukan, melaksanakan dan melakukan evaluasi terhadap kegiatan yang mereka laksanakan. Hasil penelitian menjadi bahan evaluasi Pemerintah Kabupaten Takalar dalam menjalankan program-programnya","PeriodicalId":214645,"journal":{"name":"Jurnal Socius: Journal of Sociology Research and Education","volume":"183 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131545516","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Keberadaan Pasar Tiban Jalan Lingkar Selatan Salatiga dalam Perspektif Teori Fungsionalisme Struktural","authors":"Ilyya Muhsin, Abdul Qodir Shaleh, Sifaul Amin","doi":"10.24036/scs.v9i1.413","DOIUrl":"https://doi.org/10.24036/scs.v9i1.413","url":null,"abstract":"Pasar Tiban di Jalan Lingkar Selatan (JLS) Salatiga adalah pasar yang berlokasi di jalan provinsi yang seharusnya steril dari gangguan dan hambatan akibat dari aktivitas warga yang bertransaksi jual beli. Faktanya, pasar ini tetap lestari hingga lebih dari satu dekade terakhir dan bahkan semakin banyak baik pedagang maupun pengunjungnya. Tujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan mengapa Pasar Tiban tersebut tetap eksis selama lebih dari satu dekade ini meski berlokasi di sepanjang jalan raya lintas provinsi. Untuk mengkajinya, penulis menggunakan teori fungsionalisme struktural AGIL Talcott Parons. Metode yang digunakan adalah kualitatif. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan melakukan reduksi data, display data, dan penarikan kesimpulan terhadap data yang didapatkan tersebut. Hasil riset menunjukkan bahwa Pasar Tiban JLS Salatiga dapat eksis lebih dari satu dasawarsa sampai saat ini karena Pasar Tiban tersebut sudah menjadi sistem sosial. Hal ini dapat dilihat dengan terpenuhinya fungsi AGIL (adaptation, goal attainment, integration, latency) dalam teori fungsionalisme struktural Parsons secara terstruktur dan terintegrasi. Fungsi adaptasi berupa komunikasi intensif dengan pihak-pihak berwenang untuk saling bernegosiasi, fungsi pencapaian tujuan berupa keuntungan ekonomi secara berlipat-lipat dalam waktu yang sangat singkat, fungsi integrasi berupa terbentuknya aturan yang mengatur cara jualan di Pasar Tiban dan fungsi latensi berupa memaksimalkan penegakan aturan main paguyuban, memperkuat kerjasama dan solidaritas pedagang serta mempersilahkan siapapun untuk ikut berjualan. Maksimalisasi keempat fungsi tersebut menjadi garansi keberlangsungan Pasar Tiban pada masa mendatang.","PeriodicalId":214645,"journal":{"name":"Jurnal Socius: Journal of Sociology Research and Education","volume":"385 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123353033","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Fungsi Pasar Sapi/ Blante Bagi Masyarakat Minahasa","authors":"Romi Mesra, Maryam Lamadirisi, Siti Fathimah","doi":"10.24036/scs.v8i2.227","DOIUrl":"https://doi.org/10.24036/scs.v8i2.227","url":null,"abstract":"Penelitian ini menjelaskan fenomena jual beli sapi yang sudah dilakukan secara turun-temurun di Pasar Sapi/ Blante. Aktivitas jual beli sapi cenderung ramai pada waktu siang hari meskipun di pagi hari para pemilik sapi, penjual dan pembeli sudah mulai berdatangan ke lokasi tersebut. Pengunjung berasal dari berbagai suku bangsa dan agama yang beragam. Akan tetapi masyarakat pasar mampu mempertahan harmonisasi melalui nilai-nilai dan norma yang sudah melekat dalam kehidupan masyarakat Minahasa itu sendiri. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan fungsi Pasar Sapi/ Blante sebagai salah satu pasar tradisional bagi masyarakat Minahasa. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Teknik pengumpulan data yaitu observasi dan wawancara. Informan adalalah masyarakat yang beraktivitas di Pasar Sapi/ Blante. Teori yang dipakai yakni teori Struktural Fungsional Parsons. Teknik analisa data menggunakan Miles dan Huberman. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa fungsi Pasar Sapi/ Blante bagi masyarakat Minahasa adalah melestarikan sejarah pekerjaan jual beli sapi, sarana memupuk sikap toleransi, tempat berinteraksi antar masyarakat Minahasa dan masyarakat luar, implementasi falsafah hidup masyarakat Minahasa “sitou timou tumou tou\", ladang mata pencaharian masyarakat, dan sebagai wadah pelestarian bahasa daerah Minahasa.","PeriodicalId":214645,"journal":{"name":"Jurnal Socius: Journal of Sociology Research and Education","volume":"213 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131585676","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Human Governance: Aksesibilitas Fasilitas Publik Terhadap Penyandang Disabilitas","authors":"Dandi Darmadi, Gita Rania, Aulia Regita Dewa Fitriana, Ardian Bagus Setiawan","doi":"10.24036/scs.v8i2.329","DOIUrl":"https://doi.org/10.24036/scs.v8i2.329","url":null,"abstract":"Artikel ini bertujuan untuk menjelaskan aksesibilitas para penyandang disabilitas di Kabupaten Sidoarjo dalam berbagai aspek kehidupan, tidak hanya meyangkut persoalan sarana dan prasaran fisik tetapi juga akses terhadap kegiatan sosial yang sesuai dengan prinsip human governance. Penelitian ini penting untuk dilakukan, sebagai upaya untuk mengevaluasi berjalannya prinsip keadilan sosial bagi seluruh warga dalam penggunaan fasilitas publik, terutama bagi penyandang disabilitas yang seringkali menjadi pihak yang termarginalkan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara, observasi dan dokumentasi. Wawancara dilakukan dengan anggota Perkumpulan Penyandang Disabilitas Indonesia (PPDI) Cabang Sidoarjo dan anggota Persatuan Tuna Netra Indonesia (PERTUNI). Hasil wawancara didukung oleh hasil observasi, studi literatur serta data dokumentasi yang berasal dari Dinas Sosial Kabupaten Sidoarjo. Teknik analisis data dilakukan melalui tahapan identifikasi menurut kelompok tujuan penelitian, mengelola dan menginterpretasikan data, kemudian dilakukan abstraksi, reduksi, dan memeriksa keabsahan data. Hasil penelitian dengan menggunakan konsep human governance ditemukan dari ketujuh prinsip human governance, masih belum sepenuhnya di implementasikan oleh pemerintah kabupaten Sidoarjo. Aspek yang sudah terpenuhi adalah partisipasi dan kehandalan. Sementara aspek yang masih belum terpenuhi meliputi; (a) akuntabilitas sosial; (b) pendidikan warga negara; (c) kesamaan dan kebebasan; (d) sustainabilitas; dan (f) kinerja pemerintah yang adaptif.","PeriodicalId":214645,"journal":{"name":"Jurnal Socius: Journal of Sociology Research and Education","volume":"166 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132339484","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}