{"title":"TIGA HAL YANG MERUSAK NEGARA MENURUT TEKS BABAD SINELAN NASEKAH","authors":"A. Palupi","doi":"10.37014/jumantara.v9i1.233","DOIUrl":"https://doi.org/10.37014/jumantara.v9i1.233","url":null,"abstract":"Babad Sinělan Nasěkah merupakan salah satu satu dari sekian banyak karya sastra Jawa peninggalan para leluhur yang bisa dikaji dan diteliti. Naskah ini merupakan koleksi Perpustakaan Pura Pakualaman Yogyakarta dengan nomor koleksi 0100/pp/73 yang berbentuk tembang macapat yang ditulis menggunakan aksara Jawa dan menggunakan bahasa Jawa dengan sedikit serapan dari bahasa Arab, Melayu dan Belanda. Babad Sinělan Nasěkah tergolong ke dalam teks piwulang. Dalam teks piwulang terkandung ajaran-ajaran hidup yang berguna tidak hanya pada masa karya sastra itu ditulis, tetapi juga dimasa sesudahnya. Oleh karena itu, perlu dilakukan analisis agar kandungan ajaran yang ada di dalam teks Babad SinělanNasěkah dapat diungkapkan dan dijadikan pedoman hidup. Namun, keadaan teks yang ditulis dengan menggunakan bahasa dan aksara Jawa merupakan sebuah persoalan tersendiri, sebab tidak semua pembaca memahami aksara dan bahasa Jawa. Untuk itu, terlebih dahulu perlu dilakukan penyuntingan teks yang dalam penelitian ini menggunakan metode perbaikan bacaan. Setelah disunting, selanjutnya teks diterjemahkan dengan menggunakan gabungan antara metode terjemahan kata per kata, harfiah, setia, dan semantik. Selanjutnya, teks diinterpretasikan isinya dengan metode hermeneutik. Dari proses filologis dan interpretasi yang dilakukan terhadap teks inidiketahui bahwa di dalamnya terdapat nasihat mengenai tiga hal yang bisa merusak negara. Tiga hal tersebut adalah wanita, aparat pemerintah yang berkhianat, dan aparat pemerintah yang tidak jujur. Nasihat tentang tiga hal yang merusak negara tersebut diwujudkan dalam bentuk hikayat Arab.","PeriodicalId":213617,"journal":{"name":"Jumantara: Jurnal Manuskrip Nusantara","volume":"12 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-08-07","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114938265","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"STRUKTUR DAN KOMPONEN TIGA SURAT SEGEL TANAH DI PRIANGAN","authors":"Tedi Permadi","doi":"10.37014/jumantara.v9i2.252","DOIUrl":"https://doi.org/10.37014/jumantara.v9i2.252","url":null,"abstract":"Naskah kuno (manuscript) adalah salah satu bentuk tinggalan budaya masa lampau yang memuat beragam aspek kehidupan. Kandungan isi dan pesan teks naskah kuno secara fungsional berkorelasi dengan masyarakat pendukung budaya di masa lampau, pewaris budaya saat ini, dan generasi yang akan datang. Salah satu bentuk naskah kuno adalah surat segel tanah yang erat terkait dengan kepemilikan dan klaim atas tanah yang tercatat di dalamnya. Objek kajian ini berupa tiga surat segel tanah dari tahun 1903, 1906, dan 1911 yang berasal dari daerah Priangan, Jawa Barat. Metode yang digunakan adalah metode deksriptif analitis, bertujuan mendeskripsikan struktur dan komponen yang terdapat dalam objek penelitian. Adapun simpulan yang dapat diajukan adalah tidak terdapat adanya kesalahan tulis dan penyimpangan redaksional, terdapat adanya keseragaman struktur dan komponen surat segel tanah yang terdapat pada ketiga teks naskah, baik tata letak maupun isi yang menunjukkan sistem administrasi di tingkat pemerintahan desa sudah tertata baik.","PeriodicalId":213617,"journal":{"name":"Jumantara: Jurnal Manuskrip Nusantara","volume":"33 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-08-07","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"117002175","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"KRITIK NASKAH (KODIKOLOGI) ATAS NASKAH SEJARAH RAGASELA","authors":"Wening Pawestri, U. Darsa, Elis Suryani","doi":"10.37014/jumantara.v9i2.249","DOIUrl":"https://doi.org/10.37014/jumantara.v9i2.249","url":null,"abstract":"Terdapat tiga naskah Sêjarah Ragasela yang tersimpan di Perpustakaan Nasional Republik Indonesia dengan nomor katalog Br 603, 101 a NBR 33 a, dan 101 a NBR 33b. Ketiga naskah Sêjarah Ragasela tersebut menggunakan bahasa dan aksara Jawa. Masing-masing naskah memiliki tebal 35 halaman. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian filologi yang fokus pada penelitian kritik naskah (kodikologi). Kritik naskah merupakan pengkajian terhadap komponen fisik naskah atau kodeks yang terdiri dari inventarisasi naskah, deskripsi naskah, kekerabatan antarnaskah, dan penentuan naskah edisi.","PeriodicalId":213617,"journal":{"name":"Jumantara: Jurnal Manuskrip Nusantara","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-08-07","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129313132","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"SEJARAH LAHIRNYA PESANTREN BERDASARKAN NASKAH BABAD CIREBON KOLEKSI PNRI","authors":"Ahmad Baso","doi":"10.37014/jumantara.v9i1.231","DOIUrl":"https://doi.org/10.37014/jumantara.v9i1.231","url":null,"abstract":"Ada beberapa naskah Babad Cirebon Br 36, Br 75, dan Br 107 yang tersimpan dalam Perpustakaan Nasional RIyang berbicara tentang sejarah pengislaman di Tanah Jawa oleh Wali Songo.Salah satu yang menarik perhatian dari teks-teks beraksara pegon dan Jawa ini adalah kisah asalmula kemunculan pesantren di Demak, Jawa Tengah, pada abad 15. Teks ini menjelaskan secara bertahap proses awal berdirinya Pesantren Demak dari praktik membuka hutan untuk pertanian dan permukiman baru, mendirikan desa, membangun mesjid untuk salat Jumat, dan kemudian membangun pesantren. Studi ini membandingan teks-teks serupa dari masa itu yang membantu memperkaya keberadaan lembaga perguruan yang sama seperti disebut dalam Babad Cirebon, beserta peranannya dalam proses islamisasi maupun dalam pembentukan peradaban baru Nusantara pasca-Majapahit.","PeriodicalId":213617,"journal":{"name":"Jumantara: Jurnal Manuskrip Nusantara","volume":"25 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-08-07","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132866432","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"NASKAH LANGĚN WIBAWA: DOKUMENTASI ESTETIS LITERARIS SENI TARI OLEH SAMPEYAN DALĚM PAKU ALAM IV","authors":"Muhammad Bagus Febriyanto","doi":"10.37014/jumantara.v9i1.239","DOIUrl":"https://doi.org/10.37014/jumantara.v9i1.239","url":null,"abstract":"Kadipaten Pakualaman memiliki keunggulan dalam bidang pendidikan, kasusastraan,dan kesenian. Identitas khas ini tidak lain berkat kegigihanPangeran Natakusuma yang bukan saja sebagai pemimpin dalam hal politik pemerintahan,tetapijuga berperan sebagai pujangga yang pertama dan paling utama dari Kadipaten Pakualaman (Dewantara, 1994:289).Ideologi ajaran Sěstradi adalah hal utama yang menjadi pokok pembangunan karakter mulia di Kadipaten Pakualaman.Adanya visi dan misi ajaran Sěstradi ini menjadikan sebagian besar karya sastra yang lahir di Kadipaten Pakualaman bergenre piwulang dan sedikit sekali karya sastra yang mendokumentasikan seni pertunjukan.Berdasarkan tahapan kerja inventarisasi naskah, karya-karya sastra bergenre seni pertunjukan hanya ditemukan pada masa kepemimpinan Sampeyan Dalěm Paku Alam IV, yakni naskah Kyai Sěstradilaras dan Langěn Wibawa.Akan tetapi, sosok Sampeyan Dalěm Paku Alam IV dalam banyak catatan sejarah mendapat citra negatif karena gaya hidupnya yang senang berfoya-foya, sering mengadakan pesta, dan bahkan dikatakan hampir tidak ada karya sastra dihasilkan pada zamannya. Ditemukannya naskah Langěn Wibawa kode koleksi 0124/PP/73 koleksi Perpustakaan Kadipaten Pakualaman ini membuka mata kita terhadap peranan positif Sampeyan Dalěm Paku Alam IV dalam bidang kesusastraan yaitu kesadaran akan pentingnya dokumentasi seni pertunjukan. Penelitian ini berupaya melihat secara objektif citra positif Sampeyan Dalěm Paku Alam IV dalam memimpin pemerintahan maupun sebagai pujangga dan seniman Jawa melalui pendekatan studi filologi dan sejarah.","PeriodicalId":213617,"journal":{"name":"Jumantara: Jurnal Manuskrip Nusantara","volume":"20 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-08-07","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115370702","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"CARA MENJADI KAYA DALAM SĔRAT RAJABRANA","authors":"Sumarsih Sumarsih","doi":"10.37014/jumantara.v9i1.240","DOIUrl":"https://doi.org/10.37014/jumantara.v9i1.240","url":null,"abstract":"Sĕrat Rajabrana yang dijadikan sebagai objek kajian berbentuk prosa, ditulis dengan tulisan Jawa cetak, berbahasa Jawa ragam krama, tergolong dalam sastra wulang. Permasalahan yang diangkat dalam tulisan ini adalah cara-cara menjadi kaya yang terkandung dalam naskah Sĕrat Rajabrana. Ada 7 cara pokok yang harus dilakukan ditambah 7 cara lagi yang juga harus dilakukan. Ke-14 cara tersebut harus dilakukan dengan teratur (ajeg) disertai dengan kemauan keras dan disiplin yang kuat. Dalam naskah Sĕrat Rajabrana juga disebutkan perilaku-perilaku apa yang menjadi halangan, yang bisa menguntungkan dan merugikan, juga gambaran hak dan kewajiban bagi orang kaya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi pustaka dengan tahapan inventarisasi, deskripsi, transliterasi, dan terjemahan. Hasil penelitian akan mengungkap makna teks dalam Sĕrat Rajabrana mengenai tahapan-tahapan yang ditempuh untuk menjadi kaya.","PeriodicalId":213617,"journal":{"name":"Jumantara: Jurnal Manuskrip Nusantara","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-08-07","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130033018","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Wawacan Bin Étam: Gambaran Peran Ibu dalam Pola Asuh dan Pendidikan Anak, Edisi Teks dan Kajian Isi","authors":"N. Amalia, U. Darsa, Titin Nurhayati Ma’mun","doi":"10.37014/jumantara.v9i2.251","DOIUrl":"https://doi.org/10.37014/jumantara.v9i2.251","url":null,"abstract":"Al-ummu madrasatul ula, iza a’dadtaha a’dadta sya’ban thayyibal a’raq. Syair Arab tersebut menggambarkan betapa pentingnya peran seorang ibu dalam mengasuh dan mendidik anak-anaknya. Anak adalah salah satu amanat Allah yang harus dijaga serta diasuh dan dididik dengan sebaik mungkin oleh orang tua, terutama ibu. Naskah Wawacan Bin Étam adalah salah satu naskah Sunda Islami yang ditemukan di daerah Garut, Jawa Barat. Wawacan ini menjadi bukti penguat betapa pola asuh dan pendidikan yang baik dan benar sangat dibutuhkan untuk mencetak karakter anak menjadi pribadi yang baik. Naskah ini pula yang dijadikan objek penelitian oleh penulis. Penulis terlebih dahulu melakukan penelitian dengan cara metode kajian filologis, yaitu metode kajian naskah (kodikologi) dan kajian teks (tekstologi) untuk menghasilkan edisi teks yang bersih dari kesalahan tulis disertai dengan terjemahannya ke dalam bahasa Indonesia, agar dapat dimengerti dan dipahami oleh masyarakat luas. Selanjutnya akan dilakukan analisis isi dengan teori semiotik dan isotopi untuk mengetahui struktur tema pada naskah sehingga dapat dipahami makna dari naskah Wawacan Bin Étam.","PeriodicalId":213617,"journal":{"name":"Jumantara: Jurnal Manuskrip Nusantara","volume":"44 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-08-07","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130533338","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"KAKAWIN BALI SABHA LANGÖ: SEBUAH KARYA KONVENSI DAN INOVASI","authors":"Dwi Mahendra Putra","doi":"10.37014/jumantara.v9i1.236","DOIUrl":"https://doi.org/10.37014/jumantara.v9i1.236","url":null,"abstract":"Kakawin, sebagai karya penyair (pengarang), dalam penyusunannya memiliki konvensi yang sangat ketat. Konvensi dalam kakawin disebut dengan istilah prosodi metrum (tembang). Bahasa yang digunakan dalam kakawin ialah bahasa Jawa Kuna. Kakawin Bali Sabha Langö merupakan dua karya dengan judul yang sama, tetapi dihasilkan oleh dua orang pengarang dengan latar belakang yang berbeda. Kakawin Bali Sabha Langö karya I Nyoman Adiputra (Bangli); dan Kakawin Bali Sabha Langö karya Ida Bagus Ketut Rai (Karangasem). Kakawin Bali Sabha Langö tergolong ke dalam periode pembaharuan yang memposisikan diri sebagai karya yang berada antara ketegangan konvensi dan inovasi (kreasi). Kakawin Bali Sabha Langö tetap mempertahankan konvensi kakawin berupa pola metrum sebagai ciri khas suatu karya dapat digolongkan ke dalam genre kakawin, namun dari segi isi terlihat pengarang melakukan inovasi yakni dengan cara menguraikan peristiwa Pesta Kesenian Bali mencakup 5 (lima) kegiatan penting, antara lain: pawai, pameran, pagelaran, perlombaan, dan sarasehan.","PeriodicalId":213617,"journal":{"name":"Jumantara: Jurnal Manuskrip Nusantara","volume":"80 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-08-07","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132048985","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Manuskrip Al-Ḥikam: Edisi Teks dan Terjemahan","authors":"Alhafiz Kurniawan","doi":"10.37014/jumantara.v9i2.246","DOIUrl":"https://doi.org/10.37014/jumantara.v9i2.246","url":null,"abstract":"Tesis ini mengkaji tentang manuskrip al-Ḥikam al-Aṭāiyyah koleksi Perpustakaan Nasional Republik Indonesia. Teks ini termasuk karya tasawuf dengan tiga bagian, yaitu aforisme, sejumlah surat yang berisi nasihat untuk sahabat atau muridnya, dan munajat kepada Tuhan. Fokus kajian ini terbagi menjadi dua. Pertama kajian filologis yaitu menyajikan edisi teks al-Ḥikam al-Aṭāiyyah yang telah dibersihkan dari kesalahan dan diterjemahkan sehingga kandungan dan keunikan teks salinan al-Ḥikam dapat diketahui oleh masyarakat luas. Kedua secara etnografis, yaitu pelisanan teks al-Ḥikam yang digunakan sebagai penyebaran nilai-nilai sufisme di masyarakat miskin perkotaan yang sangat kompleks, khususnya masyarakat industri pelabuhan di Cilincing, Jakarta Utara. Pelisanan teks al-Ḥikam sebagai teks sufisme yang berkembang dalam tradisi Syadziliyyah dapat digunakan oleh pendukung tradisi Qadiriyyah-Naqsyabandiyyah. Pelisanan teks al-Ḥikam ini lazimnya dilakukan di dalam pesantren, majelis taklim di aula maupun di masjid, atau kafe dengan jamaah yang terdiri atas masyarakat kelas menengah perkotaan, tetapi di masyarakat miskin industri pelabuhan di Jakarta Utara. Pelisanan secara intensif teks al-Ḥikam merupakan salah satu cara ekspresi sufisme yang diambil pendukung tarekat Qadiriyyah-Naqsyabandiyyah untuk menghadapi situasi sosial tertentu.","PeriodicalId":213617,"journal":{"name":"Jumantara: Jurnal Manuskrip Nusantara","volume":"83 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-08-07","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132966855","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Erlis Suryani Nani Sumarlina, U. Darsa, R. Permana
{"title":"PEMULIAAN PANGAN BERBASIS NASKAH MANTRA PERTANIAN DALAM KAITANNYA DENGAN TRADISI MASYARAKAT KAMPUNG NAGA DAN BADUY","authors":"Erlis Suryani Nani Sumarlina, U. Darsa, R. Permana","doi":"10.37014/jumantara.v9i2.244","DOIUrl":"https://doi.org/10.37014/jumantara.v9i2.244","url":null,"abstract":"Terbesitkah dalam benak kita bahwa sistem pertanian nenek moyang masa lampau sebenarnya tidak kalah oleh sistem pertanian yang berkembang saat ini? Pemuliaan pangan beserta pengolahan lahan pertanian masyarakat lama senantiasa berkelindan erat dengan tradisi. Tradisi itu sendiri hingga kini dapat dicermati lewat masyarakat yang masih pengkuh ‘teguh’ memegang adat istiadat dan tradisi. Hal ini masih bisa kita lihat pada masyarakat adat di Tatar Sunda. Contohnya masyarakat Kanekes Baduy di Banten dan masyarakat adat Kampung Naga di Neglasari, Tasikmalaya, Jawa Barat, yang sejak tiga tahun terakhir ini terkenal dengan beras organiknya sehingga mampu diekspor ke mancanagara. Tata cara pengolahan dan pemuliaan lahan pertanian, baik di Baduy maupun di Kampung Naga, tentu saja masih dapat kita temukan dalam beberapa naskah Sunda yang berkaitan dengan pertanian, seperti naskah Sulanjana, Dewi Sri, Nyi Pohaci, Sawargaloka, maupun naskah Nyi Lokatmala, serta naskah bernuansa mantra. Hal ini dapat dipahami karena masalah pertanian berkelindan erat dengan cara mengolah dan bagaimana lahan pertanian itu diberdayakan serta dapat menghasilkan panen yang gemilang, yang kesemuanya itu tidak telepas dari mantra, yang salah satunya terungkap dalam naskah Mantra Pertanian. Hasil Penelitian yang berjudul “Pemuliaan Pangan Berbasis Naskah Mantra Pertanian, Kaitannya dengan Tradisi Masyarakat Kampung Naga dan Baduy” ini mengungkapkan pemuliaan pangan dan tata cara pengolahannya, berbasis kearifan lokal naskah mantra pertanian dan ilmu falak, yang dikolaborasikan dengan tradisi yang masih melekat dan diimplementasikan di Kampung Naga dan Baduy. Di samping memaparkan hubungan antara naskah mantra pertanian dengan naskah ilmu falak/perbintangan yang digunakan untuk menghitung serta menentukan kapan dan padi jenis apa yang harus ditanam, dengan cara pengolahan yang bagaimana, mantra apa yang harus dibacakan, dan kapan padi itu harus dipanen, dengan cara bagaimana padi itu dipelihara agar hasilnya memuaskan. Semua identifikasi masalah dan tujuan yang diinginkan dalam penelitian ini melalui metode dan pendekatan dapat dicapai dengan sangat memuaskan.","PeriodicalId":213617,"journal":{"name":"Jumantara: Jurnal Manuskrip Nusantara","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-08-07","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125510718","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}