Muhammad Ikko Safrilda Maulana, Eriska Febriati, Aditya Mulya
{"title":"ANALISIS KONDISI CUACA SAAT KEJADIAN BANJIR DI KABUPATEN KENDAL MENGGUNAKAN SYNOP, METAR, DAN DATA MODEL GS HIMAWARI-8 (STUDI KASUS: 26-27 JANUARI 2019)","authors":"Muhammad Ikko Safrilda Maulana, Eriska Febriati, Aditya Mulya","doi":"10.24198/jmei.v10i01.31573","DOIUrl":"https://doi.org/10.24198/jmei.v10i01.31573","url":null,"abstract":"Pada tanggal 26-27 Januari 2019, telah terjadi fenomena hujan lebat di Kabupaten Kendal. Hujan terjadi sejak pukul 11.55 UTC atau pukul 18.55 WIB dengan puncak hujan lebatnya terjadi mulai pukul 18.05 UTC atau pukul 01.05 WIB. Fenomena hujan lebat tersebut menyebabkan 25 desa di Kabupaten Kendal terendam banjir terutama di wilayah utara Kendal. Penelitian ini dilakukan untuk meninjau kondisi parameter cuaca saat kejadian tersebut. Analisis dari kejadian ini menggunakan data pengamatan synop, METAR, data pemodelan cuaca NWP GS, dan data citra satelit cuaca Himawari-8 yang diolah dengan software SATAID kemudian dianalisis secara deskriptif. Hasil analisis parameter cuaca dan kestabilan atmosfer menunjukkan bahwa hujan terjadi lebih dari 12 jam dengan indeks kestabilan atmosfer menunjukkan adanya konvektif sedang hingga kuat. Fenomena hujan lebat yang terjadi pada tanggal 26-27 Januari 2019 secara tidak langsung disebabkan oleh adanya sistem konvektif skala sinoptik ditandai dengan adanya Siklon Tropis Riley di selatan Pulau Jawa.Kata kunci: banjir, Himawari-8, pemodelan NWP GS, SATAID, siklon tropis Riley","PeriodicalId":209447,"journal":{"name":"Jurnal Material dan Energi Indonesia","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-03-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123234444","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"TINJAUAN METEOROLOGIS PADA FENOMENA HUJAN LEBAT PENYEBAB BANJIR (STUDI KASUS: CILACAP, 16-17 NOVEMBER 2020 DAN KENDAL, 19 NOVEMBER 2020)","authors":"Suwignyo Prasetyo, Achmad Zakir","doi":"10.24198/jmei.v10i01.31575","DOIUrl":"https://doi.org/10.24198/jmei.v10i01.31575","url":null,"abstract":"Banjir akibat hujan lebat dengan durasi yang lama terjadi di Cilacap (16-17 November 2020) menyebabkan beberapa kecamatan terendam. Hal serupa juga terjadi di Kecamatan Boja, Kendal (19 November 2020). Namun, banjir yang dihasilkan adalah banjir bandang akibat luapan Sungai Blorong sehingga menyebabkan dua orang tewas akibat terseret arus banjir. Oleh karena itu, perlu dilakukan kajian mengenai dinamika atmosfer di wilayah tersebut untuk mengetahui penyebabnya dalam fokus kajian meteorologi. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui penyebab terjadinya fenomena tersebut beserta dinamika atmosfer yang menyertainya. Hasil analisis dinamika atmosfer dengan menggunakan parameter vortisitas, divergensi, dan vertical transport pada lapisan signifikan menunjukkan proses konvektif yang kuat dan didukung keadaan fenomena global La Nina sehingga potensi terjadi hujan lebat sangat intens. Analisis skala lokal dengan indeks stabilitas udara di kedua wilayah studi menunjukkan kondisi atmosfer yang sangat labil. Analisis citra satelit menunjukkan pada kedua wilayah Cilacap dam Kendal terdapat fase awan tebal yang menghasilkan hujan lebat ditandai dengan suhu pucak awan masing -76℃ dan -80℃.","PeriodicalId":209447,"journal":{"name":"Jurnal Material dan Energi Indonesia","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-03-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123190230","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Kajian Convective Available Potential Energy (CAPE) Saat Kejadian Hujan Sangat Lebat (Studi Kasus : Banjir Jakarta, 22-23 Februari 2020)","authors":"Estri Diniyanti, Rizaldo Raditya Pratama, N. Muzaki, Aditya Mulya, Dhiyaul Qolbi Syofyan","doi":"10.24198/jmei.v10i01.31410","DOIUrl":"https://doi.org/10.24198/jmei.v10i01.31410","url":null,"abstract":"Hujan lebat yang mengguyur sejak malam hingga dini hari pada tanggal 22-23 Februari 2020 di DKI Jakarta menyebabkan ratusan rumah dan beberapa ruas jalan tergenang banjir. Adanya belokan angin memperbesar potensi pembentukkan awan konvektif. Terpantau dari citra satelit Himawari-8, bahwa terdapat awan Cumulonimbus (Cb) yang tumbuh disekitar wilayah Serang, Banten yang kemudian menyatu dengan awan Cb di wilayah DKI Jakarta. Dalam fisika awan, terdapat energi yang tersedia dalam parsel udara dan berpengaruh terhadap proses pembentukkan awan yang disebut sebagai Convective Available Potential Energy (CAPE). Data dalam penelitian ini, diambil dari data reanalisis Copernicus ECMWF untuk CAPE kemudian diolah dengan aplikasi GrADS dan didukung dengan data citra satelit Himawari-8 untuk mengetahui fase dan jenis awan. Penulis bertujuan untuk mengkaji besar nilai CAPE saat hujan lebat agar dapat mengetahui potensi bencana banjir di wilayah DKI Jakarta. Hasil menunjukkan bahwa di wilayah Serang pada pukul 14.00 UTC memiliki nilai CAPE 2000 J/kg hingga > 2200 J/kg dan wilayah DKI Jakarta memiliki nilai CAPE sebesar 1000-1400 J/kg, kemudian pukul 15.00 UTC mulai terbentuk awan Cb diatas kedua wilayah tersebut. Kesimpulan yang diperoleh yaitu semakin besar CAPE maka semakin besar potensi pembentukkan awan dan semakin banyak presipitasi yang dihasilkan.Kata kunci: CAPE, Cumulonimbus, Hujan Lebat, Satelit Himawari-8, Data Copernicus ECMWF","PeriodicalId":209447,"journal":{"name":"Jurnal Material dan Energi Indonesia","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-02-11","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131721542","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Analisis Kualitas Briket Tandan Kosong Dan Cangkang Kelapa Sawit dengan Penambahan Limbah Plastik Low Density Polythelene (LDPE) sebagai Bahan Bakar Alternatif","authors":"Sri Suryaningsih, Dika Reza Pahleva","doi":"10.24198/JMEI.V10I01.31867.G15120","DOIUrl":"https://doi.org/10.24198/JMEI.V10I01.31867.G15120","url":null,"abstract":"Sampah plastik merupakan jenis sampah yang sulit terurai, oleh karena itu perlu adanya pegolahan kembali seperti dijadikan bahan bakar yang mempunyai nilai jual tinggi khususnya nilai kalor. Low Density Poly Ethylene (LDPE) merupakan jenis plastik yang memiliki nilai kalor sangat tinggi, namun akan cepat habis jika dibakar karena kadar volatile matter-nya yang mencapai 98,53%. Untuk itu, perlu dikombinasikan biomassa dengan kadar volatile matter rendah seperti tandan kosong kelapa sawit (TKKS) dan cangkang kelapa sawit (CKS). Penelitian ini bertujuan untuk membuat briket dari campuran TKKS dan plastik LDPE, serta campuran CKS dan plastik LDPE, dan melakukan uji karakteristik proksimat, nilai kalor dan termal briket campuran TKKS dan plastik LDPE serta CKS dan plastik LDPE untuk mengetahui hasil briket yang paling optimal. Metodologi penelitian meliputi pengeringan bahan, karbonisasi bahan, penghalusan dan penyaringan bahan 20 mesh dan 40 mesh , pencampuran bahan dengan plastik LDPE 5% dan 10%, pencetakan dan pengepresan briket, serta pengeringan briket. Selanjutnya dilakukan pengujian proksimat dan nilai kalor, serta laju dan lama pembakaran pada briket. Hasil dari nilai kalor semakin tinggi setiap adanya penambahan konsentrasi plastik LDPE. Variasi pencampuran briket CKS dengan penambahan plastik LDPE sebesar 10% dengan ukuran partikel 40 mesh menghasilkan nilai kalor tertinggi sebesar 6.876 kal/gram. Namun pada penambahan plastik LDPE membuat laju pembakaran yang dihasilkan semakin cepat dan briket semakin cepat habis terbakar meskipun titik maksimum pembakaran semakin tinggi.","PeriodicalId":209447,"journal":{"name":"Jurnal Material dan Energi Indonesia","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-02-11","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132941266","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Nasyitah AZ-ZAHRA Lubis, Ahmad Arif Hasibuan, Diana Cahaya Siregar
{"title":"Kajian Stabilitas Atmosfer di Bandara Sultan Iskandar Muda (Studi Kasus Tanggal 15, 17, 20, 21, dan 22 Oktober 2019)","authors":"Nasyitah AZ-ZAHRA Lubis, Ahmad Arif Hasibuan, Diana Cahaya Siregar","doi":"10.24198/jmei.v10i01.29011","DOIUrl":"https://doi.org/10.24198/jmei.v10i01.29011","url":null,"abstract":"Potensi kejadian hujan dan badai guntur menjadi perhatian penting untuk dapat diwaspadai karena berdampak terhadap aktivitas masyarakat khususnya di bidang penerbangan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis potensi kejadian hujan dan badai guntur. Data yang digunakan adalah data radiosonde untuk memperoleh indeks labilitas atmosfer dan data curah hujan sebagai pembanding kejadian. Selain itu, data citra radar cuaca digunakan sebagai analisis pertumbuhan awan konvektif sebelum terjadinya hujan dan badai guntur. Hasil pengolahan data radiosonde untuk beberapa kejadian menunjukkan kesesuaian terhadap kondisi cuaca yang terjadi sebelum kejadian hujan dan badai guntur. Nilai K-Indeks (KI), Total-Total Indeks (TT) dan SWEAT sebelum kejadian hujan atau badai guntur memiliki nilai indeks labilitas pada kategori sedang hingga kuat. Data citra radar cuaca juga menunjukkan adanya pertumbuhan awan konvektif pada waktu 4 jam sebelum kejadian. Validasi dari data pengamatan udara permukaan menunjukkan keadaan cuaca sebenarnya yang terjadi yaitu kejadian hujan diikuti badai guntur.","PeriodicalId":209447,"journal":{"name":"Jurnal Material dan Energi Indonesia","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-02-11","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125510141","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
A. Aprilia, Heri Fernando, L. Safriani, A. Bahtiar, R. Hidayat
{"title":"DSSC Heterojunction photoelectrode based ZnO-nanorod/TiO2; Dependency of photoelectrode morphology investigated by calculating I-V curves","authors":"A. Aprilia, Heri Fernando, L. Safriani, A. Bahtiar, R. Hidayat","doi":"10.24198/jmei.v10i01.29845","DOIUrl":"https://doi.org/10.24198/jmei.v10i01.29845","url":null,"abstract":"The simple diode model equation can be used to derive solar cell parameters based on current density-voltage curve. This calculation has an objective to study the working of ZnO nanorod/TiO2 as photoelectrode in dye-sensitized solar cell (DSC). As a function to collect and transport the electron inside the cell, ZnO-Nr/TiO2 bilayer heterojunction works as photoanode. The equivalent circuit in real solar cell is usually based on two diode model by considering presence a large of recombination process inside the cell (non-ideal diode). We simplified the equivalent circuit with only one diode and one resistor (Rsh) in parallel with a series resistor (Rs) related to photovoltage occurs. The current loss due to back reaction and recombination process which is appeared at interfacing area between photoanode/dye and electrolyte corresponds as parallel resistance (Rp). An ideality factor (m) due to non-linear b-recombination process which is occurred inside the cell is also derived using this model. The comparison between commonly photoanode (single type of TiO2 mesoporous), multilayer ZnO nanorod/TiO2, and planar heterojunction ZnO/TiO2 is also observed in order to emphasize the interface quality of photonode to the such solar cell parameters","PeriodicalId":209447,"journal":{"name":"Jurnal Material dan Energi Indonesia","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-02-11","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115157203","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Arif Bagus Prakoso, Resti Rahayu Dwi Agustini, Annisa Aprilia, Sri Suryaningsih, Lusi Safriani, Ayi Bahtiar
{"title":"PENGARUH KONSENTRASI NAOH TERHADAP STRUKTUR, MORFOLOGI DAN SIFAT FOTOKATALIS ZNO TERDOPING AL","authors":"Arif Bagus Prakoso, Resti Rahayu Dwi Agustini, Annisa Aprilia, Sri Suryaningsih, Lusi Safriani, Ayi Bahtiar","doi":"10.24198/jmei.v9i2.29711","DOIUrl":"https://doi.org/10.24198/jmei.v9i2.29711","url":null,"abstract":"Air bersih merupakan kebutuhan dasar untuk umat manusia. Kebutuhan air adalah masalah penting karena jumlahnya yang semakin sedikit sedangkan pertumbuhan jumlah manusia yang terus meningkat. Beberapa metode penjernihan konvensional seringkali memberikan dampak samping yang tidak diharapkan, sehingga perlu alternatif pada proses penjernihan air, salah satunya berprinsip pada fotokatalitik. Sifat fotokatalitik dimiliki oleh berbagai bahan semikonduktor berbasis logam oksida, salah satunya seng oksida (ZnO). Untuk mengetahui sifat fotokatalitik Al-ZnO, khususnya pengaruh konsentrasi katalisator NaOH, penelitian ini dilakukan dengan produk hasil serbuk Al-ZnO. Proses sintesis Al-ZnO menggunakan metode sol-gel teknik refluks dengan prekursor dasar seng asetat dihidrat dan dopan alumunium. Variasi yang dilakukan adalah konsentrasi katalisator basa NaOH. Untuk mengetahui pengaruh NaOH terhadap Al-ZnO, beberapa karakterisasi telah dilakukan, diantaranya karakterisasi TEM, SEM, XRD, dan sifat-sifat optik. Karakterisasi TEM dan SEM menunjukkan seluruh sampel bermorfologi nanosphere dengan struktur kristal wurtzit heksagonal. Partikel Al-ZnO memiliki ukuran yang semakin besar untuk konsentrasi NaOH yang tinggi. Komposisi berupa gugus hidroksil lebih banyak muncul pada partikel Al-ZnO untuk konsentrasi NaOH yang tinggi. Pengaruh paling signifikan oleh katalisator NaOH adalah sifat optik berupa keberadaan defect state yang teramati melalui spektrum emisi fotoluminesen. Kemampuan fotokatalitik Al-ZnO diujikan pada larutan pewarna organik methylene blue. Hasil pengujian menunjukkan seluruh variasi memiliki kemampuan menguraikan methylene blue dalam kelajuan yang berbeda. Variasi 0,30 M NaOH (dalam 23 mL) memiliki kelajuan tertinggi karena puncak emisi fotoluminesen yang rendah dan ukuran partikel rata-rata yang kecil","PeriodicalId":209447,"journal":{"name":"Jurnal Material dan Energi Indonesia","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-12-11","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125864915","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"PENGARUH UKURAN PARTIKEL TERHADAP KUALITAS TERMAL DAN MEKANIK BRIKET CAMPURAN ARANG SEKAM PADI DAN KULIT KOPI","authors":"Sri Suryaningsih, P. Anggraeni, O. Nurhilal","doi":"10.24198/JMEI.V9I2.26351","DOIUrl":"https://doi.org/10.24198/JMEI.V9I2.26351","url":null,"abstract":"Biomassa dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi terbarukan dengan mengolahnya menjadi briket. Sebagai bahan bakar padat, briket harus memenuhi kualitas yang diterima pasar diantaranya adalah memiliki kualitas termal dan mekanik yang baik. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh ukuran partikel terhadap sifat mekanik dan laju pembakaran pada briket campuran dari bahan sekam padi dan kulit kopi. Metodologi penelitian meliputi karbonisasi bahan, penghalusan dan penyaringan bahan dengan variasi ukuran partikel 40 mesh, 60 mesh, dan 100 mesh. Kemudian pencetakan dan pengepresan briket dengan tekanan pembebanan tetap sebesar 75 kg. Dari hasil uji kualitas mekanik menunjukkan bahwa ukuran partikel mempengaruhi densitas, durabilitas dan kuat tekan briket. Ukuran partikel 100 mesh memberikan nilai densitas terbaik pada tekanan pembebanan 75 kg sebesar 598 g/cm³. Nilai durabilitas terbaik 98% dan nilai kekuatan tekan terbaik 1.937 kg/cm² diperoleh dengan menggunakan ukuran partikel 40 mesh. Pengaruh ukuran partikel terhadap karakteristik laju dan lama pembakaran menunjukkan bahwa semakin besar ukuran partikel maka laju pembakaran menurun, sehingga membutuhkan waktu pembakaran lebih lama. Hasil yang baik pada laju dan durasi pembakaran ditemukan pada sampel dengan ukuran partikel 40 mesh yang memiliki laju pembakaran 0,867 g/menit dan lama waktu pembakaran 60 menit","PeriodicalId":209447,"journal":{"name":"Jurnal Material dan Energi Indonesia","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-02-17","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128715272","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"PENGARUH PENYISIPAN ION BROMIDA TERHADAP SIFAT OPTIK DAN STRUKTUR KRISTAL LAPISAN TIPIS PEROVSKITE HALIDA CAMPURAN MAPbBrxI3-x","authors":"Khairul Habibie, N. Syifa, Ayi Bahtiar","doi":"10.24198/jmei.v9i2.26275","DOIUrl":"https://doi.org/10.24198/jmei.v9i2.26275","url":null,"abstract":"Sel-surya hibrid organik-inorganik berbasis material perovskite metilammonium timbal iodida atau MAPbI3 sebagai material aktifnya telah berkembang sangat pesat. Saat ini efisiensi konversi sel-surya perovskite telah mencapai 23% untuk sel-surya perovskite murni dan 26% untuk tandem dengan sel-surya silikon. Namun, sel-surya perovskite belum bisa bersaing dengan sel-surya silikon karena masih rendahnya stabilitas material perovskite, terutama terhadap kelembaban, temperatur dan radiasi sinar UV. Perovskite MAPbI3 bersifat higroskopis yang mudah terurai menjadi material penyusunnya yaitu metilamonium iodid (MAI) dan timbal iodida (PbI2) yang bersifat isolator, sehingga menurunkan kinerja sel-surya. Oleh karena itu, studi peningkatan stabilitas material perovskite terutama terhadap kelembaban sangat penting untuk menghasilkan sel-surya perovskite yang stabil terhadap lingkungan. Dalam studi ini, telah dilakukan pembuatan lapisan tipis perovskite halida campuran, melalui penyisipan ion Bromida (Br) untuk mengganti beberapa ion iodida (I), sehingga menghasilkan perovskite halida campuran MAPbBrXI3-X. Ion Bromida digunakan karena perovskite MAPbBr3 yang memiliki struktur kristal kubik lebih stabil terhadap kelembaban. Penyisipan ion Bromida divariasikan secara stoikiometri sebesar 0; 0,25; 0,5; 0,75 dan 3. Nilai x = 0 berarti MAPbI3, sedangkan x = 3 adalah MAPbBr3. Konsentrasi atomik ion Bromida secara stoikiometri sama dengan hasil pengukuran EDS. Hasil pengukuran UV-Vis menunjukkan bahwa ion Bromida mengurangi rentang panjang gelombang serapan cahaya atau meningkatkan energi bandgap. Sedangkan hasil pengukuran XRD menunjukkan bahwa terdapat pergeseran puncak difraksi dari struktur tetragonal menjadi kubik seiring dengan meningkatnya nilai x. Oleh karena itu, struktur pseudo-tetragonal dapat diperoleh dengan mencampurkan ion Bromida ke dalam MAPbI3 untuk membentuk perovskite halida campuran MAPbBrXI3-X.","PeriodicalId":209447,"journal":{"name":"Jurnal Material dan Energi Indonesia","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-02-13","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124792085","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"EVALUASI KINERJA PROSES PENGERINGAN DI PABRIK TEH PT. PERKEBUNAN NUSANTARA VIII DAYEUH MANGGUNG","authors":"Yanti Suprianti","doi":"10.24198/jmei.v9i2.24132","DOIUrl":"https://doi.org/10.24198/jmei.v9i2.24132","url":null,"abstract":"Proses pengeringan teh merupakan proses yang memakan energi terbesar dari seluruh proses produksi teh, sekitar 84,36% dari total energi, yang alokasinya terutama digunakan untuk proses pemanasan. Operasi mesin pengeringan ini berkaitan erat dengan pengelolaan pasokan panas yang harus terjaga dalam alat pengering agar produk dihasilkan dalam kondisi yang baik dengan pasokan energi yang optimal. Untuk itu, kondisi kinerja mesin pengering harus dipantau agar selalu dalam kondisi prima dan sesuai dengan standar. Mesin pengering PT. Perkebunan Nusantara (PTPN) VIII Unit Dayeuh Manggung adalah tipe two stage dryer. Hasil pengolahan data menunjukkan bahwa kinerja mesin pengering teh di PT. Perkebunan Nusantara (PTPN) VIII Unit Dayeuh Manggung adalah sebagai berikut: efisiensi zona pengeringan = 34,35%, efisiensi sistem pengeringan = 10,53%, dan intensitas konsumsi energi alat pengering = 33,24 MJ/kg daun teh kering. Hasil ini menunjukkan konsumsi energi di mesin pengering teh terbilang boros dengan efisiensi di bawah benchmark dengan industri yang berteknologi sama. Kata kunci: teh, energi, pengeringan, kinerja, efisiensi, intensitas","PeriodicalId":209447,"journal":{"name":"Jurnal Material dan Energi Indonesia","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-02-12","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123769736","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}