{"title":"暴雨引发洪水现象的气象分析(案例研究:CILACAP, 2020年11月16-17日和肯德尔,2020年11月19日)","authors":"Suwignyo Prasetyo, Achmad Zakir","doi":"10.24198/jmei.v10i01.31575","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Banjir akibat hujan lebat dengan durasi yang lama terjadi di Cilacap (16-17 November 2020) menyebabkan beberapa kecamatan terendam. Hal serupa juga terjadi di Kecamatan Boja, Kendal (19 November 2020). Namun, banjir yang dihasilkan adalah banjir bandang akibat luapan Sungai Blorong sehingga menyebabkan dua orang tewas akibat terseret arus banjir. Oleh karena itu, perlu dilakukan kajian mengenai dinamika atmosfer di wilayah tersebut untuk mengetahui penyebabnya dalam fokus kajian meteorologi. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui penyebab terjadinya fenomena tersebut beserta dinamika atmosfer yang menyertainya. Hasil analisis dinamika atmosfer dengan menggunakan parameter vortisitas, divergensi, dan vertical transport pada lapisan signifikan menunjukkan proses konvektif yang kuat dan didukung keadaan fenomena global La Nina sehingga potensi terjadi hujan lebat sangat intens. Analisis skala lokal dengan indeks stabilitas udara di kedua wilayah studi menunjukkan kondisi atmosfer yang sangat labil. Analisis citra satelit menunjukkan pada kedua wilayah Cilacap dam Kendal terdapat fase awan tebal yang menghasilkan hujan lebat ditandai dengan suhu pucak awan masing -76℃ dan -80℃.","PeriodicalId":209447,"journal":{"name":"Jurnal Material dan Energi Indonesia","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-03-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"TINJAUAN METEOROLOGIS PADA FENOMENA HUJAN LEBAT PENYEBAB BANJIR (STUDI KASUS: CILACAP, 16-17 NOVEMBER 2020 DAN KENDAL, 19 NOVEMBER 2020)\",\"authors\":\"Suwignyo Prasetyo, Achmad Zakir\",\"doi\":\"10.24198/jmei.v10i01.31575\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Banjir akibat hujan lebat dengan durasi yang lama terjadi di Cilacap (16-17 November 2020) menyebabkan beberapa kecamatan terendam. Hal serupa juga terjadi di Kecamatan Boja, Kendal (19 November 2020). Namun, banjir yang dihasilkan adalah banjir bandang akibat luapan Sungai Blorong sehingga menyebabkan dua orang tewas akibat terseret arus banjir. Oleh karena itu, perlu dilakukan kajian mengenai dinamika atmosfer di wilayah tersebut untuk mengetahui penyebabnya dalam fokus kajian meteorologi. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui penyebab terjadinya fenomena tersebut beserta dinamika atmosfer yang menyertainya. Hasil analisis dinamika atmosfer dengan menggunakan parameter vortisitas, divergensi, dan vertical transport pada lapisan signifikan menunjukkan proses konvektif yang kuat dan didukung keadaan fenomena global La Nina sehingga potensi terjadi hujan lebat sangat intens. Analisis skala lokal dengan indeks stabilitas udara di kedua wilayah studi menunjukkan kondisi atmosfer yang sangat labil. Analisis citra satelit menunjukkan pada kedua wilayah Cilacap dam Kendal terdapat fase awan tebal yang menghasilkan hujan lebat ditandai dengan suhu pucak awan masing -76℃ dan -80℃.\",\"PeriodicalId\":209447,\"journal\":{\"name\":\"Jurnal Material dan Energi Indonesia\",\"volume\":null,\"pages\":null},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2021-03-18\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Jurnal Material dan Energi Indonesia\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.24198/jmei.v10i01.31575\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Material dan Energi Indonesia","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.24198/jmei.v10i01.31575","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
TINJAUAN METEOROLOGIS PADA FENOMENA HUJAN LEBAT PENYEBAB BANJIR (STUDI KASUS: CILACAP, 16-17 NOVEMBER 2020 DAN KENDAL, 19 NOVEMBER 2020)
Banjir akibat hujan lebat dengan durasi yang lama terjadi di Cilacap (16-17 November 2020) menyebabkan beberapa kecamatan terendam. Hal serupa juga terjadi di Kecamatan Boja, Kendal (19 November 2020). Namun, banjir yang dihasilkan adalah banjir bandang akibat luapan Sungai Blorong sehingga menyebabkan dua orang tewas akibat terseret arus banjir. Oleh karena itu, perlu dilakukan kajian mengenai dinamika atmosfer di wilayah tersebut untuk mengetahui penyebabnya dalam fokus kajian meteorologi. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui penyebab terjadinya fenomena tersebut beserta dinamika atmosfer yang menyertainya. Hasil analisis dinamika atmosfer dengan menggunakan parameter vortisitas, divergensi, dan vertical transport pada lapisan signifikan menunjukkan proses konvektif yang kuat dan didukung keadaan fenomena global La Nina sehingga potensi terjadi hujan lebat sangat intens. Analisis skala lokal dengan indeks stabilitas udara di kedua wilayah studi menunjukkan kondisi atmosfer yang sangat labil. Analisis citra satelit menunjukkan pada kedua wilayah Cilacap dam Kendal terdapat fase awan tebal yang menghasilkan hujan lebat ditandai dengan suhu pucak awan masing -76℃ dan -80℃.