Rumoh: Journal of Architecture最新文献

筛选
英文 中文
PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PELESTARIAN MONUMEN BENCANA SEBAGAI CAGAR BUDAYA PADA SITUS KAPAL PLTD APUNG DI BANDA ACEH 公众对保护灾难纪念碑的看法是班达亚齐作为一个文化保护区的看法
Rumoh: Journal of Architecture Pub Date : 2022-06-30 DOI: 10.37598/rumoh.v12i1.194
Zya Dyena Meutia
{"title":"PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PELESTARIAN MONUMEN BENCANA SEBAGAI CAGAR BUDAYA PADA SITUS KAPAL PLTD APUNG DI BANDA ACEH","authors":"Zya Dyena Meutia","doi":"10.37598/rumoh.v12i1.194","DOIUrl":"https://doi.org/10.37598/rumoh.v12i1.194","url":null,"abstract":"Monumen bencana adalah objek, bangunan atau tempat yang berfungsi untuk mengenang sebuah peristiwa yang dapat diteruskan dari generasi ke generasi sebagai pembelajaran dan pengingat. Penelitian ini mengambil studi kasus di situs monumen bencana Kapal PLTD Apung, Banda Aceh sebagai sebuah situs pengingat bencana maha dahsyat tsunami, yang telah ditetapkan oleh pemerintah sebagai kawasan wisata sejarah dan tsunami. Namun berdasarkan observasi dan juga dukungan literatur, diketahui masih minimnya keterlibatan masyarakat dalam pelestarian dan partisipasi untuk menentukan situs sebagai cagar budaya. Selama ini, banyak masyarakat hanya sebagai pengunjung dan belum mengambil peran dalam program-program pelestarian yang mengarah pada pertimbangan untuk menetapkan situs tersebut sebagai cagar budaya. Dibutuhkan identifikasi persepsi dan nilai-nilai signifikan yang dipahami masyarakat dalam melestarikan monumen bencana situs Kapal PLTD Apung Banda Aceh. Studi ini menggunakan pendekatan metode kualitatif deskriptif dimana subjek sebagai instrumen utama berdasarkan wawancara mendalam dan observasi serta didukung data-data kuesioner kepada informan. Berdasarkan temuan penelitian pentingnya memahami sudut pandang masyarakat dalam melestarikan serta hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai-nilai sejarah, sosial, budaya, memori, religius, ketangguhan, dan ekonomi menjadi nilai-nilai signifikan dalam pertimbangan pelestarian monumen bencana situs Kapal PLTD Apung sebagai cagar budaya. Diharapkan penelitian ini dapat memberi kontribusi berupa melestarikan kawasan hasil bencana tsunami sebagai cagar budaya. Penelitian juga memberikan rekomendasi untuk arsitek dan perencana kota dalam menyusun kebijakan perencanaan monumen bencana situs kapal PLTD Apung sebagai cagar budaya.","PeriodicalId":208177,"journal":{"name":"Rumoh: Journal of Architecture","volume":"34 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131124744","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
GALERI KOPI DI BANDA ACEH, TEMA: INTANGIBLE METAPHORS
Rumoh: Journal of Architecture Pub Date : 2022-06-30 DOI: 10.37598/rumoh.v12i1.168
Aurora Vidya, T. E. P. Hadinata
{"title":"GALERI KOPI DI BANDA ACEH, TEMA: INTANGIBLE METAPHORS","authors":"Aurora Vidya, T. E. P. Hadinata","doi":"10.37598/rumoh.v12i1.168","DOIUrl":"https://doi.org/10.37598/rumoh.v12i1.168","url":null,"abstract":"Aceh dan kopi merupakan dua hal yang tak terpisahkan sampai saat ini, menikmati kopi sudah menjadi tradisi yang sangat melekat sebagai gaya hidup masyarakat Aceh. Kebiasaan masyarakat untuk minum kopi, hingga memunculkan warung kopi sehingga menghadirkan icon bahwa  Aceh terkenal dengan kota “1001 warung kopi” dapat dilihat dari banyaknya warung kopi di kota  Banda Aceh. Di Banda Aceh belum terdapat Galeri Kopi yang memiliki berbagai dari kegiatan Pameran Kopi. Galeri Kopi di Banda Aceh ini sebagai media promosi (marketing) kopi, tempat event pameran skala nasional maupun internasional yang terdapat di Aceh, serta memberikan nilai edukasi tentang kopi Aceh bagi masyarakat. Tujuan perancangan ini adalah meningkatkan promosi dan nilai jual kopi Aceh di tingkat nasional dan internasional sehingga kopi Aceh mendunia. Lokasi rancangan berada di Jl. Prof Ali Hasyimi. Pango, Banda Aceh, provinsi Aceh. Galeri Kopi di Banda Aceh menggunakan tema Intangible Metaphors yaitu yang berasal dari filosofi circle of life konsep urat nadi yang merupakan sumber kehidupan, layaknya minuman kopi yang selalu menjadi sumber kebiasaan bagi masyarakat Aceh. Menggunakan bentuk-bentuk garis lingkaran, lengkungan, naik turun serta finishing fasade double skin - dinding mewakili wujud dari urat nadi itu sendiri. Galeri kopi dirancang bermassa tunggal dengan daya tampung 300 orang/hari. Luas lahan 22.791 m² (2.2 Ha). KDB 15.953m². KLB 79.768 m². Fasilitas yang terdapat pada bangunan Galeri Kopi di Banda Aceh yaitu terdapat retail, café outdoor, café indoor, area pameran, display area, roasting area, area pembuatan kopi, area tester, ruang seminar, dan ruang pengelola. Kapasitas Galeri Kopi di Banda Aceh yaitu 300 orang dan bangunan bermassa tunggal. ","PeriodicalId":208177,"journal":{"name":"Rumoh: Journal of Architecture","volume":"10 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114308832","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
IDENTIFIKASI KARAKTERISTIK KAWASAN PERMUKIMAN KUMUH DI BANTARAN SUNGAI KRUENG DAROY 确定克鲁英诺伊河畔贫民窟的特征
Rumoh: Journal of Architecture Pub Date : 2021-12-31 DOI: 10.37598/rumoh.v11i2.154
Farisa Sabila, Irin Caisarina, Afifa Salsabila
{"title":"IDENTIFIKASI KARAKTERISTIK KAWASAN PERMUKIMAN KUMUH DI BANTARAN SUNGAI KRUENG DAROY","authors":"Farisa Sabila, Irin Caisarina, Afifa Salsabila","doi":"10.37598/rumoh.v11i2.154","DOIUrl":"https://doi.org/10.37598/rumoh.v11i2.154","url":null,"abstract":"Pesatnya perkembangan pembangunan kota memicu terjadinya kelangkaan lahan akan tempat tinggal bagi masyarakat. Ketidakmampuan akan penyediaan lahan-lahan permukiman baru juga memicu berkembangnya kawasan-kawasan permukiman yang tidak sesuai dengan peruntukan lahannya. Adapun salah satu contoh yang lazim ditemukan dari fenomena perubahan guna lahan ialah tumbuhnya permukiman kumuh di sempadan sungai. Kawasan bantaran sungai Krueng Daroy, Kecamatan Darul Imarah, Kabupaten Aceh Besar mengalami permasalahan terkait ketidaksesuaian penggunaan lahan berupa berkembangnya permukiman kumuh di bantaran sungai sejak tahun 1989 hingga saat ini. Hal yang sangat mengkhawatirkan adalah kawasan ini merupakan kawasan yang mengalami kerentanan akibat ancaman banjir sepanjang tahun. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi karakteristik permukiman kumuh di bantaran Sungai Krueng Daroy melalui identifikasi terhadap pola perkembangan spasial kawasan permukiman kumuh dan aspek fisik dan non fisik yang membentuk kawasan kumuh di bantaran Sungai tersebut serta menelusuri faktor pemicu berkembangnya permukiman kumuh di kawasan tersebut. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif deskriptif untuk menemukan karakteristik serta faktor yang mendasari terbentuknya permukiman kumuh melalui observasi dan kuisioner terhadap persepektif masyarakat terkait permukiman kumuh. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa pola penggunaan lahan eksisting yang berada di kawasan sempadan sungai Krueng Daroy didominasi aktivitas permukiman dengan kondisi permukiman yang tidak sesuai dengan standar rumah layak huni. Adapun faktor yang berpengaruh terhadap timbulnya kawasan kumuh di Krueng Daroy adalah faktor demografi, sosial ekonomi, akses terhadap fasilitas publik, preferensi, regulasi, sosialiasi serta partisipasi masyarakat dalam menyusun arahan rencana tata ruang. Diharapkan dengan adanya penelitian ini akan membuka gagasan bagi studi lanjutan untuk memberikan rekomendasi terkait penyelesaian permasalahan kumuh di kawasan Krueng Daroy agar kawasan sungai tetap terjaga serta membuka opsi kepada masyarakat agar dapat hidup dengan layak pada area permukiman yang direkomendasikan nantinya.","PeriodicalId":208177,"journal":{"name":"Rumoh: Journal of Architecture","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131265618","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
PERUBAHAN AKTIVITAS DAN PENYESUAIAN RUANG PADA RUMAH TINGGAL SEBAGAI RESPON TERHADAP PANDEMI COVID19 由于科维迪大流行,住宅的活动和空间的变化和调整
Rumoh: Journal of Architecture Pub Date : 2021-12-31 DOI: 10.37598/rumoh.v11i2.143
T. E. Rahayu
{"title":"PERUBAHAN AKTIVITAS DAN PENYESUAIAN RUANG PADA RUMAH TINGGAL SEBAGAI RESPON TERHADAP PANDEMI COVID19","authors":"T. E. Rahayu","doi":"10.37598/rumoh.v11i2.143","DOIUrl":"https://doi.org/10.37598/rumoh.v11i2.143","url":null,"abstract":"Salah satu upaya untuk mengurangi penyebaran virus Covid-19 adalah dengan membatasi aktivitas penghuni di luar rumah. Fungsi rumah menjadi lebih bervariasi karena kegiatan yang berlangsung di dalam rumah tinggal tidak hanya beristirahat, makan, dan membersihkan diri, namun juga bekerja, sekolah, beribadah dan rekreasi. Perubahan atau penyesuaian pada rumah tinggal dilakukan untuk mewadahi perubahan aktivitas tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui penyesuaian pada rumah tinggal yang dilakukan oleh masyarakat, sehingga bisa digunakan sebagai acuan untuk perencanaan rumah tinggal selanjutnya. Metode yang dilakukan untuk mengumpulkan data yaitu dengan menggunakan kuesioner googleform yang disebarkan pada responden di Yogyakarta maupun di luar Yogyakarta pada bulan Februari tahun 2021, kemudian dianalisis dengan metode korelasi dan diuraikan secara deskriptif. Kesimpulan yang didapatkan yaitu sebagian besar responden menerapkan sistem bekerja secara kombinasi atau berselang-seling antara WFH (Work from Home) dan WFO (Work from Office), sedangkan anak usia sekolah hampir keseluruhannya belajar dari rumah. Berdasarkan jenis pekerjaan, responden dengan pekerjaan wiraswasta tidak ada perubahan lokasi bekerja. Aktivitas sosial yang sebelumnya dilakukan di luar rumah, berubah menjadi dihilangkan atau dilakukan secara daring. Penyesuaian pada rumah tinggal untuk mewadahi perubahan aktivitas ini sebagian besar dilakukan oleh responden dengan status rumah milik sendiri, meskipun kondisi rumah sudah dianggap mendukung kesehatan penghuninya.","PeriodicalId":208177,"journal":{"name":"Rumoh: Journal of Architecture","volume":"7 2 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116934315","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
PENGGUNAAN KOLOM CONCRETE FILLED STEEL TUBE PADA LANTAI DUA RUMAH TINGGAL
Rumoh: Journal of Architecture Pub Date : 2021-12-31 DOI: 10.37598/rumoh.v11i2.173
Wanda Yovita
{"title":"PENGGUNAAN KOLOM CONCRETE FILLED STEEL TUBE PADA LANTAI DUA RUMAH TINGGAL","authors":"Wanda Yovita","doi":"10.37598/rumoh.v11i2.173","DOIUrl":"https://doi.org/10.37598/rumoh.v11i2.173","url":null,"abstract":"Concrete Filled Steel Tube (CFST) adalah pipa besi yang diisi dengan beton dan merupakan salah satu material alternatif untuk struktur bangunan sederhana. Disaat penggunaan baja Wide Flange (WF) dirasa melewati anggaran yang dibatasi oleh pemilik bangunan maka penggunaan kolom CFST bisa dijadikan pilihan. Pada pembangunan sebuah rumah tinggal dua lantai di daerah Bandung, pemilik bangunan dan kontraktor memutuskan untuk menggunakan material alternatif ini untuk mengurangi biaya konstrusi yang dibutuhkan. Kolom lantai dua dari bangunan ini menggunakan CFST sedangkan lantai dasar menggunakan baja Wide Flange (WF). Penelitian ini bertujuan untuk mengamati proses dilakukannya eksperimen penerapan kolom CFST pada bangunan rumah tinggal dua lantai tersebut. Keputusan membangun menggunakan kombinasi material ini telah dilakukan setelah melalui diskusi oleh pemilik, arsitek dan kontraktor. Penerapan kolom CFST pada bangunan rumah tinggal ini dilakukan dengan material pipa besi kotak ber SNI denan ukuran 10 cm x 10 cm dengan ketinggian 3 meter. Pengisian beton di dalam besi dilakukan dengan memadatkan campuran semen K225 dengan material konstruksi terbaik yang ada di wilayah pembangunan. Modul struktur yang digunakan adalah 3 m x 3 m dengan metode konstrusi menggunakan teknik sederhana yaitu menyambung kedua material dengan plat dan sambungan pengelasan. Plat baja yang digunakan berukuran 15x30 cm juga diberi angkur berukuran sama. Pekerjaan kolom CFST ini tidak memerlukan bekisting sehingga dapat menghemat waktu dan tenaga kerja. Pada tahap finishing arsitektural  pekerjaan juga menjadi lebih mudah karena dimensi kolom CFST berukuran sama dengan batu bata dinding pengisi.   Hasil penelitian menunjukkan penerapan kolom CFST pada rumah tinggal ini terbukti dapat dilaksanakan lebih cepat dan murah dibandingkan penggunaan material bangunan rumah tinggal konvensional.","PeriodicalId":208177,"journal":{"name":"Rumoh: Journal of Architecture","volume":"47 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126876589","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
PENGEMBANGAN WILAYAH MELALUI SEKTOR UNGGULAN: PERSEPSI STAKEHOLDER 通过改进区:利益相关者感知
Rumoh: Journal of Architecture Pub Date : 2021-12-30 DOI: 10.37598/rumoh.v11i2.165
Myna Agustina Yusuf, Irin Caisarina, Sanna Nadia
{"title":"PENGEMBANGAN WILAYAH MELALUI SEKTOR UNGGULAN: PERSEPSI STAKEHOLDER","authors":"Myna Agustina Yusuf, Irin Caisarina, Sanna Nadia","doi":"10.37598/rumoh.v11i2.165","DOIUrl":"https://doi.org/10.37598/rumoh.v11i2.165","url":null,"abstract":"Salah satu tujuan pengembangan wilayah adalah meningkatkan ekonomi dan mensejahterakan masyarakat. Kabupaten Aceh Besar merupakan salah satu Kabupaten di Provinsi Aceh yang masih belum maju dalam pengembangan wilayahnya jika dibandingkan dengan kota/kabupaten di sekitarnya. Pengembangan wilayah Kabupaten Aceh Besar cukup penting dilakukan terutama memiliki sektor beragam dalam wilayah administratif yang sangat luas yaitu 404,35 Km2. Pengembangan dapat dilakukan melalui sektor unggulan wilayah yang menggambarkan potensi daya saing kompetitif dan spesialisasi dalam lingkup kabupaten. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan sektor unggulan daerah Kabupaten Aceh Besar, memetakan potensi dan peluangnya kemudian merekomendasikan pengembangan wilayahnya berdasarkan persepsi stakeholder. Data yang digunakan adalah Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten dan hasil wawancara. Sektor unggulan ditetapkan dalam tiga tahapan analisis sektor ekonomi wilayah yaitu Location Quotient (LQ), Shift Share, dan Klassen Typology. Perumusan strategi didasarkan atas olahan hasil wawancara dan analisis SWOT. Hasil analisis sektor unggulan menunjukkan yang memiliki pertumbuhan serta kontribusi terbesar terhadap PDRB Kabupaten Aceh Besar adalah kontruksi, sektor transportasi dan pergudangan, sektor perdagangan besar dan eceran; reparasi mobil dan motor, sektor informasi dan komunikasi serta sektor real estate. Potensi utamanya adalah lokasinya yang strategis, namun kualitas SDM rendah sebagai kelemahan utamanya. Langkah pengembangan wilayah yang dapat dilakukan adalah membangun tenaga kerja memiliki kualitas kompetensi tinggi, mengembangkan inovasi teknologi BIM (Building Information Modelling), meningkatkan produksi komoditas yang berpotensi dan memiliki nilai jual tinggi, meningkatkan potensi SDM untuk memaksimalkan potensi, melakukan pengembangan sistem transportasi yang terintegrasi dengan transportasi Kota Banda Aceh, meningkatkan pembangunan infrastruktur yang mendukung pengembangan informasi dan komunikasi, dan melakukan pengendalian pembangunan perumahan.","PeriodicalId":208177,"journal":{"name":"Rumoh: Journal of Architecture","volume":"98 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132529043","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
ISLAMIC CENTRE DI ACEH SELATAN (INTANGIBLE METAPHOR) 伊斯兰中心di aceh selatan(无形的比喻)
Rumoh: Journal of Architecture Pub Date : 2021-06-30 DOI: 10.37598/rumoh.v11i1.138
Mitra Ariansyah, Muhammad Joni
{"title":"ISLAMIC CENTRE DI ACEH SELATAN (INTANGIBLE METAPHOR)","authors":"Mitra Ariansyah, Muhammad Joni","doi":"10.37598/rumoh.v11i1.138","DOIUrl":"https://doi.org/10.37598/rumoh.v11i1.138","url":null,"abstract":"Aceh Selatan termasuk sebagai daerah yang memiliki nilai Keislaman yang tinggi, hampir disetiap kampung memiliki masjid dan hampir di setiap desa/kelurahan ada Majelis Taklim dan Pondok Pesantren, Untuk saat ini jumlah pesantren di Kabupaten Aceh Selatan terdapat Enam puluh lima Pondok Pesantren dan masjid berjumlah Dua ratus tujuh puluh masjid. Maka dari itu perlu hadirnya sebuah pusat kegiatan umat Islam di Aceh Selatan. Islamic Center di Aceh Selatan terletak di Kota Fajar Kecamatan Kluet Utara, maksud dari  bangunan ini yaitu memberikan pelayanan kepada masyarakat, pemberdayaan dan peningkatan lembaga keagamaan, meningkatkan pengetahuan dan keimanan, bertujuan yaitu, mewujudkan wadah pusat pengembangan kegiatan Islam di Aceh Selatan yang dapat menunjang kegiatan dalam bidang dakwah, sosial pendidikan, dan kebudayaan. Islamic Center tingkat kabupaten yaitu Islamic Center yang berada di wilayah lokal Kabupaten dan mempunyai masjid bertaraf kabupaten, yaitu masjid agung, yang dilengkapi dengan fasilitas-fasilitas seperti Peribadatan/ibadah, fasilitas mu’amalah dan fasilitas tarbiyah. lebih banyak berorientasi pada operasional pembangunan dakwah secara langsung. Penerapan tema Intangible Metaphora pada bangunan Islamic Center ini tranformasi dari bentuk tangan ketika berdo’a hingga membentuk block-block bangunan yang berjumlah 10 sesuai dengan jumlah jemari tangan. Tema Intangible Metaphor ini diharapkan bahwa sesuai fungsinya bangunan ini sendiri dapat menjadi media penyedia dan informasi tentang Islamic Center Aceh Selatan. Luas lahan 40.000m², luas lantai dasar 9.505m², luas lantai keseluruhan 38.020 m², massa tunggal, dengan kapasitas di dalam bangunan menampung 3000 jamaah, serta di luar bangunan menampung 1000 jamaah. Fasilitas kegiatan utama adalah ruang Ruang Shalat, Kantor Pengelola, Kantor Baziz, Ruang Kelas, Perpustakaan, Mess dan Radio dakwah. Sedangkan penunjang ada Auditorium, Restoran dan pos penjagaan.","PeriodicalId":208177,"journal":{"name":"Rumoh: Journal of Architecture","volume":"21 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129503155","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
THE ENVIRONMENTAL DRIVERS BEHIND THE DEVELOPMENT OF THE VICTORIAN TEXTILE FACTORY 维多利亚时代纺织厂发展背后的环境驱动力
Rumoh: Journal of Architecture Pub Date : 2021-06-30 DOI: 10.37598/rumoh.v11i1.130
Suci Farahdilla
{"title":"THE ENVIRONMENTAL DRIVERS BEHIND THE DEVELOPMENT OF THE VICTORIAN TEXTILE FACTORY","authors":"Suci Farahdilla","doi":"10.37598/rumoh.v11i1.130","DOIUrl":"https://doi.org/10.37598/rumoh.v11i1.130","url":null,"abstract":"Textile industry in the nineteenth century of the British empire was one of the milestone industries which center around cotton mills. The development of this industry attracted many people who wished to increase their life’ standard to migrate to area near the factories located in order to work there. As much as giving revenue for the country, these factories also gave impact to the environment as well as people living and working in it. There were three things behind the environmental impact during the Victorian era of textile industry, fire hazard, mills’ poor conditions and factory bill. Flammable materials, like raw cotton which mainly used in this industry, and high temperature room caused the factories engulfed in fire. The lacked protection from fire of the factories’ construction then led to a new building method being introduced and applied called the “Fireproof Construction”. Poor health condition of the workers who worked in high humidity and temperature of cotton mills brought a creation of factory bill (Factory Act) being passed.  However, the act that was supposed to act as a regulation for factories owners to offer their worker a much more suitable place to work was hardly fully implied during this time. The writer used literature review method in collecting data. This article therefore intended to deliver the reader about the environment situation in the cotton factories while also giving the idea on how hardly an ideal comfort was achieved.","PeriodicalId":208177,"journal":{"name":"Rumoh: Journal of Architecture","volume":"34 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116378447","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
REVITALISASI TAMAN KOTA SIGLI SEBAGAI RUANG PUBLIK YANG BERNUANSA ISLAMI 西格利镇公园被重新振兴,成为一个伊斯兰教的公共空间
Rumoh: Journal of Architecture Pub Date : 2021-06-30 DOI: 10.37598/rumoh.v11i1.134
Desi Safriana
{"title":"REVITALISASI TAMAN KOTA SIGLI SEBAGAI RUANG PUBLIK YANG BERNUANSA ISLAMI","authors":"Desi Safriana","doi":"10.37598/rumoh.v11i1.134","DOIUrl":"https://doi.org/10.37598/rumoh.v11i1.134","url":null,"abstract":"Keberadaan taman kota merupakan hal yang sangat penting dalam perancangan kota. Selain berfungsi sebagai fasilitas publik, taman kota juga sangat penting keberadaannya jika ditinjau dari berbagai aspek. Berdasarkan Rencana Tata Ruang Provinsi Aceh, setiap Kabupaten/Kota harus memiliki kawasan Ruang Terbuka Hijau (RTH) sebanyak 30%. Penelitian ini mengambil tempat di Kota Sigli yang merupakan salah satu kecamatan yang berada di Kabupaten Pidie, Provinsi Aceh, Indonesia. Pemerintah Kota Sigli saat sekarang ini sedang melakukan pembangunan di berbagai sisi, salah satunya adalah pembangunan taman kota sebagai fasilitas ruang terbuka hijau dan ruang publik. Taman Kota yang berada di jalan Merdeka, tepatnya di tepian sungai Sigli ini sangat berpotensi untuk mengakomodir kebutuhan masyarakat terhadap kebutuhan akan ruang terbuka atau sarana publik. Namun berdasarkan pengamatan penulis di lokasi, taman kota ini terlihat sepi dari pengunjung, kurang terawat dan disalahgunakan sebagai tempat pembuangan sampah. Hal ini tentunya sangat merugikan bagi masyarakat dan lingkungan, mengingat taman kota ini merupakan fasilitas publik yang harus dioptimalkan dengan baik. Untuk meningkatkan kunjungan dan pemanfaatan Taman Kota Sigli ini maka di perlukan tindakan untuk perubahan atau melakukan revitalisasi. Untuk mengetahui tindakan apa yang mesti dilakukan, maka diperlukan identifikasi persepsi masyarakat kota Sigli mengenai taman tersebut. Untuk itu maka dilakukan penelitian ini guna terciptanya taman pusat kota yang representative bernuansa Islami sebagai bagian ruang publik pusat Kota Sigli. Berdasarkan temuan penelitian, telah direncanakan penataan ulang Taman Kota Sigli yang representative dan bernuansa Islami. Diharapkan penelitian ini dapat memberikan kontribusi bagi Pemerintah dan masyarakat Kota Sigli.","PeriodicalId":208177,"journal":{"name":"Rumoh: Journal of Architecture","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128814574","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
KARAKTER ARSITEKTUR RUMAH ULU DI TEPIAN SUNGAI KOMERING 乌鲁河边商业房屋的建筑特征
Rumoh: Journal of Architecture Pub Date : 2021-06-30 DOI: 10.37598/rumoh.v11i1.139
Ina Indah Rahmadani, Wahyu Heny K. Sapardir, Ully Amrina
{"title":"KARAKTER ARSITEKTUR RUMAH ULU DI TEPIAN SUNGAI KOMERING","authors":"Ina Indah Rahmadani, Wahyu Heny K. Sapardir, Ully Amrina","doi":"10.37598/rumoh.v11i1.139","DOIUrl":"https://doi.org/10.37598/rumoh.v11i1.139","url":null,"abstract":"Rumah Ulu merupakan model rumah panggung yang khas dari pedalaman Sumatera Selatan yang masih dapat dijumpai di desa-desa di sepanjang Sungai Komering. Rumah-rumah Ulu di Desa Kangkung saat ini dalam kondisi memprihatinkan. Beberapa mengalami modifikasi, rusak bahkan ambruk. Rumah menjadi saksi sejarah perkembangan arsitektur saat itu. Ini tercermin dari tampilan bangunan dan ruang-ruang yg ada di dalamnya. Sayangnya Upaya pelestarian Rumah Ulu tradisional di pedesaan juga dirasa belum maksimal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pola ruang rumah Ulu berbentuk sederhana dan sangat fungsional. Ruang-ruang yang ada menggambarkan kebutuhan dasar ruang di dalam rumah. Pola ini juga tampaknya diterapkan pada pembangunan perumahan masa kini pada umumnya.","PeriodicalId":208177,"journal":{"name":"Rumoh: Journal of Architecture","volume":"7 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116961432","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
相关产品
×
本文献相关产品
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信