{"title":"Implementasi Akad Qordhu Al-Hasan Terhadap Pembiayaan Modal Usaha Mikro di KSPPS BMT NU Cabang Kendit Kabupaten Situbondo","authors":"Budi Sufyanto","doi":"10.52491/at.v7i1.36","DOIUrl":"https://doi.org/10.52491/at.v7i1.36","url":null,"abstract":"\u0000 \u0000 \u0000Akad Qordu Al-Hasan menyediakan pinjaman dana kepada pihak-pihak yang patut mendapatkannya atau dapat digunakan untuk membantu keuangan nasabah secara cepat dan berjangka pendek. Tujuan penelitian ini, untuk menganalisis implementasi aqad Qordhu Al-Hasan dalam pembiayaan modal mikro. Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini ialah deskriptif kualitatif di KSPPS BMT NU Cabang Kendit Kabupaten Situbondo. Instrumen yang digunakan berupa wawancara, dokumentasi dan survei lapangan. Hasil penelitian mengenai pembiayaan layanan berbasis jamaah atau yang disebut (LASISMA) di KSPPS BMT NU menunjukkan bahwa dalam pembiayaan tersebut menggunakan akad Qordhu Al-Hasan dengan jasa seikhlasnya. Dalam prakteknya, Jazaul Ihsan ditentukan oleh kisaran 18 % sd 20 % sesuai yang disepakati antara pihak BMT dan Mitra. \u0000 \u0000 \u0000","PeriodicalId":207442,"journal":{"name":"At-Turost : Journal of Islamic Studies","volume":"108 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-02-10","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125571985","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Makna Simbolik Tradisi Tingkeban Perpektif ‘Urf Di Kecamatan Cermee Kabupaten Bondowoso","authors":"Fatholla Fatholla","doi":"10.52491/at.v7i1.39","DOIUrl":"https://doi.org/10.52491/at.v7i1.39","url":null,"abstract":"\u0000 \u0000 \u0000Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan makna simbol yang terdapat pada tradisi tingkeban dan hukum tradisi tingkeban perspektif ‘urf. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif, yaitu menggambar beberapa data yang diperoleh di Kecamatan Cermee Kabupaten Bondowoso.Prosedur pengumpulan data menggunakan obeservasi, wawancara dan Dokumentasi. Kemudian dilanjutkan pada proses editing, klasifikasi, verivikasi dan analisa. Proses analisa didukung dengan kajian pustaka berupa makna simbol dan ‘urf. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa 1) Tradisi tingkeban di Kecamatan Cermee Kabupaten Bondowoso dikategorikan sebagai ‘urf shahih yang tidak bertentangan dengan syara’ atau nash (Al-Qur’an dan hadits) serta membawa kebaikan. 2) Ada tiga makna simbol pada tradisi tingkeban baik sesaji dan perlengkapan maupun pelaksanaannya yaitu: pertama makna religius yaitu ungkapan rasa syukur kepada Allah dan selalu taat beribadah kepada-Nya serta memohon keselamatan bagi perempuan yang hamil dan juga bagi bayi yang ada dikandungannya. Kedua, makna moral (sopan santun) yaitu kesiapan orang tua untuk merawat dan membimbing anaknya untuk menjadi seseorang yang mempunyai akhlak (sopan santun). Ketiga, makna sosial yaitu manusia sebagai mahluk sosial yang tidak bisa hidup sendirian melainkan hidup bermasyarakat sehingga manusia harus saling membantu dan saling tolong menolong. \u0000 \u0000 \u0000 \u0000Al-Barry, Muhammad Dahlan.1994. Kamus Ilmiah Populer. Surabaya: Arkola. Chafidh dan A.M, Asror. 2008. Tradisi Islam Panduan Prosesi Kelahiran, Perkawinan \u0000dan Kematian. Surabaya : Khalista. \u0000Hadi, Sutrisno. 1990. Metodologi Penelitian Research II. Yogyakarta: Andi Offset. \u0000Herawati, Isni. 1998. Perubahan Nilai Nilai Upacara Tradisional pada Masyarakat pendukung. Jogjakarta: Direktorat Sejarah. \u0000______________ 2007. Makna Simbolik sajen Tingkeban. Yogyakarta: Jantra. \u0000 \u0000 \u0000 \u0000 \u0000 \u0000","PeriodicalId":207442,"journal":{"name":"At-Turost : Journal of Islamic Studies","volume":"25 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-02-10","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123360150","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Transaksi Jual Beli Produk Grabfood Dalam Perspektif Maqashid Al- Shari’ah di Kabupaten Banyuwangi","authors":"Siti Suharlina","doi":"10.52491/at.v7i1.37","DOIUrl":"https://doi.org/10.52491/at.v7i1.37","url":null,"abstract":"\u0000 \u0000 \u0000GrabFood, ialah menggunakan akad al-murabahah li al-amribi ash-shira’, yaitu jual beli murabahah yang dilakukan setelah ada pesanan dari pemesan yang mengajukan pembelian secara murabahah. Bentuk murabahah ini melibatkan tiha pihak, yaitu pemesan pembelian (konsumen), pembeli (driver Grab) dan penjual (merchant).Maka dari itu tujuan penulisan artikel ini mengkaji transaksi jual beli produk grabfood dalam perspektif maqashid Al-Shari’ah. Metode yang digunakan pada penelitian ini ialah kualitatif yang bertempatan di kabupaten Banyuwangi. Hasil menunjukkan, jika dikaji maqashid al-shari’ah yang ada dalam transaksi ini adalah tingkatan Tahsiniyah. Bentuk kemaslahatan yang ada pada grabfood adalah makanan halal, adanya keamanan (terhindar dari penipuan), dan transaksi yang dilakukan jelas. Sedangkan pada sistem pembayaran menggunakan OVO, kesesuaian OVO dengan prinsip maqashid al- shari’ah dalam menjaga harta pada tingkatan hajiyat dapat memperhatikan keamanan, kehalalan, dan tabzir (pemborosan). Selain itu, OVO memiliki keunggulan dalam mendatangkan kemaslahatan, diantaranya, transaksi pembayaran dilakukan dimuka, transaksi lebih mudah karena dilakukan secara online, serta efisien. \u0000 \u0000 \u0000","PeriodicalId":207442,"journal":{"name":"At-Turost : Journal of Islamic Studies","volume":"59 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-02-10","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"120947166","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Paradigma Pesantren Terhadap Pendidikan Karakter di Lembaga Formal","authors":"Imam Baihaki","doi":"10.52491/at.v7i1.30","DOIUrl":"https://doi.org/10.52491/at.v7i1.30","url":null,"abstract":"\u0000 \u0000 \u0000Pendidikan karakter menjadi keharusan karena pendidikan tidak hanya menjadikan peserta didik cerdas, pendidikan juga diharapkan membangun budi pekerti yang baik, dalam kehidupan. Maka perlu ada beberapa analisis mendalam tentang pendidikan karakter pada pesantren, sehingga tujuan penulisan artikel ini untuk mengkaji paradigma pendidikan pesantren dilembaga pendidikan formal. Metode yang digunakan pada artikel ini ialah kajian litelatur. Analisis yang digunakan dengan menganalisis jurnal, buku, dan lainnya sehingga menemukan simpulan paradigma pesantren terhadap pendidikan karakter di lembaga formal. Hasil kajian menunjukkan pendidikan karakter di lembaga formal pondok pesantren merupakan lembaga yang sangat baik untuk membangun, dan membentuk karakter peserta didik, sehingga nantinya akan menjadi manusia yang berahlak mulia, dan terbentuknya karakter positif yang tertanam dalam perilaku peserta didik. Pesantren menjadi sebuah alternative dalam mengimplementasikan pendidikan karakter terhadap anak didik. Dengan kekhasan pola pendidikan di pesantren, maka sangat memungkinkan untuk melaksanakannya pendidikan karakter dipesantren bahkan sudah banyak yang berhasil dalam mengimplementsikan di tengah tengah masyarakat. Harapan ke depan, bahwa pesantren menjadi ujung tombak dalam meningkatkan kualitas dan sumber daya manusia di negara Indonesia di masa yang akan datang. \u0000 \u0000 \u0000","PeriodicalId":207442,"journal":{"name":"At-Turost : Journal of Islamic Studies","volume":"1 2 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-02-10","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121423413","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Metodologi Bayani Sebagai Istinbat Hukum : Pandangan Abdul Khallaf","authors":"M. Suhri","doi":"10.52491/at.v7i1.20","DOIUrl":"https://doi.org/10.52491/at.v7i1.20","url":null,"abstract":"Metodologi sangatlah urgen dalam isntinbat hukum. Para ulama beragam dalam tentang metodologi istinbat hukum. Ada yang memahami secara eksklusif secara, teks (bayani), dan Iluminasi (irfani) pembuktian (burhani). Ushul Fiqh adalah bidang ilmu yang mempelajari secara konsinten kaidah-kaidah dalam istinbat hukum. Diantara kaidah- kaidah ushul fiqh dalam istinbat hukum ialah dari segi kebahasaan (tekstual) atau yang lebih dikenal dengan Bayani. Penelitian ini bertujan untuk menganalis bagaimana proses produk hukum menggunakan metode tekstual (bayani) yang dijabarkan oleh Abdul Wahhab Khallaf. Penelitian ini termasuk pada kluster Kualitatif dengan pendekatan study pustaka. Hasil dari penelitian ini konsep bayani bertumpu pada otoritas teks sebagai pengetahuan dalam proses pengambilan hukum sehingga tidak memerlukan penalaran. Adapun istinbat hukum melalui metodologi Bayani melingkupi beberapa hal. Akan tetapi, tulisan ini ingin mengkaji lebih jauh bagaimana cara istinbat hukum tentang kebahasaan, yang kami batasi pada pembahasanAam dan Khas. Menurut pandangan Abdul Wahab Khallaf.","PeriodicalId":207442,"journal":{"name":"At-Turost : Journal of Islamic Studies","volume":"8 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-02-10","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124385475","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Forex Online Tranding (FOT) Dalam Perspektif Hukum Ekonomi Islam (Telaah Kasus Para Pengguna FOT)","authors":"Zulfatul Mukarromah","doi":"10.52491/at.v7i1.38","DOIUrl":"https://doi.org/10.52491/at.v7i1.38","url":null,"abstract":"\u0000 \u0000 \u0000Forex Online Trading termasuk dalam perdagangan berjangka, dimana tidak ada pengiriman langsung pada saat transaksi. Selain itu dalam proses transaksinya terdapat margin atau jaminan yang harus diberikan investor kepada Broker Forex Online dan sistem transaksi short selling yang menjadi ciri khas dari Forex Online Trading sehingga terjadi praktik penjualan tanpa hak kepemilikan. Tujuan penelitian ini untuk mencari pandangan hukum Islam tentang perdagangan forex online. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif hukum Islam. Dengan metode penelitian, wawancara, observasi dan dokumentasi. Dalam penelitian ini, peneliti berperan sebagai human instrument yang fungsinya mengatur fokus penelitian, memilih informan sebagai sumber data, melakukan pengumpulan data, menilai kualitas data, menganalisis data, menginterpretasikan data dan membuat kesimpulan atas temuannya. Hasil munjukkan proses registrasi, perjanjian kontrak, saldo pengisian, dan proses inti yaitu transaksi jual beli dalam perdagangan valas online tersebut bertentangan dengan konsep hukum ekonomi Islam. Transaksi forex online trading hukumnya haram. Karena mengandung unsur gharar dan maysir yang dilarang dalam hukum ekonomi Islam. \u0000 \u0000 \u0000","PeriodicalId":207442,"journal":{"name":"At-Turost : Journal of Islamic Studies","volume":"13 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-02-10","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126544677","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Faktor Imajinasi Terhadap Pembentuk Ide Cerita Dalam Buku Kumpulan Cerpen Berlayar Bersama Ibnu Batuta","authors":"Redi Kurniawan","doi":"10.52491/at.v7i1.40","DOIUrl":"https://doi.org/10.52491/at.v7i1.40","url":null,"abstract":"\u0000 \u0000 \u0000Tujuan karya tulis ini adalah untuk menganalisis faktor-faktor pembentuk ide cerita dalam buku kumpulan cerpen Berlayar Bersama Ibnu Batuta, buku antologi karya peserta ekstrakurikuler creative writing di Madrasah Ibtidaiyah Terpadu Ar-Roihan Lawang. Ide dalam pembentuk cerita fiksi dapat dikembangkan dari imajinasi, pengalaman pribadi, pengalaman orang lain, maupun observasi. Penelitian dalam karya tulis ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian studi kasus. Data didapatkan dari hasil wawancara, dokumen, dan angket questioner dengan responden sebanyak 6 siswa. Berdasarkan analisis data ditemukan bahwa sebesar 50% responden menggunakan imajinasi dalam mengembangkan tulisan, 50% responden menggunakan pengalaman pribadi dalam pembentuk ide, 50% responden lebih mudah menggunakan imajinasi untuk menuliskan sesuatu, dan 83% responden akan menulis lagi dengan menggunakan imajinasi. Kesimpulan dari penelitian ini adalah imajinasi masih merupakan ide utama dalam pembentuk cerita fiksi, disamping pengalaman pribadi. Siswa yang akan menulis disarankan untuk sering membaca cerpen maupun novel sehingga imajinasi melalui karakter, plot, dan latar cerita dapat terbentuk dalam pikiran. \u0000 \u0000 \u0000","PeriodicalId":207442,"journal":{"name":"At-Turost : Journal of Islamic Studies","volume":"284 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-02-10","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123379198","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}