{"title":"Evaluasi Psikometri Cognitive Emotion Regulation Quetionnaire: Versi Indonesia","authors":"Andi Tenri Faradiba, Puti Febrayosi","doi":"10.35814/MINDSET.V9I02.731","DOIUrl":"https://doi.org/10.35814/MINDSET.V9I02.731","url":null,"abstract":"Cognitive emotion regulation adalah konsep regulasi emosi yang berfokus pada proses evaluasidan modifikasi emosi dengan menggunakan strategi kognitif. Strategi yang digunakan individu dalam mengelola emosi memiliki hubungan dengan kecenderungannya mengalami kecemasan dan depresi. Penelitian sebelumnya berhasil mengembangkan alat ukur cognitive emotion regulation dalam beberapa versi, tetapi belum ada penelitian yang membuat alat ukur tersebut versi Indonesia. Penelitian ini bertujuan melakukan adaptasi alat ukur cognitive emotion regulation questionnaire dengan menggunakan mahasiswa sebagai partisipan. Alat ukur ini terdiri dari 36 item yang terbagi ke dalam 8 dimensi, yaitu self blame, other blame, acceptance, rumination, positive refocusing, refocus on planning, positive reappraisal, putting into persepctive, dan catastrophizing. Ada sebanyak 196 mahasiswa (Laki-laki= 18% dan Perempuan=82%) terlibat dalam penelitian ini. Teknik pengujian validitas dan reliabilitas menggunakan Rasch Model pada aplikasi winsteps. Hasilnya adalah seluruh item dinyatakan valid dengan rentang reliabilitas alpha cronbach 0,6 hingga 0,85. Oleh karena itu, alat ukur cognitive emotion regulation questionnaire versi Indonesia dinyatakan mampu mengukur regulasi emosi kognitif secara valid.","PeriodicalId":200067,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah Psikologi MIND SET","volume":"25 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-07-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114983572","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Gambaran Motivasi Kerja dan Work Engagement Ditinjau dari Urutan Kelahiran Karyawan","authors":"Mutiara Mirah Yunita","doi":"10.35814/MINDSET.V10I01.737","DOIUrl":"https://doi.org/10.35814/MINDSET.V10I01.737","url":null,"abstract":"Perusahaan seringkali mengalami permasalahan akibat motivasi kerja karyawan yang rendah. Ada berbagai faktor yang dapat mempengaruhi hal tersebut salah satunya dari kepribadian individu itu sendiri yang juga dibentuk dari urutan kelahiran. Hasil penelitian menunjukkan pada variabel motivasi kerja, anak tunggal dan anak pertama memiliki nilai tertinggi. Kemudian pada variabel work engagement, anak tunggal dan anak pertama memiliki nilai tertinggi. Sedangkan pada dimensi vigor, anak tunggal dan anak tengah memiliki nilai tertinggi. Kemudian pada dimensi dedication, anak pertama dan anak terakhir memiliki nilai tertinggi. Pada dimensi absorption, anak pertama dan anak terakhir memiliki nilai tertinggi. Implikasi dalam penelitian ini adalah perusahaan dapat mempertimbangkan mengenai urutan kelahiran sebagai sarana dalam menempatkan karyawan dalam suatu jabatan. Selain itu, hasil dari penelitian ini diharapkan seorang atasan dapat memprediksikan motivasi dan work engagement karyawan dalam bekerja. Selain itu, perusahaan dapat mengembangkan strategi pembelajaran dalam menghadapi motivasi dan work engagement yang rendah sesuai dengan urutan kelahiran.","PeriodicalId":200067,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah Psikologi MIND SET","volume":"28 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-07-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123319291","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Gambaran Pembentukan Identitas Agama pada Religious Disbeliever Usia Emerging Adult","authors":"Rizikita Imanina, M. Akhyar","doi":"10.35814/MINDSET.V9I01.723","DOIUrl":"https://doi.org/10.35814/MINDSET.V9I01.723","url":null,"abstract":"Usia Emerging adult merupakan periode kehidupan yang memberikan kesempatan dalam mengeksplorasi identitas sebelum memasuki usia dewasa. Pada masa transisi ini salah satu hal yang dieksplorasi adalah keyakinan agama. Meningkatnya keraguan terhadap keyakinan agama yang didapatkan dari orang tua, mengarahkan emerging adult menuju ketidakpercayaan agama. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat proses eksplorasi identitas agama untuk mencapai komitmen menjadi religious disbeliever. Penelitian ini menggunakan metode basic descriptive qualitative study, dengan menggunakan metode wawancara dan observasi dalam pengambilan data. Subjek terdiri dari dua orang religious disbeliever yang sebelumnya merupakan seorang muslim yang berkonversi menjadi seorang Agnostik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses pembentukan identitas yang dialami oleh subjek tidak hanya dilihat dari keberadaan ada atau tidaknya proses eksplorasi dan pencapaian komitmen, tetapi juga terdapat peran eksternal yang berperan pada diri emerging adult, yaitu peran orang tua dan peran lingkungan sosial.","PeriodicalId":200067,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah Psikologi MIND SET","volume":"17 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-07-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"117282873","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Hubungan antara Big Five Personality Trait dengan Celebrity Worship pada Dewasa Muda Penggemar K-Pop di Sosial Media","authors":"Vera Novita Efathania, Aisyah","doi":"10.35814/MINDSET.V10I01.734","DOIUrl":"https://doi.org/10.35814/MINDSET.V10I01.734","url":null,"abstract":"Musik K-Pop semakin mendunia dan diminati, termasuk di Indonesia. Budaya pengidolaan terhadap idol K-Pop tidak hanya dilakukan oleh remaja, melainkan masih dilakukan oleh kaum dewasa muda. Penggemar memusatkan kegiatan pengidolaan pada bias, yaitu idol K-Pop yang paling digemari. Seiring perkembangan teknologi, penggemar melakukan kegiatan pengidolaan melalui media sosial. Kegiatan penggemar di media sosial menunjukkan bentuk celebrity worship, yaitu obsesi terhadap satu atau lebih sosok selebriti. Celebrity worship ditemukan berkaitan dengan tipe kepribadian tertentu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui lebih jauh mengenai hubungan antara big five personality trait dengan celebrity worship pada dewasa muda penggemar K-Pop di media sosial. Sampel penelitian ini adalah 328 individu dewasa muda berusia 18-40 tahun di JABODETABEK. Celebrity worship diukur menggunakan Celebrity Attitude Scale (CAS) dan big five personality trait diukur menggunakan IPIP-NEO. Hasil uji dengan teknik pearson correlation menunjukkan adanya hubungan positif yang signifikan antara neuroticism dan agreeableness dengan celebrity worship. Penelitian selanjutnya dapat meneliti lebih dalam mengenai tipe-tipe personality yang sudah terbukti berkaitan dengan celebrity worship, misalnya neuroticism.","PeriodicalId":200067,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah Psikologi MIND SET","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-07-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122179555","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Hubungan antara Coping terkait Stres Sekolah dan Persepsi Keterlibatan Orangtua pada Remaja","authors":"Namira Insyiranda, Airin Yustikarini Saleh","doi":"10.35814/MINDSET.V10I01.739","DOIUrl":"https://doi.org/10.35814/MINDSET.V10I01.739","url":null,"abstract":"Applying functional coping when dealing with school-related problems is very important that can be benefical to make a good academic performance at the school. There are several factors that can affect the use of coping in adolescents. Parental involvement was assumed can predict the use of coping in adolescents. The aim of this study is to examine the relationship between parental involvement that perceived by students and coping with school-related stress in adolescence. Participants of this study was 405 adolescents in third grade of high school from eight different schools. Perceived parental involvement was measured in two version for father and mother, using Reported Father Involvement Scale (Finley & Schwartz, 2004) and Reported Mother Involvement Scale (Finley, Mira, & Schwartz, 2008). Coping with school-related stress was measured by Coping Accross Situational Questionnaire-Revised (Barnes, 2011). The result showed that there are significant relationship between two types of coping style, that were active coping and internal coping with both perceived father involement and perceived mother involvement.","PeriodicalId":200067,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah Psikologi MIND SET","volume":"140 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-07-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131979204","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Anindya Dewi Paramita, F. A. Hadis, Fenny Hartiani
{"title":"Penerapan Parent-Child Interaction Therapy (PCIT) untuk Menangani Masalah Perilaku Disruptive pada Anak Usia Prasekolah","authors":"Anindya Dewi Paramita, F. A. Hadis, Fenny Hartiani","doi":"10.35814/MINDSET.V10I01.738","DOIUrl":"https://doi.org/10.35814/MINDSET.V10I01.738","url":null,"abstract":"Perilaku disruptive merupakan suatu istilah yang memayungi serangkaian perilaku seperti temper tantrum, menangis dan mengeluh yang berlebihan, terus menerus menuntut perhatian, tidak patuh, melawan, agresif terhadap diri sendiri atau orang lain, mencuri, berbohong, merusak barang-barang, serta tindak kekerasan (Schroeder & Gordon, 2002). Tujuan penelitian ini adalah untuk memaparkan sebuah studi kasus mengenai penerapan Parent-Child Interaction Therapy (PCIT) kepada anak usia 3 tahun yang melawan dan menunjukkan perilaku disruptive. Setelah mengikuti 10 sesi PCIT dalam dua bulan, F menunjukkan penurunan perilaku bermasalah yang signifikan. Hasil penelitian menunjukkan di akhir sesi anak berhasil menunjukkan penurunan perilaku disruptive dan peningkatan kepatuhan terhadap ibu. Di sisi lain, keterampilan ibu dalam memberikan perhatian positif kepada anak, memberikan perintah yang efektif, serta memberikan konsekuensi yang tepat atas sikap anak juga mengalami peningkatan.","PeriodicalId":200067,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah Psikologi MIND SET","volume":"238 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-07-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123358432","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Astri Hesti Cahyani, M. Akhyar, Hayyu Niandhini, Siva Alfira, N. Ananda, Naura Seulanga
{"title":"Meski Lama di Kereta, Kamu Masih Bisa Bahagia","authors":"Astri Hesti Cahyani, M. Akhyar, Hayyu Niandhini, Siva Alfira, N. Ananda, Naura Seulanga","doi":"10.35814/MINDSET.V9I02.733","DOIUrl":"https://doi.org/10.35814/MINDSET.V9I02.733","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk melihat perbedaan kepuasan hidup pada pekerja komuter dan yang bukan pekerja komuter. Partisipan penelitian ini secara keseluruhan terdiri atas 94 pekerja yang bertempat tinggal di wilayah Bogor. Pengukuran kepuasan hidup dengan menggunakan The Satisfaction With Life Scale (SWLS) (Diener, Emmons, Larsen, & Griffin, 1985). Hasil ini dapat disimpulkan bahwa tidak ada beda kepuasan hidup antara pekerja komuter dengan pekerja bukan komuter.","PeriodicalId":200067,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah Psikologi MIND SET","volume":"81 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-07-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121733116","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Instagram Use and First-Year College Students' Social Adjustment","authors":"Elok D. Malay","doi":"10.35814/MINDSET.V10I01.736","DOIUrl":"https://doi.org/10.35814/MINDSET.V10I01.736","url":null,"abstract":"Despite many research on the relation between social media and college students, the results are still varied. Moreover, a study that focuses on patterns of social media use is still limited, especially in Indonesia. Therefore, this study tested the relationship between patterns of Instagram (IG)-a popular social media in Indonesia-use and social adjustment of the first-year college students. This correlational study involved 137 college students in Jakarta Greater Area. Data were gathered using The Instagram Perceived Use Scale and The Social Adjustment subscale of The Student Adaptation to College Questionnaire (SACQ). The multiple regression statistical analysis showed that among four patterns of IG use, only three patterns related to the freshmen' social adjustment. They were the pattern of maintaining a social connection (MSC), sharing and seeking personal information (SSPI), and gaming (GAME). Furthermore, MSC was the only significant predictor to college freshmen's social adjustment. Meanwhile, there was no correlation between social adjustment and using IG for pursuing social romantic or sexual relationships (PRSR). In conclusion, IG use could significantly predict first-year college students' social adjustment as long as the usage is intended to maintain their social connections. ","PeriodicalId":200067,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah Psikologi MIND SET","volume":"18 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-07-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123116299","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Time Management sebagai Prediktor Happiness pada Kelompok Usia Dewasa Muda","authors":"Dania Aris Dyanti, Dewa Fajar Bintamur","doi":"10.35814/MINDSET.V9I01.724","DOIUrl":"https://doi.org/10.35814/MINDSET.V9I01.724","url":null,"abstract":"Kelompok usia dewasa muda memiliki beragam tuntutan dan kesibukan yang harus dijalani, sehingga perlu keterampilan time management untuk membantu mengatur waktu secara efektif dan menurunkan stres. Kondisi individu yang menunjukkan tidak adanya stres adalah salah satu komponen dari konsep happiness. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah time management merupakan prediktor happiness pada dewasa muda. Pengukuran time management dilakukan menggunakan ATMS dan pengukuran happiness menggunakan OHQ. Pengambilan data dilakukan secara online pada 320 partisipan. Analisis regresi yang dilakukan menunjukkan bahwa time management merupakan prediktor yang signifikan untuk meningkatkan happiness pada dewasa muda. Hasil penelitian ini menjadi pengembangan dari penelitian sebelumnya terkait hubungan antara time management dengan happiness, bahwa dengan time management, individu lebih mampu menggunakan waktunya secara efektif, mengalokasikan waktu untuk menjaga keseimbangan antara bekerja dan menjalankan aktivitas lain sebagai bentuk kesenangan dalam hidup.","PeriodicalId":200067,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah Psikologi MIND SET","volume":"9 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-07-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"134249771","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Efektivitas Acceptance Commitment Therapy dalam Meningkatkan Subjective Well-Being pada Dewasa Muda Pasca Putusnya Hubungan Pacaran","authors":"Sri Juwita Kusumawardhani, E. K. Poerwandari","doi":"10.35814/MINDSET.V9I01.727","DOIUrl":"https://doi.org/10.35814/MINDSET.V9I01.727","url":null,"abstract":"Romantic relationship is one of the most important assets for individual’s self esteem, health and happiness or their subjective well-being (Reis, Collins, & Berscheid, 2000). By that fact, the broke-up of the romantic relationship can decrease the level of happiness and subjective well-being of individuals whether the subjective well-being itself is relatively stable for the entire life (Park & Sanchez, 2007). Sometimes an individual responded their broke-up by doing some maladaptive acts such as an endless emotional distress and obsessive act just to get back their ex-partner. The purpose of this research is to give Acceptance Commitment Therapy (ACT) in order to enhance people’s happiness. The research design is using one group pretest-postest design. As a partisipant, young adult should be in 20 until 40 years of age. This intervention contains 5 (five) session which held once in a week and the duration is ± 90 minutes per session. Based on the quantitative evaluation with Oxford Happiness Questionnaire and Core Bereavement Item, and also the qualitative evaluation from observation and interview, the main result pointed that Acceptance Commitment Therapy is effectively proven to increase subjective well-being in Young Adults’ post relationship dissolution.","PeriodicalId":200067,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah Psikologi MIND SET","volume":"18 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-07-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131583473","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}