Samuel Calvin Situmorang, Fransiska Dewi Setiowati Sunaryo, Anak Agung Inten Asmiriati
{"title":"Pengaruh Adanya Gojek Terhadap Pengemudinya di Kota Denpasar Tahun 2015-2020","authors":"Samuel Calvin Situmorang, Fransiska Dewi Setiowati Sunaryo, Anak Agung Inten Asmiriati","doi":"10.24843/pjiib.2023.v23.i01.p11","DOIUrl":"https://doi.org/10.24843/pjiib.2023.v23.i01.p11","url":null,"abstract":"Adanya gojek sangat membantu dalam kehidupan perkotaan, selain mudah dijangkau, efisiensi waktu tunggu menjadi dasar yang membuat gojek begitu banyak peminat di Kota Denpasar. Gojek tidak hanya membantu dari segi penumpang, jika dilihat dari sisi pengemudi adanya gojek menciptakan lapangan kerja baru. Dalam penelitian ini, penulis mengkaji dampak yang ada semenjak gojek beroprasi di kota dari segi ekonomi dan sosial yang ditimbulkan dari sisi pengemudi. Penelitian ini banyak mengambil data melalui wawancara dengan para pengemudi. Dari hasil penelitian, adanya gojek memberi dampak kepada yang banyak 1. Secara ekonomi gojek bisa menjadi mata pencaharian karena jam kerja dan durasi bekerja yang fleksibel. Selain alasan jam kerja dan durasi bekerja yang dapat diatur sendiri, gojek juga memberi bonus-bonus atau insentif bagi pengemudi yang mampu menyelesaikan target orderan. 2. Memunculkan paguyuban atau komunitas antar sesama pengemudi yang bersifat kekeluargaan dan gotong royong. Berkat gojek, para pengemudi membuat komunitas untuk saling membantu yang bersifat kekeluargaan antar mitra pengemudi untuk saling membantu dalam pekerjaan. Tidak hanya berdampak ke para pengemudi saja, adanya gojek juga memberi dampak baik terhadap pariwisata di Kota Denpasar. Aksebilitas dan dapat menjangkau ke semua daerah di Kota Denpasar membuat pariwisata di denpasar menjadi berkembang berkat adanya gojek. Adanya gojek memberi dampak yang baik bukan hanya kepada mitranya saja tetapi juga pariwisata di Kota Denpasar.","PeriodicalId":192180,"journal":{"name":"Pustaka : Jurnal Ilmu-Ilmu Budaya","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-04-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125776306","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Figurative Language Used in Bible Old Testament","authors":"Felisita Ronsmin, Ni Putu Cahyani Putri Utami","doi":"10.24843/pjiib.2023.v23.i01.p10","DOIUrl":"https://doi.org/10.24843/pjiib.2023.v23.i01.p10","url":null,"abstract":"This article aimed to analyze the figurative language used in the Bible Old Testament. The objectives of this research are to find out types of figurative language and the meanings in the Bible Old Testament. To analyze the data, the author uses the main theory proposed by Knickerbocker and Reninger (1963) entitled Interpreting Literature and the theory of meaning proposed by Leech (1981) entitled Semantics. This article analyzed the data by using a qualitative method. The data were collected by reading the Bible, taking note and classifying the sentences that contain figurative language. The data was taken from the Bible Old Testament. The types of figurative language found in Bible Old Testament were simile (3 items or 37,5%), metaphor (1 item or 12,5%), personification (1 item or 12,5%), paradox (1 item or 12,5%), and hyperbole (2 items or 25%). Simile is the dominant type and there are 3 types with the least result found in the Bible Old Testament namely metaphor, personification, and paradox. ","PeriodicalId":192180,"journal":{"name":"Pustaka : Jurnal Ilmu-Ilmu Budaya","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-04-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131394918","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Sejarah dan Profil Wisatawan Jepang","authors":"I. K. W. Astina","doi":"10.24843/pjiib.2023.v23.i01.p09","DOIUrl":"https://doi.org/10.24843/pjiib.2023.v23.i01.p09","url":null,"abstract":"Penelitian ini membahas tentang sejarah kebudayaan dan profil wisatawan Jepang secara ringkas baik dari masa kuna sampai restorasi meiji yang membawa pembaharuan dan kemajuan bangsa Jepang untuk bersaing dengan bangsa Eropa saat itu. Bahkan masa restorasi meiji juga dianggap sebagai titik balik kehancuran Jepang karena merasa besar dan kuat melakukan resistensi terhadap bangsa Eropa. Akibat dari tindakan tersebut bangsa Jepang mengalami kehancuran sesaat namun kemudian bangkit kembali mengejar kemajuan bersanding dengan bangsa yang pernah menghancurkannya. Mempelajari kebudayaan suatu negara merupakan hal yang sangat urgen dewasa ini, mengingat perkembangan pariwisata yang memungkinkan adanya perpindahan atau pergerakan atau beperginya orang-orang ke suatu negara (daerah tujuan wisata). Jepang sebagai industri maju banyak warganya menggunakan waktu luang bepergian ke luar negeri untuk berekreasi ke berbagai tempat tujuan wisata (tourist destination). Sudah tentu Indonesia sebagai salah satu negara tujuan wisata akan memperoleh limpahan wisatawan Jepang. Melihat kecenderungan ini dalam mengantisipasi kedatangan wisatawan Jepang, perlu deketahui, dikaji, dipelajari dan dipahami tentang; Bagaimana sejarah kebudayaan dan profil wisatawan Jepang ? Dari pernyataan tersebut terdapat korelasi bahwa mampelajari kebudayaan dan profil suatu negara sangat penting artinya dalam mengantisipasi perkembangan pariwisata khususnya hubungan antar personal dengan penduduk di daerah tujuan wisata.","PeriodicalId":192180,"journal":{"name":"Pustaka : Jurnal Ilmu-Ilmu Budaya","volume":"16 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-04-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115680262","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Kajian Literatur: Kebudayaan dan Kearifan Lokal Suku Badui dalam Menghadapi Pandemi Covid-19","authors":"Anisatul Khanifah, S. Harianto","doi":"10.24843/pjiib.2023.v23.i01.p04","DOIUrl":"https://doi.org/10.24843/pjiib.2023.v23.i01.p04","url":null,"abstract":"Eksistensi virus covid-19 memberikan dampak negatif yang merugikan, korban jiwa akibat virus covid-19 di indonesia menunjukkan bahwa virus covid-19 sangat berbahaya, beberapa kebijakan telah dilakukan oleh pemerintah demi menekan penyebaran covid-19. Tetapi sampai saat ini masih ada kawasan dengan 11.800 penduduk dimana hanya ada dua orang yang terpapar covid-19 yaitu Suku Badui. Tujuan penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana suku badui dengan kebudayaan dan kearifan lokalnya mampu menghadapi pandemi covid-19. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan menggunakan metode studi Literatur. Kajian literatur dijadikan sebagai dasar dalam membangun konsep bahasan. Data yang digunakan berasal dari data sekunder seperti jurnal, artikel, laporan penelitian, buku dan situs-situs internet terpacaya yang relevan terhadap topik bahasan. Penelitian ini menunjukkan bahwa (1) Masyarakat adat badui memilki dua sisem pemerintahan yakni nasional dan adat (2) Masyarakat adat badui menyebut tetua adat suku badui dengan sebutan Pu’un, pu’un memiliki kekuasaan dan kewenangan yang sangat tinggi (3) Pu’un memberikan arahan untuk taat terhadap protokol kesehatan. Sehingga Masyarakat adat badui sangat patuh terhadap anjuran Pu’un untuk mematuhi protokol kesehatan sebagai salah satu faktor berhasilnya suku badui menghadapi covid-19","PeriodicalId":192180,"journal":{"name":"Pustaka : Jurnal Ilmu-Ilmu Budaya","volume":"2 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-04-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114625978","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Pelestarian Nilai Kearifan Lokal Melalui Kesenian Reog Kendang di Tulungagung","authors":"Bina Andari Nurmaning, Nik Haryanti","doi":"10.24843/pjiib.2023.v23.i01.p08","DOIUrl":"https://doi.org/10.24843/pjiib.2023.v23.i01.p08","url":null,"abstract":"Nilai kearifan lokal tersebut hampir dimiliki oleh seluruh daerah di Indonesia, hanya saja dalam realitasnya sangat jarang mendapati kearifan lokal yang diberdayakan dalam keseharian sebagai akibat langsung dari era globalisasi. Adanya kaitan yang begitu besar antara kebudayaan dan masyarakat menjadikan kebudayaan sebagai suatu hal yang sangat penting bagi manusia dimana masyarakat tidak dapat meninggalkan budaya yang sudah dimilikinya. Nilai kearifan lokal hampir dimiliki oleh seluruh daerah, hanya saja dalam realitasnya sangat jarang mendapati kearifan lokal yang diberdayakan dalam keseharian sebagai akibat langsung dari era globalisasi. Ragam kearifan lokal salah satunya adalah kesenian reog kendang. Pendekatan penelitian yaitu penelitian kualitatif. Pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan metode observasi, wawancara dan dokumentasi. Analisis data dilakukan yaitu: Reduksi Data (data reduction) Penyajian Data (data display) Verifikasi Data (conclusion drawing/verification). Hasil penelitiannya adalah siswa berlatih menari reog kendang untuk pelestarian nilai kearifan lokal dilakukan dengan: berlatih menari dengan rajin, berdiskusi tentang bagaimana cara agar mampu mengikuti gerakan tari dengan cepat, bermain dan bercanda dengan teman, a mudah bosan jika tidak mampu mengikuti gerakan yang dianggap sulit. Reog Kendang ini ditampilkan secara berkelompok oleh 6 orang penari yang masing-masing dari mereka membawa kendang atau dhodhog. Reog Kendang ini masih sering di tampilkan dalam acara-acara besar yang diadakan di kabupaten Tulungagung, Jawa Timur. Selain itu tarian ini juga sering di berbagai festival budaya, baik di daerah maupun tingkat nasional. Seiring dengan perkembangan jaman tarian ini mulai terlihat banyak perubahannya, dengan penambahan berbagai variasi dari segi gerakan, kostum, musik pengiring atau penyajiannya.","PeriodicalId":192180,"journal":{"name":"Pustaka : Jurnal Ilmu-Ilmu Budaya","volume":"25 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-04-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"117097715","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Wahyu Agil Permana, Andini Shira Putri, Rinaldo Adi Pratama
{"title":"Kebudayaan Indis: Hasil Akulturasi Budaya antara Jawa dengan Kolonial Belanda","authors":"Wahyu Agil Permana, Andini Shira Putri, Rinaldo Adi Pratama","doi":"10.24843/pjiib.2023.v23.i01.p07","DOIUrl":"https://doi.org/10.24843/pjiib.2023.v23.i01.p07","url":null,"abstract":"Indische culture is a culture that results from a combination of European (Dutch) culture and local (Javanese) culture. Starting from the arrival of the Dutch to Indonesia which resulted in a cultural contact. Caused by this cultural contact, then led to acculturation between Dutch culture and local culture resulting in a new culture called Indische culture. This article was written with the aim of finding out about how Indische culture can enter and develop in Indonesia. The method used is literature study, namely by collecting historical sources and data consisting of archives, documents, books, journals, newspapers and magazines.","PeriodicalId":192180,"journal":{"name":"Pustaka : Jurnal Ilmu-Ilmu Budaya","volume":"62 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-04-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130018196","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Analisis Etnografi dalam Tradisi Kenduri Sko Masyarakat Adat Tarutung Kerinci Jambi","authors":"Priazki Hajri","doi":"10.24843/pjiib.2023.v23.i01.p02","DOIUrl":"https://doi.org/10.24843/pjiib.2023.v23.i01.p02","url":null,"abstract":"Kenduri Sko merupakan tradisi adat yang dilakukan oleh masyarakat kerinci setiap lima tahun sekali, wujud tradisi ini yaitu membersihkan benda-benda pusaka warisan dari nenek moyang, seperti rambut leluhur, keris dan tombak, selain itu dalam tradisi ini juga bertujuan untuk pengukuhan ninik mamak dan tetua adat yang baru dan dipilih berdasarkan garis keturunan. Ritual lain yang dilakukan dalam tradisi ini yaitu pembakaran kemenyan dengan tujuan memanggil roh-roh para leluhur biasanya dilakukan pada saat kesenian silat sebagai salah satu rangkaian dari tradisi Kenduri Sko, Rangkaian selanjutnya yaitu duduk makan bersama serta membagikan makanan khas dari acara ini kepada masyarakat sekitar.","PeriodicalId":192180,"journal":{"name":"Pustaka : Jurnal Ilmu-Ilmu Budaya","volume":"21 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-04-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133454015","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Manusia yang Beradab Menurut Tri Kaya Parisudha","authors":"Felix Mahendra","doi":"10.24843/pjiib.2023.v23.i01.p05","DOIUrl":"https://doi.org/10.24843/pjiib.2023.v23.i01.p05","url":null,"abstract":"The focus of this study aims to explore the deepest meaning of civilized humanity in the second principle of Pancasila, namely \"Just and civilized humanity\" in the teachings of Tri Kaya Parisudha. This is one of the efforts to explore the values ??of Pancasila contained in Indonesian local wisdom, as Soekarno emphasized that he was not the creator of Pancasila, but the digger of Pancasila. The researcher responded to this by exploring the teachings of Tri Kaya Parisudha as the cultural-religious wisdom of the Balinese people which is always used both in character education in schools and everyday life. This research is descriptive-qualitative research with a literature review method. The data used in this study were collected from books, journals, and scientific articles. This study found that the concept of Tri Kaya Parisudha has a positive-correlative relationship with Pancasila, especially in the second principle which reads: \"Just and civilized humanity\". In addition, Tri Kaya Parisudha is one of the paradigms that can be used in building national character for all Indonesian people.","PeriodicalId":192180,"journal":{"name":"Pustaka : Jurnal Ilmu-Ilmu Budaya","volume":"113 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-04-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133412260","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Diplomasi Budaya Indonesia Melalui Tari Kecak Bali","authors":"Adhistira Azka Kencana","doi":"10.24843/pjiib.2023.v23.i01.p03","DOIUrl":"https://doi.org/10.24843/pjiib.2023.v23.i01.p03","url":null,"abstract":"Keindahan tari kecak Bali tentu tidak diragukan lagi dalam lingkung nasional, keindahan serta keunikan dari tari kecak ini memiliki arti disetiap pemeragaan gaya tariannya. Masyarakat Bali selalu menjaga gerakan gerakan yang mengandung arti sampai pada generasi abad ini. Keberhasilannya menjaga keindahan dan keunikan tari kecak menghantarkan tari kecak dikenal dan dipertontonkan di lingkup global. Hal ini tentu mempengaruhi wajah Indonesia sebagai negara asal kebudayaan dimata dunia. Banyak usaha dari berbagai pihak untuk menjadikan tari kecak sebagai pengenalan wajah Indonesia dari sisi kebudayaan. Kekompakkan tari kecak ini lah yang menarik adanya penelitian jurnal ini. Metode yang digunakan dalam penelitian ini berupa review jurnal terdahulu serta mencari database dari sumber sumber terpercaya. Tujuan dari adanya jurnal penelitian mengenai tari kecak dapat dikatakan bahwa ingin membuktikan bahwa pergerakan tari kecak dilingkup global sangat pesat dan sangat dikagumi oleh tokoh tokoh budaya dinegara lain. Untuk membuktikan hasil penelitian yang sesuai dengan kerangka tujuan maka akan dihadirkan beberapa data dan tabel yang berisi data popularitas tari kecak dikaca internasional. Hasil dari penelitian ini tari kecak dalam lingkup global mengalami perkembangan yang cukup pesat dan hal ini mempengaruhi perkembangan budaya Indonesia dimata Internasional.","PeriodicalId":192180,"journal":{"name":"Pustaka : Jurnal Ilmu-Ilmu Budaya","volume":"20 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-04-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"134296673","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Strategi Perpustakaan terhadap Peningkatan Minat Baca dan Budaya Baca Siswa di Perpustakaan SMA Negeri 2 Sukoharjo","authors":"Clarissa Salsabila Ifany Sari, Z. Arifin","doi":"10.24843/pjiib.2023.v23.i01.p01","DOIUrl":"https://doi.org/10.24843/pjiib.2023.v23.i01.p01","url":null,"abstract":"The face of a nation can be seen from the face of its library and a nation's level of progress can be seen from the level of interest in reading. Directly or indirectly reading habit is an indicator of school quality and even nationally determines the high and low of the human development index (HDI) and the high or low of HDI which determines the quality of a nation. Based on the description above, the formulation of the problem in this research is as follows: 1) How is the library's strategy towards increasing students' reading culture in the SMA Negeri 2 Sukoharjo library?, 2) What are the obstacles that occur in the library's strategy towards increasing students' reading culture in the SMA Negeri 2 library? Sukoharjo?. The author suggests the following conclusions: 1) The library's strategy in increasing visitor interest in terms of user service aspects focuses on reliability, responsiveness, quality assurance of service, and a sense of empathy for users. 2) Library strategy in increasing visitor interest in terms of facilities and infrastructure: a) Placement of library rooms that are strategic and easily accessible by users b) Arrangement of shelves (bookcases, tables, reading chairs) strategic and orderly c) Provide collections (collections general books, references, journals) complete according to the needs of users. d) Provide complete and adequate facilities (bookcases, magazine racks, drawing cabinets, cabinets or catalog cabinets, bulletin boards, reading tables, chairs, display boards, OPAC). e) Providing an internet network that supports users to access information.","PeriodicalId":192180,"journal":{"name":"Pustaka : Jurnal Ilmu-Ilmu Budaya","volume":"29 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-04-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114320333","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}