{"title":"Pentingnya Penguasaan Bahasa Arab Bagi Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Bahasa Arab Ar Raayah Dalam Berdakwah","authors":"A. A. Karim Amrullah, Hisan Mursalin","doi":"10.37274/mauriduna.v4i2.841","DOIUrl":"https://doi.org/10.37274/mauriduna.v4i2.841","url":null,"abstract":"Allah swt telah memilih salah satu bahasa yang ada di dunia sebagai bahasa penutur agama Islam, yaitu bahasa Arab. dimana bahasa ini memiliki banyak keutamaan yang seyogyanya dipertahankan keasliannya dan dipelajari secara sistematik semua cabang ilmunya oleh umat Islam sampai akhir zaman. Bahasa ini Allah pilih karena merupakan bahasa paling baik diantara bahasa yang lain dimuka bumi. didasari dengan kuatnya pemahaman akan ilmu ini, kita semua bisa mempelajari lebih lanjut warisan keIslaman dari orang orang terdahulu sebelum kita, yang mencakup berbagai cabang keilmuan seperti: Al-Quran, Al-Hadits, filsafat, ekonomi, politik, kesehatan, matematika dan sosial. Dengan mamahami keutamaan bahasa Arab lebih dalam, maka bagi orang yang ingin berkontribusi untuk kemajuan Islam wajib baginya mendalami bahasa Arab, terkhusus bagi para da`I yang memiliki peran besar dalam menjaga keaslian bahasa ini untuk terus mewariskan keilmuan Islam. Allah swt has chosen one of the languages in the world as the language of speakers of the Islamic religion, namely Arabic. where this language has many virtues that should be maintained in its originality and systematically studied all branches of knowledge by Muslims until the end of time. This language God chose because it is the best language among other languages on earth. based on a strong understanding of this science, we can all learn more about the Islamic heritage of those who preceded us, which includes various branches of knowledge such as: Al-Quran, Al-Hadith, philosophy, economics, politics, health, mathematics and social affairs. By understanding the virtues of Arabic more deeply, it is obligatory for those who wish to contribute to the advancement of Islam to study Arabic, especially for preachers who have a big role in maintaining the authenticity of this language to continue to pass down Islamic scholarship.","PeriodicalId":190493,"journal":{"name":"Mauriduna: Journal of Islamic Studies","volume":"709 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-11-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139198282","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Upaya Menumbuhkan, Rasa Tanggung, Jawa Dalam, Melestarikan Bumi, Dengan Konsep, Khalifatullah Fil, Ardh Nurasiti, Hisan Mursalin
{"title":"Upaya Menumbuhkan Rasa Tanggung Jawab Dalam Melestarikan Bumi Dengan Konsep Khalifatullah Fil Ardh","authors":"Upaya Menumbuhkan, Rasa Tanggung, Jawa Dalam, Melestarikan Bumi, Dengan Konsep, Khalifatullah Fil, Ardh Nurasiti, Hisan Mursalin","doi":"10.37274/mauriduna.v4i2.838","DOIUrl":"https://doi.org/10.37274/mauriduna.v4i2.838","url":null,"abstract":"Islam merupakan agama yang bersifat universal yang tidak hanya berbicara tentang peribadatan manusia terhadap Tuhan mereka saja. Lebih dari itu, terdapat banyak sekali ajaran di dalam agama Islam yang menyuruh dan mengajak manusia untuk memakmurkan bumi dan memelihara kelestariannya. Dalam tugas ini manusia berperan sangat besar karena Allah telah menunjuk mereka sebagai khalifah di muka bumi untuk memimpin dan mengelola bumi dengan segala potensi dan daya yang telah dikaruniakan, dan berusaha dengan sebaik mungkin untuk mengemban amanah dan tanggung jawab besar tersebut sebagaimana yang telah Allah perintahkan. Namun pada kenyataan yang terjadi sayangnya banyak dari manusia malah menyelewengkan tugas tersebut sehingga pada kurun waktu belakangan ini terjadi sangat banyak kerusakan akibat ulah jahat tangan mereka. penelitian ini menggunakan metode studi literatur dengan sumber data sekunder dari penelaahan berbagai artikel-artikel ilmiah. Dan berdasarkan penelitian yang berdasar pada masalah tersebut, konsep khalifatullah fil ardh terbukti sangat berpengaruh dalam menumbuhkan rasa tanggung jawab dalam melestarikan bumi. Islam is a universal religion that does not only talk about human worship of their God. More than that, there are many teachings in the Islamic religion that order and invite humans to prosper the earth and maintain its sustainability. In this task humans play a very large role because Allah has appointed them as caliphs on earth to lead and manage the earth with all the potential and power that has been bestowed, and try their best to carry out the mandate and great responsibility as Allah has commanded. But in reality, it's a shame that many humans have actually perverted this task so that in recent times there has been a lot of damage caused by their evil hands. This study uses the literature study method with secondary data sources from reviewing various scientific articles. And based on research based on this problem, the concept of khalifatullah fil ardh has proven to be very influential in fostering a sense of responsibility in preserving the earth.","PeriodicalId":190493,"journal":{"name":"Mauriduna: Journal of Islamic Studies","volume":"19 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-11-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139202553","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Revolusi Sistem Pendidikan Indonesia Dengan Kembali Kepada Asas Keislaman Sesuai Tuntunan Rasulullah","authors":"Muhammad Lutfi Desandi, Hisan Mursalin","doi":"10.37274/mauriduna.v4i2.837","DOIUrl":"https://doi.org/10.37274/mauriduna.v4i2.837","url":null,"abstract":"Penelitian ini berfokus kepada bagaimana menjadikan sistem Pendidikan Indonesia tidak hanya berfokus kepada menuntut ilmu saja, tetapi juga bagaimana para peserta pendidik memiliki akhlaq yang terpuji,maka seyogyanya Pendidikan indonesia memiliki dua orientasi sebelum menjalankan sistem Pendidikan di Indonesia ini, maka orientasi pertama ialah orientasi dunia dalam hal ini bidang keilmuan mengenai kehidupan dan orientasi akhirat yang mana dengan memiliki keilmuan dunia, maka dengan mudah para peserta didik dapat menggunakan keilmuanya sebagai bekal menuju akhirat hal tersebut harapan serta cita-cita penulis, maka sudah sepatutnya dan selayaknya pemerintah yang memiliki kendali penuh didalam berperan aktif serta menghidupkan suasana pembelajaran sebagaimana yang nabi Muhammad shalallahu alaihi wasallam telah dicontohkan, salah satu contoh yang nabi bawakan pada saat mendidik umatnya sekaligus menjadi sebuah prioritas utama yaitu memperbaiki akhlaq atau adab umatnya terdahulu yang mana setelah mendidik dan mentarbiyah para umatnya mengenai kepribadian dalam hal ini adab serta karakter atau perangai yang baik sebagaimana yang beliau katakan didalam hadistnya atau sabdanya yang berarti “aku diutus tidak lain tidak bukan semata-mata memperbaiki akhlaq atau adab yang mulia”, maka dengan apa yang beliau katakan diikuti dengan apa yang beliau perbuat terhadap masyarakatnya atau umatnya tersebut menjadi bukti berubahnya seratus delapan puluh derajat masyarakat jahiliyah Makkah menjadi masyarakat yang maju, cerdas serta memiliki akhlaq dan baik etikanya yang mana pada dahulunya masyarakat di makkah tidak pernah dikenal bahkan tidak menjadi prioritas utama bagi para adidaya terdahulu untuk menguasai Makkah yang linkungannya terdiri dari gurun yang tandus dan menganggap tidak akan pernah ada sebuah era yang besar tumbuh di daerah tersebut,dengan hadirnya nabi muhammad shalallahu alaihi wasallam dapat mematahkan pandangan buruk mereka terhadap Makkah, maka dengan bukti nyata yang telah di torehkan dan menjadi catatan emas yang selalu serta terngiang-ngiang dalam sejarah peradaban manusia. penulis ingin mengangkat penelitian ini dengan harapan membantu didalam memajukan Pendidikan Indonesia dengan sesuai ajaran serta tuntunan nabi akhir zaman Rasulullah Muhammad shalallahu alaihi wasallam. This research focuses on how to make the Indonesian education system not only focused on gaining knowledge but also how educators have commendable morals, the first orientation is world orientation in this case the scientific field. regarding the life and orientation of the afterlife, which by having world knowledge, students can easily use their knowledge as a provision for the afterlife, so that is the hope and aspirations of the author. So it is appropriate and appropriate for the government to have full control in playing an active role and livening up the learning atmosphere as the prophet Muhammad shalallahu alaihi wasallam has exemplified, with one of the exampl","PeriodicalId":190493,"journal":{"name":"Mauriduna: Journal of Islamic Studies","volume":"56 5","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-11-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139206804","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Pandangan Islam Terhadap Upaya Pelestarian Lingkungan","authors":"Nia Kurniati, Hisan Mursalin","doi":"10.37274/mauriduna.v4i2.842","DOIUrl":"https://doi.org/10.37274/mauriduna.v4i2.842","url":null,"abstract":"Ajaran Islam menganjurkan pemahaman tentang hukum alam dan menekankan tanggung jawab manusia untuk memanfaatkan sumber daya alam secara berkelanjutan untuk kemakmuran bersama. Penggunaan sumber daya yang langka harus diawasi dan dilindungi. Melestarikan lingkungan merupakan aspek penting dari nilai-nilai Islam. Artikel ini membahas aspek kualitatif dari materi pembelajaran, yang melibatkan pengumpulan dan analisis angka statistik seperti pengamatan, catatan, dan dokumentasi resmi. Kajian ini menggunakan literatur review untuk mengumpulkan data dari partisipan yang terlibat dalam pelestarian lingkungan yang berkaitan dengan Al-Quran dan Hadits. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan fenomena alam dan menghubungkannya dengan deskripsi dalam teks-teks Islam. Keterkaitan antara pertumbuhan sumber daya alam dan ekonomi menjadi bahan diskusi dalam bidang penelitian pembangunan. Meskipun sumber daya alam telah signifikan dalam kemajuan berbagai negara sepanjang sejarah, tidak semua sumber daya tidak terbatas. Oleh karena itu, pemanfaatannya harus mencakup konservasi dan pemeliharaan. Sebagai manusia, diperlukan untuk mengambil langkah-langkah tepat untuk mengelola sumber daya alam secara bertanggung jawab untuk menyadari pentingnya menjaga keseimbangan alam. Islamic teachings promote an understanding of natural law and stress the responsibility of humans to use natural resources in a sustainable manner for common prosperity. The use of resources must be monitored and protected, and preserving the environment is an important aspect of Islamic values. This article examines the qualitative aspects of the subject matter, involving the collection and analysis of statistical figures such as observations, records, and official documentation. This study uses a literature review to collect data from participants who are involved in environmental preservation related to the Qur'an and Hadith. This study purposes to describe natural phenomena and relate them to descriptions in Islamic texts. The link between economic growth and natural resources is the subject of discussion in the field of development research. But not all resources are unlimited. Therefore, its utilization must include conservation and maintenance. As a human being, it is important to take the right steps to manage natural resources responsibly while realizing the importance of maintaining the balance of nature.","PeriodicalId":190493,"journal":{"name":"Mauriduna: Journal of Islamic Studies","volume":"67 5","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-11-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139206878","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Asbabun Nuzul dan Tafsir Al-Qur’an Surat Al-Nas Menurut Kitab Jalalain dan Al-Qurthubi","authors":"Alfina Silmi Kaffah, Hisan Mursalin","doi":"10.37274/mauriduna.v4i2.836","DOIUrl":"https://doi.org/10.37274/mauriduna.v4i2.836","url":null,"abstract":"Al-Quran diturunkan kepada Nabi Muhammad shallalahu alaihi wassalam dalam bahasa Arab oleh malaikat Jibril, dengan menggunakan berbagai macam bahasa yang kaya. Tentang Alquran dan isinya. Ia menjelaskan makna dan isi Al-Qur'an, terutama terkait dengan ayat-ayat yang tidak dipahami dan kabur maknanya. Asbab an-nuzul adalah peristiwa atau peristiwa diturunkannya ayat-ayat Al-Qur'an untuk menjawab, menjelaskan dan menyelesaikan persoalan yang timbul dari peristiwa tersebut. Al-Qur'an diperintahkan untuk membimbing umat manusia ke tujuan yang jelas, jalan yang lurus, untuk menceritakan apa yang telah terjadi, apa yang terjadi sekarang, dan apa yang akan datang. Asbabun Nuzul menempati tempat penting dalam kajian Ulumul al-Quran. Asbabun nuzul adalah latar belakang yang menjadi penyebab Allah subhanahu wa ta’ala menurunkan suatu wahyu kepada Nabi Muhammad shallalahu alaihi wassalam. Bentuk redaksi asbabun nuzul ada yang jelas dan ada yang masih berupa kemungkinan. Sedangkan jika dilihat dari segi jumlah sebab dan ayat yang turun terbagi kepada: ta’addud al-asbab wa al-nazil wahid dan ta'addud an-nazil wa al-asbab wahid. Mengetahui asbabun nuzul adalah suatu keharusan bagi siapa saja yang hendak mengerti isi kandungan suatu ayat. Al-Quran was revealed to the Prophet Muhammad in Arabic by the angel Gabriel, using a rich variety of languages. About the Koran and its contents. He explains the meaning and content of the Qur'an, especially in relation to verses that are not understood and whose meaning is obscure. Asbab an-nuzul is an event or event in which verses of the Qur'an were revealed to answer, explain and resolve the problems arising from the event. The Qur'an is recommended to guide humanity towards a clear goal, a straight path, to tell what has happened, what is happening now, and what is to come. Asbabn Nuzul occupies an important place in the study of Ulumul al-Quran. Asbabun nuzul is the background that causes Allah subhanahu wa ta’ala to send down a revelation to the Prophet Muhammad. Some of the editorial forms of asbabun nuzul are clear and some are still probable. Meanwhile, when viewed in terms of the number of causes and verses that came down, it is divided into: ta'addud al-asbab wa al-nazil wahid and ta'addud an-nazil wa al-asbab wahid. Knowing asbabun nuzul is a must for anyone who wants to understand the contents of a verse.","PeriodicalId":190493,"journal":{"name":"Mauriduna: Journal of Islamic Studies","volume":"200 ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-11-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139203709","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Adawātu Al-Syart Ghairu Al-Jāzimah Fī Sūrah Ali Imrān (Dirāsah Nahwiyyah Tahlīliyyah)","authors":"Muhlish Mahmudi, Muhammad Khanif","doi":"10.37274/mauriduna.v4i2.833","DOIUrl":"https://doi.org/10.37274/mauriduna.v4i2.833","url":null,"abstract":"تهدف هذه الدراسة إلى التعرف على الآيات المتضمنة أدوات الشرط غير الجازمة في سورة آل عمران، ومعرفة أداة الشرط وفعله وجوابه في كل آية من تلك الآيات، وقد قام الباحث بهذه الدراسة نظرا إلى أهمية دراسة هذه الأدوات؛ حيث إنها من الأدوات الشائعة التي تكررت كثيرا في الكلام عامة وفي القرآن الكريم خاصة. سلك الباحث لهذه الدراسة المنهج الوصفي التحليلي. وأثبتت الدراسة أن أدوات الشرط غير الجازمة التي وردت في سورة آل عمران هي 5 أداوات \"لو\" و\"أمّا\" و\"لـمّا\" و\"إذا\" و\"كلّما\"، وهن واردة في 18 آية من 200 آية، وبالتفصيل: أداة \"لو\" ترد 7 مرات في 6 آيات مختلفة، وأما أداة \"أمّا\" فهي ترد 5 مرات في 5 آيات مختلفة، وأما أداة \"لـمّا\" فهي ترد 3 مرات في 3 آيات مختلفة، وأما أداة \"إذا\" فهي ترد 5 مرات في 4 آيات مختلفة، وأما أداة \"كلّما\" فهي ترد مرة واحدة فقط This study aims to identify the verses containing the Adawātu al-syart in Sūrat Ali Imrān, and to know the adatu al-syart and fi’lu al-syart and jawābu al-syart in all verses, and the researcher carried out this study due to the importance of studying these tools, since they are common tools that are frequently repeated in the speech in general and in the Qur'an in particular. The researcher took this study the descriptive analytical approach. The study proved that the adawatu al-syart in Surat Ali Imran are 5 adawat \"لو\", \"أمّا\", \"لمّا\", \"إذا\" and \"كلّما\", and they are contained in 18 verses of 200 verses, in detail: \"لو\" is contained 7 times in 6 different verses, the \"أمّا\" is contained 5 times in 5 different verses, the \"لمّا\" is contained 3 times in 3 different verses, the \"إذا\" is contained 5 times in 4 different verses, and the tool \"كلّما\" is contained only once. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi ayat-ayat yang mengandung adawatu al-syart ghairu al-jazimah dalam Surat Ali Imran dan untuk mengetahui adatu al-syart dan fi’lu al-syart dan jawabu al-syart pada masing-masing ayat tersebut, peneliti melakukan penelitian ini karena pentingnya ilmu ini, karena adawaru al-syart termasuk adawat yang sering terulang dalam pembicaraan secara umum dan dalam Al-Qur'an pada khususnya. Pada penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan analisis deskriptif. Penelitian ini menetapkan hasil bahwa adawatu al-syart ghairu al-jazimah yang terkandung dalam Surat Ali Imran adalah 5 adawat \"لو\", \"أمّا\", \"لمّا\", \"إذا\" dan \"كلّما\", dan adawat tersebut terkandung dalam 18 ayat dari 200 ayat, secara rinci: \"لو\" terkandung 7 kali dalam 6 ayat yang berbeda, \"أمّا\" terkandung 5 kali dalam 5 ayat yang berbeda, \"لمّا\" terkandung 3 kali dalam 3 ayat yang berbeda, \"إذا\" terkandung 5 kali dalam 4 ayat yang berbeda, dan \"كلّما\" hanya disebutkan sekali.","PeriodicalId":190493,"journal":{"name":"Mauriduna: Journal of Islamic Studies","volume":" 48","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-11-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139207098","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Fenomena Childfree dalam Perspektif Islam","authors":"Euis Zakiyyah, Hisan Mursalin","doi":"10.37274/mauriduna.v4i2.840","DOIUrl":"https://doi.org/10.37274/mauriduna.v4i2.840","url":null,"abstract":"Childfree adalah individu atau pasangan yang menjalani pernikahan dan memutuskan untuk tidak memiliki anak, hal ini di pengaruhi oleh beberapa faktor yang menjadi alasan kuat untuk tidak memiliki anak, fenomena childfree sendiri sudah muncul dan dipraktikan jauh sebelum memasuki abad ke-20, namun istilah childfree mulai trend di indonesia Pada tahun 2020 setelah beberapa publik figur memutuskan untuk tidak memiliki anak. Penelitian ini berupaya untuk menganalisis childfree dalam pandangan Islam, upaya menemukan hukum childfree melalui dalil-dalil Al-Quran, hadits, dan ilmu fiqh. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif deskriptif dan jenis penelitian literature (Library research). Hasil penelitian menunjukkan bahwa keputusan childfree sudah menjadi hak bagi setiap pasangan, dengan beberapa alasan yang kuat untuk tidak memiliki anak, namun dalil-dalil dalam al-quran dan hadits nabi menentang keputusan childfree. Maka dari itu salah satu tujuan dari pernikahan adalah untuk memiliki keturunan dan meneruskan generasi ummat selanjutnya, jika keputusan childfree ini tidak berkaitan dengan alasan yang syar’i maka hukumnya tidak boleh. Childfree is an individual or couple who is married and decides not to have children. This is influenced by several factors which are strong reasons for not having children. The childfree phenomenon itself appeared and was practiced long before entering the 20th century, but the term childfree began. trend in Indonesia In 2020 after several public figures decided not to have children. This research seeks to analyze childfree from an Islamic point of view, efforts to find childfree laws through the arguments of the Koran, hadith, and fiqh. This study used a descriptive qualitative research approach and a type of literature research (Library research). The results of the study show that the decision to be childfree has become the right of every couple, with several strong reasons not to have children, but the arguments in the Koran and the hadith of the Prophet oppose the decision to be childfree. Therefore, one of the goals of marriage is to have children and continue the next generation of ummah, if this childfree decision is not related to Islamic reasons, then the law is not permissible.","PeriodicalId":190493,"journal":{"name":"Mauriduna: Journal of Islamic Studies","volume":"22 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-11-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139200396","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Dirāsah Nahwiyyah Balāgiyyah li I’rāb “ Ayy “ al-Istifhāmiyyah fi an-Nisfī aṡ-Ṡānī min Al-Qur’ān al-Karīm","authors":"Ayu Anugrah Putri, Nuradi, Nofa Isman","doi":"10.37274/mauriduna.v4i2.834","DOIUrl":"https://doi.org/10.37274/mauriduna.v4i2.834","url":null,"abstract":"هدفت هذه الدراسة الحالية إلى معرفة إعراب \"أيّ\" الاستفهامية في النصف الثاني من القرآن الكريم ومعرفة معانيها البلاغية، وإن هذه الدراسة تسلك المنهج الوصفي التحليلي، وذلك بتحليل إعراب \"أيّ\" الاستفهامية ثم تحليل معانيها البلاغية في النصف الثاني من القرآن الكريم وجمعها وتصنيفها وعرضها والاستنتاج. وأثبتت النتائج من هذه الدراسة أولاً :أن \"أيّ\" الاستفهامية الواردة في النصف الثاني من القرآن الكريم هي اثنتا وأربعين آية تعرب : مبتدأ ومفعولا مطلقا ومفعولا به ومجرورا بحرف الجر وثانباً من المعاني البلاغية التي تدل عليها أداة \"أيّ\" الاستفهامية في النصف الثاني من القرآن الكريم هي على سبيل المجاز تخرج عن معناها الحقيقي بمعنى التقرير والتوبيخ, والتقريع والابهام والتهويل والتعظيم والتأييس والتعجيب والإنكار والتذكير والتحضيض This study aimed to find out expression of “ Any” questionable (I’rab “Ayy” al-Istifhāmiyyah) in the last fifteen chapters of the Holy Qur’an as a sample , its grammatical, and its rhetorical meanings. The study method used qualitative descriptive analytic to identify “ Ayy al-Istifhāmiyyah” in terms of its “ I’rab” in the Qur’an by processing data collection from sources or books related to the subject, application, presentation and conclusion. The results of this study were : firstly, Ayy al-Istifhāmiyyah in the Qur’an in the last fifteen chapters of the Holy Qur’an was found in 42 verses with their I’rab were: Mubtada, Maf’ul Muthlaq, Maf’ul bih, and Majrur with jar letters. Secondly from this study it could be known that the rhetorical meanings of “Ayy” al-Istifhamiyyah in the second half of the Qur'an are figuratively (majazi), of reporting (at-Taqrīr), reprimands (at-Taubikh), bashing (at-Taqri’), confusion (al-Ibhām), dramatization (at-Tahwīl), glorification (at-Ta’zhim), abandonment (at-Ta’yīs), wonder (at-ta’ajjub), denial ( al-Inkar), reminders (at-Tadzkīr), and advice (at-Tahdīd). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui I’rab “Ayy” Al-Istifhamiyyah” dalam 15 juz terakhir Al-Quran sebagai contoh, baik dari segi tata bahasa dan maknanya dari segi Ilmu Retorika. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif yang bersifat analisis deskriptif, untuk mengidentifikasi “Ayy” dari segi I’rab dalam Al-Qur’an. Penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui kandungan makna “Ayy” dalam Al-qur’an dari segi Ilmu Retorika dengan cara pengumpulan data dari sumber atau buku-buku yang terkait dengan judul, pengklasifikasian data, pemaparan data dan kesimpulan. Hasil dari penelitian ini yaitu: Pertama, Ayy Istifhamiyyah di 15 juz terakhir dalam Al-qur’an terdapat di 42 ayat yang di I’rabkan sebagai berikut : Mubtada’, Maf’ul Muthlaq, Maf’ul bih, dan Majrur dengan huruf jar, dan kedua dari kajian ini dapat diketahui bahwa makna retorikal adat “Ayy” di 15 juz terakhir dalam Al-quran bersifat majazi atau kiasan dengan makna yaitu: pelaporan (at-Taqrīr), penginaan (at-Taubikh), teguran (at-Taqri’), keraguan (al-Ibhām), dramatisasi (at-Tahwīl), pemuliaan (at-Ta’zhim), pengabaian (at-Ta’yīs), takjub (at-ta’ajjub), penyangkalan (al-In","PeriodicalId":190493,"journal":{"name":"Mauriduna: Journal of Islamic Studies","volume":"40 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-11-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139201225","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Analisis Kejadian dan Pendapat Ulama Mengenai Pelaksanaan Shalat Idul Fitri di Mahad Al-Zaytun","authors":"Analisis Kejadian, dan Pendapat, Ulama Mengenai, Pelaksanaan Shalat, Idul Fitri, Mahad Al-Zaytun Tsana’, Hisan Mursalin","doi":"10.37274/mauriduna.v4i2.835","DOIUrl":"https://doi.org/10.37274/mauriduna.v4i2.835","url":null,"abstract":"Beberapa waktu lalu terjadi kontroversi mengenai pelaksanaan shalat Idul Fitri di Mahad Al-Zaytun Indramayu yang dinilai tidak sesuai syariat. Hal ini disebabkan oleh keberadaan seorang perempuan di saf laki-laki. Masyarakat merasa resah dengan hal ini dan menjatuhkan tuduhan sesat terhadap mereka. Oleh karena itu, penulis akan mengungkap kebenaran di balik permasalahan yang terjadi saat itu sesuai dengan Al-Quran dan sunnah Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam dengan pemahaman para salaf al-shâlih. Penulis menggunakan tehnik observasi pada penelitian kepustakaan dan memecahkan masalah berpegangan dengan pendapat ulama yang berkompeten. Hal-hal yang ditemukan berupa saf yang tidak rapat, keberadaan perempuan di saf laki-laki, imam yang tidak dapat duduk maupun sujud, ibadah seorang non-muslim di saf, dan tepuk tangan setelah khutbah. Kelima hal ini termasuk pelanggaran syariat, padahal syariat islam telah sempurna. Maka tidak perlu bagi umat muslim untuk mengubah cara ibadah yang telah ditentukan syariat, hanya diperlukan untuk mengikuti perintah dari Nabi Muhammad yang sangat jelas. A few times ago, a controvertial thing happened at Al-Zaytun Islamic Boarding School which doing an Eid prayer without following the sharia law. There is a woman standing at the man’s section. The society felt strange about this and accused them with the un-guided tag. The writer will find out the truth from these problems so we can know what does The Quran and sunnah of the Prophet Muhammad peace be upon him with salaf as-shâlih’s way tells us to interpret. The writer will do an observation at this library research and will solve these problems using sentences of the competent Islamic scholar. These problems are the distanded rows, a woman at the men’s section, the leader of the prayer that can’t sit nor prostrate, a non-moslem praying in the middle of moslem’s rows, and claps after the eid speech. Five things above breaks the sharia law as if the sharia not yet completed. The sharia is completed, so the ummah doesn’t need to find another way for praying, they just need to follow the clear command from Prophet Muhammad.","PeriodicalId":190493,"journal":{"name":"Mauriduna: Journal of Islamic Studies","volume":"10 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-11-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139201408","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Pengaruh Inner Child Terhadap Kepribadian Mahasiswi di STIBA Ar Raayah Sukabumi","authors":"Siti Salimah, Hisan Mursalin","doi":"10.37274/mauriduna.v4i2.839","DOIUrl":"https://doi.org/10.37274/mauriduna.v4i2.839","url":null,"abstract":"Latar belakang dari penelitan ini adalah karena banyak nya informasi tentang ilmu psikologis dan kesehatan mental yang mudah sekali kita dapatkan dan akses di zaman ini. Melalui proses membaca, mengumpulkan informasi, dan mengkaji tentang salah satu isu dari kesehatan mental yaitu inner child penulis merasa tertarik dan ingin mengkaji lebih dalam lagi. Setelah pengamatan sederhana yang dilakukan, penulis merasa tertarik untuk mengangkat tentang keterkaitan isu inner child ini dengan kepribadian mahasiswi di Sekolah Tinggi Pendidikan Ilmu Bahasa Arab Arraayah Sukabumi dan beberapa cara penyembuhan nya dengan penambahan perspektif Islam. Metode yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah metode studi pustaka berupa pengumpulan data dan informasi yang layak dijadikan sebagai sumber penelitian dan metode observasi serta wawancara. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan edukasi dan kesadaran terhadap pembaca tentang dampak inner child terhadap terhadap kepribadian dan karakter anak yang tentunya akan terbawa hingga ia tumbuh menjadi seseorang yang dewasa. Penyebab yang paling banyak memberikan pengaruh pada hal ini adalah orang-orang yang berada di sekitarnya, seperti keluarga, teman, guru dll. Lalu, bagaimana cara penyembuhannya, agar hal yang sama tak terjadi lagi pada generasi selanjutnya, mengingat bahwa para mahasiswi kelak akan menjadi orang tua di kemudian hari. Dari hasil penelitian ini, beberapa sampel menunjukkan bahwa benar adanya pengaruh inner child terhadap kepribadian mahasiswi di Stiba Arraayah Sukabumi. The background of this research is because there is a lot of information about psychology and mental health that we can easily get and access in this day and age. Through the process of reading, gathering information, and studying one of the issues of mental health, namely inner child, the author feels interested and wants to study it more deeply. After the simple observations made, the author feels interested in raising the relevance of this inner child issue to the personality of female students at the Arraayah Sukabumi Arabic Language Education College and several ways of healing it with the addition of an Islamic perspective. The method used by the authors in this research is the method of literature study in the form of collecting data and information that is feasible to be used as a source of research and methods of observation and interviews. This research aims to provide education and awareness to readers about the impact of the inner child on the child's personality and character which of course will be carried over until he grows into an adult. The causes that have the most influence on this are the people around them, such as family, friends, teachers etc. Then, how to cure it, so that the same thing doesn't happen again to the next generation, remembering that female students will become parents in the future. From the results of this study, several samples showed that there was an inner child influence on the pers","PeriodicalId":190493,"journal":{"name":"Mauriduna: Journal of Islamic Studies","volume":"542 ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-11-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139203447","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}