Bandi Sasmito, H. Firdaus, Moehammad Awaluddin, Arief Laila Nugraha
{"title":"PRA-KAJIAN DATA MULTIBEAM ECHOSOUNDER UNTUK PENDUGAAN SEDIMEN PERAIRAN DANGKAL","authors":"Bandi Sasmito, H. Firdaus, Moehammad Awaluddin, Arief Laila Nugraha","doi":"10.14710/elipsoida.2020.9211","DOIUrl":"https://doi.org/10.14710/elipsoida.2020.9211","url":null,"abstract":"ABSTRAK Studi ini mengkaji tentang penggunaan data Echosounder Multibeam (MBES) untuk pendugaan sedimen perairan dangkal dengan wilayah studi Pantai Kartini Jepara. Sedimentasi merupakan salah satu proses yang terjadi disebabkan oleh alam dan aktivitas manusia yang berujung pada pengendapan. MBES digunakan untuk pemetaan seperti kolom air dan pemetaan backscatter. Nilai intensitas gelombang akustik yang dipancarkan dihubungkan dengan uji laboratorium sedimen, rentang kelas tertentu yang dihasilkan dari nilai intensitas gelombang akustik menunjukkan klasifikasi sedimen yang ada di dasar perairan dimana perbedaan klasifikasi dipengaruhi yang dipancarkan oleh instrumen, sehingga penyebaran sedimen dapat terpetakan di dasar perairan. Pra-studi ini melakukan kajian terhadap pengambilan data gelombang akustik dengan MBES dan pengambilan sampel sedimen yang kemudian dilakukan uji laboratorium untuk nantinya dilanjutkan pada pendugaan sedimen.Kata kunci: Nilai Intensitas Akustik, Multibeam Echosounder, Sedimen, Pantai ABSTRACT This study examines the use of Multibeam Echosounder (MBES) data to estimate shallow water sediment in the study area of Kartini Beach, Jepara. Sedimentation is a process that occurs due to nature and human activities that lead to deposition. MBES is used for mappings such as water column and backscatter mapping. The emitted acoustic wave intensity value is related to the sediment laboratory test, the range of a certain class resulting from the acoustic wave intensity value shows the classification of sediment in the bottom of the water where classification differences are influenced by the emission by the instrument, so that the distribution of sediment can be mapped on the bottom of the water This pre-study conducted a study on acoustic wave data collection using MBES and sediment sampling which was then carried out by laboratory tests to later proceed with sediment estimation. Keywords: Acoustic Intensity Value, Multibeam Echosounder, Sediment, Beach","PeriodicalId":190139,"journal":{"name":"Elipsoida : Jurnal Geodesi dan Geomatika","volume":"37 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-12-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122950381","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"ANALISIS KANDUNGAN TOTAL SUSPENDED SOLID (TSS) MENGGUNAKAN CITRA SATELIT WORLDVIEW 3 DIPERAIRAN KARIMUNJAWA","authors":"Aditya Hafidh Baktiar, A. Basith","doi":"10.14710/elipsoida.2020.9210","DOIUrl":"https://doi.org/10.14710/elipsoida.2020.9210","url":null,"abstract":"Salah satu biota laut yang berada di perairan Karimunjawa dan sering menjadi daya tarik wisatawan yaitu terumbu karang merupakan spesies yang berperan penting dalam menjaga dan menyeimbangkan ekosistem laut. Dimana keberadaan spesies ini merupakan tempat tinggal makhluk hidup laut lainnya dan dapat berfugsi untuk mencegah abrasi pantai. Keberadaan terumbu karang serta biota laut lainnya mempunyai hubungan erat dengan sedimentasi dan suspensi padatan yang berada disekelilingnya. Dengan adanya suspense padatan yang tinggi dapat menyebabkan penurunan terhadap keanekaragaman terumbu karang dan biota laut lainnya.Dalam rangka mengetahui serta menilai suspensi padatan yang dihasilkan diperairan karimunjawa maka dilakukan penelitian mengenai Total Suspended Solid yang berfungsi untuk mengetahui tingkat sedimentasi yang terjadi di perairan karimunjawa yang berguna untuk mencegah terjadinya penurunan keanekaragaman terumbu karang dan biota laut lainnya yang ada disana.Dalam penelitian yang dilakukan dengan menggunakan metode penginderaan jauh yang memanfaatkan citra satelit resiolusi tinggi (Woldview 3) didapatkan hasil bahwa tingkat sedimentasi yang berada perairan karimunjawa didominasi oleh kategori sedang (10-20 mg/l) yang banyak ditemukan di bagian laut dangkal dan laut dalam, untuk kategori rendah (5-10 mg/l) banyak ditemukan di bagian bibir pantai. Sehingga dengan data tersebut dapat dikatakan bahwa sedimentasi yang berada diperairan karimunjawa masih berada ditingkat sedimentasi sedang yang masih bisa ditoleransi dan tidak mengganggu keanekaragaman terumbu karang dan biota laut lainnya.","PeriodicalId":190139,"journal":{"name":"Elipsoida : Jurnal Geodesi dan Geomatika","volume":"189 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-12-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"134546187","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Arief Laila Nugraha, H. Firdaus, M. Awaluddin, Afriyanto Afriyanto
{"title":"RANCANG BANGUN DESAIN PETA ONLINE KAWASAN WISATA PANTAI DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA","authors":"Arief Laila Nugraha, H. Firdaus, M. Awaluddin, Afriyanto Afriyanto","doi":"10.14710/elipsoida.2020.9215","DOIUrl":"https://doi.org/10.14710/elipsoida.2020.9215","url":null,"abstract":"Perancangan desain peta online merupakan salah satu bentuk visualisasi peta agar mudah diakses oleh masyarakat umum. Aplikasi peta online wisata pantai berbasis web menyajikan informasi pantai yang lebih kompleks baik secara deskriptif maupun spasial (peta). Peta-peta tersebut disematkan ke dalam situs web sehingga aplikasi web ini bercirikan Sistem Informasi Geospasial Berbasis Web atau WebGIS. Sementara itu, perancangan secara konseptual menggunakan Diagram E-R (Entity-Relationship) dan uji kelayakan (usability) desain aplikasi peta online wisata pantai beserta fasilitas berbasis web di Kabupaten Gunungkidul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta menunjukkan hasil 4.09/5.00 dengan kategori Sangat Baik.","PeriodicalId":190139,"journal":{"name":"Elipsoida : Jurnal Geodesi dan Geomatika","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-12-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121263339","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Nurhadi Bashit, S. Subiyanto, Bandi Sasmito, Selli Angelita Br Sitepu
{"title":"ANALISIS DAMPAK FREKUENSI KUNJUNGAN WISATAWAN LAWANG SEWU TERHADAP TOTAL ECONOMIC VALUE","authors":"Nurhadi Bashit, S. Subiyanto, Bandi Sasmito, Selli Angelita Br Sitepu","doi":"10.14710/elipsoida.2020.7671","DOIUrl":"https://doi.org/10.14710/elipsoida.2020.7671","url":null,"abstract":"Kota Semarang memiliki banyak bangunan bersejarah seperti Lawang Sewu. Wisata Lawang Sewu merupakan salah satu destinasi wisata yang memiliki daya tarik tersendiri bagi pengunjung. Keberadaan Lawang Sewu memberikan peluang masyarakat sekitar dalam meningkatkan kesejahteraan ekonomi, sosial dan budaya dalam bidang pariwisata. Lawang Sewu memiliki peluang untuk berkembang dengan meningkatnya frekuensi kunjungan dari wisatawan sehingga peran wisatawan sangatlah penting dalam perkembangan pariwisata Lawang Sewu. Daya tarik objek wisata memberikan peningkatan frekuensi kunjungan dari tahun ke tahun. Frekuensi kunjungan wisatawan dapat dianalisis tentang pengembangan objek wisata berdasarkan frekuensi kunjungan. Pengembangan pariwisata dapat dilihat dengan menggunakan Metode Biaya Perjalanan (TCM) dan Metode Penilaian Kontinjensi (CVM) untuk menentukan nilai WTP (Kesediaan Membayar) untuk melihat pengembangan pariwisata. Metode pengambilan sampel (responden) adalah nonprobability sampling dengan teknik insidental sampling, yaitu untuk responden yang kebetulan ditemukan di lokasi wawancara. Pengolahan data yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda maka perhitungan untuk menentukan nilai penggunaan langsung (DUV) dan untuk menentukan nilai keberadaan (EV) menggunakan perangkat lunak Maple 17. Hasil penelitian ini besaran Consumer Surplus sebesar Rp. 35.169.196,-. Berdasarkan proses perhitungan dan penilaian diperoleh Total Economic Value (TEV) Kawasan Lawang Sewu sebesar Rp. 24.298.525.308.440,- pada tahun 2015, Rp. 30.381.191.942.980,- pada tahun 2016 dan Rp. 34.303.510.184.660,- pada tahun 2017. Faktor-faktor yang mempengaruhi frekuensi kunjungan ke Lawang Sewu adalah total biaya, usia, lama kunjungan dan lokasi alternatif. Peningkatan frekuensi kunjungan ke Lawang Sewu menjadikan Total Economic Value meningkat.","PeriodicalId":190139,"journal":{"name":"Elipsoida : Jurnal Geodesi dan Geomatika","volume":"3 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-07-13","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132194236","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"EVALUASI ALGORITMA TOTAL SUSPENDED SOLID (TSS) PADA CITRA LANDSAT 8 TERHADAP DATA TSS IN-SITU","authors":"Nia Kurniadin, Eny Maria","doi":"10.14710/elipsoida.2020.6754","DOIUrl":"https://doi.org/10.14710/elipsoida.2020.6754","url":null,"abstract":"Algoritma TSS telah banyak dikembangkan di beberapa tempat di perairan Indonesia. Pada setiap tempat kajian, algoritma TSS dikembangkan berdasarkan data reflektan dan data TSS in-situ hasil pengukuran di lapangan. Algoritma TSS yang dikembangkan di setiap tempat kajian tidak selalu memberikan nilai estimasi yang sesuai ketika diterapkan pada tempat kajian yang berbeda. Sehingga pada setiap tempat kajian yang baru, peneliti pada umumnya mengembangkan kembali algoritma baru untuk menduga persebaran nilai TSS di tempat tersebut. Untuk itu, pada penelitian ini kami melakukan evaluasi terhadap beberapa algoritma TSS yang telah dikembangkan untuk mengetahui sejauh mana konsistensinya terhadap kontribusinya dalam mengekstrak nilai TSS dari citra Landsat 8. Algoritma TSS yang dievaluasi terdiri dari 5 (lima) algoritma (Jaelani, Budhiman, Parwati, Guzman-Santaela, dan Laili). Algoritma tersebut diaplikasikan pada citra Landsat 8 yang terkoreksi atmosfer terhadap data TSS in-situ di 5 (lima) wilayah perairan (Muara Jawa, Bombana, Gili Iyang, Teluk Kendari, Muara Sungai Porong). Hasil penelitian diperoleh informasi bahwa algoritma TSS Jaelani dengan rerata NMAE 59,39% dan R2 0,43. Hal ini menunjukkan algoritma TSS Jaeani memiliki reputasi yang baik dalam hal konsistensinya dalam mengektrak nilai TSS dari citra Landsat 8.","PeriodicalId":190139,"journal":{"name":"Elipsoida : Jurnal Geodesi dan Geomatika","volume":"13 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-07-11","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122761574","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"ANALISIS KUALITAS AIR DI DANAU BATUR MENGGUNAKAN CITRA LANDSAT-8 OLI/TIRS MULTITEMPORAL","authors":"Silmina Laili","doi":"10.14710/elipsoida.2020.5489","DOIUrl":"https://doi.org/10.14710/elipsoida.2020.5489","url":null,"abstract":"Danau Batur terletak di Kabupaten Bangli Provinsi Bali. Keberadaan Danau Batur dengan area yang begitu luas menjadikannya memiliki peranan yang sangat penting bagi masyarakat sekitar yaitu sebagai penyedia sumber air utama. Danau Batur juga memiliki peranan penting dalam sektor perikanan, pertanian, pariwisata dan kegiatan keagamaan. Berdasarkan pada fungsi dan peran utama dari Danau Batur, maka dirasa perlu adanya suatu pengamatan terhadap kualitas air yakni meliputi nilai Total Suspended Solid, tingkat kecerahan dan klorofil-a di Danau Batur. Tingginya nilai TSS akan mempengaruhi tingkat kecerahan air danau tersebut. Selain itu juga berpotensi menurunkan penetrasi cahaya yang masuk ke perairan dan berpengaruh pada kesuburan perairan. Dimana kondisi ini sering diindikasikan dengan keberadaan klorofil-a sebagai indikator biomassa fitoplankton. Dalam penelitian ini digunakan citra satelit Landsat-8 untuk pengamatan kualitas air di Danau Batur tahun 2014-2018. Pengolahan nilai TSS citra memanfaatkan algoritma Trisakti. Sedangkan pengolahan nilai klorofil-a citra memanfaatkan algoritma Wibowo. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persentase terbesar nilai TSS di danau Batur pada rentang <25 mg/L tahun 2014, 2015, 2016, 2017 dan 2018 berturut-turut adalah 97,86%, 98,19%, 98,62%, 98,15% dan 98,66%. Persentase kecerahan pada kondisi hiperutrofik dengan transparasi 0-70 cm pada tahun 2014, 2015, 2016, 2017 dan 2018 berturut-turut adalah 2,53%, 2,74%, 1,66%, 2,52% dan 2,25%. Sedangkan persentase terbesar nilai klorofil-a pada rentang <2 mg/m3 tahun 2014, 2015, 2016, 2017 dan 2018 berturut-turut adalah 91,41%, 93,3%, 92,71%, 92,64% dan 92,16%. Berdasarkan hasil pengamatan, nilai TSS di Danau Batur pada tahun 2014-2018 tergolong tidak berpengaruh terhadap kepentingan perikanan dan nilai klorofil-a tergolong pada kondisi oligotrof.","PeriodicalId":190139,"journal":{"name":"Elipsoida : Jurnal Geodesi dan Geomatika","volume":"38 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-07-11","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"117280875","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Fauzi Janu Amarrohman, M. Awaluddin, B. Yuwono, Aisya Arifin
{"title":"ANALISIS KEBERADAAN KEPULAUAN SERIBU TERHADAP BATAS PENGELOLAAN LAUT PROVINSI DKI JAKARTA","authors":"Fauzi Janu Amarrohman, M. Awaluddin, B. Yuwono, Aisya Arifin","doi":"10.14710/elipsoida.2020.7754","DOIUrl":"https://doi.org/10.14710/elipsoida.2020.7754","url":null,"abstract":"Province of Special Capital Region (DKI) Jakarta is one of the provinces in Indonesia which has a sea area larger than its land area. Based on this, according to Law of the Republic of Indonesia Number 23 of 2014 concerning Regional Government, the Province of DKI Jakarta can be called a province with an archipelago characteristic. The province of the archipelago has the authority to manage natural resources at sea and is assigned to carry out the authority of the central government in the marine sector based on the principle of co-administration. Determination of the management of the sea area in an island region characterized by the provisions of UNCLOS 1982. In this case the affirmation of an island territory using three reference references, namely with the coastline as a normal base line, with a straight base line, and with reference to the group of islands as baselines of the islands. The data used in this study uses the Peta Rupa Bumi Indonesia and Landsat 8 Image data acquisition in 2019. From the two data, the boundaries of the management area of the sea area are carried out digitally. In order to obtain the area of marine management of the DKI Jakarta region which is characterized by islands with the Thousand Islands and the area of sea management if the Province of DKI Jakarta is a province that is not characterized by islands. The total area of sea management in the Province of DKI Jakarta is not characterized by an archipelago is 587,453,346 Ha, whereas if the determination of the sea area management area of DKI Jakarta Province is characterized by an archipelago, the area is 587,457,404 Ha.","PeriodicalId":190139,"journal":{"name":"Elipsoida : Jurnal Geodesi dan Geomatika","volume":"317 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-07-11","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124487147","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Feri Fadlin, Nia Kurniadin, Astrolabe Sian Prasetya
{"title":"ANALISIS INDEKS KEKRITISAN LINGKUNGAN DI KOTA MAKASSAR MENGGUNAKAN CITRA SATELIT LANDSAT 8 OLI/TIRS","authors":"Feri Fadlin, Nia Kurniadin, Astrolabe Sian Prasetya","doi":"10.14710/elipsoida.2020.6232","DOIUrl":"https://doi.org/10.14710/elipsoida.2020.6232","url":null,"abstract":"Indeks Kekritisan Lingkungan (ECI) didefinisikan sebagai kondisi kritis lingkungan akibat peningkatan suhu permukaan tanah (LST) dan berkurangnya indeks kerapatan vegetasi (NDVI). Secara sederhana dapat dijelaskan bahwa ECI berbanding lurus dengan peningkatan suhu dan berbanding terbalik dengan tutupan vegetasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji ECI di Kota Makassar dengan memanfaatkan citra satelit landsat 8 OLI/TIRS perekaman tahun 2013-2018. Metode penelitian untuk analisa ECI selain menggunakan algoritma LST dan NDVI juga dilakukan dengan menggunakan persamaan deduktif modifikasi dengan penambahan algoritma indeks kawasan terbangun (NDBI) dan indeks kebasahan (NDWI) untuk meningkatkan akurasi klsifikasi ECI di wilayah Kota Makassar.Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi tren peningkatan LST dan NDBI serta penurunan NDVI di wilayah Kota Makassar tahun 2013 – 2018. . Algoritma indeks kebasahan NDWI juga dapat digunakan sebagai tambahan dalam formula deduktif ECI dan mampu meningkatkan akurasi klasifikasi dengan mengeliminasi tubuh air sebagai kategori lingkungan kritis. Hasil klasifikasi indeks kekritisan lingkungan ECI menunjukkan bahwa 46,69% wilayah Kota Makassar termasuk dalam kategori tidak kritis, 51,55% masuk kategori kritis dan 1,76% termasuk kategori sangat kritis. Wilayah dengan kategori sangat kritis tersebar di Jalan Tamalate, wilayah Jalan Maccini Raya, Jalan Teuku Umar 11, Jalan Tinumbu Jalan Abdul Rahman Hakim, Jalan Manuruki, dan sekitar jalan Tol Reformasi.","PeriodicalId":190139,"journal":{"name":"Elipsoida : Jurnal Geodesi dan Geomatika","volume":"26 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-07-11","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125158543","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"KAJIAN DINAMIKA PASANG SURUT PANTAI SELATAN PULAU JAWA DENGAN DATA ALTIMETRI","authors":"Bandi Sasmito","doi":"10.14710/elipsoida.2020.7751","DOIUrl":"https://doi.org/10.14710/elipsoida.2020.7751","url":null,"abstract":"Samudra Hindia atau Samudra India adalah kumpulan air terbesar ketiga di dunia, meliputi sekitar 20% permukaan air Bumi, pantai selatan Pulau Jawa termasuk didalamnya. Perairan ini tentunya sangat penting dan berpengaruh langsung maupun tidak lansung terhadap Pulau Jawa termasuk pasang surut airnya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dinamika pasang surut dari waktu ke waktu menggunakan multitemporal satelit Altimetri dengan data Sea Level Anomaly (SLA) dari Satelit Topex/Poseidon dan data Satelit Jason-1 tahun 2002-2011. Pembentukan komponen pasang surut dari SLA dibandingkan dengan Data pengamatan pasut langsung dengan sensor yang didapat dari IOC (Intergovernmental Oceanographic Commission). Lokasi pengamatan dipilih di perairan Cilacap, Sadeng, dan Prigi. Kajian dinamika dan perbandingan komponen ditampilkan dengan grafik-grafik. Kesimpulan hasil penelitian menunjukkan perairan selatan Pulau Jawa tidak signifikan berubah ketinggianya dan tipe pasut dari ketiga lokasi pengamatan menunjukkan tipe yang sejenis, yaitu campuran condong harian ganda.Kata kunci: Pasang Surut, Samudera Hindia, Satelit Altimetri, Sea Level Anomali (SLA), Intergovernmental Oceanographic Commission (IOC) ","PeriodicalId":190139,"journal":{"name":"Elipsoida : Jurnal Geodesi dan Geomatika","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-07-11","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129205258","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"EVALUASI POLARISASI CITRA SAR (SYHTHETIC APERTURE RADAR) UNTUK KLASIFIKASI OBYEK TUTUPAN LAHAN","authors":"Johan Ariyantoni, Catur Aries Rokhmana","doi":"10.14710/elipsoida.2020.7761","DOIUrl":"https://doi.org/10.14710/elipsoida.2020.7761","url":null,"abstract":"Penggunaan pengindraan jauh sensor aktif SAR (Synthetic Aperture Radar) masih kurang dimanfaatkan sebagai upaya pengganti pengindraan jauh optis untuk pemetaan tutupan lahan, padahal citra optis masih memiliki tutupan awan yang menjadi kendala besar dalam pemantauan obyek tutupan lahan. Keunggulan Citra SAR Sentinel-1A adalah dapat menembus awan serta tidak berpengaruh pada keadaan cuaca. Dengan memanfaatkan teknologi polarisasi, citra SAR dapat membentuk komposit RGB yang berbeda, dalam penelitian ini digunakan komposit VV+VH,VH,VV/VH yaitu R dengan polarisasi VV+VH, G dengan polarisasi VH dan B dengan polarisasi VV/VH, menghasilkan tampilan citra SAR yang dapat diinterpretasi obyek tutupan lahannya. Ini dilakukan untuk mengevaluasi seberapa besar teknologi polarisasi SAR membantu dalam pemetaan obyek tutupan lahan. Hasil dari interpretasi tersebut dapat diidentifikasikan enam obyek tutupan lahan yang terdiri dari bangunan (permukiman desa, kota, dan gedung), sawah, hutan, semak, semak belukar dan lahan terbuka, hasil tersebut masih belum mampu untuk pemetaan tutupan lahan secara mendetil karena masih minimnya tutupan lahan yang dapat diinterpretasi pada komposit polarisasi tersebut. Tahapan Klasifikasi dilakukan dengan menggunakan dua metode yaitu maximum likelihood dan Support Vector Machine (SVM). Hasil akurasi keseluruhan confusion matrix dari klasifikasi maximum likelihood adalah 78,95% sedangkan klasifikasi Support Vector Machine (SVM) adalah 87,37%. Secara akurasi keselurahan dapat disimpulkan bahwa metode Support Vector Machine (SVM) lebih baik digunakan dalam klasifikasi citra SAR","PeriodicalId":190139,"journal":{"name":"Elipsoida : Jurnal Geodesi dan Geomatika","volume":"6 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-07-06","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133313267","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}