{"title":"ANALISIS KUALITAS AIR DI DANAU BATUR MENGGUNAKAN CITRA LANDSAT-8 OLI/TIRS MULTITEMPORAL","authors":"Silmina Laili","doi":"10.14710/elipsoida.2020.5489","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Danau Batur terletak di Kabupaten Bangli Provinsi Bali. Keberadaan Danau Batur dengan area yang begitu luas menjadikannya memiliki peranan yang sangat penting bagi masyarakat sekitar yaitu sebagai penyedia sumber air utama. Danau Batur juga memiliki peranan penting dalam sektor perikanan, pertanian, pariwisata dan kegiatan keagamaan. Berdasarkan pada fungsi dan peran utama dari Danau Batur, maka dirasa perlu adanya suatu pengamatan terhadap kualitas air yakni meliputi nilai Total Suspended Solid, tingkat kecerahan dan klorofil-a di Danau Batur. Tingginya nilai TSS akan mempengaruhi tingkat kecerahan air danau tersebut. Selain itu juga berpotensi menurunkan penetrasi cahaya yang masuk ke perairan dan berpengaruh pada kesuburan perairan. Dimana kondisi ini sering diindikasikan dengan keberadaan klorofil-a sebagai indikator biomassa fitoplankton. Dalam penelitian ini digunakan citra satelit Landsat-8 untuk pengamatan kualitas air di Danau Batur tahun 2014-2018. Pengolahan nilai TSS citra memanfaatkan algoritma Trisakti. Sedangkan pengolahan nilai klorofil-a citra memanfaatkan algoritma Wibowo. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persentase terbesar nilai TSS di danau Batur pada rentang <25 mg/L tahun 2014, 2015, 2016, 2017 dan 2018 berturut-turut adalah 97,86%, 98,19%, 98,62%, 98,15% dan 98,66%. Persentase kecerahan pada kondisi hiperutrofik dengan transparasi 0-70 cm pada tahun 2014, 2015, 2016, 2017 dan 2018 berturut-turut adalah 2,53%, 2,74%, 1,66%, 2,52% dan 2,25%. Sedangkan persentase terbesar nilai klorofil-a pada rentang <2 mg/m3 tahun 2014, 2015, 2016, 2017 dan 2018 berturut-turut adalah 91,41%, 93,3%, 92,71%, 92,64% dan 92,16%. Berdasarkan hasil pengamatan, nilai TSS di Danau Batur pada tahun 2014-2018 tergolong tidak berpengaruh terhadap kepentingan perikanan dan nilai klorofil-a tergolong pada kondisi oligotrof.","PeriodicalId":190139,"journal":{"name":"Elipsoida : Jurnal Geodesi dan Geomatika","volume":"38 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2020-07-11","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Elipsoida : Jurnal Geodesi dan Geomatika","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.14710/elipsoida.2020.5489","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
Abstract
Danau Batur terletak di Kabupaten Bangli Provinsi Bali. Keberadaan Danau Batur dengan area yang begitu luas menjadikannya memiliki peranan yang sangat penting bagi masyarakat sekitar yaitu sebagai penyedia sumber air utama. Danau Batur juga memiliki peranan penting dalam sektor perikanan, pertanian, pariwisata dan kegiatan keagamaan. Berdasarkan pada fungsi dan peran utama dari Danau Batur, maka dirasa perlu adanya suatu pengamatan terhadap kualitas air yakni meliputi nilai Total Suspended Solid, tingkat kecerahan dan klorofil-a di Danau Batur. Tingginya nilai TSS akan mempengaruhi tingkat kecerahan air danau tersebut. Selain itu juga berpotensi menurunkan penetrasi cahaya yang masuk ke perairan dan berpengaruh pada kesuburan perairan. Dimana kondisi ini sering diindikasikan dengan keberadaan klorofil-a sebagai indikator biomassa fitoplankton. Dalam penelitian ini digunakan citra satelit Landsat-8 untuk pengamatan kualitas air di Danau Batur tahun 2014-2018. Pengolahan nilai TSS citra memanfaatkan algoritma Trisakti. Sedangkan pengolahan nilai klorofil-a citra memanfaatkan algoritma Wibowo. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persentase terbesar nilai TSS di danau Batur pada rentang <25 mg/L tahun 2014, 2015, 2016, 2017 dan 2018 berturut-turut adalah 97,86%, 98,19%, 98,62%, 98,15% dan 98,66%. Persentase kecerahan pada kondisi hiperutrofik dengan transparasi 0-70 cm pada tahun 2014, 2015, 2016, 2017 dan 2018 berturut-turut adalah 2,53%, 2,74%, 1,66%, 2,52% dan 2,25%. Sedangkan persentase terbesar nilai klorofil-a pada rentang <2 mg/m3 tahun 2014, 2015, 2016, 2017 dan 2018 berturut-turut adalah 91,41%, 93,3%, 92,71%, 92,64% dan 92,16%. Berdasarkan hasil pengamatan, nilai TSS di Danau Batur pada tahun 2014-2018 tergolong tidak berpengaruh terhadap kepentingan perikanan dan nilai klorofil-a tergolong pada kondisi oligotrof.