Elyta Widyaningrum, A. Perdana, R. Andari, Ratna Mayasari, Andita Putri Damayanti
{"title":"PENGGUNAAN CITRA SATELIT DAN KOMPILASI DATA KERUANGAN UNTUK PEMUTAKHIRAN PETA DASAR SKALA MENENGAH SELURUH INDONESIA","authors":"Elyta Widyaningrum, A. Perdana, R. Andari, Ratna Mayasari, Andita Putri Damayanti","doi":"10.14710/elipsoida.2021.13874","DOIUrl":"https://doi.org/10.14710/elipsoida.2021.13874","url":null,"abstract":"Teknologi informasi geospasial terus berkembang dan telah melahirkan data penginderaan jauh dengan multisensornya yang makin mudah diakses dan diunduh oleh pengguna. Ketersediaan dan kemudahan akses tersebut telah memperluas pemanfaatan citra satelit resolusi menengah, diantaranya layanan mosaik citra yang dimiliki baik oleh LAPAN (SPACEMAP) dan Google Earth Engine (GEE) untuk pemutakhiran peta RBI skala menengah (skala 1:25.000 dan/atau 1:50.000). Unsur peta dasar yang terdapat dalam peta Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) tingkat Kabupaten/Kota juga merupakan salah satu sumber data utama yang akurat dan terkini untuk pemutakhiran peta dasar Rupabumi. Makalah ini bertujuan untuk mengkaji kemudahan akses dan pengolahan, terutama dari konteks kedetailan, kesesuaian resolusi spasial citra dan data keruangan lainnya terhadap unsur Informasi Geospasial Dasar (IGD) Rupabumi Indonesia skala menengah. Citra satelit yang digunakan dalam penelitian ini adalah citra Sentinel-2 dan Mosaik SPOT 6-7, sedangkan unsur peta dasar hasil penyelenggaraan Pemerintah Daerah antara lain adalah unsur bangunan, jalan, perairan dan penutup lahan. Beberapa strategi dan metode digunakan untuk kompilasi unsur peta RBI skala menengah. Beberapa tahapan proses digunakan untuk dapat memutakhirkan peta dasar Rupabumi skala menengah menggunakan beberapa data tersedia yang antara lain mencakup tahapan validasi, editing dan generalisasi, integrasi basis data, klasifikasi dan ekstraksi unsur dari citra satelit, kompilasi dan sinkronisasi.","PeriodicalId":190139,"journal":{"name":"Elipsoida : Jurnal Geodesi dan Geomatika","volume":"156 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-11-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116414073","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"ANALISIS PREDIKSI NILAI BIOMASSA ATAS PERMUKAAN (ABOVEGROUND BIOMASS) POHON KARET MENGGUNAKAN CITRA SENTINEL-1A TERHADAP USIA TEGAKAN","authors":"Galih Pratiwi, Bandi Sasmito, Nurhadi Bashit","doi":"10.14710/elipsoida.2021.11482","DOIUrl":"https://doi.org/10.14710/elipsoida.2021.11482","url":null,"abstract":"Jumlah cadangan karbon dapat diketahui berdasarkan nilai biomassa hutan yang ada didalamnya sehingga diperlukan informasi alokasi biomasa setiap bagian pohon agar membantu program pemantauan cadangan karbon hutan, diantaranya informasi biomassa atas permukaan. Biomassa atas permukaan memiliki kontribusi paling besar dari biomassa total, hal ini menunjukkan bahwa pertumbuhan usia suatu pohon memiliki pengaruh terhadap nilai biomassa yang dihasilkan. Perhitungan nilai biomassa yang akurat hanya dilakukan dengan metode destruktif atau non-destruktif sehingga membutuhkan waktu yang lama untuk menghitung nilai biomassa dalam cakupan yang luas sehingga penggunaan metode penginderaan jauh dan pemodelan merupakan langkah yang tepat. Penelitian ini bertujuan untuk memprediksi nilai biomassa atas permukaan (Above Ground Biomass atau AGB) pohon karet berdasarkan usia tegakan pohon menggunakan metode Multivariate Linear Regression (MLR). Berdasarkan hasil pengolahan bahwa usia memiliki hubungan dengan nilai biomassa atas permukaan ditunjukkan nilai R2 = 0,694. Hasil pemodelan antara backscatter VH dan VV Sentinel-1A dengan biomassa lapangan didapatkan persamaan Y= 20,034*VH + 15,308*VV + 523,305 (R2=0,592). Hasil total prediksi nilai biomassa atas permukaan kebun karet Afdelling Setro sebesar 84.158,840 ton dengan luas 702 ha.","PeriodicalId":190139,"journal":{"name":"Elipsoida : Jurnal Geodesi dan Geomatika","volume":"3 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-09-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129341926","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Yudo Prasetyo, F. J. Amarrohman, Marissa Isabella Panggabean
{"title":"MONITORING PENURUNAN MUKA TANAH AKIBAT GALIAN DAN TIMBUNAN PADA JALUR KONTRUKSI JALAN TOL SEMARANG-DEMAK SEGMEN STA 17-22 BERBASIS TEKNOLOGI UAV (UNMANNED AERIAL VEHICLE)","authors":"Yudo Prasetyo, F. J. Amarrohman, Marissa Isabella Panggabean","doi":"10.14710/elipsoida.2021.11498","DOIUrl":"https://doi.org/10.14710/elipsoida.2021.11498","url":null,"abstract":"Kecamatan Karangtengah merupakan salah satu kecamatan yang berada di area Kabupaten Demak yang rentan terhadap peristiwa Penurunan Muka Tanah (PMT) akibat dari endapan aluvial muda yang mendominasi di Desa Batu, Kedunguter, Dukun, Karangsari,Grogol dan Pulosari. Terkait peristiwa penurunan muka tanah ini, di lokasi ini juga sedang dilakukan pembangunan jalan tol Semarang-Demak yang berada pada STA 17-22. Penelitian ini menggunakan metode penggunaan Unmanned Aerial Vehicle (UAV) untuk mendapatkan informasi perubahan volumetrik dengan menggunakan data Digital Elevation Model (DEM) yang terjadi selama rentang waktu penelitian pada wilayah pembangunan jalan tol. Metode perhitungan perubahan volumetrik tanah ini digunakan untuk melakukan kajian awal terhadap fenomena penurunan muka tanah (PMT). Hasil dari pengolahan UAV pada bulan 30 Agustus hingga 11 Oktober tahun 2020 menunjukkan bahwa penurunan muka tanah yang terjadi pada wilayah pembangunan jalan tol dengan penurunan tertinggi terjadi pada STA 20 sebesar 7,1 cm memiliki luas daerah penurunan 11,09 ha berada di Desa Karangsari serta penurunan terendah sebesar 2,7 cm pada STA 18 dengan luas area penurunan 7,41 cm berada di Desa Dukun. Luasan penurunan muka tanah yang terjadi adalah 42,55 ha (74,3%) dari luasan total area pembangunan jalan tol STA 17-22. Perubahan volume di sepanjang jalan tol pada penelitian ini menunjukkan terjadinya kenaikan volume sebesar 92.824,42 m3 dikarenakan selama bulan Agustus hingga Oktober 2020 area jalan tol masih terus melakukan penimbunan, volume ini dihitung mulai dari akuisisi foto udara UAV pertama pada tanggal 30 Agustus hingga 11 Oktober 2020.","PeriodicalId":190139,"journal":{"name":"Elipsoida : Jurnal Geodesi dan Geomatika","volume":"11 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-09-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128431102","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"PEMETAAN SEBARAN SUHU PERMUKAAN LAUT (SPL) SEBAGAI PARAMETER PENENTUAN POTENSI PERIKANAN DAN BUDIDAYA DI PESISIR PERAIRAN DELTA MAHAKAM, KALIMANTAN TIMUR","authors":"Radik Khairil Insanu, F. Prasetya","doi":"10.14710/elipsoida.2021.10050","DOIUrl":"https://doi.org/10.14710/elipsoida.2021.10050","url":null,"abstract":"Delta Mahakam terbentuk pada muara Sungai Mahakam yang terletak di pantai timur Pulau Kalimantan, antara 0°20' LS dan 117°40' BT. Kawasan Delta Mahakam merupakan wilayah yang kaya akan sumber daya alam, terutama minyak bumi dan gas alam (migas). Selain potensi sumber daya alam ini, delta Mahakam juga memiliki potensi dalam bidang perikanan maupun budidaya perairan. Potensi lingkungan pesisir ini dapat ditinjau dari parameter-parameter oseanografinya seperti suhu permukaan laut (SPL), salinitas serta padatan tersuspensi (TSS) dan sebagainya. Penelitian ini bertujuan untuk memetakan sebaran suhu permukaan laut sebagai salah satu parameter penentuan potensi lingkungan pesisir. Metode penelitian ini menggunakan citra satelit LANDSAT 8 pada tanggal 23 Januari, 12 April dan 24 April dengan algoritma USGS 2013 dari artikel sijuntak untuk memperoleh nilai suhu permukaan laut perairan Delta Mahakam. Hasil dari penelitian ini suhu permukaan laut didominasi pada rentang suhu 19˚C -27˚C yang menyebar di Delta Mahakam. Selisih suhu antara suhu lapangan dengan suhu pengolahan citra sekitar 8 – 9 ˚C. Perlu adanya penelitian lebih lanjut untuk memperoleh algoritma suhu permukaan laut citra satelit LANDSAT 8 pada perairan Delta Mahakam.","PeriodicalId":190139,"journal":{"name":"Elipsoida : Jurnal Geodesi dan Geomatika","volume":"18 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-09-13","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130838542","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
M. U. Nuha, Naufaldi Hilmi, Adhitya Erlangga Pamungkas, Chantika Dwi Novita, A. Fauzi, Aulia Try Atmojo, Rizky Ahmad Yudanegara
{"title":"Modeling of tsunami run-up using terrain model data based on photogrammetry processing product (case study at Way Muli Village, Rajabasa, South Lampung)","authors":"M. U. Nuha, Naufaldi Hilmi, Adhitya Erlangga Pamungkas, Chantika Dwi Novita, A. Fauzi, Aulia Try Atmojo, Rizky Ahmad Yudanegara","doi":"10.14710/elipsoida.2021.11493","DOIUrl":"https://doi.org/10.14710/elipsoida.2021.11493","url":null,"abstract":"Photogrammetry has become a trend in large-scale mapping today. The ability to produce large-scale geospatial products in a relatively short time and low cost is very beneficial for mapping. The ability of high temporal and spatial resolution also makes photogrammetry used in the disaster mapping process. In this study, the DEM approach from photogrammetry was used for input data in tsunami run-up modeling activities in Way Muli Village. High temporal and spatial capabilities are utilized for the production of surface roughness and elevation which are key parameters for rigorous inundation modeling. The modeled inundation results show that the run-up limit achieved in residential areas is on the main road with a maximum distance of inundation from the shoreline is an average of 80 m. The results obtained can be used by the village government to preparedness in dealing with the tsunami.","PeriodicalId":190139,"journal":{"name":"Elipsoida : Jurnal Geodesi dan Geomatika","volume":"89 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-08-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115114013","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Pemetaan Sebaran Lahan Terbangun Dalam Koridor 250 Meter Sesar Lembang","authors":"Arif Nurrohman","doi":"10.14710/elipsoida.2021.11497","DOIUrl":"https://doi.org/10.14710/elipsoida.2021.11497","url":null,"abstract":"Sesar Lembang merupakan salah satu sesar aktif di Jawa Barat yang memiliki panjang ±29 km, sesar ini mampu menghasilkan gempa bumi dengan kekuatan magnitudo 6.5-7 (Daryono, 2016). Berdasarkan historis kegempaan, BMKG mencatat setidaknya 14 kali gempa telah terjadi di Sesar Lembang pada rentang tahun 2010-2012. Salah satunya terjadi pada tanggal 28 Agustus 2011 di Desa Jambudipa, Kecamatan Cisarua, dengan kekuatan yang tidak begitu besar (magnitudo 3.3) gempa tersebut telah menyebabkan 8 rumah rusak berat dan 105 rusak ringan. Selain rawan akan bencana gempa, daerah Sesar Lembang sebagiannya telah berkembang pesat menjadi kawasan permukiman yang cukup padat, mengingat daerah sesar ini berada di wilayah Metropolitan Bandung Raya yang sangat strategis untuk berkembang menjadi Kawasan budidaya. Oleh karena itu, dalam langkah awal untuk mitigasi bencana Sesar Lembang, perlu kiranya dilaksanakan pemetaan secara detail, diantaranya: identifikasi sebaran garis Sesar Lembang berdasarkan batas administratif desa; memetakan batas koridor 250 m kiri-kanan sesar; memetakan dan menghitung sebaran bangunan yang berada tepat di atas garis sesar serta menghitung sebaran bangunan secara keseluruhan yang berada di dalam koridor 250 m. Melalui overlay antara zona koridor dan data bangunan Open Street Map yang diperbaharui dengan digitasi hasil interpretasi Citra Satelit Resolusi Tinggi Google Earth tahun 2020 maka, telah didapatkan jumlah sebaran lahan terbangun yaitu sebanyak 17.645 (tujuh belas ribu enam ratus empat puluh lima) unit, dengan komposisi sebaran secara administratif yaitu di Kota Cimahi berjumlah 23 unit, Kabupaten Bandung 50 unit dan Kabupaten Bandung Barat sebanyak 17.572 unit.","PeriodicalId":190139,"journal":{"name":"Elipsoida : Jurnal Geodesi dan Geomatika","volume":"24 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-08-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127237051","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"EVALUASI UJI PERBANDINGAN KETELITIAN PADA ORTOFOTO BERDASARKAN STANDAR ASPRS","authors":"F. Agustina","doi":"10.14710/elipsoida.2021.11015","DOIUrl":"https://doi.org/10.14710/elipsoida.2021.11015","url":null,"abstract":"Pemetaan dengan pemotretan foto udara pada umumnya menghasilkan ketelitian yang cukup akurat. Pemotretan foto udara tersebut menghasilkan sumber data berupa ortofoto. Ortofoto yang masih belum melalui proses rektifikasi yaitu sebuah metadata dalam bidang proyeksi perspektif dan masih dipengaruhi oleh pergeseran relief, distorsi lensa, dan kemiringan kamera. Proses pengolahan ortofoto dapat dilakukan dengan berbagai macam software pendukung guna untuk melakukan proses rektifikasi. Dari berbagai macam software pengolahan ortofoto memiliki ketelitian yang berbagai macam pula, terutama hasil produk dari ortofoto. Ortofoto digital diperoleh melalui digital yaitu dengan menggunakan software, yang mana di awali dengan melakukan koreksi ketinggian Digital Elevation Model (DEM). Kualitas ortofoto dapat ditentukan dengan menggunakan kontrol kualitas yaitu melakukan uji ketelitian geometrik.Pada penelitian ini dilakukan proses untuk menghasilkan ortofoto dengan menggunakan software Agisoft Metashape dan Pix4d Mapper. Data yang diolah yaitu metadata foto udara dan hasil pengukuran titik GCP menggunakan Pengukuran GPS Geodetic. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi ketelitian geometrik pada ortofoto menggunakan dua software yang berbeda. Ketelitian geometri dihasilkan oleh nilai residu error ICP terhadap geometri ortofoto yang terbentuk pada pemrosesan foto udara menggunakan software Agisoft Metashape dan Pix4d Mapper.Hasil perhitungan ketelitian geometrik merujuk pada ketelitian standar ASPRS. Evaluasi terhadap uji perbandingan ketelitian software Agisoft Metashape memiliki nilai RMSEr : 0.056310298m dan untuk tingkat kepercayaan 95% maka RMSEr x 1.7308 : 0.097462 m. Hasil ketelitian software Pix4d Mapper memiliki nilai RMSEr : 0.063017 m dan untuk tingkat kepercayaan 95% maka RMSEr x 1.7308 : 0.109071m.Pada software Agisoft Metashape menunjukkan bahwa hasil pengolahan ortofoto tergolong kategori class III dengan skala 1 : 200, dan software Pix4dMapper hasil pengolahan ortofoto tergolong kategori class III dengan skala 1 : 250. Maka dapat disimpulkan menurut hasil evaluasi terhadap hasil uji ketelitian data ortofoto menurut standar ASPRS menunjukkan bahwa software Agisoft Metashape memiliki nilai keakurasian yang lebih baik daripada software Pix4dMapper. Kata Kunci : Ortofoto, ASPRS, Agisoft Metashape, Pix4dMapper","PeriodicalId":190139,"journal":{"name":"Elipsoida : Jurnal Geodesi dan Geomatika","volume":"28 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-08-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123493426","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"IDENTIFIKASI FASE PERTUMBUHAN PADI MENGGUNAKAN CITRA SAR (SYNTHETIC APERTURE RADAR) SENTINEL-1","authors":"Leni Suspidayanti, Catur Aries Rokhmana","doi":"10.14710/elipsoida.2021.10729","DOIUrl":"https://doi.org/10.14710/elipsoida.2021.10729","url":null,"abstract":"Identifikasi fase pertumbuhan padi dilakukan untuk memperoleh informasi umur dan estimasi produksi padi. Identifikasi fase pertumbuhan tanaman padi terdiri atas tiga fase utama yaitu fase vegetatif, reproduktif, dan pematangan. Kemudian fase utama dijabarkan lebih rinci menjadi sembilan fase yaitu seedling, tillering, stem elongation, panicle, heading, flowering, milk grain, dough grain, dan mature grain. Pemantauan pertumbuhan padi dapat dilakukan menggunakan citra optis maupun radar. Penelitian ini menggunakan citra SAR Sentinel-1 dengan perekaman bulan November 2020 hingga Februari 2021, dan citra optis Sentinel-2. Citra SAR Sentinel-1A dapat menggambarkan pertumbuhan padi mengikuti fase tumbuh dengan mengektraksi nilai backscatter dari petak sawah yang dijadikan sampel penelitian. Hasilnya menunjukkan bahwa polarisasi tunggal VH memiliki korelasi paling baik yang menggambarkan nilai backscatter citra dan fase pertumbuhan padi dengan korelasi (R²) sebesar 0.77. Sedangkan algoritma Polarization Index (PI) memiliki korelasi (R²) 0.56. Kombinasi citra SAR Sentinel-1A dan Sentinel-2 dengan waktu perekaman yang sama atau mendekati dimanfaatkan untuk interpretasi training area dalam prose klasifikasi. Kombinasi RGB citra Sentinel-1 dan Sentinel-2 yang digunakan yaitu R=S2-B4 G=S2-B3 B=S1-VH. Klasifikasi fase pertumbuhan menggunakan algoritma random forest dengan komposit RGB (R=VV G=VH B=VV/VH) menghasilkan akurasi sebesar 75%.","PeriodicalId":190139,"journal":{"name":"Elipsoida : Jurnal Geodesi dan Geomatika","volume":"144 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-08-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121336692","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"ANALISIS FISIK DAN LINGKUNGAN KESESUAIAN LAHAN UNTUK REKOMENDASI ARAHAN TATA RUANG KOTA MADIUN","authors":"Aldea Noor Alina","doi":"10.14710/elipsoida.2020.9202","DOIUrl":"https://doi.org/10.14710/elipsoida.2020.9202","url":null,"abstract":"Kota Madiun merupakan Kota yang ditetapkan sebagai pusat Wilayah Pengembangan (WP) Madiun dan sekitarnya serta pusat pertumbuhan Ekonomi Jawa Timur bagian barat. Arahan perencanaan inilah yang semakin mendorong munculnya perubahan penggunaan lahan dan pesatnya perkembangan Kota Madiun. Selain perkembangan di aspek ekonomi, Kota Madiun diharapkan tetap berupaya mempertahankan lahan baku sawahnya. Hal inilah yang mendasari perlunya ada analisa kembali terhadap kondisi fisik wilayah yang mempertimbangkan Daya Dukung Wilayah Kota Madiun sehingga dapat diberikan rekomendasi kesesuaian lahan yang tepat dalam perencanaan wilayah Kota Madiun. Berdasarkan hasil analisa kesesuaian lahan didapatkan hasil rekomendasi kesesuaian lahan di Kota Madiun adalah sebesar 121,982 Ha sebagai Kawasan Konservasi dan Jalur Hijau Pengaman, sebesar 489,718 Ha sebagai Kawasan Lahan Baku Pertanian, sebesar 482,376 Ha sebagai Kawasan Permukiman Perkotaan dengan Kepadatan Tinggi, dan 2543,551 Ha sebagai Kawasan Pusat Kota. Dengan perlunya perhatian terhadap daya dukung air di Kota Madiun yang mengalami defisit pada tahun 2040 berdasarkan hasil perhitungan daya dukung daya tampung wilayah.","PeriodicalId":190139,"journal":{"name":"Elipsoida : Jurnal Geodesi dan Geomatika","volume":"169 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-12-16","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121049616","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Fahrul Yahya, Septa Erik Prabawa, Melisa Amalia Mahardianti, Aldea Noor Alina
{"title":"PEMETAAN KAWASAN WILAYAH PERMUKIMAN RUMAH TIDAK LAYAK HUNI DI PERDESAAN (STUDI KASUS: KECAMATAN PALENGAAN DAN KECAMATAN BATUMARMAR, KABUPATEN PAMEKASAN)","authors":"Fahrul Yahya, Septa Erik Prabawa, Melisa Amalia Mahardianti, Aldea Noor Alina","doi":"10.14710/elipsoida.2020.9205","DOIUrl":"https://doi.org/10.14710/elipsoida.2020.9205","url":null,"abstract":"Rumah tidak layak huni pada umumnya berkaitan dengan permukiman kumuh dan banyak dijumpai masyarakat miskin atau masyarakat yang kurang mampu. Rumah tidak layak huni adalah suatu hunian atau tempat tinggal yang tidak layak huni karena tidak memenuhi persyaratan untuk hunian baik secara teknis maupun non teknis. Perumahan tidak layak huni adalah kondisi dimana rumah beserta lingkungannya tidak memenuhi persyaratan yang layak untuk tempat tinggal baik secara fisik, kesehatan maupun sosial. Kawasan Perdesaan Kabupaten Pamekasan memiliki tingkat pertumbuhan permukiman yang cukup besar. Perkembangan fisik tersebut secara tidak langsung akan memberikan dampak-dampak kepadatan terhadap hunian atau dampak sosial terhadap masyarakat setempat. Munculnya kawasan permukiman kumuh, kondisi fisik hunian yang tidak layak huni, nilai lahan semakin mahal, kemiskinan penduduk perkotaan yang disebabkan kemampuan pendataan masyarakat yang rendah dan kurang dapat bersaing didalam kehidupan perkotaan menjadi permasalahan awal akan munculnya hunian-hunian liar dan kumuh dan dikatagorikan sebagai hunian tidak layak huni. Analisis tersebut menggunakan dua analisis yaitu backlog Kepenghunian dihitung mengacu pada konsep perghitungan ideal, satu keluarga menghuni satu rumah dan backlog kepemilikan dihitung berdasarkan angka home ownership rate atau persentase rumah tangga (ruta) yang menempati rumah milik sendiri, dimana sumber data dasar yang digunakan dalam perhitungan ini adalah bersumber dari data BPS. Dari hasil analisis perhitungan Backlog Kepenghunian bersumber dari data survei lapangan di Kecamatan Palengaan dan Kecamatan Batumarmar dimana Backlog Kepenghunian di Kecamatan Palengaan berjumlah 3874 unit rumah dan Backlog Kepemilikan berjumlah 2014 unit rumah dan Backlog Kepenghunian di Kecamatan Batumarmar berjumlah 880 unit rumah dan Backlog Kepemilikan berjumlah 2474 unit rumah.","PeriodicalId":190139,"journal":{"name":"Elipsoida : Jurnal Geodesi dan Geomatika","volume":"359 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-12-13","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132989160","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}