{"title":"PENGARUH JUMLAH APLIKASI SILANE TERHADAP KEKERASAN FIBER REINFORCED COMPOSITE","authors":"Ariyani Faizah","doi":"10.23917/jikg.v5i2.19895","DOIUrl":"https://doi.org/10.23917/jikg.v5i2.19895","url":null,"abstract":"Fiber reinforced composite (FRC) merupakan kombinasi antara resin komposit dan fiber yang dilapisi silane. Silane coupling agent merupakan bahan dengan dasar silicon-based yang berfungsi membentuk ikatan antara resin komposit dan fiber. Pengaplikasian silane melalui dua proses yaitu hidrolisis dan kondensasi. Mekanisme kerja silane dipengaruhi oleh beberapa faktor salah satunya yaitu volume yang tepat dapat mengurangi penyerapan air yang akan berdampak pada peningkatan adhesi dan kekuatan mekanik salah satunya kekerasan dari material tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya pengaruh jumlah aplikasi silane terhadap kekerasan FRC. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental murni. Sampel berjumlah 32, kelompok I adalah satu kali aplikasi silane, volume 0,58 µl dan satu kali pengeringan selama 60 detik, kelompok II dua kali aplikasi silane volume 0,29 µl dan dua kali pengeringan selama 30 detik. Sampel berbentuk disk diameter 5 mm x tinggi 2 mm. Pengujian tingkat kekerasan menggunakan Vickers Indenter Microhardness Tester. Uji Independent t-test menunjukkan bahwa terdapat perbedaan bermakna antar kelompok dengan nilai signifikansi p=0,000 (p0,05). Jumlah aplikasi silane berpengaruh terhadap kekerasan FRC dan jumlah aplikasi silane yang paling efektif digunakan adalah dua kali pengaplikasian silane dengan volume 0,29 µl dan dua kali pengeringan selama 30 detik.","PeriodicalId":186189,"journal":{"name":"JIKG (Jurnal Ilmu Kedokteran Gigi)","volume":"13 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122221026","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"KURETASE GINGIVA PADA GIGI INCISIVUS RAHANG BAWAH DENGAN KASUS PERIODONTITIS KRONIS PADA GIGI 31, 41 DAN 42","authors":"Aprilia Yuanita Anwaristi, Ieka Nurfitria","doi":"10.23917/jikg.v5i2.21126","DOIUrl":"https://doi.org/10.23917/jikg.v5i2.21126","url":null,"abstract":"Penyakit periodontal adalah kondisi yang menyebabkan peradangan dan kerusakan pada jaringan penyangga gigi yaitu gingiva, ligamen periodontal, sementum dan tulang alveolar. Periodontitis merupakan salah satu penyakit periodontal yang menyebabkan destruksi jaringan periodontal permanen yang dikarakteristikkan dengan inflamasi kronis, migrasi epitelium, kehilangan jaringan ikat dan kehilangan tulang alveolar. Periodontitis dibagi menjadi dua, yaitu periodontitis kronis dan periodontitis agresif. Periodontitis kronis berhubungan dengan akumulasi plak dan kalkulus, secara umum berkembang lambat, nampak periode destruksi cepat dan kehilangan tulang horizontal. Laporan kasus ini memaparkan tentang kuretase gingiva pada gigi 31,41,42 pada pasien laki-laki berusia 25 tahun dengan kasus periodontitis kronis. Pemeriksaan gingival indeks menunjukkan skor 0,5, plak indeks 53,4% dan skor OHI 6. Pemeriksaan poket periodontal pada gigi 33,32,31,41,42,43 yaitu 3-4 mm disertai BOP positif. Perawatan dikunjungan pertama adalah scaling root planing, evaluasi seminggu kemudian masih terdapat inflamasi berupa pembesaran gingiva disertai kemerahan dan kedalaman probing pada gigi 31,41,42 yaitu 3-4 mm dengan BOP positif sehingga dilanjutkan perawatan fase 2 yaitu kuretase. Hasil evaluasi 3 minggu setelah kuretase didapatkan penurunan kedalam probing pada gigi 31,41,42 menjadi 2 mm dengan BOP negatif. Berdasarkan hasil evaluasi perawatan kuretase gigi 31,41,42 dengan kasus periodonditits kronis pada laporan kasus ini dikatan berhasil.","PeriodicalId":186189,"journal":{"name":"JIKG (Jurnal Ilmu Kedokteran Gigi)","volume":"22 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114569720","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Imunopatologi Sjogren Syndrome (SS) melalui Salivary Epithelial Cells (SGEC)","authors":"Nur Ariska Nugrahani","doi":"10.23917/jikg.v5i2.15952","DOIUrl":"https://doi.org/10.23917/jikg.v5i2.15952","url":null,"abstract":"Sjogren's Syndrome is the second most autoimmune disease with average indications including decreased secretory creation from the essential exocrine organs, lacrimal organs, and salivary organs. This review means to look into the component of the immunopathology of Sjogren's disorder through Salivary Gland Epithelial Cells. Sjogren's condition will at first trigger the creation of enormous quantities of resistant cells like CD4+ T cells, CD8+ cells, the number of B cells, macrophages, and dendritic cells that will invade target organs like the salivary and lacrimal organs. The cells of the inborn invulnerable framework related to Sjogren's disorder are dendritic cells, macrophages, and NK cells. Dendritic cells in patients with Sjogren's Syndrome play a part as antigen-introducing cells (APC) in atopic germinal focuses in the salivary organs. Macrophages will be enlisted into the salivary organ tissue towards lymphocytes, bringing about an increment in macrophages and making the salivary organs grow. Salivary organ epithelial cells (SGECs) created in the acini organs and epithelial cells will have a cell polarization measure that is constrained by cell-to-cell connections towards the extracellular grid (ECM) through tight-junction.Keywords: Immunopathology, Sjogren Syndrome, Salivary Gland","PeriodicalId":186189,"journal":{"name":"JIKG (Jurnal Ilmu Kedokteran Gigi)","volume":"86 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"134186274","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"PENGARUH PERILAKU PEMELIHARAAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT TERHADAP STATUS KESEHATAN GIGI PADA SANTRIWATI USIA 12 – 17 TAHUN DI PONDOK PESANTREN MODERN ISLAM ASSALAAM, SURAKARTA","authors":"Morita Sari, Indah Puspita Suri","doi":"10.23917/jikg.v5i1.15971","DOIUrl":"https://doi.org/10.23917/jikg.v5i1.15971","url":null,"abstract":"Menjaga kesehatan gigi dan mulut sangat berguna untuk kelangsungan hidup di masa yang akan datang. Cara awal menjaga kesehatan gigi dan mulut adalah dengan mengatasi permasalahan kesehatan gigi dan mulut. Permasalahan kesehatan gigi dan mulut sering dialami oleh anak usia remaja, salah satunya adalah karies gigi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perilaku pemeliharaan kesehatan gigi pada status kesehatan gigi pada Santriwati usia 12-17 tahun di Pondok Pesantren Modern Islam Assalaam. Santriwati dipilih sebagai responden karena banyak dari mereka masih usia remaja dan tinggal di Pondok yang jauh dari pengawasan orang tua. Metode penelitian dilakukan dengan cross sectional study design menggunakan kuesioner dan pemeriksaan DMF-T dengan responden Santriwati sebanyak 300 orang. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling method. Data yang diperoleh kemudian akan dianalisis dengan uji Chi- Square dan Binary Logistic Regression. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 55,3% Santriwati memiliki DMF-T rendah dan 44,7% Santriwati memiliki DMF-T tinggi.","PeriodicalId":186189,"journal":{"name":"JIKG (Jurnal Ilmu Kedokteran Gigi)","volume":"18 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121260059","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"KNOWLEDGE, ATTITUDE AND PRACTICE MENGENAI KESEHATAN GIGI DAN MULUT MAHASISWA S1 UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA","authors":"Dwi Kurniawati, Dyah Ayu Nur Cahyaningrum","doi":"10.23917/jikg.v5i2.20561","DOIUrl":"https://doi.org/10.23917/jikg.v5i2.20561","url":null,"abstract":"Masalah kesehatan gigi dan mulut seperti karies gigi dan penyakit periodontal banyak diderita masyarakat Indonesia. Faktor yang berkontribusi adalah pengetahuan, sikap dan perilaku. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran pengetahuan, sikap, dan perilaku kesehatan gigi dan mulut mahasiswa S1 Universitas Muhammadiyah Surakarta. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan metode cross-sectional study. Sebanyak 300 mahasiswa S1 Universitas Muhammadiyah Surakarta dari angkatan 2019, 2020, dan 2021 digunakan sebagai sampel. Pemilihan sampel menggunakan teknik stratified random sampling. Insrumen yang digunakan untuk mengukur tingkat pengetahuan, sikap dan perilaku adalah kuesioner. Analisis data dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif survei, uji statistik Kruskal Wallis dan Mann Whitney. Hasil yang diperoleh yaitu 74.0% mahasiswa memiliki pengetahuan yang baik, 49.3% mahasiswa memiliki sikap yang cukup, dan 76.7% mahasiswa memiliki perilaku yang cukup mengenai kesehatan gigi dan mulut. Terdapat perbedaan pengetahuan, sikap dan perilaku pada laki-laki dan perempuan (p0.05) dan tidak terdapat perbedaan pengetahuan, sikap dan perilaku pada tiap angkatan (p0.05). Kesimpulan : Mahasiswa S1 Universitas Muhammadiyah Surakarta memiliki pengetahuan kesehatan gigi dan mulut yang dikategorikan baik, sedangkan sikap dan perilaku kesehatan gigi dan mulut dalam kategori cukup. ","PeriodicalId":186189,"journal":{"name":"JIKG (Jurnal Ilmu Kedokteran Gigi)","volume":"32 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133533310","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"PERAWATAN SALURAN AKAR VITAL PADA GIGI INCISIVUS LATERAL MAXILLA PULPITIS IRREVERSIBLE (Laporan Kasus)","authors":"Cahyani Cahyani, Dessy Rahmahwati","doi":"10.23917/jikg.v5i2.19827","DOIUrl":"https://doi.org/10.23917/jikg.v5i2.19827","url":null,"abstract":"Irreversible pulpitis is a persistent inflammatory condition of the pulp, which can be symptomatic or asymptomatic caused by a nerve stimulus. Tooth with pulp inflammation need root canal treatment to remove irritants of bacteria and clean the infected root canal from necrotic tissue. Root canal treatment aims to keep the teeth functioning properly. Irreversible pulpitis symptomps include persistent spontaneous pain of an external cause. The stages of root canal treatment include: root canal instrumentation which includes cleaning and shaping (biomechanical), disinfection, and obturation. A 16-year-old woman came to RSGM Soelastri, University of Muhammadiyah Surakarta with a complaint of a damaged restoration on her anterior teeth. Intra-oral examination revealed that tooth 12 appeared to be a damaged restoration. sondation (+), percussion (-), palpation (-), vitality test (+), EPT: 34, and Oral Hygiene 1,2 (moderate). The diagnosis for this case irreversible pulpitis with multivisit vital root canal treatment. The purpose of this case report irreversible pulpitis, root canal treatment, vitalis to describe of an endodontic treatment procedure that can maintain tooth 12. The control was carried out 1 week after treatment and patient did not feel any complaints. Intraoral examination were. sondation (-), percussion (-), palpation (-), vitality test (-) treatment was successfully carried out and proceed with final restoration of a porcelain fused to metal jacket crown with fiber post.Keywords: ","PeriodicalId":186189,"journal":{"name":"JIKG (Jurnal Ilmu Kedokteran Gigi)","volume":"85 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133466933","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Nilasary Rochmanita Suparno, Arifah Rizqi Mufida, Ramadhan Muhammad Noor Sritomo
{"title":"POTENSI PENAMBAHAN KITOSAN NANOPARTIKEL SEBAGAI BAHAN ANTIBAKTERI TERHADAP SIFAT MEKANIS RESIN KOMPOSIT","authors":"Nilasary Rochmanita Suparno, Arifah Rizqi Mufida, Ramadhan Muhammad Noor Sritomo","doi":"10.23917/jikg.v5i2.20568","DOIUrl":"https://doi.org/10.23917/jikg.v5i2.20568","url":null,"abstract":"Resin komposit merupakan salah satu material restorasi yang sering digunakan karena estetik dan sifat mekanisnya yang baik, namun dapat mengalami pengerutan saat polimerisasi yang dapat menyebabkan terjadinya karies sekunder akibat masuknya bakteri. Oleh karena itu, perlu ditambahkan suatu agen antibakteri yang dapat membunuh atau menghambat pertumbuhan bakteri. Kitosan merupakan biopolimer yang sering ditambahkan pada material kedokteran gigi. Kitosan juga memiliki sifat antibakteri dan penggunaannya sudah terbukti aman. Penambahan kitosan sebagai antibakteri dapat memengaruhi sifat mekanis suatu material. Tujuan dari literature review adalah untuk mengetahui bagaimana potensi penambahan kitosan nanopartikel sebagai bahan antibakteri terhadap sifat mekanis resin komposit. Tinjauan literature review menggunakan metode pencarian literatur dalam database elektronik: Springer Nature, Proquest, Science Direct, Pubmed dengan kata kunci “chitosan” and “mechanical properties” and “composite resin”. Kriteria inklusi untuk pemilihan artikel ilmiah ialah tahun publikasi 2010 hingga 2020, diterbitkan dalam bahasa Inggris dan tersedia artikel full text. Hasil pencarian didapatkan 4 artikel ilmiah yang dimasukkan ke dalam literature review ini. Kesimpulan dari literature review yaitu penambahan kitosan nanopartikel pada resin komposit dapat meningkatkan sifat antibakteri tanpa memengaruhi sifat mekanis dari resin komposit. Hal ini bisa terjadi apabila kitosan yang ditambahkan ke dalam resin komposit dalam jumlah yang tepat.","PeriodicalId":186189,"journal":{"name":"JIKG (Jurnal Ilmu Kedokteran Gigi)","volume":"283 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116570235","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"MANAGEMENT OF SUSPECT GRANULOMATOUS EPULIS OF ANTERIOR MANDIBULAR TEETH WITH GINGIVECTOMY","authors":"Wahyuning Asri Pari Purnomo Sari","doi":"10.23917/jikg.v5i1.19172","DOIUrl":"https://doi.org/10.23917/jikg.v5i1.19172","url":null,"abstract":"ABSTRACT Gingival enlargement is a manifestation of hypertrophy (increase in cell size) and hyperplasia (increase in cell number). Epulis is a gingival hyperplasia (tumor-like) that originates from periodontal connective tissue. One type of epulis that often occurs is granulomatous epulis. Granulomatous epulis is a type of epulis that occurs from a granulomatous tissue reaction due to chronic irritation due to calculus, root residues, or carious edges. This case report discusses the management of suspect epulis granulomatous in mandibular anterior teeth. A 45-year-old female patient complained of swollen lower front gums and frequent bleeding when brushing her teeth. Intraoral examination showed that there was gingival enlargement in the form of papules with a size of 6 mm x 8 mm, reddish in color, smooth surface, soft consistency, well demarcated, painless but bleeding on palpation in the tooth area 41. OHI score 4.9 (moderate), BOP ( Bleeding in probing) was positive, and the probing depth of the mesiolabial, midlabial, and distolabial surfaces i.e. for tooth 41 was 5-5-5. The diagnosis in this case led to suspect epulis granulomatous on tooth 41. The treatment plan was KIE (Communication, Information and Education), initial therapy in the form of scaling and root planing, gingivectomy and then control. The results of the treatment showed that the gingival contour was physiologically formed, there was no swelling, negative palpation, negative BOP, and decreased pocket depth from the mesiolabial, midlabial, and distolabial surfaces of tooth 41 to 2-2-3.Keywords: epulis, granulomatous epulis, gingivectomy, gingival enlargement","PeriodicalId":186189,"journal":{"name":"JIKG (Jurnal Ilmu Kedokteran Gigi)","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116411426","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Koreksi Malposisi Gigi Dengan Midline Incisivus Rahang Atas Yang Bergeser Ke Kiri Menggunakan Satu Tahap Perawatan Piranti Ortodonti Lepasan","authors":"Ikmal Hafizi, Adhika Ilham Gemilang","doi":"10.23917/jikg.v5i1.20012","DOIUrl":"https://doi.org/10.23917/jikg.v5i1.20012","url":null,"abstract":"Susunan gigi yang tidak normal disebut maloklusi, maloklusi dapat ditangani dengan melakukan perawatan ortodontik. Perawatan ortodonti bertujuan untuk menghilangkan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi perkembangan gigi dan rahang menjadi tidak normal, mencegah maloklusi menjadi semakin parah, dan mengembalikan oklusi pada kondisi yang normal. Salah satu tujuan perawatan ortodontik adalah untuk mencapai garis tengah (midline) rahang atas dan rahang bawah untuk memperbaiki estetik gigi. Ketersediaan ruang sangat dibutuhkan dalam perawatan ortodontik untuk menggerakkan gigi ke posisi yang ideal. Ada beberapa cara dalam pencarian ruang dalam perawatan ortodontik yaitu: proximal stripping atau grinding, ekspansi, proklinasi gigi-gigi anterior, distalisasi dan pencabutan. Selain itu koreksi maloklusi gigi dapat dilakukan dengan menggunakan Komponen aktif. Perawatan yang dilakukan menggunakan alat orthodonti lepasan, pada rahang atas terdiri dari plat akrilik, finger spring pada gigi 21 yang mengalami pergeseran midline, z spring dengan coil pada gigi 22, labial arch, dan sekrup ekspan, adam klamer pada gigi 17 dan 27, sedangkan pada rahang bawah terdiri dari plat akrilik, labial arch, sekrup ekspan dan adam klamer pada gigi 36 dan 46. Perawatan dilakukan sebanyak 12 kali kunjungan, dan didapatkan pergerakan gigi 21, 22, 41 dan 42.","PeriodicalId":186189,"journal":{"name":"JIKG (Jurnal Ilmu Kedokteran Gigi)","volume":"5 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115094043","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"KAJIAN EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MASKER N95 PADA DOKTER GIGI UNTUK MENCEGAH PENULARAN COVID-19 MELALUI AEROSOL PADA PERAWATAN DENTAL:","authors":"Noor Hafida Widyastuti, Devy Suherawati","doi":"10.23917/jikg.v5i2.15915","DOIUrl":"https://doi.org/10.23917/jikg.v5i2.15915","url":null,"abstract":"Virus corona merupakan patogen yang dapat ditularkan dari hewan ke manusia dengan menginfeksi saluran pernafasan, gastrointestinal, hati, dan neurologis. Pandemi COVID-19 menyebabkan dokter gigi menjadi salah satu tenaga medis yang rentan terpapar virus corona karena berhadapan dengan langsung untuk memberikan perawatan dental kepada pasien positif. Tindakan perawatan dental yang menggunakan rotary instrument, handpiece highspeed, air-water syringe yang menghasilkan aerosol dapat menularkan virus corona. Aerosol merupakan partikel padat atau cair yang berdiameter 50 mikron. Dokter gigi dan asisten diwajibkan untuk menggunakan masker N95 untuk tindakan yang menghasilkan aerosol. Masker N95 secara signifikan dapat menyaring 0,3 mikron partikel. Masker N95 efektif digunakan untuk tindakan dental yang menghasilkan aerosol. Masker N95 memiliki kekurangan yaitu dapat menyebabkan hipoventilasi, dermatitis kontak, eritema, produksi sebum meningkat, reaksi alergi (kemerahan, ruam, gatal) dan menyebabkan pengguna merasa tidak nyaman dalam waktu lama serta tidak diindikasikan untuk petugas dengan memiliki banyak bulu wajah serta deformitas wajah, karena dapat mengurangi kerapatan dari masker tersebut.","PeriodicalId":186189,"journal":{"name":"JIKG (Jurnal Ilmu Kedokteran Gigi)","volume":"34 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133743694","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}