{"title":"牙科医生使用N95口罩的有效性研究,通过气溶胶对牙牙治疗预防COVID-19的传播:","authors":"Noor Hafida Widyastuti, Devy Suherawati","doi":"10.23917/jikg.v5i2.15915","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Virus corona merupakan patogen yang dapat ditularkan dari hewan ke manusia dengan menginfeksi saluran pernafasan, gastrointestinal, hati, dan neurologis. Pandemi COVID-19 menyebabkan dokter gigi menjadi salah satu tenaga medis yang rentan terpapar virus corona karena berhadapan dengan langsung untuk memberikan perawatan dental kepada pasien positif. Tindakan perawatan dental yang menggunakan rotary instrument, handpiece highspeed, air-water syringe yang menghasilkan aerosol dapat menularkan virus corona. Aerosol merupakan partikel padat atau cair yang berdiameter 50 mikron. Dokter gigi dan asisten diwajibkan untuk menggunakan masker N95 untuk tindakan yang menghasilkan aerosol. Masker N95 secara signifikan dapat menyaring 0,3 mikron partikel. Masker N95 efektif digunakan untuk tindakan dental yang menghasilkan aerosol. Masker N95 memiliki kekurangan yaitu dapat menyebabkan hipoventilasi, dermatitis kontak, eritema, produksi sebum meningkat, reaksi alergi (kemerahan, ruam, gatal) dan menyebabkan pengguna merasa tidak nyaman dalam waktu lama serta tidak diindikasikan untuk petugas dengan memiliki banyak bulu wajah serta deformitas wajah, karena dapat mengurangi kerapatan dari masker tersebut.","PeriodicalId":186189,"journal":{"name":"JIKG (Jurnal Ilmu Kedokteran Gigi)","volume":"34 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"KAJIAN EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MASKER N95 PADA DOKTER GIGI UNTUK MENCEGAH PENULARAN COVID-19 MELALUI AEROSOL PADA PERAWATAN DENTAL:\",\"authors\":\"Noor Hafida Widyastuti, Devy Suherawati\",\"doi\":\"10.23917/jikg.v5i2.15915\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Virus corona merupakan patogen yang dapat ditularkan dari hewan ke manusia dengan menginfeksi saluran pernafasan, gastrointestinal, hati, dan neurologis. Pandemi COVID-19 menyebabkan dokter gigi menjadi salah satu tenaga medis yang rentan terpapar virus corona karena berhadapan dengan langsung untuk memberikan perawatan dental kepada pasien positif. Tindakan perawatan dental yang menggunakan rotary instrument, handpiece highspeed, air-water syringe yang menghasilkan aerosol dapat menularkan virus corona. Aerosol merupakan partikel padat atau cair yang berdiameter 50 mikron. Dokter gigi dan asisten diwajibkan untuk menggunakan masker N95 untuk tindakan yang menghasilkan aerosol. Masker N95 secara signifikan dapat menyaring 0,3 mikron partikel. Masker N95 efektif digunakan untuk tindakan dental yang menghasilkan aerosol. Masker N95 memiliki kekurangan yaitu dapat menyebabkan hipoventilasi, dermatitis kontak, eritema, produksi sebum meningkat, reaksi alergi (kemerahan, ruam, gatal) dan menyebabkan pengguna merasa tidak nyaman dalam waktu lama serta tidak diindikasikan untuk petugas dengan memiliki banyak bulu wajah serta deformitas wajah, karena dapat mengurangi kerapatan dari masker tersebut.\",\"PeriodicalId\":186189,\"journal\":{\"name\":\"JIKG (Jurnal Ilmu Kedokteran Gigi)\",\"volume\":\"34 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2022-12-31\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"JIKG (Jurnal Ilmu Kedokteran Gigi)\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.23917/jikg.v5i2.15915\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"JIKG (Jurnal Ilmu Kedokteran Gigi)","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.23917/jikg.v5i2.15915","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
KAJIAN EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MASKER N95 PADA DOKTER GIGI UNTUK MENCEGAH PENULARAN COVID-19 MELALUI AEROSOL PADA PERAWATAN DENTAL:
Virus corona merupakan patogen yang dapat ditularkan dari hewan ke manusia dengan menginfeksi saluran pernafasan, gastrointestinal, hati, dan neurologis. Pandemi COVID-19 menyebabkan dokter gigi menjadi salah satu tenaga medis yang rentan terpapar virus corona karena berhadapan dengan langsung untuk memberikan perawatan dental kepada pasien positif. Tindakan perawatan dental yang menggunakan rotary instrument, handpiece highspeed, air-water syringe yang menghasilkan aerosol dapat menularkan virus corona. Aerosol merupakan partikel padat atau cair yang berdiameter 50 mikron. Dokter gigi dan asisten diwajibkan untuk menggunakan masker N95 untuk tindakan yang menghasilkan aerosol. Masker N95 secara signifikan dapat menyaring 0,3 mikron partikel. Masker N95 efektif digunakan untuk tindakan dental yang menghasilkan aerosol. Masker N95 memiliki kekurangan yaitu dapat menyebabkan hipoventilasi, dermatitis kontak, eritema, produksi sebum meningkat, reaksi alergi (kemerahan, ruam, gatal) dan menyebabkan pengguna merasa tidak nyaman dalam waktu lama serta tidak diindikasikan untuk petugas dengan memiliki banyak bulu wajah serta deformitas wajah, karena dapat mengurangi kerapatan dari masker tersebut.