Anggara Dena Mahayana, Amna Hartiati, Dewa Ayu Anom Yuariani
{"title":"Analisis Kualitas Produk dan Pelayanan Terhadap Tingkat Kepuasan Konsumen Pada Ayam Kremes Cak Iwan di Kota Denpasar","authors":"Anggara Dena Mahayana, Amna Hartiati, Dewa Ayu Anom Yuariani","doi":"10.24843/jrma.2023.v11.i03.p03","DOIUrl":"https://doi.org/10.24843/jrma.2023.v11.i03.p03","url":null,"abstract":"Kepuasan konsumen merupakann bagian penting dalam menjalankan suatu bisnis oleh karena itu.Tujuan dari penelitian ini adalah (1) mengetahui atribut kualitas produk dan jasa yang dianggap penting oleh konsumen guna mencapai kepuasan pelanggan di Warung Ayam Kremes Cak Iwan (2) mengetahui tingkat kesesuaian harapan dan kepuasan pelanggan dengan kualitas produk dan layanan pada Warung Ayam Kremes Cak Iwan (3) menentukan atribut kualitas produk dan layanan yang perlu mendapatkan prioritas dari Warung Ayam Kremes Cak Iwan berdasarkan tingkat kepentingan dan kinerja untuk memberikan kepuasan kepada pelanggannya. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah studi literatur, wawancara, penyebaran kuesioner dan dokumentasi serta data dari pemilik Toko Ayam Kremes Cak Iwan dalam mengumpulkan data primer dan sekunder. Alat analisis yang digunakan adalah aplikasi SPSS v.20 dan Microsoft Excel dengan menggunakan metode Importance Performance Analysis (IPA). Hasil penelitian menunjukkan atribut yang memiliki tingkat kesesuaian kualitas produk tertinggi adalah porsi minuman dengan tingkat kesesuaian 105,79% dan atribut terendah adalah kesesuaian harga makanan dengan porsi 98,70%. Sedangkan atribut yang memiliki tingkat kesesuaian kualitas pelayanan tertinggi adalah ketersediaan tempat parkir dengan tingkat kesesuaian 108,24% dan atribut terendah adalah pengetahuan pegawai/pegawai terhadap menu atau produk yang ditawarkan sebesar 98,45%. Atribut kualitas produk yang dianggap penting oleh konsumen pada Warung Ayam Kremes Cak Iwan berada pada kuadran B karena memiliki kinerja yang tinggi dan sesuai dengan yang diharapkan konsumen seperti atribut rasa makanan, rasa makanan, kesesuaian harga makanan dengan porsi, kesesuaian harga minuman dengan porsi, kesesuaian harga makanan dengan kualitas dan kesesuaian harga minuman dengan kualitas. Sedangkan atribut kualitas pelayanan yang dianggap penting oleh konsumen adalah atribut yang berada pada kuadran B yaitu kebersihan dan kenyamanan saat berada di tempat makan, keramahan dan kesopanan pegawai, kesamaan dalam memperlakukan konsumen, pengetahuan pegawai/karyawan terhadap menu atau produk yang ditawarkan.","PeriodicalId":17779,"journal":{"name":"JURNAL REKAYASA DAN MANAJEMEN AGROINDUSTRI","volume":"75 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-09-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"136238225","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Tiara Ayu Khairunnisa, Anak Agung Made Dewi Anggreni, Luh Putu Wrasiati
{"title":"Karakteristik Teh Herbal Bubuk Bunga Markisa (Passiflora edulis F. Flavicarpa) Pada Berbagai Suhu Pengeringan","authors":"Tiara Ayu Khairunnisa, Anak Agung Made Dewi Anggreni, Luh Putu Wrasiati","doi":"10.24843/jrma.2023.v11.i03.p09","DOIUrl":"https://doi.org/10.24843/jrma.2023.v11.i03.p09","url":null,"abstract":"Yellow passion fruit (Passiflora edulis F. Flavicarpa) is a plant that contains flavonoids and anxiolytic effects. Passion fruit flowers can be processed into herbal tea by going through a drying process. Drying temperature is an important factor because it can affect the bioactive compounds in the material. This study aims to determine the effect of drying temperature on the characteristics of passion flower powder tea and find out the appropriate drying temperature to produce the best characteristics of passion flower powder tea. The experimental design used was a randomized block design with drying temperatures as a treatment consisting of three levels, namely 50±2?C, 60±2?C and 70±2?C. The treatment was reduced by 5 times based on the implementation time so that 15 experimental units were obtained. The data obtained were analyzed for variance and if the effect affected the observed variable then it was continued with Tukey Test. The results showed that drying temperature had a highly significant effect on water extract content, ash content, crude fiber content, total phenols, total flavonoids, antioxidant capacity, and panelist preference for the overall acceptance of the product. The results showed that the drying temperature treatment of 60±2?C was the best treatment which produced herbal tea with characteristics: 44,28%±0,38% water extract content, 7,85±0,03% ash content, 16,29±0,17% crude fiber content, 58,53±0,04 mg GAE/g tea total phenolic, 41,55±0,03 mg QE/g tea total flavonoids, 21,81±0,07 mg GAEAC/g antioxidant capacity, and overall acceptance is somewhat favorable-highly favorable with a hedonic criterion score of 4,1±0,79.
 Keywords : antioxydant, characteristic tea, passion flower, drying temperature, herbal tea
 Markisa kuning (Passiflora edulis F. Flavicarpa) adalah tanaman yang mengandung flavonoid dan efek ansiolitik. Bunga markisa dapat diolah menjadi teh herbal melalui proses pengeringan. Suhu pengeringan merupakan faktor penting karena dapat mempengaruhi senyawa bioaktif pada bahan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh suhu pengeringan terhadap karakteristik teh herbal bubuk bunga markisa dan menentukan suhu pengeringan yang dapat menghasilkan teh herbal bubuk bunga markisa dengan karakteristik terbaik. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok dengan suhu pengeringan sebagai perlakuan yang terdiri dari tiga taraf yaitu 50±2?C, 60±2?C, dan 70±2?C. Perlakuan dikelompokkan sebanyak 5 kali berdasarkan waktu pelaksanaannya sehingga diperoleh 15 satuan percobaan. Data yang diperoleh dianalisis varian dan jika perlakuan berpengaruh terhadap variabel yang diamati maka dilanjutkan dengan Uji Berbeda Nyata Jujur (BNJ). Hasil penelitian menunjukkan bahwa suhu pengeringan berpengaruh sangat nyata terhadap kadar ekstrak dalam air, kadar abu, kadar serat kasar, total fenol, total flavonoid, kapasitas antioksidan, dan kesukaan panelis terhadap penerimaan keseluruhan produk. Hasil penelitian","PeriodicalId":17779,"journal":{"name":"JURNAL REKAYASA DAN MANAJEMEN AGROINDUSTRI","volume":"11 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-09-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"136238222","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Karakteristik Organoleptik Selai Coklat Dengan Penambahan Corn Oil","authors":"Oktaningsi Lapamona, Widya Rahmawaty Saman, Lisna Ahmad, Marleni Limonu, Sakinah Ahyani Dahlan, Hatija Daingo, Vidya Putri E. Haebun, Arwin Huruji","doi":"10.24843/jrma.2023.v11.i03.p14","DOIUrl":"https://doi.org/10.24843/jrma.2023.v11.i03.p14","url":null,"abstract":"Indonesia is one of the most extensive cocoa cultivating countries in the world and the third largest cocoa producing country after Pantai Gading and Ghana, whose production value reached 777,500 tons/year. Cocoa (Theobroma cacao L.) is one of the leading commodities in the Indonesian plantation sub-sector which has great potential, with plantation area and production tending to increase every year. Chocolate spread has characteristics that are almost similar to chocolate spread but in manufacture, spread chocolate does not use the addition of pectin and water. The purpose of this study was to find out how the effect of the addition of coer oil on the characteristics of moisture content, organoleptic and spreadability of chocolate jam. This study was arranged using a completely randomized design with 1 factor, namely the concentration of corn oil. The study was conducted with 1 control and 3 treatments. The test parameters carried out included testing the water content, organoleptic and oiling power. Based on the results, the highest water content was 52.07%. The organoleptic taste was 3.07, the organoleptic color was 3.87, the organoleptic aroma was 3.27 and the highest rubability was 3.67.
 Keywords : Corn Oil, Chocolate Jam
 Indonesia merupakan salah satu negara penghasil kakao terluas di dunia dan merupakan negara penghasil kakao terbesar ketiga setelah Pantai Gading dan Ghana, dengan nilai produksi mencapai 777.500 ton/tahun. Kakao (Theobroma cacao L.) merupakan salah satu komoditas unggulan subsektor perkebunan Indonesia yang memiliki potensi besar, dengan luas perkebunan dan produksi yang cenderung meningkat setiap tahunnya. Coklat oles memiliki karakteristik yang hampir mirip dengan selai coklat namun dalam pembuatannya olesan coklat tidak menggunakan penambahan pektin dan air. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pengaruh penambahan minyak kelapa terhadap karakteristik kadar air, organoleptik dan daya sebar selai coklat. Penelitian ini disusun dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan 1 faktor yaitu konsentrasi minyak jagung. Penelitian dilakukan dengan 1 kontrol dan 3 perlakuan. Parameter uji yang dilakukan meliputi pengujian kadar air, organoleptik dan daya olesan. Berdasarkan hasil penelitian, kadar air tertinggi adalah 52,07%. Organoleptik rasa 3,07, organoleptik warna 3,87, organoleptik aroma 3,27 dan rubabilitas tertinggi 3,67.
 Kata kunci : Minyak Jagung, Selai Coklat","PeriodicalId":17779,"journal":{"name":"JURNAL REKAYASA DAN MANAJEMEN AGROINDUSTRI","volume":"96 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-09-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"136238223","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Fermentasi Kombucha dengan Penambahan Kayu Manis dan Cengkeh sebagai Alternatif Minuman Fungsional","authors":"Rukmelia ., Astrina Nur Inayah, Jumarni .","doi":"10.24843/jrma.2023.v11.i03.p15","DOIUrl":"https://doi.org/10.24843/jrma.2023.v11.i03.p15","url":null,"abstract":"Kombucha is a fermented drink that has a distinctive taste and flavor, which is a blend of sour, sweet and slightly carbonated. Has very good benefits for health. Contains polyphenols, making this drink a functional drink that acts as an antioxidant. One of the factors that influence the fermentation process in kombucha tea is sugar. In kombucha fermentation, sugar is used as a carbon source. The addition of spices to making kombucha is an innovation in order to produce drinks with excellent nutritional value, and can be an alternative to functional drinks. Spices that can be used to add to kombucha tea are cinnamon and cloves. This study used a completely randomized design with 2 factors. Each factor used 3 treatments with 3 replications. The variables observed were the degree of acidity (pH), the hedonic test (color, flavor and taste). Different sugar concentrations in kombucha tea with the addition of cinnamon and cloves have a significant effect on the degree of acidity (pH), the hedonic test in terms of flavor, color and taste. The results showed that the panelists preferred kombucha tea with the addition of cloves compared to the addition of cinnamon.
 Key words : Fermentation, Kombucha, Cinnamon, Clove, Sugar
 Kombucha merupakan minuman hasil fermentasi yang memiliki rasa dan aroma yang khas yaitu paduan asam, manis dan sedikit berkarbonasi. Mempunyai manfaat yang sangat baik bagi kesehatan. Mengandung polyphenol, membuat minuman ini sebagai minuman fungsional yang bersifat sebagai antioksidan. Salah faktor yang mempengaruhi proses fermentasi pada minuman teh kombucha adalah gula. Dalam fermentasi kombucha, gula digunakan sebagai sumber karbon. Penambahan rempah pada pembuatan kombucha merupakan sebuah inovasi dalam rangka mewujudkan produksi minuman dengan nilai gizi yang sangat baik, dan bisa menjadi alternatif minuman fungsional. Rempah yang bisa digunakan dalam penambahan the kombucha adalah kayu manis dan cengkeh. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap dengan 2 faktor. Masing-masing faktor menggunakan 3 perlakuan dengan 3 kali ulangan. Variabel yang diamati adalah derajat keasaman (pH), uji hedonik (warna, aroma dan rasa). Konsentrasi gula yang berbeda-beda pada teh kombucha dengan penamabahan kayu manis dan cengkeh berpengaruh nyata terhadap derajat keasaman (pH), uji hedonik dari segi aroma, warna dan rasa. Hasil penelitian menunjukkan panelis lebih menyukai teh kombucha dengan penambahan cengkeh dibandingkan dengan penambahan kayu manis.
 Kata kunci : Fermentasi, Kombucha, Kayu Manis, Cengkeh, Gula","PeriodicalId":17779,"journal":{"name":"JURNAL REKAYASA DAN MANAJEMEN AGROINDUSTRI","volume":"83 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-09-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"136238382","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Steven Witman, Cahyo Prasetyo, Nur Fadhilah, Elisa Winanda
{"title":"Diversifikasi Pemanfaatan Limbah Kopi Untuk Produk Yang Memiliki Nilai Tambah","authors":"Steven Witman, Cahyo Prasetyo, Nur Fadhilah, Elisa Winanda","doi":"10.24843/jrma.2023.v11.i03.p13","DOIUrl":"https://doi.org/10.24843/jrma.2023.v11.i03.p13","url":null,"abstract":"Kopi menjadi komoditas yang menghasilkan devisa bagi negara dan mempunyai manfaat yang penting dalam mengembangkan perindustrian dibidang pertanian-perkebunan di Indonesia. Ketahanan produk olahan kopi terhadap dinamisnya perubahan harga kopi secara internasional dan nasional menjadikan proses diversifikasi menjadi penting. Tujuan penelitian ini yaitu melakukan pendiversifikasian terhadap pemanfaatan limbah kopi untuk produk yang memiliki nilai tambah. Penelitian ini menggunakan ragam penelitian kajian dengan melakukan pencarian yang komprehensif terhadap berbagai sumber dengan objetif penelitian. Ragam diversifikasi yang mampu didapatkan diantaranya bahan baku biogas, bahan baku biodiesel, bahan baku bioetanol, bahan baku minuman, kompos organik, media tanam, pakan ternak (ayam) dan lain sebagainya. Diantara ragam teknologi diversifikasi produk mampu diimplementasikan dilapangan yang dihubungkan dengan skala-skala pada prioritas fungsi dan juga produksinya. Akan tetapi, beberapa teknologi tersebut perlu dibahas lebih lanjut, utamanya pada pengkajian dalam aspek laboratorium agar mendapatkan keadaan yang maksimum pada proses dan aplikasinya, apabila diimplementasikan kedalam rumpun bidang industri yang lebih masif dan besar.
 Kata kunci: Diversifikasi, Limbah Kopi, Produk Olahan Limbah
 Coffee is a product that generates foreign exchange for the country and has essential benefits in developing the agriculture-plantation industry in Indonesia. The resistance of processed coffee products to dynamic changes in coffee prices internationally and nationally makes the process necessary. The purpose of this study is to diversify the utilization of coffee waste for products that have added value. This study uses a variety of research studies by conducting comprehensive research on various sources with research objectives. The type of product that can obtain includes biogas raw materials, biodiesel raw materials, bioethanol raw materials, beverage raw materials, organic compost, planting media, animal feed (chicken), and so on. Among the various technologies displayed, the product can be implemented in the field, which is used with scales on the priority of functions and production. However, some of these technologies need to be discussed further, especially in the study in laboratory aspect, to get the maximum state in the process and its application if implemented into a more massive and more significant industrial cluster.
 Keywords: Diversification, Coffee Waste, Waste Processed Products","PeriodicalId":17779,"journal":{"name":"JURNAL REKAYASA DAN MANAJEMEN AGROINDUSTRI","volume":"35 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-09-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"136238221","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Elissa Priscilla, Luh Putu Wrasiati, I Gusti Ayu Lani Triani
{"title":"Karakteristik Teh Herbal Rosella Dan Gula Lontar Pada Formulasi Yang Berbeda-beda","authors":"Elissa Priscilla, Luh Putu Wrasiati, I Gusti Ayu Lani Triani","doi":"10.24843/jrma.2023.v11.i03.p07","DOIUrl":"https://doi.org/10.24843/jrma.2023.v11.i03.p07","url":null,"abstract":"Herbal drinks also called herbal teas, are processed from the roots, stems, flowers, leaves, seeds, and fruit peels of plants that are useful as medicinal plants and do not contain caffeine. One of the plants herbal tea is rosella. The sour taste of rosella tea reduces consumer interest in drinking rosella tea, the addition of sugar to tea can improve the taste of tea. Palm sugar has a low glycemic index value that is safe for consumption by diabetics. The purpose of this study was to determine the formulation of the rosella powder to palm sugar powder ratio and to determine the physicochemical and sensory characteristics of the brew. This study used a one-factor complete randomized design, namely the ratio of rosella powder to palm sugar powder 1:1, 1:2, 1:3, 1:4, and 1:5. The observed variables included total phenols, antioxidant activity, water soluble juice content, sensory test and effectiveness test. The results of this study showed that the addition of palm sugar to rosella tea affected total phenols, antioxidant activity, and sensory test. The best treatment as a formulation of rosella powder to lontar sugar powder ratio was 2 g rosella powder and 6 g lontar sugar with a total phenol value of 1.02 ± 0.03 mg GAE/g, IC50 antioxidant activity of 7409.57 ± 8.97 ppm, water soluble juice content of 11.36%, color score of 2, 95±0.39 (red to red-brown), taste score 3.5±0.51 (moderately sour to sweet), aroma score 3.45±0.51 (mildly rosella flavored to rosella flavored) and overall acceptability 5.6±1.23 (Somewhat like to like).
 Key words: Palm Sugar, Rosella, Herbal Tea
 Minuman herbal atau teh herbal diolah dari akar, batang, bunga, daun, biji, dan kulit buah dari tanaman yang bermanfaat sebagai tanaman obat dan tidak mengandung kafein. Salah satu tanaman yang dapat digunakan dalam pembuatan teh herbal adalah rosella. Rasa asam pada seduhan teh rosella mengurangi minat konsumen untuk meminum teh rosella, penambahan gula pada teh dapat meningkatkan cita rasa seduhan teh. Gula lontar merupakan pemanis yang memiliki nilai indeks glikemik rendah yang aman dikonsumsi oleh penderita diabetes. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui formulasi perbandingan seduhan bubuk rosella dengan bubuk gula lontar dan mengetahui karakteristik fisikokimia dan sensoris pada seduhan. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap satu faktor yaitu perbandingan bubuk rosella dengan bubuk gula lontar 1:1, 1:2, 1:3, 1:4, dan 1: 5. Variabel yang diamati meliputi total fenol, aktivitas antioksidan, kadar sari larut air, uji sensoris dan uji efektivitas. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penambahan gula lontar yang semakin banyak pada teh rosella berpengaruh pada total fenol, aktivitas antioksidan, dan uji sensoris. Perlakuan terbaik sebagai formulasi perbandingan bubuk rosella dengan bubuk gula lontar adalah bubuk rosella 2 g dan gula lontar 6 g dengan nilai total fenol 1,02±0,03 mg GAE/g, aktivitas antioksidan IC50 7409,57±8,97 ppm, kadar sari","PeriodicalId":17779,"journal":{"name":"JURNAL REKAYASA DAN MANAJEMEN AGROINDUSTRI","volume":"23 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-09-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"136238224","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Komang Aris Bintang Permana, Gusti Putu Ganda Putra, Anak Agung Made Dewi Anggreni
{"title":"Kandungan Senyawa Flavonoid Dan Aktivitas Antioksidan Teh Beras Merah (Oryza nivara) Pada Variasi Suhu Dan Waktu Penyeduhan","authors":"Komang Aris Bintang Permana, Gusti Putu Ganda Putra, Anak Agung Made Dewi Anggreni","doi":"10.24843/jrma.2023.v11.i03.p10","DOIUrl":"https://doi.org/10.24843/jrma.2023.v11.i03.p10","url":null,"abstract":"Beras merah merupakan salah satu jenis beras yang dimanfaatkan dalam pembuatan minuman teh dan beras merah sudah lama diketahui bermanfaat bagi kesehatan. Beras merah memiliki khas tersendiri yaitu mempunyai sifat fungsional sebagai antioksidan karena terdapat kandungan antosianinnya yang cukup tinggi, dimana antioksidan dapat menangkal radikal bebas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh suhu dan lama penyeduhan serta interaksi antara dua perlakuan terhadap kandungan flavonoid dan kapasitas antioksidan teh beras merah dan menentukan suhu dan lama penyeduhan terbaik untuk penyeduhan teh beras merah. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktorial dengan 2 faktor. Faktor pertama adalah suhu penyeduhan dengan 3 taraf, yaitu: S1: 80?C, S2: 90?C, S3: 100?C. Faktor kedua adalah lama penyeduhan yang terdiri dari 3 taraf, yaitu: W1: 5 menit, W2: 10 menit, W3: 15 menit. Variabel yang dianalisis meliputi rendemen ekstrak teh beras merah, total flavonoid dan aktivitas antioksidan IC50. Hasil penelitian menunjukan bahwa suhu awal penyeduhan, lama penyeduhan serta interaksi antar keduanya berpengaruh sangat nyata terhadap rendemen, total flavonoid, dan kapasitas antioksidan ekstrak teh beras merah. Suhu awal penyeduhan 100?C dengan lama penyeduhan 15 menit menghasilkan karakteristik ekstrak terbaik dengan rendemen ekstrak sebesar 29,25 ± 0,35%, total flavonoid 80,2± 0,43 QE/g, dan kapasitas antioksidan IC50 71,16 (ppm).","PeriodicalId":17779,"journal":{"name":"JURNAL REKAYASA DAN MANAJEMEN AGROINDUSTRI","volume":"23 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-09-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"136238387","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Enjelitha Girsang, Gusti Putu Ganda Putra, Ni Putu Suwariani
{"title":"Karakteristik Bubuk Kulit Buah Kakao (Theobroma cacao L.) Sebagai Sumber Antioksidan Pada Variasi Suhu Dan Lama Pengeringan Menggunakan Oven Dryer","authors":"Enjelitha Girsang, Gusti Putu Ganda Putra, Ni Putu Suwariani","doi":"10.24843/jrma.2023.v11.i03.p11","DOIUrl":"https://doi.org/10.24843/jrma.2023.v11.i03.p11","url":null,"abstract":"Cocoa pod husk is the largest by-product of cocoa processing, which is equal to 75% w/w. Cocoa pod husk contains phenolic compounds that have the potential to be a source of natural antioxidants that can be obtained through the extraction process, but need to be dried first before being extracted. This research was conducted to determine the effect of temperature and drying time and their interactions using an oven on the characteristics of cocoa pod powder (Theobroma cacao L.) and to obtain the best combination of temperature and drying time to maintain the characteristics of cocoa pod powder as a source of antioxidants. The experimental design used in this research was a factorial randomized block design consisting of two factors and grouped into two groups based on the time of implementation. The first factor is the drying temperature which consists of three levels, namely 60?, 70? and 80?. The second factor is the drying time which consists of three levels, namely 4, 6, and 8 hours. The data were analyzed by analysis of variance and continued with the Tukey test. The results showed that temperature and drying time and their interactions had a very significant effect on moisture content, yield, total phenols, total flavonoids, and antioxidant capacity of cocoa pods. Based on the effectiveness index test, it was obtained that the best treatment combination was drying at 60? and drying time of 8 hours with characteristics of water content 7.60%, yield 14.89%, total phenol 47.51 mgGAE/g, total flavonoids. 25.39 mgQE/g, and antioxidant capacity of 20.80 mgGAEAC/g.
 Keywords: antioxidant, cocoa pod husk, drying time, temperature
 Kulit buah kakao merupakan hasil samping terbesar dari pengolahan kakao yang jumlahnya mencapai 75% b/b. Kulit buah kakao mengandung senyawa fenolik yang berpotensi sebagai sumber antioksidan alami yang dapat diperoleh melalui proses ekstraksi, akan tetapi perlu dikeringkan terlebih dahulu sebelum diekstrak. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh suhu dan lama pengeringan serta interaksinya menggunakan oven terhadap karakteristik bubuk kulit buah kakao (Theobroma cacao L.) serta menentukan kombinasi suhu dan lama pengeringan terbaik untuk mempertahankan karakteristik bubuk kulit buah kakao sebagai sumber antioksidan. Rancangan percobaan dalam penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok faktorial yang terdiri dari dua faktor dan dikelompokkan menjadi dua kelompok berdasarkan waktu pelaksanaannya. Faktor pertama adalah suhu pengeringan yang terdiri dari tiga taraf yaitu 60?, 70?, dan 80?. Faktor kedua adalah lama pengeringan yang terdiri dari tiga taraf yaitu 4, 6, dan 8 jam. Data dianalisis dengan analisis variansi dan dilanjutkan dengan uji BNJ. Hasil penelitian menunjukkan bahwa suhu dan lama pengeringan serta interaksinya berpengaruh sangat nyata terhadap kadar air, rendemen, total fenol, total flavonoid, dan kapasitas antioksidan bubuk kulit buah kakao. Berdasarkan uji indeks efektivitas dip","PeriodicalId":17779,"journal":{"name":"JURNAL REKAYASA DAN MANAJEMEN AGROINDUSTRI","volume":"23 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-09-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"136238228","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Jeckson Pardomuan Marpaung, Anak Agung Putu Agung Suryawan Wiranatha, I Ketut Satriawan
{"title":"Analisis Kepuasan Konsumen Terhadap Kualitas Produk dan Layanan Pada Food Court Opa Kumis Menggunakan Metode Importance Performance Analysis","authors":"Jeckson Pardomuan Marpaung, Anak Agung Putu Agung Suryawan Wiranatha, I Ketut Satriawan","doi":"10.24843/jrma.2023.v11.i03.p01","DOIUrl":"https://doi.org/10.24843/jrma.2023.v11.i03.p01","url":null,"abstract":"The purpose of thisstudy were to determine (i) the attributesthat are considered important by consumersin order to achieve customer satisfaction, (ii) the level of customer satisfaction on products and servicesquality, and (iii) the attributes that need to be improved to provide a better customer satisfaction.Research was conducted at the Opa Kumis Jimbaran Food Court. Data was obtained throughquestionnaires that filled in by 100 respondents. This study used the Importance Performance Analysis(IPA). The results showed that the attribute that had the highest level of product satisfaction was theprice (100.47%) while the lowest was other product offerings (88.16%). The attribute that has thehighest level of service satisfaction was a comfortable interior design and a safe parking space(100.23%) while the lowest was the waiter's understanding of consumer requests (85.14%). Attributesthat need to be improved in terms of products are the menu prices offered are affordable, the food pricesare in accordance with the portions, the decorations on the dishes provided are attractive, thesambal/sauce and soy sauce are always available, and the food menu offered is always available.Meanwhile, in terms of service, the waiters look neat, the interior and exterior designs arecomfortableand safe, the alertness of the waiters to clean the finished consumer tables.
 Keywords : Customer satisfaction, Importance Performance Analysis, product quality, service quality
 Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui (i) atribut-atribut yang dianggap penting olehkonsumen dalam rangka mencapai kepuasan pelanggan, (ii) tingkat kepuasan terhadap kualitas produkdan pelayanan, dan (iii ) atribut yang perlu ditingkatkan untuk memberikan kepuasan pelanggan.Penelitian dilakukan di Food Court Opa Kumis Jimbaran. Data diperoleh melalui kuesioner yang diisioleh 100 responden. Penelitian menggunakan metode Importance Performance Analysis (IPA). Hasilmenunjukkan bahwa atribut yang memiliki tingkat kepuasan tertinggi terhadap produk adalah hargamakanan (100,47%) sedangkan yang terendah adalah penawaran produk lain (88,16%). Atribut yangmemiliki tingkat kepuasan pelayanan tertinggi adalah desain interior yang nyaman dan tempat parkiryang aman (100,23%) sedangkan terendah adalah pemahaman pelayan terhadap keinginan konsumen(85,14%). Adapun atribut yang menjadi prioritas untuk ditingkatkan dari segi produk adalah harga menuyang ditawarkan terjangkau, harga makanan sesuai dengan porsi, hiasan pada hidangan yang diberikanmenarik, sambal/saos dan kecap selalu tersedia, dan menu makanan yang ditawarkan selalu tersedia.Sedangkan dari segi pelayanan ialah pelayan berpenampilan rapi, desain interior dan eksterior yangnyaman dan aman, kesigapan pelayan membersihkan meja konsumen yang telah selesai
 Kata kunci : Kepuasan pelanggan, Importance Performance Analysis, kualitas produk, kualitaspelayana","PeriodicalId":17779,"journal":{"name":"JURNAL REKAYASA DAN MANAJEMEN AGROINDUSTRI","volume":"16 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-09-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"136238383","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"KARAKTERISTIK FISIK BAHAN BAKU TEH HERBAL AYURVEDA TEA DI PT. KARSA ABADI","authors":"I Kadek Dwi Jenana, Luh Putu Wrasiati","doi":"10.24843/jrma.2023.v11.i03.p05","DOIUrl":"https://doi.org/10.24843/jrma.2023.v11.i03.p05","url":null,"abstract":"Penelitian ini merupakan penelitian eksploratif yang bertujuan untuk mengetahui karakteristik fisik teh herbal ayurveda tea di PT. Karsa Abadi. Bahan baku dari teh herbal ayurveda tea adalah bunga mawar, daun pandan wangi, serai wangi dan kapulaga. Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu sortasi, blansir, pengeringan, pengujian intensitas warna dan pengujian kadar air. Hasil penelitian menunjukkan intensitas warna bahan baku basah setelah proses sortasi yaitu bunga mawar L(61,89), a*(25,55), b*(1,58), daun pandan wangi L(64,76), a*(-44, 83), b*(63,42) dan serai wangi L(67,15), a*(15,18), b*(23,81). Kadar air yang diperoleh masing-masing bahan baku dengan diukur menggunakan metode gravimetri yaitu, bunga mawar (7,67%), daun pandan wangi (7,86%) dan serai wangi (7,55%). Serta, pada bahan baku kering diperoleh hasil uji intensitas warna yaitu, bunga mawar L (25,35), a* (34,25), b* (-13,56), daun pandan wangi L (41,77), a* (4,57), b* (20,27) dan serai wangi L (69,47), a* (4,51) b* (18,86). Kesimpulan dari penelitian ini adalah intensitas warna bahan baku basah yang diperoleh sudah sesuai dengan standar perusahaan. Kadar air yang diperoleh juga berada dalam range standar perusahaan yaitu kurang dari 10%. Serta, dengan ditambahkan proses blansir, warna bahan baku dapat dipertahankan. Jadi, hasil keseluruhan menyatakan bahwa karakteristik fisik bahan baku teh herbal ayurveda tea sudah sesuai dengan standar perusahaan.","PeriodicalId":17779,"journal":{"name":"JURNAL REKAYASA DAN MANAJEMEN AGROINDUSTRI","volume":"23 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-09-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"136238386","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}