{"title":"Kondisi Tanah Habitat Ulin (Eusideroxylon zwageri T & B) di Prevab Taman Nasional Kutai Kabupaten Kutai Timur","authors":"Dian Triadiawarman","doi":"10.36084/JPT..V6I1.138","DOIUrl":"https://doi.org/10.36084/JPT..V6I1.138","url":null,"abstract":"Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh informasi tentang kondisi tanah habitat ulin di Kawasan Prevab Taman Nasional Kutai Timur. Prevab Taman Nasional Kutai Timur memiliki tipe tanah Podsolik, dengan warna antara coklat kekuningan hingga coklat gelap kekuningan.. Tekstur tanah teridiri atas liat hingga liat berdebu. Struktur tanah berupa rounded blocky dan angular blocky. Bulk Density (BD) antara 0,99 – 1,67 g/cm3. Porositas tanah antara 37,05 – 62,65%. Kedalaman solum antara 100 - 150 cm. Kedalaman efektif antara 30 - 100 cm. Kapasitas ketersediaan air antara 4,43 – 13,88%. Keasaman tanah berada pada tinggi hingga sedang (pH 4,6 – 5,8). Kapasitas Tukar Kation (KTK) antara 0,99 – 5,17 me/100 g. Base saturation (BS) antara 8,16 – 42,57%. Kandungan C antara 0,04 – 0,27%, N antara 0,37 – 2,68%, P antara 2.85 - 34.96 ppm, K antara 0,06 – 0,22 cmol/kg, Ca antara 0,41 – 6,40 cmol/kg, Mg antara 0,11 – 3,40 cmol/kg. Untuk melindungi dan meningkatkan potensi tumbuh pohon ulin, kegiatan penanaman sebaiknya dilakukan pada kondisi lingkungan yang sesuai, yaitu pada daerah dengan ketinggian 0 - 400 m di atas permukaan laut dengan kemiringan antara 0 - 100%, pada tipe tanah podsolik, dengan tekstur tanah liat dan sandy clay loam yang memiliki keasaman sangat tinggi hingga sedang. \u0000 ","PeriodicalId":17776,"journal":{"name":"Jurnal Pertanian Terpadu","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-06-13","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"48872799","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Respon Tiga Varietas Ubi Kayu (Manihot esculenta. L) Terhadap Pemupukan di Kutai Timur","authors":"R. Shanti, Ratna Nirmala","doi":"10.36084/JPT..V6I1.142","DOIUrl":"https://doi.org/10.36084/JPT..V6I1.142","url":null,"abstract":"Pertumbuhan dan produksi tanaman ubi kayu di Kalimantan timur masih rendah. Keadaan ini disebakan kesuburan tanah yang relatif rendah dan sumber genetik varietas ubi kayu yang dipakai bukan varietas unggul. Sedangkan permintaan eksportir terhadap bahan baku sebagai olahan hasil dan bioetanol sangat tinggi sehingga perlu dilakukan penelitian dengan menggunakan pupuk dan varietas unggul. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemupukan terhadap pertumbuhan dan produksi tiga varietas ubi kayu yaitu Kasesat, Darul Hidayah, dan Gajah. Percobaan lapangan dilakukan selama 9 bulan mulai dari bulan maret hingga desember 2017. Lokasi penelitian di Sangatta Selatan, Kabupaten Kutai Timur. Percobaan ini menggunakan rancangan split plot (petak terpisah) yang disusun secara factorial, diulang sebanyak 3 (tiga) kali (R). Petak utama (PU) adalah varietas yaitu v1 (Kasesat), v2 (Darul Hidayah), dan v3 (Gajah). Anak petak adalah pupuk (P) yang terdiri dari P0 (Tanpa pupuk /control), P1 Pupuk Anorganik (800 Kg NPK/Ha), P2 Pupuk Organik (20.000 Kg Bokashi pupuk kandang ayam / Ha), P3 Kombinasi pupuk anorganik (800 Kg NPK/Ha) + pupuk organik (20.000 Kg bokashi pupuk kandang ayam /Ha). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pupuk anorganik dan organic (bokashi) dan kombinasinya mampu menghasilkan umbi masing-masing 39,7 ton/Ha; 40,37 ton/Ha; dan 50,41 ton/Ha. Perlakukan pemupukan 3 varietas ubi kayu dapat meningkatkan produksi 14,41%; 22,52%; dan 52,99% dibandingkan dengan control. Diantara 3 varietas ubi kayu tidak berpengaruh nyata. Varietas Gajah relative tinggi produksinya sebesar 11,73% dibandingkan dengan kedua varietas lainnya.","PeriodicalId":17776,"journal":{"name":"Jurnal Pertanian Terpadu","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-06-13","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"43970469","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Peran dan Profil Gender Rumah Tangga Tani dalam Pengambilan Keputusan Pemasaran Bunga Melati Putih (Jasmine sambac) di Kelurahan Bukit Pinang Kecamatan Samarinda Ulu Kota Samarinda","authors":"Firda Juita, Midiansyah Effendi","doi":"10.36084/JPT..V6I1.144","DOIUrl":"https://doi.org/10.36084/JPT..V6I1.144","url":null,"abstract":"Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui peran istri dalam rumah tangga tani terkait pengambilan keputusan pemasaran bunga melati putih, aktivitas pembagian kerja pemasaran bunga melati putih dan faktor yang menentukan rumah tangga tani dalam pengambilan keputusan pemasaran bunga melati putih di Kelurahan Bukit Pinang Kecamatan Samarinda Ulu Kota Samarinda. Penelitian ini dilaksanakan selama tiga bulan dimulai dari Mei sampai bulan Juli 2017. Metode pengambilan sampel yang digunakan metode sampel berjatah (quota sampling) dengan jumlah responden adalah 30 petani. Data analisis dengan menggunakan deskriptif dan pengukuran menggunakan skala likert. Hasil Penelitian menyatakan peran istri dalam rumah tangga tani terkait pengambilan keputusan pemasaran bunga melati putih berdasarkan empat indikator termasuk dalam kategori berperan dengan total skor 1237 dan rata-rata 41,23. Aktivitas pembagian kerja pemasaran bunga melati putih pada rumah tangga tani lebih banyak dilakukan oleh istri. Faktor yang menentukan rumah tangga tani berperan dalam pengambilan keputusan pemasaran bunga melati putih adalah 76,67% ditentukan oleh faktor umur dan pekerjaan sampingan.","PeriodicalId":17776,"journal":{"name":"Jurnal Pertanian Terpadu","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-06-13","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"49453374","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Beberapa Catatan Pemanfaatan 1-Methylcyclopropene Pada Krisan (Chrysanthemum morifolium Ram.)","authors":"A. Fauzi","doi":"10.36084/JPT..V6I1.137","DOIUrl":"https://doi.org/10.36084/JPT..V6I1.137","url":null,"abstract":"Tanaman krisan (Chrysanthemum morifolium Ramat) merupakan tanaman perenial herbasius dari famili Asteraceae. Krisan memiliki nilai ekonomi yang cukup tinggi di Indonesia sebagai tanaman hias dalam bentuk bunga pot dan bunga potong. Permintaan pasar akan bunga krisan mengalami peningkatan setiap tahunnya.. Salah satu faktor yang mempengaruhi penurunan kualitas bunga potong krisan yakni etilen. Etilen merupakan hormon tanaman yang berperan pada proses pengguguran daun dan bunga, pemicu pembungaan, pembengkakan batang, pembentukan akar, memicu perkecambahan benih, pemasakan buah. Krisan termasuk kedalam jenis tanaman non-klimakterik, yakni tanaman yang kurang sensitif terhadap etilen. Namun pada beberapa penelitian menemukan beberapa varietas dari krisan sensitif terhadap paparan etilen eksogen. Salah satu cara untuk mengurangi efek etilen dengan aplikasi 1-Methylcyclopropene (1-MCP). Kerja 1-MCP pada tanaman yakni sebagai kompetitor etilen saat menempel pada reseptor. Aplikasi 1-MCP pada bunga potong krisan dapat memperpanjang umur dari bunga dengan mengurangi degradasi klorofil dan kehilangan berat segar bunga potong. Aplikasi 1-MCP pada setek krisan mampu mengurangi gejala kerusakan akibat etilen seperti penguningan daun, pengguguran daun, dan nekrosis. Setek yang diaplikasikan 1-MCP akan mengalami penghambatan dalam pembentukan akar karena terkait peran etilen terhadap inisiasi akar.","PeriodicalId":17776,"journal":{"name":"Jurnal Pertanian Terpadu","volume":"23 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-06-13","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"70097581","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}