{"title":"Respon Tiga Varietas Ubi Kayu (Manihot esculenta. L) Terhadap Pemupukan di Kutai Timur","authors":"R. Shanti, Ratna Nirmala","doi":"10.36084/JPT..V6I1.142","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Pertumbuhan dan produksi tanaman ubi kayu di Kalimantan timur masih rendah. Keadaan ini disebakan kesuburan tanah yang relatif rendah dan sumber genetik varietas ubi kayu yang dipakai bukan varietas unggul. Sedangkan permintaan eksportir terhadap bahan baku sebagai olahan hasil dan bioetanol sangat tinggi sehingga perlu dilakukan penelitian dengan menggunakan pupuk dan varietas unggul. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemupukan terhadap pertumbuhan dan produksi tiga varietas ubi kayu yaitu Kasesat, Darul Hidayah, dan Gajah. Percobaan lapangan dilakukan selama 9 bulan mulai dari bulan maret hingga desember 2017. Lokasi penelitian di Sangatta Selatan, Kabupaten Kutai Timur. Percobaan ini menggunakan rancangan split plot (petak terpisah) yang disusun secara factorial, diulang sebanyak 3 (tiga) kali (R). Petak utama (PU) adalah varietas yaitu v1 (Kasesat), v2 (Darul Hidayah), dan v3 (Gajah). Anak petak adalah pupuk (P) yang terdiri dari P0 (Tanpa pupuk /control), P1 Pupuk Anorganik (800 Kg NPK/Ha), P2 Pupuk Organik (20.000 Kg Bokashi pupuk kandang ayam / Ha), P3 Kombinasi pupuk anorganik (800 Kg NPK/Ha) + pupuk organik (20.000 Kg bokashi pupuk kandang ayam /Ha). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pupuk anorganik dan organic (bokashi) dan kombinasinya mampu menghasilkan umbi masing-masing 39,7 ton/Ha; 40,37 ton/Ha; dan 50,41 ton/Ha. Perlakukan pemupukan 3 varietas ubi kayu dapat meningkatkan produksi 14,41%; 22,52%; dan 52,99% dibandingkan dengan control. Diantara 3 varietas ubi kayu tidak berpengaruh nyata. Varietas Gajah relative tinggi produksinya sebesar 11,73% dibandingkan dengan kedua varietas lainnya.","PeriodicalId":17776,"journal":{"name":"Jurnal Pertanian Terpadu","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2018-06-13","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"5","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Pertanian Terpadu","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.36084/JPT..V6I1.142","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Respon Tiga Varietas Ubi Kayu (Manihot esculenta. L) Terhadap Pemupukan di Kutai Timur
Pertumbuhan dan produksi tanaman ubi kayu di Kalimantan timur masih rendah. Keadaan ini disebakan kesuburan tanah yang relatif rendah dan sumber genetik varietas ubi kayu yang dipakai bukan varietas unggul. Sedangkan permintaan eksportir terhadap bahan baku sebagai olahan hasil dan bioetanol sangat tinggi sehingga perlu dilakukan penelitian dengan menggunakan pupuk dan varietas unggul. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemupukan terhadap pertumbuhan dan produksi tiga varietas ubi kayu yaitu Kasesat, Darul Hidayah, dan Gajah. Percobaan lapangan dilakukan selama 9 bulan mulai dari bulan maret hingga desember 2017. Lokasi penelitian di Sangatta Selatan, Kabupaten Kutai Timur. Percobaan ini menggunakan rancangan split plot (petak terpisah) yang disusun secara factorial, diulang sebanyak 3 (tiga) kali (R). Petak utama (PU) adalah varietas yaitu v1 (Kasesat), v2 (Darul Hidayah), dan v3 (Gajah). Anak petak adalah pupuk (P) yang terdiri dari P0 (Tanpa pupuk /control), P1 Pupuk Anorganik (800 Kg NPK/Ha), P2 Pupuk Organik (20.000 Kg Bokashi pupuk kandang ayam / Ha), P3 Kombinasi pupuk anorganik (800 Kg NPK/Ha) + pupuk organik (20.000 Kg bokashi pupuk kandang ayam /Ha). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pupuk anorganik dan organic (bokashi) dan kombinasinya mampu menghasilkan umbi masing-masing 39,7 ton/Ha; 40,37 ton/Ha; dan 50,41 ton/Ha. Perlakukan pemupukan 3 varietas ubi kayu dapat meningkatkan produksi 14,41%; 22,52%; dan 52,99% dibandingkan dengan control. Diantara 3 varietas ubi kayu tidak berpengaruh nyata. Varietas Gajah relative tinggi produksinya sebesar 11,73% dibandingkan dengan kedua varietas lainnya.