{"title":"OPEN CIRCUIT VOLTAGE PADA REVERSE ELECTRODIALYSIS POWER GENERATION DENGAN ELEKTRODA CARBON MICROPARTICLE","authors":"Suka Handaja, H. Susanto, H. Hermawan","doi":"10.32497/nciet.v1i1.93","DOIUrl":"https://doi.org/10.32497/nciet.v1i1.93","url":null,"abstract":"Reverse Electrodialysis Power Generation (RED) adalah pembangkit listrik yang mengkonversikan energi percampuran dua larutan berbeda salinitas menjadi energi listrik. RED dibuat dari membrane selective ion yang disusun berselang seling antara membran AEM dan CEM. Larutan berbeda salinitas dialirkan berselang seling di celah celah membran sehingga terdapat aliran ion. Untuk mengkonversikan aliran ion menjadi aliran elektron diperlukan elektroda. Pada artikel ini elektroda yang dipakai adalah elektroda carbon microparticle. Elektroda carbon microparticle merupakan elektroda alternatif pada RED yang biasanya menggunakan Ti Base. Larutan bersalinitas disimulasikan dari NaCl berkonsentrasi 1 gr/L untuk larutan encer dan NaCl berkonsentrasi 30 gr/L, 35 gr/L dan 40 gr/L untuk larutan pekat. Open Current Voltage RED yang diperoleh adalah 70% dari OCV teoritis, hal ini disebabkan karena adanya hambatan ion karena sifat material yang ada pada membran, elektroda dan larutan bersalinitas. Terjadi penurunan OCV akibat penurunan performance membran yang disebabkan oleh lamanya waktu operasi RED dengan besar penurunan 17%/jam. Semakin besar kecepatan aliran menyebabkan besar OCV yang terukur juga semakin besar atau penurunan OCV semakin kecil dengan bertambahnya kecepatan aliran larutan. Penurunan OCV yang disebabkan pemanfaatan elektroda carbon microparticle tidak terlihat karena nilai resistivitasnya yang kecil sehingga elektroda carbon microparticle dapat dipergunakan sebagai alternatif pengganti elektroda berbasis tungten (Ti).","PeriodicalId":176038,"journal":{"name":"Prosiding Seminar Nasional NCIET","volume":"35 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-12-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133881727","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Dwi Ajiatmo, Yanuar Mahfudz Safarudin, Dina Mariani
{"title":"DESAIN OPTIMASI LOAD FREQUENCY CONTROL PADA PLTMH DENGAN MODIFIED FIREFLY ALGORITHM (MFA)","authors":"Dwi Ajiatmo, Yanuar Mahfudz Safarudin, Dina Mariani","doi":"10.32497/nciet.v1i1.147","DOIUrl":"https://doi.org/10.32497/nciet.v1i1.147","url":null,"abstract":"Pada penelitan ini menawarkan sebuah usulan metode pengaturan load frequency control (LFC) untuk pembangkit listrik tenaga mikro hidro (PLTM) dengan metode SMES yang dikontrol Proporsional Intengrated (PI) dioptimasi dengan Modified firefly algorthm (MFA). Sudah banyak penelitian dilakukan oleh para penelti untuk mengatur FLC pada PLTMH. Dengan SMES akan berfungsi sebagai penyimpan energi berupa superkonduktor. Untuk mendapatkan parameter SMES yang optimal pada PLTMH digunakan MFA. Hasil simulasi menunjukkan bahwa penggunaan MFA terhadap SMES-PI di PLTMH dapat mempercepat settling time respon frekuensi dan juga memperbaiki overshoot respon frekuensi sistem, sehingga dapat meningkatkan kinera sistem.","PeriodicalId":176038,"journal":{"name":"Prosiding Seminar Nasional NCIET","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-12-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115955869","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"OPTIMASI UNJUK KERJA BOILER DENGAN STUDI KASUS PADA SCREW AIR COMPRESSOR INGERSOLL RAND MM45 ROTARY","authors":"Al A'raaf Mutiara Darussalam, Dwiana Hendrawati","doi":"10.32497/nciet.v1i1.52","DOIUrl":"https://doi.org/10.32497/nciet.v1i1.52","url":null,"abstract":"Di PPSDM MIGAS Cepu udara atau gas bertekanan berperan penting bagi kelancaran operasi sistem. Hal ini dikarenakan udara atau gas bertekanan digunakan sebagai penunjang operasi sistem di kilang, boiler dan softerner, bahkan untuk keperluan proses pengolahan. Untuk memperoleh udara atau gas bertekanan tersebut digunakanlah kompresor jenis pemindah positif Screw Air Compressor. \u0000Untuk menjaga optimasi kinerja kompresor maka dibutuhkan pengoperasian dan pemeliharaan sesuai dengan prosedur yang benar agar terhindar dari gangguan selama operasi berlangsung. Hal yang harus diperhatikan selama kompresor beroperasi adalah tekanan kerja. Tekanan kerja maksimum dari Screw Air Compressor Ingersoll Rand MM45 Rotary yaitu 0,85 MPa, sehingga selama beroperasi tekanan kompresor tidak boleh melebihi batas tersebut. \u0000Dengan melaksanakan pengoperasian sesuai dengan Standart Operating Procedure dan perawatan sesuai dengan Maintenance Manual yang berlaku, kompresor yang sudah lama berada di PPSDM MIGAS Cepu masih dapat digunakan untuk mendukung performa Boiler.","PeriodicalId":176038,"journal":{"name":"Prosiding Seminar Nasional NCIET","volume":"27 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-12-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132001033","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pratomo Setyadi, I. W. Sugita, Dimas Sayoga Putratama
{"title":"ANALISA PROSES PENGUJIAN MESIN PENGERING MENGGUNAKAN METODE SPRAY DRYING DENGAN CAMPURAN MALTODEXTRIN 20%","authors":"Pratomo Setyadi, I. W. Sugita, Dimas Sayoga Putratama","doi":"10.32497/nciet.v1i1.42","DOIUrl":"https://doi.org/10.32497/nciet.v1i1.42","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk merancang alat pengering larutan maltodekstrin konsentrasi 20% dengan metode spray drying. Larutan rencanananya akan dikeringkan hingga 10% kadar air (w.b) dengan temperatur udara panas 100 oC. Debit aliran bahan yang digunakan untuk merancang spray dryer adalah 0.85 liter/jam. Menggunakan metode spray drying berarti larutan di kabutkan menjadi butiran halus sebesar 50 mikrometer menggunakan atomiser. Butiran halus tersebut kemudian dikontak langsung dengan udara panas dan waktu pengeringan yang digunakan akan dihitung. Hasil hitungan waktu pengeringan dengan kecepatan jatuh butiran larutan keluar atomiser untuk menetapkan jarak pengeringan, dan debit data aliran bahan digunakan untuk menentukan massa aliran udara dan daya pemanas yang dibutuhkan. \u0000Hasil pengujian memberikan data waktu pengeringan total 154 menit serta jarak pengeringan 2.5 meter untuk counter current flow. Jarak pengeringan dijadikan sebagai tinggi rancangan ruang pengering. Dengan jarak pengeringan yang sama, perhitungan debit aliran maksimal pada bahan counter current flow memiliki kebutuhan panas 180oC . Data tersebut jika dikonversikan menjadi daya pemanas menjadi 2350 Watt yang kemudian dijadikan acuan sebagai spesifikasi rancangan pemanas. Spray dryer dirancang menjadi 3 sistem utama yaitu sistem atomiser, sistem suplai udara, dan sistem ruang pengering. \u0000Kata kunci : Pengeringan, drying, Pengeringan Semprot, Spray drying, Spray Dryer, Maltodekstrin.","PeriodicalId":176038,"journal":{"name":"Prosiding Seminar Nasional NCIET","volume":"106 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-12-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122413888","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"PERANCANGAN ELBOW CRUTCH PORTABLE BERBASIS SENSOR ULTRASONIC","authors":"Ahmad Nasrul Sidik, I. Santosa, Ahmad Farid","doi":"10.32497/nciet.v1i1.161","DOIUrl":"https://doi.org/10.32497/nciet.v1i1.161","url":null,"abstract":"Walking aids are very important for people with leg / leg injury and persons with disabilities to help the road. Crutches are one of the lightweight and easy-to-use walking aids but the difficulty of storage is therefore the purpose of this research is to design and make a portable foldable elbow crutch prototype and the addition of an Ultrasonic sensor to detect obstacles in front of it. \u0000In this study researchers developed a road aid that already exists and then designed it to fold and become more practical. The material used is 6063 aluminum alloy, stainless steel, and plastic for sensor control system boxes. In the sensor control system there are several components, namely Ultrasonic sensors, Arduino nano, Buzzers, batteries, LEDs, and switches. \u0000Design in 2D and 3D form to determine the dimensions of dimensions right before making a portable elbow crutch prototype. Making portable crutch elbow is divided into 3 parts to be folded smaller in size up to 33.5cm and can be adjusted crutch height 94cm to 112cm. In making the sensor control system box using a 3D printer. After the sensor control system research, namely the detection of Ultrasonic sensors and Buzzers, 90% of the results were quite precise, the sound of the object's flicker and the detection of the distance by reading on the Arduino IDE software. The test results using software simulation soliworks, obtained von misses stress in the maximum hand grip area of 8.567x107 N/m² and a minimum of 0.000x100 N/m² with known yield strength 2.068x108 N/m², the result of displacement or maximum movement due to load on grip hands by 9.083x10-2 mm.","PeriodicalId":176038,"journal":{"name":"Prosiding Seminar Nasional NCIET","volume":"78 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-12-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122959370","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
W. Wahyono, Wiwik Purwanti Widyaningsih, N. Pribadi, H. Nur, M. F. Kelfin, Fitri Shafira
{"title":"PENGUJIAN KINERJA RELAY INVERSE TIME OVERCURRENT 3 PHASA UNTUK MENUNJANG PRAKTIKUM SISTEM PROTEKSI","authors":"W. Wahyono, Wiwik Purwanti Widyaningsih, N. Pribadi, H. Nur, M. F. Kelfin, Fitri Shafira","doi":"10.32497/nciet.v1i1.119","DOIUrl":"https://doi.org/10.32497/nciet.v1i1.119","url":null,"abstract":"Over Current Relay merupakan salah satu alat sistem proteksi pada jaringan listrik. Over Current Relay bekerja berdasarkan adanya kenaikan arus gangguan yang melebihi suatu nilai pengaman tertentu dan jangka waktu tertentu. Jenis relay yang akan digunakan dalam pengujian ini adalah NX203A IDMT Over Current Relay. Tujuan pengujian ini yaitu untuk mendapatkan modul praktikum yang baik dan untuk membuktikan kurva karakteristik relay inverse time sesuai dengan British Standart BS142. Dalam pengujiannya, alat yang akan dirakit diuji fungsi kerjanya sehingga dalam pengambilan data kesalahan dapat dihindari sedangkan relay pada modul akan diberi arus setting sebesar 2A; 3A; dan 4A dengan TMS 0,05; 0,5; dan 1,0 yang akan dihubungkan dengan timer digital sehingga apabila arus gangguan melebihi arus settingnya maka secara otomatis relay memberi sinyal dan timer digital akan menunjukkan waktu terputusnya arus. Hasil akhir berupa modul praktikum yang setiap alatnya berfungsi dalam keadaan normal untuk bekerja dan grafik waktu terhadap arus relay untuk arus setting 2A, waktu tercepat yaitu 0,498s pada arus gangguan 9A dan TMS 0,05, waktu terlama yaitu 12, 991s pada arus gangguan 4A TM 1,0. Arus setting 3A untuk waktu tercepat yaitu 0,572s pada arus gangguan 9A dan TM 0,05, untuk waktu terlama yaitu 35,854s pada arus gangguan 4A dan TM 1,0. Arus setting 4A untuk waktu tercepat yaitu 0,708s pada arus gangguan 9A dan TM 0,05, untuk waktu terlama yaitu 55,979s pada arus gangguan 5A dan TM 1,0.","PeriodicalId":176038,"journal":{"name":"Prosiding Seminar Nasional NCIET","volume":"36 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-12-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"117325390","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
H. Hariana, Hanafi Prida Putra, Fairuz Milkiy Kuswa
{"title":"PEMILIHAN BATUBARA KALIMANTAN UNTUK PLTU DENGAN PC BOILER MENGGUNAKAN TINJAUAN POTENSI SLAGGING DAN FOULING","authors":"H. Hariana, Hanafi Prida Putra, Fairuz Milkiy Kuswa","doi":"10.32497/nciet.v1i1.28","DOIUrl":"https://doi.org/10.32497/nciet.v1i1.28","url":null,"abstract":"Pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) merupakan sektor penting energi nasional. PLTU di Indonesia menggunakan batubara peringkat rendah dan menengah sebagai bahan bakar. Syarat utama batubara yang digunakan adalah nilai kalor, selain itu indikasi slagging dan fouling juga diperlukan untuk menjaga efisiensi boiler dan mencegah masalah saat pengoperasian PLTU. Sebelum diumpankan ke boiler PLTU diperlukan pengujian untuk mengetahui potensi slagging dan fouling dari batubara tersebut. drop tube furnace (DTF) dapat digunakan sebagai subtitusi pulverized coal boiler (PC boiler) untuk uji bakar dan melihat indikasi slagging dan fouling dari batubara. Untuk menentukan potensi slagging dan fouling dari batubara digunakan perhitungan prediksi slagging dan fouling dari hasil karakteristik batubara, observasi probe hasil uji bakar, analisis SEM morfologi dan EDX, dan analisis XRD. Dari kelima sampel batubara dari Kalimantan yang digunakan pada penelitian ini, sampel batubara KTG1 merupakan batubara dengan potensi slagging dan fouling paling rendah dan dapat direkomendasikan sebagai bahan bakar tunggal untuk boiler PLTU demikian juga untuk KTM1. Sementara sampel batubara lain dapat direkomendasikan untuk digunakan untuk bahan bakar dengan mencampur cara batubara lain.","PeriodicalId":176038,"journal":{"name":"Prosiding Seminar Nasional NCIET","volume":"26 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-12-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"117130262","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"PERFORMANCE ORGANIC RANKINE CYCLE SYSTEM (ORCS) DENGAN FLUIDA KERJA HCFC123 MENGGUNAKAN TEMPERATURE GAS BUANG YANG RENDAH","authors":"M. D. Surindra","doi":"10.32497/nciet.v1i1.112","DOIUrl":"https://doi.org/10.32497/nciet.v1i1.112","url":null,"abstract":"Aplikasi ORC system dengan menggunakan fluida kerja HCFC123 dimana memanfaatkan panas yang terbuang, mesin diesel, panas matahari, panas bumi menjadikan sumber energi terbarukan. Evaporator menghasilkan heat input terbesar 50,58 kJ/s, sedangkan kondensor heat output sebesar 42, 31 kJ/s. Pump work input terbesar 0,23 kJ/s pada laju aliran massa 0,175 kg/s, sedangkan scroll expander work output 6,5 kJ/s pada laju aliran massa 0,2 kg/s. Hal ini menunjukan bahwa ORC system menghasilkan energy yang jauh lebih besar dibandingkan energy yang dibutuhkan untuk menggerakan pompa dengan thermal efficiency terbesar adalah 12% pada laju aliran masa 0,2 kg/s","PeriodicalId":176038,"journal":{"name":"Prosiding Seminar Nasional NCIET","volume":"31 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-12-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131487087","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"PERBANDINGAN BIAYA PERANCANGAN PLTS ON-GRID DAN OFF-GRID PADA LABORATORIUM LISTRIK PPSDM MIGAS","authors":"Rahmat Jalaluddin, Yanuar Mahfudz Safarudin","doi":"10.32497/nciet.v1i1.76","DOIUrl":"https://doi.org/10.32497/nciet.v1i1.76","url":null,"abstract":"Energi surya selain mudah didapatkan di alam, juga ramah lingkungan yaitu tidak memiliki emisi CO2 sehingga menjadi teknologi alternatif andalan. Selain itu teknologi surya telah dirancang mudah dalam instalasi, operasi, dan perawatan. Namun kekurangannya adalah teknologi surya ini membutuhkan investasi awal yang lebih mahal dibandingkan teknologi pembangkit konvensioanl lain-nya seperti PLTD yang menggunakan diesel sebagai prime mover dan generator sebagai penghasil energi listrik, tetapi untuk pemakaian jangka panjang penggunaan teknologi surya patut diperhitungkan dalam penggunaan on-grid maupun off-grid. Oleh sebab itu, dilakukanlah sebuah perancangan PLTS pada Lab. Listrik pada PPSDM MIGAS Cepu dengan menggunakan sistem on-grid dan off-grid. Sehingga dapat diketahui tingkat efisiensi dalam segi biaya pembuatan PLTS on-grid, PLTS off-grid, atau listrik PLN penuh pada Lab. Listrik dalam kurun waktu operasi 25 tahun. Dari hasil perancangan tersebut didapatkan bahwa pembuatan PLTS on-grid memiliki tingkat biaya yang lebih rendah dibandingkan PLTS off-grid dan listrik PLN penuh. Akan tetapi dalam pelaksanaannya PLTS on-grid masih menggunakan listrik PLN saat langit mendung atau malam hari. Sedangkan pada PLTS off-grid membutuhkan biaya yang cukup banyak, dikarenakan pada sistem ini menggunakan baterai sebagai penyimpan listrik. Dimana baterai tersebut memiliki harga yang cukup mahal, serta dalam kurun waktu 5 tahun harus dilakukan pergantian.","PeriodicalId":176038,"journal":{"name":"Prosiding Seminar Nasional NCIET","volume":"183 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-12-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115059056","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"RANCANGAN DAN VALIDASI KOMPUTASI SUPERHEATER PADA PLTU SUPERCRITICAL KAPASITAS 660 MW","authors":"Khanif Wahyuningtyas, Ika Yuliyani","doi":"10.32497/nciet.v1i1.95","DOIUrl":"https://doi.org/10.32497/nciet.v1i1.95","url":null,"abstract":"Salah satu komponen utama pada sistem pembangkit tenaga uap adalah steam generator (boiler), dimana didalamnya terdapat sebuah komponen, yaitu superheater (SH). Superheater pada PLTU supercritical merupakan alat pemanas lanjut untuk memanaskan uap yang berasal dari separator vessel. Uap yang dihasilkan oleh superheater akan memiliki nilai temperatur yang lebih tinggi dibandingkan uap keluaran water wall. Ada tiga jenis superheater pada PLTU supercritical, yaitu primary SH, secondary SH, dan tertiary SH yang memiliki letak, temperatur kerja keluaran dan perpindahan panas yang berbeda satu sama lainnya. Tugas akhir ini akan menghasilkan rancangan primary SH pada PLTU supercritical kapasitas 660 MW dengan analisis distribusi panas dan aliran di sepanjang pipa primary SH. Spesifikasi rancangan primary SH didapat dari simulasi menggunakan software STEAMPRO yang berpacu pada data basic design PLTU supercritical kapasitas 660 MW. Hasil dari rancangan primary SH diperoleh dimensi panjang pipa (L1) sebesar 17,92 m, lebar ruang primary SH (L3) sebesar 18,04 m, tinggi ruang primary SH (L2) sebesar 1,35 m, jarak sentral pipa transversal (St) sebesar 254,3 mm, jarak sentral pipa longitudinal (Sl) sebesar 79,4 mm, diameter luar pipa (Do) sebesar 63,5 mm, diameter dalam pipa (Di) sebesar 46,2 mm, tebal pipa (t) sebesar 8,633 mm, dan besarnya energi kalor yang diserap oleh pipa primary SH secara aktual ataupun desain besarnya sama, yaitu sebesar 145364,2 kJ/s. Sedangkan hasil dari analisis rancangan dengan pendekatan CFD menggunakan software Ansys R19.0 diketahui bahwa distribusi panas di sepanjang pipa primary SH, yaitu terjadi kenaikan nilai temperatur yang sangat cepat dan untuk distribusi aliran di sepanjang pipa primary SH diketahui bahwa nilai kecepatan pada pipa tidak terjadi perubahan yang signifikan. Nilai kecepatan aliran sangat mempengaruhi nilai head loss yang dihasilkan. Salah satu cara untuk mengurangi nilai head loss pada pipa primary SH, yaitu dengan memperbesar nilai radius atau bending pada pipa elbow.","PeriodicalId":176038,"journal":{"name":"Prosiding Seminar Nasional NCIET","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-12-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129884974","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}