{"title":"KEPADATAN URUGAN TANAH PADA PEKERJAAN PENATAAN LINGKUNGAN RUMAH NELAYAN KEDUNGMALANG KAB. JEPARA MENGGUNAKAN PENDEKATAN STANDART PROCTOR & SANDCONE","authors":"Y. Saputro","doi":"10.31002/rice.v3i2.1648","DOIUrl":"https://doi.org/10.31002/rice.v3i2.1648","url":null,"abstract":"Pekerjaan penataan lingkungan rumah nelayan kedungmalang kab. Jepara merupakan kegiatan oleh DPUPR Kabupaten Jepara Tahun 2018. Pada kegiatan ini harus menghasilkan pekerjaan sesuai dengan spesifikasi teknis yang telah ditentukan. Lokasi pekerjaan dilaksanakan di kecamatan Kedung kabupaten Jepara. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam melaksanakan kegiatan urugan tanah, mulai dari tanah yang dipakai, metode pemadatan dan penentuan jumlah lintasan pemadatan sesuai dengan spesifikasi yang ada. Pada penelitian ini untuk memperoleh nilai kepadatan urugan tanah menggunakan pendekatan standart proctor dan sandcone. Hasil dari pengujian ini akan diperoleh nilai kepadatan dari perbandingan 2 metode pemadatan. Hasil dari penelitian ini adalah Dari hasil pengujian Density sampel 1 sampai sampel 6 yakni berturut-turut senilai 1,41 g/cm3, 1,49 g/cm3, 1,57 g/cm3, 1,59 g/cm3, 1,67 g/cm3, 1,69 g/cm3. Hal ini berbanding lurus dengan hasil avarage moisture content yakni 26,6 %, 29,9 %, 33,4 % 34,3%, 38,0%, 40,3%.Specific Gravity diperoleh nilai sebesar 2,65 hal ini menunjukkan bahwa tanah yang digunakan masuk kategori tanah lempung organik. Pengujian sandcone ini sejumlah 5 sampel diperoleh hasil 95,08%, 97,54%, 98,36%, 96,72% dan 95,90%. menunjukkan bahwa kepadatan sudah masuk dalam spesifikasi pekerjaan timbunan tanah untuk perumahan dengan nilai kepadatan > 95%","PeriodicalId":160052,"journal":{"name":"Reviews in Civil Engineering","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-10-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129345340","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"STUDI ANALISA PENGARUH DIMENSI KOLOM PADA INFRASTRUKTUR STRONG COLUMN WEAK BEAM GEDUNG LANTAI 3 - LANTAI 7 AKIBAT GAYA GEMPA","authors":"Nor Hidayati","doi":"10.31002/rice.v3i2.1713","DOIUrl":"https://doi.org/10.31002/rice.v3i2.1713","url":null,"abstract":"Perkembangan bangunan infrastruktur di Indonesia sangat signifikan, mulai dari perkembangan jalan bebas hambatan (jalan tol), gedung – gedung bertingkat, jembatan, bendungan, drainase dan infrastruktur yang lain. Strong Column Weak Beam merupakan analisa perencanaan yang dipakai di Indonesia karena ketika struktur mengalami keruntuhan maka balok akan runtuh terlebih dahulu dibanding dengan kolom. Sehingga akan lebih aman dibanding dengan analisa yang lain. Struktur kolom memiliki peranan yang mendasar saat perencanaan sebuah gedung. Dimensi (ukuran), material penyusunnya dan pembebanan merupakan kunci dari perencanaan. Sehingga diperlukan penelitian mengenai pengaruh dimensi kolom pada struktur strong column weak beam gedung lantai 3 – lantai 7 akibat gaya gempa. Dari hasil analisis menggunakan software SAP2000 lantai 7 mengalami keruntuhan pada kolom berdimensi 40x40, karena lantai 7 memiliki ketinggian yang relative tinggi. Pembebanan gempa statis pada analisis berpengaruh besar dengan gaya axial sebesar 228,446 ton/m. Dimensi kolom yang paling efektif menerima beban gempa di daerah zona 4 adalah 60x60.","PeriodicalId":160052,"journal":{"name":"Reviews in Civil Engineering","volume":"21 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-10-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133780927","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Analisis Bahu Jalan Menggunakan Perkerasan Paving Block","authors":"Nadia Salsabilla Tsani","doi":"10.31002/rice.v3i2.1933","DOIUrl":"https://doi.org/10.31002/rice.v3i2.1933","url":null,"abstract":"<p align=\"LEFT\"><span style=\"font-family: Times New Roman; font-size: small;\"><span style=\"font-family: Times New Roman; font-size: small;\">Pada saat ini angka pengguna kendaraan di Indonesia semakin mengalami kenaikan yang drastis. Dengan jumlah kendaraan yang sangat banyak maka dibutuhkan prasarana yang memadai agar pengemudi bisa berkendara dengan aman dan nyaman. Salah satu fasilitas yaitu </span></span><span style=\"font-family: Times; font-size: small;\"><span style=\"font-family: Times; font-size: small;\">bahu jalan, bahu jalan adalah jalur yang terletak berdampingan dengan jalur lalu lintas yang biasanya berada di pinggir sebelah kiri yang berfungsi sebagai tempat berhenti sementara untuk kendaraan yang mengalami keadaan darurat. Banyaknya kebutuhkan Bahu Jalan tersebut maka dalam penelitian ini kami membuat Bahu Jalan yang terbuat dari Paving Block yang akan ditinjau dari aspek tebal, bentuk dan pola pemasangannya. Adapun Paving Block yang kami gunakan adalah paving block berbentuk </span></span><em><span style=\"font-family: Times,Italic; font-size: small;\"><span style=\"font-family: Times,Italic; font-size: small;\">holland</span></span></em><span style=\"font-family: Times; font-size: small;\"><span style=\"font-family: Times; font-size: small;\">/ bata dengan tebal 6 dan 8 cm. Serta kami akan menghitung Momen, Deformasi dan Penurunan Tanah pada desain Bahu Jalan bermaterial Paving Block dengan software Plaxis dan SAP2000. Desain Bahu Jalan bermaterial Paving Block ini dimaksudkan agar dapat menghasilkan desain Bahu Jalan yang optimal serta Paving Block sendiri bisa untuk mengurangi kecepatan kendaraan sehingga kendaraan yang mengalami keadaan darurat bisa aman.</span></span></p>","PeriodicalId":160052,"journal":{"name":"Reviews in Civil Engineering","volume":"77 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-10-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114432434","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Febri Kurniawan, Woro Partini Maryunani, Evi Puspitasari
{"title":"EVALUASI KESELAMATAN PENYEBERANG JALAN PADA AREA ZONA SELAMAT SEKOLAH (ZOSS)","authors":"Febri Kurniawan, Woro Partini Maryunani, Evi Puspitasari","doi":"10.31002/rice.v3i2.1931","DOIUrl":"https://doi.org/10.31002/rice.v3i2.1931","url":null,"abstract":"Angka kecelakaan yang melibatkan anak sekolah masih cukup tinggi. Zona Selamat Sekolah merupakan fasilitas penyeberangan yang dapat membantu pelajar dalam menyeberang jalan dengan selamat. Pada penelitian ini akan mengevaluasi penerapan Zona Selamat Sekolah yang sudah terpasang di Jalan Ahmad Yani dan Jalan Tentara Pelajar Kota Magelang. Evaluasi dilakukan sesuai peraturan Dithubdat No. SK.3236/AJ.403/DRJD/2006. Penelitian ini mengumpulkan data berupa perilaku penyeberang, perilaku pengantar, kecepatan sesaat kendaraan, dan volume kendaraan. Data dianalisis menggunakan metode statistik uji Z, dan MKJI. Hasil penelitian menunjukkan fasilitas penyeberangan jalan pada daerah studi kasus masih memiliki kekurangan. Perhitungan perilaku anak sekolah saat menyeberang dan perilaku pengantar juga menunjukkan hasil yang belum selamat. Jalan Ahmad Yani memiliki kecepatan rata-rata kendaraan 34,28 km/jam dan volume rata-rata kendaraan 1963,019 smp/jam. Jalan Tentara Pelajar memiliki kecepatan rata-rata kendaraan 30,749 km/jam dan volume rata-rata kendaraan 1721,453 smp/jam. Kecepatan sesaat kendaraan yang melintasi daerah studi kasus masih melebihi batas maksimum, yaitu 25 km/jam. ZoSS di Kota Magelang secara keseluruhan masih belum efektif.","PeriodicalId":160052,"journal":{"name":"Reviews in Civil Engineering","volume":"16 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-10-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128365567","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"KOMPARASI KARAKTERISTIK MORTAR DENGAN MENGGUNAKAN PASIR SUNGAI KLEPU DAN PASIR SUNGAI BATEALIT KABUPATEN JEPARA","authors":"Ariyanto Ariyanto, Khotibul Umam, Y. Saputro","doi":"10.31002/RICE.V3I1.1279","DOIUrl":"https://doi.org/10.31002/RICE.V3I1.1279","url":null,"abstract":"Pasir quarry lokal dalam hal ini pasir sungai merupakan jenis material yang jarang digunakan masyarakat dalam membuat beton. Disetiap daerah memiliki karakteristik pasir yang berbeda, hal ini disebabkan oleh berbagai aspek misalnya jenis batuan, derasnya aliran, dan kondisi tanah sekitar. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik antara pasir quarry Klepu dan pasir Quarry Batealit, selain itu korelasi antara perilaku pasir yang digunakan adalah pasir tanpa cucian dengan pasir dicuci untuk plesteran. Adapun dalam penelitian ini dilaksanakan mulai dari pembuatan benda uji, perawatan, dan pengujian. Pengujian dilakukan pada umur 28 hari. Pengujian secara fisik dan mekanik dilakukan untuk mengetahui kandungan pasir yang digunakan. Hasil dari kadar lumpur sebelum dicuci adalah 12,07% untuk pasir Klepu, dan 10,53% untuk pasir Batealit dan setelah dicuci diperoleh kadar lumpur 4,6% dan memiliki warna coklat pada pengujian kadar organis, Tingkat butiran pasir diperoleh FM 2,9 dan berat jenis 2,40 untuk pasir Klepu serta 3,10 dan 2,40 untuk berat jenis pada Pasir Batealit, keduanya masuk dalam kategori kasar. Kuat tekan menggunakan pasir sungai klepu yakni 63,9 kg/cm2 sebelum dicuci dan setelah dicuci sebesar 72,2 kg/cm2. Kuat tekan menggunkan pasir sungai batealit menunjukkan bahwa sebelum dicuci sebesar 81,3 kg/cm2 dan setelah dicuci sebesar 111,3 kg/cm2. Hubungan signifikansi korelasi antara pasir cucian dan tidak menunjukkan korelasi yang kuat.","PeriodicalId":160052,"journal":{"name":"Reviews in Civil Engineering","volume":"21 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-03-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126266548","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"PENGARUH FELDSPAR DAN AMPAS TEBU TERHADAP PROPERTIS TANAH EKSPANSIF","authors":"Selvia Agustina, L. Fitriyana","doi":"10.31002/RICE.V3I1.1259","DOIUrl":"https://doi.org/10.31002/RICE.V3I1.1259","url":null,"abstract":"Salah satu upaya perbaikan tanah ekspansif adalah dengan stabilisasi, yaitu mencampurkan tanah dengan semen. Namun penggunaan semen memerlukan biaya besar. Oleh sebab itu, perlu pengganti semen. Pada penelitian ini, semen diganti dengan feldspar dan ampas tebu. Tujuannya adalah mengetahui pengaruh karakteristik tanah ekspansif setelah dicampur dengan feldspar dan ampas tebu, serta mengetahui campuran yang lebih baik dalam stabilisasi tanah ekspansif.Penelitian ini menggunakan feldspar dan ampas tebu dengan kadar campuran 5%, 10%, dan 15%. Propertis tanah ekspansif yang dimodifikasi ditinjau dari pengujian atterberg limit dan direct shear. Hasil dari pengujian tersebut berupa indeks plastisitas (PI), liquid limit (LL), shrinkage limit (SL), kohesi (c), dan sudut geser dalam (j) dari campuran tanah.Hasil menunjukan bahwa karakteristik tanah ekspansif yang dicampur dengan feldspar dan ampas tebu mengalami penurunan indeks plastisitas (PI) dan kohesi (c) sedangkan sudut geser dalamnya (j) semakin tinggi. Campuran yang paling baik adalah menggunakan feldspar dengan kadar 15%.","PeriodicalId":160052,"journal":{"name":"Reviews in Civil Engineering","volume":"36 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-03-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132832925","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Analisis Pengaruh Bentuk Paving Block Terhadap Kelendutan Perkerasan Jalan","authors":"Rachmat Mudiyono, Nadia Salsabilla Tsani","doi":"10.31002/rice.v3i1.1231","DOIUrl":"https://doi.org/10.31002/rice.v3i1.1231","url":null,"abstract":"Perkerasan paving block atau Concrete Block Pavement (CBP) banyak digunakan dan menjadi pilihan yang menarik untuk perkerasan jalan. Variasi bentuk yang banyak dan mudah di aplikasikan menjadikan paving block sering digunakan pada perkerasan jalan di kawasan perkotaan maupun perumahan,paving block yang dibedakan menjadi 3 kategori yaitu four dented, two dented dan no dented. Ketiga jenis kategori paving block tersebut memiliki spesifikasi dan bentuk penguncian atau interlockingnya yang berbeda. Dengan menganalisa beberapa kategori paving block menggunakan portal dan alat sederhana yang bertujuan untuk mengetahui lendutan yang terjadi serta interlockingnya dengan menggunakan laying patern yang bebeda dan jarak sambung paving 3 mm, 4 mm, 5 mm. Analisa hasil praktikum yang didapatkan lendutan maksimum pada paving block bentuk bata menggunakan laying patern Strecher bond dan tanpa menggunakan bedding sand sebesar 5,8 cm. dan lendutan terkecil terjadi pada paving unipave (cacing) dengan jarak sambung sebesar 3 mm yaitu sebesar 1,3 cm. Lendutan itu terjadi bahwa bentuk-bentuk paving block sangat mempengaruhi terhadap kelendutan paving block, sehingga semakin besar ukuran tebal dan bentuk paving block maka kelendutan yang terjadi pada paving block semakin besar dan itu di miliki pada paving block jenis bata, sedangkan jika paving block memiliki ukuran tebal dan bentuk yang lebih kecil maka kelendutan yang terjadi pada paving block tersebut semakin kecil. Interlocking pada paving block juga mempengaruhi kelendutan yang terjadi pada paving block, Interlocking yang terjadi pada paving block ketiga jenis yang kami gunakan mempunyai penguncian yang berbeda. Semakin besar jarak interlockingnya pada paving block unipave, unidecore maupun bata maka lendutan yang terjadi akan semakin besar. Tetapi jika paving block memiliki interlocking semakin kecil maka akan mengurangi lendutan yang terjadi pada paving block.","PeriodicalId":160052,"journal":{"name":"Reviews in Civil Engineering","volume":"70 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-03-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133412099","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"EVALUASI PENILAIAN PERKERASAN JALAN DENGAN METODE PAVEMENT CONDITION INDEX (PCI) (STUDI KASUS RUAS JALAN GAJAH MADA DAN SOROGO KEC. CEPU)","authors":"H. Hariyanto","doi":"10.31002/rice.v3i1.852","DOIUrl":"https://doi.org/10.31002/rice.v3i1.852","url":null,"abstract":"Ruas jalan Gajah Mada dan Sorogo merupakan akses menuju dua perguruan tinggi serta akses menuju instansi pertamina di kota Cepu yang menggunakan perkerasan lentur (flexible pavement). Berbagai kendaraan berat dan ringan melewati ruas jalan tersebut sehingga menyebabkan terjadinya kerusakan jalan. Evaluasi kondisi kerusakan jalan sangat perlu dilakukan untuk monitoring seberapa tingkat kerusakan jalan yang terjadi pada suatu ruas jalan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kerusakan yang terjadi, serta menentukan jenis penanganan kerusakan jalan yang sesuai.Metode yang dipakai dalam penilaian kondisi kerusakan perkerasan jalan ini adalah metode PCI (Pavement Condition Index), melakukan survei secara visual dengan cara melihat dan menganalisis kerusakantersebut berdasarkan jenis, tingkat kerusakaannya serta kuantitas kerusakan untukdigunakan sebagai dasar dalam melakukan kegiatan pemeliharaan dan perbaikan.Cara menganalisanya dengan membagi ruas jalan dalam sampel seluas ±50 m2,menghitung densitas, mencari deduct value pada grafik lalu menghitung PavementConditional Index (PCI).Hasil evaluasi penelitian kondisi ruas jalan Gajah Mada dan Sorogo dengan metode PCI diperoleh kerusakan lubang (1,21%), retak kulit buaya (10,19%), retak pinggir (7,94%), retak memanjang dan melintang (7,45%), bergelombang (8,1%), amblas(1,7%), bahu jalan turun(7,1%), pelapukan dan butiran lepas (3,25%), dan alur (15,93%), pengelupasan (2,25%), benjol & turun (0,9%), retak berkelok (3,2%), dan mengembang (1,1%). Dengan nilai PCI sebesar 80 untuk ruas jalan Gajah Mada dan 78 untuk ruas jalan Sorogo.","PeriodicalId":160052,"journal":{"name":"Reviews in Civil Engineering","volume":"6 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-03-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116816678","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Perilaku Geser Balok Castellated Bukaan Segi Empat Penuh dengan Pengaku Diagonal","authors":"Ali Murtopo, Dedy Firmansyah, R. Jannah","doi":"10.31002/rice.v3i1.1205","DOIUrl":"https://doi.org/10.31002/rice.v3i1.1205","url":null,"abstract":"Upaya meningkatkan kapasitas beban balok castellated melalui bukaan segi empat penuh membuat mekanisme kegagalan vierendeel terjadi. Hal ini menyebabkan balok tersebut mengalami penurunan kapasitas beban yang disertai dengan lendutan yang lebih besar dibandingkan profil aslinya. Pengaku diagonal berupa baja tulangan diameter 22 mm dipasang pada lubang bukaan untuk menghindari mekanisme kegagalan vierendeel sehingga kapasitas beban meningkat dan besar lendutan dapat berkurang. Benda uji balok dibuat bentang pendek sepanjang 910 mm sehingga terjadi kegagalan geser. Proses pembebanan dilakukan dengan memberikan beban statis sampai benda uji mencapai kapasitas optimumnya dan mengalami keruntuhan. Hasil pengujian menunjukan bahwa kapasitas geser yang dapat dipikul balok castellated bukaan segi empat penuh dengan pengaku diagonal meningkat 41,75% dibandingkan dengan profil aslinya. Hasil pengujian dibandingkan dengan hasil perhitungan analitis penyimpanganya adalah 0,72%.","PeriodicalId":160052,"journal":{"name":"Reviews in Civil Engineering","volume":"10 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-03-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114601536","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"PENGARUH CAMPURAN GRADASI AGREGAT TERHADAP PERMEABILITAS BETON POROUS PADA APLIKASI LANTAI LABORATORIUM","authors":"Yudha Hanova, Rizky Franchitika, Nanda Nanda","doi":"10.31002/rice.v2i2.945","DOIUrl":"https://doi.org/10.31002/rice.v2i2.945","url":null,"abstract":"Penggunaan beton porous pada lantai laboratorium merupakan salah satu upaya yang akan dilakukan untuk mengatasi genangan akibat tumpahan air dari peralatan laboratorium. Beton porous yang akan digunakan harus memiliki nilai permeabilitas dan porositas yang terukur guna mengoptimalkan fungsi penggunaan beton porous tersebut. Nilai permeabilitas dan porositas beton porous dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satu faktor tersebut adalah ukuran gradasi agregat.Komposisi pembuatan beton porous mengacu pada mix design yang digunakan oleh Holcim Singapore. Agregat yang digunakan adalah aggregat alam dengan variasi gradasi tidak seragam berdiameter 19.00 mm(#3/4), 12.50 mm(#1/2), dan 9.50 mm(#3/8). Sampel dibuat menjadi tiga variasi gradasi agregat dengan perbandingan (1(#3/4):2(#1/2):1(#3/8)); (2(#3/4):1(#1/2):1(#3/8); dan (1( #3/4):1(#1/2):2(#3/8). Masing-masing 5 sampel. Sampel berbentuk silinder berdiameter 4 inci dengan ketebalan 15 cm.Nilai Permeabilitas rata-rata terbesar terjadi pada variasi campuran gradasi agregat (1(#3/4) : 2(#1/2) : 1(#3/8)) sebesar 0,58 cm/det dengan porositas rata-rata 7,35 %. Variasi gradasi agregat dalam penelitian ini tidak mempengaruhi permeabilitas dan porositas secara signifikan.","PeriodicalId":160052,"journal":{"name":"Reviews in Civil Engineering","volume":"67 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-09-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114681470","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}