{"title":"Behauvioristik Basid Learning Dalam Bingkai Pendidikan Islam Perspektif Al-Ghazali","authors":"Hosaini Hosaini","doi":"10.36835/edukais.2019.3.1.23-45","DOIUrl":"https://doi.org/10.36835/edukais.2019.3.1.23-45","url":null,"abstract":"Manusia di ciptakan oleh Allah dengan visi misi tertentu yang tiada lain di antaranya hanyalah untuk mneyembah kepada Allahn dan menjadi kholifah di muka bumi ini,Perilaku atau Behavioral dari peserta didik dan pendidik merupakan masalah penting dalam psikologi pendidikan. Perilaku peserta didik agar dapat menguasai atau memahami sesuatu, merupakan upaya diri peserta didik, sesuai dengan pengertian bahwa peserta didik adalah Proses pendewasaan (dari ketidak Dewasaan menjadi dewasa) adapun pendidik agar dapat memahami atau di kuasai oleh peserta didik yang belum dewa. \u0000Dalam bahasan terkait dengan penelitian ini, perlu penulis paparkan tentang metode penelitian yang digunakan. Antara lain meliputi jenis penelitian, sifat penelitian, tehnik pengumpulan data, pendekatan-pendekatannya dan analisa data \u0000behaviorisme dengan dua landasan yaitu; 1) ada perilaku yang baik (adaptif) dan ada yang buruk (maladaptif) yang sama sama bisa di pelajari, 2) jika perilaku itu bisa di pelajari, maka ia aka mengikuti prinsip belajar yaitu adanya perubahan perilaku \u0000Belajar dan pembelajaran adalah proses memanusiakan manusia. Prinsip ini sesuai dangan aliran psikologi belajar humanisme, yang menawarkan prinsip-prinsip belajar humanistik, yaitu :-Manusia mempunyai kemampuan untuk belajar secara alami-Belajar berarti jika mata palajaran sesuai dengan maksudnya sendir-Belajar akan bermakna jika siswa melakukannya, bertanggung jawab, berinisiatif, percaya diri, kreatif, mawas diri, introspeksi,dan terbuka","PeriodicalId":156033,"journal":{"name":"Edukais : Jurnal Pemikiran Keislaman","volume":"68 4","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-07-16","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114011270","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Kajian Tiga Sistem Pembelajaran (Tujuan, Kurikulum Dan Metode) Dalam Pendidikan Agama Islam","authors":"A. Arifandi","doi":"10.36835/edukais.2019.3.1.73-81","DOIUrl":"https://doi.org/10.36835/edukais.2019.3.1.73-81","url":null,"abstract":"Pendidikan Islam adalah upaya membimbing, mengarahkan dan membina peserta didikan yang dilakukan secara sadar dan terencana agar terbina suatu kepribadian yang utama sesuai dengan nilai–nilai ajaran Islam. Tujuan ini secara hirarkis bersifat ideal, bahkan universal. Tujuan tersebut dapat dijabarkan pada tingkat yang lebih rendah lagi, perbidang studi, per pokok ajaran sampai dengan setiap kali melaksanakan kegiatan belajar mengajar. \u0000Tujuan pendidikan adalah masalah sentral dalam pendidikan. Tanpa perumusan yang jelas dari tujuan pendidikan perbuatan mendidik bisa sesat. Karena itu perumusan tujuan pendidikan menjadi inti dari seluruh perenungan filosofi. Sebab di dalam tujuan setiap bentuk pendidikan secara implisit dan eksplisit terkandung pandangan hidup serta filsafat hidup pendidiknya dan lembaga yang mendidik. \u0000Bahan pengajaran yang terdapat dalam kurikulum pendidikan islam pada masa sekarang ini nampaknya semakin luas. Hal tersebut karena dipicu oleh kemajuan beberapa ilmu pengetahuan dan kebudayaan , disamping itu juga karena bertambahnyha beban yang harus ditanggung oleh pihak sekolah. Oleh kerena tuntutan perkembangan yang sedemikian rupa, maka para perancang kurikulum pendidikan Islam memperluas cakupan yang dikandung oleh kurikulum tersebut, antara lain yang berkenaan dengan tujuan yang ingin dicapai oleh proses belajar mengajar","PeriodicalId":156033,"journal":{"name":"Edukais : Jurnal Pemikiran Keislaman","volume":"75 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-07-16","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116356235","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Pendidikan Anak Perspektif Ibn Qayyim Al Jauziyyah","authors":"Bambang Eko Aditia","doi":"10.36835/edukais.2019.3.1.1-12","DOIUrl":"https://doi.org/10.36835/edukais.2019.3.1.1-12","url":null,"abstract":"Fitrah manusia terlahir dengan membawa ke-Islaman dan ketauhidan, serta potensi-potensi sebagai makhluk ciptaan Allah. Potensi dasar yang dimiliki anak ini,menjadikan bimbingan dan pendidikan yang diberikan kepada anak yang seharusnya bermuara pada pembentukan aqidah dasar dan pengembangan potensi yang dimiliki.Perhatian terhadap pendidikan anak sejak ber-abad silam sudah dilakukan para ahli dan ulama, setidaknya dari sudut pandang perkembangan anak, agar anak tumbuh menjadi manusia dewasa yang baik, mampu mengurus diri sendiri, tidak bergantung atau menimbulkan masalah pada orang lain. Ibn Qayyim Al-Jauzyyah sebagai ulama besar mempunyai pandangan-pandangan yang brilian tentang pentingnya masa awal perkembangan anak. Dari latar belakang pemikiran di atas, sungguh jelas bahwa pendidikan anak sangat penting dikaji dan diteliti untuk kemudian dicarikan format dan rumusannya baik dari sudut pandang falsafahnya maupun kurikulum yang ditetapkannya terutama yang muaranya dari ajaran yang bersumber dari al-Qur'an dan hadist. pandangan-pandangan brilian dari Ibn Qayyim Al-Jauzyyah adalah salah satu hazanah yang perlu dan menarik untuk diteliti, baik dari sisi Ibn Qayyim sendiri sebagai sosok ulama yang reformis ataupun dari sisi pemikirannya yang khusus mengenai pendidikan anak. Fokus penelitian ini ditekankan pada bagaimana pemikiran Ibn Qayyim Al-Jauzy tentang pendidikan anak dan relevansinya dengan pendidikan zaman sekarang. Penelitian ini termasuk jenis penelitian kepustakaan (library research).Seluruh data penelitian pada literatur yang berkaitan dengan objek penelitian dalam hal ini adalah pemikiran Ibn Qayyim Al-Jauzyyah tentang pendidikan anak. Tehnik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi documenter terhadap hal yang berkaitan dengan pendidikan anak dalam perspektif Ibn Qayyim Al-Jauzyah. metode analisa data yang digunakan adalah deskriptif-analitik. Metode deskriptif adalah satu laporan mengenai gejala yang telah diamati tanpa berusaha memberi keterangan pengertian, tanpa mengidentifikasi kaitan sebab-musababnya atau tanpa kondisi yang mendahului. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) Biografi Ibn Qayyim Al-Jauziy terdiri dari: Setting Sosial Masa Hidupnya,Riwayat Pendidikannya,Karya-Karya dan Karakteristiknya (2) Eksistensi Manusia Menurut Ibn Qayyim adalah manusia secara utuh, sempurna dan menyeluruh. Manusia dalam pandangannya adalah perpaduan antara ruh, akal dan jasad (3) Konsep Pendidikan Anak Ibn Qayyim Al-Jauzyyah mengemukakan konsep pendidikan anak yang muaranya diatur oleh tuntunan al-Qur'an dan Sunnah. Ibn Qayyim juga menyoroti pentingnya melihat proses perkembangan anak dari waktu ke waktu.","PeriodicalId":156033,"journal":{"name":"Edukais : Jurnal Pemikiran Keislaman","volume":"44 7 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-07-16","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124971939","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Model-Model Pembelajaran Pondok Pesantren dalam Meningkatkan Kemampuan Membaca Kitab Kuning Santri","authors":"M. Muzammil, Lindi Prastika","doi":"10.36835/edukais.2019.3.1.13-22","DOIUrl":"https://doi.org/10.36835/edukais.2019.3.1.13-22","url":null,"abstract":"Kitab-kitab Islam klasik biasanya dikenal dengan istilah kuning yang terpengaruh oleh warna kertas. Kitab-kitab itu ditulis oleh Ulama zaman dulu yang berisikan tentang ilmu keislaman seperti Fiqih, Hadits, Tafsir maupun tentang Akhlaq. Ada dua esensinya seorang santri belajar kitab-kitab tersebut disamping mendalami isi kitab maka secara tidak langsung juga mempelajari bahasa Arab sebagai kitab tersebut. Oleh karena itu seorang santri yang telah tamat belajarnya di pesantren cenderung memiliki pengetahuan bahasa Arab. Hal ini menjadi ciri seorang santri yang telah menyelesaikan studinya di pondok pesantren, yakni mampu memahami isi kitab dan sekaligus juga mampu menerapkan bahasa kitab tersebut menjadi bahasanya. Santri adalah orang yang menerima ajaran-ajaran Islam dari para Kiyai dan para Kiyai juga belajar Islam dari guru-gurunya yang sanadnya terhubung sampai Rasulullah SAW. Model-model Pembelajaran Pondok Pesantren dalam Meningkatkan Kemampuan Membaca Kitab Kuning Santri di Pondok Pesantren Manbaul Ulum, beberapa metode yang digunakan yaitu: Metode Ceramah, Tanya Jawab, Sorogan, dan Diskusi/Musyawaroh","PeriodicalId":156033,"journal":{"name":"Edukais : Jurnal Pemikiran Keislaman","volume":"72 7 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-07-16","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116657996","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Peran Guru Dalam Program Pembinaan Dengan Fiqih Kemasyarakatan","authors":"M. T. Heryandi","doi":"10.36835/edukais.2019.3.1.46-55","DOIUrl":"https://doi.org/10.36835/edukais.2019.3.1.46-55","url":null,"abstract":"The Community Fiqh Development Program is an activity formed because the majority of input from elementary school graduates and many students do not understand religious material, especially about prayer, so this program can be a bridge for students to know in depth knowledge about the correct prayer materials and make it easier for teachers to understand students in terms of performing prayers, because in this program will be taught the material and its practice to students.This research uses a qualitative perspective. The data collection used is by observation, interview and documentation techniques. While the data analysis used is the Miles and Huberman model. The focus of this thesis research is (1), What is an overview of the community fiqh coaching program at MTs Al-Falah, (2), How is the Role of the teacher in the Community Fiqh Guiding Program at Al-Falah MTs.The results of this study are (1), the Community Fiqh Development Program is motivated by the majority of elementary school input graduates, the majority of students do not understand religious material, especially prayer, in its implementation the program is specifically for students of class VII and fostered by the teachers of jurisprudence, SKI teachers, teachers Arabic, and the teacher of the Qur'an Hadith by utilizing the free time of the coach and carried out at school or outside the school, while the material contained in the program is the intention of ablution ', prayer after ablution, intention to bathe large hadast, The intentions of the five maktubah prayers, Prayer Iftitah, fatihahRuku ', i'tidal, prostration, sitting between two prostrations for final tahiyat Prayers, Qunut, supplications for sahwi prostrations, Lafadz adzan and iqomah, Dhikr after the final prayer. So it is mentioned that the program with the program of fostering community fiqh, (2), The role of the teacher in the community fiqh guidance program is as a motivator, as an administrator, as a director, as an assessor, as a supervisor, as a supervisor.","PeriodicalId":156033,"journal":{"name":"Edukais : Jurnal Pemikiran Keislaman","volume":"22 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-07-16","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126768083","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Paradigma Holistic Education","authors":"Hasan Sayfullah","doi":"10.36835/edukais.2018.2.2.79-91","DOIUrl":"https://doi.org/10.36835/edukais.2018.2.2.79-91","url":null,"abstract":"The ever-expanding rotation of science, along with the remarkable progress of civilization and human science in this modern age, has arisen multidimensional and multi-complex human life problems and crises, such as: ecological crisis, humanitarian crisis , moral crises (demoralisation), greater social and economic inequality, violence and crime, and other crises. The occurrence of that is because of the enormous inequality between science and technology that developed so rapidly with moral wisdom and humanity that is not developed at all, if not said backwards. \u0000Furthermore, if traced the root cause, as a result of the unsuitability between the demands of the times with the world view of the modern world. On the one hand, the flow of globalization has eliminated human relationships in a more open, dialogical, tolerant, and plural climate. The most dominant significance of character change, mindset, attitude, ethics, and morals is endorsed in educational institutions. So when there is a deterioration and anxiety in human life that is definitely blamed is the educational institution. \u0000However, on the other hand, the worldview adopted by most modern humans does not allow the dialogical and humanist relations to grow and develop. Based on the concept of holistic education is an offer.","PeriodicalId":156033,"journal":{"name":"Edukais : Jurnal Pemikiran Keislaman","volume":"44 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-12-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132246699","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"ALAT PENUNJANG DALAM PRESTASI BELAJAR","authors":"A. Arifandi","doi":"10.36835/edukais.2018.2.2.161-172","DOIUrl":"https://doi.org/10.36835/edukais.2018.2.2.161-172","url":null,"abstract":"Islamic comes from arabic word of aslama, yuslimu islaman. And this word has Lengkapnya segala sesuatu yang dapat digunakan untuk mencapai tujuan pendidikan itu disebut alat. Sedangkan alat tidak hanya berupa benda, alat juga bisa ucapan, tulisan, keadaan dan lain-lain. Bahkan seseorang bisa menjadi alat bagi orang lain untuk mencapai tujuannya. Alat tidak hanya berupa benda, alat bisa berupa ucapan, tulisan, keadaan dan lain-lain, bahwa seseorang bisa menjadi alat bagi orang lain untuk mencapai tujuannya. Oleh karena itu sarana dan prasarana sangat dibutuhkan agar siswa yang mempunyai masalah dapat terbantu sehingga mereka dapat belajar dengan baik. Pelaksanaan kegiatan pengajaran (belajar mengajar) akan menjadi lebih efektif dan efisien jika tersedia unsur penunjang belajar yang memadai. Dengan kata lain, tanpa unsur penunjang belajar yang memenuhi persyaratan, tentunya kegiatan dan keberhasilan belajar akan terhambat. Oleh karena itu semua alat bantu dan fasilitas itu pada hakikatnya bersifat memberikan kemudahan agar kegiatan belajar berjalan lebih lancar, efisien, dan diharapkan memberikan hasil yang optimal. Prestasi belajar dapat juga di artikan sebagai penilaian pendidikan tentang kemajuan siswa dalam segala hal yang dipelajari di sekolah yang menyangkut pengetahuan atau kecakapan atau keterampilan yang dinyatakan sesudah hasil penilaian. \u0000Kata Kunci: Alat Penunjang, Prestasi Belajar.","PeriodicalId":156033,"journal":{"name":"Edukais : Jurnal Pemikiran Keislaman","volume":"38 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-12-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126039577","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Peran Kepala Madrasah dalam Peningkatan Mutu Pendidikan","authors":"M. Safitri","doi":"10.35316/JPII.V3I1.86","DOIUrl":"https://doi.org/10.35316/JPII.V3I1.86","url":null,"abstract":"Peran Kepala Madrasah dalam peningkatan mutu pendidikan di Madrasah Aliyah Al-Barokah adalah Peningkatan kualitas guru, menetukan pembagian tugas guru, melaksanakan tugas dengan profesional, merekkrut tenaga pengajar sesuai dengan jurusannya, melengkapi sarana dan prasarana madrasah, meningkatkan prestasi siswa dalam bidang akademik dan non akademik, serta meningkatkan hubungan madrasah dengan masyarakat. Faktor pendukung Kepala Madrasah dalam upaya peningkatan mutu pendidikan adalah adanya tenaga pengajar yang sesuai dengan profesinya, adanya sarana dan prasarana, anggaran oprasional, kerjasama yang baik antar Kepala Madrasah dengan masyarakat, komite dan pemerintah, lingkungan yang kondusif, motifasi orang tua terhadap peserta didik. Sedangkan faktor penghambatnya adalah masih kurang adanya komunikasi antar karyawan dan belum memiliki lapangan sepak bola. Beberapa cara Kepala Madrasah dalam memanfaatkan dukungan peningkatan mutu pendidikan adalah menempatkan guru sesuai kompetensinya, menggunakan sarana dan prasarana dengan tepat dan baik, menggunakan anggaran efisien dan tepat guna, mengikut sertakan masyarakat dan mengefektifkan komunikasi dengan komite dan pemerintah, menjaga dan melestarikan lingkungan sekitar, menjaga komunikasi dengan wali murid. Sedangkan mengatasi hambatannya dengan cara melakukan rapat intern setiap bulan 2 kali sekali dan melakukan pendekatan kepada tokoh masyarakat dan kepala desa untuk menggunakan fasilitas lapangan yang ada di desa padasan.","PeriodicalId":156033,"journal":{"name":"Edukais : Jurnal Pemikiran Keislaman","volume":"59 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-10-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127983949","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Pengembangan Buku Ajar Pendidikan Agama Islam dengan Pendekatan Konstekstual untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa","authors":"Heri Kiswanto","doi":"10.36835/edukais.2018.2.1.40-55","DOIUrl":"https://doi.org/10.36835/edukais.2018.2.1.40-55","url":null,"abstract":"Tantangan yang dihadapi dalam dunia Pendidikan Islam adalah bagaimana mengimplementasikan pendidikan agama Islam bukan hanya mengajarkan pengetahuan tentang agama aka9n tetapi bagaimana mengarahkan peserta didik agar memiliki kualitas iman, taqwa dan akhlak mulia, agar bisa mengarahkan diri ke jalan yang lurus dan membentengi diri dari hal-hal yang di larang oleh Syariat. Mendeskripsikan Keterbacaan buku ajar Pendidikan Agama Islam yang digunakan kelas VIII di SMP 2 Sukorejo dan Mendeskripsikan respon pengguna buku ajar Pendidikan Agama Islam dengan pendekatan konstekstual untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Pendekatan penelitian dalam artikel ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan (Research and Development). hasil respon siswa dijadikan sebagai landasan untuk merevisi buku ajar sebelum diuji coba di lapangan. Setelah melakukan revisi berdasarkan masukan dari respon siswa. Keterbacaan buku ajar Pendidikan Agama Islam dengan pendekatan konstekstual untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas VIII di SMP Ibrahimy 2 Sukorejo menunjukan tingkat keterbacaan buku ajar pendekatan kostektual untuk meningkatkan hasil belajar adalah 65%,","PeriodicalId":156033,"journal":{"name":"Edukais : Jurnal Pemikiran Keislaman","volume":"52 8","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-07-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114009365","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Strategi Guru Dalam Peningkatanan Minat Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Al-Qur’an Hadist","authors":"Miftahul Alimin","doi":"10.36835/edukais.2018.2.1.55-65","DOIUrl":"https://doi.org/10.36835/edukais.2018.2.1.55-65","url":null,"abstract":"Mengingat sangat pentingnya bagi kehidupan, maka pendidikan harus dilaksanakan sebaik-baiknya sehingga memperoleh hasil yang diharapkan. Untuk melaksanakan pendidikan tersebut di mulai dengan pengadaan tenaga pendidikan. Seorang guru di tuntut untuk senantiasa kreatif dan inovatif dalam proses pembelajaran agar dapat membangkitkan minat belajar siswa, sehingga siswa yang mengalami kebosanan atau kejenuhan tidak terjadi di dalam proses pembelajaran. Oleh karena itu, tujuan dari penelitian ini yaitu menjelaskan Strategi yang digunakan oleh guru serta minat belajar siswa terhadap mata pelajaran Al-Qur’an Hadist di MI Miftahul Ulum Banyuputih Situbondo.Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif deskriptif yaitu penelitian yang mengungkapkan fakta yang ada di lapangan dengan observasi dan wawancara serta menggunakan data kepustakaan. Sumber data di peroleh dari semua warga MI Miftahul Ulum Banyuputih Situbondo yang meliputi guru dan peserta didik. Data penelitian dikumpulkan melalui observasi dan wawancara.Hasil penelitian menunjukkan bahwa Strategi yang digunakan oleh guru dalam meningkatkan minat belajar siswa sangat bervariasi seperti menggunakan Strategi diskusi, tanya jawab, dan lain-lain. Namun pada pelaksanaannya masih terdapat kekurangan karena guru masih selalu menggunakan metode ceramah setiap mengawali proses pembelajaran. Jika berbicara tentang minat belajar, siswa di MI Miftahul Ulum Banyuputih Situbondo sangat tertarik mempelajari lebih dalam mata pelajaran Al-Qur’an Hadist walaupun masih ada saja siswa yang lambat dalam memahami pelajaran tersebut.","PeriodicalId":156033,"journal":{"name":"Edukais : Jurnal Pemikiran Keislaman","volume":"30 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-07-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133116653","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}