Tri Okta Ratnaningtyas, Fenita Purnama Sari Indah, N. Ismaya, Nurkhikmah Alwiyati
{"title":"KAJIAN MANAJEMEN PENGELOLAAN LIMBAH PADAT MEDIS DI KLINIK INTI MEDIKA INSANI TANGERANG","authors":"Tri Okta Ratnaningtyas, Fenita Purnama Sari Indah, N. Ismaya, Nurkhikmah Alwiyati","doi":"10.52031/edj.v5i2.173","DOIUrl":"https://doi.org/10.52031/edj.v5i2.173","url":null,"abstract":"ABSTRACTMedical waste carries a greater risk to health. Such as diarrhea, skin infections, dengue fever until hepatitis A, B, and C. Poor handling of waste will also pose a risk of nosocomial infection. To realize the quality of environmental health, it is necessary to set standards for environmental health quality standards and health requirements by implementing safeguards on waste and implementing waste reduction. The health facilities had produced more than 296.86 tons of medical waste every day. Only about 43% of health service facilities that carry out medical waste management have met the standards. Objective: To examine the management of medical solid waste management in Inti Medika Insani Clinic, Tangerang. Methods: This research is a type of descriptive qualitative research. The object of this research is the director of Inti Medika Insani Clinic, manager of Inti Medika Insani Clinic, nurses, staff in charge of waste, cleanig service. This research uses in-depth observation and interview methods. Data collection techniques in this study is use interview techniques conducted by telephone. Based on the results of the study, Inti Medika Insani Clinic had not yet carried out appropriate waste management. Klinik Inti Medika Insani did not have sanitation workers, there were no available budgets, facilities and infrastructure that were not yet maximal, and there was no policy, monitoring and supervision. ABSTRAKLimbah medis membawa resiko yang lebih besar terhadap kesehatan. Seperti diare, infeksi kulit, demam berdarah sampai hep atitis A, B, dan C. Penanganan limbah yang tidak baik juga akan menimbulkan resiko terjadinya infeksi nosokomial. Mewujudkan kualitas kesehatan lingkungan perlu ditetapkan standar baku mutu kesehatan lingkungan dan persyaratan kesehatan dengan melaksanakan pengamanan terhadap limbah dan penyelenggaraan pengurangan limbah. Banyaknya fasilitas kesehatan tersebut sudah menghasilkan limbah medis sebanyak lebih dari 296.86 ton setiap harinya. Hanya sekitar 43% fasilitas pelayanan kesehatan yang melaksanakan pengelolaan limbah medis yang sudah memenuhi standar. Tujuan: Untuk mengkaji manajemen pengelolaan limbah padat medis di Klinik Inti Medika Insani Tangerang. Metode: Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif kualitatif. objek dalam penelitian ini yaitu direktur Klinik Inti Medika Insani, manajer Klinik Inti Medika Insani, perawat, staff penanggung jawab limbah, cleanig service. Penelitian ini menggunakan metode observasi dan wawancara secara mendalam. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu dengan menggunakan teknik wawancara yang dilakukan melalui telephone. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa klinik inti medika insani belum melaksanakan manajemen pengelolaan limbah yang sesuai. Dijelaskan bahwa di klinik inti medika insani tidak memiliki tenaga sanitasi, tidak tersedia anggaran, sarana dan prasarana yang belum maksimal, dan tidak adanya kebijakan, monitoring dan supervisi.","PeriodicalId":153640,"journal":{"name":"Edu Dharma Journal: Jurnal penelitian dan pengabdian masyarakat","volume":"21 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-09-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121143250","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
S. Romlah, F. Fadillah, Sri Haryanto, Junaida Rahmi, Shella Juniar
{"title":"PENGARUH PEMBERIAN KUNYIT ASAM TERHADAP DISMENORE PADA REMAJA DI MAJLIS TA’LIM NURUL IKHWAN RT 06/02 KOTA DEPOK","authors":"S. Romlah, F. Fadillah, Sri Haryanto, Junaida Rahmi, Shella Juniar","doi":"10.52031/edj.v5i2.180","DOIUrl":"https://doi.org/10.52031/edj.v5i2.180","url":null,"abstract":"ABSTRACT Background : Dysmenorrhea stiffness in the lower abdomen that occurs before or during menstruation, usually dysminorrhea occurs in 2-3 days. The purpose of this study was to determine the effect of giving tamarind turmeric as a dysmenorrhea therapy to reduce pain in young women at M.T Nurul Ikhwan. The design of this study used the Quasy Experiment method with the One group pre-post test design. The total sample size of 23 respondents was obtained by purposive sampling method. The analysis used to determine the effect of giving tamarind turmeric drink on reducing the level of menstrual pain (dysmenorrhea) using the Wilcoxon test. Sign Rank Test. The results of bivariate known Asymp.Sig. (2-tailed) is worth 0.000. Because the value of 0.000 is less than <0.05, it can be concluded that \"Ha is accepted\". This means that there is a difference in dysmenorrhea pain for the pre test and post test. So it can be concluded that there is an effect of giving tamarind turmeric to reduce desminore pain in adolescents at M.T Nurul Ikhwan. The conclusion of this study is that there is a difference between the pretest and posttest in the changes in dysmenorrhea pain in adolescent girls. Based on this study, it is recommended for adolescents to drink 100cc / day of tamarind turmeric during menstruation as an alternative to reduce dysmenorrhea pain.ABSTRAK menjelang atau selama menstruasi, biasanya disminore terjadi pada 2-3 hari. Tujuan Penelitian: untuk mengetahui pengaruh pemberian minuman kunyit asam sebagai terapi dismenore terhadap penurunan nyeri pada remaja putri di M.T Nurul Ikhwan. Metodologi: Desain penelitian ini menggunakan metode Quasy Eksperimen dengan rancangan One grup pre-post test design Jumlah sampel sebanyak 23 reponden didapatkan dengan metode purposive sampling.. Analisis yang digunakan untuk mengetahui adanya pengaruh pemberian minuman kunyit asam terhadap penurunan tingkat nyeri menstruasi (dysmenorrhea) menggunakan Uji Wilcoxon Sign Rank Test. Hasil penelitian: Hasil analisa bivariat diketahui Asymp.Sig. (2-tailed) bernilai 0,000. Karena nilai 0,000 lebih kecil dari <0,05, maka dapat disimpulkan “Ha diterima”. Artinya ada perbedaan nyeri dismenore untuk pre test dan post test. Kesimpulan: Sehingga dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh pemberian kunyit asam untuk mengurangi nyeri desminore pada remaja di M.T Nurul Ikhwan. Kesimpulan Penelitian ini adalah ada perbedaan antara pretest dan post test dalam perubahan nyeri dismenore pada remaja putri. Berdasarkan penelitian ini disarankan kepada remaja untuk meminum kunyit asam 100cc/ hari saat menstruasi sebagai salah satu alternatif penurunan nyeri dismenore.","PeriodicalId":153640,"journal":{"name":"Edu Dharma Journal: Jurnal penelitian dan pengabdian masyarakat","volume":"23 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-09-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128241608","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Agung Dewantoro, Aulia Nadya Rizki Imansari, Ahmad Syaripudin
{"title":"GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT KEPATUHAN PENDERITA HIV/AIDS TERHADAP PENGOBATAN ANTIRETROVIRAL (ARV) DITINJAU DARI BERBAGAI LITERATUR","authors":"Agung Dewantoro, Aulia Nadya Rizki Imansari, Ahmad Syaripudin","doi":"10.52031/edj.v5i2.174","DOIUrl":"https://doi.org/10.52031/edj.v5i2.174","url":null,"abstract":"ABSTRACTBased on WHO data in 2019, there were 78% of new HIV infections in the Asia Pacific region. In addition, the data on HIV/AIDS cases in Indonesia continues to increase from year to year, for the last 11 years HIV cases in Indonesia peaked in 2019 as many as 50,282 cases. Based on this data, the 5 provinces with the highest number of HIV cases were East Java (8,935), DKI Jakarta (6,701), West Java (6,066), Central Java (5,630) and Papua (3,753). The success of HIV/AIDS treatment with ARV therapy is determined by adherence to taking ARV drugs and being given long term. The purpose of this study was to describe the factors that influence the level of adherence of HIV/AIDS patients to antiretroviral treatment in terms of various literatures. The method used in this study uses a literature review, namely the purposive sampling technique. The results of the study based on the level of compliance from the eight literatures obtained a total of 831 respondents in the high compliance category as many as 469 (60.16%), while the category with moderate compliance obtained as many as 91 respondents (30%) and in the low compliance category obtained as many as 271 (36 ,95%) , in addition, there are factors that influence the level of adherence to antiretroviral treatment such as the level of knowledge, family support, support from health workers and side effects. ABSTRAKBerdasarkan data WHO tahun 2019 terdapat 78% infeksi HIV baru di regional Asia Pasifik. Selain itu, Untuk data kasus HIV/AIDS di Indonesia terus meningkat dari tahun ke tahun, selama 11 tahun terakhir kasus HIV di Indonesia puncaknya pada tahun 2019 yaitu sebanyak 50.282 kasus. Berdasarkan data tersebut 5 provinsi dengan jumlah kasus HIV terbanyak yaitu Jawa Timur (8,935), DKI Jakarta (6.701), Jawa Barat (6.066), Jawa Tengah (5.630) dan Papua (3.753). Keberhasilan tatalaksana HIV/AIDS dengan terapi ARV ditentukan oleh kepatuhan minum obat ARV dan diberikan jangka panjang. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat kepatuhan penderita HIV/AIDS terhadap pengobatan antiretroviral ditinjau dari berbagai literatur. Metode yang digunakan penelitian ini menggunakan literatur review yakni dengan teknik purposive sampling. Hasil penelitian berdasarkan tingkat kepatuhan dari kedelapan literatur didapatkan sejumlah keseluruhan 831 responden pada kategori kepatuhan tinggi sebanyak 469 (60,16%), sedangkan kategori dengan kepatuhan sedang didapatkan sebanyak 91 responden (30%) dan pada kategori kepatuhan yang rendah didapatkan sebanyak 271 (36,95%) , selain itu, didapatkan adanya faktor-faktor yang berpengaruh pada tingkat kepatuhan terhadap pengobatan antiretroviral seperti pada faktor tingkat pengetahuan, dukungan keluarga, dukungan tenaga Kesehatan dan efek samping.","PeriodicalId":153640,"journal":{"name":"Edu Dharma Journal: Jurnal penelitian dan pengabdian masyarakat","volume":"73 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-09-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126428497","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"PENGARUH PEMBERIAN AIR REBUSAN JAHE MERAH TERHADAP PENURUNAN DISMENOREA PADA MAHASISWI SEMESTER 8 STIKES WIDYA DHARMA HUSADA TANGERANG","authors":"Betty Betty, Ayamah Ayamah","doi":"10.52031/edj.v5i2.177","DOIUrl":"https://doi.org/10.52031/edj.v5i2.177","url":null,"abstract":"ABSTRACT Dysmenorrhea or menstrual pain is pain in the lower abdomen, which can radiate to the lower back and legs. The incidence of dysmenorrhea in the world is very large. On average, more than 50% of women experience dysmenorrhea in each country. The incidence of dysmenorrhea in Indonesia is around 64.25%, which causes them to be unable to carry out activities optimally and this will reduce the quality of each individual. The purpose of this study was to determine the effect of red ginger boiled water on reducing dysmenorrhea in 8th semester students of STIKes Widya Dharma Husada Tangerang. This research method is a quantitative method-pre-experimental design, with a research design of One Group Pretest Posttest Design. The number of samples was 30 students from STIKes Widya Dharma Husada Tangerang, using a non-probability sampling technique with a purposeful sampling method. The data collection tool is an observation sheet. While the data analysis is using the Wilcoxon test. From the research results obtained, dysmenorrhea on a mild scale affected 15 respondents (50%) while on a medium scale, 14 respondents (46.7%). Based on data analysis using the Wilcoxon test with a significance degree of 0.05 (5%), a mean value of 1.100 and a probability (p) of 0.000, it can be concluded that there is an effect of red ginger boiled water on reducing dysmenorrhea in 8th semester students of STIKes Widya Dharma Husada Tangerang. It is recommended that the results of this study be used as a reference and implementation in overcoming dysmenorrhea by using non-pharmacological therapy, namely giving red ginger boiled water. ABSTRAK Dismenorea atau nyeri haid merupakan nyeri pada perut bagian bawah, yang bisa menjalar ke punggung bagian bawah dan tungkai. Angka kejadian dismenorea di dunia sangat besar. Rata-rata lebih dari 50% wanita mengalami dismenorea disetiap negaranya. Angka kejadian dismenorea di Indonesia adalah sekitar 64,25% yang menyebabkan mereka tidak mampu melakukan kegiatan secara maksimal dan ini akan menurunkan kualitas pada individu masing-masing. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh air reusan jahe merah terhadap penurunan dismenorea pada mahasisiwi semester 8 STIKes Widya Dharma Husada Tangerang. Metode penelitian ini merupakan metode kuantitatif- preexperimen design, dengan desain penelitian One Group Pretest Posttest Design. Jumlah sampel sebanyak 30 mahasiswi STIKes Widya Dharma Husada Tangerang, menggunakan teknik non probability sampling dengan metode purposive sampling. Alat mengumpulkan data adalah lembar observasi. Sedangkan analisis data menggunakan uji Wilcoxon. Dari hasil penelitian diperoleh dismenorea pada skala ringan 15 responden (50%) sedangkan pada skala sedang 14 responden (46,7%). Berdasarkan analisis data dengan uji Wilcoxon dengan derajat kemaknaan ≤ 0,05 (5%), didapatkan nilai mean 1,100 dan probabilitas (p) sebesar 0,000 maka dapat disimpulkan ada pengaruh air rebusan jahe merah terhadap penurunan Dis","PeriodicalId":153640,"journal":{"name":"Edu Dharma Journal: Jurnal penelitian dan pengabdian masyarakat","volume":"12 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-09-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123608420","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"HUBUNGAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK DAN CARING DENGAN KEPUASAN PASIEN TERHADAP PERAWAT RUANG RAWAT INAP PENYAKIT DALAM RUMAH SAKIT UMUM MULTAZAM MEDIKA BEKASI TIMUR","authors":"R. Pratiwi","doi":"10.52031/edj.v2i2.22","DOIUrl":"https://doi.org/10.52031/edj.v2i2.22","url":null,"abstract":"ABSTRAK Komunikasi terapeutik merupakan komunikasi interpersonal yang dilakukan antara perawat dan petugas kesehatan lainnya dengan pasien yang berfokus pada kesembuhan pasien. Pelayanan professional oleh perawat dapat dilakukan oleh perawat dengan memperlihatkan perilaku caring. Komunikasi terapeutik dan caring akan memungkinkan terjadinya hubungan interpersonal yang harmonis antara perawat – klien dapat membantu dan memenuhi kebutuhan klien sehingga dapat memberikan kepuasan kepada klien. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan komunikasi terapeutik dengan kepuasan pasien dan untuk mengetahui hubungan caring dengan kepuasan pasien ruang rawat inap penyakit dalam RSU Multazam Medika Bekasi Timur. penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain cross sectional, jumlah sampel pada penelitian ini adalah 40 pasien dengan menggunakan teknik total sampling, instrument penelitian berupa kuesioner. Hasil bivariat dari uji statistic chi-squere diperoleh ada hubungan komunikasi terapeutik dengan kepuasan pasien dengan Ha1 diterimadan Ho1 ditolak dengan nilai p = 0,005 < α = 0,05artinyaada hubungan yang signifikan antara komunikasi terapeutik dengan kepuasan pasien, sedangkan untuk hubungan caring dengan kepuasan pasien dengan Ha2 diterima dan Ho2 ditolak dengan nilai p = 0,001 < α = 0,05 artinya ada hubungan yang signifikan antara caring dengan kepuasan pasien. Hasil multivariate dengan uji analisis regresi logistic antara variabel komunikasi terapeutik dan caring yang paling berpengaruh terhadap variabel kepuasan adalah caring dengan nilai sig 0,023 kekuatan hubungan dapat dilihat dari nilai OR = 0,058 Kata kunci : Komunikasi Terapeutik, Caring , Kepuasan Pasien Ruang Rawat Inap Kepustakaan : 33 (2005-2017) ABSTRACT Therapeutic communication is an interpersonal communication performed between nurses and other health care providers with patients which use focused on the patient's recovery. Professional services can be performed by nurses by showing caring behavior. Therapeutic and caring communication will allow for a harmonious interpersonal relationship between nurses - clients and also be able to help and meet client needs so as to provide satisfaction to clients. This study aims to determine the relationship of therapeutic communication with patient’s satisfaction and to know the relationship of caring with patient satisfaction in RSU Multazam Medika Bekasi Timur. This research is a quantitative research with cross sectional design, the number of samples in this study was 40 patients using total sampling technique, research instrument in the form of questionnaire. The result of bivariate of chi-squere statistic test showed that there was correlation between therapeutic communication with patient’s satisfaction with Ha1 accepted and Ho1 was rejected with p = 0,005 <α = 0,05 meaning that there was significant correlation between therapeutic communication with patient satisfaction, while for caring relationship with patient sati","PeriodicalId":153640,"journal":{"name":"Edu Dharma Journal: Jurnal penelitian dan pengabdian masyarakat","volume":"152 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-10-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124427007","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"PENGARUH PEMBERIAN JUS BUNCIS TERHADAP PENURUNAN","authors":"Ratumas Ratih Puspita","doi":"10.52031/edj.v2i2.23","DOIUrl":"https://doi.org/10.52031/edj.v2i2.23","url":null,"abstract":"ABSTRAK Diabetes mellitus merupakan gangguan metabolisme yang ditandai dengan peningkatan kadar glukosa darah dalam tubuh melebihi nilai normal (hiperglikemia). Menurut data dari World Health Organization (WHO) tahun 2014, terdapat 422 juta orang penderita DM di Dunia. Berdasarkan data dari IDF, di Indonesia terdapat 10 juta orang yang menderita diabetes melitus pada usia dewasa. Tingginya kasus penderita DM harus ada upaya penanggulangan, salah satu caranya menggunakan jus buncis yang mengandung β-sitosterol dan stigmasterol yang berfungsi sebagai pemacu insulin. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian jus buncis terhadap penurunan kadar glukosa darah pada penderita DM tipe 2 di wilayah kerja puskesmas jurang mangu pondok aren kota Tangerang selatan tahun 2018. Penelitian ini bersifat kuantitatif yang menggunakan metode preeksperimen dengan desain penelitian One Group Pretest Posttest di wilayah kerja puskesmas jurang mangu pondok aren kota Tangerang selatan. Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 12 responden dengan menggunakan teknik pengambilan data purposive sampling . Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah alat pengukur kadar glukosa darah ( Eassy Touch ), lembar checklist , dan lembar observasi. Dari hasil penelitian diperoleh 11 responden (91.7%) mengalami hiperglikemia dan 1 responden (8.3%) normal. Hasil uji statistic diperoleh bahwa adanya penurunan kadar glukosa darah dengan nilai (ρ-value= 0.002, α: 0.05) maka dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh yang signifikan antara jus buncis dengan penurunan kadar glukosa darah. Dari hasil penelitian ini diharapkan institusi pendidikan dapat menyebarluaskan informasi tentang jus buncis untuk meminimalkan kadar glukosa darah pada penderita DM khususnya tipe 2 sekaligus sebagai solusi dalam penerapan praktek mandiri perawat sebagai pemberi pelayanan keperawatan di masyarakat maupun di rumah sakit Kata kunci : Jus Buncis, DM tipe 2 ABSTRACT Diabetes mellitus is a metabolism disorder characterized by abnormally large quantities of excess glucose in blood (hyperglycemia). According to the World Health Organization (WHO) in 2014 stated that 244 million people are DM patient, in indonesia, there are 10 million adult people are having this condition. Because of the high rate of DM patient, there must be treatment effort by using bean juice contained β-sitosterol and stigmasterol as insulin booster. The purpose of this research is to know the influence of giving beanjuice towards reduction quantities of glucose in DM patient type 2 in Puskesmas region of Jurang mangu Pondok Aren, South Tangerang 2018. This research is analysisis quantitative using pre-experiment research methodology with one group protest research design in the workfield of Puskesmas Jurang Mangu Pondok Aren, South Tangerang. All samples are 12 respondences using purposive sampling technique for retrievaling data. This research uses blood sugar glucose converter (easy touch), ceklist sheet, and obs","PeriodicalId":153640,"journal":{"name":"Edu Dharma Journal: Jurnal penelitian dan pengabdian masyarakat","volume":"83 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-10-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122080277","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"HUBUNGAN MOTIVASI KESEMBUHAN DENGAN KEPATUHAN MINUM OBAT PENDERITA TUBERKULOSIS PARU DI PUSKESMAS JAMBE KABUPATEN TANGERANG","authors":"Mochammad Hasan","doi":"10.52031/edj.v2i1.27","DOIUrl":"https://doi.org/10.52031/edj.v2i1.27","url":null,"abstract":"ABSTRAK Tuberkulosis paru tetap menjadi pembunuh utama pada tahun 2016. Ada sekitar 8,6 juta orang jatuh sakit dengan TB Paru dan 1,3 juta meninggal akibat TB Paru. Lebih dari 95% kematian akibat TB Paru di Negara berpenghasilan rendah dan menengah, (WHO, 2013). TB Paru merupakan penyakit yang disebabkan oleh mycobacterium tuberculosis . Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan motivasi kesembuhan dengan kepatuhan minum obat pada pasien TB Paru di wilayah kerja Puskesmas Jambe Kabupaten Tangerang. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan rancangan cross sectional . Metode sampling yang digunakan adalah Nonprobability Sampling dengan teknik accidental sampling . Variabel penelitian independen adalah motivasi kesembuhan dan variable dependen adalah kepatuhan minum obat pada penderita Tuberkulosis Paru. Populasi pasien TB Paru dewasa yang berobat di Puskesmas Jambe Kabupaten Tangerang 119 orang dengan besar sampel menggunakan rumus Slovin diperoleh 92 responden. Pengumpulan data primer penelitian menggunakan kuesioner dalam bentuk angket, dan pengumpulan data sekunder dari berkas rekam medis pasien. Analisis data menggunakan analisis univariate dan bivariate dengan uji chi square . Hasil yang didapat dari responden, kategori jenis kelamin laki-laki lebih banyak dari pada perempuan yaitu 67 (72,8%) responden, rata-rata usia responden 34,15 tahun, dengan pekerjaan buruh sebanbanyak 33 (35,9%) responden, pendidikan responden sebagian besar berpendidikan dasar SD-SMP/ Sederajat 49 (53,2%) responden. Responden yang memiliki motivasi baik sebanyak 56 (60,2%) responden, dan untuk responden yang mempunyai kepatuhan minum obat sebanyak 69 (75,0%) responden. Uji statistik menggunakan uji chi square diperoleh nilai ( p-value = 0,000 < a = 0,05). Kesimpulan penelitian ini bahwa diketahui ada hubungan motivasi kesembuhan dengan kepatuhan minum obat pada penderita tuberkulosis paru di wilayah kerja Puskesmas Jambe Kabupaten Tangerang. Disarankan dapat meningkatkan motivasi kesembuhan pada penderita tuberkulosis paru dalam proses pengobatan dengan melakukan penyuluhan secara intensif pada penderita tuberkulosis paru, dan keluarga sebagai Pengawas Minum Obat (PMO). Kata Kunci : Tuberkulosis, Motivasi, Kepatuhan ABSTRACT Tuberculosis remains a major killer by 2016. There are about 8.6 million people sufrendwith pulmonary TB and 1.3 million died from pulmonary tuberculosis. More than 95% of deaths from Pulmonary TB in low and middle income countries (WHO, 2013).The purpose of this study to determine the relationship of healing motivation with drug adherence in patients with pulmonary TB in Puskesmas Jambe Kabupaten Tangerang.the work area this study a was descriptive analytic with cross sectional design approach. Sampling method used is Nonprobability Sampling with accidental sampling technique. Independent variable of research is healing motivation and dependent variable is medication adherence in Tuberculosis pa","PeriodicalId":153640,"journal":{"name":"Edu Dharma Journal: Jurnal penelitian dan pengabdian masyarakat","volume":"3 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-10-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127758546","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU SEKSUAL REMAJA SMA DI KOTA PONTIANAK","authors":"Veri Veri","doi":"10.52031/edj.v2i2.24","DOIUrl":"https://doi.org/10.52031/edj.v2i2.24","url":null,"abstract":"ABSTRAK Perilaku seksual adalah segala tingkah laku yang didorong oleh hasrat seksual baik yang dilakukan sendiri, dengan lawan jenis maupun sesama jenis tanpa adanya ikatan pernikahan. Perilaku seksual dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya : pengetahuan, sikap, teman sebaya, usia pertama kali pacaran, jenis kelamin, frekuensi bertemu pacar, dan media informasi. Tujuan umum penelitian ini mengetahui tingkat pengetahuan remaja tentang faktor-faktor apa saja yang berhubungan dengan perilaku seksual remaja SMA di Pontianak. Penelitian ini menggunakan metode analitik observasional dengan rancangan cross-sectional. Hasil penelitian menunjukan variabel pengetahuan terhadap perilaku seksual ( p value : 0,000 0,005), variabel frekuensi bertemu pacar terhadap perilaku seksual ( p value : 0,001 0,005) dan variabel usia pertama kali pacaran terhadap perilaku seksual ( p value : 0,202 > 0,005). Hasil penelitian di atas, disimpulkan bahwa faktor pengetahuan, sikap, frekuensi bertemu pacar, teman sebaya memiliki hubungan terhadap perilaku seksual sedangkan usia pertama kali pacaran, jenis kelamin dan media informasi tidak memiliki hubungan terhadap perilaku seksual. Kata kunci : Perilaku seksual, faktor resiko perilaku seksual Abstract Sexual behavior is any behavior that is driven by sexual desire either self-inflicted, with the opposite sex or the same sex without marriage. Sexual behavior is influenced by several factors, including : knowledge, attitudes, peers, age of first courtship, sex, frequency of meeting a boyfriend, and media information . The general objective of this research. Knowing the level of knowledge of adolescents about what factors are associated with adolescent sexual behavior of SMA in Pontianak . This study uses an observational analytic cross - sectional design. The results showed knowledge of the sexual behavior variables (p value : 0.000 0.005), variable frequency met girlfriend on sexual behavior (p value : 0.001 0.005) and variable age of first courtship sexual behavior (p value : 0.202 > 0.005). Results of the above study, it was concluded that the factor of knowledge, attitudes, frequency of meeting a boyfriend, peers have been associated with sexual behavior while the age of first courtship, sex and the media does not have information on the relationship sexual behavior. Keywords : Sexual behavior , Sexual behavioral factors","PeriodicalId":153640,"journal":{"name":"Edu Dharma Journal: Jurnal penelitian dan pengabdian masyarakat","volume":"43 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-10-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122689712","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"PERBANDINGAN ANTARA RENDAM KAKI AIR HANGAT DAN MASASE KAKI TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH PENDERITA HIPERTENSI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SURADITA KABUPATEN TANGERANG","authors":"Riris Andriati","doi":"10.52031/edj.v2i1.28","DOIUrl":"https://doi.org/10.52031/edj.v2i1.28","url":null,"abstract":"ABSTRAK Hipertensi suatu keadaan di mana tekanan darah menjadi meningkat melebihi batas normal karena gangguan pada pembuluh darah yang mengakibatkan suplai oksigen dan nutrisi yang dibawa oleh darah terhambat sampai ke jaringan tubuh yang membutuhkannya. Tujuan : Untuk mengetahui adakah Perbandingan antara rendam kaki air hangat dan masase kaki terhadap penurunan tekanan darah penderita hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas Suradita Kabupaten Tangerang.Metode penelitian : desain analitik dengan pendekatan Quasy Experimental Design dengan pendekatan pre dan post test two the group. cara pengambilan data pada penelitian ini dengan cara lembar observasi. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 50 responden yang dibagi menjadi 2 kelompok, kelompok I Rendam Kaki Air Hangat dan kelompok II Masase Kaki. Teknik analisis data menggunakan uji Wilcoxon Rank Test dengan tingkat signifikasi α < 0,05. sedangkan untuk mengetahui perbandingan kedua terapi menggunakan uji Mann Whitney Test . Hasil penelitian menunjukkan bahwa : tidak ada perbandingan antara perlakuan rendam kaki air hangat dan Masase Kaki terhadap penurunan tekanan darah, dengan Nilai P value = 0,831. Kata Kunci : Rendam kaki air hangat, Masase kaki, Hipertensi . ABSTRACT Hypertension a situation in which blood pressure to rise above normal limits for a on the veins of the who has resulted the supply of oxygen and nutrients carried by obstructed blood to tissues of the body need it. The purpose of this research is to find have comparison between soak the water feet warm and masase the foot against a decrease in blood pressure patients hypertension in the work area of puskesmas suradita kabupaten tangerang. methodology used s a design analytic with the approach quasy experimental design with the approach pre and post test two the group . Way the data on this research by means of sheets of observation .The sample of the in this research was 50 respondents who divided into 2 groups , group I soak the water feet warm and of group II masase feet. Technique analysis data using test wilcoxon rank test with extent of signification α < 0,05. while to know the likeness of the two therapy use the green whitney test. The research results show that: no comparison between treatment soak the water feet warm and masase the foot against a decrease in blood pressure , with the p value = 0,831. Keywords : soak the water feet warm, masase feet, hypertension.","PeriodicalId":153640,"journal":{"name":"Edu Dharma Journal: Jurnal penelitian dan pengabdian masyarakat","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-10-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115703525","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}