{"title":"Gerakan Sewu-Sewu Ae: Peran Nyata Pemuda Mengarungi Pandemi","authors":"Salsabilah Shofiyatul Jannah, Anrico Alamsyah, Dika Ifanda Yunarko","doi":"10.19184/jes.v11i1.28154","DOIUrl":"https://doi.org/10.19184/jes.v11i1.28154","url":null,"abstract":"This article aims at explaining Sewu-Sewu Ae movement which is held by the youth in Madiun city during the Pandemic of COVID-19. It is a movement initiated from some concerns from the youth toward what happened to society especially in the time of PPKM period. This is a participatory approach as one of the authors is a pioneer of the movement. The research objective is to analyze several fundamental values, innovations, operational systems, and evaluations in the Sewu-Sewu Ae movement. Data were collected using observation, documentation, and interviews. The results of the study found that one of the biggest challenges of the society was economic difficulty. Although government has provided solutions, the implementation was complicated by the system. Reflecting from this reality, the youth took a step to take roles on this matter. During the pandemic, philanthropy-based social movements are increasingly prevalent in several cities, for example, the \"Solidaritas Pangan Jogja” which started on March 2020. In essence, every social movement has its own characteristics. Likewise Sewu-Sewu Ae which was initiated by the youth of Madiun City. This fundraising movement was channeled in a program \"Melariskan UMKM\", \"Distribusi Paket Sembako\", and the latest innovation entitled \"Pasar Sewu\". This movement has proven to be consistent and sustainable, so that it continues to gain support from public. Sewu-Sewu Ae is able to become a medium for surrounding community to actualize social sensitivity. Keywords: Madiun, social movement, Sewu-Sewu Ae, youth \u0000Tulisan ini bertujuan menjelaskan tentang gerakan sosial Sewu-Sewu Ae pada masyarakat Madiun di era pandemi. Kegiatan ini merupakan gerakan sosial berbasis solidaritas sosial, yang berlandaskan pada keprihatinan pemuda terhadap realitas masyarakat di masa PPKM. Penelitian ini menggunakan paradigma kualitatif dengan pendekatan partisipatoris. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode observasi, dokumentasi, dan juga wawancara. Hasil penelitian menemukan bahwa salah satu problematika terkini adalah kesulitan ekonomi. Kendatipun pemerintah telah memberikan solusi berupa pengadaan bantuan sosial, namun implementasinya menghadapi berbagai kendala sistem. Oleh karena itu, perlu peran nyata pemuda untuk memecahkan persoalan tersebut. Pada masa pandemi, gerakan sosial berbasis filantropi kian marak di beberapa kota. Contohnya gerakan “Solidaritas Pangan Jogja” yang dimulai sejak Maret 2020. Pada hakikatnya, setiap gerakan sosial memiliki ciri khas masing-masing. Begitu pula Sewu-Sewu Ae yang diprakarsai oleh pemuda Kota Madiun. Gerakan penggalangan dana ini disalurkan dalam bentuk program “Melariskan UMKM”, \"Distribusi Paket Sembako\", serta inovasi terbaru bertajuk “Pasar Sewu”. Gerakan ini terbukti konsisten dan berkelanjutan, sehingga terus memperoleh dukungan khalayak umum. Sewu-Sewu Ae mampu menjadi medium bagi masyarakat sekitar untuk mengaktualisasikan kepekaan sosial. Kata kunci: gerakan sosial, pemud","PeriodicalId":152604,"journal":{"name":"Jurnal ENTITAS SOSIOLOGI","volume":"3 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-01-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128713001","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Halimatussa ’diah, Khairussalam Khairussalam, A. Hakim
{"title":"Dampak Penggunaan Media Sosial Whatsapp terhadap Interaksi Sosial Masyarakat Desa Lok Batu Kabupaten Balangan","authors":"Halimatussa ’diah, Khairussalam Khairussalam, A. Hakim","doi":"10.19184/jes.v11i1.29259","DOIUrl":"https://doi.org/10.19184/jes.v11i1.29259","url":null,"abstract":"This research is motivated by the development of increasingly sophisticated technology. WhatsApp social media is a means for interacting, sharing information, education and entertainment. So that the use of WhatsApp social media has its own impact on its users. This study aims to: (1) To determine the use of WhatsApp on the social interaction of the people of Lok Batu Village, Batu Mandi District, Balangan Regency. (2) Identifying and understanding the positive and negative impacts of using WhatsApp in the Lok Batu village, Batu Mandi District, Balangan Regency. This research method uses a qualitative research approach with a qualitative descriptive type of research. The informants in this study were the people in the village of Lok Batu. Data collection techniques used in this study were observation, interviews and documentation, with primary and secondary data sources. Data analysis technique using triangulation technique. This research was reviewed using Social Interaction theory by Gillin and Gillin. From the results of research that has been carried out, it is found that the use of WhatsApp in Lok Batu village is used as a communication tool that makes it easier for users to interact remotely. Through various available WhatsApp features such as group chats, voice calls, video calls, sharing photos, videos and documents. If WhatsApp is used wisely it will have a positive impact on WhatsApp users, but if it is misused it will have a negative impact on WhatsApp users and society. In this case, the author looks at the impact of using WhatsApp social media in terms of Social Relations, and the functions of the media, namely the Information Function, Educational Function and Entertainment Function. The positive impact of social relations (strengthening friendships, keeping yourself from being less social and as a forum for exchanging ideas) negative impacts (irritability, forgetting time and spending time on WhatsApp). The positive impact of the Information Function (Notification of the latest news that can be easily spread and as a forum to promote business) the negative impact of the information function (easily consumed by hoax news). The positive impact of the Educational Function (increased knowledge and as a medium of online learning). Positive impact Entertainment function (as an entertainment medium) negative impact (triggering social jealousy and excessive joking).Keywords: Impact, WhatsApp, Social Interaction, Lok Batu Village. \u0000Penelitian ini dilatar belakangi dengan seiring perkembangan zaman teknologi semakin canggih. Media sosial WhatsApp menjadi sarana untuk berinteraksi, berbagi informasi, edukasi dan hiburan. Sehingga penggunaan media sosial WhatsApp memiliki dampak tersendiri terhadap penggunanya. Penelitian ini bertujuan untuk : (1) Untuk mengetahui penggunaan WhatsApp terhadap interaksi sosial masyarakat Desa Lok Batu Kecamatan Batu Mandi Kabupaten Balangan. (2) Mengidentifikasi juga memahami dampak positif dan n","PeriodicalId":152604,"journal":{"name":"Jurnal ENTITAS SOSIOLOGI","volume":"53 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-01-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126653769","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Konsekuensi Sosio Kultural dalam Konversi Komoditas Pertanian Tebu pada Pertanian Padi di Desa Asembagus Situbondo","authors":"Hamid Ahmada Kusuma, Baiq Lily Handayani","doi":"10.19184/jes.v10i01.26956","DOIUrl":"https://doi.org/10.19184/jes.v10i01.26956","url":null,"abstract":"Penelitian ini dilakukan berangkat dari sebuah fenomena yaitu fenomena konversi komoditas yang dilakukan petani padi di Asembagus Situbondo yang mulai terjadi di awal tahun 1980-an. Praktik konversi tersebut dilatarbelakangi oleh dua faktor, yakni faktor tercemarnya irigasi oleh belerang dan adanya optimalisasi industri gula yang dicanangkan oleh pemerintah Orba. Tercemarnya irigasi yang mengaliri sawah petani disebabkan oleh retaknya bendungan penahan belerang yang berada di puncak Gunung Ijen. Rembesan air belerang kemudian mengalir ke sungai Banyupahit yang merupakan sumber irigasi bagi petani di Asembagus. Dan disaat yang hampir bersamaan terdapat kebijakan pemerintah terkait industri gula dengan menerbitkan program tebu rakyat intensifikasi (TRI). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan mendeskripsikan terjadinya praktik konversi komoditas petani dari petani padi ke petani tebu. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. \u0000Kata Kunci: Petani, Komoditas Pertanian, Praktik, Doxa","PeriodicalId":152604,"journal":{"name":"Jurnal ENTITAS SOSIOLOGI","volume":"75 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-02-08","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132705044","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Rasionalitas Petani Ubi Jalar di Dusun Tlogosari Banyuwangi","authors":"Derry Anggara","doi":"10.19184/jes.v10i01.26957","DOIUrl":"https://doi.org/10.19184/jes.v10i01.26957","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendiskripsikan rasionalitas petani dalam meningkatkan perekonomian rumah tangga dengan menjadikan ubi jalar sebagai komoditi utama di Dusun Tlogosari Banyuwangi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara mendalam, dan studi pustaka. Kemudian, penentuan informan mengunakan teknik purposive sampling. Sedangkan Teknik menguji keabsahan data mengunakan triangulasi sumber. Hasil penelitian menunjukan bahwa rasionalitas petani beralih ke komoditas ubijalar adalah keunggulannya dibanding menanam padi. Keunggulan tersebut adalah dari kemudahan menanam dan perawatannya, waktu panen yang relative singkat, dapat dibuat menjadi berbagai produk, dan lain sebagainya. Selain itu, juga disebabkan petani bekerjasama dengan pabrik saos di Sidoarjo dan Bali. Peralihan komoditas petani tersebut diprakarsai oleh salah satu petani yakni Pak Ali yang berhasil dalam mengembangkan pertanian ubi jalar sekaligus memasarkan hasil produksinya. Sehingga masyarakat petani banyak yang mengikuti pak Ali untuk menanam ubijalar. Akan tetapi tidak semua petani berhasil. Kondisi demikian disebabkan berbagai faktor yakni musim panen secara bersamaan, perubahan cuaca, dan lainnya. Kesimpulan dalam penelitian adalah berbagai rasionalitas petani merupakan strategi untuk meningkatkan perekonomiaan masyrakat. \u0000Kata kunci : rasionalitas, petani, ekonomi","PeriodicalId":152604,"journal":{"name":"Jurnal ENTITAS SOSIOLOGI","volume":"16 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-02-08","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115526598","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Jaringan Distribusi dan Relasi Pasar Petani Kubis di Dataran Tinggi Ijen","authors":"Qorina Zulfa, Hary Yuswadi","doi":"10.19184/jes.v10i01.26952","DOIUrl":"https://doi.org/10.19184/jes.v10i01.26952","url":null,"abstract":"Penelitian dengan judul “Jaringan Distribusi dan Relasi Pasar Petani Kubis di Dataran Tinggi Ijen” dilatarbelakangi oleh petani Ijen sebagai penghasil komoditi sayur kubis terbesar pada wilayah Tapal Kuda. Kurangnya akses pasar, informasi pasar dan modal membuat petani sulit meningkatkan penghasilan. Akses atau jarak tempuh yang jauh dari pusat kota atau pasar turut mempengaruhi kesulitan petani dataran tinggi Ijen untuk berinteraksi dan berelasi dengan aktor pasar. Akibatnya petani enggan berelasi dan memilih jalur pemasaran sendiri dengan sistem tebang jual kepada pedagang yang datang menjelang masa panen. Hal ini menyebabkan sebagian petani mengalami ketergantungan dan pasif dalam bersikap mengusahakan relasi dengan aktor pasar, padahal pada sistem tebang jual ini sebanyak 40% hasil penjualan panen petani menjadi hak milik pedagang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif deskriptif, dengan menggunakan teknik pengambilan informan purposive. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara mendalam, dokumentasi, dan studi kepustakaan. Uji keabsahan data menggunakan Triangulasi data. Tinjauan teori modal sosial dari Puntu (1993), dan teori pilihan rasional dari Jame S Coleman (1990) dijadikan acuan dalam penelitian ini. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah petani dapat memiliki posisi perekonomian yang unggul apabila memiliki relasi pemasaran yang baik serta bersedia untuk berkorban waktu dan tenaga, juga memiliki dana yang cukup untuk distribusi, maka petani memiliki peluang untuk dapat menjalin relasi dengan aktor pasar, sehingga keuntungan yang didapatkan akan lebih banyak. \u0000Kata kunci : Petani kubis, relasi pasar, distribusi.","PeriodicalId":152604,"journal":{"name":"Jurnal ENTITAS SOSIOLOGI","volume":"32 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-02-08","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133827248","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Petani dan Politik: Perspektif Pemimpin Ideal bagi Masyarakat Petani di Desa Randuagung, Kabupaten Lumajang","authors":"Rony Zamzam Firdaus, Hary Yuswadi","doi":"10.19184/jes.v10i01.26954","DOIUrl":"https://doi.org/10.19184/jes.v10i01.26954","url":null,"abstract":"Penelitian ini berfokus pada sosok pemimpin ideal bagi para petani di desa Randuagung, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur. Dilatarbelakangi oleh kehidupan petani dengan beban hidup yang lumayan berat secara finansial atau ekonominya, menjadikan petani seakan tidak bisa lepas dengan hal yang berkaitan dengan politik. Posisi petani mendadak menjadi sangat berpengaruh dalam upaya para tokoh politik untuk mencari dukungan demi mewujudkan kepentingan mereka. Melihat hal ini respon para petani pun bermacam-macam. Ada yang langsung percaya pada salah seorang tokoh dan adapula yang memilih berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tertentu. Pertimbangan tersebut tentu meliputi pengaruh dari petani kaya, saran dari tokoh agama yaitu Kyai, dan tokoh politik dengan adanya ‘sangu’. Dengan menggunakan teori Pilihan Rasional dari James S. Coleman yang menjelaskan tentang pilihan rasional petani dalam memilih sosok pemimpin yang ideal. Metode penelitian dalam tulisan ini adalah metode penelitian kualitatif. \u0000Kata kunci: Petani, Rasional, Pemimpin, Ideal, Desa","PeriodicalId":152604,"journal":{"name":"Jurnal ENTITAS SOSIOLOGI","volume":"25 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-02-08","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121745920","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Cerita Tiga Keluarga Petani Gurem: Dinamika Penguasaan Lahan dan Degenerasi Petani di Kelurahan Karangrejo Kabupaten Jember","authors":"Ucha Jaya Sucipta, Raudlatul Jannah","doi":"10.19184/jes.v10i01.26951","DOIUrl":"https://doi.org/10.19184/jes.v10i01.26951","url":null,"abstract":"Keluarga petani yang tinggal di daerah perluasan kota rentan terhadap praktik konversi lahan. Praktik ini tidak hanya berimplikasi terhadap penurunan jumlah lahan produktif dan jumlah usaha tani keluarga, namun juga berimplikasi pada proses degenerasi petani dalam keberlanjutan usaha pertanian keluarga. Hal ini dapat dilihat melalui kehidupan 3 keluarga petani gurem di Lingkungan Karangrejo yang melakukan praktik konversi lahan dengan berbagai alasan, yang pada akhirnya membuat anak petani sebagai generasi penerus kehilangan minat dan pandangan realistisnya terhadap sektor pertanian. Sebagaimana Ben White menyebutnya dengan istilah lost generation. Tujuan penelitian ini dilakukan untuk mengetahui dinamika penguasaan lahan dan proses degenerasi petani pada keluarga petani gurem di Kelurahan Karangrejo. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada beberapa aspek yang mempengaruhi praktik koversi lahan, yakni aspek pasar, aspek kultural, aspek struktural, budaya bagi-bagi warisan, dan perilaku pragmatis. Di samping itu, dilihat dari aspek hak kepemilikian lahan, terdapat penurunan minat menjadi petani dalam relasi antargenerasional dalam tiap-tiap keluarga. Generasi penerus dalam usaha pertanian keluarga beranggapan bahwa petani adalah pekerjaan yang melelahkan, panas-panasan dan buang-buang tenaga. Praktik konversi lahan yang dilakukan keluarga petani semakin menjauhkan akses anak pada faktor produksi. Salah satu cara yang memungkinkan anak petani untuk mengakses faktor produksi ialah dengan menyewa lahan. \u0000Kata Kunci: Degenerasi Petani, Keluarga Petani, Konversi Lahan.","PeriodicalId":152604,"journal":{"name":"Jurnal ENTITAS SOSIOLOGI","volume":"18 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-02-08","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124608339","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Mobilitas Sosial Vertikal Petani Kopi di Desa Kebonrejo Kecamatan Kalibaru Banyuwangi","authors":"Aprilian Dwi Cahyono, Akhmad Ganefo","doi":"10.19184/jes.v10i01.26955","DOIUrl":"https://doi.org/10.19184/jes.v10i01.26955","url":null,"abstract":"Mobilitas sosial merupakan perpindahan dari suatu kelas sosial ke kelas sosial yang lain, ada dua tipe mobilitas sosial yaitu vertikal dan horizontal. Dengan mendefinisikan pengertian mobilitas sosial, artikel ini mengkaji tentang mobilitas sosial vertikal yang terjadi pada petani kopi. Permasalahan yang dihadapi petani saat ini masih saja berkutat pada kesejahteraan yang rendah, disini petani mulai memobilisasi dirinya untuk mencapai status yang lebih tinggi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kulitatif dengan lokasi penelitian di Desa Kebonrejo Kecamatan Kalibaru Banyuwangi. Dalam penelitian ini, data dan informasi diperoleh melalui observasi partisipan, wawancara, dan dokumentasi. Data dan informasi yang didapat kemudian diuji menggunakan teknik trianggulasi data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kehidupan sosial masyarakat Desa Kebonrejo sebelum menjadi petani kopi relatif rendah, kebanyakan mereka bekerja hanya sebagai buruh. Setelah menjadi petani kopi perlahan kesejahteraan mereka mulai terangkat. Status yang sebelumnya kelas rendahan buruh atau pekerja kini sudah menjadi petani pemilik. Ada bebrapa faktor yang melatarbelakangi terjadinya mobilitas sosial petani kopi yaitu mereka melihat desa lain sukses dengan tanaman kopinya selain itu ada keinginan dari masyarakat untuk menjadi petani yang sukses dan maju. \u0000Kata Kunci : Petani, Mobilitas Sosial, Status Sosial","PeriodicalId":152604,"journal":{"name":"Jurnal ENTITAS SOSIOLOGI","volume":"6 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-02-08","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132584724","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Dampak Sosial dan Ekonomi Kunjungan Wisata di Desa Wisata Organik Lombok Kulon, Bondowoso","authors":"Larasati Tiara Cahyani, Akhmad Ganefo","doi":"10.19184/jes.v9i02.26944","DOIUrl":"https://doi.org/10.19184/jes.v9i02.26944","url":null,"abstract":"Penelitian ini dilatarbelakangi oleh berkembangnya pengelolaan Desa Wisata Organik Lombok Kulon yang menggunakan konsep CBT dan mampu menarik wisatawan baik lokal maupun mancanegara, serta menimbulkan beberapa dampak dalam kehidupan masyarakat setempat. Adanya kunjungan dari wisatawan ke Desa Lombok Kulon tersebut jelas menimbulkan beberapa dampak bagi kehidupan masyarakat setempat. Artikel ini akan membahas tentang dampak sosial dan ekonomi dari kunjungan wisata di Desa Wisata Organik Lombok Kulon bagi masyarakat setempat. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori dampak pariwisata yang dikemukakan oleh Erik Cohen. Penelitian ini pun menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data berupa observasi, wawancara, dokumentasi, serta studi pustaka. Temuan dalam penelitian ini adalah munculnya dampak sosial dan ekonomi kunjungan wisata di Desa Wisata Organik Lombok Kulon, Bondowoso bagi masyarakat setempat. Dampak sosial dan ekonomi yang ditimbulkan antara lain : (1) Meningkatnya produksi kerajinan Desa Lombok Kulon, (2) Terbukanya lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat,(3) Dampak terhadap stratifikasi dan mobilitas sosial, (4) Munculnya antusias masyarakat untuk melestarikan kesenian lokal, (5) Dampak terhadap dasar organisasi, dan (6) Munculnya antusias masyarakat terhadap Bahasa Inggris. \u0000Kata Kunci: Dampak Sosial, Dampak Ekonomi, Dampak Pariwisata, Desa Wisata","PeriodicalId":152604,"journal":{"name":"Jurnal ENTITAS SOSIOLOGI","volume":"455 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-08-10","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125789848","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Pertukaran Sosial: Studi Tentang Tata Kelola Air di Desa Ampelan Kecamatan Wringin Kabupaten Bondowoso","authors":"Yhurika Prastika, Hary Yuswadi","doi":"10.19184/jes.v9i02.26947","DOIUrl":"https://doi.org/10.19184/jes.v9i02.26947","url":null,"abstract":"Penelitian ini berfokus pada praktik pertukaran sosial yang terjadi dalam tata kelola air untuk mempertahankan posisi ulu-ulu. Lebih mikro dan fokus pada satu desa yang memiliki kelangkaan sumber daya air. Peneliti menggunakan metode fenomenologi. Informan ditentukan dengan menggunakan teknik purposive dengan kriteria informan yang terlibat langsung dengan tata kelola air, dan memiliki pengalaman seputar air bersih di desa Ampelan selama minimal dua tahun. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Uji validitas data menggunakan teknik triangulasi. Teknik analisis menggunakan model interaktif Miles dan Huberman. Sebagai acuan untuk menganalisis fakta-fakta dilapangan, maka dibingkailah dengan teori pertukaran sosial George C. Homans. Hasil dari analisis menunjukkan bahwa terdapat pembuatan tandon pada sumber mata air dan pipanisasi yang dikelola oleh pengurus yang telah ditunjuk yaitu ulu-ulu dengan wadah organisasi HIPPAM. Terdapat kelemahan dalam tata kelola air di Desa Ampelan seperti ketidak jelasan rekruitmen pengurus, ketidak jelasan struktur dalam organisasi, serta ketidak jelasan pembagian keuntungan. Hal tersebut mendorong ulu-ulu seolah merasa memiliki sumber daya air dan menjadikan sumber daya air mejadi komoditas, sehingga mengelola air dengan semaunya sehingga menyebabkan perebutan wilayah kekuasaan dan konflik internal. Ulu-ulu tidak dapat bekerja dalam kelompok dan berjalan secara individual, sehingga kelemahan dalam tata kelola tersebut menguatkan terjadinya pertukaran-pertukaran antara ulu-ulu dengan konsumennya maupun sesama ulu-ulu. Jadi, terjadi pertukaran-pertukaran yang dilakukan dalam tata kelola yaitu pertukaran air dengan dukungan sosial, pertukaran air dengan hubungan kekerabatan, dan pertukaran air dengan privilege dalam masyarakat. \u0000Kata Kunci: pertukaran sosial, tata kelola air, pipanisasi, komoditas sumber daya air.","PeriodicalId":152604,"journal":{"name":"Jurnal ENTITAS SOSIOLOGI","volume":"82 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-08-10","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124917211","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}