Cerita Tiga Keluarga Petani Gurem: Dinamika Penguasaan Lahan dan Degenerasi Petani di Kelurahan Karangrejo Kabupaten Jember

Ucha Jaya Sucipta, Raudlatul Jannah
{"title":"Cerita Tiga Keluarga Petani Gurem: Dinamika Penguasaan Lahan dan Degenerasi Petani di Kelurahan Karangrejo Kabupaten Jember","authors":"Ucha Jaya Sucipta, Raudlatul Jannah","doi":"10.19184/jes.v10i01.26951","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Keluarga petani yang tinggal di daerah perluasan kota rentan terhadap praktik konversi lahan. Praktik ini tidak hanya berimplikasi terhadap penurunan jumlah lahan produktif dan jumlah usaha tani keluarga, namun juga berimplikasi pada proses degenerasi petani dalam keberlanjutan usaha pertanian keluarga. Hal ini dapat dilihat melalui kehidupan 3 keluarga petani gurem di Lingkungan Karangrejo yang melakukan praktik konversi lahan dengan berbagai alasan, yang pada akhirnya membuat anak petani sebagai generasi penerus kehilangan minat dan pandangan realistisnya terhadap sektor pertanian. Sebagaimana Ben White menyebutnya dengan istilah lost generation. Tujuan penelitian ini dilakukan untuk mengetahui dinamika penguasaan lahan dan proses degenerasi petani pada keluarga petani gurem di Kelurahan Karangrejo. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada beberapa aspek yang mempengaruhi praktik koversi lahan, yakni aspek pasar, aspek kultural, aspek struktural, budaya bagi-bagi warisan, dan perilaku pragmatis. Di samping itu, dilihat dari aspek hak kepemilikian lahan, terdapat penurunan minat menjadi petani dalam relasi antargenerasional dalam tiap-tiap keluarga. Generasi penerus dalam usaha pertanian keluarga beranggapan bahwa petani adalah pekerjaan yang melelahkan, panas-panasan dan buang-buang tenaga. Praktik konversi lahan yang dilakukan keluarga petani semakin menjauhkan akses anak pada faktor produksi. Salah satu cara yang memungkinkan anak petani untuk mengakses faktor produksi ialah dengan menyewa lahan. \nKata Kunci: Degenerasi Petani, Keluarga Petani, Konversi Lahan.","PeriodicalId":152604,"journal":{"name":"Jurnal ENTITAS SOSIOLOGI","volume":"18 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-02-08","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal ENTITAS SOSIOLOGI","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.19184/jes.v10i01.26951","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

Abstract

Keluarga petani yang tinggal di daerah perluasan kota rentan terhadap praktik konversi lahan. Praktik ini tidak hanya berimplikasi terhadap penurunan jumlah lahan produktif dan jumlah usaha tani keluarga, namun juga berimplikasi pada proses degenerasi petani dalam keberlanjutan usaha pertanian keluarga. Hal ini dapat dilihat melalui kehidupan 3 keluarga petani gurem di Lingkungan Karangrejo yang melakukan praktik konversi lahan dengan berbagai alasan, yang pada akhirnya membuat anak petani sebagai generasi penerus kehilangan minat dan pandangan realistisnya terhadap sektor pertanian. Sebagaimana Ben White menyebutnya dengan istilah lost generation. Tujuan penelitian ini dilakukan untuk mengetahui dinamika penguasaan lahan dan proses degenerasi petani pada keluarga petani gurem di Kelurahan Karangrejo. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada beberapa aspek yang mempengaruhi praktik koversi lahan, yakni aspek pasar, aspek kultural, aspek struktural, budaya bagi-bagi warisan, dan perilaku pragmatis. Di samping itu, dilihat dari aspek hak kepemilikian lahan, terdapat penurunan minat menjadi petani dalam relasi antargenerasional dalam tiap-tiap keluarga. Generasi penerus dalam usaha pertanian keluarga beranggapan bahwa petani adalah pekerjaan yang melelahkan, panas-panasan dan buang-buang tenaga. Praktik konversi lahan yang dilakukan keluarga petani semakin menjauhkan akses anak pada faktor produksi. Salah satu cara yang memungkinkan anak petani untuk mengakses faktor produksi ialah dengan menyewa lahan. Kata Kunci: Degenerasi Petani, Keluarga Petani, Konversi Lahan.
居住在城市扩张地区的农民家庭很容易将土地转变为一种实践。这种做法不仅牵涉到生产力下降和家庭农业企业的数量,而且还牵涉到农民在家庭农业可持续性方面的退化过程。这可以从Karangrejo社区的3个gurem农民家庭的生活中看出来,他们因为各种各样的原因进行了土地转型,导致农民后代对农业失去了兴趣和现实的看法。就像本·怀特所说的迷失一代。本研究的目的是了解卡朗雷乔朗特拉库姆农民家族的土地掌控动态和农民退行性过程。本研究采用定性方法的现象学方法。研究结果表明,有几个方面影响了地域的凝聚性,即市场、文化、结构、文化遗产共享和务实行为。此外,从拥有所有权的角度来看,在每个家庭的代际关系中,作为农民的兴趣也在下降。下一代的家庭农业认为农民是一种累人的、热松下的、浪费精力的工作。农民家庭改变土地的做法使孩子们不可能考虑生产因素。让农场儿童获得生产要素的一种方法是租用土地。关键词:农民退行性变,农民家庭,土地转换。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 求助全文
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:604180095
Book学术官方微信