{"title":"Pengaruh Campuran Hormon Organik dan Pupuk Organik Cair terhadap Peningkatan Daya Tumbuh Bibit Stum Mata Tidur Tanaman Karet","authors":"Wirahadi Admaja, Henny Sulistyowati, Sarbino Sarbino","doi":"10.26418/plt.v4i2.9371","DOIUrl":"https://doi.org/10.26418/plt.v4i2.9371","url":null,"abstract":"Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan campuran hormon organik dan pupuk organik cair yang terbaik bagi peningkatan daya tumbuh bibit stum mata tidur tanaman karet. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen lapangan dengan Rancangan Acak Kelompok yang terdiri dari 7 perlakuan perendaman pada bibit stum mata tidur, yaitu k0=perendaman dengan air, k1 = perendaman dengan pupuk organik cair dengan konsentrasi 3cc/l air, k2 = perendaman dengan hormon organik (1cc/liter air) + pupuk organik cair (3cc/liter air), k3 = perendaman dengan hormon organik cair (3cc/liter air) + pupuk organik cair (3cc/liter air), k4 = perendaman dengan hormon organik cair (5cc/liter air) + pupuk organik cair (3cc/liter air), k5= perendaman dengan hormon organik cair (7cc/liter air) + pupuk organik cair (3cc/liter air), k6= perendaman dengan hormon organik cair (9cc/liter air) + pupuk organik cair (3cc/liter air). Variabel yang diamati dalam penelitian ini adalah kecepatan bertunas, persentase hidup, panjang tunas, jumlah daun, diameter tunas dan volume akar.Hasil penelitian menunjukkan bahwa bibit stum mata tidur yang direndam dengan hormon organik cair (5cc/liter air) + pupuk organik cair (3cc/liter air) merupakan perlakuan terbaik untuk variabel persentase hidup yaitu sebesar 93,33%, sedangkan untuk variabel yang lain, semua perlakuan memberikan pengaruh yang tidak nyata. Kata kunci: hormon organik, pupuk cair organik, stum mata tidur karet","PeriodicalId":145290,"journal":{"name":"Perkebunan dan Lahan Tropika","volume":"399 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2015-03-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"134493319","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Ketersediaan Cd, Gejala Toksisitas dan Pertumbuhan 3 Spesies Brassicaceae pada Media Gambut yang Dikontaminasi Kadmium (Cd)","authors":"Rini Susana, Denah Suswati","doi":"10.26418/PLT.V1I2.409","DOIUrl":"https://doi.org/10.26418/PLT.V1I2.409","url":null,"abstract":"Cadmium is a heavy metal and non-essential element but easily absorbed by plants and transferred to the shoots. Cadmium accumulation in various plant species showed varying responses. This research aimed to study the availability of Cd, the toxicity symptoms and growth of three species of Brassicaceae (Brassica rapa var. parachinensis, Brassica rapa var. pekinensis, Brassica oleracea var. alboglabra) on Cd-contaminated peat soil. Contaminant Cd and soil were mixed in different dosages i.e. 2 mgkg-1 Cd, 4 mgkg-1 Cd, 8 mgkg-1 Cd, 16 mgkg-1 Cd and 32 mgkg-1 Cd and used to fill growth pot (5kg/pot). The results showed that the addition of Cd contaminant produces Exchangable-Cd in growth media on range 0.1477 mgkg-1 up to 2.8459 mgkg-1 and influenced fresh weight of shoot of crops used except Brassica oleracea var. alboglabra. Brassica oleracea var. alboglabra showed more tolerant to high Cd exposure, no symptoms of toxicity found so far, while Brassica rapa var. parachinensis and Brassica rapa var. pekinensis showed stunting and chlorosis symptoms as excess of Cd in growth media","PeriodicalId":145290,"journal":{"name":"Perkebunan dan Lahan Tropika","volume":"17 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2012-07-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122357360","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Weeds Assessment di Perkebunan Kelapa Sawit Lahan Gambut","authors":"E. Syahputra, Sarbino, siti dian","doi":"10.26418/PLT.V1I1.120","DOIUrl":"https://doi.org/10.26418/PLT.V1I1.120","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menilai gulma (weeds assessment) yang tumbuh di perkebunan kelapa sawit lahan gambut. Penelitian dilaksanakan di perkebunan kelapa sawit areal TBM dan TM dengan metode observasi di lapangan. Analisis vegetasi dilakukan dengan metode kuadrat. Parameter yang di amati berupa kerapatan, dominansi, frekuensi, dan SDR masing-masing gulma, serata koefisien komunitas. Hasil penilaian menunjukkan bahwa 5 jenis gulma yang mendominasi pada TBM ialah Fimbristylis acuminata, Nephrolepis biserrata, Elaeis guinennsis, Cyperus compressus, dan Murdannia nudiflora sedangkan pada TM ialah F. acumunata, Digitaria ciliaris, N. biserrata, Davallia denticulata dan C. compressus. Pada kedua areal, lokasi didominasi oleh jenis gulma yang sama yakni F. acuminata.","PeriodicalId":145290,"journal":{"name":"Perkebunan dan Lahan Tropika","volume":"41 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2012-03-05","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132906620","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Peningkatan Performansi Benih Kacangan dengan Perlakuan Invigorasi","authors":"Agus Ruliyansyah","doi":"10.26418/plt.v1i1.26","DOIUrl":"https://doi.org/10.26418/plt.v1i1.26","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui media perlakuan invigorasi yang terbaik terhadap peningkatan performansi benih kedelai. Penelitian dilaksanakan di laboratorium Agronomi Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura Pontianak. Waktu pelaksanaan penelitian selama delapan minggu. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen lapangan dengan pola Rancangan Acak Lengkap (RAL), yang terdiri dari 5 perlakuan dengan 4 ulangan yaitu: kontrol, abu gosok, serbuk gergaji, larutan KNO3 2% dan larutan NaCl 2%. Variabel pengamatan dalam penelitian ini adalah daya berkecambah, kecepatan tumbuh, keserempakan tumbuh, dan laju pertumbuhan kecambah. Hasil analisis keragaman menunjukkan bahwa perlakuan invigorasi memberikan pengaruh yang sangat nyata terhadap variabel daya berkecambah, kecepatan tumbuh, keserempakan tumbuh, dan laju pertumbuhan kecambah. Invigorasi yang menggunakan serbuk gergaji merupakan perlakuan terbaik dari perlakuan lainnya dilihat dari kamampuan benih untuk memulihkan integritas membran sehingga dapat memulihkan atau mengurangi kebocoran sel ketika proses imbibisi berlangsung dan mengurangi perubahan metabolik selama perkecambahan. Perlakuan serbuk gergaji telah mampu menghasilkan rerata daya berkecambah, keserempakan tumbuh, dan laju pertumbuhan kecambah tertinggi dibandingkan dengan perlakuan lainnya.","PeriodicalId":145290,"journal":{"name":"Perkebunan dan Lahan Tropika","volume":"8 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2012-02-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124675518","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Pengembangan PGPF menjadi Pupuk dan Pestisida Hayati Berformulasi Sederhana: 1. Pengujian Bahan Pembawa","authors":"Supriyanto, Henny Sulistyowati","doi":"10.26418/PLT.V1I1.28","DOIUrl":"https://doi.org/10.26418/PLT.V1I1.28","url":null,"abstract":"Penyusutan lahan pertanian yang subur merupakan kendala yang dihadapi dalam budidaya pertanian di Indonesia. Salah satu upaya yang telah dilakukan untuk mengatasinya adalah dengan memanfaatkan lahan-lahan marginal seperti lahan gambut yang kurang subur dengan memperbaiki kondisi mikrobiologis lingkungan tanaman dengan memanfaatkan mikroorganisme spesifik lokal terutama dari kelompok jamur yang mampu membantu pertumbuhan tanaman. Jamur asal tanah gambut yang diketahui mampu membantu pertumbuhan tanaman adalah Aspergillus sp. Isolat SNTH003 dan Penicillium sp. isolat SNTH001 asal lahan gambut Kuburaya, Kalimantan Barat. Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji bahan-bahan berupa limbah yang dapat digunakan sebagai bahan pembawa bagi jamur PGPF. Penelitian telah dilakukan di Laboratorium Hama dan Penyakit Tumbuhan Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura Pontianak, dari bulan Agustus 2010 sampai Februari 2011, meliputi produksi massal jamur pada Medium Kultur Beras, penyiapan, inokulasi dan evaluasi ketahanan jamur PGPF pada bahan pembawa. Dari empat bahan yang digunakan yaitu dedak, ampas sagu, gambut dan serbuk gergajian kayu, penggunaan bahan dedak mampu menghasilkan pertumbuhan dan produksi spora yang lebih banyak dibandingkan bahan lainnya, yaitu sebesar 133108 cfu/gr, tetapi kurang mampu medukung daya tahan spora dalam bahan selama 12 minggu pengamatan. Sedangkan untuk jamur Penicillium sp. isolat SNTH001, bahan yang paling mampu mendukung pertumbuhan dan menghasilkan spora yaitu sebesar 120108cfu/grserta mampu mempertahankan daya hidup spora selama 12 minggu adalah bahan gambut.","PeriodicalId":145290,"journal":{"name":"Perkebunan dan Lahan Tropika","volume":"304 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2012-02-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115858227","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Analisis Pengembangan Lahan Gambut untuk Tanaman Kelapa Sawit Kabupaten Kubu Raya","authors":"Ari Krisnohadi","doi":"10.26418/PLT.V1I1.24","DOIUrl":"https://doi.org/10.26418/PLT.V1I1.24","url":null,"abstract":"Pengembangan kelapa sawit di lahan gambut Kubu Raya memiliki tantangan sehubungan dengan kondisi fisiografisnya yang memiliki kendala sifat fisik, kimia dan biologis. Dengan diberlakukannya Permentan no. 14/2009 tentang Pedoman Pemanfaatan Lahan Gambut untuk Budidaya Kelapa Sawit, pemanfaatan lahan gambut menjadi urgen sehubungan dengan fungsi lahan gambut untuk aspek konservasi. Penelitian dilakukan dengan metode survey dan dipetakan melalui analisis overlay, skoring, krigging dan buffer pada peta tematik kontur, jenis tanah, dan kriteria kesesuaian lahan untuk tanaman kelapa sawit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa luas total lahan gambut Kabupaten Kubu Raya adalah 342.984, yang terdiri dari gambut dangkal seluas 171.376 ha, gambut sedang seluas 38.954 ha, gambut dalam seluas 49.621 ha, dan gambut sangat dalam seluas 83.013 ha. Lahan gambut yang potensial untuk dikembangkan tanaman kelapa sawit adalah 102.934 ha, yakni dari kedalaman gambut dangkal, dan gambut sedang. Dari luas tersebut, yang termasuk kelas kesesuaian lahan aktual S2d dengan faktor pembatas drainase terhambat, seluas 10.668 ha, S3 f,n,d dengan faktor penghambat pH tanah sangat masam, kesuburan tanah rendah, dan drainase tanah buruk, seluas 92.218 ha, dan kelas N dengan faktor pembatas drainase tanah sangat buruk seluas 49 ha. Untuk meningkatkan kelas kesesuaian potensial lahan gambut tersebut dilakukan dengan pengelolaan spesifik antara lain pengaturan saluran drainase, sistem penanaman, dan pemeliharaan tinggi muka air tanah.","PeriodicalId":145290,"journal":{"name":"Perkebunan dan Lahan Tropika","volume":"5 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2012-02-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129931760","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Identifikasi Status dan Luas Lahan untuk Pengembangan Komoditas Pertanian di Kawasan Perbatasan Kabupaten Sintang","authors":"Rini Hazriani","doi":"10.26418/PLT.V1I1.30","DOIUrl":"https://doi.org/10.26418/PLT.V1I1.30","url":null,"abstract":"Terdapat perubahan paradigma dalam hal cara pandang terhadap kawasan perbatasan dimana sebelumnya kawasan perbatasan dianggap sebagai bagian belakang dari negara ini, maka sekarang pemerintah menganggap kawasan perbatasan sebagai sebuah beranda depan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Karena itu kajian mengenai potensi lahan yang dapat dimanfaatkan petani di kawasan perbatasan kabupaten Sintang sangat penting. Penelitian bertujuan untuk mengkaji status pemanfaatan lahan di kawasan perbatasan kabupaten Sintang di tinjau dari aspek hukum, ekonomi, sosial dan budaya; dan melakukan identifikasi potensi pemanfaatan lahan untuk optimalisasi pertanian/perkebunan di wilayah perbatasan kabupaten Sintang. Metode penelitian dilaksanakan dalam 5 tahapan: persiapan, survei pengumpulan data primer dan sekunder, pengolahan dan analisis data (status lahan, potensi dan kesesuaian lahan) serta penyajian hasil (laporan dan peta). Hasil penelitian menunjukkan bahwa lahan dengan Status Fungsi Kawasan APL yang berpotensi untuk diusahakan dan dimanfaatkan bagi pengembangan komoditas pertanian seluas 22.887,98 Ha dan harus dikonservasi seluas 6.537,01 Ha dan komoditas perkebunan yang berpotensi untuk dikembangkan adalah tanaman Karet","PeriodicalId":145290,"journal":{"name":"Perkebunan dan Lahan Tropika","volume":"22 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2012-02-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127827295","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Pemberian Bokasi Ampas Sagu pada Medium Aluvial untuk Pembibitan Jarak Pagar","authors":"Henny Sulityowati","doi":"10.26418/PLT.V1I1.25","DOIUrl":"https://doi.org/10.26418/PLT.V1I1.25","url":null,"abstract":"Tujuan dari penelitian ini adalah mengamati respon tanaman jarak pagar akibat pemberian bokasi ampas sagu pada fase pembibitan di tanah aluvial. Metode yang digunakan adalah eksperimen lapangan dengan pola Rancangan Acak Lengkap (RAL), terdiri dari 5 perlakuan yaitu 5% bahan organik dalam tanah setara dengan 44 g bokasi ampas sagu/polybag, 7% bahan organik dalam tanah setara dengan 110,12 g bokasi ampas sagu/polybag, 9% bahan organik dalam tanah setara dengan 176,26 g bokasi ampas sagu/polybag, 11% bahan organik dalam tanah setara dengan 242,39 g bokasi ampas sagu/polybag dan 13% bahan organik dalam tanah setara dengan 308,53 g bokasi ampas sagu/polybag. Variabel yang diamati adalah tinggi tanaman, jumlah daun, luas daun, diameter batang, volume akar dan berat kering tanaman. Bibit jarak pagar yang tumbuh pada medium aluvial yang sudah ditambah dengan bokasi ampas sagu sebanyak 308,53 g/polybag (setara 13% bahan organik dalam tanah) menunjukkan respon yang lebih baik dibanding perlakuan lainnya, akan tetapi dosis ini belum merupakan dosis yang optimal, karena pertumbuhan bibit jarak pagar belum menunjukkan penurunan pada seluruh variabel pengamatan.","PeriodicalId":145290,"journal":{"name":"Perkebunan dan Lahan Tropika","volume":"21 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2012-02-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132966221","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}