{"title":"Studi Potensi Sifat Anti-Aging Ekstrak Kedelai Hitam (Glycine max (L.) Merrill) Varietas Detam 1 melalui Uji Antioksidan","authors":"Annissa Amalia, Ristiana Kusumawinahyu, Iin Ruliana Rohenti","doi":"10.55075/wa.v45i2.29","DOIUrl":"https://doi.org/10.55075/wa.v45i2.29","url":null,"abstract":"Kulit merupakan bagian utama perlindungan tubuh perlindungan yang bersentuhan langsung dengan lingkungan. Salah satu faktor penyebab kerusakan kulit adalah paparan radikal bebas. Pencegahan terhadap berkembangnya radikal bebas dapat diatasi dengan menggunakan senyawa antioksidan yang saat ini banyak dimanfaatkan sebagai anti-aging pada berbagai produk kosmetik. Peneliti terdahulu menyebutkan bahwa kedelai hitam memiliki kandungan antioksidan isoflavon, polifenol total, flavonoid dan antosianin masing-masing dalam kadar 6,13 mg/g; 2,19 mg/g; 0,65mg/g. Selain itu, ekstrak kedelai hitam dianggap memiliki nilai antioksidan yang lebih baik dari kedelai kuning karena kandungan senyawa yang dimilikinya. Berdasarkan hasil penelitian ini diketahui bahwa kedelai hitam berpotensi memiliki sifat antioksidan yang dapat dimanfaatkan sebagai anti-aging. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk menguji aktivitas antioksidan dari ekstrak etanol kedelai hitam dari varian detam 1. Penelitian ini dilakukan secara eksperimental laboratorium, yang meliputi uji susut pengeringan, uji skrining fitokimia, dan uji aktivitas antioksidan melalui metode DPPH menggunakan spektrofotometer UV-Vis dengan pembanding Vitamin C (Asam Askorbat). Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak kedelai hitam detam 1 memiliki nilai susut pengeringan sebesar 7,90% dan positif terhadap adanya flavonoid, alkaloid, triterpenoid dan saponin. Hasil uji antioksidan menunjukkan bahwa nilai IC50 ekstrak kedelai hitam sebesar 220,42 ppm dan tergolong memiliki sifat antioksidan sedang.","PeriodicalId":129345,"journal":{"name":"WARTA AKAB","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130904874","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
WARTA AKABPub Date : 2021-09-16DOI: 10.55075/wa.v44i2.11
Septilina Melati Sirait, Riri Enriyani
{"title":"ISOLASI DAN IDENTIFIKASI PEKTIN DARI KULIT BUAH SEMANGKA BAGIAN DALAM (Citrullus lanatus) DENGAN METODE REFLUKS","authors":"Septilina Melati Sirait, Riri Enriyani","doi":"10.55075/wa.v44i2.11","DOIUrl":"https://doi.org/10.55075/wa.v44i2.11","url":null,"abstract":"Kulit buah semangka bagian dalam merupakan bagian kulit buah semangka yang paling tebal dan berwarna putih yang tidak dapat dikonsumsi oleh manusia. Kulit buah semangka bagian dalam mengandung senyawa pektin dan kandungannya ditentukan dengan menggunakan ekstraksi metode refluks. Pektin hasil isolat dari kulit buah semangka bagian dalam diidentifikasi dengan uji organoleptik, uji warna, uji kadar air dan uji kadar abu. Dari hasil penelitian diperoleh rendemen pektin hasil isolat sebesar 6,43% dari 26 gram berat sampel. Pektin hasil isolat berbentuk padatan serbuk kering, berwarna cokelat kehitaman, tidak berbau dan memiliki rasa mucilage. Pektin hasil isolat bereaksi dengan larutan iodium menghasilkan warna biru serta memiliki kandungan kadar air sebesar 10,5% dan kadar abu sekitar 0,53%.","PeriodicalId":129345,"journal":{"name":"WARTA AKAB","volume":"314 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-09-16","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131837145","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
WARTA AKABPub Date : 2021-09-16DOI: 10.55075/wa.v44i2.17
Septilina Melati Sirait
{"title":"ISOLASI DAN IDENTIFIKASI PEKTIN DARI BUAH KERSEN (Muntinga calabura L)","authors":"Septilina Melati Sirait","doi":"10.55075/wa.v44i2.17","DOIUrl":"https://doi.org/10.55075/wa.v44i2.17","url":null,"abstract":"Kandungan serat yang terdapat pada buah kersen diduga mengandung pektin. Buah kersen dikeringkan dan diisolasi untuk didapatkan hasil rendemennya. Proses isolasi dilakukan dengan metode refluks menggunakan pelarut HCl 0,1 N sampai pH 2 selama 80 menit dengan suhu 900C. Hasil isolat padatan serbuk kering, berwarna cokelat kehitaman, tidak berbau dan memiliki rasa mucilage. Uji warna dilakukan dengan penambahan iodin ke dalam isolat pektin dan menghasilkan warna biru. Sedangkan, kandungan kadar air dan kadar abu pektin pada penelitian ini adalah 8,9% dan kadar abu berkisar 0,23%.","PeriodicalId":129345,"journal":{"name":"WARTA AKAB","volume":"3 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-09-16","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122405161","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"PEMBUATAN DAN KARAKTERISASI HAND SANITIZER GEL YANG DIPERKAYA DENGAN EKSTRAK TANAMAN SAMBILOTO (Andrographis paniculata)","authors":"Kartini Afriani, Tita Rosita, M. Ridwan, Vania Dwi Wardani, Puspita Ade Agustin","doi":"10.55075/wa.v44i2.18","DOIUrl":"https://doi.org/10.55075/wa.v44i2.18","url":null,"abstract":"Pembuatan hand sanitizer gel yang diperkaya dengan ekstrak sambiloto (Andrographis paniculata) telah dilakukan, hand sanitizer yang didapatkan berbentuk gel berwarna hijau dengan aroma khas sambiloto. Penggunaan konsentrasi ekstrak sambiloto sebesar 0,5% dan 1% telah memberikan efektivitas antibakteri yang baik, dibuktikan melalui uji daya antiseptik terdapat pengurangan jumlah koloni bakteri sebesar 97,4% dan 98,7% setelah penggunaan gel pembersih tangan. Pengujian derajat keasaman (pH) didapatkan yaitu sebebsar 4,86 dan 4,97 dengan viskositas 12666 cPs dan 7206 cPs.","PeriodicalId":129345,"journal":{"name":"WARTA AKAB","volume":"37 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-09-16","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123342362","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
WARTA AKABPub Date : 2021-09-16DOI: 10.55075/wa.v44i2.15
Cheppy Asnadi, Sri Redjeki Setyawati, Dewi Pujo Ningsih
{"title":"PENGARUH WAKTU DAN PUTARAN AGITASI TERHADAP PENYERAPAN ION TIMBEL OLEH RESIN LEWATIT K-2621","authors":"Cheppy Asnadi, Sri Redjeki Setyawati, Dewi Pujo Ningsih","doi":"10.55075/wa.v44i2.15","DOIUrl":"https://doi.org/10.55075/wa.v44i2.15","url":null,"abstract":"Resin penukar ion adalah salah satu teknik pemisahan yang berkembang yang digunakan untuk penghilangan logam dalam suatu sampel berupa larutan. Salah satu resin yang penggunaannya luas adalah resin lewatit yang mempunyai sifat pertukaran yang selektif untuk beberapa ion logam. Resin lewatit dapat menyerap ion logam timbel (Pb2+) yang dipengaruhi oleh putaran agitasi dengan variasi kecepatan yang dicobakan 50, 100 dan 150 rpm dan dikombinasi dengan variasi waktu agitasi yaitu 30, 60 dan 90 menit. Penyerapan ion logam Pb2+ dengan kecepatan agitasi 50rpm pada waktu agitasi masing – masing 30, 60 dan 90 menit sebesar 0.4695, 0.6428, 1.001 ppm. Penyerapan ion logam Pb2+ dengan kecepatan agitasi 100 rpm pada waktu agitasi masing – masing 30, 60 dan 90 menit sebesar 2.0812, 2.1563, 2.6935 ppm. Penyerapan ion logam Pb2+ dengan kecepatan agitasi 150 rpm pada waktu agitasi masing – masing 30, 60 dan 90 menit sebesar 4.0221, 4.6749, 5.000 ppm.","PeriodicalId":129345,"journal":{"name":"WARTA AKAB","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-09-16","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131257776","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
WARTA AKABPub Date : 2021-09-16DOI: 10.55075/wa.v44i2.10
Dhina Aprilia Nurani Widyahapsari, David Yudianto, Mohammad Jihad Madiabu, Ricky Wahyudi
{"title":"EVALUASI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN pH PADA NIRA NIPAH (Nypa fruticans) SELAMA PROSES PRODUKSI SIRUP GULA MERAH","authors":"Dhina Aprilia Nurani Widyahapsari, David Yudianto, Mohammad Jihad Madiabu, Ricky Wahyudi","doi":"10.55075/wa.v44i2.10","DOIUrl":"https://doi.org/10.55075/wa.v44i2.10","url":null,"abstract":"Nira nipah sesaat setelah dipanen umumnya memiliki pH mendekati 7 dan akan menurun seiring dengan waktu akibat proses fermentasi. Nilai pH pada nira dapat diasosiasikan dengan aktivitas antioksidan di dalam nira, pH yang tinggi dapat meningkatkan aktivitas antioksidan. Selain pH, suhu merupakan faktor yang berpengaruh terhadap aktivitas antioksidan. Selama proses pemanasan nira menjadi gula merah akan terjadi pembentukan senyawa antioksidan tetapi juga dapat menurunkan jumlah senyawa asam. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh suhu dan lama waktu evaporasi terhadap aktivitas antioksidan dan pH nira nipah selama proses produksi sirup gula merah. Evaporasi dilakukan pada suhu 70, 80, 90 dan 100oC kemudian dilakukan sampling setiap 10 menit dan dilakukan analisis nilai brix, aktivitas antioksidan dan pH. Proses sampling dihentikan ketika brix sirup gula merah telah mencapai 65%. Hasil analisis menunjukan bahwa pada semua perlakukan suhu, semakin lama proses evaporasi maka nilai IC50 menunjukan penurunan yang artinya semakin lama proses pemanasan maka aktivitas antioksidan meningkat. Sedangkan nilai pH selama pemanasan cenderung konstan pada kisaran nilai pH 6 untuk semua suhu pemanasan.","PeriodicalId":129345,"journal":{"name":"WARTA AKAB","volume":"32 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-09-16","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127269336","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
WARTA AKABPub Date : 2021-09-16DOI: 10.55075/wa.v44i2.20
Wittri Djasmasari, Lintannisa Rahmatia
{"title":"ISOLASI BAKTERI ASAM ASETAT PADA SCOBY KOMBUCHA TEH HIJAU","authors":"Wittri Djasmasari, Lintannisa Rahmatia","doi":"10.55075/wa.v44i2.20","DOIUrl":"https://doi.org/10.55075/wa.v44i2.20","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan mengisolasi bakteri asam asetat dari scoby kombucha teh hijau. Isolasi dilakukan dengan menggunakan metode cawan tuang. Karakteristik isolat yang diperoleh ditentukan secara makroskopis (bentuk koloni, elevasi koloni, tepian koloni, dan warna kolon) dan secara mikroskops (bentuk sel, jenis gram, dan uji katalase). Berdasarkan hasil penelitian diperoleh isolat bakteri yang mencirikan koloni bakteri asam asetat pada media Acetobacter agar (memiliki zona terang di sekeliling koloni). Isolat tersebut menunjukkan ciri makroskopis, yaitu bentuk koloni bundar, elevasi cembung, tepian rata, dan warna koloni putih. Ciri mikroskopis isolat yang diperoleh yaitu bentuk sel batang pendek, gram negative, dan menghasilkan enzim katalase. Hasil tersebut menunjukkan bahwa pada scoby kombucha teh hijau diperoleh isolat bakteri yang memiliki ciri-ciri bakteri asam asetat. ","PeriodicalId":129345,"journal":{"name":"WARTA AKAB","volume":"5 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-09-16","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130864872","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
WARTA AKABPub Date : 2021-09-16DOI: 10.55075/wa.v44i2.14
Lisda Damayanti, Sindi Sitasari, S. Wibowo
{"title":"DEGRADASI PEWARNA METHYLENE BLUE MENGGUNAKAN POWDER TIO2 FOOD-GRADE DI BAWAH SINAR MATAHARI","authors":"Lisda Damayanti, Sindi Sitasari, S. Wibowo","doi":"10.55075/wa.v44i2.14","DOIUrl":"https://doi.org/10.55075/wa.v44i2.14","url":null,"abstract":"Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh material titanium dioksida (TiO2) food-grade terhadap degradasi pewarna metilene blue (MB) di bawah sinar matahari. Massa material TiO2 pada larutan MB divariasi untuk mengetahui berapa jumlah TiO2 yang dibutuhkan. Hasil degradasi terbaik ditunjukkan oleh sampel dengan penggunaan TiO2 sebanyak 5 g dengan waktu 2 jam. Dari data – data yang diperoleh juga didapatkan hasil bahwa sinar matahari tidak berpengaruh banyak terhadap proses degradasi MB dengan kata lain TiO2 foodgrade tidak memiliki aktivitas fotokatalitik.","PeriodicalId":129345,"journal":{"name":"WARTA AKAB","volume":"82 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-09-16","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123091424","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
WARTA AKABPub Date : 2021-09-16DOI: 10.55075/wa.v44i2.16
Mohammad Jihad Madiabu, Joko Untung, Imas Solihat
{"title":"STUDI KESETIMBANGAN ISOTHERM ADSORBSI LOGAM NIKEL(II) PADA LIMBAH CAIR MENGGUNAKAN CANGKANG TELUR : ADSORBEN BERBIAYA MURAH","authors":"Mohammad Jihad Madiabu, Joko Untung, Imas Solihat","doi":"10.55075/wa.v44i2.16","DOIUrl":"https://doi.org/10.55075/wa.v44i2.16","url":null,"abstract":"Cangkang telur merupakan limbah rumah tangga yang melimpah. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan investigasi model kesetimbangan yang terjadi pada proses adsorbsi ion logam nikel(II) menggunakan cangkang telur sebagai adsorben. Proses adsorbsi menggunakan metode batch dengan waktu kontak tetap (60 menit) dan konsentrasi awal larutan nikel(II) yang berbeda-beda. Persentase efektifitas adsorbsi maksimum sebesar 93.91% menunjukkan cangkang telur cukup efektif digunakan sebagai alternatif adsorben dalam proses pengolahan logam nikel(II) pada limbah cair. Model kesetimbangan proses adsorbsi mengikuti model isotherm Langmuir dengan nilai kapasitas adsorbsi sebesar 1.99 mg/g.","PeriodicalId":129345,"journal":{"name":"WARTA AKAB","volume":"73 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-09-16","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114271511","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
WARTA AKABPub Date : 2021-09-16DOI: 10.55075/wa.v44i2.12
H. Rochaeni, Silvia Rachmy
{"title":"OPTIMASI VOLUME PREKURSOR Phenylacetic Acid (PAA) PADA PRODUKSI PENISILIN G DARI Penicillium chrysogenum","authors":"H. Rochaeni, Silvia Rachmy","doi":"10.55075/wa.v44i2.12","DOIUrl":"https://doi.org/10.55075/wa.v44i2.12","url":null,"abstract":"Salah satu metode untuk meningkatkan produktivitas penisilin G dari jamur Penicillium chrysogenum adalah dengan cara Optimasi PAA karena komposisi dari medium yang digunakan untuk kultivasi mikroorganisme dapat secara langsung berpengaruh pada fenotip fisiologis dan kinerja fermentasi mikroorganisme tersebut. Sampel jamur Penicillium chrysogenum terdiri atas koloni 2 dan 3 yang kemudian diberi perlakuan yang berbeda dengan menambahkan prekursor PAA dengan volume yang dibagi menjadi 3 variasi, yakni PAA 0,5 mL, 0,6 mL, dan 0,7 mL. Semua sampel kemudian dianalisis lebih lanjut dengan metode HP-LC dan analisis gula. Dari penelitian ini didapatkan hasil , pemberian PAA 0,7 menghasilkan rata-rata penisilin-G dalam jumlah yang paling besar (3787,2 dan 4021,4 ppm) dibandingkan dengan pemberian PAA 0,5 dan PAA 0,6. 2. Koloni 3 memiliki morfologi yang mendekati dengan morfologi koloni ideal yang dapat menghasilkan penisilin-G di atas 5000 ppm, yaitu berwarna hijau gelap dengan struktur yang menyerupai gunung dengan sebuah kawah di bagian tengah. Akan tetapi, belum bisa ditentukan volume PAA yang dapat digunakan untuk menghasilkan penisilin-G dengan jumlah maksimal.","PeriodicalId":129345,"journal":{"name":"WARTA AKAB","volume":"18 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-09-16","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130535308","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}