{"title":"PENGARUH PERAWATAN PAYUDARA TERHADAP PENGELUARAN ASI PADA IBU POST PARTUM DI PMB NY. LILIS SULISTYOWATI, SST, KARANGAN, BALONG, PONOROGO","authors":"Diana Novita Sari, Aida Ratna Wijayanti, Fetty Rosyadia Wachdin","doi":"10.24269/HSJ.V5I2.860","DOIUrl":"https://doi.org/10.24269/HSJ.V5I2.860","url":null,"abstract":"Masa nifas adalah periode transisi kritis bagi bayi, ibu dan keluarga baik secara fisiologis, emosional dan kehidupan sosial. Laktasi merupakan salah satu peristiwa terpenting dalam masa nifas seorang ibu. ASI merupakan makanan alamiah yang diberikan ibu pada bayinya sebagai gizi paling utama dalam tumbuh kembang bayi. Keberhasilan dalam proses menyusui bukan datang dengan sendirinya, melainkan dari keterampilan yang diajarkan pada ibu, diantaranya dengan perawatan payudara pada masa nifas. Perawatan payudara adalah perawatan khusus dengan memberikan pijatan rangsangan pada otot-otot payudara ibu untuk memperlancar terjadinya proses pengeluaran ASI. Perawatan payudara pada ibu nifas yang dilakukan dengan teknik yang benar dan teratur dapat merangsang keluarnya hormon oksitosin yang menyebabkan sekresi ASI pada ibu menyusui. Dengan adanya pengeluaran ASI yang maksimal, maka kecukupan gizi bayi pada masa neonatal akan tercukupi dengan baik. Tujuan dilakukannya penelitian ini untuk mengetahui bagaimana pengaruh perawatan payudara terhadap pengeluaran ASI pada ibu post partum. Data atau objek penelitian diambil dari salah satu ibu post partum di PMB Ny. Lilis Sulistyowati, SST. Metode penelitian kualitatif deskriptif merupakan metode penelitian yang digunakan penulis, yaitu penelitian dengan metode observasi lapangan atau pendekatan pada studi kasus. Hasil akhir dari penelitian, didapatkan bahwa pada ibu post partum yang melakukan perawatan payudara dengan baik dapat berpengaruh terhadap pengeluaran ASI pada masa nifas. Sehingga, dapat ditarik kesimpulan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara perawatan payudara terhadap proses laktasi pada ibu dimasa post partum.","PeriodicalId":12868,"journal":{"name":"Health science journal","volume":"67 1","pages":"8-13"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-10-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"80917236","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"LITERATURE REVIEW: EFEKTIVITAS SENAM LANSIA (TAI CHI) DALAM PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA LANSIA DENGAN HIPERTENSI","authors":"Amsiatu Syarifah, Saiful Nurhidayat, Rika Maya Sari, Laily Isro’in, N. Wahyuni","doi":"10.24269/HSJ.V5I2.845","DOIUrl":"https://doi.org/10.24269/HSJ.V5I2.845","url":null,"abstract":"Hipertensi merupakan masalah yang sering terjadi pada masyarakat saat ini dan salah satu penyakit degeneratif. Hipertensi ini bisa dicegah dengan mejaga pola hidup yang sehat, beraktivitas fisik melakukan Senam Lansia (Tai Chi). Tujuan dari Literature Review ini yaitu untuk mengetahui efektivitas senam lansia (Tai Chi) dalam penurunan tekanan darah pada lansia dengan hipertensi. Metode dalam penelitian ini adalah studi literatur dengan menggunakan data sekunder hasil penelitian terdahulu. Sumber datanya yaitu Google Schoolar, Pub Med dan Science Direct. Hasil dari penelusuran studi literatur menunjukkan bahwa senam Lansia Tai Chi efektif dalam menurunkan tekanan darah pada lansia dengan hipertensi. Melakukan senam Lansia Tai Chi secara teratur sebanyak 3- 5 kali dengan durasi 30 menit-60 menit dan selama 4-8 minggu ini membuat lansia bisa meningkatkan konsentrasi, mengurangi kecemasan, menenangkan pikiran, membantu lansia menjadi rileks, menurunkan aktivitas saraf simpatis sehingga efektif untuk membantu proses penurunan tekanan darah pada lansia dengan hipertensi. Maka dapat disimpulkan jika senam lansia (tai chi) sebagai salah satu solusi untuk menurunkan tekanan darah pada lansia dengan hipertensi.","PeriodicalId":12868,"journal":{"name":"Health science journal","volume":"37 1","pages":"1-7"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-10-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"80962276","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"STUDI LITERATUR: TERAPI KOMUNIKASI AIUEO PADA PASIEN DEWASA STROKE DENGAN MASALAH KEPERAWATAN GANGGUAN KOMUNIKASI VERBAL","authors":"Amylya Hasanah, Laily Isro’in, Siti Munawaroh","doi":"10.24269/HSJ.V5I2.839","DOIUrl":"https://doi.org/10.24269/HSJ.V5I2.839","url":null,"abstract":"Stroke adalah gangguan peredaran darah di otak yang menyebabkan terjadinya kematian jaringan otak sehingga mengakibatkan seseorang menderita kelumpuhan atau kematian.Masalah keperawatan yang sering muncul pada penderita stroke adalah gangguan komunikasi verbal diamana stroke menyerang otak kiri dan mengenai pusat bicarapada penderita gangguan komunikasidapat menimbulkan masalah isolasi diri dan frustasi. Salah satu cara dalam mengembalikan kemampuan bicara dapat dilakukan terapi komuniksi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan mensintesis intervensi keperawatan pada klien penderita stroke dengan gangguan komunikasi verbal.Metode dalam penelitian ini adalah studi literatur dengan menggunakan lima jurnal ilmiah.“Hasil penelitian studi literatur menunjukan adanya pengaruh terapi komunikasi AIUEO terhadap kemampuan bicara pasien stroke yang mengalami gangguan bahasa dan berkomunikasi. Peningkatan waktu kemampuan berbicara dapat dilihat pada hari ke 3 setelah diberikan terapi AIUEO selama 2 kali sehari dan bahkan lebih signifikan jika dilakukan pada hari ke 5 hingga ke- 7.”Dengan adanya pemberian terapi komunikasi” AIUEO yang efektif untuk berkomunikasi baik secara lisan, tulisan dan pasien akan lebih percaya dalam mengatasi penyakitnya","PeriodicalId":12868,"journal":{"name":"Health science journal","volume":"31 1","pages":"63-72"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-10-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"89573241","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"PENCEGAHAN JATUH PADA BAYI KEJANG DEMAM DENGAN MASALAH KEPERAWATAN RISIKO JATUH DI RSU MUHAMMADIYAH PONOROGO","authors":"Ameliya Evi Cahyani, Metti Verawati, L. Purwanti","doi":"10.24269/HSJ.V5I2.850","DOIUrl":"https://doi.org/10.24269/HSJ.V5I2.850","url":null,"abstract":"Kejang demam merupakan gangguan yang terjadi akibat adanya peningkatan suhu tubuh pada anak sehingga anak atau bayi mengalami kejang. Bayi mengalami kejang demam sangat berisiko jatuh karena usia yang rawan, maka dari itu perlu kesadaran orangtua untuk memanfaatkan fasilitas yang ada diruangan dengan baik agar bayi tidak mengalami jatuh. Risiko jatuh yang terjadi pada bayi bisa mengakibatkan cidera serius dan paling fatal yaitu kematian. Hasil pengkajian didapatkan bahwa keadaan umum bayi tampak lemah serta didampingi oleh keluarganya, handrill dan pengunci roda pada bad anak belum terpasang, selain itu sebelumnya bayi memiliki riwayat jatuh dari tempat tidur ketika dirumah. Tindakan keperawatan yang dilakukan antara lain adalah mengidentifikasi faktor lingkungan yang bisa menyebabkan jatuh, menghitung skala risiko jatuh menggunakan Humpty Dumpty Scale, memastikan roda dan handrill terpasang serta edukasi pencegahan risiko jatuh. Diharapkan asuhan keperawatan ini mampu menjadi acuan pembelajaran untuk melakukan asuhan keperawatan sehingga mampu mencegah kejadian kejang demam serta risiko jatuh pada bayi.","PeriodicalId":12868,"journal":{"name":"Health science journal","volume":"116 1","pages":"27-33"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-10-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"74477401","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Herlinda Afriliana, Sulistyo Andarmoyo, Filia Icha Sukamto
{"title":"STUDI KASUS : PEMBERIAN LATIHAN OTOT PANGGUL PADA LANSIA UNTUK MENURUNKAN DERAJAT INKONTINENSIA URINE FUNGSIONAL","authors":"Herlinda Afriliana, Sulistyo Andarmoyo, Filia Icha Sukamto","doi":"10.24269/HSJ.V5I2.841","DOIUrl":"https://doi.org/10.24269/HSJ.V5I2.841","url":null,"abstract":"Masalah kesehatan yang sering dijumpai lansia adalah inkontinensia urine fungsional dengan meningkatnya rasa ingin buang air kecil (BAK) sehingga tidak mampu mengontrol pengeluaran urine karena terjadinya penurunan struktur kandung kemih. Penelitian studi kasus bertujuan untuk mengetahui asuhan keperawatan dengan masalah inkontinensia urine fungsional melalui metode pendekatan proses keperawatan. Asuhan keperawatan dilakukan di Wisma Pandu selama 6 hari pada tanggal 24-29 Desember 2020. Hasil pengkajian menunjukkan klien tidak mampu mengontrol pengeluaran urine dan tidak merasakan nyeri pada saaat urinenya keluar. Penanganan inkontinensia urine urine fungsional dengan latihan otot panggul yang dilakukan satu hari 2 kali pagi dan sore. Latihan 5-10 menit kontraksi otot panggul. Diadakanya latihan otot panggul di sistem kandung kemih melemah akan memperkuat otot. Dengan itu otot panggul menjadi kuat, sehingga mampu menahan keluarnya urine sebelum mencapai toilet. Asuhan keperawatan selama 6 hari didapatkan klien mampu mengetahui cara melakukan latihan otot panggul secara mandiri. Tindakan keperawatan yang dilakukan tidak hanya melatih otot panggul namun memberikan latihan berkemih, membatasi intake cairan, membatasi aktivitas, sehingga diberikan asuhan keperawatan hasil dapat di evaluasi. Latihan otot panggul dilakukan lansia sangat berguna untuk mengatasi masalah inkontinensia urine fungsional. Pemberian asuhan keperawatan yang tepat dapat mencegah inkontinensia urine fungsional.","PeriodicalId":12868,"journal":{"name":"Health science journal","volume":"9 1","pages":"56-62"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-10-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"84962587","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"DETEKSI DINI KEHAMILAN RESIKO TINGGI PADA IBU HAMIL GRANDEMULTIPARA FISIOLOGIS DENGAN SKOR POEDJI ROCHJATI TINGGI","authors":"Erni Susanti, Inna Sholicha Fitriani, Hayun Manudyaning Susilo","doi":"10.24269/HSJ.V5I2.842","DOIUrl":"https://doi.org/10.24269/HSJ.V5I2.842","url":null,"abstract":"Kehamilan merupakan proses fisiologis yang dialami sebagian besar seorang wanita, namun demikian hal ini dapat menjadi suatau masalah atau patologis apabila kehamilan tesebut termasuk dalam resiko tinggi. Masalah atau faktor resiko tinggi dapat dilihat atau diketahui dengan salah satunya melakukan skrining penilaian secara dini pada awal kehamilan dengan menggunakan skoring kartu yang meliputi usia ibu kurang dari 16 tahun atau lebih dari 35 tahun, serta ibu yang memiliki anak terlalu banyak 4/lebih serta adanya riwayat penyakit pada ibu hamil. Tujuan dari peneitian yang dilakukan yaitu melakukan pelayanan kesehatan secara berkesinambungan pada kehamilaan fisiologis trimester tiga UK 36 minggu pada ny. C Penelitian yang digunakan yaitu deskriptif kualitatif dengan pendekatan studi kasus, dan observasi lapangan. Metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara wawancara dan analisis dokumentasi asuhan kebidanan yang kemudian disusun menjadi sebuah narasi dan dilakukan pendokumentasian dengan metode SOAP. Penelitian ini dilakukan di praktik mandiri bidan (PMB) Nurul Hidayah SST.Keb Ponorogo pada bulan Februari-Juni 2021. Asuhan kebidanan kehamilan telah dilakukan kepada ny. C usia 36 tahun G5P4A0004 uk 36 minggu fisiologis, pada saat dilakukan penilaian skrining deteksi dini dengan skor poedji rochyati ditemukan beberapa masalah pada ibu yang diantarannya jumlah skor awal 2, jarak kehamilan yang terlalu cepat, terlalu banyak anak 4/lebih, serta usia ibu yang sudah terlalu tua untuk hamil lagi. Hal tersebut menunjukkan ibu termasuk kedalam resiko tinggi dengan jumlah skor 14 yang dapat dikategorikan termasuk kedalam KRST (kehamilan resiko sangat tinggi).","PeriodicalId":12868,"journal":{"name":"Health science journal","volume":"72 1","pages":"43-50"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-10-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"90940791","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI DENGAN LABIOSCHISIS DI PMB MASFUFAH, S.Tr.Keb. PONOROGO","authors":"Siti Rofina Hamzani, N. Hidayati, R. Ratnasari","doi":"10.24269/HSJ.V5I2.840","DOIUrl":"https://doi.org/10.24269/HSJ.V5I2.840","url":null,"abstract":"Labioschisis atau bibir sumbing adalah penyakit bawaan yang ditandai dengan adanya celah pada bibir. Berdasarkan survey yang telah dilaksanakan oleh 13 rumah sakit ternama di Indonesia, bibir sumbing menempati peringkat ketiga tertinggi dari berbagai kelainan bawaan lainnya. Di era modern, labioschisis dapat diketahui dan diidentifikasi selama masa kehamilan, tetapi penanganannya dapat ditangani setelah kelahiran bayi. Penyebab labioschisis tengah menjadi perbincangan, namun diperkirakan penyebab yang paling sering dijumpai adalah genetik. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis asuhan kebidanan pada bayi dengan labioschisis. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif kualitatif dengan menerapkan metode observasi lapangan atau pendekatan studi kasus. Teknik penelitian yang diterapkan yaitu pengumpulan data melalui proses wawancara, observasi lapangan dan studi dokumentasi dari rekam medis serta melalui asuhan kebidanan menggunakan metode SOAPIE di PMB Masfufah, S.Tr.Keb.Ponorogo. Sasaran pada penelitian ini adalah bayi Ny. Y yang merupakan penderita labioschisisdi PMB MasfufahS.Tr.Keb.Ponorogo. Asuhan kebidanan pada bayi labioschisis berbeda dengan bayi normal.","PeriodicalId":12868,"journal":{"name":"Health science journal","volume":"8 1","pages":"14-19"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-10-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"81596605","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"ASUHAN KEPERAWATAN PADA IBU POST PARTUM EPISIOTOMI DENGAN MASALAH KEPERAWATAN NYERI AKUT DI RUANG SITI WALIDAH RUMAH SAKIT UMUM MUHAMMADIYAH PONOROGO","authors":"Oktavian Aulia Hasanah, Hery Ernawati, Yayuk Dwirahayu","doi":"10.24269/HSJ.V5I2.863","DOIUrl":"https://doi.org/10.24269/HSJ.V5I2.863","url":null,"abstract":"Pada proses melahirkan sering ditemukan ibu mengalami kesulitan dan berakibat persalinan berlangsung lama kondisi ini disebabkan oleh bermacam faktor diantaranya jalan lahir yang sempit, Episiotomi sering dilakukan untuk mengatasinya, akan tetapi banyak masalah yang akan timbul diantaranya adalah rasa nyeri. Tujuan penelitian untuk memberikan asuhan keperawatan nyeri akut dengan pendekatan proses keperawatan yang berlokasi di Ruang Siti Walidah RSU Muhammadiyah Ponorogo. Metode yang digunakan adalah proses keperawatan. Hasil pengkajian didapatkan klien mengatakan nyeri pada jahitan Episiotomi , klien terlihat merintih, nyeri dirasakan seperti tertusuk-tusuk, skala nyeri yang dirasakan klien 6 dari derajat nyeri (0-10), nyeri dirasakan hilang timbul sekitar 6 menit, nyeri bertambah apabila klien bergerak dan berkurang apabila klien istirahat, jahitan Episiotomi berbentuk medialis, terdapat perdarahan lochea rubra, tidak ada tanda reeda . Tindakan yang dilakukan dengan melakukan pengkajian nyeri secara komprehensif, mengajarkan latihan pernapasan, teknik distraksi dan menganjurkan mobilisasi dini.Hasil evaluasi didapatkan rasa nyeri telah berkurang, dari skala 6 turun menjadi 2. Asuhan keperawatan diharapkan dapat memberikan pengetahuan baru kepada klien yang mengalami rasa nyeri pasca persalinan, sehingga dapat melakukan perawatan mandiri yang sudah diajarkan oleh perawat. Kata Kunci : Asuhan Keperawatan, Ibu Post Partum Episiotomi , Nyeri","PeriodicalId":12868,"journal":{"name":"Health science journal","volume":"1994 1","pages":"20-26"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-10-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"82431355","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Anisa Uswatun Khasanah, Elmie Muftiana, Sri Andayani
{"title":"STUDI KASUS : ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA DENGAN MASALAH KEPERAWATAN GANGGUAN DISTRESS SPIRITUAL DI UPT PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA MAGETAN","authors":"Anisa Uswatun Khasanah, Elmie Muftiana, Sri Andayani","doi":"10.24269/HSJ.V5I2.833","DOIUrl":"https://doi.org/10.24269/HSJ.V5I2.833","url":null,"abstract":"Lanjut usia adalah bagian dari proses tumbuh kembang. Distress spiritual merupakan gangguan pada keyakinan berupa kesulitan merasakan makna dan tujuan hidup baik dengan dengan diri, orang lain, lingkungan atau Tuhan. Studi kasus ini bertujuan untuk memberikan asuhan keperawatan pada lansia dengan masalah keperawatan distress spiritual meliputi pengkajian, diagnosa, intervensi, implementasi dan evaluasi keperawatan. Asuhan keperawatan dilakukan di wilayah kerja Magetan di UPT Panti Sosial Tresna Werdha Magetan pada tanggal 06 – 13 Januari 2021. Metode yang digunakan adalah proses keperawatan. Hasil pengkajian didapatkan bahwa Tn. K mengalami gangguan distress spiritual dikarenakan klien tidak pernah melaksanakan kegiatan spiritual, klien tidak pernah melaksanakan sholat, klien tampak malas dan mengalihkan pembicaraan jika diajak berbicara mengenai keagamaan seperti belajar surat-surat, doa, dzikir, tata cara sholat maupun wudhu. Tindakan keperawatan yang dilakukan yaitu mengidentifikasi perasaan khawatir dan kesepian, menganjurkan berinteraksi dengan orang lain, mengajarkan surat-surat, dan berdzikir, serta mengajarkan metode relaksasi dan meditasi. Hasil evaluasi didapatkan Tn. K mampu mengatasi gangguan distress spirituaalnya. Klien mampu melaksanakan kegiatan spiritualnya dengan berdoa. Asuhan keperawatan pada lansia ini diharapkan klien mampu mempraktikan doa-doa, bacaan surat-surat maupun berdzikir yang telah di ajarkan, sehingga klien mampu mencegah terjadinya distress spiritual.","PeriodicalId":12868,"journal":{"name":"Health science journal","volume":"25 1","pages":"34-42"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-10-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"79132060","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN PENDERITA SKIZOFRENIA DENGAN MASALAH KEPERAWATAN ISOLASI SOSIAL : MENARIK DIRI DI RSJD DR. ARIF ZAINUDIN SURAKARTA","authors":"Alifariani Aulia, S. Mashudi, R. Nasriati","doi":"10.24269/HSJ.V5I2.831","DOIUrl":"https://doi.org/10.24269/HSJ.V5I2.831","url":null,"abstract":"Skizofrenia merupakan gangguan mental kronis dengan beberapa manifestasi klinis salah satunya adalah isolasi sosial. Isolasi sosial adalah gangguan hubungan interpersonal dengan gejala umum menarik diri dan keengganan berinteraksi dengan orang lain. Salah satu upaya untuk meningkatkan kemampuan berinteraksi sosial adalah dengan dilakukan asuhan keperawatan yang integratif. Tujuan penulisan Karya Tulis Ilmiah ini adalah untuk mengetahui asuhan keperawatan pada pasien skizofrenia dengan masalah keperawatan isolasi sosial, serta menjadi sumber informasi dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah selanjutnya. \u0000Asuhan keperawatan pada pasien skizofrenia dengan masalah keperawatan isolasi sosial dilakukan di ruang Sena RSJD Dr. Arif Zainudin Surakarta. Penelitian dilakukan selama 3 hari dengan menggunakan metode proses keperawatan. Hasil pengkajian didapatkan klien mengalami isolasi sosial. Setelah dilakukan implementasi keperawatan dengan metode strategi pelaksanaan selama 3x24 jam didapatkan hasil; klien mampu melakukan SP 1 sampai dengan SP 4 yaitu klien dapat menyebutkan penyebab, keuntungan berinteraksi serta kerugian tidak berinteraksi, klien dapat berkenalan dengan perawat, klien lain, dan dengan dua orang atau kelompok. Evaluasi dilakukan penulis sesuai keadaan klien, penulis berpendapat bahwa masalah isolasi sosial pada Tn. H teratasi sebagian. Dibuktikan pada evaluasi subjektif klien mampu menyebutkan ke empat strategi pelaksanaan, namun klien masih malas melakukannya apabila tidak ada kontak antara perawat dan pasien secara berkesinambungan. \u0000Klien dengan masalah isolasi sosial membutuhkan komunikasi terapiutik yang baik. Peran perawat sangat dibutuhkan untuk pelaksanaan tindakan yang intensif pada klien. Dukungan dan peran keluarga juga sangat penting untuk proses penyembuhan klien.","PeriodicalId":12868,"journal":{"name":"Health science journal","volume":"38 1","pages":"51-55"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-08-07","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"77116399","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}