{"title":"Dinamika Populasi Sistem Hybrid Semiconductor Quantum Dot – Metal Nanoshell","authors":"Rindiani Rindiani, Bintoro Siswo Nugroho, Yudha Arman","doi":"10.26418/pf.v11i3.65091","DOIUrl":"https://doi.org/10.26418/pf.v11i3.65091","url":null,"abstract":"Telah dilakukan studi teoretis untuk menganalisis dinamika populasi dari semiconductor quantum dot (SQD) yang dihibridisasi dengan metal nanoshell (MNS). SQD dimodelkan sebagai two-level system dan respon optisnya dianalisis dengan formalisme density matrix. MNS digambarkan terdiri dari sebuah inti dielektrik yang dilapisi logam dan respon optisnya digambarkan secara klasik oleh polarisabilitasnya. Sistem dieksitasi dengan medan listrik osilatif E = E0 cos ωt. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa hibridisasi SQD-MNS menyebabkan dinamika populasi SQD termodifikasi. Dinamika populasi SQD mengalami perubahan yang dapat dilihat dari semakin teredamnya osilasi Rabi ketika jarak antara SQD dan MNS semakin kecil. Amplitudo osilasi Rabi juga terlihat semakin kecil ketika jarak antara SQD dan MNS semakin dekat akibat eksitasi yang tidak efektif pada keadaan off-resonance. Selain itu, frekuensi osilasi Rabi mengalami peningkatan seiring dengan bertambahnya ketebalan shell pada MNS.","PeriodicalId":127503,"journal":{"name":"PRISMA FISIKA","volume":"60 10","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-12-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139187446","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
PRISMA FISIKAPub Date : 2023-12-02DOI: 10.26418/pf.v11i2.64550
Presli Panusunan Simanjuntak
{"title":"Prediksi Luas Area Terbakar Menggunakan Fire Weather Index dan Frekuensi Titik Panas di Jambi","authors":"Presli Panusunan Simanjuntak","doi":"10.26418/pf.v11i2.64550","DOIUrl":"https://doi.org/10.26418/pf.v11i2.64550","url":null,"abstract":"Forest fires occur every year in Indonesia, one of the regions with the highest forest fires is Jambi Province. Significant losses and negative impacts due to forest fires cause the need for an effort to prevent forest fires early on with the detection of forest and land fires. One method that can provide information about the level of forest fire based on daily weather data input is the Fire Weather Index (Fire Weather Index / FWI) system, which was first developed by Canada. This study aims to estimate burn area in the Jambi region by using temperature, rainfall, humidity, and wind speed data. Other supporting data are hotspot frequency data from NASA-FIRMS satellites and data fraction of burn area from GFED satellites on a daily scale of the period 2006-2016. In this study an analysis of the relationship between these data variables and burn area estimation was carried out using multiple linear regression methods then validated to see the level of suitability of the output model forecasts. The results showed that the predictor variables that had the highest relationship were hotspots frequency, Buildup Index (BUI), and FWI index with correlation values of 0.888, 0.739 and 0.753, respectively. The estimation model of the resulting burnt area is: Burned Area = -966.6146918 + (7.519631195 × BUI) + (147.4865469 × FWI) + (14.5373858 × Hotspots) + 116, with an RMSE value of 635.524 and MAE of 491.38","PeriodicalId":127503,"journal":{"name":"PRISMA FISIKA","volume":"50 6","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-12-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139187625","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
PRISMA FISIKAPub Date : 2023-10-31DOI: 10.26418/pf.v11i3.65229
Emi Rajiah, H. Hasanuddin, Dwiria Wahyuni
{"title":"Prediksi Penyakit Hepatitis C dan Sirosis Hati dengan Penerapan SMOTE pada Metode Jaringan Saraf Tiruan Propagasi Balik","authors":"Emi Rajiah, H. Hasanuddin, Dwiria Wahyuni","doi":"10.26418/pf.v11i3.65229","DOIUrl":"https://doi.org/10.26418/pf.v11i3.65229","url":null,"abstract":"Penyakit hati adalah gangguan yang menyebabkan organ hati tidak bekerja dengan normal. Penelitian ini berfokus pada penyakit hati salah satunya yaitu, hepatitis C dan sirosis hati. Proses komputerisasi digunakan untuk mempermudah dalam pengolahan data agar memperoleh hasil yang akurat dan lebih memudahkan ahli medis dalam klasifikasi, prediksi, diagnosa dan pendeteksian suatu penyakit. Tujuan penelitian ini yaitu, untuk mengetahui jaringan saraf tiruan propagasi balik dalam memprediksi penyakit hepatitis C dan sirosis hati serta mengetahui persentase nilai akurasinya. Propagasi balik (backpropagation) termasuk algoritma jaringan saraf tiruan merupakan metode yang digunakan pada penelitian ini untuk menyelesaikan tugas yang komplek dengan bantuan Synthetic Minority Oversampling Technique (SMOTE) untuk menyeimbangkan data. Prinsip yang digunakan dalam metode SMOTE ialah prinsip oversampling yaitu, dengan membangkitkan data dari kelas yang jumlahnya sedikit (minor) agar jumlahnya seimbang dengan data dari kelas yang jumlahnya banyak (mayor). Hasil prediksi pada penelitian ini dengan metode propagasi balik untuk penyakit hepatitis C dengan pengolahan menggunakan SMOTE dan tanpa SMOTE berturut-turut yaitu, sebesar 99% dan 95%, sedangkan nilai akurasi prediksi penyakit sirosis hati dengan pengolahan menggunakan SMOTE dan tanpa SMOTE berturut-turut yaitu, sebesar 85% dan 84%. Berdasarkan hasil yang diperoleh tersebut, dapat disimpukan bahwa pengolahan data dengan bantuan SMOTE memperoleh nilai akurasi lebih tinggi sehingga dapat membantu meningkatkan nilai akurasi dalam proses pelatihan dan pengujian.Kata Kunci : Hepatitis_C, Jaringan_Saraf_Tiruan, Propagasi_Balik, Sirosis_Hati, SMOTE","PeriodicalId":127503,"journal":{"name":"PRISMA FISIKA","volume":"57 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-10-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139306890","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
PRISMA FISIKAPub Date : 2023-10-31DOI: 10.26418/pf.v11i3.65283
Feby Indriyani, Okto Ivansyah, Yuris Sutanto
{"title":"Respons Sifat Fisika Tanah terhadap Penerapan Limbah Cair Pabrik Kelapa Sawit di Perkebunan Kelapa Sawit","authors":"Feby Indriyani, Okto Ivansyah, Yuris Sutanto","doi":"10.26418/pf.v11i3.65283","DOIUrl":"https://doi.org/10.26418/pf.v11i3.65283","url":null,"abstract":"Telah dilakukan penelitian untuk mengamati respons sifat fisika tanah terhadap penerapan Limbah Cair Pabrik Kelapa Sawit (LCPKS) di perkebunan kelapa sawit. Penerapan LCPKS pada perkebunan kelapa sawit menggunakan metode lubang biopori dengan kedalaman lubang 100 cm dan diameter lubang 10 cm. Lubang biopori dibuat pada 3 tanaman kelapa sawit. Pengambilan sampel tanah dilakukan sebanyak 2 kali yaitu saat sebelum penerapan LCPKS dan setelah penerapan LCPKS. Sampel tanah diambil dengan variasi kedalaman 0-30, 31-60, 61-90 dan 91-120 cm dari atas permukaan tanah. Hasil pengujian sampel tanah menunjukkan bahwa tidak terjadi perubahan yang signifikan pada massa jenis, kadar air dan porositas tanah setelah penerapan LCPKS tetapi terjadi peningkatan nilai konduktivitas listrik pada tanah. Nilai massa jenis tanah tidak menunjukkan perubahan yang signifikan akan tetapi terlihat bahwa semakin dalam lapisan tanah maka nilai massa jenisnya meningkat. Nilai kadar air tanah terjadi sedikit perubahan berupa peningkatan nilainya namun perubahannya tidak signifikan. Pada porositas tanah juga terjadi perubahan yang tidak signifikan. Nilai konduktivitas listrik LCPKS sebelum diterapkan pada lahan yaitu 21.700 , sedangkan nilai konduktivitas awal pada tanah setelah diterapkan LCPKS berkisar 19-20 dan mencapai nilai tertinggi sebesar yaitu pada kedalaman 91-120 cm. Tingginya nilai konduktivitas listrik pada suatu tanah dapat meningkatkan penyerapan pupuk oleh tanaman, oleh karena itu penerapan LCPKS pada perkebunan kelapa sawit sangat baik bagi tanaman kelapa sawit.Kata Kunci : Limbah Cair Pabrik Kelapa Sawit, Sifat Fisika Tanah, Biopori","PeriodicalId":127503,"journal":{"name":"PRISMA FISIKA","volume":"41 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-10-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139309292","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
PRISMA FISIKAPub Date : 2023-10-31DOI: 10.26418/pf.v11i3.65228
Retry Asykurani Abdillah, H. Hasanuddin, Dwiria Wahyuni
{"title":"Identifikasi Penyakit COVID-19 dan Tuberkulosis Menggunakan Metode Convolutional Neural Network Arsitektur GoogLeNet Berdasarkan Citra Rontgen Thorax","authors":"Retry Asykurani Abdillah, H. Hasanuddin, Dwiria Wahyuni","doi":"10.26418/pf.v11i3.65228","DOIUrl":"https://doi.org/10.26418/pf.v11i3.65228","url":null,"abstract":"Penelitian identifikasi penyakit COVID-19 dan tuberkulosis berdasarkan rontgen thorax dengan metode convolutional neural network (CNN) arsitektur GoogLeNet telah dilakukan untuk menganalisis dan meningkatkan nilai akurasi dari penelitian CNN GoogLeNet dalam mengidentifikasi penyakit COVID-19 dan tuberkulosis. Data penelitian diperoleh dari situs Kaggle yang terdiri dari 700 citra COVID-19, 700 citra normal, dan 700 citra tuberkulosis. Metode CNN GoogLeNet dalam mengidentifikasi citra dimulai dari tahapan augmentasi, pelatihan, dan pengujian. Tahap augmentasi diawali dengan mengecilkan dan memotong citra hingga berukuran 224×224 piksel, membuat citra dirotasi secara acak 5⁰ dan citra dibalik posisinya secara horizontal serta citra akan digeser secara acak sebesar 0,08 berdasarkan kemiringan 0,2⁰. Tahapan pelatihan dan pengujian menggunakan hyperparameter yang terdiri atas batch size (16, 32, dan 64), epoch (10, 30, dan 50), cross entropy loss, optimizer (Adam), dan learning rate 0,0001. Hasil penelitian menunjukkan bahwa CNN GoogLeNet mengidentifikasi penyakit berdasarkan derajat keabuan yang dimiliki oleh citra melalui proses feature learning dan classification. Derajat keabuan pada citra berkisar antara 0-255 sedangkan yang dimiliki penyakit COVID-19 dominan pada >200-255, penyakit tuberkulosis dominan pada >100-255, dan kondisi paru-paru normal dominan pada >0-100. Hasil penelitian berdasarkan proses klasifikasi pengujian menghasilkan akurasi 97% (batch size 16 dan epoch 10), 98% (batch size 16 dan epoch 30), 97% (batch size 16 dan epoch 50), 96% (batch size 32 dan epoch 10), 98% (batch size 32 dan epoch 30), 96% (batch size 32 dan epoch 50), 96% (batch size 64 dan epoch 10), 96% (batch size 64 dan epoch 30), dan 97% (batch size 64 dan epoch 50). Kata Kunci : Citra Rontgen, CNN, COVID-19, GoogLeNet, Tuberkulosis","PeriodicalId":127503,"journal":{"name":"PRISMA FISIKA","volume":"150 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-10-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139308591","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
PRISMA FISIKAPub Date : 2023-10-31DOI: 10.26418/pf.v11i3.65242
Waliidaturrahmaniah Waliidaturrahmaniah, H. Hasanuddin, Dwiria Wahyuni
{"title":"Identifikasi Stroke Menggunakan Metode Transfer learning Arsitektur Convolutional Neural Network Pada Citra CT-scan Kepala","authors":"Waliidaturrahmaniah Waliidaturrahmaniah, H. Hasanuddin, Dwiria Wahyuni","doi":"10.26418/pf.v11i3.65242","DOIUrl":"https://doi.org/10.26418/pf.v11i3.65242","url":null,"abstract":"Stroke menjadi penyebab terbesar atas kecatatan dan kematian pada masyarakat Indonesia. Tingkat penderita stroke yang tertinggi di wilayah Asia Tenggara adalah Indonesia. Hal tersebut yang menjadi perhatian pada penelitian ini untuk dapat mengidentifikasi citra kepala hasil dari proses pencitraan medis yaitu CT-scan. Salah satu pemanfaatan teknologi IT dalam bidang medis adalah menggantikan fungsi kerja manusia dalam merepresentasikan hasil citra CT-scan dengan kinerja mesin. Teknologi tersebut memanfaatkan arsitektur Convolutional Neural Network (CNN) metode transfer learning. Pada penelitian ini, dataset yang akan digunakan adalah citra CT-scan kepala dari website www.kaggle.com. Beberapa variasi arsitektur yang digunakan adalah arsitektur AlexNet, VGG16, dan GoogLeNet serta variasi optimizer Stochastic Gradient Descent (SGD), AdaGrad, RMSProp, dan Adam. Hasil yang diperoleh adalah Akurasi AlexNet dengan menggunakan optimizer SGD adalah 75%, AdaGrad sebesar 93%, RMSProp menghasilkan 90%, dan Adam sebesar 85%. Hasil akurasi pada arsitektur VGG16 dengan menggunakan optimizer SGD adalah 73%, AdaGrad sebesar 88%, RMSProp menghasilkan 68%, dan Adam sebesar 91. Arsitektur GoogLeNet menghasilkan nilai akurasi dengan menggunakan optimizer SGD sebesar 65%, AdaGrad, RMSProp dan Adam masing masing menghasilkan akurasi sebesar 65%, 84%, 93% dan 85%.Arsitektur GoogLeNet dan AlexNet dengan optimizer yang berbeda yaitu AdaGrad dan RMSProp berhasil memperoleh akurasi tertinggi diantara arsitektur lainnya dengan akurasi sebesar 93%. Perbedaannya hanya waktu yang dibutuhkan kedua arsitektur ini untuk melakukan proses pelatihan yaitu 4 menit 15 detik untuk arsitektur AlexNet optimizer AdaGrad, dan 12 menit 26 detik untuk arsitektur GoogLeNet optimizer RMSProp. Kata Kunci: Convolutional_Neural_Network_(CNN), CT-scan, Optimizer, Stroke, Transfer_learning.","PeriodicalId":127503,"journal":{"name":"PRISMA FISIKA","volume":"109 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-10-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139308715","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Efek Plasmon pada Suseptibilitas Nanohybrid Quantum Dot-Metal Nanoparticle: Pengaruh Jarak Antar Nanoparticle","authors":"Sismita Sismita, Bintoro Siswo Nugroho, Radhitya Perdhana","doi":"10.26418/pf.v11i2.65077","DOIUrl":"https://doi.org/10.26418/pf.v11i2.65077","url":null,"abstract":"Telah dilakukan studi teoretis gabungan antara semiconductor quantum dot (SQD) yang dimodelkan sebagai two-level system dan metal nanoparticle (MNP) berbentuk core shell untuk menentukan suseptibilitas dari sistem nanohybrid tersebut. SQD difungsikan secara kuantum dengan formalisme density matrix. MNP difungsikan secara klasik dan dikarakterisasi menurut nilai polarisabilitas yang bergantung pada jenis MNP yang digunakan. Suseptibilitas sistem ditentukan dengan menyelesaikan persamaan gerak elemen density matrix secara analitik dan numerik dengan metode Runge-Kutta-Fehlberg 45. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jarak antara SQD dan MNP yang didekatkan menyebabkan puncak spektrum bagian imajiner suseptibilitas mengalami pelebaran dan bergeser ke energi yang lebih tinggi.","PeriodicalId":127503,"journal":{"name":"PRISMA FISIKA","volume":"26 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-07-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139353069","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
PRISMA FISIKAPub Date : 2023-07-31DOI: 10.26418/pf.v11i2.65013
N. Darmawan, Muliadi Muliadi, Riza Adriat
{"title":"Perbandingan Metode Interpolasi Menggunakan Data CHIRPS Untuk Sebaran Curah Hujan Di Kabupaten Kubu Raya","authors":"N. Darmawan, Muliadi Muliadi, Riza Adriat","doi":"10.26418/pf.v11i2.65013","DOIUrl":"https://doi.org/10.26418/pf.v11i2.65013","url":null,"abstract":"Kabupaten Kubu Raya memiliki berbagai potensi sumber daya alam yang melimpah. Dengan kondisi topografi dan iklim yang ada sangat mendukung investasi dibidang pertanian. Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Kubu Raya dengan menggunakan data CHIRPS. Tujuan dari penelitian ini untuk mebandingkan metode interpolasi IDW, Kriging, dan Spline untuk mendapatkan metode interpolasi yang paling akurat dan baik. Hasil ketiga metode ini diuji validasi dengan data BMKG di Stasiun Meteorologi Supadio. Hasil interpolasi berdasarkan perbandingan hasil RMSE dari ketiga metode didapatkan masing-masing hasil interpolasi yang menunjukkan rata-rata nilai RMSE dari tahun 2016-2021 yaitu menggunakan metode IDW sebesar 87,41, metode Kriging sebesar 87,3 dan metode Spline 87,41. Oleh karena itu, hasil uji validasi RMSE metode Kriging yang paling akurat dalam pengolahan data curah hujan CHIRPS di Kabupaten Kubu Raya.","PeriodicalId":127503,"journal":{"name":"PRISMA FISIKA","volume":"3 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-07-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139353502","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Pengaruh Intermediate Level pada Serapan Dua Foton","authors":"Hero Hartato, Bintoro Siswo Nugroho, Dwiria Wahyuni","doi":"10.26418/pf.v11i2.65048","DOIUrl":"https://doi.org/10.26418/pf.v11i2.65048","url":null,"abstract":"Telah dilakukan penelitian secara teoritis untuk analisis respon optis pada kuantum titik berupa semiconductor quantum dot (SQD) model three level system (3LS) bertipe tangga. Proses eksitasi yang terjadi adalah serapan dua foton (TPA). Studi ini dilakukan untuk analisis pengaruh intermediate level pada TPA. Hasil penelitian menunjukkan semakin besar jarak tingkat energi ground state ke intermediate level maka semakin besar pula populasi sistem berada pada excited state. Pada spektrum excited state, semakin besar jarak tingkat energi ground state ke intermediate level maka puncak spektrum akan bergeser ke energi yang lebih besar.","PeriodicalId":127503,"journal":{"name":"PRISMA FISIKA","volume":"27 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-07-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139353641","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
PRISMA FISIKAPub Date : 2023-07-31DOI: 10.26418/pf.v11i2.65005
Yuliana Nurmala Dewi, Bintoro Siswo Nugroho, Z. Zulfian
{"title":"Studi Teoretis Respon Optis Dimer Simetris","authors":"Yuliana Nurmala Dewi, Bintoro Siswo Nugroho, Z. Zulfian","doi":"10.26418/pf.v11i2.65005","DOIUrl":"https://doi.org/10.26418/pf.v11i2.65005","url":null,"abstract":"Telah dilakukan studi secara teoretis untuk mempelajari respons optis sistem yang terdiri dari dua SQD yang dieksitasi dengan cahaya monokromatik. SQD dimodelkan sebagai three-level system dengan menggunakan formalisme density matrix 3 x 3. Respons optis tersebut didapatkan dengan menyelesaikan persamaan gerak elemen density matrix. Elemen density matrix diselesaikan secara numerik dengan metode Runge-Kutta (4,5). Elemen density matrix menghasilkan nilai populasi dan nilai koheren yang digunakan untuk menghitung respons optis sistem quantum dimer. Hasil penelitian menunjukkan bahwa intensitas medan pengeksitasi memberikan pengaruh pada respons optis SQD. Respons optis tersebut berupa dinamika waktu populasi dan spektrum serapan. Pada dinamika waktu populasi, sistem menunjukkan bahwa meningkatnya intensitas medan pengeksitasi menyebabkan osilasi populasi juga meningkat. Pada spektrum serapan, semakin besar intensitas yang digunakan menyebabkan semakin lebar interval daya serapan dan semakin tinggi puncak spektrum serapan yang dihasilkan.Kata Kunci : SQD, Dimer, Spektrum serapan, osilasi Rabi","PeriodicalId":127503,"journal":{"name":"PRISMA FISIKA","volume":"7 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-07-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139353601","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}