{"title":"MAKNA KATA TANDA DALAM INJIL YOHANES DAN KORELASINYA DENGAN MISI MASA KINI","authors":"Mintoni Asmo Tobing, Adventrianis Daeli","doi":"10.51667/djtk.v2i2.508","DOIUrl":"https://doi.org/10.51667/djtk.v2i2.508","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui makna kata tanda dalam injil Yohanes dan korelasinya terhadap misi masa kini, dengan menggunakan metode kualitatif deskriptif melalui pendekatan eksegese. Melalui penelitian ini ditemukan; pertama: kata tanda dalam injil Yohanes memakai semeion, yang berarti penunjuk arah tentang si Pelaku / Pembuat tanda. Semua tanda bertujuan untuk membawa seseorang percaya bahwa Yesus adalah Mesias, Anak Allah yang hidup sehingga mereka memiliki hidup yang kekal. Kedua, makna tanda dalam injil Yohanes menjadi koreksi bagi Kristen fundamentalis dan Kristen liberal dan pluralis dalam memahami gerakan misi. Puncak dari pelayanan misi tidak hanya sampai kepada pelayanan sosial belaka, namun klimaks dari pelayanan misi adalah pemberitaan Injil. Ketiga, adanya korelasi erat antara makna tanda dalam injil Yohanes dengan misi masa kini, menjadi landasan yang kuat dan mendasar dalam memahami apa, mengapa dan bagaimana gereja bermisi di masa kini. Gereja-gereja harus kembali kepada konsep ortodoks tentang misi.","PeriodicalId":127455,"journal":{"name":"DA'AT : Jurnal Teologi Kristen","volume":"13 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-07-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126680730","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"PENGALAMAN KERAHIMAN ALLAH KELUARGA KORBAN PEMBOMAN GEREJA KATOLIK NGAGEL-SURABAYA","authors":"Mathias Adoon","doi":"10.51667/djtk.v2i2.527","DOIUrl":"https://doi.org/10.51667/djtk.v2i2.527","url":null,"abstract":"Studi penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sumber kekuatan pengampunan dari keluarga korban pemboman Gereja Katolik di Surabaya. Dalam kehidupan sehari-hari peristiwa pengampunan bukanlah hal yang mudah apabila menyangkut pengalaman sulit dan menyedihkan. Dalam situasi ini manusia membutuhkan eksistensi di luar dirinya untuk keluar dari belenggu kebencian dan marah. Namun hanya Allah yang mampu membebaskan manusia sehingga sampai pada pengalaman sukacita pengampunan. Meski demikian, Allah tidak meniadakan penderitaan tetapi Ia hadir dan terlibat dalam penderitaan manusia, menangis bersama mereka yang mencucurkan air mata dan memikul bersama mereka yang menanggung beban berat. Melalui cara ini Allah ingin agar manusia menemukan nilai dibalik penderitaan yakni kasih dan pengampunan. Karena itu tulisan ini menyingkap pengalaman pengampunan keluarga korban pemboman Gereja di Surabaya. Metode yang digunakan wawancara langsung dengan keluarga korban. Penelitian ini menemukan bahwa pengampunan terjadi karena campur tangan Allah. Kesadaran akan besarnya pengampunan dan kasih Allah membuat keluarga korban menerima peristiwa pemboman tersebut dengan ikhlas. Dengan demikian pengalaman akan kerahiman Allah memungkinkan seseorang rela menerima dan mengampuni sesama. Melalui cara ini manusia menjadi pewarta dan saksi kebenaran kerahiman Allah.","PeriodicalId":127455,"journal":{"name":"DA'AT : Jurnal Teologi Kristen","volume":"12 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-07-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122936075","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MATA KULIAH LOGIKA DENGAN MENGGUNAKAN APLIKASI ZOOM CLOUD MEETINGS DI IAKN MANADO","authors":"David Rade Manat Simanjuntak","doi":"10.51667/djtk.v2i2.511","DOIUrl":"https://doi.org/10.51667/djtk.v2i2.511","url":null,"abstract":"Proses Pembelajaran pada IAKN Manado pada masa pandemi Covid-19 saat ini, menerapkan sistem pembelajaran jarak jauh. Salah satu aplikasi yang sangat digemari oleh dosen adalah zoom cloud meetings. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui seberapa besar efektivitas penggunaan aplikasi zoom cloud meetings dalam proses pembelajaran logika terhadap mahasiswa semester III Program Studi Teologi Fakultas Teologi IAKN Manado. Untuk mewujudkan tujuan penelitian ini, maka penulis menggunakan metode kualitatif. Melalui penelitian ini ditemukan bahwa sebanyak 69.9 % memandang penggunaan zoom cloud meetings tidak efektif dalam proses pembelajaran. Beberapa faktor yang menyebabkannya adalah jaringan tidak stabil, penggunaan paket data yang boros, dan minimnya ikatan emosional antara dosen dan mahasiswa. Kendala tersebut terjadi karena beberapa mahasiswa tinggal di daerah 3 T (terluar, terdalam, terdepan), tidak adanya perangkat wifi yang luas dan teknologi pada smartphone yang tidak mendukung.","PeriodicalId":127455,"journal":{"name":"DA'AT : Jurnal Teologi Kristen","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-07-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122808115","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"TINJAUAN ETIS TEOLOGIS TERHADAP FILM 12 YEARS A SLAVE","authors":"Jurnal Manager","doi":"10.51667/djtk.v1i2.123","DOIUrl":"https://doi.org/10.51667/djtk.v1i2.123","url":null,"abstract":"Di era digital seperti sekarang ini, film merupakan salah satu produk budaya populer yang akrab dengan kehidupan masyarakat. Umumnya, film tak hanya dipandang sebagai karya seni demi tujuan hiburan saja, melainkan juga sarat dengan nilai-nilai moral yang berangkat dari pengalaman personal seseorang serta keprihatinan akan konteks sosial tertentu. Dalam posisi itulah, film Twelve Years a Slave (2014) yang diangkat dari kisah nyata Solomon Northup hendak dikaji di sini. Pengalaman rasisme dan perbudakan yang dialami Northup dikemas secara detail dan apik dalam film ini sehingga menarik untuk dianalisis secara mendalam dengan menggunakan tinjauan etis teologis.","PeriodicalId":127455,"journal":{"name":"DA'AT : Jurnal Teologi Kristen","volume":"19 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-02-09","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126307960","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}