{"title":"ANALISIS BIAYA PENYAKIT STROKE ISKEMIK","authors":"Ferdy Firmansyah, T. Andayani, Rizaldy T. Pinzon","doi":"10.22146/JMPF.235","DOIUrl":"https://doi.org/10.22146/JMPF.235","url":null,"abstract":"Stroke iskemik merupakan suatu gejala klinis yang disebabkan oleh suplai darah yang tidak memadai ke otak. Cost of Illness (COI) dapat digunakan untuk menghitung biaya penyakit stroke iskemik pada suatu periode. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh karakteristik pasien terhadap biaya riil; dan mengetahui komponen biaya, rata-rata biaya, dan total biaya penyakit pasien. Jenis penelitian ini menggunakan rancangan penelitian analitik non-eksperimental dengan pendekatan cross sectional study berdasarkan perspektif rumah sakit dengan pendekatan bottom up. Pengambilan data dilakukan dengan melihat rekam medik pasien yang memenuhi kriteria inklusi selama periode Oktober 2014-September 2015 di Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta. Subyek penelitian terdiri dari 145 pasien rawat inap dan 83 pasien rawat jalan. Variabel dalam penelitian ini yaitu variabel terikat adalah total biaya penyakit, dan variabel bebas adalah usia, jenis kelamin, komorbid, komplikasi, lama dan kelas rawat inap. Analisis data menggunakan mann-whitney, kruskal-wallis, dan regression linier. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pasien rawat jalan tidak terdapat pengaruh yang signifikan pada variabel usia dan jenis kelamin terhadap total biaya riil (p>0,05). Pada pasien rawat inap terdapat pengaruh yang signifikan pada variabel lama dan kelas perawatan terhadap total biaya riil(p<0,05). Total biaya penyakit stroke iskemik berdasarkan perspektif Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta dalam periode 1 tahun dengan metode pembayaran Fee for Service sebesar Rp. 1.528.343.158 yang merupakan penjumlahan dari total biaya riil pasien rawat jalan sebesar Rp. 51.562.900 dengan rata-rata Rp. 621.240 dan total biaya riil pasien rawat inap sebesar Rp. 1.476.780.258 dengan rata-rata Rp. 10.184.691. Biaya komponen terbesar terdapat pada kelompok biaya obat dan barang medik. Kata kunci: COI, stroke iskemik, Bethesda","PeriodicalId":125871,"journal":{"name":"Journal of Management and Pharmacy Practice","volume":"51 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2016-03-07","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125991893","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
H. Sudar, Probosuseno Probosuseno, Ika Puspitasari
{"title":"UJI PENGARUH PEMBERIAN DOMPERIDON TERHADAP KEJADIAN FLATUS PADA JAMA’AH UMRAH","authors":"H. Sudar, Probosuseno Probosuseno, Ika Puspitasari","doi":"10.22146/JMPF.239","DOIUrl":"https://doi.org/10.22146/JMPF.239","url":null,"abstract":"Thawaf merupakan salah satu prosesi dalam ibadah umrah yang dilakukan dalam keadaan suci.Jika terjadi flatus maka jama’ah diwajibkan untuk kembali berwudhu sebelum melanjutkan thawaf. Belum ada obat yang diindikasikan khusus untuk mengatasi flatus berlebih. Beberapa penelitian mendukung penggunaan obat prokinetik sebagai antiflatulen pada kelainan motilitas saluran cerna.Hal ini melatarbelakangi penulis untuk melakukan penelitian efek pemberian domperidon tablet 10 mg terhadap kejadian flatus pada jama’ah umrah.Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh pemberian domperidon tablet terhadap kejadian flatus pada jama’ah umrah. Penelitian dilakukan dengan metode eksperimental analitik dengan rancangan kuasi eksperimental. Jama’ah umrah yang memiliki frekuensi flatus >5kali/12 jam dan memenuhi kriteria akan diberi dosis tunggal domperidon tablet 10mg. Peneliti membandingkan frekuensi flatus pre dan post dan menghitung waktu yang dibutuhkan untuk mencapai masa bebas flatus setelah pemberian domperidon tablet. Jumlah flatus yang diperoleh diolah dengan metode paired t-test. Selanjutnya dilakukan perhitungan terhadap kejadian flatus setelah pemberian domperidon tablet 10mg untuk menentukan onset dan durasi masa bebas flatus.Pengaruh variabel jenis kelamin, penyakit penyerta, obat yang dikonsumsi, dan makanan diuji dengan menggunakan metode chi square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada perbedaan bermakna antara jumlah flatus sebelum dan sesudah pemberian dosis tunggal domperidon tablet 10mg (P < 0,01) dengan penurunan rata-rata 49,63% (6,92+7,4). Waktu yang dibutuhkan untuk mencapai masa bebas flatus (onset) sebanyak 5,59 jam sejak pemberian domperidon tablet 10mg dengan durasi masa bebas selama 6,59 jam.Tidak ada pengaruh variabel jenis kelamin, penyakit penyerta, obat yang dikonsumsi, dan makanan dalam penurunan jumlah flatus. Kata kunci: domperidon, prokinetik, flatus, umrah","PeriodicalId":125871,"journal":{"name":"Journal of Management and Pharmacy Practice","volume":"7 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2016-03-07","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129168676","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"HUBUNGAN PENERAPAN ELEKTRONIK KATALOG TERHADAP EFISIENSI PENGADAAN DAN KETERSEDIAAN OBAT","authors":"Andriyani Ningsih, Achmad Fudholi, S. Sumarni","doi":"10.22146/jmpf.215","DOIUrl":"https://doi.org/10.22146/jmpf.215","url":null,"abstract":"Dalam sistem pelayanan kesehatan di EraJaminan Kesehatan Nasional (JKN), pemerintah menerapkan proses pengadaan obat berdasarkan elektronik katalog (e-katalog) melalui mekanisme e-purchasing dan manual-purchasing. Penerapan sistem akan berpengaruh pada efisiensi pengadaan dan ketersediaan obat yang dapat dinilai dari persepsi farmasi, pelaksana pengadaan dan perawat. Penelitian bertujuan untuk melihat hubungan penerapan e-katalog terhadap efisiensi pengadaan dan ketersediaan obat di RSUD Kelas B Yogyakarta. Penelitian merupakan penelitian deskriptif analitik dengan desain survei cross sectional. Data diambil secara kuantitatif dengan menggunakan kuesioner dengan responden farmasi, pelaksana pengadaan dan perawat. Metode sampling untuk responden perawat sebanyak 120 responden sedangkan responden farmasi dan pelaksana pengadaan dengan populasi sebanyak 21 responden. Data dianalisis menggunakan uji regresi linear untuk melihat hubungan penerapan e-katalog dengan efisiensi pengadaan dan ketersediaan obat.Pengaruh e-purchasing terhadap efisiensi pengadaan pada responden farmasi dan pelaksana pengadaan nilai signifikansi (p) untuk indikator persiapan, pelaksanaan dan manfaat kendala 0,001, 0,024, 0,007 sedangkan manual-purchasing nilai signifikan untuk indikator pelaksanaan 0,014, dengan koefisien korelasi (r) indikator persiapan e-purchasing sebesar 0,690, menunjukkan hubungan antara persiapan e-purchasing dengan efisiensi sangat kuat, sedangkan untuk responden perawat pengaruh penerapan e-katalog baik secara e-purchasing maupun manual-purchasing memiliki hubungan terhadap ketersediaan obat nilai signifikansi (p) 0,000, dan nilai koefisien korelasi (r) 0,765 yang menunjukkan hubungan yang kuat antara penerapan e-purchasing dan manual-purchasing dengan ketersediaan obat. Penerapan e-katalog baik secara e-purchasing dan manual-purchasing meliputi indikator persiapan, pelaksanaan, dan manfaat kendala memiliki hubungan yang signifikan dengan efisiensi pengadaan dan ketersediaan obat di RSUD Kelas B di Yogyakarta. Kata kunci: e-katalog, e-purchasing,manual-purchasing, efisiensi pengadaan, ketersediaan obat","PeriodicalId":125871,"journal":{"name":"Journal of Management and Pharmacy Practice","volume":"103 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2015-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"117291267","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"PENGEMBANGAN MODEL SISTEM INFORMASI MANAJEMEN SKRINING RESEP PASIEN RAWAT JALAN DI PUSKESMAS WILAYAH KOTA YOGYAKARTA","authors":"Abdul Khodir Jaelani, S. Sampurno, T. Andayani","doi":"10.22146/JMPF.230","DOIUrl":"https://doi.org/10.22146/JMPF.230","url":null,"abstract":"Skrining peresepan pasien berbasis teknologi informasi sangat dibutuhkan sekarang ini. Penggunaan teknologi dalam pelayanan resep dapat meningkatkan kinerja tenaga kefarmasian di instalasi rawat jalan dalam melakukan skrining resep pasien. Tujuan dari penelitian ini untuk menganalisis kebutuhan sistem informasi manajemen skrining resep dan membuat model desain sistem informasi manajemen skrining resep sesuai dengan kebutuhan puskesmas wilayah kota Yogyakarta. Pengembangan sistem dalam penelitian ini menggunakan metode prototipe dimulai dari analisis kebutuhan dan desain sistem. Pengambilan data analisis kebutuhan sistem dilakukan secara retrospektif (data resep bulan Mei 2015) dan prospektif (wawancara dengan kerangka PIECES (performance, information, economic, control, efficiency dan service)), setelah mendapatkan analisis kebutuhan sistem selanjutnya pembuatan desain sistem dengan menggunakan diagram konteks, data flow diagram (DFD) dan entity relationship data (ERD). Kriteria sampel dalam penelitian ini adalah resep pasien BPJS rawat jalan dan petugas farmasi yang bertanggung jawab di instalasi farmasi rawat jalan di puskesmas wilayah kota Yogyakarta. Penelitian ini dianalisis secara deskriptif kualitasif. Berdasarkan hasil analisis kebutuhan sistem, skrining klinis merupakan skrining yang paling tinggi menimbulkan error. Sedangkan hasil studi kelayakan berdasarkan kerangka PIECES (Performance, Information, Economic, Control, Efficiency, dan Service) dengan adanya sistem informasi skrining resep ini dapat membantu tenaga farmasi dalam melakukan skrining resep dan meningkatkan waktu proses pelayanan resep sehingga sistem ini layak untuk dikembangkan. Berdasarkan desain sistem, desain input dan desain output, desain sistem informasi manajemen skrining resep pasien rawat jalan ini memenuhi kriteria sehingga siap untuk diimplentasikan ke dalam sistem. Kata kunci: skrining resep, desain sistem, puskesmas","PeriodicalId":125871,"journal":{"name":"Journal of Management and Pharmacy Practice","volume":"49 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2015-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125482861","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"KEPUASAN PASIEN DIABETES MELITUS RUJUK BALIK PESERTA BPJS KESEHATAN TERHADAP PELAYANAN KEFARMASIAN DI KLINIK DAN APOTEK KOTA YOGYAKARTA","authors":"S. Hilda, Achmad Fudholi, D. A. Puspandari","doi":"10.22146/jmpf.155","DOIUrl":"https://doi.org/10.22146/jmpf.155","url":null,"abstract":"Pelayanan program rujuk balik merupakan pelayanan kesehatan yang diberikan kepada peserta BPJS Kesehatan penderita penyakit kronis diantaranya penyakit diabetes melitus yang sudah stabil/terkontrol, namun masih memerlukan asuhan keperawatan dan pengobatan dalam jangka panjang yang diberikan di fasilitas kesehatan tingkat pertama.Kepuasan pasien akan mempengaruhi keberlangsungan program-program dalam sistem JKN. Faktor-faktor yang berhubungan dengan kepuasan antara lain pelayanan kefarmasian dan karakteristik pasien. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan pelayanan kefarmasian dan karakteristik pasien terhadap kepuasan pasien rujuk balik diabetes melitus peserta BPJS Kesehatan di klinik dan apotek Kota Yogyakarta. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik dengan desain survey cross sectional. Data diambil secara kuantitatif dengan menggunakan kuisioner dan dilengkapi dengan data kualitatif melalui wawancara untuk memperdalam temuan di lapangan. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling untuk klinik dan apotek rujuk balik danjumlah sampel sebanyak 100 responden. Data dianalisis menggunakan uji Chi-square untuk melihat hubungan karakteristik pasien dengan kepuasan dan regresi linear untuk melihat hubungan pelayanan kefarmasian dengan kepuasan. Pelayanan kefarmasian yaitu kemudahan akses, ketersediaan obat, dan hubungan pasien dengan apoteker memiliki hubungan yang signifikan terhadap kepuasan pasien dengan nilai signifikansi (p) berturut-turut: 0,031; 0,027; dan 0,003. Karakteristik pasien yang memiliki hubungan yang signifikan terhadap kepuasan pasien adalah pekerjaan (p=0,015). Kesimpulan dari penelitian ini adalah pelayanan kefarmasian meliputi kemudahan akses,ketersediaan obat, dan hubungan pasien dengan apoteker, dan karakteristik pasien yaitu pekerjaan, memiliki hubungan yang signifikan dengan kepuasan pasien rujuk balik diabetes diabetes melitus peserta BPJS Kesehatan di klinik dan apotek Kota Yogyakarta. Kata kunci: kepuasan pasien, diabetes melitus, klinik dan apotek program rujuk balik, BPJS Kesehatan","PeriodicalId":125871,"journal":{"name":"Journal of Management and Pharmacy Practice","volume":"120 3 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2015-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122690223","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"ANALISIS PERSEPSI DAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERSEPSI TERHADAP PENERAPAN SISTEM PEMBIAYAAN JKN PADA FASILITAS KESEHATAN PENUNJANG DI D. I. YOGYAKARTA.","authors":"Atika Dalili Akhmad, S. Satibi, D. A. Puspandari","doi":"10.22146/jmpf.219","DOIUrl":"https://doi.org/10.22146/jmpf.219","url":null,"abstract":"Perubahan model pembayaran dari model fee for service menjadi kapitasi dan sistem pembayaran langsung di fasilitas kesehatan penunjang masih menimbulkan masalah mutu pelayanan. Akibatnya masyarakat masih ragu dengan mutu pelayanan yang diberikan. Penelitian ini bertujuan untuk melihat sistem pembayaran JKN dilihat dari sudut pandang pasien di Apotek Program Rujuk Balik (PRB), apotek jejaring, dan apotek klinik pratama. Metode penelitian ini adalah deskriptif analitik dengan desain survey cross sectional. Data diambil secara kuantitatif menggunakan kuesioner dan data kualitatif melalui wawancara. Kuesioner yang terdiri dari indikator kualitas, jumlah, ketersediaan, dan pembayaran obat diberikan kepada 205 pasien rawat jalan bulan Agustus sampai September 2015 di 18 spotek di D.I Yogyakarta. Data dianalisis menggunakan uji statistik terkomputerisasi untuk mengetahui perbedaan persepsi pasien dan mengetahui hubungan sosio-demografi serta jenis kepesertaan terhadap persepsi pasien. Hasil analisis didapatkan bahwa terdapat perbedaan persepsi pasien pada indikator kualitas (p = 0,000) dan indikator ketersediaan (p = 0,000), namun tidak terdapat perbedaan persepsi pasien pada indikator jumlah (p= 0,667) dan indikator pembayaran (p = 0,057). Terdapat pengaruh karateristik pasien terhadap persepsi pasien berdasarkan jenis apotek ( p = 0,006) dan usia (p = 0,019), namun tidak terdapat pengaruh sosio-demografi pasien: jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, dan penghasilan perbulan terhadap persepsi, dengan nilai p berturut-turut sebagai berikut: 0,937; 0,233; 0,605; 0,945, begitu juga dengan jenis kepesertaan pasien (p = 0,050) yang tidak berpengaruh terhadap persepsi. Kata kunci: sistem pembiayaan, pelayanan, persepsi, pasien","PeriodicalId":125871,"journal":{"name":"Journal of Management and Pharmacy Practice","volume":"25 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2015-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"134121640","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"ANALISIS PERSEPSI APOTEKER DAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA TERHADAP PENERAPAN SISTEM PEMBAYARAN DI ERA JAMINAN KESEHATAN NASIONAL PADA APOTEK DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA","authors":"Novita Kaswindiarti, S. Satibi, D. A. Puspandari","doi":"10.22146/JMPF.221","DOIUrl":"https://doi.org/10.22146/JMPF.221","url":null,"abstract":"BPJS kesehatan sebagai pelaksana sistem Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dalam memenuhi pelayanan kesehatan pada peserta, melakukan kerjasama dengan Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) seperti klinik pratama dan dokter keluarga serta fasilitas penunjuang seperti Apotek Rujuk Balik (PRB) untuk memberikan pelayanan obat. klinik pratama harus memiliki Apoteker atau melakukan kerjasama untuk melakukan pelayanan kefarmasian (apotek klinik). Dokter keluarga harus memiliki jejaring dengan apotek (apotek jejaring). Pada ketiga jenis Apotek ini terdapat perbedaan mekanisme sistem pembayaran. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh karakteristik apoteker, dan jenis tempat praktek apoteker terhadap persepsi apoteker, serta untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan persepsi apoteker pada apotek PRB, apotek klinik pratama dan Apotek jejaring tentang pelaksanaan sistem pembayaran (kapitasi atau pembayaran langsung) di era JKN. Penelitian ini dilakukan di Daerah Istimewa Yogyakarta dengan desain observasi cross sectional, dengan menggunakan keseluruhan populasi apoteker yang bersedia mengisi kuisioner, yaitu sebanyak 48 responden dari apotek program rujuk balik, apotek klinik pratama dan apotek jejaring. Persepsi tentang sistem pembayaran di bagi menjadi 4 indikator yaitu indikator profit, klaim biaya, perjanjian kerjasama, dan pelayanan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis tempat praktek berpengaruh signifikan pada persepsi indikator profit dengan nilai sig 0,025 dan pada indikator pelayanan (sig 0,007). Tingkat pendidikan berpengaruh signifikan terhadap persepsi indikator klaim biaya (nilai sig 0,038). Usia dan lama praktek berpengaruh signifikan terhadap persepsi indikator perjanjian kerjasama (sig 0,042 dan 0,043). Perbedaan persepsi apoteker untuk indikator profit terjadi antara apoteker PRB, klinik pratama dan jejaring (p=0,003). Perbedaan persepsi apoteker untuk indikator pelayanan menunjukkan adanya perbedaan persepsi apoteker PRB, klinik pratama dan jejaring (p=0,001). Untuk Indikator klaim biaya dan perjanjian kerjasama tidak terdapat perbedaan persepsi antara apoteker di Apotek PRB dan Apotek jejaring. Kata kunci: persepsi, apoteker, sistem pembayaran, kapitasi, JKN","PeriodicalId":125871,"journal":{"name":"Journal of Management and Pharmacy Practice","volume":"282 3 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2015-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127466906","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Avianti Eka Dewi Aditya Purwaningsih, Fita Rahmawati, Djoko Wahyono
{"title":"EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PADA PASIEN PEDIATRI RAWAT INAP","authors":"Avianti Eka Dewi Aditya Purwaningsih, Fita Rahmawati, Djoko Wahyono","doi":"10.22146/JMPF.211","DOIUrl":"https://doi.org/10.22146/JMPF.211","url":null,"abstract":"Meluasnya penggunaan antibiotik yang tidak tepat merupakan isu besar dalam kesehatan masyarakat dan keamanan pasien. Masalah utama pemakaian antibiotik pada anak adalah penentuan jenis antibiotik, dosis, interval, dan rute pemberian. Penelitian bertujuan untuk mengetahui persentase antibiotik yang rasional (kategori 0) dan apa saja jenis ketidakrasionalan (kategori II-V), serta untuk mengetahui hubungan rasionalitas penggunaan antibiotik dengan luaran terapi yang di capai. Penelitian merupakan penelitian observasional menggunakan metode cohort. Pengambilan data pada penelitian dilakukan secara retrospektif dan prospektif selama periode November 2014 sampai Februari 2015. Sampel penelitian adalah pasien pediatri di bangsal rawat inap Rumah Sakit Islam Sultan Agung Semarang, yang memenuhi kriteria inklusi. Evaluasi rasionalitas antibiotik menggunakan metode Van der Meer dan Gyssens kemudian dianalisis secara deskriptif. Hubungan antara rasionalitas antibiotik dengan luaran terapi dianalisis menggunakan Chi-square dengan taraf kepercayaan 95%. Hasil evaluasi terhadap penggunaan antibiotik pada 385 regimen menunjukkan 23,9% penggunaan antibiotik rasional. Jenis ketidakrasionalan, yaitu kategori V (8,6%); kategori IV A (22,3%); kategori IV C (20%); kategori IV D (1,6%); kategori II A (44,4%); kategori IV B (37,7%). Hasil analisis hubungan rasionalitas dengan luaran terapi menunjukkan tidak ada hubungan antara rasionalitas penggunaan antibiotik dengan luaran terapi (p>0,05). Kata kunci: antibiotik, pediatri, rasionalitas, Gyssens","PeriodicalId":125871,"journal":{"name":"Journal of Management and Pharmacy Practice","volume":"12 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2015-09-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125692654","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Nurul Mardiati, S. Sampurno, Chairun Wiedyaningsih
{"title":"PERSEPSI PASIEN RAWAT JALAN TERHADAP KUALITAS OBAT GENERIK","authors":"Nurul Mardiati, S. Sampurno, Chairun Wiedyaningsih","doi":"10.22146/jmpf.208","DOIUrl":"https://doi.org/10.22146/jmpf.208","url":null,"abstract":"Upaya peningkatan penggunaan obat generik sebenarnya sudah dilakukan pemerintah jauh sebelum pemberlakuan skema Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Akan tetapi, persepsi pasien terhadap obat generik di masa penerapan JKN ini dinilai oleh banyak pengamat masih buruk. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui persepsi pasien terhadap kualitas obat generik ditinjau dari dimensi safety, efficacy, dan acceptability serta mengidentifikasi pengaruh karakteristik pasien dengan persepsi pasien. Rancangan penelitian adalah penelitian deskriptif-analitik dengan pendekatan kuantitatif, desain survei cross sectional. Jumlah sampel sebanyak 150 responden. Penelitian dilakukan di RS PKU Muhammadiyah 1, Yogyakarta, Indonesia. Alat penelitian yang digunakan adalah kuesioner. Analisis data meliputi analisis deskriptif, analisis bivariat (uji Chi-square dengan alternatif yaitu uji Kolmogorov-Smirnov) dan analisis multivariat regresi logistik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi pasien terhadap kualitas obat generik mayoritas tergolong baik, yaitu sebesar 113 responden (75,3%), rata-rata skor mulai dari yang terbesar berturut-turut safety (3,02), efficacy (2,75), dan acceptability (2,73). Hal ini bermakna bahwa pasien percaya dengan kualitas obat generik. Analisis bivariat menunjukkan persepsi pasien tidak dipengaruhi secara signifikan oleh usia dan jenis kelamin. Analisis multivariat menunjukkan persepsi pasien secara positif dan signifikan dipengaruhi tingkat pendidikan dan status kepemilikan asuransi kesehatan, namun tidak signifikan dipengaruhi tingkat penghasilan per bulan. Kata kunci: persepsi pasien, kualitas, obat generik","PeriodicalId":125871,"journal":{"name":"Journal of Management and Pharmacy Practice","volume":"34 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2015-09-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129389285","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"HUBUNGAN KOMPLIKASI DIABETES MELITUS TERHADAP BIAYA TERAPI","authors":"A. Amalia, T. Andayani, E. Yuniarti","doi":"10.22146/jmpf.227","DOIUrl":"https://doi.org/10.22146/jmpf.227","url":null,"abstract":"Diabetes melitus (DM) merupakan salah satu penyakit kronis yang prevalensinya meningkat terus. Komplikasi DM merupakan salah satu faktor yang bisa menaikkan biaya. Penelitian bertujuan mengetahui komponen biaya yang paling berpengaruh pada biaya DM, mengetahui jenis komplikasi yang menimbulkan biaya paling besar, dan mengetahui adakah perbedaan signifikan biaya rata-rata per episode perawatan antara biaya terapi DM tanpa dan dengan komplikasi. Jenis penelitian adalah analisis non eksperimental dengan rancangan cross sectional study. Data diambil dari rekam medik pasien dan bagian keuangan rumah sakit secara retrospektif. Kriteria inklusi adalah pasien dengan diagnosis utama DM dengan/tanpa komplikasi baik rawat jalan maupun inap di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta periode Januari sampai Juni 2014. Biaya yang dihitung adalah biaya medis langsung (perspektif rumah sakit). Analisis deskriptif digunakan untuk mengetahui distribusi karakteristik subjek penelitian dan alokasi biaya. Uji korelasi bivariate untuk mengetahui hubungan komponen biaya dan biaya terapi DM. Uji T dua sampel independen untuk uji perbedaan biaya rata-rata DM tanpa komplikasi dan dengan komplikasi untuk data terdistribusi normal, sedangkan apabila data tidak terdistribusi normal digunakan uji Mann-Whitney. Hasil penelitian menunjukkan bahwa total biaya pasien DM Rp 816.967.440,00 (55,58% rawat inap dan 44,42% rawat jalan). Komponen biaya yang paling berpengaruh adalah biaya obat, kecuali pada rawat inap DM dengan komplikasi (biaya tindakan medik). Nephropati merupakan komplikasi yang menggunakan biaya ratarata tertinggi sebesar Rp 556.940,00 ± 535.451(rawat jalan) dan retinopati sebesar Rp 9.780.350,00 ± 3.739.534 dalam satu episode rawat inap. Tidak terdapat perbedaan signifikan antara biaya rata-rata DM tanpa komplikasi dan dengan komplikasi, kecuali pada biaya terapi pasien rawat inap kelas III. Kata kunci: komplikasi, diabetes melitus, komponen biaya","PeriodicalId":125871,"journal":{"name":"Journal of Management and Pharmacy Practice","volume":"176 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2015-09-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131675085","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}