{"title":"Analisis Pesan Dakwah dalam Novel Religi","authors":"Rina Rina, Erfian Syah, Adisti Kusumaningtyas","doi":"10.52593/mtq.03.1.02","DOIUrl":"https://doi.org/10.52593/mtq.03.1.02","url":null,"abstract":"Da'wah currently can no longer be done in a simple way, the da'wah actors must be able to create their da'wah messages so that the da'wah messages presented can be of interest to the object of their da'wah. Online media are da'wah media that have strong penetration capabilities and high actuality advantages in attracting the object of their da'wah. The purpose of this study was to find out how the objective reality, symbolic reality, and subjective reality of the Al Bahjah Assembly Da'wah Team in Bandung. The type of research used is qualitative research with case study methods. Data obtained through observation, interviews and documentation. The data analysis was carried out by categorizing and reducing data, the data was grouped in the form of narratives, data interpretation, conclusion drawing and verification of the results of data analysis. The conclusions of this study are 1) The objective reality of Al Bahjah's da'wah team is based on the construction of objective reality in accordance with the facts and da'wah messages presented using online media and is based on breakthroughs by cadre of da'i who have multi-skill abilities in both technology and economics. 2) The symbolic reality of Al Bahjah's da'wah team is based on indicators of the creation of da'wah messages. 3) The subjective reality of Al Bahjah's da'wah team lies in the da'wah method through the formulation of the development of online media. The preparation of da'wah planning is carried out systematically, starting from mapping the situation, mapping the object of da'wah and classifying the message of da'wah.","PeriodicalId":119477,"journal":{"name":"Muttaqien; Indonesian Journal of Multidiciplinary Islamic Studies","volume":"18 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-01-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"134326379","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Afif Ridho Pramudya, Muslimatun Kholifah Anta, Hana Taqiyya, M. R. Effendi
{"title":"Religious Spirituality in a Time of Pandemic; Strategies for Strengthening Diversity in FIS UNJ Students","authors":"Afif Ridho Pramudya, Muslimatun Kholifah Anta, Hana Taqiyya, M. R. Effendi","doi":"10.52593/mtq.02.2.02","DOIUrl":"https://doi.org/10.52593/mtq.02.2.02","url":null,"abstract":"Melandanya virus Covid-19 ke berbagai penjuru dunia tak terkecuali Indonesia membuat berbagai gerak dan aktivitas menjadi terbatas, termasuk beribadah, MUI berijtihad dengan mengeluarkan fatwa tentang pelaksanaan ibadah di masa pandemi Covid-19 ini. Namun, hal tersebut menuai pro dan kontra. Fenomena inilah yang menjadi objek kajian tulisan ini. Penelitian ini bermaksud menguraikan sikap keberagamaan mahasiswa muslim FIS UNJ di tengah wabah corona virus desease 2019 (COVID-19). Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif Metode penelitian yang digunakan adalah metode survei. yang digunakan untuk mencari keterangan atas aspek-aspek dan argumentasi sebab akibat serta analisis studi kasus yang ada. Konflik internal umat Islam dalam saat ini, didasarkan kepada kesalahpahaman dalam memahami fatwa MUI No. 14 tahun 2020. Sebenarnya, sangatlah jelas bahwa MUI tidak semena-mena dan tidak memukul rata, dalam artian MUI tidak melarang dan meniadakan, hanya saja mengganti shalat berjama’ah di masjid dengan shalat munfarid di rumah masing-masing. Dari hasil survei kepada mahasiswa FIS UNJ disimpulkan bahwa mereka tidak mengalami kesulitan ibadah selama pandemi dan dominan dari mahasiswa FIS UNJ setuju dengan fatwa MUI meski terdapat beberapa saran terhadap fatwa tersebut.","PeriodicalId":119477,"journal":{"name":"Muttaqien; Indonesian Journal of Multidiciplinary Islamic Studies","volume":"287 1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-07-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131570063","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Jejak Langkah Pengadilan Agama Purwakarta","authors":"Sofia Gussevi, Melinda Maulani, Nur Aeni Muhfi","doi":"10.52593/mtq.02.2.03","DOIUrl":"https://doi.org/10.52593/mtq.02.2.03","url":null,"abstract":"Penelitian ini dilatarbelakangi dari keprihatinan penulis terhadap minimnya referensi yang digunakan dalam mengampu mata kuliah Peradila Agama di Indonesia. Penelitian ini merupakan pengimplementasian salah satu model yang digunakan dalam Pengkajian Peradilan Agama Islam di Indonesia. Model Pengkajian Peradilan Agama Islam di Indonesia yang dimaksud adalah Model Pengkajian Sosio Historis.","PeriodicalId":119477,"journal":{"name":"Muttaqien; Indonesian Journal of Multidiciplinary Islamic Studies","volume":"41 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-07-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130768626","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Pengaruh Pelayanan Terhadap Kepuasan Pelanggan Pada Angkringan Abah Agus Karawang","authors":"Moch. Agus, Rian Permana Suryadipraja, Rohma Septiawati, Arman Paramansyah","doi":"10.52593/mtq.02.2.05","DOIUrl":"https://doi.org/10.52593/mtq.02.2.05","url":null,"abstract":"Penelitian ini akan membahas mengenai proses pelayanan Angkringan terhadap Kepuasan para pelanggan. Sejalan dengan masalah tersebut penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan Penelitian Kualitatif dengan metode deskriptif analisis, yaitu penelitian dengan memusatkan perhatian pada aspek-aspek tertentu dan menunjukan adanya hubungan antara berbagai variable, kemudian mengadakan deskripsi untuk memberikan gambaran yang jelas. Berdasarkan hasil analisa pada Angkringan Abah Agus Karawang, maka dapat disimpulkan nilai Koefisien korelasi antara kedua variabel X dan variabel Y dimana dihasilkan nilai r = 0,51 terdapat hubungan yang cukup kuat, dan didasarkan dari Koefisien regresi Y = 31,16 + 7,5 X, artinya jika nilai X bertambah maka nilai Y akan semakin besar. Hal ini telah dibuktikan melalui uji F, dimana hasil uji F memperlihatkan bahwa F-hitung >F-tabel yang dalam penelitian ini telah terbukti dan dapat diterima. Dan kepuasan pelanggan, berpengaruh positif dan signifikan berarti kedua variable dalam penelitian ini tidak adanya variabel yang lebih dominan sehingga dinyatakan tidak terbukti dan tidak dapat diterima. Berdasarkan temuan tersebut maka Angkringan Abah Agus karawang di sarankan perlunya peningkatan mutu pelayanan yang diberikan sebagai rangsangan untuk meningkatkan kepuasan pelanggan angkringan dan untuk mendapatkan kepuasan pelanggan yang diharapkan juga Perlu adanya proses penilaian yang berkala atas pelayanan yang diberikan sebagai tolak ukur kepuasan yang tepat bagi pelanggan.","PeriodicalId":119477,"journal":{"name":"Muttaqien; Indonesian Journal of Multidiciplinary Islamic Studies","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-07-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131059974","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Wildan Solihin, A. Husna, Nurul Fauziah, Saepul Mukti
{"title":"Peran Agama dalam Pembentukan Perilaku Anti-Korupsi","authors":"Wildan Solihin, A. Husna, Nurul Fauziah, Saepul Mukti","doi":"10.52593/mtq.02.2.04","DOIUrl":"https://doi.org/10.52593/mtq.02.2.04","url":null,"abstract":"Adanya potensi fitrah beragama yang terdapat pada manusia tersebut dapat pula dianalisis dari istilah insan yang digunakan AlQuran untuk menunjukan manusia. Mengacu kepada informasi yang diberikan AlQuran. Maka dengan demikian manusia memerlukan agama dalam setiap sendi kehidupanya. Dalam hal apapun itu manusia sangat membutuhkan peran agama karena dalam wujudnya agama muncul dan lahir sebagai jalan dan pengayom umat mausia dalam menjalani kehidupanya sebagai insan. Dengan adanya agama inilah manusia akan menjadi pribadi yang berbudi pekerti yang baik karena manusia akan sadar bahwa agama menjadikanya lebih dekat dengan Tuhanya. Dewasa ini sering kita temui sebuah permasalahan pada individu masyarakat di lembaga kenegaraan ataupun lainya praktik korupsi yang telah mengakar dan turun temurun dan sudah menjadi hal yang biasa baik bagi si pelaku praktik korupsi maupun orang orang sekitar. Maka dari itu penulis mencoba member pembahasan mengenai peran agama dalam pembentukan perilaku anti-korupsi. Dalam artikel ini akan dimuat pembahasan seputar peran agama dalam pembentukan perilaku anti-korupsi dengan menggunakan metode kualitatif berdasarkan beberapa fakta dari beberapa sumber yang saya gunakan. Tujuan dari penulisan ini adalah upaya penyadaran masyarakat tentang bagaimana mengartikan agama sebagai peran dalam pembentukan perilaku anti-korupsi juga memahami nilai nilai anti-korupsi dalam agama. Dalam penulisan artikel ini saya mengambil beberapa teori diantaranya, teori solidaritas oleh Emile Durkheim Teori ini memandang bahwa watak manusia sebenarnya bersifat pasif dan dikendalikan oleh masyarakatnya. Emile Durkheim berpandangan bahwa individu secara moral adalah netral dan masyarakatlah yang menciptakan kepribadiannya. Dalam masyarakat yang sistem budaya dan lembaganya korup akan membentuk individu yang korup seberapa besar pun kesalehan individu.","PeriodicalId":119477,"journal":{"name":"Muttaqien; Indonesian Journal of Multidiciplinary Islamic Studies","volume":"83 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-07-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130692309","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Peran Media Dalam Pengembangan Dakwah Islam","authors":"Mita Purnamasari, Arief Mulyawan Thoriq","doi":"10.52593/mtq.02.2.01","DOIUrl":"https://doi.org/10.52593/mtq.02.2.01","url":null,"abstract":"Seiring dengan perkembangan zaman, pola dakwah mengalami pergeseran. Dibandingkan dengan lisan, dakwah melalui tulisan menjadi lebih urgen dan efektif dilakukan yakni berdakwah melalui media sosial dengan internet dan tulisan-tulisan yang mengandung pesan dakwah. Keunggulan dari dakwah dengan model ini tidak menjadikan materi dakwah akan hilang meskipun sang dai, atau penulisnya sudah wafat seperti ungkapan Rasulullah saw , “Sesungguhnya tinta para ulama adalah lebih baik dari darahnya para syuhada”. Tujuan penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh media dalam pengembangan Dakwah Islam. Metode penelitian ini menggunakan metode kualitatif yang bersumber dari data lapangan yang real. Allah SWT berfirman dalam QS. Saba' : 28 “dan kami tidak mengutus kamu melainkan kepada umat manusia seluruhnya sebagai pembawa berita gembira dan sebagai pemberi peringatan, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui \", sudah jelas bahwa Allah SWT mewajibkan berdakwah kepada sesame umat manusia yang lainnya. Hasil analisa dalam tulisan ini menyatakan bahwa media massa sebagai saluran dakwah mempunyai implikasi positif sebagai saluran dakwah. Hal ini menunjukan bahwa betapa penting nya peran media dalam berdakwah kepada umat manusia lainnya. ","PeriodicalId":119477,"journal":{"name":"Muttaqien; Indonesian Journal of Multidiciplinary Islamic Studies","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-07-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"120972343","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Strategi Dakwah di Era New Normal","authors":"Ach. Baidowi, Mohammad Salehudin","doi":"10.52593/MTQ.02.1.04","DOIUrl":"https://doi.org/10.52593/MTQ.02.1.04","url":null,"abstract":"Pandemi Covid-19 mengharuskan seorang da’i untuk lebih kreatif dalam membuat strategi dakwah agar dapat digunakan dengan baik di era new normal. Startegi dakwah adalah cara yang digunakan oleh da’i untuk menyiarkan kebenaran kepada seluruh lapisan masyarakat. Proses pembuatan strategi dakwah dilakukan melalui beberapa tahap, pertama analisis lingkungan dengan menganalisis lingkungan internal yaitu analisis sumber daya internal pendukung proses dakwah dan menganalisis lingkungan eksternal yaitu analisis terhadap masalah yang terjadi di lingkungan eksternal dakwah, kedua perumusan strategi yaitu merumuskan berbagai pilihan strategi dakwah, ketiga pemilihan strategi yaitu penetapan strategi yang akan digunakan untuk berdakwah, keempat pelaksanaan strategi yaitu menggunakan startegi dakwah yang telah dipilih, kelima evaluasi strategi yaitu kegiatan menilai strategi yang telah digunakan. Strategi dakwah di era new normal dapat dilakukan dengan cara pertama pendekatan kekeluargaan (Fardhiyah) yaitu kegiatan dakwah yang dilakukan kepada anggota keluarga (mematuhi protokol kesehatan). Kedua strategi tatap muka yang dilakukan dengan dua pendekatan yaitu tatap muka skala kecil yaitu kegiatan dakwah yang dilakukan pada jumlah mad’u yang sedikit (mematuhi protokol kesehatan) dan tatap muka skala besar yaitu kegiatan dakwah yang dilakukan pada jumlah mad’u yang relatif banyak (tidak dianjurkan di era new normal). Ketiga strategi memanfaatkan media sosial yaitu kegiatan dakwah yang dilakukan untuk menghindari kontak langsung dengan mad’u dan menggunakan media sosial seperti whatsapp, Instagram, zoom, dan lain sebagainya sebagai sarana utama untuk melakukan dakwah.","PeriodicalId":119477,"journal":{"name":"Muttaqien; Indonesian Journal of Multidiciplinary Islamic Studies","volume":"4 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-01-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121344517","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Strategi Komunikasi dan Dakwah Pada Kalangan Milenial di Era Modernisasi","authors":"Retna Dwi Estuningtyas","doi":"10.52593/MTQ.02.1.05","DOIUrl":"https://doi.org/10.52593/MTQ.02.1.05","url":null,"abstract":"Perkembangan dakwah di masa modern ini sangat pesat, mengalami banyak perubahan terutama dalam berstrategi. Komunikasi dan dakwah adalah dua bidang yang tidak bisa dipisahkan satu dengan lainnya. Keberhasilan gerakan dakwah sangat ditentukan oleh kompetensi seorang da’i. Membahas komunikasi dan dakwah kepada kaum milenial ini tentu sesuatu yang menarik, di mana diketahi bahawa kaum milenial adalah kaum yang senantiasa melibatkan kegiatan komunikasi dengan dunia cyber atau mereka lebih familiar terhadap media social dan apapun yang berbau teknologi untuk informasi. Penggunaan metode yang tepat guna dengan memanfatkan media social tentu harus memperhatikan banyak hal, diantaranya adalah Bahasa media dan jenis media social itu sendiri. Dengan demikian dakwah di kalangan milenial ini dapat mencapai hasil yang diharapkan.","PeriodicalId":119477,"journal":{"name":"Muttaqien; Indonesian Journal of Multidiciplinary Islamic Studies","volume":"135 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-01-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123594710","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}