Neo TeknikaPub Date : 2018-12-01DOI: 10.37760/neoteknika.v4i2.1224
P. Hariyono, Veronika Dewi Aryati
{"title":"RELASI MANUSIA DAN ALAM","authors":"P. Hariyono, Veronika Dewi Aryati","doi":"10.37760/neoteknika.v4i2.1224","DOIUrl":"https://doi.org/10.37760/neoteknika.v4i2.1224","url":null,"abstract":"Ilmu lingkungan pada dasarnya mempelajari hubungan antara manusia dengan unsur-unsur di permukaan bumi. Manusia hidup tidak jauh dengan lingkungannya, bahkan erat dengan lingkungannya, seperti mata uang dengan dua sisinya; baik itu terjadi pada zaman kuno, industri, maupun modern. Sekalipun alam merupakan bagian yang erat dengan manusia, namun sekelompok manusia yang satu dengan yang lain memiliki perbedaan dalam melakukan relasi dengan alam. Perbedaan relasi ini secara tidak disadari disebabkan oleh perbedaan sudut pandang manusia dalam berpikir terhadap obyek ataupun lingkungannya. Sudut pandang ini dipengaruhi oleh tiga alam pemikiran manusia, yaitu alam berpikir mitis, ontologis, dan fungsional. Alam pemikiran manusia akan memberikan garis besar yang mendasar tentang alam sejak jaman kuno hingga modern. Alam pemikiran manusia akan menunjukkan bagaimana manusia berelasi dengan alam; sehingga secara garis besar manusia memiliki sikap relasi: 1) tunduk pada alam, 2) menaklukkan alam, dan 3) melakukan keseimbangan dengan alam. Kata kunci: alam pemikiran manusia, tunduk pada alam, menaklukkan alam, keseimbangan alam.","PeriodicalId":107838,"journal":{"name":"Neo Teknika","volume":"8 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-12-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115354567","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Neo TeknikaPub Date : 2018-12-01DOI: 10.37760/NEOTEKNIKA.V4I2.1228
Abdul Rohman, Muhammad Rochcham
{"title":"MODEL ALGORITMA C4.5 UNTUK PREDIKSI PENYAKIT JANTUNG","authors":"Abdul Rohman, Muhammad Rochcham","doi":"10.37760/NEOTEKNIKA.V4I2.1228","DOIUrl":"https://doi.org/10.37760/NEOTEKNIKA.V4I2.1228","url":null,"abstract":"Penyakit jantung terjadi akibat adanya penyumbatan sebagian atau total dari suatu pembuluh darah. Akibatnya adanya peyumbatan, maka dengan sendirinya suplai energi kimiawi ke otot jantung akan berkurang, sehingga terjadi gangguan keseimbangan antara suplai dan kebutuhan. Dalam penelitian ini dilakukan prediksi penyakit jantung menggunakan algoritma C4.5 dan terbentuk model algoritma. Dari hasil pengujian dengan mengukur metode C4.5 menggunakan, confusion matrix, dan curve ROC, diketahui bahwa algoritma C4.5 menghasilkan nilai akurasi 86,59 %, nilai AUC yang diperoleh 0.957 dan masuk kategori kelompok klasifikasi yang sangat baik. Kata Kunci: Algoritma, C4.5, Jantung","PeriodicalId":107838,"journal":{"name":"Neo Teknika","volume":"58 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-12-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121946122","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Neo TeknikaPub Date : 2018-12-01DOI: 10.37760/neoteknika.v4i2.1225
A. Susanti, B. Setioko, Titien Woro Murtini
{"title":"FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KARAKTER KAWASAN CENTRAL BUSSINESS DISTRICT (CBD) AKIBAT PERKEMBANGAN SPRAWL Studi Kasus Kawasan Segitiga Pandanaran, Pemuda, Gajahmada Kota Semarang","authors":"A. Susanti, B. Setioko, Titien Woro Murtini","doi":"10.37760/neoteknika.v4i2.1225","DOIUrl":"https://doi.org/10.37760/neoteknika.v4i2.1225","url":null,"abstract":"Di kawasan Central Business District (CBD) Pandanaran, Pemuda, Gajahmada Kota Semarang telah berdiri bangunan hotel, bank, rental office, mall, dan berbagai tempat hiburan. Tingginya aktivitas bisnis di kawasan tersebut mempengaruhi tata ruang kawasan serta membentuk karakter tertentu yang menunjukkan aktivitas di dalamnya. Sehingga timbul permasalahan bahwa pembangunan fisik sudah tidak lagi melihat lingkungan sekitarnya, konfigurasi bangunan dan penampilan bangunan menjadi tidak menarik, ruang terbuka hijau menjadi berkurang serta lalu lintas dan parkir yang menjadi masalah. Metode penelitian yang digunakan adalah dengan pendekatan postpositivistik rasionalistik. Metode penelitian dengan analisa faktor menggunakan software SPSS, dan disimpulkan dengan metode deskriptif kualitatif. Metode penelitian dengan tetap menggunakan paradigma kuantitatif dan metodologi kuantitatif statistik : empirik analitik, tetapi membuat grand concept agar data empirik tersebut dapat dimaknai dalam cakupannya yang lebih luas. Berdasarkan hasil penelitian, diketahui faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kawasan CBD yaitu Figure Ground Urban solid, Leapfrog Development, Linkage Visual, Figure Ground Urban Void, Place: estetika kota, Linkage struktural, Place, Linkage: kolektif . Adanya fenomena pertumbuhan yang melompat-lompat (Leapfrog Development) dalam 1 kawasan mempengaruhi linkage visualnya, sehingga membentuk pola garis, koridor dan sumbu yang unik. Kata kunci : Karakter Kawasan, Central Business District, Sprawl, Leapfrog Development","PeriodicalId":107838,"journal":{"name":"Neo Teknika","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-12-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129089812","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Neo TeknikaPub Date : 2018-12-01DOI: 10.37760/NEOTEKNIKA.V4I2.1227
Widayat Amariansah, Anton Antonius, Soehartono Soehartono
{"title":"ADITIF SERAT KAWAT BAJA UNTUK MENAIKKAN KEKANGAN KOLOM BETON PERSEGI","authors":"Widayat Amariansah, Anton Antonius, Soehartono Soehartono","doi":"10.37760/NEOTEKNIKA.V4I2.1227","DOIUrl":"https://doi.org/10.37760/NEOTEKNIKA.V4I2.1227","url":null,"abstract":"Gempa tektonik besar berkekuatan 7 skala Richter di Lombok pada 5 dan 19 Agustus 2018 serta gempa dan tsunami Palu-Donggala berkekuatan 7,40 skala Richter pada 28 September 2018, menyebabkan kolom bangunan berpeluang mengalami deformasi yang mengakibatkan selimut beton terkelupas sehingga tinggal inti beton yang harus mempertahankan kekuatan dan daktilitasnya. Hasil penelitian Antonius dkk (2012) menyatakan bahwa penggunaan beton berserat kawat baja pada suhu tinggi dapat meningkatkan sifat daktilitas beton sehingga cocok digunakan pada daerah rawan gempa. Penelitian ini merupakan lanjutan dari riset Antonius dkk tersebut yang dilakukan terhadap benda uji beton persegi bermutu normal dan mutu tinggi baik yang mengandung serat baja ataupun tidak, pada suhu normal. Hasil pengujian divalidasi terhadap nilai peningkatan tegangan kekang betonnya saat beban puncak (K) terhadap model-model yang telah dikembangkan para peneliti sebelumnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peningkatan kekuatan dan daktilitas beton berserat baja terkekang dipengaruhi oleh : (1) kuat tekan beton (f c’), (2) ada tidaknya serat baja pada beton dan (3) jarak tulangan lateral (s). Kata kunci : Serat baja, kuat tekan, kolom persegi","PeriodicalId":107838,"journal":{"name":"Neo Teknika","volume":"34 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-12-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121585674","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Neo TeknikaPub Date : 2018-12-01DOI: 10.37760/neoteknika.v4i2.1380
Fatchur Roehman
{"title":"MODEL PENGELOLAAN BENDUNG KARET UNTUK PERTANIAN DAN PENANGGULANGAN BANJIR DI PANTAI UTARA JAWA","authors":"Fatchur Roehman","doi":"10.37760/neoteknika.v4i2.1380","DOIUrl":"https://doi.org/10.37760/neoteknika.v4i2.1380","url":null,"abstract":"Wilayah pantai utara banyak terdapat sumberdaya air, baik yang berupa air tanah, sungai, maupun laut. Tentu saja tidak mudah untuk mengolah sumberdayasumberdaya tersebut, banyak permasalahan yang harus diselesaikan dalam mengolah sumberdaya tersebut, misalnya masalah banjir dan rob di pantai utara Jawa Tengah, kekeringan saat kemarau melanda, bagaimana kita harus menyediakan air baku dan air untuk irigasi ketika kekeringan melanda, dan permasalahan lainnya. Salah satu solusi yang tepat adalah dengan membuat bendung karet. Perumusan masalah dengan m odel bendung karet isi air yang tepat harus diikuti dengan sistem stabilitas bendung dalam menahan aliran . Oleh karena itu masalah utama yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah model bendung karet isi air dalam sistem pengelolaan yang lebih mudah, kajian terhadap efektivitas hidrolik model bendung karet isi air, Maksud dan tujuan penelitian adalah menganalisa efektivitas hidrolik bendung karet dalam stabiltas menahan beban aliran , menganalisis karakteristik bendung karet sehingga didapatkan material bendung yang baik berdasarkan teknologi tepat guna, m elakukan analisis stabilitas terhadap aliran yang terjadi pada model bendung karet isi air, simulasi prototipe bendung karet isi air. Kata kunci : Bendung Karet, Model Pengelolaan, Penanggulangan Banjir","PeriodicalId":107838,"journal":{"name":"Neo Teknika","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-12-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129172350","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Neo TeknikaPub Date : 2018-06-01DOI: 10.32132/NEOTEKNIKA.V3I1.1049
Sukaryo Sukaryo, S. Subekti
{"title":"BIOETANOL DARI LIMBAH BIJI ALPOKAT DI KABUPATEN SEMARANG","authors":"Sukaryo Sukaryo, S. Subekti","doi":"10.32132/NEOTEKNIKA.V3I1.1049","DOIUrl":"https://doi.org/10.32132/NEOTEKNIKA.V3I1.1049","url":null,"abstract":"Alpukat merupakan tanaman tropis yang buahnhya sangat bergizi. Tumbuhan ini sangat cocok tumbuh di Indonesia. Namun demikian bijinya banyak di kesampingkan sehingga dianggap sebagai limbah. Padahal kandungan biji alpokat banyak bermanfaat bagi manusia, salah satu kandungan biji alpokat adalah karbohidrat. Salah satu bahan baku pembuatan bioetanol adalah bahan yang mengandung karbohidrat. Dalam hal ini biji alpokat merupakan salah satu bahan alternatif yang cocok di gunakan sebagai pembuatan bioetanol. Bioetanol merupakan senyawa alkohol yang di peroleh melalui proses fermentasi biomassa dengan bantuan mikroorganisme. Bioetanol merupakan salah satu sumber energi terbarukan yang dapat dikembangkan dan dimanfaatkan sebagai energi alternatif. Dalam proses pembuatan bioetanol dari bahan baku biji alpokat diproses dengan fermentasi. Sebagai yest menggunakan ragi (Saccharomyces cerevisia), sebagai nutrientnya adalah urea dan NPK. Variabel yang digunakan waktu fermentasi (5 hari, 7 hari, 9 hari, 11 hari dan 13 hari) dan menggunakan bahan baku basah dan kering untuk membandingkan hasil bioetanol yang di peroleh. Pada bahan basah diperoleh hasil bioetanol sebesar 3 % selama fermentasi 7 hari. Sedangkan pada bahan yang kering bioetanol yang di peroleh sebesar 4 % selama fermentasi 9 hari. Dapat disimpulkan bahwa bahan antara baku biji alpokat yang basah dan kering, bioetanol lebih banyak diperoleh dari biji alpokat kering yaitu sebesar 4 %. Dari hasil studi, biji buah alpokat dapat di gunakan sebagai bahan baku bioetanol sebagai sumber energi alternatif dan terbarukan. Kata kunci : bioetanol, biji alpokat, fermentasi","PeriodicalId":107838,"journal":{"name":"Neo Teknika","volume":"43 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-06-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132865214","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Neo TeknikaPub Date : 2018-06-01DOI: 10.37760/NEOTEKNIKA.V3I1.1048
Widi Astuti, Yustika Kusumawardani
{"title":"ANALISIS PENCEMARAN UDARA DENGAN BOX MODEL (DAYA TAMPUNG BEBAN PENCEMAR UDARA) STUDI KASUS DI KOTA TANGERANG","authors":"Widi Astuti, Yustika Kusumawardani","doi":"10.37760/NEOTEKNIKA.V3I1.1048","DOIUrl":"https://doi.org/10.37760/NEOTEKNIKA.V3I1.1048","url":null,"abstract":"Transportasi merupakan sektor yang paling berkontribusi dalam meningkatkan pencemaran udara di Kota Tangerang. Berdasarkan status lingkungan hidup Kota Tangerang Tahun 2015, terdapat 40.718 masyarakat menderita ISPA (Infeksi Saluran Pernafasan Atas). Mengingat dampak yang ditimbulkan dari pencemaran udara berpengaruh terhadap kualitas kesehatan masyarakat maupun lingkungan maka diperlukan upaya pengelolaan kualitas udara dan pengendalian pencemaran udara Kota Tangerang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas udara berdasarkan analisis daya tampung beban pencemar udara di Kota Tangerang. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara dan dokumentasi atas pencemaran udara yang terjadi di Kota Tangerang. Analisis data dilakukan dengan cara membuat proyeksi beban pencemar untuk memperkirakan beban pencemar yang masuk ke udara pada 10 tahun mendatang, kemudian data tersebut dimasukan sebagai data pemodelan dengan Box Model. Hasil proyeksi dari analisis daya tampung pencemaran udara di Kota Tangerang menunjukkan terjadinya peningkatan jumlah penduduk berdampak pada peningkatan jumlah emisi pencemar udara dari aktivitas-aktivitas tersebut. Pemantauan kualitas udara di Kota Tangerang memperliharkan bahwa kondisi kualitas udara ambien masih memenuhi baku mutu. Dari hasil analisis inventarisasi pencemar udara dan GRK, sumber pencemar yang paling berpengaruh terhadap kondisi kualitas udara di Kota Tangerang adalah dari sumber pencemar bergerak (transportasi), dan dari sumber titik. Sektor yang paling berpengaruh dari sumber titik adalah sektor industri. Sebesar 90% lebih pencemar dihasilkan oleh sektor industri untuk seluruh parameter yang dianalisis. Kata kunci : pencemaran udara, box model, daya tampung beban pencemar, Kota Tangerang","PeriodicalId":107838,"journal":{"name":"Neo Teknika","volume":"61 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-06-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130653651","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Neo TeknikaPub Date : 2018-06-01DOI: 10.37760/NEOTEKNIKA.V4I1.1063
A. A. Widhijanto, Iwan Priyoga
{"title":"SOCIAL HOUSING DI INDONESIA: KAJIAN PROSPEK MENGGUNAKAN ANALISIS MODEL SYSTEM DYNAMIC","authors":"A. A. Widhijanto, Iwan Priyoga","doi":"10.37760/NEOTEKNIKA.V4I1.1063","DOIUrl":"https://doi.org/10.37760/NEOTEKNIKA.V4I1.1063","url":null,"abstract":"Social housing adalah rumah sewa yang diselenggarakan oleh pemerintah yang diperuntukan bagi masyarakat tidak mampu secara finansial atau kondisi tertentu. Social housing memiliki 3 prinsip penyelenggaraan yaitu: dilakukan oleh pemerintah, dalam bentuk rumah sewa dan diperuntukkan bagi kelompok yang tidak/kurang mampu, termasuk hal finansial. Pemahaman penyelenggaraan di Indonesia dengan merujuk Undang-undang No. 1 tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman lebih bersifat ‘charity’ atau akan di-support oleh pemerintah melalui pembiayaan public pada pasal 21 untuk rumah “kebutuhan khusus”, antara lain: kebutuhan untuk perumahan transmigrasi, pemukiman kembali korban bencana, dan rumah sosial untuk menampung orang lansia, masyarakat miskin, yatim piatu, dan anak terlantar, serta termasuk untuk pembangunan rumah yang lokasinya terpencar dan rumah di wilayah perbatasan negara Kondisi-kondisi di atas menjadi isu generik karena menimbulkan pertanyaan tentang pembangunan perumahan. Riset ini menggunakan analisis analisis secara kritis, critical analysis/review. Proses analisis menggunakan metoda menyusun konseptual melalui pendekatan secara sistem. Metoda ini adalah metoda ‘Berpikir Sistem’ dengan memiliki keterkaitan sifat causa dan affect antara variabel satu dengan lainnya dalam kerangka berpikir sebagai sistem atau system thinking. Akhirnya, kesimpulan riset Prospek Social Housing di Indonesia merupakan prospek membangun karakter social housing dan mengembangkan kriteria dan parameter keberadaan social housing. Prospek ini memberikan pemahaman kembali bahwa social housing merupakan instrumen pembangunan (kesejahteraan) sosial melalui penyediaan perumahan sesuai dengan standar baku. Penyediaan dilakukan melalui kemitraan sebagai pengembangan sistem (delivery). Sistem yang dikembangkan untuk mengendalikan akses dan alokasi pasar perumahan, sehingga social housing diselenggarakan berdasarkan stratifikasi karakter kelompok sasaran di perkotaan/urban dalam mengembangkan produktivitas melalui akomodasi perumahan. Kata Kunci: right to housing, social welfare housing, social housing, system thinking, dan prospek.","PeriodicalId":107838,"journal":{"name":"Neo Teknika","volume":"41 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-06-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132293689","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Neo TeknikaPub Date : 2018-06-01DOI: 10.32132/NEOTEKNIKA.V4I1.1065
Arnis Rochma Harani, A. Susanti, Hermin Werdiningsih
{"title":"PENGARUH LANSEKAP TERHADAP PERKEMBANGAN PERMUKIMAN DI KAWASAN KALISARI SEMARANG","authors":"Arnis Rochma Harani, A. Susanti, Hermin Werdiningsih","doi":"10.32132/NEOTEKNIKA.V4I1.1065","DOIUrl":"https://doi.org/10.32132/NEOTEKNIKA.V4I1.1065","url":null,"abstract":"Menurut Forman & Godron (1986) lansekap adalah suatu lahan heterogen dengan luasan tertentu yang terdiri dari kumpulan ekosistem yang saling berinteraksi, kumpulan tersebut dapat ditemukan secara berulang dalam suatu wilayah dengan bentuk yang sama. Sedangkan pengertian lain menyatakan lansekap adalah penafsiran visual atas susunan tanah (wikipedia). Semarang merupakan kota yang memiliki lansekap yang sangat menarik. Wilayah kota Semarang bertansis membuat beberapa wilayah memiliki perbedaan kondisi lansekap. Ada yang berkontur tajam, ada yang pada wilayah datar dan ada yang terletak ditepi pantai. Salah satu wilayah yang berada pada posisi bertransis tajam adalah kawasan permukiman kalisari, selain itu lokasinya berada di tengah pusat kota Semarang. Sejak dahulu kala kawasan ini merupakan kawasan permukiman yang padat, semakin lama perkembangan permukiman diwilayah ini pesat. Pada kondisi lansekap yang sangat curam ini pasti memiliki pengaruh terhadap pola permukimannya, sehingga hal ini sangat menarik untuk diteliti. Metode yang akan digunakan adalah metode kualitatif deskriptif yang akan mengacu pada grand concept yang telah disusun. Teori lansekap dan permukiman menjadi acuan dalam pencarian data. Kepekaan peneliti untuk mencari data dilapangan menjadi sesuatu yang penting. Analisis terhadap temuan-temuan dilapangan diperlukan yang tajam, sehingga akan perpengaruh terhadap hasil. Dari pengaruh bentuk lansekap terhadap tata ruang permukiman yang ada didaerah Kalisari, diperoleh temuan berupa terdapat ruang bersama diantara perbedaan level lantai pada rumah tinggal masyarakat setempat, .dapat berupa teras rumah, dan ruang jemur. Sementara sirkulasi jalan merupakan tempat untuk bersosialisasi dan pusat kegiatan berada di masjid yang lokasinya ada ditengah-tengah permukiman. Keyword : Lansekap, Tata Ruang, Permukiman, Kalisari","PeriodicalId":107838,"journal":{"name":"Neo Teknika","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-06-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131856867","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Neo TeknikaPub Date : 2018-06-01DOI: 10.37760/NEOTEKNIKA.V4I1.1066
S. Soehartono
{"title":"PERENCANAAN GEDUNG PARKIR SEPEDA MOTOR 3 LANTAI DARI KONTRUKSI BETON DI UNIVERSITAS PANDANARAN","authors":"S. Soehartono","doi":"10.37760/NEOTEKNIKA.V4I1.1066","DOIUrl":"https://doi.org/10.37760/NEOTEKNIKA.V4I1.1066","url":null,"abstract":"Indonesia terletak pada daerah rawan gempa, meskipun di daerah UNPAND tidak pernah mengalami gempa. karena bangunan gedung pakir memiliki tiga lantai.untuk mengurangi resiko bencana perlu konstruksi bangunan tahan gempa. Perencanaan ini bertujuan untuk merencanakan suatu struktur bangunan gedung parkir motor 3 lantai, yang stabil, cukup kuat, mampu layan, awet dan memenuhi tujuan lainnya seperti ekonomis dan kemudahan pelaksanaan. Dalam perencanaanini akan direncanakan struktur gedung dengan struktur beton portal tak bergoyang SNI 03-2847-2012 dan SNI 1726 2012 dimana bangunan sistem rangka pemikul momen khusus dan menggunakan Strong Column and Weak Beam (kolom kuat dan balok lemah). Struktur yang direncanakan adalah gedung parkir sepeda motor. Pada struktur beton tebal pelat atap 100 mm, tebal pelat lantai 120 mm, balok anak 350 x 200 mm, balok induk 550 x 300 mm, kolom persegi 500 x 500 mm,dengan mutu beton fc 25 MPa dan fy 400 MPa.pada intinya gedung ini di rencanakan untuk membuat nyaman pengguna,jika sewaktu waktu gedung terjadi gempa. Kata kunci : Kolom kuat, Balok lemah, Universitas Pandanaran.","PeriodicalId":107838,"journal":{"name":"Neo Teknika","volume":"66 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-06-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133364262","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}