{"title":"Internalisasi Nilai-Nilai Ukhuwah Islamiyah Melalui Kegiatan Rukun Kematian Nurud Dholam di Desa Glundengan Wuluhan Kabupaten Jember","authors":"Ika Nafisatus Zuhro, Imron Fauzi","doi":"10.35719/ADABIYAH.V1I2.21","DOIUrl":"https://doi.org/10.35719/ADABIYAH.V1I2.21","url":null,"abstract":"Ukhuwah Islamiyah merupakan hubungan sesama muslim tanpa membedakan luas dan sempitnya kapasitas hubungan, mulai dari hubungan keluarga, masyarakat sampai hubungan antar bangsa. Hal ini terbukti dengan masih banyak masyarakat yang belum mengerti atau kurangnya memahami sifat sosial seperti tolong menolong, khususnya dalam hal yang berkaitan dengan kematian, da ada beberapa masyarakat yang ditinggalkan kurang mampu, sehingga belum terlaksa-nanya dengan baik kegiatan mengurus jenazah. Penelitian ini dilakukan: (1) untuk mendeskripsikan internalisasi nilai-nilai ukhuwah Islamiyah melalui kegiatan Rukun Kematian Nurud Dholam di Desa Glundengan Wuluhan, (2) untuk mendeskripsikan bentuk-bentuk kegiatan Rukun Kematian Nurud Dholam di Desa Glundengan Wuluhan, dan (3) untuk mendeskripsikan faktor pendukung dan penghambat kegiatan Rukun Kematian Nurud Dholam di Desa Glundengan Wuluhan. Metode penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif, dengan menggunakan teknik pengambilan data sampel purposive. Jenis Pendekatan menggunakan Deskriptif. Analisis data model Miles Huberman yang meliputi: pengumpulan data, kondensasi data, penyajian data, dan penarikan simpulan. Sedangkan pengecekan keabsahan data menggunakan triangulasi sumber dan teknik. Hasil penelitian ini: (1) internalisasi nilai-nilai ukhuwah Islamiyah melalui kegiatan Rukun Kematian Nurud Dholam yaitu sudah berjalan dengan baik akan tetapi kurangnya kesadaran masyarakat dalam hal keagamaan. (2) Bentuk- bentuk kegiatan Rukun Kematian Nurud Dholam adalah mengurus jenazah, membersih-kan area makam, sosialisasi, penggalian dana, dan pemeliharaan aset Rukun Kematian yaitu berbentuk pohon sengon. (3) Faktor pendukung kegiatan Rukun Kematian Nurud Dholam adalah adanya dorongan baik dari pemerintah desa maupun masyarakat, untuk saling bergotong royong. Sedangkan factor penghambat kegiatan RUKEM Nurud Dholam adalah kurangnya kesadaran masyarakat, dan sangat minimnya pemberdayaan masyarakat.\u0000Kata kunci: internalisasi nilai-nilai ukhuwah islamiyah, rukun kematian \u0000Ukhuwah Islamiyah is a relationship between Muslims without distinguishing the breadth and narrowness of the capacity of relations, ranging from family relations, community relations between nations. This is proven by the fact that there are still many people who do not understand or lack understanding of social characteristics such as helping, especially in matters relating to death, and there are some people who are left disadvantaged, so that they have not properly carried out the care of the corpse. From this research was carried out to describe the internalization of the values of Ukhuwah Islamiyah through the activities of the Pillars of Death Nurud Dholam in Glundengan Wuluhan Village, to describe the forms of the activities of the Pillars of Death of Nurud Dholam in Glundengan Wuluhan Village, to describe the supporting factors and the activities of the Pillars of Death Nurud Dholam inhibiting the activities ","PeriodicalId":7849,"journal":{"name":"AL-ADABIYAH: Jurnal Pendidikan Agama Islam","volume":"33 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-12-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"73302550","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Deradikalisai Agama Melalui Internalisasi Pendidikan Inklusif-Multikultural","authors":"Zahratunnisa Ramadhani, Depict Pristine Adi, Zamhaqiyullah","doi":"10.35719/ADABIYAH.V1I2.19","DOIUrl":"https://doi.org/10.35719/ADABIYAH.V1I2.19","url":null,"abstract":"Tujuan penelitian ini yaitu beurtujuan ntuk mendeskripsikan upaya membangun kesadaran inklusif-multikultiral untuk deradikalisai agama. Terdapat beberapa aksi di Indonesia yang menjadi bukti konkrit bahwa penggunaan pendekatan keamanan saja tidak cukup efektif untk mengatasi kasus terorisme hingga ke akar-akarnya. Oleh karena itu, berbagai pendekatan digunakan untuk penanganan aksi teroris dan radikal Islam. Salah satunya adalah dengan program deradikalisai dengan pendidikan Islam inklusif multikultural. Pendidikan Islam bernuansa inklusif multikultural dalam penelitian ini yaitu sebuah wujud tantangan bagi pendidikan Islam untuk bagaimana meminimalisir aksi teroris dengan pendekatan inklusif, dan multikuktral yang akhirnya berpengaruh kepada kehidupan masyarakat, tumbuh pemahaman keagamaan yang toleran,serta melakukan reorientasi visi pendidikan yang berbasis eksklusif-monolistik dengan penguatan visi misi pendidikan agama Islam. Dalam hal ini, maka mereka perlu memperhatikan faktor kurikulum, pemdidik, dan strategi pembelajaran yang diterapkan pendidik. Upaya deradikalisai Islam dalam rangka membangun inklusi multikultural perlu menajdu kajian yang mendalam, dengan gerakan review kurikulum diberbagai tingkatan pendidikan. Peneliti menggunakan metode penelitian berjenis kajian kepustakaan yaitu menghimpun informasi yang relevan dengan topic yang menjadi objek penelitian. Hasil atau kesimpulan dari penelitian ini yaitu upaya yang efektif dalam membangun deradikalisasi agama adalah dengan lembaga pendidikan, melalui reorientasi visi pendidikan agama yang berbasis eksklusif monopoli ke arah penggunaan inklusi-multikultural.\u0000Kata Kunci: deradikalisasi agama, pendidikan inklusif-multikultural\u0000The purpose of this study is to describe efforts to build an inclusive-multicultural awareness for the religious deradicalitation. There are still many acts of terrorism in Indonesia that constitute concrete evidence that the use of a security approach alone is not effective enough to deal with cases of terrorism to its roots. Therefore, various approaches are used to deal with terrorism and Islam ic radicalism, one of which is through a deradikalisai program through an inclusive-multicultural Islam ic education. Islam ic education with multicultural inclusive nuances in this research is a form of challenge for Islam ic education in how to minimize terrorist acts with an inclusive, and multicultural approach so that in the end of society life grows a tolerant religious understanding, and reorients the vision of education based on exclusive-monolistic basis strengthening the vision and mission of Islam ic religious education. In this case, they need to pay attention to curriculum factors, educators, and learning strategies used by educators. Efforts to deradikalisai Islam in order to build multicultural inclusion need to study in-depth studies, with curriculum review movements at various levels of education. Researchers use the type of literature study researc","PeriodicalId":7849,"journal":{"name":"AL-ADABIYAH: Jurnal Pendidikan Agama Islam","volume":"22 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-12-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"89567741","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Pembinaan Keagamaan bagi Tukang Becak Melalui Majelis Taklim Abang Becak (MATABACA) Nurul Hayat Jember","authors":"Shofiyah Zahro, Diambang Fajar Ahwa","doi":"10.35719/ADABIYAH.V1I2.22","DOIUrl":"https://doi.org/10.35719/ADABIYAH.V1I2.22","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pembinaan keagamaan bagi tukang becak melalui majelis taklim abang becak (Matabaca) Nurul Hayat Jember. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian lapangan (field research). Teknik pengumpulan data yang dilakukan yaitu menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi. Keabsahan data yang digunakan yaitu triangulasi sumber dan triangulasi teknik. Penelitian ini memperoleh kesimpulan : (1) Pembinaan keagamaan dalam kehidupan tukang becak melalui Matabaca Nurul Hayat Jember diantaranya meliputi pembinaan akidah, pembinaan ibadah, dan pembinaan akhlak. (2) Metode yang digunakan dalam pembinaan keagamaan bagi tukang becak di Matabaca Nurul Hayat Jember adalah metode ceramah, tanya jawab dan demonstrasi. (3) Tujuan pembinaan keagamaan bagi tukang becak melalui Matabaca Nurul Hayat Jember adalah untuk memberdayakan ekonomi jamaahnya, untuk mengembangkan pengetahuan agama dan merubah sikap, tingkah laku serta kehidupan beragama para jamaahnya menjadi lebih baik, untuk menumbuh kembangkan sikap positif dan disiplin terhadap agama, serta untuk memberikan ruang kepada jamaah agar diakui keberadaanya oleh masyarakat melalui majelis taklim yang mampu memberikan kegiatan positif di dalamnya.\u0000Kata kunci: pembinaan keagamaan, majelis taklim\u0000This study aims to describe the religious guidance of pedicab drivers through the Majelis Taklim Abang Becak (Matabaca) Nurul Hayat Jember. This research uses a qualitative approach with the type of field research. The data collection technique used was observation, interview and documentation. The validity of the data used were source triangulation and technical triangulation. This research draws the following conclusions: (1) Religious guidence in the life of a pedicab drivers through Matabaca Nurul Hayat Jember includes fostering faith, fostering worship, and building moral. (2) The method used in religious guidance for pedicab drivers in Matabaca Nurul Hayat Jember is a lecture methods, questions and answers and demonstrations. (3) The aim of religious guidance for pedicab drivers through Matabaca Nurul Hayat Jember is to empower the congregation's economy, to develop religious knowledge and to changing attitudes, behavior and religious life of the congregations is to be better, to develop positive attitudes and discipline of religion, and to provide space for the congregation to acknowledge their existence by the community through majelis taklim which are able to provide positive activities in it.","PeriodicalId":7849,"journal":{"name":"AL-ADABIYAH: Jurnal Pendidikan Agama Islam","volume":"249 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-12-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"80682314","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Peran Budaya Literasi dalam Pembentukan Karakter Religius Anak di Kampoeng Batja Patrang Jember","authors":"Iqlimah Maulidiyah, Sarwan","doi":"10.35719/ADABIYAH.V1I2.30","DOIUrl":"https://doi.org/10.35719/ADABIYAH.V1I2.30","url":null,"abstract":"Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan peran budaya literasi dalam pembentukan karakter religius anak di Kampoeng Batja Patrang Jember. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan jenis fenomenologi. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik observasi, wawancara dan dokumentasi. Analisis datanya menggunakan analisis interaktuf model Miles, Huberman dan Saldana yaitu pengumpulan data, kondensai data, penyajian data, penarikan kesimpulan/verifikasi. Untuk menguji keabsahan data yang diperoleh, peneliti menggunakan triangulasi sumber dan triangulasi teknik. Hasil penelitian ini adalah (1) Karakter membaca yang terbentuk melaui budaya literasi yang telah diterapkan di Kampoeng Batjaadalah karakter membaca reseptif, reflektif, skimming dan scanning (2) Budaya literasi di Kampoeng Batjadapat membentuk karakter menulis cerita, menulis ayat-ayat Al-quran, menulis kaligrafi, menulis sinopsis, menulis pantun, kegiatan tersebut dilaksanakan dengan bernuansa keagamaan (3) Karakter berbicara yang terbentuk melaui budaya literasi yang telah diterapkan di Kampoeng Batjaadalah karakter berbicara di depan publik dan berbicara interpersonal. \u0000Kata Kunci: budaya literasi, karakter religius\u0000The purpose of this study is to describe the role of literacy culture in the creation of the child's religious character in kampoeng batja patrang jember. The study uses a descriptive qualitative approach with a type of phenomenon. Data collection in this study uses observation techniques, interviews and documentation. The data analysis uses miles's and huberman and saldana analysis for data collection, data condenser, data presentation, deduction/verification. To test the validity of the acquired data, researchers used source triangulation and technical triangulation. The study is (1) the character reading through the literated cultures already applied in kampoeng batjais the character of prescriptive, reflective, skimming and scanning (2) of the literated cultures in the kampoeng batjadat forming the character of storywriting, writing of the quran, writing calligraphy, writing synopsis, poetry, The activity was carried out in a religious (3) speaking character through literacy cultures already adopted in kampoeng batjais a public speaking and interpersonal speech.","PeriodicalId":7849,"journal":{"name":"AL-ADABIYAH: Jurnal Pendidikan Agama Islam","volume":"615 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-12-10","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"77648801","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Gusti Katon, Saivy Ilma Diany, Ro'id Naufal Sulistyono, Firman Bachruddin, Fatmawati
{"title":"Peran Pesantren Modern dalam Pembentukan Karakter Kepemimpinan Santri","authors":"Gusti Katon, Saivy Ilma Diany, Ro'id Naufal Sulistyono, Firman Bachruddin, Fatmawati","doi":"10.35719/ADABIYAH.V1I2.9","DOIUrl":"https://doi.org/10.35719/ADABIYAH.V1I2.9","url":null,"abstract":"Artikel ini hendak melihat cara bagaimana peran dari pesantren modern dalam membentuk karakter kepemimpinan santri-santrinya. Seperti diketahui banyak lembaga-lembaga pendidikan di Indonesia khususnya pondok pesantren modern memiliki strategi sendiri dalam membentuk karakter kepemimpinan santrinya. Pembentukan karakter santri ini nantinya akan berdampak pada alumni yg dihasilkan. Banyak alumni dari pesantren modern yang menjadi seorang pemimpin yang berkarakter yang telah memberikan banyak manfaat serta kontribusi pada masyarakat. Sehingga kami tergerak untuk menulis artikel ini untuk ingin mengetahui lebih dalam terkait bagaimana pesantren modern dalam membentuk karakter kepemimpinan santri. Penelitian ini menggunakan metode kajian literatur (pustaka) terhadap sumber-sumber yang relevan terkait judul mengenai “Peran Pesantren Modern dalam Pembentukan Karakter Kepemimpinan Santri”. Demi terbentuknya pemimpin yang berkarakter, pesantren modern bukan hanya me-manage, teach dan lead secara parsial. Melainkan total mendidikkan kehidupan secara utuh dan melibatkan dirinya dengan berbekal iman, ilmu, amal, akhlaq, komunikasi/interaksi dan mental yang tangguh. Sehingga terlahir pemimpin yang harus menguasai permasalahan, selalu banyak mengambil inisiatif, tidak menunggu diperintah, mampu menciptakan pekerjaan dan tidak mencari pekerjaan.\u0000Kata kunci: karakter kepemimpinan, pesantren modern, santri\u0000 Abstract\u0000This article is about to see how the role of modern pesantren in shaping the character of Santri-santrinya leadership. As many institutions in Indonesia are known, especially modern boarding schools have their own strategy in shaping the character of its Santrinya leadership. The creation of the students will later impact on the alumni who produced. Many alumni of modern pesantren have become a character leader who has given many benefits and contributions to the community. So we are moved to write this article to want to know more in the related how modern pesantren in shaping the character of students leadership. This study used the literature study method (libraries) on relevant sources related to the title of the role of Modern Pesantren in the formation of the character of the leadership of Santri. For the sake of the creation of character leaders, modern pesantren not only manage, teach and lead in a partial manner. Malainkan total lives the whole life and involves itself armed with faith, science, charity, Akhlaq, communication/interaction and a tough mental. So born leaders who have to master the problem, always many take the initiative, do not wait to be ruled, able to create jobs and do not find a job.","PeriodicalId":7849,"journal":{"name":"AL-ADABIYAH: Jurnal Pendidikan Agama Islam","volume":"1 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-07-16","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"88650230","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Implementasi Metode Joyfull Learning pada Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di Sekolah Menengah Pertama Alam Banyuwangi Islamic School","authors":"E. Alamsyah, D. F. Ahwa","doi":"10.35719/ADABIYAH.V1I1.12","DOIUrl":"https://doi.org/10.35719/ADABIYAH.V1I1.12","url":null,"abstract":"Pembelajaran Pendidikan Agama Islam atau sering disingkat dengan PAI kurang diminati oleh peserta didik. Hal ini terbukti dengan kurangnya respon semangat ketika pembelajaran PAI dimulai, pasif, kurangnya rasa responsif pada pembelajaran. Hal ini disebabkan oleh kurangnya tenaga pengajar yang kompeten, mengajar dengan pemaksaan serta kurangnya waktu pada Pembelajaran. Untuk itu dengan menggunakan metode yang menyenangkan atau joyfull learning diperlukan dalam mengatasi permasalah tersebut. Data ini relasinya dengan judul “Implementasi Metode Joyfull Learning Pada Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Di Sekolah Menengah Pertama Alam Banyuwangi Islamic School.” Metode Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif, dengan menggunakan teknik pengambilan sampel purposive sampling. Jenis pendekatan menggunakan narative research (penelitian naratif). Metode pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara dan studi dokumentasi. Analisis data model Miles Huberman yang meliputi: kondensasi data, penyajian data, verifikasi dan kesimpulan. Keabsahan data menggunakan triangualasi teknik dan sumber. Penelitian ini memperoleh kesimpulan (1) Implementasi metode joyfull learning pada pembelajaran PAI adalah dengan cara menerapkan outbound and moving class, outdoor class, mind mapping, pelatihan (training of trainer), game pelajaran disertai dengan iringan musik melalui pengeras suara loud speaker, disamping itu juga menerapkan hafalan dengan super memory rumus. (2) Faktor pendukung implementasi metode joyfull learning pada pembelajaran PAI di SMP Alam BIS adalah motivasi semangat dari peserta didik untuk belajar, sedangkan faktor penghambatnya adalah kurangnya kreativitas pendidik menerapkan permainan dalam mengajar menggunakan metode joyfull learning.\u0000Kata Kunci: joyfull learning, pembelajaran pendidikan agama Islam, sekolah menengah pertama\u0000Islamic Religious Education or often abbreviated as PAI is less desirable by students. This is evidenced by the lack of enthusiasm response when PAI learning begins, passive, lack of responsiveness to learning. This is due to the lack of competent teaching staff, coercive teaching and lack of time in learning. For this reason, using a fun method or joyfull learning is needed to overcome these problems. This data is related to the title \"Implementation of Joyfull Learning Methods in Learning Islamic Religious Education in Alam Banyuwangi Islamic Middle School.\" This research method uses qualitative research, using purposive sampling technique. This type of approach uses narrative research. Data collection methods use observation, interviews and documentation studies. Analysis of Miles Huberman model data which includes: data condensation, data presentation, verification and conclusions. Data validity uses triangualation techniques and sources. This study obtained conclusions (1) The implementation of the joyfull learning method in PAI learning is by implementing outbound and moving classes, outdoor classes, mind mapping","PeriodicalId":7849,"journal":{"name":"AL-ADABIYAH: Jurnal Pendidikan Agama Islam","volume":"159 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-06-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"73955464","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Ahmad Jaelani, Yasya Fauzan Wakila, Devi Nur Dianah, S KrisandiAgis
{"title":"Metode Preview, Question, Read, Summarize and Test (PQRST) dalam Pembelajaran Fiqih Untuk Siswa Kelas V Madrasah Ibtidaiyah (MI) Dayeuhmanggung Kabupaten Garut","authors":"Ahmad Jaelani, Yasya Fauzan Wakila, Devi Nur Dianah, S KrisandiAgis","doi":"10.35719/ADABIYAH.V1I1.1","DOIUrl":"https://doi.org/10.35719/ADABIYAH.V1I1.1","url":null,"abstract":"Selama ini fiqih diajarkan dengan metode yang relatif konvensional. Artinya, proses belajar mengajar dilakukan dengan cara penyampaian materi, dilanjutkan dengan menghafal dan praktik, sehingga bagi sebagian siswa terkesan monoton dan membosankan. Tidak jarang pula, karena alasan mengejar target kurikulum, para pendidik membebani siswa dengan materi yang begitu banyak tanpa memperdulikan apakah siswa telah benar-benar paham, tertarik dengan yang diajarkan atau tidak. Padahal suasana belajar yang monoton akan menciptakan suasana yang tidak nyaman, jenuh, bosan, bahkan bisa mengakibatkan stres. Kondisi yang tidak kondusif ini akan sangat menyulitkan untuk meningkatkan minat belajar fiqih dan tidak dapat mencapai hasil belajar yang optimal. Sehingga dibutuhkan suatu upaya pengembangan metode pembelajaran fiqih yang sesuai, tepat, dan menyenangkan. Penelitian ini bertujuan untuk memahami serta mengimplementasikan metode PQRST (Preview, Question, Read, Summarize and Test) dalam pembelajaran fiqih siswa MI Dayeuhmanggung Kabupaten Garut. Penelitian merupakan penelitian tindakan kelas dengan pendekatan kualitatif, sumber data merupakan primer yang diperoleh dari observasi dan hasil wawancara. Hasil penelitian yang diperoleh adalah metode PQRST (Preview, Question, Read, Summarize and Test) dalam pembelajaran fiqih pada siswa kelas V MI Dayeuhmanggung Kabupaten Garut dilaksanakan dengan baik, optimal dan efektif sehingga sikap minat belajar siswa meningkat.\u0000Kata Kunci: belajar mengajar, fiqih, pengembangan metode\u0000 \u0000During this time jurisprudence (Fiqh) is taught by relatively conventional methods. That is, the teaching and learning process is carried out by means of the delivery of material, followed by memorization and practice, so that some students seem monotonous and boring. Not infrequently, for reasons of pursuing curriculum targets, educators burden students with so much material regardless of whether students really understand, are interested in what is taught or not. Though a monotonous learning atmosphere will create an uncomfortable, bored, bored, and even stressful atmosphere. Conditions that are not conducive will be very difficult to increase the interest in learning jurisprudence and cannot achieve optimal learning outcomes. So we need an effort to develop a method of learning that is appropriate, appropriate, and fun. This study aims to understand and implement the PQRST (Preview, Question, Read, Summarize and Test) method in learning fiqh of MI Dayeuhmanggung students in Garut Regency. Research is a classroom action research approach with a qualitative approach, the source of data is the primary obtained from observations and interviews. The results obtained are the PQRST (Preview, Question, Read, Summarize and Test) method in fiqh learning in fifth grade students of MI Dayeuhmanggung Garut Regency implemented properly, optimally and effectively so that the attitude of students' interest in learning increases.","PeriodicalId":7849,"journal":{"name":"AL-ADABIYAH: Jurnal Pendidikan Agama Islam","volume":"44 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-06-17","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"79953635","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Pendidikan Multikultural Berbasis Pesantren Perspektif Tafsir Al-Ibriz Quran Surat Al-Hujurat Ayat 11-13","authors":"Fatia Inast Tsuroya","doi":"10.35719/ADABIYAH.V1I1.11","DOIUrl":"https://doi.org/10.35719/ADABIYAH.V1I1.11","url":null,"abstract":"Gerakan radikalisme antimultikultural telah memberikan dampak yang dapat membahayakan proses kerukunan berbangsa dan bernegara serta mengancam keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Pergerakanannya yang semakin massif melalui gerakan massa, lembaga masyarakat sampai lembaga berbalut keagamaan hal ini menunjukkan betapa pemahaman agama sebagian masyarakat masih sangat rentan untuk disusupi dengan paham-paham radikal yang disampaikan oleh mereka melalui ruang publik, seperti sekolah, pesantren atau bahkan di perguruan tinggi. Pesantren merupakan salah satu lembaga tertua pemelihara tradisi intelektual keagamaan di Indonesia yang telah berproses sejarah panjang dan telah banyak memberikan kontribusi terhadap warisan keberagaman dan kebudayaan warga negara Indonesia. Maka dari itu perlu menelaah pandangan seorang tokoh kelahiran Rembang yang besar dari pesantren yaitu KH. Bisri Musthofa adapun tentang pendidikan multikultural berbasis pesantren dalam sudut pandang tafsir al-Ibriz karya KH. Bisri Musthofa dalam QS. Al-Hujurat ayat 11-13. Penelitian ini berbasis library research. Berdasarkan hasil penelitian terdapat tiga poin penting pertama, janganlah suatu kaum mengolok-olokkan kaum yang lain (karena) boleh jadi mereka (yang diolok-olokkan) lebih dari mereka (yang mengolok-olokkan). Kedua, Jauhilah kebanyakan dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu adalah dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain. Ketiga, allah menjadikan kita dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kami berbangsa-bangsa, bersuku-suku supaya saling kenal-mengenal.\u0000Kata Kunci: multikultural, pesantren, Tafsir Al Ibriz, al-Hujurat 11-13\u0000The antimulticultural radicalism movement had an impact which could endanger the process of national and state harmony and threaten the integrity of the Unitary State of the Republic of Indonesia. The increasingly massive movement through mass movements, community institutions to religiously wrapped institutions shows that religious understanding of some people is still very vulnerable to be infiltrated by radical notions conveyed by them through public spaces, such as schools, pesantren or even in universities. Pesantren is one of the institutions that maintain religious intellectual traditions in Indonesia, which has a long history and has contributed to the diversity and cultural heritage of Indonesian citizens. Therefore it is necessary to examine the views of a great figure born in Rembang from a pesantren, namely KH. Bisri Musthofa as for the pesantren-based multicultural education in the perspective of the interpretation of al-Ibriz by KH. Bisri Musthofa QS. Al-Hujurat verses 11-13. This research is based on library research. Based on the results of this study there are three important points first, let not a people make fun of other people (because) they may (those who are mocked) more than them more than they (who make fun). Second, stay away from most prejudices, in fact some of the prejud","PeriodicalId":7849,"journal":{"name":"AL-ADABIYAH: Jurnal Pendidikan Agama Islam","volume":"43 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-06-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"86693101","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Muhamad Parhan, D. AdillaTiekyI., S. AjengIrmaH., Arnis Susnita, K. EvaFauziah
{"title":"Problematika Penerapan Metodologi Barat pada Pendidikan Dasar dalam Perspektif Islam","authors":"Muhamad Parhan, D. AdillaTiekyI., S. AjengIrmaH., Arnis Susnita, K. EvaFauziah","doi":"10.35719/ADABIYAH.V1I1.8","DOIUrl":"https://doi.org/10.35719/ADABIYAH.V1I1.8","url":null,"abstract":"Penelitian ini merupakan sebuah upaya yang dilakukan peneliti dalam mengkaji tentang masalah-masalah penerapan metodologi Barat pada pendidikan dasar di Indonesia dalam perspektif Islam. Upaya yang dilakukan dengan cara studi pustaka yang bertujuan untuk mendapatkan metode pendidikan yang tepat dan sesuai dengan tujuan pendidikan di Indonesia. Pendekatan penelitian ini merupakan kombinasi antara penelitian kuantitatif dan kualitatif (mix research) dengan teknik pengumpulan data berupa sebar kuesioner, studi pustaka, dan wawancara yang dilakukan kepada beberapa narasumber yang berbeda guna mendapatkan jawaban-jawaban untuk disimpulkan dengan benar. Penelitian ini dapat dilihat dari hasil kuesioner dan wawancara. Masalah-masalah penerapan metodologi Barat pada pendidikan dasar di Indonesia dapat diatasi dengan menerapkan beberapa cara mendidik anak yang dicontohkan oleh Rasulullah saw., yaitu didasarkan kepada Alquran dan Hadits, serta mengambil metodologi Barat dengan terlebih dahulu melakukan pemilihan konten yang tepat dan relevan dengan pendidikan Islam.\u0000 \u0000Kata Kunci: problematika, metodologi barat, pendidikan dasar\u0000This research is an attempt by the researcher in examining the problems of applying Western methodology to basic education in Indonesia in an Islamic perspective. Efforts are made by means of literature study that aims to get the right educational methods and in accordance with the objectives of education in Indonesia. This research approach is a combination of quantitative and qualitative research (mix research) with data collection techniques in the form of questionnaires, literature studies, and interviews conducted to several different sources to get answers to be concluded correctly. This research can be seen from the results of the questionnaire and interview. The problems of applying Western methodology to basic education in Indonesia can be overcome by applying several ways of educating children as exemplified by the Messenger of Allah, which is based on the Qur'an and Hadith, and taking Western methodologies by first selecting the right content and relevant to Islamic education.","PeriodicalId":7849,"journal":{"name":"AL-ADABIYAH: Jurnal Pendidikan Agama Islam","volume":"2012 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-06-10","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"86412336","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Hisny Fajrussalam, Nurwadjah Ahmad E.Q., Andewi Suhartini
{"title":"Paradigma Teologi Pendidikan Islam: Konsep Khalifah Perspektif Nilai-Nilai Etika Budaya Sunda di Jawa Barat","authors":"Hisny Fajrussalam, Nurwadjah Ahmad E.Q., Andewi Suhartini","doi":"10.35719/ADABIYAH.V1I1.13","DOIUrl":"https://doi.org/10.35719/ADABIYAH.V1I1.13","url":null,"abstract":"Tulisan ini dilatarbelakangi oleh dampak pandemi Covid-19 dan program Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) terhadap sosial-ekonomi di Indonesia, khususnya Jawa Barat. Di Jawa Barat sendiri, dukungan masyarakat terhadap program PSBB dinilai paling rendah di Indonesia. Sehingga penelitian ini betujuan untuk menjawab kebutuhan akan sikap yang harus diambil masyarakat Jawa Barat dalam menghadapi pandemi Covid-19 dalam perspektif khalifah sebagai tujuan hidup manusia berbasis nilai-nilai etika budaya Sunda. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif. Data bersumber dari al-Qur’an, kitab tafsir, hadis, buku, artikel jurnal, dan referensi yang relevan. Data yang diperoleh kemudian dikompulasi, dianalisis dan disimpulan dengan menggunakan teknik analysis content. Hasil penelitian menunjukan bahwa sikap yang harus diambil masyarakat Jawa Barat tergategorikan ke dalam empat ajaran dalam agama Islam, yakni aqidah, akhlak, tasawuf, dan mu’amalah.\u0000Kata Kunci: khalifah, tujuan hidup, nilai-nilai etika, pandemi Covid-19\u0000This paper is based on the impact of the Covid-19 pandemic and the Large-Scale Social Limitation (PSBB) program on socio-economic development in Indonesia, in particular West Java. In West Java itself, public support for the PSBB program is lowest in Indonesia. So, this study aims to address the needs of the attitude that the people of West Java must face in facing the Covid-19 pandemic in the perspective of the caliph as a purpose of human life based on the ethical values of Sunda culture. Research using qualitative approach. Data is sourced from the Qur'an, interpretive books, hadiths, books, journal articles, and relevant references. The data obtained were then compiled, analyzed and inferred using content analysis techniques. The results show that the attitude that the people of West Java should take is divided into four teachings in Islam, namely beliefs, morals, sufism, and mu'amalah.","PeriodicalId":7849,"journal":{"name":"AL-ADABIYAH: Jurnal Pendidikan Agama Islam","volume":"31 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-06-09","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"76056760","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}