Fadlan Hidayat, Anum Farida, Dewi Ermaya, Sholihati Sholihati
{"title":"Kajian Penambahan Pasta Umbi Bit Merah (Beta vulgaris L) dan Tepung Kacang Hijau (Phaseolus radiatus L) dalam Pembuatan Roll Cookies","authors":"Fadlan Hidayat, Anum Farida, Dewi Ermaya, Sholihati Sholihati","doi":"10.17969/RTP.V12I1.13216","DOIUrl":"https://doi.org/10.17969/RTP.V12I1.13216","url":null,"abstract":"Abstrak. Umbi bit merupakan salah satu tanaman umbi-umbian yang banyak tumbuh di Indonesia dan tinggi akan kandungan antioksidan dan kandungan karbohidrat. Kandungan yang dimiliki umbi bit dapat dimanfaatkan untuk pembuatan roll cookies. Untuk meningkatkan nilai gizi rolled cookies, dapat menambahkan tepung kacang hijau. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji penambahan pasta umbi bit merah dan tepung kacang hijau terhadap tingkat kesukaan dan penerimaan rolled cookies yang dihasilkan. Rancangan penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 2 faktor yang diteliti. Faktor pertama adalah rasio tepung terigu dan pasta umbi bit merah yang terdiri dari 3 taraf yaitu R1=30:70, R2=50:50, R3=70:30. Faktor kedua adalah Persentase tepung kacang hijau yang terdiri dari 3 taraf yaitu K1= 50%, K2=40%, K3=30%. Setiap perlakuan diulang sebanyak 2 kali sehingga diperoleh 18 satuan percobaan. Pengamatan yang dilakukan terdiri dari uji hedonik dan tingkat penerimaan. Dari hasil penelitian dapat dinyatakan perlakuan berpengaruh sangat nyata (P≥0,01) terhadap uji hedonik yang meliputi (warna, aroma, rasa dan tekstur), dan sangat berpengaruh nyata (P≥0,01) terhadap tingkat penerimaan yang meliputi (warna, aroma, rasa, mutu hedonik rasa, tekstur, mutu hedonik tekstur dan keseluruhan). Formulasi terbaik rolled cookies berdasarkan parameter organoleptik diperoleh pada kombinasi K2R2. Rolled cookies terbaik memiliki tingkat kesukaan terhadap warna 3,71 (suka), aroma 4,48 (suka), rasa 4,43 (suka) dan tekstur 4,56 (suka), sedangkan tingkat penerimaan rolled cookies terhadap warna 4,53 (suka), aroma 4,53 (suka), rasa 4,56 (suka), mutu hedonik rasa 4,50 (suka), tekstur 4,50 (suka), mutu hedonik tekstur 4,56 (suka) dan penerimaan keseluruhan 4,23 (suka). Study of Addition of Red Bit Bulb Paste (Beta vulgaris L) and Green Bean Flour (Phaseolus radiatus L) in Making Roll Cookies Abstract. Beetroot is one of the tubers that grows in Indonesia and is high in antioxidants and carbohydrate content. Beetroot bulbs contain betalain pigments which are a combination of betasianin purple pigments and betasianin yellow pigments which function as natural dyes. Usually beetroot is consumed by juicing or processed again into fine texture food, but it is necessary to diversify beetroot products into attractive and popular products for consumption by the majority of Indonesians, for example rolled cookies. To increase the nutritional value of rolled cookies, other ingredients can be added such as green bean flour. This study aims to study the process of making rolled cookies from beets and also to determine the effect of adding green bean flour and the comparison of the number of beet paste and mung bean flour to the level of preference and acceptance of the resulting rolled cookies. The research design used was a Completely Randomized Design (CRD) with 2 factors studied. The first factor is the ratio of wheat flour and red beetroot paste consisting of 3 levels, namel","PeriodicalId":55725,"journal":{"name":"Rona Teknik Pertanian","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-04-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"47877082","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
D. Devianti, Z. Zulfahrizal, S. Sufardi, A. A. Munawar
{"title":"Fast And Simultaneous Prediction Of Agricultural Soil Nutrients Content Using Infrared Spectroscopy","authors":"D. Devianti, Z. Zulfahrizal, S. Sufardi, A. A. Munawar","doi":"10.17969/RTP.V12I1.11656","DOIUrl":"https://doi.org/10.17969/RTP.V12I1.11656","url":null,"abstract":"Abstract. The functions soil depends on the balances of its structure, nutrients composition as well as other chemical and physical properties. Conventional methods, used to determine nutrients content on agricultural soil were time consuming, complicated sample processing and destructive in nature. Near infrared reflectance spectroscopy (NIRS) has become one of the most promising and used non-destructive methods of analysis in many field areas including in soil science. The main aim of this present study is to apply NIRS in predicting nutrients content of soils in form of total nitrogen (N). Transmittance spectra data were obtained from a total of 18 soil samples from 8 different sites followed by N measurement using standard laboratory method. Principal component regression (PCR) with full cross validation were used to develop and validate N prediction models. The results showed that N content can be predicted very well even with raw spectra data with coefficient correlation (r) and residual predictive deviation index (RPD) were 0.95 and 3.35 respectively. Furthermore, spectra correction clearly enhances and improve prediction accuracy with r = 0.96 and RPD = 3.51. It may conclude that NIRS can be used as fast and simultaneous method in determining nutrient content of agricultural soils.","PeriodicalId":55725,"journal":{"name":"Rona Teknik Pertanian","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-04-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"42853061","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Penggunaan Metode Pemupukan Awal Broadcast Incorporated Menggunakan Mesin Tanam Terintegrasi Dan Pengaruhnya Pada Fase Awal Pertumbuhan Tanaman Jagung","authors":"A. Sitorus","doi":"10.17969/rtp.v11i2.13587","DOIUrl":"https://doi.org/10.17969/rtp.v11i2.13587","url":null,"abstract":"Abstract. Aplikasi penggunaan pupuk kimia pada pertanian yang belum tepat takaran, waktu, jenis dan tempat pemberiannya menjadi isu pencemaran lingkungan di dunia akhir dekade ini. Suatu metode pemupukan yang lebih presisi dan efisien terus dicari dan diteliti hingga saat ini. Metode penebaran pupuk di dalam tanah (broadcast incorporated) menjadi hal baru yang terus dikembangkan. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengukur penyebaran pupuk hasil aplikasi metode pemupukan broadcast incorporated sebagai pupuk awal (starter) untuk budidaya jagung. Aplikasi pemupukan awal menggunakan mesin penanam dan pemupuk jagung terintegrasi yang telah dikembangkan pada penelitian sebelumnya. Untuk mengetahui dampak penggunaan metode pemupukan dan mesin tersebut dilakukan pengamatan terhadap 20 tanaman jagung. Pengamatan dilakukan hingga 14 hari setelah tanam (HST) terhadap tinggi dan jumlah daun yang muncul dari benih jagung hibrida dan jagung manis. Metode tanam yang digunakan adalah jajar legowo dengan 1-3 benih per lubang tanam dan jarak antar tanamannya adalah ± 20 cm. Sebuah kotak persegi berukuran panjang, lebar dan tinggi masing-masing 15 cm, 15 cm, dan 15 cm didesain sebagai peralatan untuk pengambilan sample. Wadah tersebut diberi sekat setiap 5 cm sehingga terdapat 27 ruang dalam kotak tersebut. Jenis pupuk yang digunakan adalah NPK dengan distribusi ukuran butiran 2.36 mm - 4.76 mm sebanyak 81.20%. Dosis pemupukan yang diterapkan adalah 150 kg/ha atau 11.25 g/m alur tanam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada semua sekat sampel ditemukan pupuk NPK dengan rata-rata 0.071±0.035 g. Hal ini mengindikasikan bahwa pupuk telah tercampur dan tersebar didalam tanah. Nilai coefficient of variation dari sebaran pupuk termasuk dalam klasifikasi sangat teracak atau tercampur. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa parameter tinggi tanaman dan jumlah daun pada benih jagung hibrida dan jagung manis (14 HST) masing-masing adalah 11.9±2.6 cm, 3.85±0.4 daun, 10.7±2.3 cm, 3.4±0.5 daun. The Use Of Broadcast Incorporated As A Method Of Starter Fertilizers Using Integrated Corn Transplanter And The Effect On The First Phase Of Corn Growth Abstrak. The application of chemical fertilizers to agriculture that is not precisely measured, not on time, not suitable for the type and not ideal for the place becomes an issue of environmental pollution at the end of this decade. A more precise and efficient fertilization method is continually being search and investigation to date. The method of broadcast incorporated is a new thing that continues to be developed. Therefore, this study aims to measure the broadcast incorporated of fertilizers as a starter fertilizer for corn cultivation. The starter fertilizer application uses integrated corn growers and fertilizers which have been developed in previous studies. A total of 20 corn plants were observed to determine the impact of using the fertilization method and the machine. Observations were made up to 14 days after plan","PeriodicalId":55725,"journal":{"name":"Rona Teknik Pertanian","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-10-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"46480831","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Kajian Jenis Media Simpan Terhadap Mutu Pisang Cavendish (Musa parasidiaca ‘Cavendish’)","authors":"I. Ifmalinda, R. Windasari","doi":"10.17969/RTP.V11I2.11273","DOIUrl":"https://doi.org/10.17969/RTP.V11I2.11273","url":null,"abstract":"Abstrak. Pisang Cavendish merupakan salah satu jenis pisang yang cukup potensial dan banyak dikonsumsi oleh masyarakat, baik untuk olahan maupun untuk santapan segar. Pisang merupakan buah klimakterik yang tetap mengalami proses kematangan walaupun telah dipanen dan diikuti dengan proses kerusakan karena buah tetap melangsungkan proses respirasi dan metabolisme (Sumadi, et al., 2004). Hal ini merupakan kendala dalam upaya memperpanjang umur simpan buah pisang Cavendish. Cara mengatasi permasalahan tersebut yaitu dengan melakukan perbaikan penanganan pascapanen, agar kualitasnya dapat dipertahankan setelah panen dilakukan. Pelilinan dan pemilihan media simpan merupakan salah satu teknologi pascapanen dalam mempertahankan mutu produk yang berfungsi mengurangi kerusakan produk pertanian akibat proses respirasi. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengkaji pengaruh media simpan berupa pasir dan serbuk gergaji terhadap mutu dan umur simpan pisang yang telah dilapisi lilin selama penyimpanan. Pemberian jenis media simpan selama penyimpanan buah pisang berpengaruh terhadap mutu pisang yaitu nilai kerusakan mekanis, susut bobot, TPT, hue, kekerasan dan kadar air buah pisang selama penyimpanan. Umur simpan buah pisang yang terlama terdapat pada perlakuan ada pemberian media simpan serbuk gergaji (A0M1) dengan 15 hari umur simpan. Study Media Types Storage on Cavendish Banana Quality (Musa parasidiaca ‘Cavendish’) Abstract. Cavendish banana is one type of banana is quite potential and widely consumed by the community, both for processing and for fresh cuisine. Banana is a climacteric fruit that continues to experience the process of maturity although it has been harvested and followed by the destruction process because the fruit continues the process of respiration and metabolism (Sumadi, et al., 2004). This is an obstacle in an effort to extend the life of the Cavendish banana shelf. How to overcome these problems is to make improvements postharvest handling, so that quality can be maintained after harvest is done. Pelilinan and the selection of media store is one of the postharvest technology in maintaining product quality that serves to reduce the damage of agricultural products due to respiration process. The purpose of this research is to examine the effect of storage media in the form of sand and sawdust on the quality and life of banana shelf that has been coated wax during storage. Giving the type of storage media during the storage of bananas affect the quality of bananas are the value of mechanical damage, weight loss, TPT, hue, hardness and moisture content of bananas during storage. The oldest banana-saving age was found in the treatment of sawdust storage media (A0M1) with 15 days of shelf life. fermentation box to the environment in the outside. The results showed that the ideal temperature of fermentation in wooden boxes was obtained in the fifth day, while the ideal temperature of fermentation in Styrofoam was obtained in the th","PeriodicalId":55725,"journal":{"name":"Rona Teknik Pertanian","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-10-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"43554986","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Modeling of Sapodilla Fruit (Manilkara zapota (L.) van Royen) Terminal Velocity in Water","authors":"A. Andasuryani, R. Putri","doi":"10.17969/RTP.V11I2.13588","DOIUrl":"https://doi.org/10.17969/RTP.V11I2.13588","url":null,"abstract":"Abstract. Terminal velocity is one of the hydrodynamic fruits properties that significant in the development of sorting equipment. The study aimed to determine terminal velocity of sapodilla which could be used while develop a sorter. The terminal velocity of sapodilla fruit was determined experimentally and empirically by considering the theory of KHAT 2. Experimental measurements were made by dropping the fruit into the water column, while the calculations were empirically considering the parameters of physical properties such as differences in density between fruit and water, volume and shape factor. The results showed that the obtained model was vt = 165.370 (ρf -ρw) 0.026 V 0.813 Sh0+ 0.070. The model has maximized the value of R2, minimizing the RMSE value and reducing the chi-square value which were 0.9046, 0.008 and 7.300E-05, respectively. Volume was the most effective parameter while determining terminal velocity of sapodilla fruit. Pemodelan Kecepatan Terminal Buah Sapodilla (Manilkara zapota (L.) van Royen) Pada di Air Abstrak. Kecepatan terminal adalah salah satu sifat buah hidrodinamik yang signifikan dalam pengembangan peralatan penyortiran. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan kecepatan terminal sapodilla yang dapat digunakan saat mengembangkan penyortir. Kecepatan terminal buah sawo ditentukan secara eksperimen dan empiris dengan mempertimbangkan teori KHAT 2. Pengukuran eksperimental dilakukan dengan menjatuhkan buah ke kolom air, sedangkan perhitungan secara empiris mempertimbangkan parameter sifat fisik seperti perbedaan kepadatan antara buah dan faktor air, volume dan bentuk. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model yang diperoleh adalah vt = 165.370 (ρf -ρw) 0,026 V 0,813 Sh0 + 0,070. Model ini telah memaksimalkan nilai R2, meminimalkan nilai RMSE dan mengurangi nilai chi-square yang masing-masing adalah 0,9046, 0,008 dan 7,300E-05. Volume adalah parameter yang paling efektif saat menentukan kecepatan terminal buah sawo.","PeriodicalId":55725,"journal":{"name":"Rona Teknik Pertanian","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-10-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"43749758","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Analisis Kecenderungan Hujan Tahunan di Wilayah UPT PSDA Pasuruan: Aplikasi Metode Sperman’s Rho, Distribution Free Cusum dan Student’s T Test","authors":"Afro Aransa Sahat, I. Indarto, Sri Wahyuningsih","doi":"10.17969/rtp.v11i2.11785","DOIUrl":"https://doi.org/10.17969/rtp.v11i2.11785","url":null,"abstract":"Abstrak. Artikel ini memaparkan hasil analisis kecenderungan hujan tahunan di wilayah UPT PSDA di Pasuruan. Data hujan harian dari 69 lokasi digunakan untuk analisis. Periode rekaman data dari tahun 1980 sampai dengan tahun 2015. Analisis statistik dan visualisasi histogram dilakukan untuk menggambarkan variabilitas spasial dan temporal hujan per sub-wilayah. Selanjutnya, analisis kecenderungan menggunakan tiga metode yaitu : spearman’s Rho, distribution free CUSUM, dan student’s t test dilakukan terhadap data hujan tahunan. Visualisasi nilai per stasiun digunakan untuk menggambarkan variabilitas kecenderungan hujan tahunan pada wilayah tersebut. Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan antar stasiun. Sebagian lokasi menunjukkan kecenderungan positif atau negatif yang menggambarkan adanya kecenderungan jumlah hujan tahunan yang meningkat atau menurun selama dua dekade terakhir. Sebagian besar stasiun tidak menunjukkan adanya kecenderungan positif atau negatif. Penelitian juga menghasilkan peta lokasi kecenderungan positif dan negatif. Application of Spearman’s rho, Distribution Free CUSUM, and Student’s t Test for Rainfall Trend Detection: study at the administrative area of UPT PSDA Pasuruan Abstract. This paper describes the results of rainfall trend analysis in UPT PSDA in Pasuruan. Daily rainfall data from 69 rain stations was used for analysis. The data recording period starts from 1980 to 2015. Statistical analysis and histogram visualization were performed to illustrate the spatial and temporal variability of annual rainfall data between sub-districts. Furthermore, trend analysis used three methods: Spearman's Rho, distribution-free CUSUM, and student's were performed on annual rainfall data. Visualization of stationary trend values is used to describe the variability of annual rainfall trends in the region. The results showed that there were differences between stations. A small proportion of the locations show a positive or negative trend that represents a trend of increased or decreasing annual rainfall over the past two decades. Most stations do not show any positive or negative tendencies. The research also produced a map of the location of the train station showing a positive and negative tendency.","PeriodicalId":55725,"journal":{"name":"Rona Teknik Pertanian","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-10-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"49655838","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Pengaruh Metode Pengeringan Terhadap Karakteristik dan Sifat Organoleptik Biji Kopi Arabika (Coffeae Arabica) Dan Biji Kopi Robusta (Coffeae Cannephora)","authors":"Dwi Santoso, Saat Egra","doi":"10.17969/RTP.V11I2.11726","DOIUrl":"https://doi.org/10.17969/RTP.V11I2.11726","url":null,"abstract":"Abstrak. Pengeringan merupakan faktor penting dari pengolahan kopi, tanpa pengeringan yang tepat baik itu pengeringan mekanis maupun secara tradisional kualitas biji kopi tidak akan memenuhi standar yang disyaratkan. Proses pengeringan yang baik tidak hanya berpengaruh terhadap sifat fisik biji kopi seperti tingkat kadar air, namun juga meningkatkan citarasa dan aroma dari biji kopi tersebut. Karakteristik terbaik yang diperoleh dari biji kopi setelah proses pengeringan akan menentukan kualitas produk kopi di pasaran. penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh metode pengeringan terhadap penurunan kadar air dan sifat organoleptik biji kopi arabika dan robusta sehingga didapatkan metode terbaik dalam pengolahan kopi. 50 kg biji kopi Arabica dan robusta dikeringkan di bawah sinar matahari dengan menggunakan alas terpal, sedangkan 50 kg sisanya dikeringkan menggunakan mesin pengering biji-bijian tipe batch. Uji organoleptik (rasa dan aroma) menggunakan metode uji Hedonik dan diolah dengan analisis sidik ragam. Pengeringan biji kopi secara mekanis menunjukkan penurunan kadar air yang lebih cepat (17jam) daripada pengeringan secara tradisional (23 jam). Hasil pengujian rasa dan aroma menunjukkan biji kopi Arabica yang dikeringkan menggunakan mesin pengering mekanis lebih disukai panelis dengan nilai uji hedonik tertinggi (67 dan 63 poin). The Effect of Drying Methods on the Characteristics and Organoleptics of Arabica Coffee Beans (Coffeae Arabica) and Robusta Coffee Beans (Coffeae Cannephora) Abstract. Drying is an important factor in coffee processing, without proper drying, both mechanical drying and traditionally the quality of coffee beans will not meet the required standards. A good drying process not only affects the physical properties of coffee beans such as the level of water content, but also increases the flavor and aroma of the coffee beans. The best characteristics obtained from coffee beans after the drying process will determine the quality of coffee products on the market. This study aims to determine the effect of drying method on decreasing water content and organoleptic properties of arabica and robusta coffee beans so that the best method in coffee processing is obtained. 50 kg of Arabica and robusta coffee beans are dried under the sun by using terpal, while the remaining 50 kg is dried using a batch-type grain drying machine. Organoleptic test (taste and aroma) using Hedonic test method and processed by analysis of variance. Mechanical drying of coffee beans shows a decrease in water content faster (17 hours) than traditional drying (23 hours). The taste and aroma test results showed Arabica coffee beans dried using a mechanical drying machine were preferred by panelists with the highest hedonic test values (67 and 63 points).","PeriodicalId":55725,"journal":{"name":"Rona Teknik Pertanian","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-10-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"43252960","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Distribusi Enzim Nitrat Reduktase pada Cabai Merah (Capsicum annum) dalam Rangka Mendukung Sistem Agroforestry Berkelanjutan","authors":"I. G. A. S. Wangiyana, Wayan Wangiyana","doi":"10.17969/RTP.V11I2.12061","DOIUrl":"https://doi.org/10.17969/RTP.V11I2.12061","url":null,"abstract":"Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui distribusi enzim nitrat reduktase pada tanaman cabai merah (C. annum) yang dipengaruhi oleh berbagai faktor fisiologis. Percobaan ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan banyak faktor diantaranya: Faktor organ tanaman, umur tanaman, posisi daun dan pemupukan dengan nitrat. Berbagai organ tanaman cabai direndam dalam buffer fosfat pH 7,5 selama 20 menit. Setelah itu dilakukan penambahan susbtrat berupa 0,1M NaNO3 dan diinkubasi selama 60 menit. Sampel selanjutnya direndam dalam larutan Napthylediamine dan Sulfanilamide 1:1. Absorbansi sampel diukur dengan spektrofotometer pada panjang gelombang 540nm. Berdasarkan pengukuran absorbansi diperoleh hasil bahwa tanaman cabai usia dewasa memiliki aktivitas nitrat reduktse lebih tinggi dibandingkan dengan usia muda dan tua. Aktivitas nitrat reduktase pada organ daun lebih tinggi dibandingkan organ akar, batang dan buah. Sementara itu daun pada posisi pucuk memiliki aktivitas nitrat reduktase lebih tinggi dibandingkan dengan daun di posisi pangkal dan tengah. Pemupukan nitrat tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap aktivitas nitrat reduktse pada tanaman cabai. Berdasarkan hal tersebut, dapat disimpulkan bahwa Capsicum annum usia dewasa memiliki aktivitas nitrat reduktase tertinggi dengan kecenderungan organ daun memiliki aktivitas nitrat reduktase terbesar dibandingkan organ lainnya terutama daun pada posisi pucuk. Penambahan susbtrat NaNO3 tidak memberikan pengaruh secara signifikan terhadap aktivitas nitrat reduktase. Distribution of Nitrate Reductase Enzymes in Red Chili (Capsicum annum) in Order to Support Sustainable Agroforestry Systems Abstract. This study aims to determine the distribution of the enzyme nitrate reductase in red chili plants (C. annum) which are influenced by various physiological factors. This experiment uses a completely randomized design with many factors including: Plant organ factors, plant age, leaf position and fertilization with nitrates. Various organs of chili plants are immersed in phosphate buffer pH 7.5 for 20 minutes. After that the addition of susbtrat in the form of 0.1 M NaNO3 and incubated for 60 minutes. The samples were then immersed in Napthylediamine and Sulfanilamide 1: 1 solutions. Sample absorbance was measured by a spectrophotometer at a wavelength of 540 nm. Based on absorbance measurements, the results showed that adult chili plants had higher nitrate reductase activity compared to young and old age. The activity of nitrate reductase in leaf organs is higher than that of root, stem and fruit organs. Meanwhile the leaves in the shoot position have higher nitrate reductase activity compared to the leaves in the base and middle positions. Nitrate fertilization did not have a significant effect on nitrate reductase activity in chili plants. Based on this, it can be concluded that the adult age Capsicum annum has the highest nitrate reductase activity with the tendency of leaf organs to have ","PeriodicalId":55725,"journal":{"name":"Rona Teknik Pertanian","volume":"1 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-10-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"42024250","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Analisis Perubahan Kapasitas Simpan Air Pada DAS Krueng Meureubo, Aceh","authors":"Sudirman Sirait, Sri Maryati","doi":"10.17969/RTP.V11I2.13041","DOIUrl":"https://doi.org/10.17969/RTP.V11I2.13041","url":null,"abstract":"Abstrak. Perubahan kapasitas simpan air pada suatu DAS dapat mengakibatkan ketidakseimbangan antara ketersediaan dan kebutuhan air untuk kegiatan pertanian maupun non pertanian. Metode analisis neraca air merupakan suatu metode yang dapat mengetahui tingkat daya dukung suatu DAS terutama perubahan kapasitas simpan air untuk pengisian air tanah sehingga dapat memberikan rekomendasi upaya pengelolaan limpasan dan pengisian air tanah khususnya di wilayah DAS Krueng Meureubo yang terletak pada koordinat geografis 04°06'-04°36' LU dan 95°06'-96°58' BT. Selama periode tahun 2007-2016 proporsi penggunaan lahan hutan di wilayah DAS Krueng Meureubo mengalami penurunan sebesar 3,12% yaitu 55,10% pada tahun 2007 dan 51,97% pada tahun 2016. Adanya perubahan proporsi penggunaan lahan hutan mengakibatnya penurunan kapasitas simpan air dari 182,84 mm pada tahun 2007 menjadi 177,99 mm pada tahun 2016 dan meningkatnya limpasan dari 821,72 mm pada tahun 2007 menjadi 833,71 mm pada tahun 2016.Analysis of Water Storage Capacity at Krueng Meureubo Watershed, AcehAbstract.The water storage capacity in a watershed could lead to an imbalance between the availability and necessity of water for agricultural and non-agricultural activities. The water balance analysis method is a method that can know the level of carrying capacity of a watershed, especially in water storage capacity for groundwater recharge. Thereafter provide the recommendations for the management of run-off and groundwater recharge, especially in the area of Krueng Meureubo watershed located at geographic coordinates 04°06'-04°36' LU and 95°06'-96°58' BT. During the period of 2007-2016, the proportion of forest area in the Krueng Meureubo watershed area decreased by 3.12% ie 55.10% in 2007 and 51.97% in 2016. Changes in the proportion of forest area resulted in a decrease in water storage capacity from 182.84 mm in 2007 to 177.99 mm in 2016 and an increase in runoff from 821.72 mm in 2007 to 833.71 mm by 2016.","PeriodicalId":55725,"journal":{"name":"Rona Teknik Pertanian","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-10-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"45243941","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Uji Kinerja Mesin Sortasi Jeruk Sistem Rotasi untuk Penyortiran Jeruk Siam Pontianak (Citrus nobilis var. microcarpa)","authors":"Budi Setiawan, Suhendra Suhendra","doi":"10.17969/RTP.V7I2.2647","DOIUrl":"https://doi.org/10.17969/RTP.V7I2.2647","url":null,"abstract":"Abstrak. Salah satu kegiatan pascapanen yang cukup menyita waktu adalah proses sortasi jeruk siam pontianak (Citrus nobilis var. microcarpa) di Kabupaten Sambas. Selama ini proses sortasi ditingkat petani masih dilakukan secara manual dimana tingkat keseragaman ukuran dan tingkat kematangan rendah, standar mutu berubah-ubah dan kapasitas penyortiran rendah. Untuk mengatasi permasalahan tersebut melalui penelitian ini dikembangkan rancang bangun mesin sortasi jeruk sistem rotasi. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan uji kinerja pada mesin sortasi jeruk sistem rotasi untuk mengetahui pengaruh kecepatan linier bidang sortasi, kemiringan bidang sortasi dan massa input buah pada mesin. Pengujian mesin dilakukan dengan 4 perlakuan kecepatan linier bidang sortasi (0,54 m/s, 0,70 m/s, 0,82 m/s dan 1,09 m/s), 3 perlakuan kemiringan bidang sortasi (10o, 20o, dan 30o) dan 3 perlakuan massa input buah jeruk (2 kg, 3 kg dan 4 kg). Hasil pengujian menunjukkan bahwa massa input buah jeruk dan kecepatan linier bidang sortasi memberikan pengaruh yang signifikan terhadap kinerja mesin sortasi ini, sedangkan kemiringan bidang sortasi berpengaruh tetapi tidak signifikan. Hasil uji kinerja terbaik diperoleh pada perlakuan massa input 2 kg, kemiringan bidang sortasi 10o dan kecepatan linier bidang sortasi 1,09 m/s dengan nilai kapasitas penyortiran 1,84 kg/menit atau 110,4 kg/jam dan efisiensi penyortiran 68 %. Performance Testing of Citrus Sorting Machine with Rotation System to Sorting Pontianak Siam Citrus (Citrus nobilis var. microcarpa)Abstract. One of postharvest activities that required much time are sorting in Sambas district. The sorting process is still done manually, where the level of uniformity of size and currently their maturity level are including the low of the quality standard fickle and sorting capacity. To overcome these problems, a study was developed to design citrus sorting machine with rotation system. This study aims to test the performance of the citrus sorting machine with rotation system and to determine the effect of linear velocity of sorting, incline angle and the input mass of citrus. Performance testing was conducted with 4 linear velocity sorting (0,54 m/s, 0,70 m/s, 0,82 m/s and 1,09 m/s), 3 incline angle (10o, 20o and 30o) and 3 input mass of citrus (2 kg, 3 kg and 4 kg). The test results showed that the input mass of citrus and linear velocity sorting have a significant influence on the performance of the sorting machine, while the incline angle has an effect but did not significantly. The best performance test results was obtained on 2 kg of mass, 10o of incline angle and 1,09 m/s linear velocity of sorting which resulted 1,84 kg/min or 110,4 kg/h of sorting capacity and 68 % of sorting efficiency.","PeriodicalId":55725,"journal":{"name":"Rona Teknik Pertanian","volume":"1 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2014-10-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"67487336","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}