{"title":"HUBUNGAN PREEKLAMPSIA DALAM KEHAMILAN DENGAN KEJADIAN BBLR DI RSUD JENDERAL AHMAD YANI KOTA METRO TAHUN 2011","authors":"Sri Lestariningsih, Artha Budi Susila Duarsa","doi":"10.24893/JKMA.V8I1.121","DOIUrl":"https://doi.org/10.24893/JKMA.V8I1.121","url":null,"abstract":"Masalah bayi berat lahir rendah (BBLR) sampai saat ini masih merupakan penyebab utama morbiditas dan mortalitas perinatal. Preeklampsia merupakan salah satu faktor risiko terjadinya pertumbuhan janin yang lambat, BBLR, dismaturitas dan prematuritas janin dan bahkan terjadi intra uterine fetal death (RJFD). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahuihubunganpreeklampsia dalam kehamilan dengan kejadian BBLR setelah mengontrol variabel anemia, usia ibu, jarak persalinan, paritas, pendidikan, pekerjaan, kehamilan prematur, dan riwayat abortus. Desain penelitian ini adalah Case Control dengan menggunakan data ibu yang melahirkan di RSUD Jenderal Ahmad Yani. Populasi adalah ibu yang melahirkan dalam kurun waktu tahun 2011. Sampel berjumlah 186 terdiri dari 93 kasus dan 93 kontrol. Penarikan sampel kelompok kontrol secara Systematic Random Sampling. Analisis bivariat menggunakan uji Chi Square, sedangkan analisis multivariat dengan menggunakan regresi logistik ganda. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara preeklampsia dengan kejadian BBLR (nilai p=0,000, OR=10,11), ibu hamil dengan preeklampsia kemungkinan berisiko 12,69 kali lebih besar untuk melahirkan bayi BBLR dibandingkan ibu hamil yang tidak preeclampsia setelah dikontrol variabel riwayat abortus, paritas, dan pendidikan ibu. Saran perlunya melaksanakan praktek antenatal yang bermanfaat: Sedikitnya harus 4 kali datang berkunjung dengan memperhatikan kelengkapan pelayanan antenatal dengan standar pelayanan\"1 4T\".","PeriodicalId":55665,"journal":{"name":"JKMA Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas Andalas Journal of Public Health","volume":"20 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2013-09-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"79051472","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"GAMBARAN KEBUTUHAN DAN PERILAKU REMAJA PUTRI PADA WAKTU MENSTRUASI DALAM SITUASI DARURAT BENCANA DI SUMATERA BARAT","authors":"S. Suryati","doi":"10.24893/JKMA.V7I2.110","DOIUrl":"https://doi.org/10.24893/JKMA.V7I2.110","url":null,"abstract":"Kondisi Negara Indonesia sangat rentan terhadap bencana alam, begitu juga di Sumatera Barat. Belum selesai rehabilitasi gempa September 2007, pada tanggal 30 September 2009 datang lagi gempa yang lebih kuat. Dalam situasi darurat bencana di Sumatera Barat ini, tenaga kesehatan dan masyarakat khususnya remaja putri yang berjumlah sekitar 66 1.809 orang dihadapkan pada situasi di mana tidak tersediannya Kit Remaja Putri yang menghadapi menstruasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan informasi tentang apa saja yang dibutuhkan remaja putri pada waktu menstruasi, dan bagaimana bentuk perilaku mereka. Metode penelitian ini mengguhakan pendekatan kuantitatif. Populasi penelitian ini adalah semua remaja putri yang berurnur 10-21 tahun pada waktu terjadi bencana gempa tahun 2009 yang berjumlah 661.809 orang. Pengambilan sampel secara purposive, yaitu di daerah terpilih yang mengalami bencana gempa terberat di Kabupaten Padang Pariaman, yaitu di Kecamatan Sungai Limau dan Kecamatan Ulakan Tapakis yang berjumlah 143 orang. Data dianalisis secara univariat. Darihasilpenelitian ditemukan : 1) 73,43% responden berurnur 13-19 tahun. 2) 95,10% membutuhkan duk/softex, 55,24% membutuhkan celana dalam, dan 19% obat-obatan. Bentuk perilaku responden karena tidak tersedia Kit Remaja Putri adalah : malu untuk bertemu orang lain 45%, takut bergerak/melakukan aktifrtas 43%, tidur/duduk saja di tenda pengungsian 34%, mengurung diri 15%, dan menangis saja 3,50%. Berdasarkan hasil penelitian, disarankan kepada pihak kesehatan dan badan penanggulangan bencana, untuk bisa menyediakan Kit Remaja Putripada waktu terjadi bencana.","PeriodicalId":55665,"journal":{"name":"JKMA Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas Andalas Journal of Public Health","volume":"62 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2013-03-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"74873951","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"OMEGA 3 DAN KECERDASAN ANAK","authors":"Fivi Melva Diana","doi":"10.24893/jkma.v7i2.113","DOIUrl":"https://doi.org/10.24893/jkma.v7i2.113","url":null,"abstract":"Kejadian gizi kurangdi Indonesia dari tahun ke tahun masih tinggi . Penyebab fingginya angka kejadiangizi kurang di Indonesia salah satunya diduga karena kurangnya konsumsi makanan sumber omega 3, EPA, DHA hubungan omega 3 dengan kecerdasan anak balita. Oleh sebab itu disarankan satn, untuk perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai hubungan konsumsi omega 3 dengan turnbuh-kembang anak, kedua, bagi ibuibu disarankan imtuk memperhatikan konsumsi makanan dari sumber omega 3 guna pengoptimalan tumbuhkembang anak, sebab secara teori selaput myelin dibentuk oleh lemak (asam lemak EPAJDHA). Hal ini jika terlaksana dapat memberikan dukungan terhadap programpemerintah di bidang promosi kesehatan.","PeriodicalId":55665,"journal":{"name":"JKMA Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas Andalas Journal of Public Health","volume":"25 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2013-03-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"80009915","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"HUBUNGAN HYGIENE SANITASI DAN CARA PENGOLAHAN MIE AYAM DENGAN ANGKA KUMAN DI KOTA PADANG","authors":"Vitria Vitria, Deni Elnovriza, Azrimaidaliza Azrimaidaliza","doi":"10.24893/JKMA.V7I2.112","DOIUrl":"https://doi.org/10.24893/JKMA.V7I2.112","url":null,"abstract":"Mie ayam merupakan makanan rakyat yang sangat disukai oleh semua lapisan masyarakat dan berbagai golongan umur. Mulai dari cara penyiapan sampai dengan penyajian mie ayam ini sangat rentan terhadap kemungkinan terjadinya cemaran bakteriologis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui angka kuman pada racikan mie ayam dan hubungan antara kondisi higiene sanitasi (sanitasi peralatan, sanitasi air,cara pencucian peralatan dan higiene penjamah makananpenjual mie ayam) dan cara pengolahan mie ayam dengan angka kuman pada mie ayam yang dijual di Kota Padang. Penelitian di laksanakan di kota Padang tahun 2011 menggunakan rancangan penelitian bersifat Explanatory atau Confirmatory Research dengan pendekatan crosssectional. Sampel diambil secara total sampling yaitu sebanyak 35 buah tempat penjualan mie ayam.Data hygiene sanitasi dan cara pengolahan mie ayam dikumpulkan melalui observasi sementaraanalisis bakteriologi menggunakan metode TotalPlate Count untuk mengetahui angka kumanpada racikan mie ayam. Hasilpenelitian menunjukkan berdasarkan pemeriksaan angka kuman terhadap 35 sampel mie ayam di dapatkan 18 sampel yang tidak memenuhi syarat dengan angka kuman lebih dari 1,0 x 0,000005 koloni/gram. Pada penelitian ini didapatkan hubungan yang signifikan antara cara pengolahan mie ayam (p=0,001), cara pencucian peralatan (p=0,045), hygiene penjamah (p=0.036) dan sanitasi peralatan (p=0,018) dengan angka kuman. Tapi tidak ditemukan hubungan antara sanitasi air dengan angka kuman (p = 1 ,00).","PeriodicalId":55665,"journal":{"name":"JKMA Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas Andalas Journal of Public Health","volume":"5 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2013-03-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"86927280","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"ANALISIS FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL PROGRAM PENINGKATAN PEMBERIAN ASI EKSLUSIF PUSKESMAS PARIAMAN KOTA PARIAMAN","authors":"Dian Fajri Utami, M. Ramadani, S. Suryati","doi":"10.24893/JKMA.V7I2.111","DOIUrl":"https://doi.org/10.24893/JKMA.V7I2.111","url":null,"abstract":"ASI eksklusif, salah satu program prioritas karena dampaknya yang luas terhadap kesehatan bayi. Puskesmas Pariaman merupakan yang paling rendah cakupan ASI eksklusifnya yaitu 53,3 %. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor internal dan ekstemal program peningkatan pemberian ASI eksklusif. Penelitian kualitatif ini dilaksanakan di wilayah kerja Puskesmas Pariaman Kota Pariaman dengan informan kepala Puskesmas, koordinator program gizi, bidan desa, kader Posyandu, dan ibu bayi. Pengumpulan data dilakukan dengan cara indepth interview, FGD dan dokumentasi. Analisis data dilakukan secara content analisis. Hasil penelitian mendapatkan aspek internal dari segi input, tenaga pelaksana adalah tenaga gizi dan sudah mendapatkan pelatihanASI eksklusif, belum ada dana khusus, metode yang digunakan yaitu penyuluhan dengan memanfaatkan sarana Posyandu dan kelas ibu. Dari segi process, belum ada perencanaan dan pengorganisasian khusus, telah dilakukan penggerakan dan pemantauan oleh tenaga kesehatan. Dari segi output, cakupan ASI eksklusif masih rendah. Aspek ekstemal belum ada kebijakanpemerintah daerah yang mendukungASI eksklusif ada kebiasaan masyarakat yang mempengaruhi ASI eksklusif, rendahnya pengetahuan ibu dan faktor pekerjaan ibu menyebabkan rendahnya ASI eksklusif. Dapat disimpulkan bahwa program ASI eksklusif masih lemah dan rendah secara internal dan ekstemal. Diharapkan tenaga gizi agar lebih meningkatkan sosialisasi ASI eksklusif.","PeriodicalId":55665,"journal":{"name":"JKMA Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas Andalas Journal of Public Health","volume":"50 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2013-03-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"88335204","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"HUBUNGAN MEROKOK DENGAN KEJADIAN ISPA PADA MAHASISWA POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN TANJUNGKARANG","authors":"Mei Ahyanti, Artha Budi Susila Duarsa","doi":"10.24893/jkma.v7i2.108","DOIUrl":"https://doi.org/10.24893/jkma.v7i2.108","url":null,"abstract":"Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) merupakan penyakit infeksi yang masih menjadi masalah di Indonesia karena kasusnya masih cukup tinggi. Meski pada orang dewasa tidak menimbulkan kesakitan yang parah, namun para orang tertentu menimbulkan masalah kesehatan yang lebih besar. ISPA juga paling sering menjadi penyebab anak bolos sekolah atau orang dewasa bolos kantor, artinya mengganggu dan menurunkan produktifitas. Penelitian ini bertujuan mengetahui proporsi merokok pada mahasiswa dan hubungan merokok dengan kejadian ISPA pada mahasiswa setelah mengontrol status gizi, jenis kelamin, olahraga, lingkungan fisik rumah, ada pencemar dalam rumah dan kepadatan hunian. Penelitian dengan jenis analitik menggunakan rancangan case control dilakukan di Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Tanjungkarang dengan populasi kasus mahasiswa yang menderita ISPA pada bulan Januari sampai April 2012, dan populasi control adalah mahasiswa yang berobat ke klinik terpadu pada bulan yang sama tetapi tidak menderita ISPA dan tidak menunjukkan gejala ISPA saat penelitian dilaksanakan. Sampel berjumlah 172 mahasiswa namun yang dapat diwawancarai hanya 162 mahasiswa terdiri dari 81 kasus dan 81 kontrol. Hasil penelitian diketahui proporsi mahasiswa merokok 29,6%, ada hubungan merokok dengan kejadian ISPA pada mahasiswa setelah mengontrol jenis kelamin, status gizi, pencemaran dalam rumah, lingkungan fisik rumah dan interaksi antara jenis kelamin dengan merokok. Perlu dilakukan upaya primary prevention oleh pihak Poltekkes dan Klinik Terpadu untuk memberikan penyuluhan kepada mahasiswa dan menjadi trendsetter dalam bidang kesehatan, dan spesifik protection oleh mahasiswa dengan tidak menyediakan asbak didalam rumah","PeriodicalId":55665,"journal":{"name":"JKMA Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas Andalas Journal of Public Health","volume":"25 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2013-03-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"81735027","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"PENENTUAN PRIORITAS MASALAH KESEHATAN DAN PRIORITAS JENIS INTERVENSI KEGIATAN DALAM PELAYANAN KESEHATAN DI SUATU WILAYAH","authors":"Denas Symond","doi":"10.24893/JKMA.V7I2.115","DOIUrl":"https://doi.org/10.24893/JKMA.V7I2.115","url":null,"abstract":"Penetapan Prioritas dalam masalah kesehatan penduduk dan penentuan prioritas dalam program intervensi yang dilaksanakan merupakan sesuatu yang penting mengingat adanya keterbatasan sumberdaya SDM dan dana. Untuk itn dijelaskan dalam artikel ada 4 metoda dalam penetapanprioritas masalah kesehatan penduduk yaitu Matematik, Delbeque, Beban Kerugian Kesehatan dan perbandingan capaian program dengan target yang ditetapkan. Dalam penentuan prioritas program intervensi yang dilakukan ada 2 metoda masing-masing metoda analisis biaya dan metoda Hanlon. Diharapkan penulisan artikel ini bermanfaat bagi petugas kesehatan dilapangan dan para mahasiswa dibidang kesehatan.","PeriodicalId":55665,"journal":{"name":"JKMA Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas Andalas Journal of Public Health","volume":"55 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2013-03-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"90770317","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"IKLAN LAYANAN KESEHATAN MASYARAKAT","authors":"Ice Yolanda Puri","doi":"10.24893/jkma.v7i2.107","DOIUrl":"https://doi.org/10.24893/jkma.v7i2.107","url":null,"abstract":"Selain iklan dengan tujuan komersil, adajuga iklan yang tujuannya adalah untuk menyiarkan program-program pemerintah. Iklan jenis ini kita kenal dengan istilah iklan layanan masyarakat. Indonesia merupakan Negara dengan bentuk pemerintahannya adalah republik yang dipimpin oleh seorang presiden, didampingi oleh seorang wakii presiden dan dibantu oleh puluhan menteri yang mempunyai kementrian. Setiap kementrian mempunyai program kerja setiap tahun dengan tujuan untuk melayani masyarakat. Namun tak banyak program- program tersebut yang diketahui oleh masyarakat, karena tak banyak yang ditayangkan melalui iklan layanan masyarakat.","PeriodicalId":55665,"journal":{"name":"JKMA Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas Andalas Journal of Public Health","volume":"9 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2013-03-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"74212946","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"PENGARUH LINDI ( LEACHATE ) SAMPAH TERHADAP AIR SUMUR PENDUDUK SEKITAR TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR ( TPA ) AIR DINGIN","authors":"E. M. Yatim, M. Mukhlis","doi":"10.24893/JKMA.V7I2.109","DOIUrl":"https://doi.org/10.24893/JKMA.V7I2.109","url":null,"abstract":"Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Air Dingin terletak di Kecamatan Koto Tangah Padang merupakan tempat pembuangan akhir sampah yang berasal dari Kota Padang. TPA Air Dinginberoperasi dengan sistem open dumping dan belum adanya Instalasi khusus Pengolahan untuk lindi yang dihasilkan sehingga berpotensi untuk mencemari air sumur di sekitarnya. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahuikarakteristik air lindi sampah,dan pengaruhnya terhadap kualitas air sumur disekitar TPA Air Dingin. Penelitian ini dilakukan dengan pengambilan sampel air lindi sampah pada kolam air lindi. Pengambilan sampel air sumur pada 4 lokasi sampel dengan mempertimbangkan jarak lokasi dengan TPA. Hasil yang diperoleh dari analisis dibandingkan dengan persyaratan dan baku mutu yang berlaku secara deskriptif dengan menggunakan tabel serta menghitung Indeks Pencemaran (IP). Hasil penelitian menunjukan parameter Wama, bau, TSS, BOD dan COD dari Air Lindi melampaui baku mutu. Parameter Cduntuk Air Lindi dan Air sumur masih dalam ambang batas. Parameter BOD, dan COD untuk air sumur sampai jarak 300m sudah melebihi ambang batas. Semua parameter untuk Air sumur dengan jarak 500 mdari TPA masihdalam ambang batas. IP untuk Sumur pantau adalah 1,99, IP untuk sumurjarak sampai 200 m adalah 1,91 dan IP untuk sumur dengan jarak sampai 300 m adalah 1,61 semuanya tergolong pencemaran ringan.","PeriodicalId":55665,"journal":{"name":"JKMA Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas Andalas Journal of Public Health","volume":"29 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2013-03-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"80124490","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"PERAN MAKANAN TERHADAP KEJADIAN KARIES GIGI","authors":"S. Ramayanti, Idral Purnakarya","doi":"10.24893/JKMA.V7I2.114","DOIUrl":"https://doi.org/10.24893/JKMA.V7I2.114","url":null,"abstract":"Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2007 menunjukkan bahwa hampir separuh penduduk Indonesia mengalami karies gigi. Makanan kariogenik merupakan faktor penyebab utama terjadinya karies gigi bersamasama dengan faktor mikroorganisme, gigi (host) dan waktu. Karbohidrat adalah bahan yang sangat kariogenik. Gula yang terolah seperti glukosa dan terutama sekali sukrosa sangat efektif menimbulkan karies karena akan menyebabkan turunnya pH saliva dibawah 5.5 secara drastis dan akan memudahkan terjadinya demineralisasi. Gula sukrosa mempunyai kemampuan yang lebih efisien terhadap pertumbuhan mikroorganisme asidogenik dibanding jenis karbohidrat lain. Selain itu, defisiensi beberapa vitamin dan mineraljuga mendorong terjadinya karies pada gigi seperti defisiensi vitamin A, B, C, dan D,kalsium, fosfor fluor dan zinc. Oleh karena itu, tindakan pencegahan diperlukan melalui tahapan primer, sekunder dan tersier.","PeriodicalId":55665,"journal":{"name":"JKMA Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas Andalas Journal of Public Health","volume":"46 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2013-03-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"75099187","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}