Alva H. Senjaya, Ishak Lahunduitan, Toar Mambu, F. Langi
{"title":"Efektivitas Triamcinolone Acetonide dan Virgin Coconut Oil untuk Mencegah Terjadinya Adhesi Intraperitoneal Pasca Laparotomi Pada Tikus","authors":"Alva H. Senjaya, Ishak Lahunduitan, Toar Mambu, F. Langi","doi":"10.24843/jbn.2023.v07.i02.p02","DOIUrl":"https://doi.org/10.24843/jbn.2023.v07.i02.p02","url":null,"abstract":"Tujuan: Penggunaan triamcinolone acetonide (TCA) dan virgin coconut oil (VCO) dianggap dapat meghambat inflamasi sehingga akan diuji efektivitasnya dalam mencegah adhesi peritoneum. Metode: Penelitian ini merupakan analisis data sekunder atas dua studi eksperimental sebelumnya yang menggunakan tikus sebagai hewan percobaan dengan membandingkan efektivitas VCO dibandingkan TCA dalam mencegah adhesi peritoneal. Hasil: Terdapat empat judul penelitian yang dianalisa. Saharui, dkk. tidak menemukan hubungan adhesi intraperitoneal dengan pemberian TCA. Erwin, dkk. menemukan penurunan adhesi dari 80% menjadi 40% pada kelompok VCO 1 ml, sedangkan pemberian 2-4 ml meningkatkan adhesi. Panelewen, dkk. menujukan potensi VCO mengurangi adhesi dengan menurunkan ekspresi gen TIMP-1, meningkatkan ekspresi gen MMP-8. Ayawaila, dkk. mendapatkan penurunan fibrosis dari 100% menjadi 20% pada penerima VCO (p = 0,001) dan 40% pada penerima TCA (p = 0,001). Diskusi: VCO 1 ml mengurangi insiden adhesi peritoneal dengan menghambat fibrogenesis, antiinflamasi dan pembentukan matriks ekstraseluler, sedangkan peningkatan dosis menyebabkan perlambatan absorbsi, mengaktivasi makrofag dan meningkatkan adhesi peritoneal. VCO juga berkaitan dengans penurunan ekspresi TIMP-1, dan peningkatan ekspresi gen MMP-8. Simpulan: Tampak potensi pemberian VCO dalam menurunkan adhesi, namun terdapat sensitivitas dosis pemberian dimana pemberian VCO 2-4 ml menigkatkan abses intraperitoneal (makroskopis) dan adhesi peritoneal (mikroskopik). Sedangkan TCA masih menunjukan hasil yang inkonklusif.","PeriodicalId":52988,"journal":{"name":"JBN Jurnal Bedah Nasional","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-07-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"49176748","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Hendrikus Masang Ban Bolly, Achmad Adam, Nina Puspitaningrum, Ahmad Faried, M. Arifin
{"title":"Gambaran Radiologis Pre-Operasi Sebagai Penentu Prognosis Pasien Glioma: Studi Pada Rumah Sakit Rujukan Pusat di Jawa Barat","authors":"Hendrikus Masang Ban Bolly, Achmad Adam, Nina Puspitaningrum, Ahmad Faried, M. Arifin","doi":"10.24843/jbn.2023.v07.i02.p03","DOIUrl":"https://doi.org/10.24843/jbn.2023.v07.i02.p03","url":null,"abstract":"Tujuan: Untuk menilai nekrosis tumor, penyengatan zat kontras, dan edema peritumoral pada MRI pre-operasi sebagai prediktor rerata waktu kesintasan pasien glioma derajat rendah dan tinggi. Metode: Penelitian ini menggunakan desain potong lintang retrospektif yang melibatkan 26 pasien glioma derajat rendah (n=11) dan derajat tinggi (n=15) berdasarkan hasil histopatologi pasca operasi. Gambaran radiologi MRI pre-operatif dinilai menggunakan parameter nekrosis, penyengatan zat kontras dan edema peritumoral. Selain itu juga dihitung waktu kesintasan pasien pasca operasi untuk kemudian dianalisis secara statistik angka rerata kesintasan menggunakan analisis Kaplan-Meier. Hasil: Gambaran nekrosis tumor pada MRI pre-operatif memiliki pengaruh yang secara statistik bermakna terhadap rerata waktu kesintasan pasien glioma (p=0,021). Selain itu Karnofsky performance score (KPS) pasca operasi (p=0,050) dan lokasi tumor (p=0,036) juga berpengaruh pada rerata waktu kesintasan pasien glioma. Pasien glioma dalam penelitian ini memiliki rerata waktu kesintasan yang lebih pendek jika memiliki gambran nekrosis derajat II pada MRI pre operatif (14 bulan); rerata waktu kesintasan lebih panjang jika lokasi tumor di lobus oksipital (38 bulan) dan KPS pasca operasi ?70 (28,67 bulan). Kesimpulan: Pemeriksaan radiologis pre-operatif dapat berkontribusi dalam penentuan prognosis pasien glioma. Meski demikian derajat histopatologis dan pemeriksaan molekuler tetap berperan penting dalam penentuan pilihan terapi lanjutan dan prognostik pasien glioma.","PeriodicalId":52988,"journal":{"name":"JBN Jurnal Bedah Nasional","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-07-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"48734562","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Stephanie R. Tanama, Christian Manginstar, Harsali F. Lampus, F. Langi
{"title":"Hubungan Jumlah Limfosit, Monosit, dan Neutrofil Darah Tepi dengan Pemberian Vitamin D pada Terapi Neoadjuvan Kanker Payudara Stadium Lanjut Lokal","authors":"Stephanie R. Tanama, Christian Manginstar, Harsali F. Lampus, F. Langi","doi":"10.24843/jbn.2023.v07.i02.p04","DOIUrl":"https://doi.org/10.24843/jbn.2023.v07.i02.p04","url":null,"abstract":"Tujuan: Untuk menilai hubungan antara jumlah limfosit, monosit, dan neutrofil darah tepi pada pasien kemoterapi neoadjuvan kanker payudara stadium lanjut lokal dengan pemberian vitamin D. Metode: Desain penelitian ini berupa single-blind, randomized placebo-controlled trial yang melibatkan 14 sampel dengan 7 sampel sebagai kelompok percobaan yang diberi vitamin D 600 IU/hari dan kelompok kontrol yang diberi plasebo. Dilakukan pengukuran kadar vitamin D, limfosit, monosit, dan neutrofil masing-masing 1 minggu pasca kemoterapi. Penelitian ini dilakukan dari bulan Oktober 2019-Maret 2020 di RSUP Prof. Dr. RD Kandou Manado. Analisa data dilakukan dengan uji ANOVA. Hasil: Kadar vitamin D pada kelompok percobaan mengalami peningkatan yang signifikan dibanding kelompok kontrol. Peningkatan kadar limfosit pada kelompok percobaan sebanyak 11% dibanding kelompok kontrol (p<0,05). Kadar monosit juga meningkat 2% pada kelompok percobaan dibanding kelompok kontrol (p<0,05), namun berbanding terbalik dengan kadar neutrofil batang dan segmen yang turun 3-4% pada kelompok percobaan (p=0,079). Simpulan: Terdapat hubungan yang bermakna antara kadar limfosit dan monosit terhadap pemberian vitamin D pada kanker payudara stadium lanjut lokal yang mendapat kemoterapi neoadjuvan, namun tidak terdapat hubungan bermakna pada kadar neutrofil.","PeriodicalId":52988,"journal":{"name":"JBN Jurnal Bedah Nasional","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-07-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"42754508","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Gambaran Klinis Hasil Pemeriksaan Esofagogastroduodenoskopi pada Pasien Dispepsia di RSUD Prof. Dr. W. Z. Johannes Kupang Tahun 2020-2021","authors":"Fulgensius Atin, Alyssa Claudia Valerie Gunawan, Widhitomo Widhitomo, Alders Allen Kusa Nitbani","doi":"10.24843/jbn.2023.v07.i02.p01","DOIUrl":"https://doi.org/10.24843/jbn.2023.v07.i02.p01","url":null,"abstract":"Tujuan: Untuk mendeskripsikan hasil EGD pada pasien dispepsia di RSUD Prof. Dr. W. Z. Johannes Kupang. Metode: Penelitian ini merupakan studi deskriptif kuantitatif cross-sectional. Penelitian ini menggunakan data sekunder dari rekam medis. Populasi sampel penelitian ini adalah semua pasien dispepsia yang menjalani prosedur EGD di RSUD Prof. Dr. W. Z. Johannes Kupang tahun 2020-2021 dengan metode total sampling yang menghasilkan 215 sampel. Data dianalisis menggunakan SPSS versi 21 for Windows. Hasil: Pada penelitian ini tidak ditemukan perbedaan yang signifikan pada jenis kelamin. Persentase pada laki-laki (49,8%) dan perempuan (51,2%). Dispepsia ditemukan paling banyak pada kelompok usia 41-60 tahun (50%). Diagnosis terbanyak pada hasil pemeriksaan EGD merupakan gastritis (40,9%) diikuti tumor pada saluran cerna atas (20%) dengan hasil PA keganasan pada perempuan lebih banyak di banding laki-laki. Total 89,3% pasien dalam penelitian ini merupakan pasien dengan sindroma dispepsia organik. Simpulan: Sindroma dispepsia dapat terjadi merata pada pasien laki-laki maupun perempuan dan sering pada usia orang dewasa, berkaitan erat dengan gangguan organik dan hasil gambaran EGD didominasi oleh hasil gastritis dan keganasan pada saluran cerna atas.","PeriodicalId":52988,"journal":{"name":"JBN Jurnal Bedah Nasional","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-07-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"44329398","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Surgical Drainage Cystogastrostomy in Patient with Pancreatic Pseudocyst","authors":"Agung Ary Wibowo, Tjahyo Kelono Utomo, Henderi Saputra, Yohelio Priawan Sibu, Kenanga Marwan Sikumbang","doi":"10.24843/jbn.2023.v07.i02.p05","DOIUrl":"https://doi.org/10.24843/jbn.2023.v07.i02.p05","url":null,"abstract":"Background: Pancreatic pseudocysts are often managed through surgical drainage, which is common in rural areas for several reasons, including limited facilities. Case: Therefore, this study presents a successful treatment of three pancreatic pseudocyst cases using surgical drainage cystogastrostomy. Furthermore, this treatment method was selected due to the ease of performance in rural hospitals and was successfully performed without any complications. Conclusion: The diagnoses of pancreatic pseudocysts were confirmed by anamnesis, physical examination, and CT-scan imaging. The operations were also performed successfully without any complications. However, the patients will also undergo follow-up for two years to enable the doctors to observe for any possible long-term complications.","PeriodicalId":52988,"journal":{"name":"JBN Jurnal Bedah Nasional","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-07-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"48507149","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Analisis Biaya dan Manfaat Pemeriksaan CA 15-3 dalam Diagnostik dan Pemantauan Kanker Payudara di Era BPJS","authors":"I. Setiawan, P. Adiputra","doi":"10.24843/jbn.2023.v07.i01.p04","DOIUrl":"https://doi.org/10.24843/jbn.2023.v07.i01.p04","url":null,"abstract":"Tujuan: Untuk menganalisa penggunaan sistem pembiayaan berdasarkan tarif INA-CBGs dalam penentuan rencana diagnosis, terapi dan monitoring agar pasien mendapat pelayanan terbaik dengan biaya seminimal mungkin. Salah satu yang perlu dipertimbangkan adalah peran pemeriksaan penanda tumor CA 15-3. Metode: Dilakukan telaah artikel untuk mengetahui peran dan manfaat penanda tumor CA 15-3, dibandingkan dengan biaya yang diperlukan untuk pemeriksaan pasien berdasarkan penelitian terbaru saat ini, guideine, pedoman nasional pelayanan kedokteran dan aturan tarif INA-CBGs. Hasil: Studi mengenai CA 15-3 memiliki hasil yang bervariasi sebagai pemeriksaan untuk menunjang diagnosis, penentuan staging, monitoring respon terapi, dan prognosis pasien. Berdasarkan guideline saat ini, CA 15-3 bukan merupakan penanda tumor yang utama pada kanker payudara dan hasil pemeriksaan CA 15-3 saja tidak dapat digunakan sebagai pedoman diagnosis, monitoring terapi, dan penentu pilihan terapi pada pasien. Biaya pemeriksaan CA 15-3 sebesar 285.000 rupiah cukup terjangkau untuk dilakukan, namun tetap merugikan bila hasil pemeriksaan tidak mempengaruhi diagnosis, monitoring, prognosis, dan pilihan terapi pasien. Simpulan: Bukti yang ada saat ini menunjukkan bahwa tidak diperlukan pemeriksaan CA 15-3 pada kanker payudara mengingat diagnosis, monitoring, prognosis dan terapi tidak dipengaruhi oleh hasil CA 15-3 yang diperoleh.","PeriodicalId":52988,"journal":{"name":"JBN Jurnal Bedah Nasional","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-01-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"47738999","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Edwin Christian Tjiomas, Nico Lumintang, Sherly Tandililing, Fima L. F. G. Langi
{"title":"Hubungan Antara Kadar Vascular Endothelial Growth Factor (VEGF) Serum Dengan Visibilitas Vasa Nervorum Nervus Laringeus Rekuren Pada Pasien Yang Menjalani Operasi Tiroid","authors":"Edwin Christian Tjiomas, Nico Lumintang, Sherly Tandililing, Fima L. F. G. Langi","doi":"10.24843/jbn.2023.v07.i01.p03","DOIUrl":"https://doi.org/10.24843/jbn.2023.v07.i01.p03","url":null,"abstract":"Tujuan: Tujuan penelitian ini untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara kadar VEGF dan visibilitas vasa nervorum nervus laringeus rekuren. Metode: Penelitian ini adalah penelitian analitik observasional dengan desain penelitian potong lintang (cross sectional study) untuk menilai hubungan antara VEGF dengan visibilitas vasa nervorum dari nervus laringeus rekuren pada pasien yang menjalani operasi tiroid. Aktivitas pengumpulan dan pengolahan data berpusat pada Bagian Bedah dari Badan Layanan Umum Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Prof. Dr. R. D. Kandou Manado. Hasil: Wanita mendominasi para pasien ini dengan perbandingan sekitar 8:2 terhadap pria. Rata-rata umur hampir 50 tahun (SD 13,6 tahun). Mayoritas tindakan pembedahan bersifat total tiroidektomi (71%). Lima orang (36%) pasien terbukti secara histopatologis memiliki kanker. Adapun kadar VEGF pada keempat belas pasien rata-rata 403,1 pg/mL dengan deviasi cukup besar 136,8 pg/mLKadar VEGF serum tampak lebih tinggi pada visibilitas yang lebih baik (mean 326,1 pg/mL pada visibilitas skala 0; 346,8 pg/mL di skala 1; dan 429,8 pg/mL pada skala 2, p=0,546). Simpulan: Kadar VEGF serum dan visibilitas vasa nervorum nervus laringeus rekuren tidak memiliki hubungan bermakna pada penelitian ini. Kadar VEGF serum tampak lebih tinggi pada visibilitas yang lebih baik, namun secara statistik hal ini tidak signifikan.","PeriodicalId":52988,"journal":{"name":"JBN Jurnal Bedah Nasional","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-01-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"42809945","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Review Terapi Bisfosfonat pada Pasien Kanker Payudara, Berapa Lamakah Diberikan?","authors":"Ngaa Manik Yuniawaty Wetan, Hendry Irawan","doi":"10.24843/jbn.2023.v07.i01.p05","DOIUrl":"https://doi.org/10.24843/jbn.2023.v07.i01.p05","url":null,"abstract":"Tujuan: Untuk mengetahui efektivitas, efek samping serta durasi yang optimal dalam pemberian bisfosfonat pada pasien kanker payudara. Metode: Pencarian komprehensif dilakukan pada database PubMed, Science Direct, dan CENTRAL dari tahun 2012 hingga 2022 yang dilakukan selama 10 tahun. Hasil: Tinjauan saat ini, yang termasuk tiga studi randomized controlled trials, yang melibatkan 7.162 kasus kanker payudara, menilai efek bisfosfonat pada risiko kanker payudara serta durasi penggunaan bisfosfonat. Ditemukan adanya pengurangan risiko kanker payudara dengan paparan bisfosfonat. Penggunaan bisfosfonat jangka pendek (<1 tahun) tidak menyebabkan perubahan yang signifikan, sementara penurunan risiko kanker payudara yang signifikan sebesar 26% tercatat dengan penggunaan jangka panjang (>1 tahun). Efek perlindungan bisfosfonat ditunjukkan pada kanker payudara kontralateral. Simpulan: Tinjauan ini menunjukkan bahwa penggunaan bisfosfonat dikaitkan dengan penurunan risiko payudara kanker, termasuk kanker payudara kontralateral. Dibandingkan dengan jenis bisfosfonat lainnya, hanya etidronat yang menunjukkan signifikansi hubungan terbalik. Selain itu, penggunaan bisfosfonat jangka panjang (>1 tahun) lebih signifikan dalam mengecilkan risiko kanker payudara.","PeriodicalId":52988,"journal":{"name":"JBN Jurnal Bedah Nasional","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-01-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"47282189","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Priscilia Kalitouw, Victor Pontoh, Marselus A. Merung, Christian Manginstar, F. Langi
{"title":"Analisa Hubungan Antara Kadar Sel Monosit Darah Tepi pada Pasien Kanker Payudara Stadium Lanjut Sebelum dan Sesudah Terapi","authors":"Priscilia Kalitouw, Victor Pontoh, Marselus A. Merung, Christian Manginstar, F. Langi","doi":"10.24843/jbn.2023.v07.i01.p01","DOIUrl":"https://doi.org/10.24843/jbn.2023.v07.i01.p01","url":null,"abstract":"Tujuan: Untuk menganalisa hubungan kadar monosit sel darah tepi pada sebelum dan sesudah terapi pada penderita kanker payudara. Metode: Penelitian ini merupakan studi analitik observasional dengan pendekatan kohort prospektif, untuk menganalisa kadar monosit darah tepi sebelum dan sesudah terapi pada penderita kanker payudara. Kriteria inklusi penelitian ini, yaitu: pasien wanita dengan diagnosa kanker payudara stadium lanjut, umur 35-75 tahun dan pasien menyetujui untuk diikutsertakan dalam penelitian. Adapun kriteria eksklusinya adalah pasien wanita dengan diagnosa kanker payudara stadium dini, adanya keganasan atau kelainan hematologi sebelumnya, dan pasien yang meninggal selama waktu penelitian. Hasil: Pada penelitian ini didapatkan sebelum terapi median monosit adalah 5% (IQR 3-10%) dan sesudah pasien mendapatkan pengobatan mediannya turun menjadi 3% (IQR 1,0-7,7 menjadi lebih nyata dan bermakna (p<0,001). Analisis regresi linear dilakukan dalam analisis data orisinil dan data hasil resampling. Hasil estimasi perubahan kadar monosit menggunakan kedua data ini tidak berbeda jauh (-3,47 vs -3,63% masing-masing pada model dengan data orisinil dan resampling), yang menandakan penurunan monosit darah tepi setelah terapi. Perbedaanya adalah hasil analisis menggunakan data resampling menghasilkan interval estimasi yang lebih sempit (95% CI -4,23 hingga -3,03%) dengan nilai p<0,001 yang menandakan perhitungan yang bermakna secara statistik. Simpulan: Terdapat penurunan kadar monosit sel darah tepi pada pasien kanker payudara setelah dilakukan terapi.","PeriodicalId":52988,"journal":{"name":"JBN Jurnal Bedah Nasional","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-01-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"46227215","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Mardoni Setiawan, M. Oley, E. Prasetyo, Mendy Hatibie Oley
{"title":"Perbaikan Klinis Sindroma Pasca Komosio dengan Terapi Oksigen Hiperbarik","authors":"Mardoni Setiawan, M. Oley, E. Prasetyo, Mendy Hatibie Oley","doi":"10.24843/jbn.2023.v07.i01.p02","DOIUrl":"https://doi.org/10.24843/jbn.2023.v07.i01.p02","url":null,"abstract":"Tujuan: Tujuan penelitian ini untuk membuktikan bahwa terapi oksigen hiperbarik (TOHB) mempercepat proses penyembuhan kumpulan gejala pasien cedera kepala ringan (CKR). Metode: Penelitian ini didapatkan sebanyak 20 pasien CKR dan diikutsertakan dalam penelitian. Penelitian ini menggunakan rancangan controlled trial yang membandingkan kondisi outcome 2 kelompok perlakuan, yakni pasien CKR dengan TOHB vs. kontrol. Kelompok kontrol akan menerima terapi standar CKR menurut protokol Advanced Trauma Life Support (ATLS). Setelah penanganan sesuai protokol ATLS, kelompok TOHB akan mendapatkan juga sesi TOHB, yaitu oksigen bertekanan 2-3 atmosphere absolute (ATA) dengan 100% oksigen dalam ruang udara bertekanan tinggi, selama 60 menit. Hasil: Skor Rivermead Post-Concussion Symptoms Questionnaire (RPQ), baik ketiga item awal (RPQ-3) yang berhubungan dengan gejala awal cedera kepala maupun ketiga belas item berikutnya (RPQ-13) yang memuat gejala lanjut cedera kepala, tidak berbeda pada kedua kelompok penelitian sebelum pengobatan dilakukan. Namun diakhir minggu kelima pasca terapi pasien-pasien dengan TOHB memperlihatkan skor RPQ jauh lebih baik (rerata 3,1 vs. 6,5 pada RPQ-3, dan 14,2 vs. 29,6 pada RPQ-13. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa TOHB terhadap pasien CKR terjadi penurunan skor RPQ, baik RPQ-3 dan RPQ-13 yang bermakna (p<0,001). Simpulan: Penelitian ini telah membuktikan pengaruh TOHB mempercepat proses penyembuhan kumpulan gejala pasien CKR (sindroma pasca komosio).","PeriodicalId":52988,"journal":{"name":"JBN Jurnal Bedah Nasional","volume":"1 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-01-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"42281424","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}